You are on page 1of 14

VOTEKNIKA

Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

Vol. 3, No. 1, Januari – Juni 2015 ISSN: 2302-3295

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK NEGERI 1 AIR PUTIH KABUPATEN
BATUBARA SUMATERA UTARA

Abstract

Faridah Hanum1, Legiman Slamet2, Titi Sriwahyuni2


Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
e-mail : hanum.faridah15@gmail.com
The background of this research based on the result of the Network Basic training subject wasnot
optimal on semester 2013/2014, of which 30.56% scored below the minimum complete ness criteria
(KKM).This research is acorrelational study description.The purpose of this research was to reveal how
much the contribution of learning and e-learning as Media learning jointly and severally on learning
outcomes. The study population numbered 72 people and the sample amounted to 42 students of class X
TKJ SMKN 1 Air Putih. The sampling technique was randomly (Simple Random Sampling). Data
student learning out comes obtained from X TKJ home room. While data on learning and e-learning as
media learning was collected through question naires distributed to students by using a Likert scale that
has been tested for validity and reliability. The result showed that (1) interest in learning and e-learning
as media learning together contribute significantly to the results of class X student Department of TKJ
SMK N 1 Air Putih by 35.30%, (2) interest in learning contribute significantly to the results of class X
student Department of TKJ SMK N Air Putih by 22.28%, (3) e-learning as media learning contribute
significantly to the results of class X student Department of TKJ SMK N 1 Air Putih by 30.14% , So it
can be concluded that the interest in learning and e-learning as media learning contribute to the
results of class X student in the Department of TKJ SMK N 1 Air Putih, ncreasing interest in higher
learning and the use of e-learning as media learning , the higher the learning outcomes.

Key-word : Interest in Learning, E-learning As Media Learning, Learning Outcomes.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi,

P
embangunan suatu bangsa tidak terlepas kemampuan, dan waktu. Dalam rangka
dari system pendidikan, sebab system peningkatan mutu pendidikan telah banyak usaha
pendidikan yang baik akan membawa yang dilakukan pemerintah, seperti pembaharuan
kemajuan bagi bangsa tersebut. Pendidikan kurikulum, pengadaan sarana dan prasarana,
merupakan kebutuhan mutlak bagi seluruh umat peningkatan mutu guru serta kegiatan yang
manusia, dengan pendidikan manusia memiliki merangsang minat siswa untuk belajar. Sesuai
pengetahuan, nilai dan sikap dalam berbuat untuk dengan tujuan pendidikan Nasional yang
ikut menunjang pertumbuhan dan pembangunan dicantumkan dalam Undang-undang RI no. 20
yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bangsa dan negara.dapat dilihat sejauh mana yaitu:
pencapaian hasil belajar dari siswa yang “Pendidikan nasional berfungsi untuk
bersangkutan. mengembangkan kemampuan dan
Sekarang ini, proses pembelajaran di sekolah membentuk watak serta peradaban bangsa
mulai disesuaikan dengan perkembangan yang bermartabat dalam rangka
teknologi informasi sehinggga perkembangan mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
pesat dibidang teknologi informasi dapat untuk berkembangnya potensi peserta didik
mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1
Prodi Pendidikan Teknik Informatika untuk Wisuda Maret 2015
2
Dosen Jurusan Teknik Elektronika FT-UNP
76 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, belajar akan merasa sangat membutuhkan ilmu
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara pengetahuan sehingga siswa itu berusaha
yang demokratis serta bertanggung jawab.” memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu juga
Sekolah sangat penting perannya dalam diketahui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
mewujudkan suasana belajar dan proses telah ditetapkan oleh SMK Negeri 1 Air Putih
pembelajaran agar peserta didik secara aktif adalah 75, namun pada saat observasi masih
dapat mengembangkan segala potensi yang ada ditemukan hasil belajar siswa dibawah KKM.
pada dirinya untuk menjadi manusia yang Seperti terlihat pada tabel berikut:
beriman, bertaqwa, cakap, kreatif, dan mandiri. Tabel 1. Hasil Belajar Jaringan Dasar
Oleh sebab itu sekolah harus melaksanakan Semester 2 Siswa Kelas X Jurusan
pembelajaran yang bermutu untuk dapat TKJ Tahun ajaran 2013/2014
mencapai tujuan pendidikan yang telah Jumlah Nilai
digariskan dalam undang-undang. Salah satu Kelas
siswa < 75 ≥75
indikator mutu pendidikan yang terukur adalah
dengan semakin baiknya hasil belajar yang X TKJ 1 36 10 26
dicapai siswa dalam setiap pembelajaran yang X TKJ 2 36 12 24
diikuti. Pada umumnya beberapa mata pelajaran Jumlah 72 22 50
yang ada di SMK saling berkaitan satu sama lain Presentase 100 % 30.56% 69.44%
dan merupakan persyaratan untuk melanjutkan (Sumber: Tata usaha SMK Negeri 1 Air Putih)
ke pelajaran berikutnya. Salah satunya adalah Dari tabel 1 menunjukkan hasil belajar
mata pelajaran Jaringan Dasar. Setiap siswa jaringan dasar siswa kelas X jurusan Teknik
kelas X Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Komputer dan Jaringan pada Semester 2
diwajibkan mengikuti mata pelajaran tersebut dan memperoleh hasil belajar <75 sebanyak 30.56%
harus lulus untuk setiap kompetensi yang telah dan hasil belajar ≥75 sebanyak 69.44 %. Hasil
dipelajari. belajar tersebut terlihat jelas bahwa masih ada
Standar kompetensi jaringan dasar beberapa siswa yang belum mencapai batas nilai
merupakan materi teori dan praktek. Pada minimal yaitu 75. Hal tersebut diperkirakan hasil
umumnya siswa menganggap bahwa materi teori belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
itu sulit, sehingga minat dan keaktifan belajar antara lain media pembelajaran dan minat
menjadi berkurang. Dan dengan melaksanakan belajar.
belajar secara praktek, siswa dibimbing untuk Pemanfaatan e-learning pada sebuah
dapat terampil dan mempersiapkan bekal untuk pendidikan kejuruan seperti SMK Negeri 1 Air
menghadapi dunia kerja kedepannya. Dalam Putih sangat dibutuhkan untuk membantu
prosesnya siswa dituntut untuk mampu meningkatkan minat belajar siswa dalam proses
memahami konsep dasar jaringan dalam pembelajaran. Seperti telah diketahui,
membuat jaringan. Dalam standar kompetensi pembelajaran di sekolah kejuruan mempunyai
menunjukkan perlunya pembelajaran yang dapat waktu pembelajaran praktik yang lebih banyak
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dibandingkan dengan pembelajaran teori atau
dan praktikum. pembelajaran di dalam kelas. Dengan
Gagne dalam Slameto (2003: 13) ”Hasil memanfaatkan e-learning sebagai media
belajar sebagai suatu proses untuk memperoleh pembelajaran, dapat difungsikan sebagai
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, pelengkap maupun suplemen untuk
kebiasaan, dan tingkah laku serta penguasaan meningkatkan pembelajaran di dalam kelas
pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh sehingga dapat membantu meningkatkan
dari suatu pembelajaran”. Penguasaan siswa pemahaman siswa terhadap materi dan
terhadap suatu materi pelajaran merupakan suatu meningkatkan kegiatan pembelajaran disekolah
hasil dari adanya proses belajar mengajar, kejuruan, karena pendidikan adalah salah satu
kualitas siswa mungkin dapat dilihat dari berbagai bidang yang mendapatkan dampak yang cukup
sudut. Salah satu indikator berkualitasnya siswa berarti dengan perkembangan teknologi, dimana
dapat dilihat pada hasil belajar yang pada dasarnya pendidikan merupakan suatu
diperolehnya. Apabila hasil belajarnya bagus proses komunikasi dan informasi dari guru
dikatakan siswa tersebut berkualitas dan kepada siswa yang berisikan informasi-informasi
sebaliknya jika hasil belajarnya kurang bagus pendidikan, yang memiliki unsur-unsur guru
dikatakan siswa tersebut kurang berkualitas. sebagai sumber informasi, media sebagai penyaji
Salah satu faktor yang diperkirakan besar ide, gagasan dan materi pendidikan serta siswa
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa adalah itu sendiri.
minat belajar. Dengan adanya minat belajar siswa Bertitik tolak dari hasil observasi yang telah
akan terdorong untuk belajar dan berusaha dilakukan, peneliti tertarik untuk mengetahui
mengerjakan tugas-tugas belajarnya dengan bagaimana minat belajar siswa selama mengikuti
sebaik mungkin. Siswa yang memiliki minat proses pembelajaran dengan e-learning sebagai
Kontribusi Minat Belajar dan E-learning sebagai Media Pembelajaran – Faridah Hanum 77

media pembelajaran yang berkontribusi dengan b. Minat Belajar


hasil belajar siswa kelas X Teknik Komputer dan Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang
Jaringan SMK Negeri 1 Air Putih. Berdasarkan terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
uraian di atas maka peneliti mengambil judul sementara situasi yang dihubungkan dengan
penelitian tentang Kontribusi Minat Belajar dan E- keinginan-keinginan atau kebutuhan-
learning Sebagai Media Pembelajaran Terhadap kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu apa yang
Hasil Belajar Mata Pelajaran Jaringan Dasar dilihat seseorang sudah tentu akan
Kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat
di SMK Negeri 1 Air Putih Kabupaten Batubara mempunyai hubungan dengan kepentinganya
Sumatera utara. sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat
merupakan kecenderungan jiwa seseorang
2. Kajian Teori terhadap keinginan, misalnya minat untuk
a. Hasil Belajar menggunakan e-learning. Menurut Slameto
Hasil belajar merupakan sesuatu yang (2003:180) “Minat adalah rasa lebih suka dan
diperoleh, dikuasai atau hasil dari adanya proses rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas
belajar dan mengajar. Hasil belajar dapat berupa tanpa ada yang menyuruh”. Juga dikatakan
keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa bahwa dasarnya minat merupakan penerimaan
tersebut mengalami proses belajar. Nana (2011: suatu hubungan antara diri sendiri dengan diluar
22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa tersebut minat juga akan semakin besar.
setelah menerima pengalaman Minat adalah kecenderungan yang tetap
belajarnya”.Sedangkan Oemar (2012: 159) untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
mengatakan bahwa “Hasil belajar menunjukkan kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar diperhatikan terus menerus yang disertai rasa
itu merupakan indikator adanya dan derajat senang. Minat besar pengaruhnya terhadap
perubahan tingkah laku siswa”. Jadi hasil belajar belajar, karena bila bahan pelajaran yang
yang diperoleh siswa merupakan suatu tingkat dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
penguasaan siswa terhadap apa yang telah tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena
dipelajari dengan bukti adanya perubahan tingkah tidak ada daya tarik baginya. Apabila seorang
laku perubahan tingkah laku. mengatakan berminat tentang sesuatu hal, maka
Perubahan tingkah laku (kemampuan) dapat dikatakan ia lebih menyukai atau adanya
diharapkan dapat terjadi pada diri siswa setelah perasaan senang, lebih suka atau tertarik pada
menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Benjamin sesuatu itu dari pada hal lainnya
S. Bloom dan kawan-kawannya berpendapat Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan
bahwa taksonomi (pengelompokan) tujuan diperoleh kemudian setelah berinteraksi dengan
pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada lingkungan. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan
3 jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang mempengaruhi belajar selanjutnya serta
melekat pada diri peserta didik, yaitu: (1) Ranah mempengaruhi penerimaan minat-minat belajar
proses berpikir (cognitive domain), (2) Ranah nilai selanjutnya. Jadi, minat dapat diekspresikan
atau sikap (affective domain), dan (3) Ranah melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa
keterampilan (psychomotor domain) (Anas 2009: siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal
49). lainnya. Proses belajar itu akan berjalan kalau
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian disertai dengan minat. Steers (2002: 104)
hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah mengatakan bahwa “orang yang mempunyai
kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para minat tinggi terhadap pekerjaanya akan
guru di sekolah karena berkaitan dengan memperoleh prestasi yang lebih baik disbanding
kemampuan para siswa dalam menguasai isi dengan orang yang krang berminat terhadap
bahan pelajaran. Keseluruhan dari proses belajar pekerjaanya”. Jadi minat merupakan hal penting
yang telah dilalui dalam pembelajaran pada dalam meraih prestasi karena dengan minat akan
akhirnya akan menghasilkan output. Output yang tumbuh harapan, dan dengan harapan seseorang
berkualitas berasal pula dari proses pembelajaran akan melakukan suatu pekerjaan dengan penuh
yang baik pula. Salah satu keberhasilan proses rasa tanggung jawab.
pembelajaran yang baik adalah adanya hasil Syah (1995: 135) mengatakan bahwa “Minat
belajar yang memuaskan dalam bentuk angka dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil
atau nilai baik yang didapat dari nilai keseharian, belajar siswa dalam bidang studi tertentu”. Hal ini
ujian praktek, ujian tengah semester maupun terlihat seorang siswa yang menaruh minat besar
ujian akhir semester.

terhadap belajar akan memusatkan perhatiannya


lebih banyak dari pada siswa lain, karena
78 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

memusatkan perhatian yang lebih intensif d. Jaringan Dasar


terhadap materi pembelajaran tersebut sehingga Secara umum pengertian jaringan komputer
memungkinkan siswa tadi untuk belajar dengan dapat diartikan sekumpulan komputer yang
giat dan akhirnya mencapai hasil belajar yang berkomunikasi dengan komputer lainnya
memuaskan. Dalam belajar agar seseorang menggunakan jaringan secara bersamaan. Jika
memperoleh apa yang dia inginkan harus ada pengertian jaringan komputer dapat diartikan
minat. Bila minat belajar tinggi maka kegiatan lebih detail maka dapat diartikan sebagai
belajarpun akan cenderung meningkat, ia akan kumpulan dua komputer atau lebih terhubung
sungguh-sungguh belajar dan aktif untuk secara elektronik. Tujuan utama kenapa
mencapai tujuan, karena tujuan yang akan membentuk jaringan komputer adalah untuk
dicapai sudah merupakan kebutuhan yang harus menungkinkan komunikasi data antar pengguna
didapatkannya. jaringan komputer. Berbagi data yang dimaksud
bisa berupa transfer file, pengguna perangkat
c. Defenisi e-learning keras komputer secara bersamaan seperti
E-learning merupakan salah satu bentuk dari modem, printer, ataupun data dalam hardisk,
aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi jaringan komputer secara luas memungkinkan
(TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Ada terhubung dengan perusahaan penyedia layanan
beberapa definisi e-learning yang dikemukakan internet, sehingga jaringan komputerdapat
oleh para ahli.Definisi-definisi tersebut memiliki berkomunikasi data dengan jaringan komputer
cakupan yang berbeda, tergantung dari perspektif lain. Dengan kondisiseperti ini maka jaringan
yang digunakan oleh ahli yang bersangkutan. komputer sudah bisa dikatakan jaringan internet.
Menurut Munir (2009:170) “E-learning Sistem jaringan komputer adalah gabungan atau
merupakan sebuah proses pembelajaran yang kumpulan dari beberapa komputer yang dapat
dilakukan melalui network (jaringan). Dengan e- diakses secara bersama – sama (seperti floopy
learning memungkinkan tersampaikannya bahan disk, CD-ROM, printer, dan sebagainya), dan
ajar kepada siswa menggunakan media teknologi dapat berhubungan dengan komputer
informasi dan komunikasi berupa komputer dan induk sistem lainnya yang letaknya berjauhan.
jaringan internet atau intranet”. Sedangkan Adapun komunikasi data dapat diartikan
Menurut Rusman, dkk (2012:265) “E-learning pengiriman data secara elektronik dari satu
adalah segala aktivitas belajar yang tempat ke tempat lain melalui suatu media
menggunakan bantuan teknologi elektronik. E- komunikasi, dan data yang dikirimkan tersebut
learning juga dapat diaplikasikan dalam merupakan hasil atau akan diproses oleh
pendidikan konvensional dan pendidikan jarak suatu sistem komputer. Sistem jaringan dapat
jauh”. E-learning memiliki karakteristik- memiliki peralatan pada komputer server untuk
karakteristik sebagai berikut : dipakai secara bersama dengan komputer client-
a. Interaktivitas (Interactivity); tersedianya jalur nya. Namun pada setiap komputer lokal dapat
komunikasi yang lebih banyak, baik secara juga dipasang peralatan khusus untuk keperluan
langsung (synchrounus), seperti chatting atau komputer lokal tersebut. Dalam jaringan ada tiga
messenger atau tidak langsung komponen utama yang harus dipahami, yaitu :
(asynchrounus), seperti forum, mailing list a. Host atau node, yaitu sistem komputer yang
atau buku tamu. berfungsi sebagai sumber atau penerima dari
b. Kemandirian (Independency); fleksibelitas data yang dikirimkan.
dalam aspek penyediaan waktu, tempat, b. Link, adalah media komunikasi yang
pengajar dan bahan ajar. Hal ini menghubungkan antara node yang satu
menyebabkan pembelajaran menjadi lebih dengan node lainnya. Media ini dapat berupa
terpusat kepada siswa (student centered saluran transmisi kabel dan tanpa kabel.
learning). c. Software (Perangkat Lunak), yaitu program
c. Aksebilitas (Accessibility); sumber-sumber yang mengatur dan mengelola jaringan secara
belajar menjadi lebih mudah diakses melalui keseluruhan. Termasuk di dalamnya sistem
pendistribusian dijaringan internet dengan operasi jaringan yang berfungsi sebagai
akses yang lebih luas daripada pengatur komunikasi data dan periferal dalam
pendistribusian sumber belajar pada jaringan.
pembelajaran konvensional.
d. Pengayaan (Enrichment); kegiatan 3. Kerangka Pikir
pembelajaran, presentasi materi kuliah dan Media dan minat belajar memiliki peranan
materi pelatihan sebagai pengayaan, peting dalam menentukan hasil belajar. Dengan
memungkinkan penggunaan perangkat adanya media belajar yang baik maka siswa
teknologi informasi seperti video streaming dengan senang hati akan mmengikuti kegiatan
dan animasi. belajar dengan baik pula, dan media
pembelajaran yang baik dapat membuat
Kontribusi Minat Belajar dan E-learning sebagai Media Pembelajaran – Faridah Hanum 79

ketertarikan siswa dalam belajar mata pelajaran ada”. Dua variabel tersebut adalah variabel bebas
yang memiliki media tersebut, sehingga hasil (X) dan variabel terikat (Y)”. Penelitian ini
belajar siswa dapat memenuhi KKM. bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar
Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah kontribusi minat belajar siswa (X1) dan e-learning
terjadinya perubahan tingkah laku pada orang sebagai media pembelajaran(X2) dengan hasil
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, belajar (Y) siswa kelas X jurusan Teknik
dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil Komputer dan Jaringan SMK Negeri1 Air Putih.
belajar itu dapat diperoleh dengan mengadakan Penelitian ini diawali dengan mengetahui
evaluasi atau penilaian hasil belajar, di mana permasalahan objek penelitian yang akan diteliti,
evaluasi itu merupakan bagian dari proses yaitu mengetahui apakah ada Kontribusi antara
belajar. Tujuan penilaian hasil belajar adalah hasil belajar dengan minat belajar dan
untuk mengetahui tingkat pencapaian materi yang penggunaan e-learning sebagi media
diajarkan sudah dipahami oleh siswa. pembelajaran. Setelah mengetahui permasalahan
Selain faktor yang mempengaruhi hasil maka dilakukan studi literature dan wawancara
belajar siswa (Y) adalah media (X1) dan minat untuk mencari teori-teori yang dapat dijadikan
belajar (X2), terdapat faktor lain yang sebagai acuan untuk memulai penelitian serta
mempengaruhi hasil belajar siswa seperti mencari jurnal-jurnal berhubungan topik
kecerdasan, bakat, konsentrasi, kemampuan penelitian. Setelah itu dilanjutkan dengan
kognitif, reaksi, organisasi dan ulangan sosial, membuat model penelitian dengan menggunakan
ekonomi dan lingkungan proses belajar mengajar. variabel-variabel terikat. Setelah dibuat model
Dari berbagai faktor tersebut peneliti hanya penelitian, maka dilakukan penyebaran kuisioner
mengambil atau meneliti media dan minat belajar uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas.
saja sebagi faktor yang lain tidak diteliti. Jika sudah valid, kemudian melakukan
penyebaran kuisioner valid untuk menguji
korelasi, regresi, dan gambaran analisis.
Minat Belajar (X1)
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa
Hasil kelas X TKJ di SMK Negeri 1 Air putih yang
Belajar (Y) terdaftar pada semester 2 tahun pelajaran
2013/2014.
Tabel 2. Populasi Penelitian
E-learning Sebagai No Kelas Jumlah Populasi
Media Pembelajaran (X2) 1 X TKJ1 36
2 X TKJ2 36
Gambar 1. Kerangka Pikir Total 72

Berdasarkan kerangka berpikir, maka dapat Penelitian ini menggunakan 2 kelas sampel
dibuat hipotesis sebagai berikut : yaitu satu kelas sebagai kelas sampel I dan satu
a. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan kelas lagi sebagai kelas sampel II.Teknik yang
antara minat belajar dan e-learning sebagai dipakai dalam menentukan sampel adalah simple
media pembelajaran terhadap hasil belajar. random sampling yaitu pengambilan sampel dari
b. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan semua anggota populasi dilakukan secara acak
antara minat belajar terhadap hasil belajar. tanpa menperhatikan strata yang ada dalam
c. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan populasi.
antara e-learning sebagai media pembelajaran Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
terhadap hasil belajar. dilakukan dengan menggunakan rumus dari Taro
Yamane (dalam Riduwan, 2010: 65) sebagai
B. METODE PENELITIAN berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
.
n=
deskiptif korelasional, karena dalam penilitian ini
menghubungkan beberapa fenomena-fenomena
yaitu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Menurut Suharsimi (2010:4): menyatakan bahwa
“Penelitian korelasional adalah suatu penelitian Keterangan:
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui n = Jumlah sampel
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, N = Jumlah populasi
tanpa melakukan perubahan, tambahan atau
manipulasi terhadap data yang memang sudah
80 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

d2 = Presisi yang ditetapkan karena Minat belajar 1. Perasaan 5 1-5


kesalahan pengambilan (X1) Slameto Senang
sampel (10%) (2003:180) 2. Perhatian 7 6-12
3. Kemauan 9 13-21
Sehingga diperoleh sampel dari perhitungan 4. Keinginan 9 22-30
rumus sebanyak 42 orang responden. Kemudian e-learning 1. Interaktifitas 7 1- 7
dilakukan proporsional masing-masing sampel sebagai 2. Kemandirian 8 8 - 15
dengan menggunakan rumus dari Riduwan media 3. Aksebilitas 7 16-22
(2010: 66) dengan hasil sebagai berikut: pembelajaran 4. Pengayaan 8 23-30
Tabel 3. Sampel Penelitian (X2)
No Kelas Jumlah Siswa Rusman,dkk
1. XI TKJ1 21 (2012:265)
2. XI TKJ2 21
Jumlah 42 4. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen digunakan untuk
Berdasarkan hal tersebut, sampel penelitian mendapatkan data penelitian dengan tingkat
sebanyak 42 siswa dari 72 dan 30 siswa dijadikan ketercakupan data sesuai dengan fokus
sebagai uji coba instrumen. penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan uji
3. Instrument Penelitian coba ini akan diperoleh instrumen sesungguhnya,
Dalam penelitian ini, instrumen yang sehingga layak untuk dijadikan alat ukur dalam
digunakan adalah kuisioner atau angket yang pengumpulan data. Siswa yang akan dijadikan uji
disebar kepada Siswa SMK Negeri 1 Air Putih coba instrumen ini masih berada dalam populasi
kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan tapi diluar dari sampel. Dari jumlah populasi
tahun ajaran 2014/2015. Penyusunan angket sebanyak 72 siswa, yang telah dijadikan sampel
berpedoman pada Skala Linkert yang berguna adalah 42 orang siswa. Uji coba angket
untuk menyatakan besarnya persetujuan dilaksanakan pada siswa kelas X yang bukan
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang anggota sampel sebanyak 30 orang siswa.
diberikan. Besarnya persetujuan responden terdiri
dari lima alternatif jawaban responden yaitu a. Uji Validitas
Selalu (SL), Sering (S), Kadang-Kadang (KK), Menurut Sugiyono (2010: 121) “ Validitas
Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). adalah alat ukur yang digunakan untuk
Tabel 4. Skala Linkert mendapatkan data (mengukur) itu valid atau
Sifat pernyataan dapat digunakan untuk mengukur apa yang
Pernyataan seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid
Positif Negatif
Selalu (SL) 5 1 atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
Sering (S) 4 2 memiliki validitas rendah”.
Kadang-Kadang (KK) 3 3 Untuk mengetahui validitas item instrument
Jarang (JR) 2 4 digunakan rumus Pearseon Product Moment
Tidak Pernah (TP) 1 5 (Riduwan,2012: 227) berikut :

(∑ ) (∑ ).(∑ )
.∑ (∑ ) } .∑ (∑ ) }
Sebagai pedoman dalam penyusunan =
kuisioner atau angket, maka disusunlah kisi-kisi
instrument. Adapun kisi-kisi instrument yang Keterangan :
digunakan adalah seperti tabel dibawah ini: rhitung = Koefisien korelasi variabel

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian


Variabel Indikator Jumlah No ΣX = Jumlah skor tiap item
Butir Butir
Kontribusi Minat Belajar dan E-learning sebagai Media Pembelajaran – Faridah Hanum 81

ΣY = Jumlah skor seluruh item


dari seluruh responden uji Dengan ketentuan :
coba Jika rhitung ≥ rtabel berarti reliabeldan,
n = Jumlah responden Jika rhitung < rtabel berarti tidak reliable
(Eko Putro Widoyoko, 2014:156)
Selanjutnya dilakukan uji-t untuk
5. Teknik Analisis Data
membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan
a. Deskripsi Data
menggunakan rumus (Riduwan, 2010: 98) :
Pendeskripsian data dilakukan untuk
menentukan kedudukan data dalam suatu
r n − k −1 kelompok. Pendeskripsian bertujuan untuk
t =
1− r2 mengungkapkan mean, modus, median, dan
Keterangan: standar deviasi guna mengetahui gambaran
t = nilai t hitung tentang sebaran data serta tingkat pencapaian.
r = koefesien korelasi hasil r hitung Untuk pendeskripsian data digunakan teknik
n = jumlah responden analisa statistik deskriptif.
k = kelompok variable bebas
Dengan ketentuan : b. Tingkat Capaian responden (TCR)
Jika thitung ≥ ttabel berarti valid dan, Menghitung nilai Tingkat Capaian Responden
Jika thitung < ttabel berarti tidak valid (TCR) masing-masing kategori dari data deskriptif
Riduwan (2012: 229) variabel. Rumus yang digunakan yaitu (Riduwan,
2006:88) :
b. Uji Reliabilitas Rs
TCR = x100%
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui n
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang Keterangan :
digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
TCR =Tingkat Capaian
jika pengukuran tersebut diulang. Apabila
datanya memang benar sesuai dengan Responden
kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap Rs = Rata-rata skor jawaban
akan sama. Reliabilitas menunjuk kepada tingkat responden
keterandalan sesuatu. Pengujian reliabilitas n = Nilai skor jawaban
instrumen dihitung dengan menggunakan rumus
koefesien reabilitas Alpha yang dikemukakan Kriteria interpretasi skor untuk Tingkat
oleh Riduwan (2010:115) sebagai berikut : Capaian Responden (TCR) adalah sebagai
 k  ΣS i 
 berikut:
r11 =   1 −
 k − 1  St  Tabel 6. Rentang Skala TCR
(∑ )

No Angka Keterangan
! 1 00% - 20% Sangat Lemah
Si =
(∑ " )
2 21% - 40% Lemah
∑ "
! 3 41%- 60% Cukup
St =
4 61% - 80% Kuat
5 81% - 100% Sangat Kuat
Keterangan :
r11 = koefesien reliabilitas Sumber: Riduwan(2006:88)
Instrument
6. Persyaratan Uji Analisis
k = banyaknya item
a. Uji Normalitas
ΣSi = jumlah varians butir Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
∑ X$ = jumlah kuadrat item Xi apakah sebaran data berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
(∑ X $ ) = jumlah item Xi I normalitas dianalisis dengan menggunakan uji
kuadratkan Chi Kuadrat (χ2). Sugiyono (2010: 104)
merumuskan sebagai berikut :
-
(*+ − * )
Si = varians skor tiap-tiap item
χ2 = )
*
St = varian total
∑ X%
= jumlah kuadrat X total .

(∑ X % )
= jumlah X total Keterangan :
dikuadratkan χ2 = Chi Kuadrat
N = Jumlah responden fo = frekuensi yang diobservasi
82 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

fh = frekuensi yang diharapkan bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumus


regresi linier berganda menurut Sudjana
b. Uji Homogenitas (2005:383):
Uji homogentitas digunakan untuk Y = a + b1X1 + b2X2
mengetahui apakah kelompok sampel Keterangan :
mempunyai varian yang sama atau tidak. Y = Variabel terikat
Pengujian yang dilakukan dapat dirumuskan X1 = Variabel bebas
secara matematis : X2 = Varibel bebas
/01$023 %4154301 A = Nilai Konstanta
/01$023 %4164$7
Fhitung =
b1 = Koefisien regresi variabel bebas
(X1)
Kemudian untuk mengetahui keberartian hasil
analisis variansi, dilakukan uji X2hitung dengan cara b2 = Koefisien regresi variabel bebas
membandingkan nilai X2hitung terhadap nilai X2tabel (X2)
dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat
kebebasan (db) = k-1. Apabila nilai X2hitung lebih Korelasi secara berganda antara X1 dan X2
kecil dari nilai X2tabel, maka dapat disimpulkan terhadap Y
: .∑ ; + : .∑ ;
=9
bahwa varians-variansnya homogen.
. .8
∑;
c. Uji Linearitas
Pengujian linearitas bertujuan untuk mengetahui Korelasi parsial antara X1 terhadap Y
hubungan antara masing-masing variabel X1 dan
>(∑ ? ) − (∑ ? )(∑ )
=
X2 membentuk garis linear terhadap variabel Y.
Rumus yang dipakai uji F dikutip dari Riduwan .=
(2006:128) sebagai berikut : @ >. (∑ ? ) − (∑ ? ) }A>. (∑ ) − (∑ ) B
RJK TC
FHitung =
RJK E Korelasi parsial antara X2 terhadap Y
Keterangan :
RJKTC = Rata-rata jumlah kuadrat >(∑ ? ) − (∑ ? )(∑ )
tuna cocok .8 =
RJKE = Rata-rata jumlah kuadrat @ >. (∑ ? ) − (∑ ? ) }A>. (∑ ) − (∑ ) B
tuna error
Kriteria yang digunakan untuk menguji linearitas Korelasi parsial antara X1 terhadap X2
adalah apabila FHitung < FTabel maka data berpola
>(∑ ? ? ) − (∑ ? )(∑ ? )
=
linear dan jika Fhitung ≥ Ftabel maka data berpola
tidak linier. .
@A>. (∑ ? ) − (∑ ? ) B >. (∑ ? ) − (∑ ? ) }
d. Uji Multikolinearitas
Sebelum melakukan analisis dengan regresi 8. Uji Hipotesis
berganda, dilakukan terlebih dahulu uji Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi
multikolinearitas untuk mengetahui apakah pada pengaruh variabel bebas (X1) dan (X2) terhadap
model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel terikat (Y) dengan uji F dan uji t.
variabel independen. Jika terjadi korelasi, a. Uji F
terdapat masalah multikolinearitas yang harus Uji F untuk melihat pengaruh variabel bebas
diatasi (Umar, 2009:177). Untuk mengetahui secara bersama sama terhadap variabel terikat
adanya multikolinearitas tersebut, maka harus menurut Sudjana (2002:385)
diuji dengan rumus VIF (Variance Inflation Factor)
: C= /-
Fhitung = ( C= )/( - )
Keterangan:
k = Jumlah Variabel Independen
Jika nilai VIF< 5, maka tidak terdapat n = Banyaknya Sampel
Multikolinearitas, jika VIF> 5, maka variabel R² = Koefisien regresi
tersebut mempunyai multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya. Kaidah keputusannya adalah :
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima
7. Analisis Regresi Berganda dan Ho ditolak dan
Analisis regresi berganda digunakan untuk jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
mengetahui pengaruh dari masing-masing dan Ha ditolak
variabel bebas secara parsial atau secara b. Uji t
Kontribusi Minat Belajar dan E-learning sebagai Media Pembelajaran – Faridah Hanum 83

Uji t untuk melihat pengaruh secara parsial 81, dan maksimum 103, sedangkan jumlah skor
setiap variabel bebas terhadap variabel terikat keseluruhan sebesar 3867. Gambaran distribusi
menurut Sudjana (2002:388) skor minat belajar dapat dilihat pada Tabel 8.
G
tF = H G Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Minat
Keterangan: Belajar
t0 = Koefisien Nilai Test No Interval Kelas frekuensi
bi = Koefisien Regresi 1 81-84 6
Sbi = Standar Kesalahan Koefisien 2 85-88 6
Regresi 3 89-92 12
Kaidah keputusannya adalah : 4 93-96 5
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima 5 97-100 8
dan Ho ditolak 6 101-104 5
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Jumlah 42
dan Ha ditolak.

9. Koefisien Kontribusi
Untuk mengetahui besar kontribusi yang
diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel
terikat ditentukan dengan menggunakan rumus
koefisien determinan yang dikemukakan oleh
Syofian (2013:303) yaitu:
a. Secara bersama-sama
KP = (RX1.X2.Y)2 x 100 %
b. Secara Parsial X1 terhadap Y
KP = (RX1.Y)2 x 100 %
c. Secara Parsial X2 terhadap Y
KP = (RX2.Y)2 x 100 %
Gambar 2. Histogram Minat Belajar
Dimana:
KP = Nilai koefisien determinasi b. E-learning Sebagai Media Pembelajaran
RX1.X2.Y = Nilai koefisien korelasi berganda Perhitungan statistik dasar variabel e-learning
RX1.Y = Nilai koefisien korelasi X1 terhadap Y sebagai media pembelajaran terdapat pada Tabel
RX2.Y = Nilai koefisien korelasi X2 terhadap Y 9.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Statistik E-
C. Hasil dan Pembahasan learning Sebagai Media
1. Deskripsi Data Penelitian Pembelajaran
a. Minat Belajar N
Perhitungan statistik dasar variabel minat Valid 42
belajar terdapat pada Tabel 7. Missing 0
Tabel 7. Hasil Perhitungan Statistik Minat Mean 92.810
belajar (X1) Median 93
N Mode 95
Valid 42 Std.
Deviation 7.753
Missing 0 Variance 60.109
Mean 92.071 Range 28
Median 92 Minimum 78
Mode 92 Maximum 106
Std. Deviation 6.338 Sum 3898
Variance 40.166
Range 22 Berdasarkan perhitungan statistik pada Tabel
Minimum 81 9 dapat dilihat bahwa variabel e-learning sebagai
Maximum 103 media pembelajaran dengan jumlah data (N)
Sum 3867 sebanyak 42, mean 92,810, median 93, mode 95,
standar deviasi sebesar 7,753, varian 60,109,
Berdasarkan perhitungan statistik pada Tabel range 28, minimum 78, dan maksimum 106,
7 dapat dilihat bahwa variabel minat belajar sedangkan jumlah skor keseluruhan sebesar
dengan jumlah data (N) sebanyak 42, mean 3898. Gambaran distribusi skor kreativitas siswa
92.071, median 92, mode 92, standar deviasi dapat dilihat pada Tabel 10
sebesar 6,338, varian 40,166, range 22, minimum
84 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor E-learning No Interval Kelas Frekuensi


Sebagai Media Pembelajaran 1 63-67 2
Interval 2 68-72 2
.No frekuensi
Kelas 3 73-77 11
1 78-82 4
4 78-82 5
2 83-87 7
3 88-92 9 5 83-87 13
4 93-97 10 6 88-92 9
5 98-102 6 Jumlah 42
6 103-108 6
jumlah 42

Gambar 4. Histogram Skor Hasil Belajar

2. Tingkat Capaian Responden (TCR)


Gambar 3. Histogram E-learning Sebagai a. Minat Belajar (X1)
Media Pembelajaran Tingkat Capaian Responden (TCR)
Rata − rata
= x 100%
c. Hasil Belajar Skor Ideal Maksimal
Perhitungan statistik dasar variabel hasil Mean = 92,071
belajar, yaitu : Skor Ideal Mak. = 103
I .FJ
100% = 89,389%
Tabel 11. Hasil Perhitungan Statistik Hasil
Belajar Minat Belajar = FK
N
Valid 42 b. E-learning Sebagai Media Pembelajaran (X2)
Tingkat Capaian Responden (TCR)
Missing 0 = Rata − rata
Mean 81.286 x 100%
Skor Ideal Maksimal
Median 83
Mean = 92,810
Mode 90
Std. Deviation 7.055
Skor Ideal Mak. = 106
E-learning sebaga
I ,P F
Media Pembelajaran = IQ FR 100%
Variance 49.770
Range 27
Minimum 63 = 87,557%
Maximum 90
Sum 3414
c. Hasil Belajar
Tingkat Capaian Responden (TCR)
Berdasarkan perhitungan statistik pada Tabel
Rata − rata
11 dapat dilihat bahwa variabel hasil belajar = x 100%
dengan jumlah data (N) sebanyak 42, mean Skor Ideal Maksimal
sebesar 81,286, median 83, mode 90, standar Mean = 81,286
deviasi sebesar 7,055, varian 49,770, range 27, Skor Ideal Maks = 90
P , PR
minimum 63, dan maksimum 90, sedangkan 100% = 90,318 %
IF
Hasil Belajar =
jumlah skor keseluruhan sebesar 3414.

Gambaran distribusi skor hasil belajar dapat


3. Prasyarat Uji Analisis
dilihat pada Tabel 12.
a. Uji Normalitas
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Kontribusi Minat Belajar dan E-learning sebagai Media Pembelajaran – Faridah Hanum 85

Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat Tabel 16. Uji Linearitas Minat Belajar – Hasil
pada tabel 13. Belajar
Tabel 13. Uji Normalitas ANOVA Table
Test Statistics
Sum of Mean
Minat_Belajar Elearning Hasil_Belajar Squares df Square F Sig.
Hasil_Be Betwee (Combined) 1040.73 1.20
Chi-Square 12.286a 12.762b 12.000c 19 54.776 .334
lajar * n 8 5
df 19 24 17 Minat_B Groups
Linearity 454.50 10.0
elajar 454.505 1 .005
5 01
Asymp. Sig. .873 .970 .800
Deviation
from 586.233 18 32.569 .717 .762
Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa Linearity

skor signifikansi probabilitas untuk variabel X1 Within Groups 999.833 22 45.447


sebesar 0,873, X2 sebesar 0,970 dan variabel Y Total 2040.57
41
sebesar 0,800. Karena signifikansi untuk seluruh 1

variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat


disimpulkan bahwa data pada minat belajar dan Tabel 17. Uji Linearitas E-learning Sebagai
e-learning sebagai media pembelajaran serta Media Pembelajaran – Hasil
hasil belajar pada mata diklat jaringan dasar Belajar
kelas X TKJ di SMKN 1 Air Putih berdistribusi ANOVA Table
normal.
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
b. Uji Homogenitas Hasil_Be Between (Combined) 1392.98 1.52
24 58.041 .187
Hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada lajar * Groups 8 4
Tabel 14 dan 15. Elearnin
Linearity 614.16 16.1
g 614.168 1 .001
Tabel 14. Uji Homogenitas pada Variabel Minat 8 23
Belajar Deviation
Test of Homogeneity of Variances from 778.820 23 33.862 .889 .610
Linearity
Minat_Belajar Within Groups 647.583 17 38.093
Levene Statistic df1 df2 Sig. Total 2040.57
41
1
1.807 11 24 .109
Tabel 15. Uji Homogenitas pada Variabel E-
learning Sebagai Media Skor signifikansi minat belajar dan e-learning
Pembelajaran sebagai media pembelajaran – hasil belajar
Test of Homogeneity of Variances sebesar 0,005 dan 0,001. Karena signifikansi
E-learning sebagai media kedua variabel independen kurang dari 0,05
pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel
Levene Statistic df1 df2 Sig. minat belajar – variabel hasil belajar dan variabel
e-learning sebagai media pembelajaran –
1.715 11 24 .130
variabel hasil belajar siswa kelas X TKJ SMKN 1
Air Putih mempunyai hubungan yang linear.
Dari Tabel 14 dan 15 didapatkan skor
signifikansi pada minat belajar sebesar 0,109 dan d. Uji Multikolinearitas
e-learning sebagai media pembelajaran 0,130, Hasil uji multikolinearitas data dapat dilihat
karena signifikan lebih besar dari 0,05. Maka pada Tabel 18.
dapat disimpulkan bahwa varian populasi data Tabel 18. Uji Multikolinearitas
siswa pada mata diklat jaringan dasar kelas X
TKJ SMK N 1 Air Putih homogen.

c. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang
linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji
linearitas data dapat dilihat pada Tabel 16 dan
17.
86 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

Tabel 18 memperlihatkan nilai Inflation Factor 5. Pengujian Hipotesis


(VIF) untuk kedua variabel bebas yaitu minat a. Hipotesis Pertama
belajar dan e-learning sebagai media Berdasarkan hasil hipotesis sebelumnya
pembelajaran sebesar 1.333. Karena nilai VIF maka digunakan hipotesis sebagai berikut:
kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa H0 = Minat belajar dan e-learning sebagai media
pada model regresi tidak ditemukan adanya pembelajaran secara bersama-sama tidak
masalah multikolinearitas. berkontribusi dan signifikan terhadap hasil
belajar siswa kelas X TKJ pada mata diklat
4. Analisis Regresi Berganda jaringan dasar di SMKN 1 Air Putih tahun
Dan nilai koefisien korelasi dan koefisien ajaran 2013/2014.
determinasi dapat dilihat pada Model Summary di Ha = Minat belajar dan e-learning sebagai media
Tabel 19. pembelajaran secara bersama-sama
Tabel 19. Nilai Korelasi R berkontribusi dan signifikan terhadap hasil
Model Summary belajar siswa kelas X TKJ pada mata diklat
jaringan dasar di SMKN 1 Air Putih tahun
Std.
Change Statistics ajaran 2013/2014.
Error of
R Adjuste the R Sig. F Hasil pengujian hipotesis minat belajar (X1)
Mo Squa d R Estimat Square F Chan dan e-learning sebagai media pembelajaran (X2)
del R re Square e Change Change df1 df2 ge secara bersama-sama berkontribusi dan
1 .59
.353 .320 5.818 .353 10.646 2 39 .000 signifikan terhadap hasil belajar (Y) terangkum
4a
pada Tabel 20, diperoleh persentase kontribusi
a. Predictors: (Constant),
Elearning, Minat_Belajar
minat belajar dan e-learning sebagai media
pembelajaran secara bersama-sama terhadap
Berdasarkan Tabel 19, diperoleh nilai R hasil belajar memberikan kontribusi ( )
(koefisien korelasi) = 0,594 dan R2 (koefisien sebesar 35,3 %.
determinasi) = 0,353 Selanjutnya, dicari Tabel 21. Nilai Uji F
persamaan regresi berganda sebagai berikut: ANOVAb
Y = a + b1X1 + b2 X2 Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Tabel 20. Uji Regresi Berganda 1 Regressi
720.603 2 360.302 10.646 .000a
a on
Coefficients
Residual 1319.968 39 33.845
Standar
dized Total 2040.571 41
Unstandardize Coeffici
d Coefficients ents Correlations a. Predictors: (Constant), Elearning,
Minat_Belajar
Std. Zero- Parti
Model B Error Beta T Sig. order al Part b. Dependent Variable:
Hasil_Belajar
1 (Const 1.34
ant) 19.058 14.123 .185
9
Berdasarkan Uji F pada tabel diatas diperoleh
Minat_ 1.77 .22
Belajar
.293 .166 .264
3
.004 .472 .273
8
nilai Fhitung = 10.646 dengan signifikan 0,000,
sedangkan Ftabel = n-k-1 = 42-2-1=39, didapatkan
Elearni 2.80 .36
.379 .135 .417 .008 .549 .410 Ftabel 4,09. Fhitung > Ftabel (10,646 > 4,09), dan
ng 4 1
a. Dependent Variable: signifikan < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak,
Hasil_Belajar Ha diterima, artinya minat belajar (X1) dan e-
learning sebagai media pembelajaran (X2) secara
Berdasarkan Tabel 20, didapatkan bersama-sama berkontribusi dan signifikan
persamaan Y = 19,058 + 0,293X1 + 0,379 X2, terhadap hasil belajar siswa (Y).
artinya apabila variabel minat belajar (X1)
mengalami kenaikan satu satuan, maka hasil b. Hipotesis Kedua
belajar (Y) akan naik sebesar 0,293. Begitu juga H0 = Minat belajar tidak berkontribusi dan
dengan variabel e-learning sebagai media signifikan terhadap hasil belajar siswa
pembelajaran (X2), apabila terjadi kenaikan satu kelas X TKJ mata diklat jaringan dasar di
satuan, maka hasil belajar (Y) akan naik sebesar SMKN 1 Air Putih tahun ajaran
0,379 Berdasarkan Tabel 19 nilai koefisien 2013/2014.
korelasi sebesar 0,353 x 100% = 35,3 % Ha = Minat belajar berkontribusi dan signifikan
merupakan keragaman hasil belajar (Y) yang terhadap hasil belajar siswa kelas X TKJ
ditentukan oleh variabel minat belajar (X1) dan e- mata diklat jaringan dasar di SMKN 1 Air
learning sebagai media pembelajaran (X2). Putih tahun ajaran 2013/2014.
Kontribusi Minat Belajar dan E-learning sebagai Media Pembelajaran – Faridah Hanum 87

Berdasarkan Tabel 20 didapat parsial Hal ini menunjukkan e-learning sebagai media
kontribusi minat belajar sebesar 0,472 sehingga pembelajaran berkontribusi terhadap hasil
persentase minat belajar terhadap hasil belajar belajar.
adalah r2 x 100% = (0,472)2 x 100% = 22,28%.
Nilai thitung = 1,773 dengan signifikan 0,004, 2. Saran
sedangkan ttabel = 1,685 thitung > ttabel (1,773 >1,685 Saran yang dapat disumbangkan
dan signifikan < 0,05 (0,004 < 0,05), sehingga sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah
dapat disimpulkan Ho ditolak, Ha diterima, artinya sebagai berikut :
minat belajar (X1) secara parsial berkontribusi 1. Bagi siswa, siswa diharapkan dapat lebih
signifikan terhadap hasil belajar belajar (Y). berminat dan aktif dalam dengan
menggunakan e-learning sebagai media
c. Hipotesis Ketiga pembelajaran.
H0 = E-learning sebagai media pembelajaran 2. Bagi guru, guru diharapkan mengetahui minat
tidak berkontribusi dan signifikan terhadap belajar terhadap hasil belajar siswa
hasil belajar siswa kelas X TKJ pada mata menggunakan e-learning sebagai media
diklat jaringan dasar di SMKN 1 Air Putih pembelajaran.
Ha = E-learning sebagai media pembelajaran 3. Bagi sekolah, hasil penelitian diharapkan
berkontribusi dan signifikan terhadap hasil hendaknya dapat dijadikan informasi dalam
belajar siswa kelas X TKJ pada mata rangka meningkatkan hasil belajar siswa
diklat jaringan dasar di SMKN 1 Air Putih khususnya pada mata pelajaran jaringan
Berdasarkan dasar.
Tabel 20 didapat persentase kontribusi e- 4. Bagi Dinas Pendidikan, hasil penelitian
learning sebagai media pembelajaran terhadap diharapkan dapat digunakan sebagai
hasil belajar adalah r2 x 100% = (0,549)2 x 100% pertimbangan dalam kebijakan terkait dengan
= 30.14%. Berdasarkan uji t pada Tabel 20, sekolah.
diperoleh nilai thitung = 2,804 dengan signifikan
0,008, sedangkan ttabel = 1,685. thitung > ttabel (2,804 Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan
>1,685) dan signifikan < 0,05 (0,008 < 0,05), skripsi dengan Pembimbing I Drs.
sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak, Ha Legiman Slamet, MT dan
diterima, artinya e-learning sebagai media Pembimbing II Titi Sriwahyuni, S.Pd.,
pembelajaran (X2) berkontribusi dan signifikan M.Eng
terhadap hasil belajar (Y).
Daftar Pustaka
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Pendidikan. Jakarta: Rajawali
dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
1. Minat belajar dan e-learning sebagai media Teknologi Informasi dan Komunikasi. Badung:
pembelajaran secara bersama-sama Alfabeta.
memberikan kontribusi yang signifikan sebesar
35,3% terhadap hasil belajar siswa kelas X Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar.
TKJ pada mata diklat jaringan dasar di SMKN Jakarta: PT. Bumi Aksara.
1 Air Putih tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan matematika Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk
dan kreativitas siswa secara bersama-sama Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
berkontribusi terhadap hasil belajar siswa. Bandung: Alfabeta Rosdakarya
2. Minat belajar memberikan kontribusi yang
signifikan sebesar 22,28% terhadap hasil Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:
belajar siswa kelas X TKJ pada mata diklat Alfabeta.
jaringan dasar di SMKN 1 Air Putih tahun
ajaran 2013/2014. Hal ini menunjukkan minat Rusman, Dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis
belajar berkontribusi terhadap hasil belajar. Teknologi Informasi: Mengembangkan
3. E-learning sebagai media pembelajaran Profesionalitas Guru. Jakarta Pers.
memberikan kontribusi yang signifikan sebesar
30,14% terhadap hasil belajar siswa kelas X Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
TKJ pada mata diklat jaringan dasar di SMKN (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
1 Air Putih tahun ajaran 2013/2014. Bandung: Alfabeta.
88 JURNAL VOTEKNIKA Vol. 3, No. 1, (2015)

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun
(Suatu Pendekatan Praktik) Jakarta: Rineka 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Cipta.
Universitas Negeri Padang. 2010. Buku Panduan
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Penulisan Tugas Akhir/ Skripsi Universitas
Tarsito Negeri Padang. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

You might also like