You are on page 1of 9

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL

Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

STRATEGI PROMOSI MELALUI ADVOKASI DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA


TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI BALITA 0-23 BULAN DI WILAYAH
PUSKESMAS ALAK NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh
Frans Salesman1)
STIKes Citra Husada Mandiri Kupang
franssalesman@gmail.com

Abstract
Introduction. Intake of nutritional and nutritional foods is the key to growth of infants. But for
mothers with low education do not understand the importance of providing nutritious food for
their infants aged 0-23 months. Purpose. Analyze the effectiveness of health promotion through
advocacy and training of mothers in Alak Community Health Center. Methods. The study used
analytical survey with cross sectional approach. Mother Research Population with 0-23 month
old baby counted 257 people. Sampling technique sampling purposed 132 respondents. Data
analysis technique using Chi Square and Odd Ratio. Results. Advocacy mothers have tendency
to manage nutritious food 7.90 times compared mothers who are not advocated with Relative
Risk 2.14, meaning that advocates have 2.14 times more chance managing nutritious food than
mothers who do not get advocacy. While the mothers who received training have tendency 10
times greater applying nutritious food processing than mothers who are not trained, with Relative
Risk 2.05. This means the opportunity to manage nutritious food 2.05 times greater than mothers
who are not trained. Conclusion. Advocacy and empowerment in the form training is health
promotion strategy to increase knowledge and skills of mothers about the management of
nutritious food to support the growth of infants aged 0-23 months.
Keyword. Advocacy strategies, empowerment, healthy babies

Abstrak
Pengantar. Asupan makanan gizi dan nutrisi merupakan kunci tumbuh kembang balita. Namun
bagi ibu yang memiliki pendidikan rendah tidak memahami pentingnya penyediaan makanan
bergizi bagi bayi mereka berusia 0-23 bulan. Tujuan. Menganalisis efektivitas promosi
kesehatan melalui advokasi dan pelatihan terhadap ibu-ibu di puskesmas Alak. Metode.
Penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi Penelitian
Ibu yang memiliki bayi berusia 0-23 bulan sebanyak 257 orang. Teknik pengambilan sampling
Purposive Sampling 132 responden. Teknik analisis data menggunakan Odd Ratio. Hasil. Ibu-
ibu yang mendapat advokasi memilki kecenderungan mengelola makanan bergizi sebesar 7,90
kali dibandingkan ibu-ibu yang tidak mendapat advokasi dengan Relative Risk 2,14, artinya
ibu-ibu yang mendapatkan advokasi memiliki peluang 2,14 kali lebih besar mengelola makanan
bergizi dibanding ibu-ibu yang tidak mendapat advokasi. Sedangkan Ibu-ibu yang mendapat
pelatihan memilki kecenderungan 10 kali lebih besar menerapkan pengolahan makanan bergizi
dibandingkan ibu-ibu yang tidak mendapat pelatihan, dengan Relative Risk 2,05. Artinya
peluang mengelola makanan bergizi 2,05 kali lebih besar dibandingkan ibu-ibu yang tidak
mendapat pelatihan. Kesimpulan. Advokasi dan pemberdayaan berupa pelatihan merupakan
strategi promosi kesehatan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu tentang
pengelolaan makanan bergizi menunjang pertumbuhan bayi usia 0-23 bulan.
Keyword. Strategi advokasi, pemberdayaan, bayi sehat

17
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

1. Pengantar gizi lebih 1,20%. Tahun 2016, jumlah


Asupan makanan gizi dan nutrisi bayi berstatus gizi buruk 6,50%, gizi
merupakan kunci tumbuh kembang kurang 16,50%, gizi baik 76,20%, gizi
balita. Masa-masa balita adalah masa lebih 0,80%. Sedangkan status gizi balita
pertumbuhan yang membutuhkan usia 0-59 tahun 2015 menunjukkan status
perhatian orang tua dalam pemenuhan gizi gizi buruk 7 %, gizi kurang 18,60 %, gizi
bagi perkembagan fisik dan biologis baik 73,50%, dan gizi lebih 0,90%, Tahun
seorang balita. Kebutuhan asupan gizi 2016 pada usia yang sama, status gizi
meliputi; (1) karbohidrat; (2) protein; buruk 6,90%, gizi kurang 21,30%, gizi
(3) lemak; dan (4) vitamin dan mineral baik 71,30%, dan gizi lebih 0,50.
[1]. Namun, bagi keluarga miskin, Indikator gizi ditunjukkan oleh Tinggi
asupan makanan bergizi jarang Badan/Umur (TB/U). Data tahun 2015
menjadi perhatian serius di keluarga tinggi badan anak-anak usia 0-23 bulan,
karena berbagai faktor predisposisi kondisi Sangat Pendek sebanyak 14,30%,
yakni; pendapatan keluarga, Pendek 18,30%, Normal 67,40%. Tahun
pengetahuan orang tua, dan sosial- 2016, kondisi Sangat Pendek sebanyak
budaya di masyarakat. 13,30%, Pendek 18,80%, Normal 67,90%.
Bagi Provinsi Nusa Tenggara Sedangkan data tahun 2015, tinggi badan
Timur, kondisi gizi Balita menjadi issue anak usia 0-59 bulan, kondisi Sangat
strategis yang perlu diatasi pada masa Pendek sebanyak 18,30%, Pendek
mendatang. Dinas Kesehatan Nusa 23,90%, Normal 58,80%. Tahun 2016,
Tenggara Timur melaporkan bahwa angka kondisi Sangat Pendek sebanyak 15%,
gizi buruk tahun 2015 dan tahun 2016 Pendek 23,70%, dan Normal 61,30%.
yang diukur berdasarkan Berat [2,3]
Badan/Umur (BB/U) pada anak-anak di Kondisi gizi buruk yang
Nusa Tenggara Timur berusia 0-23 bulan ditunjukkan dalam indikator TB/U jika
dan 0-59 bulan sangat memperihatinkan. berlanjut sampai usia kerja akan sangat
Dari jumlah bayi berusia 0-23 bulan sulit untuk menawarkan tenaganya pada
berstatus gizi buruk sebesar 5 % , gizi lapangan kerja yang membutuhkan tinggi
kurang 13,90%, gizi baik 79,90%, dan badan tertentu. Dampak gizi buruk yang

18
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

lebih luas pada anak terutama balita; (1) pemberdayaan ekonomi keluarga agar
pertumbuhan badan dan perkembangan kondisi gizi buruk tidak berlanjut sebagai
mental anak sampai dewasa terhambat; patologis masyarakat dari zaman ke
(2) mudah terkena penyakit ispa, diare, zaman. Kelompok yang strategis untuk
dan yang lebih sering terjadi; dan (3) dilakukan advokasi dan pemberdayaan
menyebabkan kematian bila tidak dirawat adalah orang tua terutama ibu-ibu, karena
secara intensif [4]. Terminasi terakhir mereka sebagai lini terdepan dalam
perjalanan hidup adalah kematian. menyediakan makanan bergizi bagi Balita
Perkembangan Angka Kematian Bayi dalam mereka di keluarga.
tahun 2013 sebesar 13,50/1000 KLH,
tahun 2014 sebesar 14/1000 KLH, dan Tujuan Penelitian
tahun 2015 sebesar 11/1000 KLH. Menganalisa efektivitas strategi
Perkembangan Angka Kematian Ibu, promosi kesehatan melalui advokasi dan
tahun 2013 sebesar 185,60/100.000 KLH, pemberdayaan di keluarga terhadap
tahun 2014 sebesar 169/100.000 KLH, pemberian makanan bergizi bagi bayi usia
dan tahun 2015 sebesar 178/100.000 0-23 bulan di wilayah Puskesmas Alak
KLH. Resultante dari rendahnya derajat Kota Kupang Nusa Tenggara Timur.
kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh
Umur Harapan Hidup (UHH) dan Indeks Metode Penelitian
Pembangunan Manusia (IPM). Tahun Jenis penelitian yang digunakan
2016, rata-rata UHH penduduk NTT dalam penelitian ini adalah survey analitik
sebesar 68,05 tahun (bandingkan nasional dengan metode penelitian cross sectional
70,10 tahun), dan IPM (metode baru) dimana data varibel independen dan
sebesar 61,13 (bandingkan nasional variabel dependen dikumpulkan dalam
70,18) menempati peringkat 32 dari 34 waktu bersamaan [4]. Berdasarkan surat
provinsi di Indonesia. Ijin penelitian dari Ketua STIKes Citra
Sebagai isu strategis, kondisi gizi Husada Mandiri Kupang Nomor 0137-
buruk di Nusa Tenggara Timur perlu a/STIKes CHM-K/IX/2017. Tanggal 23
mendapat perhatian dari seluruh September 2017, dilaksanakan penelitian
stakeholder untuk bersama-sama mencari berlangsung dari bulan September-
solusi dalam bentuk advokasi dan Oktober 2017. Variabel dan

19
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

pengukuran variabel penelitian. (i) responden berhasil memberikan makanan


Variabel independen; advokasi dan bergizi kepada bayi berusia 0-23 bulan.
pemberdayaan Keluarga. Advokasi adalah Populasi dan Sampel. Populasi
upaya terencana dari kader posyandu Penelitian adalah Ibu yang memiliki bayi
memberikan advokasi tentang makanan berusia 0-23 bulan yang tersebar di
bergizi kepada ibu balita usia 0-23 bulan delapan posyandu sebanyak 257 orang.
di posyandu tempat dia bekerja.. Teknik pengambilan sampling
Kegiatannya berupa komunikasi persuasif menggunakan Purposive Sampling
mencakup penyadaran resonden tentang sebanyak 132 responden. Pengumpulan
pentingnya makanan bergizi bagi tumbuh dan Teknis Analisis Data. Pengumpulan
kembang bayi. Skala pengukuran data dilakukan dengan cara observasi
nominal. Tidak efektif = 0; dan efektif = menggunakan lembar observasi
1, jika ibu-ibu sadar dan melaksanakan (checklist) dan wawancara menggunakan
pemberian makanan bergizi kepada kuesioner terstruktur. Teknik analisis data
bayinya. Pemberdayaan ibu-ibu adalah menggunakan Odds Ratio untuk
upaya menumbuhkan ketrampilan mengetahui kecenderungan pengarug
mengolah pangan menjadi makanan advokasi dan pemberdayaan keluarga
bergizi untuk diberikan kepada bayinya terhadap efektivitas pemberian makanan
selama usia 0-23 bulan. Skala pengukuran bergizi kepada bayi usia 0-23 bulan.
nominal. Tidak efektif = 0, jika Sedangkan untuk menghitung peluangnya,
pemberdayaan masyarakat tidak digunakan Relative Risk
meningkatkan ketrampilan ibu-ibu di
Hasil dan Pembahasan
keluarga; dan efektif = 1, jika
Karakteristik Responden
pemberdaaan menghasilkan ketrampilan
Karakteristik responden yang
ibu mengelola pangan menjadi makanan
dianalisis adalah tingkat pendidikan
bergizi; (ii) Variabel dependen:
responden dan pekerjaan responden.
Pemberian makanan bergizi. Skala
Pendidikan sebagai sarana meningkatkan
pengukuran nominal. Tidak berhasil = 0,
pengetahuan seseorang. Pendidikan
jika responden tidak berhasil
rendah mengakibatkan kurangnya
memberikan makanan bergizi kepada
pengetahuan seseorang tentang makanan
bayi berusia 0-23 bulan; = 1, jika jika
bergizi dan dampaknya terhadap tumbuh
20
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

kembang seorang baryi. Sesuai dengan


pendapat Notoatmodjo, pendidikan
mempengaruhi kognitif seseorang dalam
Tabel 2. Jenis Pekerjan Responden Di
peningkatan pengetahuan [4]. Akurasi Wilayah PenelitianTahun 2017
Cumulati
dan kualitas informasi disampaikan Valid ve
Frequency Percent Percent Percent
responden yang memiliki pendidikan Valid Ibu
Rumah
tertentu akan menentukan kualitas data Tangga 84 63.6 63.6 63.6
dari
penelitian. Sedangkan pekerjaan adalah Petani
Ibu
curahan waktu kerja yang dialami Rumah
Tangga
responden selama memiliki bayi usia 0-23 dari 48 36.4 36.4 100.0
Petani
bulan. Beban kerja yang berat akan dan
Nelayan
mengganggu responden menyediakan Total 132 100.0 100.0

makanan bergizi bagi bayinya di keluarga. Sumber: Hasil Penelitian


Dalam penelitian ini, diperoleh jenjang Data pada tabel 2 menunjukkan
bawa 84 responden (63,60%) bekerja
pendidikan responden pada tabel 1
sebagai ibu rumah tangga dari suami
mereka yang bekerja sebagai petani, 48
Tabel 1. Pendidikan Responden responden (36,40%) sebagai ibu rumah
Cumul tangga dari suami mereka yang bekerja
Frequen Valid ative sebagai petani disamping nelayan
cy Percent Percent Percent
Valid Belum pernah menangkap ikan di laut Timor.
sekolah atau Tidak 94 71.2 71.2 71.2
tamat SD
Tamat SD/sederajat 38 28.8 28.8 100.0
Interpretasi hasil penelitian
Total 132 100.0 100.0 Advokasi dan Pemberian Makanan
Sumber: Hasil Penelitian Bergizi
Analisis kecenderungan advokasi
Data pada tabel 1 menunjukkan
pada ibu-ibu terhadap pemberian
bahwa 94 responden (71,20%) belum
makanan bergizi kepada bayi usia 0-23
pernah sekolah atau tidak tamat Sekolah
bulan di wilayah Puskesmas Alak dapat
Dasar, dan 38 responden (28,80%)
dilihat dalam tabel 3 berikut ini/
responden menamatkan pendidikannya di
Tabel 3 Efektitas Advokasi Terhadap
jenjang SD/Sederajat. Selanjutnya, untuk
Pemberian Makanan Bergizi pada Balita
mengetahui jenis pekerjaan responden
0-23 Bulan Di Wilayah Puskesmas Alak
dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini
Tahun 2017

21
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

Relative Risk (RR) sebesar 2,14 “For


Cohort pemberian makanan
Tabel 3 Efektitas Advokasi Terhadap bergizi=efektif”, artinya ibu-ibu yang
Pemberian Makanan Bergizi pada Balita mendapatkan advokasi memiliki peluang
0-23 Bulan Di Wilayah Puskesmas Alak untuk efektif memberikan makanan
Tahun 2017 bergizi kepada bayi usia 0-23 bulan
sebesar 2,14 atau 2 kali lebih besar
Risk Estimate dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak
95% mendapat advokasi. Untuk selang
Confidence
Interval kepercayaan pada [(1,533),(2,997)]
Value Lower Upper
dimana pada selang kepercayaan tidak
mengandung nilai relative risk 1 sehingga
Odds Ratio for Advokasi
Makanan Bergizi menunjukka adanya hubungan antara
(Mendapat Advokasi
7.957 3.538
17.89 advokasi dengan pemberian makanan
Makanan Bergizi / Tidak 4 bergizi pada bayi usia 0-23 bulan pada
Mendapat Advokasi
Makanan Bergizi) taraf signifikansi 5 %
For cohort
Pola_Pemberian_Makan = 2.144 1.533 2.997 Pemberdayaan Keluarga dan
Efektif Pemberian Makanan Bergizi
For cohort Analisis kecenderungan
Pola_Pemberian_Makan = .269 .155 .470
Tidak Efektif pemberdayaan berupa pelatihan
N of Valid Cases 132 pengolahan makanan bergizi pada ibu-ibu
Sumber: Hasil Penelitian terhadap pemberian makanan bergizi
kepada bayi usia 0-23 bulan di wilayah
Hasil analisis pada tabel 3 Puskesmas Alak dapat dilihat dalam tabel
menunjukkan bahwa Odds Ratio (OR) 4 berikut ini.
sebesar 7,90 artinya, ibu-ibu yang
mendapat advokasi tentang makanan Tabel 4 Efektitas Pemberdayaan ibu-ibu
bergizi dari kader posyandu memilki Terhadap Pengolahan Makanan Bergizi
kecenderungan memberikan makanan pada Balita 0-23 Bulan Di Wilayah
bergizi kepada bayi usia 0-23 bulan Puskesmas Alak Tahun 2017
Risk Estimate
sebesar 7,90 kali lebih besar
95% Confidence Interval
dibandingkan dengan ibu-ibu yang
Value Lower Upper
mendapat advokasi. Selanjutnya, dari
Odds Ratio for
selang kepercayaan [(3,53),(17,89)] Pemberdayaan Ibu-ibu
dimana pada selang kepercayaan tidak RT (Pemberdayaan
dari Kader Posyandu / 10.014 4.007 25.025
mengandung nilai odds ratio 1 sehingga Tidak Mendapat
menunjukan adanya hubungan antara Pemberdayaan dari
Kader Posyandu)
advokasi dengan efektivitas pemberian
For cohort
makanan bergizi pada taraf signifikansi Pengolahan_Makan = 2.052 1.549 2.718
kurang dari 5 %. Untuk membandingkan Efektif
For cohort Pengolahan
Relative Risk (RR) membandingkan ibu- = Tidak Efektif
.205 .099 .423
ibu yang mendapatkan advokasi dengan N of Valid Cases 132
ibu-ibu yang tidak mendapatkan advokasi
dengan membandingkan peluang Sumber: Hasil Penelitian
keduanya. Hasil analisis menunjukkan.

22
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

sebagai bagian dari strategi adalah


kegiatan terpadu dilakukan oleh kader
Hasil analisis pada tabel 4 posyandu untuk meningkatkan
menunjukkan bahwa Odds Ratio (OR) pengetahuan para ibu-ibu di keluarga
sebesar 10,01 artinya, ibu-ibu yang tentang pentingnya menyediakan
mendapat pelatihan pengolahan makanan makanan sehat dan bergizi bagi anggota
bergizi dari kader posyandu memilki keluarganya. Foss and Foss, et al tahun
kecenderungan memberikan makanan 1980 mendefinisikan advokasi sebagai
bergizi kepada bayi usia 0-23 bulan upaya persuasi yang mencakup
sebesar 10 kali lebih besar dibandingkan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi
dengan ibu-ibu yang mendapat pelatihan. dan rekomendasi tindak lanjut mengenai
Selanjutnya, dari selang kepercayaan sesuatu hal. Peran advokasi sangat
[(4,00),(25,025)] dimana pada selang penting karena advokasi sebagai
kepercayaan tidak mengandung nilai Odds komunikasi interpersonal yang ditujukan
Ratio (OR) 1 sehingga menunjukan kepada para penentu kebijakan di
adanya hubungan antara advokasi dengan keluarga yaitu orang tua agar merubah
efektivitas pemberian makanan bergizi pola piker dan pola tindak mereka
pada taraf signifikansi kurang dari 5 %. tentang pengelolaan dan asupan makanan
Untuk membandingkan Relative Risk bergizi bagi anggota keluarganya. Asupan
(RR) membandingkan ibu-ibu yang makanan bergizi berkorelasi dengan
mendapatkan advokasi dengan ibu-ibu pertumbuhan seorang anak [8]. Hasil
yang tidak mendapatkan pelatihan dengan penelitian sebelumnya menemukan
membandingkan peluang keduanya. Hasil hubungan yang signifikan antara
analisis menunjukkan. Relative Risk (RR) pengetahuan ibu tentang gizi balita
sebesar 2,05 “For Cohort pemberian dengan status gizi balita di Puskesmas
makanan bergizi=efektif”, artinya ibu-ibu Samigaluh I, dengan koefisien korelasi
yang mendapatkan pelatihan memiliki sebesar 0,402 dan tingkat signifikasi
peluang untuk efektif memberikan 0,000. Temuan yang sama dilaporkan
makanan bergizi kepada bayi usia 0-23 tentang adanya ada hubungan antara
bulan sebesar 2,05 atau 2 kali lebih besar tingkat pengetahuan gizi ibu dan pola
dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak makan balita dengan status gizi balita di
mendapat pelatihan. Untuk selang Wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni
kepercayaan pada [(1,549),(2,718)] Kabupaten Pekalongan [8,9]
dimana pada selang kepercayaan tidak Pemberdayaan kelompok
mengandung nilai relative risk 1 sehingga masyarakat terutama ibu-ibu di pedesaan
menunjukka adanya hubungan antara dilakukan secara praktis sesuai dengan
pelatihan dengan pemberian makanan
kemampuan daya pikirnya dengan
bergizi pada bayi usia 0-23 bulan pada
taraf signifikansi 5 %. memberikan pelatihan praktis tentang
teknis makanan bergizi dan higienis.
Pembahasan Para kader posyandu sebagai agen
Promosi kesehatan berupa perubahan perilaku kesehatan bagi ibu-ibu
advokasi dan pemberdayaan ibu-ibu di di wilayah kerjanya memberikan motivasi
keluarga merupakan upaya perubahan dan tindakan praksis berupa pelatihan
pengetahuan, sikap, dan tindakan untuk
pengelolaan makanan untuk ditiru oleh
diimplementasikan di keluarga. Advokasi

23
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

ibu-ibu yang nantinya akan direplikasi DAFTAR PUSTAKA


ketika mereka pulang ke keluarganya 1. Fajar, R.2017. Penuhi Asupan Gizi Ini
masing-masing. Hasil penelitian ini telah Untuk Tumbuh Kembang Otak Balita.
Diakses tanggal 01 Desember 2017.
menunjukkan bahwa ibu-ibu yang telah
Tersedia di http://
memperoleh pelatihan cenderung www.1health.id/.../penuhi-asupan-gizi-
mengelola makanan bergizi di ini-untuk-tumbuh-kembang
keluarganya sebesar 10 kali dibanding 2. Dinas Kesehatan NTT. 2016. Profil
ibu-ibu yang tidak mendapat pelatihan. Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Penelitian lain melaporkan bahwa terdapat Timur 2015. Hal 158-161.
peningkatan ketrampilan ibu-ibu bayi di 3. Dinas Kesehatan Kota Kupang. 2016.
Profil Kesehatan Kota Kupang 2015.
Mandangin dalam mengelola makanan
Hal. 125-127
bergizi setelah dilakukan pelatihan oleh 4. Kementerian Kesehatan RI, 2017. Data
kader Posyandu [10] Dan Informasi Kesehatan Indonesia
2016. Hal.103-107
KESIMPULAN 5. Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara
Advokasi dan pemberdayaan Timur, 2016. Nusa Tenggara Timur
berupa pelatihan pengelolaan makanan Dalam Angka 2016. Hal 230-233
bergizi merupakan strategi promosi 6. Notoatmodjo, S. Metode Penelitian
kesehatan untuk meningkatkan Kesehatan. Jakarta. Penerbit Rineka
pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu Cipta; 2010
tentang penyediaan makanan sehat dan 7. Riestanti A, Hamidah S. 2016.
bergizi. Pada masyarakat pedesaan, Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Pola
strategi advokasi dan pemberdayaan Konsumsi Dengan Status Gizi Balita
kelompok masyarakat dilakukan pelatihan Di Wilayah Kerja Puskesmas
teknis tentang pengolahan makanan Samigaluh I. Diakses tanggal 03
bergizi untuk menunjang pertumbuhan Desember 2017. Tersedia di http://
anak-anak mereka terutama pada usia 0- journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/
23 bulan. boga/ article/.../5327
8. Keristianto A, 2013. Konsep Advokasi
Penghargaan Dalam Promosi Kesehatan. Diaskes
Berhasilnya penelitian ini karena tanggal 03 Desember 2017. Tersedia di
ada dukungan dari Ketua Sekolah Tingi http://
Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri 9. Munawaroh L. 2006. Hubungan Antara
Kupang yang memberikan rekomendasi Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Pola
penelitian, Kepala Puskesmas Alak, Makan Balita Di Wilayah Kerja
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puskesmas Kedungwuni Kabupaten
Kupang yang memberikan dukungan data Pekalongan. Diakses 03 Desember
dan bantuan material selama di lapangan, 2017. Tersedia di http://
para petugas program yang membantu lib.unnes.ac.id/1490/1/2335
kami dalam menyiapkan responden 10. .Fatmaningrum W, Nuswantoro D,
selama penelitian. Semua bantuan dan Atika, Patmawati, 2017. Pemberdayaan
dukungan kami berikan penghargaan Masyarakat Melalui Praktek Pola
sebesar-besarnya. Mudah-mudahan Tuhan Makan Gizi Seimbang Pada Ibu
senantiasa memberkati kita selalu. Pemilik Bayi Dan Balita Di Pulau

24
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 1. No 2 OKTOBER 2017

Mandangin Kabupaten Sampang.


Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.1
Nomor 1. PP 01-05.
ajikeristianto2013.blogspot.co.id/.../ko
nsep-advokasi-dalam-promo..

25

You might also like