Professional Documents
Culture Documents
(Received: 18-04-2020; Reviewed: 26-04-2021; Revised: 21-06-2021; Accepted: 31-07-2021; Published: 30-09-2021)
©2017 –EST Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Ini adalah artikel dengan akses terbuka
dibawah licenci DOI - RJI (http://doi.relawanjurnal.id/index.html). Publikasi Pendidikan is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ABSTRACT
This study aims to determine the improvement of communication skills, activity and
learning outcomes in Basic Computer and Network subjects through the application of
the Think Talk Write (TTW) type cooperative learning model in class X Computer and
Network Engineering students at SMK Negeri 2 Blitar in the 2019/2020 academic year.
The type of research conducted is classroom action research using the Kemmis &
Taggart spiral model with four research components, namely planning (plan), action
(act), observation (observe), and reflection (reflect). The subjects in this study were
students of class X Computer and Network Engineering (X TKJ) at SMK Negeri 2 Blitar
for the 2019/2020 academic year, totaling 35 students consisting of 7 males and 25
females. In this study, the data were obtained using three data collection techniques,
namely observation, learning outcomes tests, and documentation. The data obtained from
observations during learning activities and learning outcomes tests at the end of each
cycle, which are then processed and analyzed quantitatively descriptively. The indicator
of the success of this class action is if the activeness and communication skills and
learning outcomes of students through the application of a think talk write type of
cooperative learning model in Computer and Basic Network subjects for class X TKJ
SMK classically complete at least 75%.
Based on the results of action research to prove how much influence the
application of the Think Talk Write (TTW) learning model has on the subject of Network
Computer Engineering Class X TKJ SMKN 2 Blitar Odd Semester for the 2019/2020
Academic Year that has been carried out, it can be concluded that 1) There is an increase
in the achievement of activity indicators students in each cycle with an average
percentage of the first cycle of 67.41%, an increase of 11.63% in the second cycle to
78.78%. 2) There was an increase in the achievement of students' communication skills
indicators in each cycle with an average percentage of the first cycle of 76.67%, an
increase of 5% in the second cycle to 81.67%. 3) There was an increase in the percentage
of mastery learning outcomes from the pre-action knowledge aspect by 34.29% to
48.57% in the first cycle and increased to 82.86% in the second cycle, while the skill
aspect from the pre-action was 45.71% to 62 ,86% in the first cycle rose again to 94.29%
in the second cycle.
Theresia Dewi Sulistyorini - Peningkatan Keaktifan, Kemampuan Komunikasi, dan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Komputer dan Jaringan Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write
Pada Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar
ABSTRAK
Kata Kunci : keaktifan, kemampuan komunikasi, hasil belajar, komputer dan jaringan
dasar, think talk write
digunakan di SMK Negeri 2 Blitar. Mata didik lain dalam kelompoknya kurang
pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar wajib berpartisipasi pada presentasi. Selain itu, dalam
ditempuh oleh peserta didik kelas sepuluh (X) kegiatan presentasi masih banyak peserta didik
dengan memenuhi standar Kriteria Ketuntasan yang membaca hasil pencarian materi, bukan
Minimum (KKM) 75 pada semester ganjil dan menjelaskan poin-poin inti materi setelah mereka
genap. Berdasarkan observasi yang dilakukan memahami materi.
peneliti selama melaksanakan pembelajaran mata Masalah lain yang ditemukan adalah jam
pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar pada pelajaran mata pelajaran ini yang secara
peserta didik kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar keseluruhan adalah 5 jam pelajaran dibagi
Tahun Pelajaran 2019/2020, peneliti menemui menjadi dua kali pertemuan dalam satu minggu
beberapa permasalah dalam proses pembelajaran. bukannya dijadikan satu hari, hal ini tentunya
Ketika guru memberikan kesempatan membuat waktu pembelajaran kurang karena
bertanya, tidak banyak peserta didik yang peserta didik harus melakukan praktik yang
bertanya. Dan ketika peneliti memberikan membutuhkan banyak waktu. Masalah lain
pertanyaan peserta didik menunggu untuk adalah mata pelajaran ini berada pada jam-jam
ditunjuk peneliti sebelum menjawab. Tidak akhir yaitu jam ke sembilan sampai jam
semua peserta didik yang ditunjuk dapat kesebelas. Peserta didik sudah merasa lelah
menjawab pertanyaan peneliti dengan baik dan setelah seharian melaksanakan kegiatan.
benar. Terkadang peserta didik menyahut ketika Semangat peserta didik yang melemah pada saat
peneliti menjelaskan atau ada teman yang sore hari mengurangi keaktivan peserta didik
menjawab pertanyaan tanpa permisi terlebih dalam kegiatan pembelajaran.
dahulu, sehingga kelas terasa kurang kondusif. Dari observasi hasil belajar mata pelajaran
Ketika peserta didik diberi tugas untuk Komputer dan Jaringan Dasar adalah mata
mencari materi di buku atau internet supaya pelajaran penting dalam jurusan TKJ karena
semua dapat aktif mencari materi dan materi yang diajarkan adalah dasar-dasar
mengembangkan pengetahuannya. Namun komputer dan jaringan lokal yang kemudian
perserta didik belum memanfaatkan kesempatan dikembangkan lagi dalam mata pelajaran lain.
untuk mencari materi belajar dan mempelajari Dilihat dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS)
materi tersebut secara maksimal. Hampir semua semester ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020
peserta didik melakukan copy-paste materi untuk mata pelajaran Komputer dan Jaringan
secara langsung dari internet tanpa membaca Dasar, terdapat 12 dari 35 peserta didik yang
atau mempelajari inti materi terlebih dahulu. memperoleh nilai mencapai KKM yang
Sehingga ketika akan diadakan uji kompetensi ditentukan dengan persentase ketuntasan klasikal
dasar, peserta didik mengeluh bahwa materi sebesar 34,29%, sedangkan 23 peserta didik
belum diajarkan atau tidak jelas karena materi lainnya belum mencapai KKM dan dinyatakan
tidak berasal langsung dari guru. belum tuntas.
Pada kesempatan tertentu juga Dilihat dari masalah-masalah tersebut di
menerapkan pola belajar kelompok yang atas, terdapat beberapa hal yang harus
bertujuan agar peserta didik dapat lebih aktif ditingkatkan dalam proses pembelajaran mata
dalam kegiatan pembelajaran. Setelah peneliti pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar, yaitu
memberikan tugas atau materi untuk penggunaan sumber belajar yang harus lebih
didiskusikan dalam kelompok, peserta didik bervariasi, keaktivan peserta didik, kemauan
berkumpul sesuai kelompok. Salah satu peserta bekerja sama, kemampuan komunikasi, serta jam
didik di dalam kelompok mencari materi di pelajaran di sore hari. Masalah-masalah tersebut
internet dan selanjutnya menuliskan hasil berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
pencarian pada buku atau lembar jawab tugas. Dari permasalahan yang dikemukakan di atas,
Pada penerapannya, peserta didik tidak maka peneliti merasa perlu menerapkan model
melaksanakan proses diskusi sama sekali dalam pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong
kelompoknya, dengan kata lain peserta didik keaktifan, kemampuan komunikasi, dan hasil
yang melakukan pencarian materi menimba ilmu belajar peserta didik kelas X Teknik Komputer
baru, namun teman-temannya tidak mendapat dan Jaringan SMK Negeri 2 Blitar Tahun
ilmu tersebut. Ini dibuktikan dengan kegiatan Pelajaran 2019/2020.
presentasi setelah diskusi di mana hanya ada satu Peneliti akan berupaya menggunakan
peserta didik yang dapat menjelaskan hasil model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
pencarian materi dengan baik, sedangkan peserta Write (TTW) karena permasalahan di atas sesuai
Theresia Dewi Sulistyorini - Peningkatan Keaktifan, Kemampuan Komunikasi, dan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Komputer dan Jaringan Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write
Pada Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar
Peserta didik dan guru memiliki peranan yang Keaktifan peserta didik dalam proses
besar dalam membangun pembelajaran yang pembelajaran sangatlah penting. Peserta didik
aktif. Tugas utama guru dalam suatu yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran adalah mengkondisikan pembelajaran membuat proses pembelajaran di
lingkungan yang menunjang perubahan perilaku kelas menjadi lebih bermakna. Peserta didik
peserta didik. Proses pembelajaran perlu merasakan sendiri proses pembelajaran tersebut
dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal sehingga akan dapat mengembangkan
ini menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam kemampuan dan potensi dalam diri mereka.
menciptakan lingkungan yang kondusif (Umi Dengan demikian, guru dituntut untuk mampu
Rochayati, dkk, 2014:110). menumbuhkan keaktivan peserta didik dalam
Guru menerapkan pembelajaran yang proses pembelajaran sehingga tujuan dari proses
menekankan keaktivan peserta didik baik secara pembelajaran tercapai dengan baik.
fisik, mental, intelektual, dan emosional yang Gagne dan Briggs menyebutkan sembilan
mampu menghasilkan hasil belajar perpaduan aspek yang dapat dilakukan guru untuk
antara afektif, kognitif, dan psikomotorik. Peran menumbuhkan partisipasi peserta didik (dalam
guru dalam pembelajaran aktif menurut Warsono Yamin, 2007:84), yaitu sebagai berikut:
dan Hariyanto (2013: 9) antara lain adalah: 1) Memberikan motivasi.
a. Menyajikan konsep esensial dari materi 2) Memberikan penjelasan tentang tujuan
ajar. instruksional (kemampuan dasar).
b. Mengajukan masalah atau memberikan 3) Mengingatkan kembali tentang
tugas belajar. kompetensi prasyarat.
c. Memberi kesempatan peserta didik untuk 4) Memberikan stimulus tentang materi yang
bertanya. akan dipelajari. Stimulus dapat berupa
d. Mengusahakan berbagai sumber belajar masalah, topik, maupun konsep.
yang relevan. 5) Menjelaskan petunjuk kepada peserta
e. Mendorong motivasi belajar peserta didik. didik bagaimana cara mempelajarinya.
f. Menggunakan metode yang bervariasi 6) Menciptakan aktivitas dan partisipasi
dalam pembelajaran. peserta didik dalam kegiatan
g. Melaksanakan penilaian dan evaluasi pembelajaran.
keberhasilan program belajar. 7) Memberikan feedback.
Peserta didik yang aktif selama melaksanakan 8) Melakukan penilaian untuk mengukur dan
kegiatan pembelajaran merupakan salah satu memantau kemampuan peserta didik
faktor keberhasilan suatu pembelajaran. dalam bentuk tes.
Keaktivan dalam pelaksanaan kegiatan 9) Memberikan kesimpulan yang dapat
pembelajaran dilihat dari peran peserta didik disampaikan di akhir pembelajaran dari
menurut Warsono dan Hariyanto (2013: 9-10) setiap materi yang dipelajari.
dapat dideskripsikan sebagai berikut. Tingginya aktivitas peserta didik dalam proses
a. Belajar secara individu dan kelompok pembelajaran menunjukan tingginya keinginan
mempelajari dan menerapkan konsep, peserta didik untuk belajar. Keaktivan peserta
prinsip, dan hukum keilmuan. didik berpengaruh pada keberhasilan proses
b. Membentuk kelompok untuk memecahkan pembelajaran serta peningkatan hasil belajar,
masalah (problem solving). pengetahuan, dan keterampilan peserta didik itu
c. Berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas- sendiri. Keaktivan peserta didik dalam proses
tugas yang diberikan guru. pembelajaran dapat berupa visual activities, oral
d. Berani bertanya, berpendapat, dan activities, listening activities, writing activities,
mengungkapkan kritik yang relevan. drawing activities, motor activities, mental
e. Melaksanakan pemikiran tingkat tinggi activities, dan emotional activities.
seperti melakukan analisis, sintesis,
evaluasi, dan prediksi. Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran
f. Bersosialisasi sebagai bentuk interaksi Pembelajaran merupakan sebuah proses
dalam proses pembelajaran. komunikasi yang dilakukan secara sengaja dan
g. Menggunakan berbagai sumber belajar terencana, karena memiliki tujuan yang telah
dan melakukan improvisasi dalam belajar. ditetapkan terlebih dahulu. Agar pesan
h. Berusaha menilai proses dan hasil belajar pembelajaran yang ingin ditransformasikan dapat
diri sendiri walaupun tidak secara formal. sampai dengan baik, maka perlu memperhatikan
Theresia Dewi Sulistyorini - Peningkatan Keaktifan, Kemampuan Komunikasi, dan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Komputer dan Jaringan Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write
Pada Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar
Hamdayama (2015:217) juga menjelaskan bahwa sedikit tentang materi memperhatikan dan
yang akan dipelajari. berusaha memahami materi.
pembelajaran kooperatif tipe think talk write 4. Guru membentuk Peserta didik mendengarkan
pada dasarnya terdiri dari empat fase yaitu fase kelompok, setiap kelompoknya.
berpikir (think), fase berbicara (talk), fase kelompok terdiri atas 3-
5 orang.
menulis (talk) dan pemaparan (presentation). 5. Guru membagikan LKS Menerima dan mencoba
Alur pembelajaran menggunakan teknik think pada setiap peserta memahami LKS kemudian
talk write (TTW) dapat terlihat pada bagan didik. Peserta didik membuat catatan kecil
membaca soal LKS, untuk didiskusikan dengan
berikut ini. memahami masalah teman kelompoknya.
secara individual, dan
dibuatkan catatan kecil
(think).
6. Mempersiapkan peserta Peserta didik berdiskusi
didik berinteraksi untuk merumuskan
dengan teman kesimpulan sebagai hasil
kelompok untuk dari diskusi dengan anggota
membahas LKS (talk). kelompoknya.
Guru sebagai mediator
lingkungan belajar.
7. Mempersiapkan peserta Menulis secara sistematis
didik menulis sendiri hasil diskusinya untuk
pengetahuan yang dipresentasikan.
diperolehnya sebagai
hasil kesepakatan
dengan anggota
kelompoknya (write).
Gambar 1. Alur pembelajaran model TTW 8. Guru meminta tiap Peserta didik
kelompok mempresentasikan hasil
mempresentasikan diskusinya.
Guru memberikan situasi masalah untuk pekerjaannya.
dikerjakan, dapat berupa Lembar Kerja Peserta 9. Guru meminta peserta Peserta didik menanggapi
didik dari kelompok jawaban temannya.
didik (LKS) yang memuat soal-soal atau lain untuk menanggapi
permasalahan sehari-hari untuk diselesaikan serta jawaban dari kelompok
petunjuk pelaksanaan pembelajaran. Peserta lain.
Sumber: Maftuh dan Nurmani (2011)
didik membaca teks dari sumber belajar dan
membuat catatan kecil berisikan hal-hal yang
Mata Pelajaran Komputer & Jaringan Dasar
diketahui dan yang akan ditanyakan dari hasil
Salah satu mata pelajaran pada kompetensi
membaca. Kemudian peserta didik berinteraksi kompetensi keahlian TKJ adalah mata pelajaran
dan berkolaborasi dengan teman-teman dalam
Komputer dan Jaringan Dasar. Mata pelajaran ini
suatu kelompok untuk mendiskusikan catatan merupakan mata pelajaran dasar bidang keahlian
kecil yang telah dibuat. Peserta didik
(C1) dimana terdapat KI pengetahuan dan KI
mengkonstruksi pengetahuan yang memuat keterampilan di dalamnya. KI pengetahuan
pemahaman yang didapatkan melalui diskusi
bertujuan agar peserta didik dapat memahami,
dalam sebuah tulisan.
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
Langkah-langkah pelaksanaan model tentang pengetahuan faktual, konseptual,
pembelajaran kooperatif tipe think talk write operasional dasar, dan metakognitif sesuai
menjelaskan kegiatan apa saja yang dilaksanakan dengan bidang dan lingkup kerja TKJ pada
guru dan kegiatan apa saja yang dilakukan
tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks. KI
peserta didik sehingga pembelajaran berlangsung keterampilan bertujuan agar peserta didik dapat
secara dua arah. Langkah-langkah pelaksanaan melaksanakan tugas spesifik yang sesuai dengan
model pembelajaran kooperatif tipe think talk
bidang dan lingkup kerja TKJ di bawah
write dapat dilihat pada tabel berikut ini. pengawasan langsung dalam menggunakan alat,
Tabel 1. Langkah pelaksanaan model pembelajaran
informasi, dan prosedur kerja.
kooperatif tipe Think Talk Write Dalam kompetensi inti terdapat delapan
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik belas kompetensi dasar yang harus dikuasai
1. Guru menjelaskan Peserta didik menyimak peserta didik. Mata pelajaran Komputer dan
tentang proses penjelasan guru. Jaringan Dasar pada semester gasal yang
pembelajaran think talk diberikan pada peserta didik kompetensi keahlian
write.
2. Guru menyampaikan Peserta didik memahami TKJ SMK Negeri 2 Blitar dibagi menjadi
tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran. sepuluh kompetensi dasar dan pada semester
3. Guru menjelaskan Peserta didik genap delapan kompetensi dasar.Berikut adalah
Theresia Dewi Sulistyorini - Peningkatan Keaktifan, Kemampuan Komunikasi, dan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Komputer dan Jaringan Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write
Pada Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar
kompetensi dasar pada mata pelajaran Komputer Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik
dan Jaringan Dasar berdasarkan Keputusan kelas X Teknik Komputer dan Jaringan (X TKJ)
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan SMK Negeri 2 Blitar Tahun Pelajaran 2019/2020
Menengah Nomor: 330/D.D5/KEP.KR/2017 yang berjumlah 35 peserta didik terdiri dari 7
tentang penentuan KI dan KD kompetensi laki-laki dan 25 perempuan.
keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Dalam penelitian ini data-data diperoleh
menggunakan tiga teknik pengumpulan data,
Tabel 2. Struktur kurikulum SMK Kompetensi TKJ yaitu pengamatan, tes hasil belajar, dan
Kompetensi Dasar Pengetahuan
Kompetensi Dasar dokumentasi. Teknik analisis data pada
Keterampilan
(KD-3)
(KD-4)
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
3.1 Menerapkan K3LH 4.1 Menerapkan K3LH
peningkatan keaktivan dan kemampuan
disesuaikan dengan disesuaikan dengan komunikasi serta hasil belajar peserta didik
lingkungan kerja lingkungan kerja dengan diterapkannya metode pembelajaran
3.2 Menerapkan perakitan
komputer
4.2 Merakit komputer kooperatif tipe think talk write. Data-data yang
3.3 Menerapkan pengujian 4.3 Menguji kinerja diperoleh dari hasil pengamatan selama kegiatan
perakitan komputer komputer pembelajaran dan tes hasil belajar di tiap akhir
3.4 Menerapkan konfigurasi 4.4 Melakukan seting
BIOS pada komputer BIOS siklus, yang selanjutnya diolah dan dianalisis
3.5 Melakukan seting BIOS
4.5 Menginstalasi sistem secara deskriptif kuantitatif.
operasi Indikator keberhasilan tindakan kelas ini
3.6 Menerapkan instalasi 4.6 Menginstalasi driver
driver perangkat keras perangkat keras jika keaktifan dan kemampuan komunikasi serta
komputer komputer hasil belajar peserta didik melalui penerapan
3.7 Menerapkan instalasi 4.7 Menginstalasi model pembelajaran kooperatif tipe think talk
software aplikasi software aplikasi
3.8 Menerapkan perawatan 4.8 Melakukan perawatan write pada mata pelajaran Komputer dan
perangkat keras perangkat keras Jaringan Dasar kelas X TKJ SMK tuntas secara
komputer komputer klasikal minimal 75%.
3.9 Menganalisis
4.9 Melakukan perbaikan
permasalahan pada
pada perangkat keras
perangkat keras
3.10 Menganalisis
permasalahan pada
4.10 Mengelola perbaikan HASIL DAN PEMBAHASAN
pada instalasi
instalasi software
software aplikasi
aplikasi Hasil
3.11 Mengelola perbaikan
pada instalasi software
4.11 Menginstalasi Hasil pengamatan keaktifan peserta didik setelah
jaringan komputer dilaksanakan tindakan kelas dapat dibuat
aplikasi
3.12 Menerapkan 4.12 Mengkonfigurasi rekapitulasi hasil pengamatan untuk mengetahui
pengalamanatan IP pada pengalamatan IP pada
jaringan komputer jaringan komputer
hasil pengamatan keaktifan peserta didik yang
4.13 Menginstalasi sumber disajikan pada tabel berikut.
3.13 Menerapkan sumber
daya berbagi pakai
daya berbagi pakai pada
pada jaringan
jaringan komputer Tabel 3. Rekapitulasi Persentase Keaktifan Peserta Didik
komputer
3.14 Menerapkan instalasi 4.14 Menginstalasi koneksi Tindakan Kelas
koneksi internet pada internet pada Aspek Keaktivan
Siklus Siklus Rata-
workstation workstation
I II rata
3.15 Mengevaluasi desain 4.15 Mendesain jaringan
1. Memperhatikan
jaringan lokal (LAN) lokal (LAN) 72,86% 95,71% 22,86%
penjelasan guru
3.16 Mendesain jaringan 4.16 Menginstalasi
2. Mengajukan
lokal (LAN) jaringan lokal (LAN)
pertanyaan atau 47,14% 55,71% 8,7%
3.17 Menerapkan perawatan 4.17 Melakukan perawatan pendapat
jaringan lokal (LAN) jaringan lokal (LAN)
3. Berdiskusi dalam
3.18 Menganalisis 4.18 Mengelola perbaikan 81,43% 88,57% 7,14%
kelompok
permasalahan pada pada jaringan lokal
4. Bekerja sama dalam
jaringan lokal (LAN) (LAN 77,14% 85,71% 8,57%
pelaksanaan praktik
Sumber: Perdirjen No. 330/D.D5/KEP.KR/2017 5.
Mencatat hasil diskusi 91,43% 94,29% 2,86%
6. Menjawab pertanyaan
atau merespon 32,86% 54,29% 21,43%
METODE pendapat
7. Percaya diri
Penelitian ini menerapkan Model Kemmis melaksanakan 67,14% 77,14% 10%
presentasi
& Taggart dengan empat komponen penelitian,
yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), Rata-rata Keaktifan Belajar 67,14% 78,78% 11,63%
siklus II. Berdasarkan hasil analisis data hasil peserta didik telah berhasil mengalami
penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas peningkatan mulai dari pra tindakan, siklus I
X TKJ SMK Negeri 2 Blitar Tahun Pelajaran hingga siklus II setelah model pembelajaran
2019/2020 pada mata pelajaran Komputer dan kooperatif tipe think talk write diterapkan pada
Jaringan Dasar dengan menerapkan model peserta didik kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar
pembelajaran kooperatif tipe think talk write Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam pembelajaran
yang telah dipaparkan, didukung teori yang Komputer dan Jaringan Dasar. Seluruh indikator
dikemukakan oleh Hamdayama (2015: 222) telah mencapai target keberhasilan yang telah
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think ditetapkan pada bab III, sehingga penelitian
talk write dapat membiasakan kemampuan tindakan kelas ini dinyatakan berhasil dan
berpikir dan berkomunikasi peserta didik dengan dihentikan pada siklus II.
guru, teman, maupun diri sendiri karena Indikator keberhasilan untuk kemampuan
karakteristik model pembelajaran ini melibatkan komunikasi peserta didik yang menerapkan
peserta didik untuk berinteraksi dan berdiskusi bahwa penelitian dinyatakan berhasil jika
dalam kelompok. persentase rata-rata kemampuan komunikasi
Peningkatan hasil belajar peserta didik peserta didik selama melaksanakan pembelajaran
pada siklus I sampai dengan siklus II dalam menggunakan model pembelajaran think talk
aspek pengetahuan maupun keterampilan yang write pada mata pelajaran Komputer dan
kemudian dinyatakan dalam ketuntasan hasil Jaringan Dasar secara klasikal minimal 75% pun
belajar, dapat dilihat pada grafik berikut. telah tercapai pada siklus II dengan perolehan
persentase rata-rata kemampuan komunikasi
peserta didik sebesar 83,33%.
Dengan meningkatnya keaktifan dan
kemampuan komunikasi peserta didik, turut
mempengaruhi peningkatan hasil belajar peserta
didik dengan peroleh nilai postest dengan rata-
rata kelas 78,54 untuk aspek pengetahuan dan
79,23 untuk aspek keterampilan yang telah
mencapai KKM yang ditentukan. Sementara itu
persentase ketuntasan secara klasikal pun
meningkat dimana pada siklus II terdapat 29 dari
36 peserta didik yang tuntas belajar dengan
persentase sebesar 82,86% untuk aspek
Gambar 4. Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar pengetahuan, dan 33 dari 36 peserta didik
Peserta Didik
dinyatakan kompeten dengan persentase
ketuntasan klasikal sebesar 94,29 untuk aspek
Grafik pada gambar 4 di atas menunjukan
keterampilan. Peningkatan hasil belajar tersebut
bahwa persentase ketuntasan hasil belajar baik
telah mencapai indikator keberhasilan penelitian
aspek pengetahuan maupun aspek keterampilan
yang ditentukan dimana, persentase ketuntasan
selalu meningkat dari pra tindakan sampai akhir
siklus II. Pada aspek pengetahuan, peningkatan klasikal untuk mata pelajaran Komputer dan
Jaringan Dasar menggunakan model
sebesar 14,29% terjadi dari pra tindakan dengan
pembelajaran think talk write untuk aspek
persentase ketuntasan hasil belajar 34,29%
pengetahuan dan aspek keterampilan minimal
menjadi 48,57% di siklus I. Peningkatan sebesar
75% telah tercapai pada siklus II.
34,29% terjadi dari siklus I ke siklus II dengan
persentase 82,86%. Pada aspek keterampilan,
Peningkatan sebesar 17,14% terjadi dari pra
tindakan dengan persentase ketuntasan hasil KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
belajar 45,71% menjadi 62,86% pada siklus I.
Peningkatan sebesar 31,43% terjadi dari siklus I Kesimpulan
dengan persentase sebesar 62,86% menjadi Berdasarkan hasil penelitian tindakan untuk
membuktikan seberapa pengaruh penerapan
94,29% pada siklus II.
model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Berdasarkan pemaparan penjelasan di atas,
pada mata pelajaran Teknik Komputer Jaringan
maka dapat diketahui bahwa keaktifan,
Kelas X TKJ SMKN 2 Blitar Semester Ganjil
kemampuan komunikasi, dan hasil belajar
DOI 10.37340, p-ISSN: 2684-8376 Volume III Nomor 02 - September 2021 hal. 116 - 129
Tahun Pelajaran 2019/2020 yang telah dilakukan Bertanya Produktif Peserta didik. Jurnal
maka dapat disimpulkan bahwa : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
1. Terjadi peningkatan capaian indikator Vol.23. No.1. Hlm.4
keaktifan peserta didik di setiap siklus
dengan ata-rata persentase siklus I sebesar Evans, Rupert N, & Edwin, Lewis H. (1978).
67,41%, meningkat sebesar 11,63% pada Foundation of Vocational Education.
siklus II menjadi 78,78%. Columbus Ohio: Charles E. Merril
2. Terjadi peningkatan capaian indikator Publishing Company.
kemampuan komunikasi peserta didik di
setiap siklus dengan rata-rata persentase Gafur, Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan
siklus I sebesar 76,67%, meningkat Teknologi Pendidikan. Yogyakarta: PPs
sebesar 5% pada siklus II menjadi 81,67%. UNY
3. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan
hasil belajar aspek pengetahuan dari pra Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar.
tindakan sebesar 34,29% menjadi 48,57% Jakarta: Bumi Aksara.
di siklus I dan naik menjadi 82,86% pada
siklus II, sedangkan aspek keterampilan Hamdayama, J. (2015). Model dan Metode
dari pra tindakan sebesar 45,71% menjadi Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
62,86% pada siklus I naik kembali sebesar Bogor: Ghalia Indonesia.
menjadi 94,29% pada siklus II.
Kemendikbud. (2017). Panduan Penilaian Hasil
Rekomendasi Belajar pada Sekolah Menengah
Dari kesimpulan dapat direkomendasikan hasil Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal
penelitian tindakan kelas ini adalah : Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Model pembelajaran Think Talk Write Kemendikbud.
dapat diimplementasikan oleh guru pada
mata pelajaran produktif kejuruan agar Kuswari, U. (2012). Model Pembelajaran
model pembelajaran lebih bervariasi Menulis dengan Teknik Think Talk Write
sehingga peserta didik lebih termotivasi, (TTW). Diakses pada tanggal 15 April
antusias tinggi dan tidak mudah bosan 2019. url:
serta dapat mewujudkan kecakapan C4. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._P
2. Satuan pendidikan diharapkan selalu end._Bahasa_Daerah/195901191986011-
memberi dukungan kepada guru untuk Usep_Kuswari/Model_Pembelajaran_Men
berinovasi dalam pengembangan variasi ulis_Dengan_ Teknik_Thik.pdf
model pembelajaran di kelas.
Lestari, Endang & Maliki, MA. (2003).
Komunikasi Yang Efektif. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
DAFTAR RUJUKAN
Nurmani & Maftuh. (2011). Analisis Model-
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Model Pembelajaran Melalui Konsep.
Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Yogjakarta: Multi Presindo
Bumi Aksara.
Naim, N. (2011). Dasar-dasar Komunikasi
Devito, Joseph A. (1996). Human Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ
Communication. Alih bahasa oleh Agus Media.
Maulana. Jakarta: Professional Books
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran
Djamaroh, Syaiful dan Zain. (2002). Strategi Berbasis Komputer Mengembangkan
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung:
Cipta Alfabeta
Ermavianti, D., & Sulistyorini, W. (2016). Model Sardiman. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar
Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Untuk Membangun Keterampilan
Theresia Dewi Sulistyorini - Peningkatan Keaktifan, Kemampuan Komunikasi, dan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Komputer dan Jaringan Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write
Pada Kelas X TKJ SMK Negeri 2 Blitar