You are on page 1of 8

JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145

http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUTIH TELUR DAN IKAN GABUS


TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS

Weni Tri Purnani


Prodi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri
tripurnani0330@gmail.com

ABSTRACT
Perineal injury is caused by the birth canal laceration or an indicated of episiotomy when the
mother deliveries the baby. Late of healing the perineal injury was increased the risk of infection, so
it needs nutrision intake especially protein to support the growth of new generation cells around the
wound. The purpose of this study was to determine the differences in the speed of wound healing
between consumption of egg whites and corkfish to post partum mother.The research design was pre
experiment with one-shot case study. The population is all the postpartum mothers who had ruptured
perineum. Samples were taken with purposive sampling technique, with total respondent 32 people.
Data were collected using instruments of data collection sheets and sheets of observations. The data
were analyzed using the Wilcoxon and Mann Whitney test and the result was presented to frequency
distribution table form.The results of Mann Whitney test as evidenced by the value of Z = -2.626; ρ =
0.009; α=0.05; ρ<α, then H0 rejected and H1 accepted. It means that there is a difference between the
influence of egg whites and fish cork to the phase of perineal wound healing of post partum mother.
Egg whites is more effective than fish cork in healing woundv of the perineum. Based on the result of
the research study, it is expected to give a beneficial contribution in improing education about the
advantage of egg white and fish cork to enhance the health status of post partum mother.
Keywords: perineal wound healing, egg whites, fish cork

ABSTRAK
Luka perineum adalah luka pada perineum karena adanya robekan jalan lahir maupun karena
episiotomi pada waktu melahirkan janin. Penyembuhan luka perineum yang lambat dapat
meningkatkan resiko terjadinya infeksi, sehingga diperlukan asupan nutrisi khususnya protein yang
mendukung pertumbuhan sel baru pada luka perineum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan kecepatan penyembuhan luka perineum dengan pemberian putih telur dan ikan gabus pada
ibu nifas.Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan
one-shot case study. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang mengalami ruptur perineum.
Sampel diambil dengan teknik random simple sampling, dengan responden berjumlah 32. Data
dikumpulkan menggunakan instrumen lembar pengumpulan data dan lembar observasi. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pemberian putih telur dan pemberian ikan gabus, variable terikat
dalam penelitian ini adalah penyembuhan luka perineum. Analisis data dengan UjiMann
Whitney.Hasil uji Mann Whitney diperoleh Z = -2,626; ρ=0,009 berarti terdapat perbedaan efektivitas
pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap penyembuhan luka perineum. Putih telur lebih cepat
jika dikonsumsi untuk penyembuhan luka perineum. Dengan demikian diharapkan tenaga kesehatan
dapat memberikan konseling tentang manfaat putih telur dan ikan gabus secara maksimal sehingga
status kesehatan ibu nifas semakin baik.
Kata kunci : penyembuhan luka perineum, putih telur, ikan gabus

138
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

PENDAHULUAN malnutrisi serta keadaaan lingkungan yang


Masa nifas juga merupakan masa kurang bersih. Secara umum ada 2 faktor yang
pemulihan organ-organ reproduksi yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum
mengalami perubahan selama kehamilan dan meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
persalinan, seperti terjadinya robekan Faktor internal meliputi gizi, personal hygiene,
perineum. Hal tersebut sering terjadi pada kondisi ibu, keturunan, usia, hemoragi,
semua persalinan pertama, namun tidak jarang hipovolemi, faktor lokal edema, defisit nutrisi,
pada persalinan berikutnya, sehingga defisit oksigen, over aktivitas. Sedangkan
diperlukan perawatan yang intensif untuk faktor eksternal meliputi lingkungan, tradisi,
mempercepat proses penyembuhan dan pengetahuan, sosial, ekonomi, penanganan
mencegah komplikasi infeksi yang dapat petugas, penanganan jaringan dan obat-obatan
diakibatkan karena keterlambatan (Nugroho, 2014).
penyembuhan luka perineum (Setyowati et al., Dampak keterlambatan penyembuhan
2014). luka perineum yang pertama adalah terjadinya
Prevalensi menunjukkan bahwa bagi ibu infeksi, kondisi perineum yang terkena lochea
bersalin yang mengalami rupture perineum di dan lembab akan sangat menunjang
Indonesia sebesar 24% pada golongan umur perkembangan bakteri yang dapat
25-30 tahun, sedangkan pada golongan umur menyebabkan timbulnya infeksi pada
32-39 tahun sebesar 62 persen (Winarti, 2013). perineum. Yang kedua terjadi komplikasi,
Berdasarkan data di Jawa Timur angka munculnya infeksi pada perineum dapat
kejadian ruptur perineum pada tahun 2008 merambat pada saluran kandung kemih
sebanyak 52 kasus, tahun 2009 sebanyak 18 ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat
kasus, tahun 2010 sebanyak 17 kasus, tahun pada munculnya komplikasi infeksi kadung
2011 sebanyak 100 kasus, tahun 2012 kemih maupun infeksi pada jalan lahir. Infeksi
sebanyak 93 kasus (Dwi, 2014). nifas yang dapat terjadi sebagai akibat
Berdasarkan survey awal yang komplikasi luka perineum antara lain metritis,
dilaksanakan di BPM “S” Kabupaten Kediri endometritis, peritonitis bahkan sampai abses
diperoleh data bulan Januari sampai Maret perlvik. Ketiga, adalah terjadinya kematian ibu
2017 terdapat 43 ibu post partum, 15 (34,9%) post partum, apabila terjadi penanganan yang
primipara dan 28 (65,1%) multipara. 33 lambat terhadap ibu post partum maka hal ini
(76,7%) orang mengalami robekan perineum, dapat berpotensi menyebabkan kematian, hal
11 (33,3%) orang primipara dan 22 (66,7%) ini karena kondisi fisik ibu post partum masih
orang multipara. Dari survey yang dilakukan lemah (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
sejak 7 sampai 21 Maret 2016, diperoleh 8 ibu Proses untuk mempercepat
post partum yang mengalami robekan penyembuhan luka perineum terdapat beberapa
perineum, 3 (37,5%) diantaranya mengalami cara, salah satunya adalah melalui perbaikan
keterlambatan penyembuhan luka (sembuh gizi dengan mengkonsumsi makanan tinggi
lebih dari 7 hari), sedangkan 5 (62,5%) kalori dan protein. Sumber umum protein
orangmengalami penyembuhan luka perineum adalah daging, susu, roti, sereal, telur, ikan,
yang normal dimana luka sembuh antara 6 kacang-kacangan dan biji-bijian (Mauren,
sampai 7 hari. Hal ini berarti masih ada 2008). Ikan gabus (Channa striata) merupakan
masalah keterlambatan penyembuhan luka salah satu jenis ikan yang dapat meningkatkan
perineum pada ibu post partum di BPM “S” daya tahan tubuh karena mengandung protein
Kabupaten Kediri. dan albumin yang tinggi. Daging ikan gabus
Secara fisiologis luka perineum akan mengandung 70% protein dan 21% albumin.
mulai membaik dalam waktu 6 hingga 7 hari Di samping itu, daging ikan gabus juga
post partum. Penyebab keterlambatan mengandung asam amino yang lengkap serta
penyembuhan luka perinuem yaitu mikronutrien zinc, selenium dan iron.
pengetahuan ibu yang kurang tentang Kandungan lain dalam daging ikan gabus
penyembuhan luka dimana ibu takut adalah alisin, alil sulfide dan furostanol
melakukan mobilisasi lebih dini, faktor budaya glikosida (Suprayitno, 2003).
yang sudah melekat sejak dulu sering dijadikan Protein dan albumin sangat berfungsi
patokan selama masa nifas seperti halnya sebagai zat pembangun sel-sel yang telah rusak
pantangan terhadap beberapa makanan tertentu sehingga penyembuhan luka akan berlangsung
dan lebih pada individu itu sendiri diantaranya, lebih cepat. Dengan tingginya kandungan
139
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

protein dan albumin, ikan gabus kemungkinan Setelah mendapat ijin dari lokasi
dapat digunakan oleh masyarakat untuk proses penelitian terkait, peneliti memberikan
penyembuhan luka terutama luka pasca penjelasan kepada responden lalu membuat
operasi, luka bakar dan setelah persalinan. persetujuan bila bersedia di teliti, kemudian
Salah satu jenis makanan yang mengandung diberikan lembar pengumpulan data.
banyak protein adalah putih telur. Orang juga Kemudian sampel dibagi dalam dua kelompok.
banyak menghindari telur karena khawatir Kelompok perlakuan 1 merupakan kelompok
dengan kandungan kolesterolnya yang tinggi. perlakuan yang diobservasi penyembuhan luka
Kandungan kolesterol yang tinggi hanya perineum dengan pemberian putih telur
terkonsentrasi di kuning telur, sedangkan pada sebanyak 139 gram (Rindiani, 2015),
putih telur bebas dari kolesterol sehingga aman sedangkan kelompok perlakuan 2 merupakan
untuk dikonsumsi. Putih telur sangat kaya kelompok yang diobservasi penyembuhan luka
protein, bebas lemak dan kolesterol (berbeda perineum dengan pemberian ikan gabus
dengan kuning telur). Kandungan protein ini sebanyak 100 gram (Kordi, 2010). Sebelum
sangat bermanfaat sebagai zat pembangun peneliti melakukan perlakuan, kelompok 1 dan
dalam tubuh. Kandungan yang terdapat dalam 2 diberikan penyuluhan tentang tentang
putih telur berupa protein. Kandungan lainnya manfaat putih telur dan ikan gabus dan cara
yang terdapat dalam putih telur seperti vitamin pengolahannya.
A, D, E, K, B2, B5, B9 dan juga B12. Putih Cara pengolahan putih telur didihkan air
telur juga mengandung asam amino yang dalam panci. Permukaan air harus lebih tinggi
sangat bermanfaat dalam pemulihan otot. Putih dari telur, artinya telur yang direbus harus
telur sangat mudah didapat, diolah dan mudah tenggelam. Setelah air mendidih masukkan
dicerna sehingga lebih mudah diserap oleh telur sampai ke dasar panci. Rebus selama 7 –
tubuh (Rindiani, 2015). Mengingat pentingnya 8 menit. Angkat telur. Rendam dalam air
makanan guna pemulihan dan mempercepat dingin selama 5 menit , baru kupas. Berikan
proses penyembuhan luka perineum, maka pada ibu bagian putih telur sebanyak 139 gram
bidan sebagai ujung tombak pelayanan sehari selama 7 hari. Cara pengolahan ikan
kesehatan harus mampu memberikan gabus 1). Siapkan ikan gabus segar, 2). Ikan
pengetahuan tentang diet yang benar, sehingga dibersihkan/disiangi (dibuang sisik, isi perut,
proses penyembuhan luka perineum dapat insang, sirip, dan kepala, 3). Ikan dipotong-
berjalan normal. Tujuan dalam penelitian ini potong dan ditimbang @100 gram, 4). Cuci
adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas hingga tidak ada darah dan lendir, 5). Ikan
pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap yang telah dibersihkan, ditiriskan. 6). Bumbuhi
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di ikan dengan kunyit dan daun jeruk untuk
BPM Ny. S Kabupaten Kediri. memberikan rasa dan menghilangkan amis, 7).
Siapkan sabluk, dan berikan air sebanyak 1
METODE liter, 8). Setelah siap, kukus ikan selama 20
Jenis penelitian yang digunakan pada menit. 9). Berikan kukusan ikan gabus 100
penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan gram sehari selama 7 hari. Setelah diberikan
menggunakan pendekatan one-shot case informasi, kemudian peneliti mulai melakukan
study.Penelitian ini dilakukan di BPM “S” perlakuan, yaitu pada pada kelompok 1
Kabupaten Kediri bulan Juni Tahun 2017. diberikan putih telur sebanyak 139 gram dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok 2 diberikan ikan gabus sebanyak
ibu postpartum hari pertama yang mengalami 100 gram. Setelah itu, pada hari ke tujuh post
luka perineum derajat 1 dan 2 di BPM “S” partum peneliti melakukan observasi
Kabupaten Kediri. Sampel penelitian ini adalah penyembuhan luka perineum pada kelompok 1
sebagian ibu postpartum pertama yang dan 2. Prosedur pengumpulan data dalam
mengalami luka perineum derajat 1 dan 2 di penelitian ini dilakukan dengan lembar
BPM “S” Kabupaten Kediri sebesar 32 observasi yang dilakukanolehpeneliti.
responden dengan kriteria yaitu ibu post Untuk menguji perbedaan efektivitas
partum pada hari ke 1-7, belum pernah pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap
mengkonsumsi putih telur dan ikan gabus penyembuhan luka perineum menggunakan uji
setelah melahirkan dengan luka perinuem dan Mann Whitneytingkat kepercayaan 95%
ibu post partum yang tidak mempunyai riwayat dengan tingkat kesalahan α = 0,05.
alergi.
140
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

pemberian ikan gabus lalu dianalisis


perbedaan efektivitas pemberian keduanya.
HASIL
Karakteristik fase penyembuhan luka
perineum ibu nifas dikelompokkan menurut
sesudah pemberian putih telur dan sesudah
Karakteristik Fase Penyembuhan Luka Sesudah Pemberian Putih Telur
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada
Ibu Nifas Sesudah Pemberian Putih Telur di BPM “S” Kabupaten Kediri Tahun 2017
Kriteria Penilaian Luka Kelompok Pemberian Putih Telur
Perineum
Frekuensi Persentase (%)
Buruk 2 12,5
Sedang 4 25,0
Baik 10 62,5
Total 16 100,0
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tahun 2017 sebagian besar (62,5%) baik
distribusi kecepatan penyembuhan luka dengan kondisi luka sudah mengering,
perineum pada ibu nifas sesudah pemberian perineum tertutup, dan tidak menunjukkan
putih telur di BPM “S” Kabupaten Kediri tanda infeksi yaitu sebanyak 10 orang.

Karakteristik Fase Penyembuhan Luka Sesudah Pemberian Ikan Gabus


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada
Ibu Nifas Sesudah Pemberian Ikan Gabus di BPM “S” Kabupaten Kediri Tahun 2017
Kriteria Penilaian Luka Kelompok Pemberian Ikan Gabus
Perineum
Frekuensi Persentase (%)
Buruk 5 (31,2)
Sedang 9 (56,3)
Baik 2 (12,5)
Total 16 (100,0)
Hasil penelitian tersebut menunjukkan dengan kondisi luka masih basah, perineum
bahwa distribusi kecepatan penyembuhan luka tertutup, serta tidak menunjukkan tanda infeksi
perineum pada ibu nifas sesudah pemberian yaitu sebanyak 9 orang.
ikan gabus di BPM “S” Kabupaten Kediri
tahun 2017 sebagian besar (56,3%) sedang

Analisis Perbedaan Efektivitas Pemberian Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap
Penyembuhan Luka Perineum
Tabel 3. Analisis Perbedaan Efektivitas Pemberian Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap
Penyembuhan Luka Perineum di BPM “S” Kabupaten Kediri Tahun 2017
Kriteria Penilaian Luka Perineum Total
Kelompok
Perlakuan Buruk Sedang Baik
N % N % N % N %
Putih telur 2 12,5 4 25,0 10 62,5 16 100

Ikan Gabus 5 31,2 9 56,3 2 12,5 16 100

Total 32 100
α = 0,05 ; Z = -2,626 ;
ρ-value = 0,009 ; ρ < 0,05

141
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

Berdasarkan tabel 3 dapat dimana terjadi pembentukan pembuluh darah


diinterpretasikan bahwa ibu nifas dengan luka baru sekitar luka, terbentuk substansi dasar dan
perineum yang diberikan putih telur sebagian serabut kolagen untuk mulai menginfiltrasi
besar (62,5%) baik (luka sudah mengering, luka. Sel epitel berkembang menjadi kapiler
perineum tertutup, dan tidak menunjukkan yang menjadi sumber nutrisi jaringan yang
tanda infeksi) yaitu sebanyak 10 orang, beregenerasi lengkap dan kolagen menunjang
sedangkan ibu nifas dengan luka perineum dengan baik dalam kurun waktu 6-7 hari.
yang diberikan ikan gabus sebagian besar Adapun kriteria penilaian lukanya yaitu baik
(56,3) sedang (luka masih basah, perineum (jika luka kering, perineum menutup dan tidak
tertutup, serta tidak menunjukkan tanda ada tanda infeksi seperti merah, bengkak,
infeksi) yaitu sebanyak 8 orang. Hasil analisa panas, nyeri, fungsioleosa), sedang (jika luka
data menggunakan uji Mann Whitney basah, perineum menutup dan tidak ada tanda
didapatkan hasil nilai Z=-2,626 dan ρ-value infeksi), buruk (jika luka basah, perineum
0,009<0,05. membuka atau menutup, dan menunjukkan
tanda infeksi). Fase selanjutnya adalah
PEMBAHASAN maturasi yang dikontribusi oleh jaringan
Lukaperineum adalah luka karena granulasi yaitu timbunan kolagen untuk
adanya robekan spontan jalan lahir maupun penyembuhan luka yang berlangsung sampai
karena episiotomi pada waktu melahirkan sebulan atau bahkan tahunan (Mauren, 2008).
janin. Luka perineum umumnya terjadi di garis Menurut peneliti selain penyembuhan
tengah perineum dan bisa menjadi luas yang luka dipengaruhi oleh faktor diantaranya gizi
disebabkan apabila kepala janin lahir terlalu terutama protein yang berperan untuk
cepat, partus presipitatus yang tidak terkendali, pergantian jaringan yaitu dengan pemberian
paritas, terdapat banyak jaringan parut, bayi protein putih telur dan ikan gabus, usia,
besar, malpresentasi, distosia bahu, perluasan pengetahuan, berat badan, personal hygiene,
episiotomi dan faktor penyebab lainnya. medikasi, paritas dan berbagai faktor lainnya
Terjadinya luka perineum ini lebih sering juga, tindakan penanganan luka perineum
terjadi pada ibu yang mengalami persalinan diantaranya dapat dilakukan dengan cara
pertama, namun tidak jarang juga pada melakukan penjahitan luka lapis demi lapis,
persalinan berikutnya (Marmi, 2012). mencegah kehilangan darah yang tidak perlu,
Didapatkan hasil penelitian, seluruh dan memastikan tidak ada celah terbuka pada
responden dengan keadaan luka yang basah, luka yang dapat dimasuki bekuan darah yang
perineum menutup dan terasa nyeri menghambat penyembuhan luka. Perawatan
disesuaikan dengan keadaan awal ketika khusus pada perineum pasca persalinan sangat
jaringan mengalami cedera terjadi dibutuhkan antara lain untuk mengurangi rasa
vasokontriksi pembuluh darah untuk ketidaknyamanan, menjaga kebersihan dan
mengontrol perdarahan dengan pembentukan mencegah terjadinya infeksi sehubungan
sumbatan trombosit dan serabut fibrin, elemen dengan penyembuhan jaringan.
darah seperti antibodi, plasma protein, Proses penyembuhan luka perineum
elektrolit, komplomen dan air menembus membutuhkan asupan nutrisi yang adekuat
spasium vaskular selama 2-3 hari yang terutama yang banyak mengandung protein.
menimbulkan kriteria inflamasi normal antara Protein membantu meregenerasi dan
lain ada kemungkinan pembengkakan, teraba membangun sel-sel yang rusak akibat operasi.
hangat, kemerahan dan nyeri (Smeltzer, 2017). Salah satu sumber makanan yang kaya akan
Penyembuhan luka merupakan tahap protein adalah putih telur. Putih telur
pergantian dan perbaikan fungsi jaringan yang mengandung protein yang sangat tinggi, mutu
telah rusak dan diawali dengan perbaikan luka protein, nilai cerna, dan mutu cerna telur
perineum. Proses penyembuhan luka melalui paling baik diantara bahan-bahan makanan
fase inflamasi yang bermula ketika jaringan lainnya. Nilai cernanya bernilai 100%
mengalami kerusakkan dan berlangsung dalam dibandingkan dengan daging yang hanya 81%.
1-4 hari dimana terjadi vasokontriksi Putih telur mengandung albumin 95% yang
pembuluh darah untuk mengontrol perdarahan berfungsi untuk penyembuhan luka. Protein
dengan membentuk sumbatan trombosit dan putih telur sangat mudah untuk dicerna,
serabut fibrin. Selanjutnya fase proliferasi diserap, dan digunakan oleh tubuh untuk
142
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

pertumbuhan dan perkembangan jaringan- 35 tahun (usia reproduksi), sehingga


jaringan tubuh (Warsito, 2015). mekanisme sel mempunyai respon lebih cepat
Perbaikan gizi merupakan salah satu dan bekerja lebih efektif terhadap
kunci dari penyembuhan luka. Ibu nifas penyembuhan luka, sebagian besar responden
diasarankan untuk mengonsumsi makanan berpendidikan menengah sehingga lebih
seimbang, cukup karbohidrat, protein, lemak, mudah menerima, menyaring dan merespon
vitamin dan mineral. Faktor gizi utama protein informasi mengenai perawatan dan nutrisi
akan sangat berpengaruh terhadap proses yang mendukung penyembuhan luka
penyembuhan luka perineum karena pergantian perineum, dan sebagian besar pula responden
jaringan sangat membutuhkan protein yang dengan paritas multipara sehingga ibu sudah
berfungsi sebagai zat pembangun sel-sel yang ada pengalaman menghadapi situasi untuk
telah rusak. Kebutuhan protein akan meningkat pemenuhan kebutuhan nutrisi dan perawatan
dalam proses inflamasi, imun, dan masa nifas.
perkembangan jaringan granulasi. Kolagen Hasil analisis pada konsumsi ikan gabus
merupakan jenis protein utama yang disintesis menunjukkan adanya pengaruh pemberian ikan
selama fase penyembuhan luka. Kekurangan gabus terhadap penyembuhan luka perineum
asupan atau intake protein saat proses pada ibu nifas , Menurut Suprayitno (2003),
penyembuhan luka, secara signifikan menunda daging ikan gabus mengandung 70% protein
penyembuhan luka. Salah satu sumber dan 21% albumin, di samping itu ikan gabus
makanan yang kaya akan protein adalah putih juga mengandung asam amino lengkap dalam
telur. Putih telur mengandung protein yang memperbaiki jaringan tubuh yang rusakn dan
sangat tinggi, mutu protein, nilai cerna dan mempunyai peranan untuk meningkatkan daya
mutu cerna paling baik dibandingkan dengan tahan tubuh. Kandungan albumin yang hanya
protein hewan lainnya. Protein putih telur kaya 21% daya cerna ikan gabus yang lebih lama
akan nutrisi diantaranya protein niacin, yaitu 90% menyebabkan lebih sedikit
riboflavin, klorin, magnesium, kalium, sodium, kandungan protein albumin yang mampu
ovalbumin dan mempunyai nilai biologis diserap tubuh yang berakibat pada pencapaian
tinggi karena mengandung asam amino penyembuhan luka perineum ke arah baik
lengkap dibanding protein hewan lainnya menjadi lebih lama (Suprayitno, 2003).
(Suherni et al., 2009). Berdasarkan hal yang dijelaskan di atas,
Menururt Warsito (2015), nilai cerna peneliti dapat menyimpulkan bahwa protein
putih telur adalah 100% dibandingkan dengan ikan gabus mempunyai pengaruh terhadap
daging yang hanya 81%, oleh karena zat gizi penyembuhan luka perineum, tetapi karena
putih telur sudah dalam keadaan terstimulasi kandungan albumin yang berperan dalam
sehingga mudah dicerna dan diabsorbsi oleh penyembuhan lebih sedikit dan daya serap
tubuh secara sempurna sehingga digunakan yang lebih rendah berpengaruh terhadap
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan lamanya pencapaian kondisi luka yang baik.
jaringan-jaringan tubuh. Putih telur Menurut peneliti faktor lain yang
mengandung albumin 95% yang berfungsi menyebabkan lebih lama tercapainya fase
untuk penyembuhan luka. Berdasarkan hal penyembuhan adalah faktor usia ibu, dimana
yang dijelaskan di atas, peneliti dapat hampir setengah dari responden usia >35
menyimpulkan bahwa protein putih telur tahun, yang berati semakin usia bertambah,
mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan luka akan semakin lama sembuh ini
luka dengan pemenuhan kebutuhan protein dikarenakan mekanisme sel dalam
untuk pembentukan jaringan baru di sekitar penyembuhan luka mempunyai respon lebih
luka. Meskipun banyak faktor yang lambat. Selain itu, hampir setengah dari
mempengaruhi, tetapi menjaga asupan nutrisi responden dengan kategori berat badan gemuk
protein tinggi dengan putih telur lebih dominan yang berpengaruh terhadap lamanya
untuk pemenuhan kebutuhan protein dalam penyembuhan luka karena jaringan adiposa
tubuh. atau lemak yang berlebihan dapat menghalangi
Sepuluh orang yang mengalami suplai darah dan nutrisi ke arah luka sehingga
perubahan penyembuhan luka baik tersebut luka lama sembuh dan mudah infeksi.
juga dipengaruhi oleh banyak faktor selain Penyebab lain juga karena paritas,
pemberian putih telur yaitu faktor usia dimana dimana hampir setengah responden adalah
sebagian besar responden dalam masa usia 20- primipara yang memungkinkan ibu kurang
143
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

pengalaman mengenai pemenuhan kebutuhan dibutuhkan dapat terpenuhi sehingga


nutrisi protein yang tepat dan perawatan masa membantu mempercepat proses penyembuhan
nifas yang benar sehingga berpengaruh pada luka perineum sehingga hasil observasi yang
lambatnya penyembuhan luka perineum.Hal diperoleh setelah pemberian menunjukkan
ini juga didukung Hasil penelitian sebelumnya kondisi luka kering, perineum menutup dan
yang dilakukan oleh Maria Natalia (2015) tidak ada tanda infeksi (merah, bengkak,
menunjukkan bahwa ibu post SC yang panas, nyeri).
diberikan ikan gabus sebagian besar tidak Hasil analisa data menggunakan uji
tercapai fase penyembuhan luka. Mann Whitney didapatkan hasil nilai Z = -
Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu 2,626 dan ρ-value 0,009 < α 0,05 menunjukkan
nifas dengan luka perineum yang diberikan adanya perbedaan efektifitas pemberian putih
putih telur sebagian besar (62,5%) baik (luka telur dan ikan gabus terhadap penyembuhan
mengering, perineum tertutup, dan tidak luka perineum, dimana putih telur lebih efektif
menunjukkan tanda infeksi) yaitu sebanyak 10 daripada ikan gabus terhadap penyembuhan
orang, sedangkan ibu nifas dengan luka luka perineum pada ibu nifas. Jadi baik putih
perineum yang diberikan ikan gabus sebagian telur dan ikan gabus sama mempunyai
besar (56,3) sedang (luka masih basah, pengaruh dalam proses penyembuhan luka
perineum tertutup, serta tidak menunjukkan perineum karena kandungan protein pada putih
tanda infeksi) yaitu sebanyak 8 orang. telur dan ikan gabus. Akan tetapi putih telur
Masa nifas (postpartum) merupakan lebih memberikan efek yang cepat bagi
periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya, penyembuhan luka perineum.
sehingga seorang ibu yang mengalami fase Hal ini disebabkan karena putih telur
nifas membutuhkan perawatan khusus untuk mengandung lebih banyak protein albumin
memperbaiki kondisi kesehatan tubuhnya (95%) dibandingkan kandungan albumin pada
termasuk dengan perhatian terhadapat ikan gabus yang lebih sedikit (21%), dimana
penyembuhan luka perineum dengan kandungan albumin yang membantu proses
perawatan dan meningkatkan asupan nutrisi pergantian dan perbaikan fungsi jaringan yang
terutama protein22 hal ini penting dilakukan rusak. Selain itu, nilai cerna protein putih telur
karena apabila luka tersebut tetap terbuka mencapai 100%, dimana kandungan protein
maka akan menjadi jalur masuknya kuman putih telur sebagai protein bernilai gizi tinggi
yang dapat menyebakan infeksi. diserap dan dimanfaatkan utuh oleh tubuh
Kecukupan gizi dan nutrisi terutama sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein
protein sangat mempengaruhi proses yang dimanfaatkan untuk pembentukan
penyembuhan luka perineum karena jaringan baru, serta putih telur mempunyai
diperlukan untuk pergantian jaringan yang kandungan asam amino esensial yang lengkap
rusak, karena pada kejadian perlukaan, banyak dibandingkan ikan gabus dengan nilai cerna
nitrogen yang dilepas ke dalam urin dan 90%.
banyaknya sesuai dengan protein yang hilang Banyak hal yang dapat mempengaruhi
dan meningkatkan kebutuhan energi. penyembuhan luka itu sendiri. Dalam beberapa
Pemenuhan kebutuhan protein diperlukan penelitian disebutkan faktor yang
karena hasil sintesis protein bermanfaat untuk mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka
menggantikan dan memperbaiki jaringan yang perineum adalah usia, keturunan, sarana dan
rusak. Protein yang paling berperan yaitu prasarana, budaya dan keyakinan mobilisasi
albumin. Albumin ialah protein utama dengan dini, nutrisi dan penggunaan obat (Johnson dan
konsentrasi paling tinggi dalam plasma darah Taylor, 2005) Namun dalam penelitian ini
yang terdiri dari ratusan asam amino dan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
ikatan sulfide. Albumin berperan dalam berdasarkan karakteristik responden adalah
membentuk dan mempercepat pemulihan usia, kategori berat badan, pendidikan dan
jaringan sel tubuh yang rusak (Mauren, 2008). paritas.
Ada kelompok perlakuan yang diberikan Menurut peneliti selain faktor nutrisi,
putih telur sebanyak 139 gram perhari selama proses penyembuhan luka juga dipengaruhi
5-6 hari dan ada kelompok perlakuan yang oleh beberapa faktor lain diantaranya yaitu
diberikan ikan gabus sebanyak 100 gram faktor usia dimana ibu nifas dengan luka
perhari selama 5-6 hari bertujuan agar perineum berada dalam usia reproduksi (20-35
kebutuhan protein dan albumin yang tahun) memiliki mekanisme sel yang bekerja
144
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 138-145
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

lebih cepat dan efektif terhadap penyembuhan DAFTAR PUSTAKA


luka. Sedangkan pada usia > 35 tahun Ambarwati dan Wulandari. 2010. Asuhan
mekanisme sel memiliki respon yang lambat Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk Medika.
penyembuhan luka menjadi lebih lama dan Dwi, Y. 2014. Pengaruh Penggunaan Daun
kurang efektif. Tingkat pendidikan yang tinggi Sirih (Piper Betel) Untuk Vulva Hygien
cenderung pengetahuannya baik. Hal tersebut Terhadap Proses Penyembuhan Luka
disebabkan karena ibu memiliki wawasan yang Episiotomi Pada Ibu Nifas Hari Ke 1-7
luas sehingga lebih mudah menerima informasi Di Wilayah Kerja Puskesmas. Fakultas
dan bisa menyikapi masalah kesehatan dengan Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri.
baik dan mampu mengimplementasikan dalam Johnson, Ruth, dan T. W. 2005. Buku Ajar
perilaku dan gaya hidup sehari-hari. Praktik Kebidanan. Penerjemah:
Sedangkan pengetahuan ibu yang kurang Suharyati Samba. Editor: Sari Kurniasih,
menyebabkan ibu sulit menerima dan Monica Ester. Jakarta: EGC.
mengimplementasikan informasi mengenai Kordi, M. G. H. 2010. Panduan Lengkap
perilaku hidup sehat serta menjadi mudah Bisnis dan Budi Daya Ikan Gabus. Edisi
dipengaruhi oleh orang lain atau lingkungan I. Yogyakarta: ANDI.
sekitar. Pengetahuan ibu yang kurang tentang Marmi. 2012. Intranatal Care-Asuhan
nutrisi dan perawatan masa nifas akan Kebidanan Pada Persalinan.
menghambat proses penyembuhan luka. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kategori berat badan juga berpengaruh Mauren, B. 2008. Pemulihan Luka: Seri
terhadap penyembuhan luka perineum. Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Menurut peneliti, berat badan normal Nugroho, T. 2014. Buku Ajar Asuhan
memungkinkan suplai darah dan nutrisi ke area Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta:
luka menjadi lancar sehingga mendukung Nuha Medika. doi:
proses penyembuhan luka, sedangkan 10.1016/j.hrthm.2014.11.036.
responden dengan berat badan berlebih Rindiani. 2015. Khasiat Putih Telur untuk
menyebabkan pertahanan terhadap mikroba Penyembuhan Luka. Yogyakarta:
sangat lemah dan mengganggu suplai nutrisi ke Nuhamedika.
arah luka, akibatnya penyembuhan luka Setyowati, D. L., Shaluhiyah, Z. and
menjadi lambat. Widjasena, B. 2014. Penyebab
Menurut peneliti faktor paritas juga Kelelahan Kerja pada Pekerja Mebel.
berpengaruh, ibu yang sudah mempunyai anak Kesmas: National Public Health
atau yang sudah pernah melahirkan seperti Journal, 8(8), pp. 386–392. doi:
halnya ibu multipara akan berbeda dengan apa 10.21109/kesmas.v8i8.409.
yang dirasakan atau dialami orang yang baru Smeltzer, S. C. 2017. Keperawatan Medikal
pertama melahirkan (primipara) karena Bedah (Handbook for Brunner &
pengalaman menghadapi situasi tersebut akan Suddarth’s Textbook of Medical-
membuat seseorang lebih siap dan mandiri Surgical Nursing). Wolters Kluwe
dalam melakukan pemenuhan kebutuhan healthr.
nutrisi pasca melahirkan. Suherni et al,. 2009. Perawatan Masa Nifas.
Yogyakarta : Fitramaya.
KESIMPULAN Suprayitno, E. 2003. Potensi Serum Albumin
Berdasarkan hasil penelitian dapat dari Ikan Gabus.
disimpulkan bahwa pemberian putih telur lebih Warsito, H. et al., 2015. Ilmu Bahan Makanan
efektif daripada pemberian ikan gabus Dasar. Yogyakarta: Nuha medika.
terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu Winarti. 2013. Angka Kejadia Ruptur.
nifas di BPM “S” Kabupaten Kediri.

SARAN
Memberikan sosialisasi kepada ibu post
partum yang mempunyai luka jahitan agar
selalumengonsumsiputihtelursehingga proses
penyembuhanlebihcepat.

145

You might also like