You are on page 1of 13

Jurnal Kapita Selekta Geografi

ISSN Print: 2622-4925


ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MINAT


BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Rival Andani1
1
Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik,Universitas Negeri Padang
Jl. Prof.Hamka-Kampus UNP-Air Tawar Padang
e-mail :1rivalandani@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research have to determined Contribution Pedagogic Competence of


Teacher’s and Learning Interest of Student’s to The Average Learning Output of Skills
Competency Training from Student’s of X Computer and Basic Networks Engineering
Class at SMK Negeri 1 Tanjung Raya. The type of this research was
descriptivecorrelation. The participant of this research were 68 student’s, and samples
were 60 student’s. Samples were taken by Simple Random Sampling technique. Student’s
grade data obtained from school operators at SMK Negeril 1 Tanjung Raya. Pedagogic
Competence of Teacher’s and Learning Interest of Student’s data were collected through a
questionnaire using Likert scale for validity and reliability that has been proved. The result
of data analysis showed: (1) Pedagogic competence of teacher’s and learning interest of
student’s contributed 46,92% for average student’s grades (2) Pedagogic competence of
teacher were contributes 8,7% for average student’s grades. (3) Learning interest of
student’s contributes 13,18% for average students grades This research showed that
pedagogic competence of teacher’s and learning interest of student's gives contribution to
average student’s grades.
Keywords : Pedagogic competence of teacher’s, Learning interest of student’s,
Average learning output.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang disengaja bertujuan untuk


menambah ilmu pengetahuan dan budi pekerti, melalui pendidikan seseorang dapat
menjadi pribadi yang mampu mengapdi kepada Tuhan yang maha Esa dan memajukan
demi bangsa dan negara.Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa:“Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
45
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu pendidikan formal yang


bertujuan agar siswa-siswi dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
dibidang teknik sesuai dengan program studinya masing-masing. Sesuai dengan tujuan
SMK yaitu untuk menghasilkan tenaga kerja menengah yang ahli dibidangnya ditunjang
dengan hasil belajar yang baik. .
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan. Pencapaian kompetensi siswa dapat dinilai melalui KKN yang
telah ditetapkan untuk setiap mata pelajaran dan sesuai dengan petunjuk dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal belajar
merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil
belajar. KKM merupakan nilai minimal yang dijadikan acuan alat ukur untuk penilaian
hasil belajar.
SMK Negeri 1 Tanjung Raya memiliki sembilan program studi salah satunya adalah
Teknik Komputer Jaringan. Teknik Komputer Jaringan merupakan jurusan yang
berorientasi pada pencipta tenaga kerja bidang komputer dan Jaringan dengan tujuan
pokok menyediakan tenaga profesional pada keahlian teknik dan teknologi. Teknik
Komputer Jaringan terdiri dari beberapa mata pelajaran. Pada mata pelajaran tersebut
dikelompokkan atas tiga program, salah satunya adalah program produktif. Program
produktif pada program keahlian Teknik Komputer Jaringan merupakan program pelajaran
yang wajib bertujuan untuk menciptakan keahlian Teknik Komputer, pada program
tersebut memiliki empat mata pelajaran sesuai Kurikulum 2013 yaitu: Sistem Komputer,
Komputer dan Jaringan Dasar, Pemrograman Dasar dan Dasar Desain Grafis.
Untuk mengetahui seorang guru memiliki kompetensi (kemampuan) dalam
bidangnya dapat dilihat dari hasil belajar siswa Berdasarkan observasi penulis di SMK
Negeri 1 Tanjung Raya khususnya Teknik Komputer Jaringan dapat dilihat pada tabel 1.

46
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian
Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun pelajaran 2017/2018 Kelas X TKJ SMK
Negeri 1 Tanjung Raya.
Pencapaian KKM Nilai Rata-
Jumlah Mata
No. Kelas rata
Siswa Pelajaran ≥70 Persentase <70 Persentase
Sistim 78,71
26 76,47% 8 23,53%
Komputer
Komputer dan 79,95
27 79,41% 7 20,59%
jaringan dasar
1 X TKJ 1 34
Pemrograman 80,44
30 88,24% 4 11,76%
Dasar
Dasar Desain 76,94
26 76,47% 8 23,53%
Grafis
Sistim 77,26
24 70,59% 10 29,41%
Komputer
Komputer dan 82,41
29 85,29% 5 14,71%
jaringan dasar
2 X TKJ 2 34
Pemrograman 79,65
30 88,24% 4 11,76%
Dasar
Dasar Desain 77,03
21 61,77% 13 38,23%
Grafis
Jumlah
68
Siswa

Sumber: Guru BK SMK Negeri 1 Tanjung Raya

Pada Tabel 1. menyatakan bahwa nilai rata-rata hasil ujian akhir semester ganjil pada
mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas X TKJ SMKN 1 Tanjung Raya tahun pelajaran
2017/2018 telah mencapai KKM. Data ini memberikan interprestasi bahwa unsur
kompleksitas pengajaran telah berjalan sesuai dengan standar proses, namun hasil belajar
siswa yang dididapatkan belum mencapai target. Untuk itu perlu diteliti unsur KKM yang
terdiri dari daya dukung (SDM/SAPRAS) dan intake (Individu Siswa). Kedua unsur ini
merupakan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor eksternal yang berkaitan dengan KKM yaitu daya dukung, meliputi sumber
daya manusia (SDM), dan sarana prasarana (SARPRAS). SDM merupakan komponen
penting dari suatu sistem pendidikan, disamping komponen lainya (Kurikulum dan
SARPRAS)[4]. Guru mempunyai tugas pokok yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Oleh
karena itu seorang guru harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dapat menujang
SDM berkualitas. Standar kompetensi guru ini dikembangkan terdiri dari dari empat
kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

47
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi
pedagogik,dimana kompetensi itupenting untuk mencapai keberhasilan proses belajar,
karena sudahmelakukan kegiatan pengelolaan pembelajaran siswa. Kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa yang mecangkup pemahaman peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan
peningkatansiswa untuk mengimplementasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
kompetensi pedagogik menghubungkan langsung dengan kebiasan disiplin ilmu
pendidikan dan ilmu lain yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru. Dengan
demikian seorang guru harus memiliki keahlian untuk mengajaryang dapat meningkatkan
kompetensi pedagogik tersebut.
Selain itu guru harus dapat mengembangkan minat belajar siswa dalam setiap
kegiatan berhubung dengan siswa. Hal ini sekalian dalam meningkatkan kualitas guru
secara handal dan siswa yang berprestasi. Dengan ini guru perlu mengecamkan dirinya
sebagai pemikul tanggung jawab untuk memdorong siswa kepada tingkat keberhasilan
yang lebih tinggi. Seorang guru harusnya mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan juga mempunyai pengetahuan yang lebih dasar terhadap materi pelajaran
serta kemampuan untuk menyalurkan pealajaran kepada siswa, sehingga siswa menjadi
semangat untuk belajar di kelas dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Faktor internal Yang mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Hal ini karena
dengan timbulnya minat pada siswa akan menciptakan perhatian untuk melakukan
kegiatan secara tekun dan menfaatkan waktu untuk belajar agar siswa lebih berkonsentrasi,
tidak mudah bosan, dan mudah mengingat untuk mempelajarinya. Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat mempunyai keuntungan sebagai pendorong yang kuat agar dapat meningkatkan
prestasi. Dengan mempunyai minat belajar, siswa lebih memantapkan ingatan tentang
pelajaran yang diperlajari dari guru. Sehingga siswa mampu menjawab pertanyaan apa
yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar merupakan hali yang diutamakan dalam pendidikan sebagai alat ukur
kebehasilan siswa. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Dapat dikatakan hasil belajar merupakan hasil yang
telah diperoleh siswa dalam belajar, sehingga dijadikan sebagai mainfestasi dari
kebehasilan siswa.

48
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Hasil belajar siswa yang kurang maksimal disebabkan oleh lemahnya faktor ekstenal
dan internal siswa. Melihat dari kedua faktor tersebut dimana faktor eksternal yaitu
kompetensi pedagogik guru dan faktor internal yaitu minat belajar siswa. Oleh karena itu,
untuk mengungkapkan besarnya kontribusi kompetensi pedagogikan guru dan minat
belajar siswa terhadap Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kompetensi
Keahlian kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Tanjung Raya.
Dengan demikian, dari permasalahan yang telah di obsevasi di sekolah, peneliti akan
meraksanakan penelitian dengan judul “Kontribusi Kompetensi Pedagogik Guru dan
Minat Belajar Siswa Terhadap Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Kompetensi Keahlian Kelas X Teknik Komputer Jaringan SMKN 1 Tanjung Raya”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan seberapa besarnya kontribusi
kompetensi pedagogik guru dan minat belajar siswa secara bersama-sama terhadap rata-
rata hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian kelas X Jurusan
Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Tanjung Raya Tahun Ajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN
yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif yang berbentuk angket. Variabel
penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu kompetensi pedagogik guru (X1) dan minat
belajar siswa (X2), dan variabel terikat yaitu rata-rata hasil belajar siswa (Y).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan Teknik Komputer
Jaringan di SMK Negeri 1 Tanjung Raya tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 68 orang
dibagi dua kelas sebagai berikut.

Tabel 2. Populasi Penelitian


No. Kelas Jumlah Populasi
1 X TKJ 1 34
2 X TKJ 2 34
Jumlah siswa 68

Sampel penelitian diambil dengan teknik simple ramdom sampling yang diperloleh
sebagai berikut:

Tabel 3. Pengambilan sampel penelitian


No Kelas Jml Siswa Sampel
1. X TKJ 1 34 orang 30
49
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

2. X TKJ 2 34 orang 30
Jumlah Sampel 60

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengambarkan data dalam satu kelompok,


analisis deskritif ini meliputi mean, median, modus, range, varian, standar derviasi, dan
TCR
Analisis induktif dilakukan untuk menarik kesimpulan dari data sampel penelitian.
Analisis induktif meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji linearlitas, uji
multikolinearitas, dan uji hipotesis.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
masing-masing variabel bebas ke variabel pasial.
Menentukan persamaan regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 (1)

Menghitung nilai R dengan rumus sebagai berikut:


b 1 . X 1 Y+b 2 . X 2 Y
R X1.X2.Y = (2)
Y2

Analisa regresi parsial digunakan untuk mengetahui penagruh antara variabel X dan
Y dimana salah satu variabel X dibuat kostan. Analisis regresi parsial dapat dihitung
dengan rumus berikut:

Menghitung 𝑟𝑋2 𝑋1 𝑌

𝑟 𝑋 1 𝑌 −𝑟 𝑋 2 𝑌 .𝑟 𝑋 1 𝑋 2
𝑟𝑋2 𝑋1 𝑌 = (3)
1−𝑟𝑋2 2 𝑌 . 1−𝑟𝑋2 1 𝑋 2

Menghitung 𝑟𝑋1 𝑋2 𝑌

𝑟 𝑋 2 𝑌 −𝑟 𝑋 1 𝑌 .𝑟 𝑋 1 𝑋 2
𝑟𝑋1 2𝑌 = (4)
1−𝑟𝑋2 1 𝑌 . 1−𝑟𝑋2 1 𝑋 2

50
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh dari variabel bebas
(X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) secara signifikan. Pengujian ini meliputi Uji F dan
Uji t.

HASILDANPEMBAHASAN
Hasil penelitian merupakan bagian yang membahas dan memaparkan data yang
terkumpul dari hasil penelitian yang meliputi; Uji coba instrumen yang terdiri dari
validitas dan reabilitas angket; Deskripsi data variabel bebas yaitu kompetensi pedagogik
guru dan minat belajar siswa, variabel terikat yaitu rata-rata hasil belajar siswa kompetensi
keahlian; Pengujian persyaratan uji analisis yang meliputi uji normalitas, uji Homogenitas,
uji linearitas dan uji multikolenieritas; Analisis regresi berganda;Analisa regresi parsial;
dan Pengujian hipotesis;

Tabel 4. Deskripsi variabel kompetensi pedagogik guru dan minat belajar siswa, dan rata-
rata hasil belajar.
Kompetensi pedagogik Rata-rata hasil
No Variabel Minat belajar (X2)
guru (X1) belajar(Y)
1 N 60 60 60
2 Mean 124,950 112,683 80,4167
3 Median 125,500 113,000 80,500
4 Mode 128,00 120,00 80,00
5 Std.Deviation 9,87623 9,82817 3,33975
6 Variance 97,540 96,593 11,154
7 Range 40,00 40,00 15,00
8 Minimum 105,00 92,00 73,75
9 Maximum 145,00 132,00 88,75
10 Sum 7497,00 6761,00 4825,00

51
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Gambar 1. Kurva normal skorkompetensi pedagogik guru (x1)

Histogram kurva normal pada Gambar 1. Dapat dilihat bahwa nilai mean lebih kecil
dari median sehingga grafik lebih condong ke alah kiri, maka data memberikan interpretasi
untuk kompetensi pedagogik guru cenderung menurun.

Gambar 2. Kurva normal skorminat belajar siswa (x2)

Histogram kurva normal pada Gambar 2. Dapat dilihat bahwa nilai mean lebih kecil
dari median sehingga grafik lebih condong ke alah kiri, maka data memberikan interpretasi
untuk minat belajar siswa cenderung menurun.

52
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Gambar 3.Kurva normalskor rata-rata hasil belajar siswa (Y)

Histogram kurva normal pada Gambar 3. Dapat dilihat bahwa nilai mean lebih kecil
dari median sehingga grafik lebih condong ke alah kiri, maka data memberikan interpretasi
untuk hasil belajar siswa cenderung menurun.
Hasil uji normalitas dengan merhitungan skor signifikansi probabilitas untuk
variabel kompetensi pedagogik guru (X1) diperoleh dengan skor signifikansi sebesar
0,425, variabel minat belajar (X2) diperoleh dengan skor signifikansi sebesar 0,919 dan
variabel rata-rata hasil belajar siswa(Y) diperoleh dengan skor signifikansi sebesar 0,999.
Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih tinggi dari skor yang ditetapkan adalah
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut berdistribusi normal.
Hasil uji homogenitas didapatkan skor signifikansi pada kompetensi pedagogik guru
sebesar 0,088 dan skor signifikansi minat belajar siswa sebesar 0,248. Karena kedua skor
signifikasi lebih tinggi dari skor yang ditetapkan adalah 0,05 maka disimpulkan kedua data
dengan varian populasi data adalah homogen.
Hasil uji linearitas Skor signifikan kompetensi pedagogik guru terhadap rata-rata hasil
belajar siswadiperloleh dengan skor signifikansi sebesar 0,000 sedangkan skor signifikansi
minat belajar siswa terhadap rata-rata hasil belajar siswa diperloleh dengan skor
signifikansi sebesar 0,000. Karena signifikansi kedua variabel independen dengan skor
signifikan lebih rendah dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas
yang menghubungkan variabel terikat adalah linear.
Hasil uji multikolinearitas. nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk kedua

53
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

variabel bebas yaitu tentang kompetensi pedagogik guru (X1) dan minat belajar siswa (X2)
terhadap rata-rata hasil belajar siswa (Y) sebesar 2,098. Karena nilai VIF lebih rendah
dari 5, maka dapat dinyatakantidak ada permasalahan pada multikolinearitas dan proses
regresi dapat dilanjutkan.
Hasil analisis didapatkan persamaan regresi berganda dengan Persamaan 1. sebagai
beriku:
Y= 50,907 + 0,110X1 + 0,140X2
Hasil analisis didapatkan menggunakan Persamaan 2. sebesar 0,685 jadi kontribusi
yang diberikan secara simultan (bersama-sama) antara kompetensi pedagogik guru dan
prilaku belajar siswa terhadap rata-rata hasil belajar siswa pada mata diklat kompetensi
keahlian sebesar 46,92 %.
Hasil analisis regresi parsial untuk kompetensi peadgogik guru terhadap rata-rata
hasil belajar siswa diperoleh menggunakan Persamaan 3. sebesar 0,295, dan minat belajar
siswa terhadap rata-rata hasil belajar siswa diperoleh menggunakan Persamaan 4. sebesar
0,363.
Kompetensi pedagogik guru secara parsial memberikan kontribusi terhadap rata-rata
hasil belajar sebesar r2 x 100% = (0,295)2 x 100% = 8,7% dan minat belajar siswa secara
parsial memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil belajar sebesar, r2 x 100% =
(0,363)2 x 100% = 13,18%
Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan uji analisis korelasi ganda (uji F).
Berdasarkan hasil hipotesis didapatkan nilai Fhitung = 25,166 dengan skor signifikan
sebesar 0,000, karena skor signifikansi lebih rendah dari skor ≤ 0,05 (0,000 ≤ 0,05), maka
Ho ditolak, Ha diterima, artinya kompetensi pedagogik guru (X1) dan minat belajar siswa
(X2) secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap rata-rata hasil belajar
siswa(Y) pada mata pelajaran kompetensi keahlian Kelas X Teknik Komputer Jaringan
SMKN 1 Tanjung Raya sebesar 46,92 %.
Hipotesis kedua berdasarkan analisis uji signifikansi secara parsial (uji-t) diperoleh
nilai thitung X1 sebanyak 2,333 dengan skor signifikan sebesar 0,023, sehingga dapat
dinyatakan skor signifikan < 0,05 (0,023, < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya Kompetensi Pedagogik Guru (X1) secara parsial berkontribusi yang signifikan
terhadap Rata-rata Hasil Belajar siswa(Y) sebesar r2 x 100% = (0,295)2 x 100% = 8,7%
Hipotesis ketiga berdasarkan analisis uji signifikansi secara parsial (uji-t) didapat

54
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

nilai thitungdiperoleh nilai thitung X2 sebanyak 2,938 dengan signifikan 0,005. Maka dapat
dinyatakan skor signifikan <0,05 (0,005 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya Minat Belajar Siswa (X2) secara parsial berkontribusi yang
signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa (Y) sebesar r2 x 100% = (0,363)2 x 100%
= 13,18%.
Pembahasan kompetensi pedagogik guru diperkuat yaitu secara pedagogik,
kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian, karena
pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil, dinilai kering dari aspek
pedagogik, dan sekolah tampak lebih mekanik sehingga siswa cenderung kerdil
karena tidak mempunyai dunia sendiri. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti
sebelumnya bahwa kompetensi pedagogik guru bekontribusi sebesar 8,6 % terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar kelas X TKJ di SMK
negeri 2 Padang Panjang.
Kemudian minat belajar juga diperkuat pembahasanya yaitu minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh [8]. Hal ini dibuktikan oleh peneliti sebelumnya bahwa minat belajar
berkontribusi sebesar 28.94% terhadap hasil belajar Melakukan Instalasi Pelangkat
Jaringan Lokal (LAN) siswa kelas 1 TKJ SMK Negeri 1 Lhosukon .
Permasalahan yang terjadi di SMK Negeri 1 Tanjung Raya adalah masih adanya
hasil belajar siswa yang berada dibawah KKM. Berdasarkan latar belakang masalah
diidentifikasi bahwa yang menyebabkan belum optimalnya hasil belajar adalah minat
belajar siswa yang masih rendah juga kompetensi pedagogik guru yang belum optimal.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka disimpulkan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
Kompetensi Pedagogik Guru dan Minat Belajar Siswa secara bersama-sama memberi
kontribusi sebesar 46,92% terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kompetensi
Keahlian siswa kelas X program keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1
Tanjung Raya. Hal ini menunjukan kompetensi pedagogik guru dan minat belajar siswa
berkontribusi terhadap rata-rata hasil belajar siswa.

55
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Kompetensi pedagogik guru memberi konstribusi sebesar 8,7 % terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian siswa kelas X program keahlian Teknik
Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Tanjung Raya. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi
pedagogik guru berkontribusi terhadap rata-rata hasil belajar.
Minat Belajar Siswa memberi kontribusi sebesar 13,18 % terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Kompetensi Keahlian siswa kelas X program keahlian Teknik Komputer
Jaringan SMK Negeri 1 Tanjung Raya. Hal ini menunjukan bahwa minat belajar siswa
berkontribusi terhadap rata-rata hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. 2009. Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Furqan, E., Rukun, K., Hamid, YA. (2016) Kontribusi Minat Belajar dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN)
Siswa Kelas 1 TKJ SMK Negeri 1 Lhoksukon. Jurnal Vokasional Teknik
Elektronika & Informatika, 4(1)
Janawi. 2012. Kompetensi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
Latfi, MUR., Jaya, P. (2018) Kontribusi Minat Belajar dan Kompetensi Pedagogik Guru
terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Komputer dan Jaringa Dasar
Mata Kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK N 2 Padang Panjang. Jurnal
Vokasional Teknik Elektronika & Informatika, 6(2).

Permendikbud No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan


Kompetensi Guru. Website:
http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran//file/permendiknas,
diakses tanggal 20 Januari 2019.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Website: https://bsnpindonesia.org/wp-
content/uploads/2009/04/Permendikbud_Tahun2016_Nomor020, pdf, diakses
tanggal 17 Januari 2019.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Website:
https://bsnp-indonesia.org/wp-
content/uploads/2009/09/Permendikbud_Tahun2016_Nomor023, pdf, diakses
tanggal 17 Januari 2019.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Website: https://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/download/id/101,
diakses tanggal 16 Januari 2019.
56
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 3: Maret 2019 (Halaman:45-57)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo

Wijaya, D. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Berbasis Kompetensi


Guru dalam Rangka Membangun Keungguran Bersaing Sekolah. Jurnal
Pendidikan Penabur, 8(12).

57

You might also like