You are on page 1of 9

PENERAPAN METODE VALUE CHAIN DAN FOUR STAGE LIFE CYCLE

UNTUK MENENTUKAN KANDIDAT APLIKASI PADA


LABORATORIUM ITCC STT-PLN

Hendra Jatnika, Luqman, Dewi Arianti Wulandari


Jurusan Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta
Email :h.jatnika.sttpln@gmail.com

ABSTRACT

Strategies and policies in a profit oriented organization also have a social mission (public service) that
prioritizes customer service. The development of information systems and information technology will have an
impact on the increasingly competitive competition, this is true also in the world of seretifikasi demands the
manager to build and develop information systems in helping business activities, achieve organizational goals
and services for stakeholders, especially those related to data, information , technology and application, found
some cases of information system management failure in achieving organizational goals (objective) because
the utilization is not in accordance with the direction and objectives of the organization Value added chain
method, which is to describe how to see the business as a chain of activities that change input to output while
Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP) is a tool used to determine the derivatives of business
functions and application candidates associated with the products / services provided by business functions.
ITCC (Information Technology Certification Center) STT PLN is a laboratory that handles several certification
programs both international scale, it is necessary to align the utilization of information systems and information
technology in accordance with the direction and purpose of college, so that required application and
technology and implementation plan of the architecture has been created to support business activities for the
achievement of the organization's mission.

Keywords: ITCC,BSP, Value added chain, STT PLN, Four Stage Life Cycle

ABSTRAK

Strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi yang profit oriented juga mempunyai misi sosial (public service)
yang mengutamakan pada layanan konsumen. Perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi akan
berdampak pada persaingan yang semakin kompetitif, hal ini berlaku juga di dunia seretifikasi menuntut pihak
pengelola untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi dalam membantu aktifitas bisnis,
mencapai tujuan organisasi dan layanan bagi stake holder terutama yang berhubungan dengan data,
informasi, teknologi dan aplikasi, ditemukan beberapa kasus pengelolaan sistem informasi mengalami
kegagalan dalam mencapai tujuan (objective) organisasi karena pemanfaatan ini tidak sesuai dengan arah
dan tujuan organisasi Metode value added chain, yaitu untuk mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai
rantai aktifitas yang mengubah input menjadi output sedangkan Four Stage Life Cycle Business System
Planning (BSP) adalah tool yang digunakan untuk menentukan turunan dari fungsi bisnis dan kandidat
aplikasi yang terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis. ITCC (Information Technology
Certification Center) STT PLN adalah laboratorium yang menangani beberapa program sertifikasi baik itu
berskala internasional, diperlukan adanya keselarasaan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi
informasi yang sesuai dengan arah dan tujuan perguruan tingggi, sehingga diperlukan aplikasi dan teknologi
serta rencana implementasi dari arsitektur yang telah dibuat untuk mendukung aktivitas bisnis demi
pencapaian misi organisasi.

Kata kunci: ITCC, Value added chain , STT-PLN, Four Stage Life Cycle

1. PENDAHULUAN informasi yang tepat dan selaras dengan tujuan


organisasi akan memberikan dampak yang sangat
1.1 Latar Belakang penting dalam memenangkan persaingan yang
Perkembangan Information System (IS) pada semakin kompetitif baik di dunia usaha maupun
masa Era Masayarat Ekonomi Asean (MEA) yang dunia pendidikan.
berkembang pesat akan sangat berdampak pada Persaingan yang semakin kompetitif menuntut
strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi pihak pengelola untuk mengembangkan atau
(enterprise) baik yang berorientasi pada laba (profit membangun sistem informasi dalam membantu
oriented) ataupun lembaga yang selain profit aktifitas bisnis untuk mencapai tujuan organisasi
oriented juga mempunyai misi sosial (public dan sebagai layanan bagi stake holder terutama
services). Pemanfaatan teknologi dan sistem yang berhubungan dengan data, informasi,

64 / Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017


teknologi dan aplikasi. Pengelolaan terhadap data d. Marketing and Sales, aktifitas yang
dan informasi yang baik akan memberikan akses terkait dengan pembelian produk dan
yang luas terhadap jaringan data yang terhubung layanan oleh pengguna dan mendorong
secara global, terkait hal tersebut kami bermaksud untuk dapat membeli produk yang dibuat.
melakukan penelitian dengan judul : Penerapan Memiliki rantai nilai khusus, antara lain :
metode Value chain dan Four Stage Life Cycle 1) Marketing management
untuk menentukan kandidat aplikasi pada 2) Advertising
Laboratorium ITCC STT-PLN. 3) Sales force administration
4) Sales force operations
1.2 Rumusan Masalah 5) Technical literature
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, 6) Promotion
penulis membuat rumusan masalah Bagaimana e. Service, aktifitas yang terkait dengan
menerapkan metode Metode Value chain dan Four penyediaan layanan untuk meningkatkan
Stage Life Cycle untuk menentukan kandidat atau merawat nilai dari suatu produk,
aplikasi pada Laboratorium ITCC STT-PLN seperti instalasi, perbaikan, pelatihan,
suplai bahan, perawatan dan perbaikan
1.3 Tujuan Penelitian bimbingan teknis.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
suatu pedoman perencanaan berikut : 2. Secondary activities, (staff atau fungsi
1. Menerapkan metode Metode Value chain dan overhead) merupakan aktifitas pendukung
Four Stage Life Cycle untuk menentukan yang membantu aktifitas utama. Secondary
aplikasi yang tepat diterapkan di Laboratorium activities melibatkan beberapa bagian/fungsi,
ITCC STT-PLN antara lain:
2. Mengetahui kandidat kebutuhan aplikasi ITCC a. Firm infrastructure, merupakan
STT-PLN yang dapat digunakan menetukan aktifitas, biaya, dan aset yang
arah kebijakan organisasi. berhubungan dengan manajemen
3. Memberikan rekomendasi pengembangan umum, accounting, keuangan, keamanan
sistem secara komputerisasi bagi dan keselamatan sistem informasi, serta
Laboratorium ITCC STT-PLN dalam fungsi lainnya.
membantu aktifitas-aktifitas bisnis. b. Human Resources Management, terdiri
dari aktifitas yang terlibat seperti
1.4 Manfaat Penelitian penerimaan, dengar pendapat, pelatihan,
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat pengembangan, dan kompensasi untuk
menjadi alternatif dalam menentukan semua tipe personil, dan
pengembangan sistem serta teknologi informasi mengembangkan tingkat keahlian
bagi Laboratorium ITCC STT-PLN. pekerja.
c. Research, Technology, and System
Development, aktifitas yang terkait
2. LANDASAN TEORI dengan biaya yang berhubungan dengan
produk, perbaikan proses, perancangan
2.1 Value Chain Michael E. Porter peralatan, pengembangan perangkat
Fungsi dari value added chain, menurut lunak komputer, sistem telekomunikasi,
Michael E. Porter yaitu untuk mendeskripsikan cara kapabilitas basis data baru, dan
melihat bisnis sebagai rantai aktifitas yang pengembangan dukungan sistem
mengubah input menjadi output sehingga memiliki berbantuan komputer.
nilai bagi pelanggan (Porter, E Michael, 1985). d. Procurement, terkait dengan fungsi
Value chain membagi dalam dua kategori, yaitu: pembelian input yang digunakan dalam
1. Primary activities, (line functions) merupakan value chain organisasi.
aktifitas utama dari organisasi yang
melibatkan aktifitas-aktifitas sebagai berikut: 2.2 Four Stage Life Cycle Business System
a. Inbound Logistics, pada bagian ini Planning (BSP)
terkait dengan penerimaan, Tool yang digunakan untuk menentukan
penyimpanan, dan pendistribusian input turunan dari fungsi bisnis yang terkait dengan
menjadi produk. produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis
b. Operations, semua aktifitas yang terkait (ICH Architecture Resource Center, 2008).
dengan pengubahan input menjadi Ada empat siklus yang digunakan, yaitu antara lain:
bentuk akhir dari produk, seperti 1. Tahap I, Requirements, planning,
produksi, pembuatan, pemaketan, measurements and control
perawatan peralatan, fasilitas, operasi, Merupakan tahap untuk menentukan berapa
jaminan kualitas, proteksi terhadap banyak produk/layanan yang dibutuhkan,
lingkungan. rencana untuk mendapatkannya, dan
c. Outbond Logistics, aktifitas yang terkait pengukuran serta kontrol yang digunakan.
dengan pengumpulan, penyimpanan, 2. Tahap II, Acquisition
distribusi secara fisik atau pelayanan Merupakan tahap untuk mengembangkan
terhadap pelanggan. produk / layanan atau untuk mendapatkan

Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017 / 65


sumber daya yang akan dipergunakan untuk
kegiatan pengembangan.
3. Tahap III, Stewardships
Merupakan tahap untuk membentuk,
mempertajam, memodifikasi, atau merawat
dukungan sumber daya dan untuk menyimpan
atau menelusuri produk atau layanan.
4. Tahap IV, Retirement
Merupakan tahap keputusan akhir dari
tanggung jawab organisasi untuk suatu
produk atau layanan atau sinyal yang
Gambar 2.1 Penggunaan ER-Diagram
menyatakan akhir dari penggunaan suatu
sumber (resource).
3. METODOLOGI PENELITIAN
2.3 Manajemen TI dalam organisasi
(Ward, John and Peppard, Joe., Strategic
Metode Value Chain Analysis (VCA)
Planning for Information System, John Wiley &
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
Sons, Inc., 2002) mereka menggambarkannya
suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau
dalam bentuk tiga-model tahapan sebagai berikut :
jasa. Kumpulan aktivitas atau kegiatan dalam
1. Pengiriman
sebuah perusahaan yang dilakukan untuk
Masalah sistem infomasi terutama internal
mendesain, memproduksi, memasarkan,
meningkatkan kemampuan untuk memberikan
mengirimkan, dan mendukung keberadaan produk
dan mendukung sistem dan teknologi.
terangkum dalam sebuah analisa rantai nilai. Jadi,
Mencapai top kredibilitas manajemen sebagai
VCA bisa dikatakan sebagai pisau analisa yang
fungsi yang berharga merupakan tujuan
bisa digunakan untuk membedah sebuah proses
utama. Ini berarti meningkatkan kinerja
bisnis. Dengan value chain, perusahaan bisa
pengiriman, belum tentu providing pengguna
melakukan identifikasi mengenai proses kunci apa
dengan apa yang mereka butuhkan.
yang penting, dan proses mana yang sekadar
2. Reorientasi
pendukung. Untuk memahami bagaimana untuk
Menjalin hubungan baik dengan bisnis utama
melakukan analisis rantai nilai, bisnis harus terlebih
fungsi, tuntutan bisnis pendukung melalui
dahulu tahu apa rantai nilainya. Sebuah rantai nilai
penyediaan berbagai layanan sebagai
adalah berbagai kegiatan – termasuk desain,
kemampuan komputasi menyebar melalui
produksi, pemasaran dan distribusi – usaha melalui
bisnis. Fokus isu diperluas di luar departemen
untuk membawa produk atau layanan dari konsepsi
'DP' dan tujuan utamanya adalah memberikan
untuk pengiriman. Bagi perusahaan yang
layanan yang bernilai bagi semua bisnis fungsi
memproduksi barang, rantai nilai dimulai dengan
manajemen area yang berbeda akan
bahan baku yang digunakan untuk membuat produk
menguntungkan secara berbeda dengan-
mereka, dan terdiri dari segala sesuatu yang
memperhatikan pentingnya bisnis.
ditambahkan ke dalamnya sebelum dijual ke
3. Reorganisasi
konsumen. Michael E. Proter dari Harvard
Tingkat kesadaran tinggi diciptakan baik 'lokal'
Business School merupakan orang pertama yang
di Indonesia area bisnis dan 'terpusat' dalam
memperkenalkan konsep value chain. Ia mulai
manajemen senior menciptakan tampilan awal
membahas konsep rantai nilai dalam bukunya
dan model IS / IT dalam Organisasi
“Competitive Advantage: Creating and Sustaining
Superior Performance” yang diluncurkan tahun
2.4 Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram)
1985 lalu. Porter, juga mengembangkan Five
Model diagram E-R adalah model diagram
Forces Model yang banyak digunakan oleh
yang didasarkan pada sebuah persepsi dunia nyata
perusahaan untuk mengetahui seberapa baik
yang terdiri dari obyek dasar yang disebut entitas
mereka dapat bersaing di pasar saat ini. Menurut
(entities), dan hubungannya (relationship) diantara
Porter, keunggulan kompetitif tidak akan dapat
entitas tersebut. E-R diagram ini dikembangkan
dipahami dengan melihat perusahaan secara
untuk menjembatani kegiatan perancangan basis
keseluruhan. “Hal ini berasal dari banyaknya
data dengan menggunakan skema entrprise, yang
kegiatan yang berbeda yang dilakukan di suatu
mempresentasikan seluruh struktur logic dari basis
perusahaan dalam merancang, memproduksi,
data (Silberschatz
pemasaran, mengirimkan, dan mendukung suatu
Abraham, Korth Henry F, Sudarshan S, 2002)
produk. Masing-masing kegiatan ini dapat
E-R diagram sangat berguna untuk memetakan
memberikan kontribusi dengan posisi biaya masing-
maksud dan interaksi dunia nyata dari enterprise ke
masing di perusahaan dan menciptakan dasar
dalam skema konseptual. Ada tiga konsep dasar
untuk diferensiasi,” papar Porter.
dari penggunaan E-R diagram yaitu:
Analisis rantai nilai atau Value Chain
Contoh penggunaan E-R Diagram:
Analysis (VCA) adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Kumpulan aktivitas
atau kegiatan dalam sebuah perusahaan yang
dilakukan untuk mendesain, memproduksi,

66 / Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017


memasarkan, mengirimkan, dan mendukung atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir,
keberadaan produk terangkum dalam sebuah seperti permesinan, pengemasan, perakitan,
analisa rantai nilai. Jadi, VCA bisa dikatakan perawatan perlengkapan, testing, pencetakan
sebagai pisau analisa yang bisa digunakan untuk dan yang lainnya yang berkaitan dengan
membedah sebuah proses bisnis. Dengan value prose operasi atau produksi.
chain, perusahaan bisa melakukan identifikasi 3. Logistik Keluar (Outbound
mengenai proses kunci apa yang penting, dan Logistics), adalah kegiatan yang
proses mana yang sekadar pendukung. Untuk diasosiasikan dengan pengumpulan,
memahami bagaimana untuk melakukan analisis penyimpanan dan distribusi produk ke
rantai nilai, bisnis harus terlebih dahulu tahu apa pembeli, seperti pergudangan produk jadi,
rantai nilainya. Sebuah rantai nilai adalah berbagai penanganan material, operasi pengiriman,
kegiatan – termasuk desain, produksi, pemasaran proses pemesanan dan penjadwalan.
dan distribusi – usaha melalui untuk membawa 4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and
produk atau layanan dari konsepsi untuk Sales), adalah kegiatan dalam membujuk atau
pengiriman. Bagi perusahaan yang memproduksi menarik pembeli untuk membeli, seperti
barang, rantai nilai dimulai dengan bahan baku pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota
yang digunakan untuk membuat produk mereka, dan harga.
dan terdiri dari segala sesuatu yang ditambahkan 5. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang
ke dalamnya sebelum dijual ke konsumen. Michael diasosiasikan dengan penyediaan layanan
E. Proter dari Harvard Business School merupakan untuk meningkatkan dan mempertahankan
orang pertama yang memperkenalkan konsep value nilai produk, seperi instalasi, perbaikan,
chain. Ia mulai membahas konsep rantai nilai dalam pelatihan dan penambahan produk.
bukunya “Competitive Advantage: Creating and
Sustaining Superior Performance” yang diluncurkan
tahun 1985 lalu. Porter, juga mengembangkan Five
Forces Model yang banyak digunakan oleh
perusahaan untuk mengetahui seberapa baik
mereka dapat bersaing di pasar saat ini. Menurut
Porter, keunggulan kompetitif tidak akan dapat
dipahami dengan melihat perusahaan secara
keseluruhan. “Hal ini berasal dari banyaknya
kegiatan yang berbeda yang dilakukan di suatu
perusahaan dalam merancang, memproduksi,
pemasaran, mengirimkan, dan mendukung suatu
produk. Masing-masing kegiatan ini dapat
memberikan kontribusi dengan posisi biaya masing-
Gambar 3. 1 Metodologi value added chain, menurut
masing di perusahaan dan menciptakan dasar Michael E. Porter
untuk diferensiasi,” papar Porter.
Berdasarkan Learn Marketing, kalimat Porter Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik
menunjukkan bahwa kegiatan dalam sebuah itu yang utama maupun yang pendukung, ada tiga
organisasi juga memasukkan unsur nilai pada jenis kegiatan yang memiliki peran berbeda dalam
layanan dan produk yang dihasilkan perusahaan. kegiatan tersebut, yaitu:
Artinya semua kegiatan ini harus dijalankan pada 1. Langsung (direct), aktivitas yang melibatkan
tingkat optimal jika organisasi ingin mendapatkan langsung dalam pembuatan nilai kepada
keuntungan kompetitif yang nyata. Jika mereka pembeli, seperti perakitan, iklan, desain
berjalan secara efisien, nilai yang diperolehpun produk, rekrutmen dan lain sebagainya.
harus melebihi biaya yang dikeluarkan. Misalnya, 2. Tidak langsung (indirect), aktivitas yang
pelanggan selalu kembali ke perusahaan dan memungkinkan untuk melakukan kegiatan
bertransaksi secara bebas dan sukarela. Dengan langsung secara berkelanjutan, seperti
VCA, perusahaan dapat melakukan perawatan, penjadwalan, administrasi
semacam business reengineering. Ini untuk penelitian dan lain sebagainya.
membuat sebuah operasi bisnis menjadi lebih 3. Jaminan kualitas (Quality Assurance),
efisien dan mampu memberikan value added yang adalah aktivitas yang menjamin kualitas dari
optimal. aktivitas lain seperti, monitoring, inpeksi,
Value Chain menjadi sebuah blue print atau testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.
benang merah suatu bisnis. Ada enam fungsi bisnis Proses mengatur semua kegiatan ini sehingga
dari pembuatan rantai nilai, yaitu: mereka dapat dianalisis dengan baik disebut
1. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah manajemen rantai nilai. Tujuan dari manajemen
aktivitas atau kegiatan yang dihubungkan rantai nilai adalah untuk memastikan bahwa orang-
dengan penerimaan, penyimpanan dan orang yang bertanggung jawab atas setiap tahap
penyebaran input/bahan baku, seperti dari rantai nilai berkomunikasi dengan satu sama
penanganan bahan baku, pergudangan, lain, untuk membantu memastikan produk semakin
kontrol inventory, jadwal kendaraan dan di tangan pelanggan sebagai mulus dan secepat
pengembalian kepada supplier. mungkin.
2. Operasional (Operations), adalah kegiatan
yang dihubungkan dengan mengubah input

Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017 / 67


Sedangkan kegiatan pendukung (support 2. Menentukan Area Bisnis
activities) secara umum, terbagi dalam 4 kategori Laboratorium ITCC STT-PLN Untuk area
kegiatan, yaitu: fungsi dan hirarki bisnis laboratorium ITCC STT-
1. Procurement atau pengadaan, berkaitan PLN memiliki aktivitas yang berpedoman pada Visi
dengan bagaimana bahan baku untuk produk dan Misi Organisasi serta dukungan dari aktivitas
yang diperoleh. Ini mengacu pada fungsi lainnya terutama dari institusi STT-PLN seperti :
pembelian seperti pembelian bahan mentah, a. Jurusan Teknik Informatika STT-PLN sebagai
persedian dan jenis jenis barang lainnya yang penyedia Fasilitas Laboratorium ITCC
dapat dijadikan aset seperti mesin-mesin, b. Bidang administrasi akademik (BAAK) STT-
perlengkapan laboratorium, kantor dan PLN sebagai pusat pengelola data mahasiwa
bangunan. c. Pusat dan Pengembangan Sistem Informasi
2. Technology Development atau (PPSI) STT-PLN sebagai pengelola
pengembangan teknologi, terdiri dari infrastruktur sistem informasi terintegrasi di
berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan STT-PLN
ke dalam usaha untuk meningkatkan produk d. Bidang Kerjasama dan Usaha serta PJMT
dan proses. Pengembangan teknologi sangat yang memberikan kewenangan untuk
penting untuk keunggulan kompetitif dalam membuka peluang mengadakan sertifikasi
semua industri. dengan pihak eksternal
3. Human Resource Management, pengelolaan Identifikasi aktivitas utama dan pendukung
sumberdaya manusia meliputi kegiatan dari laboratorium ITCC STT-PLN dapat ditunjukan
rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM. dengan menggunakan rantai nilai (value chain) dari
Hal ini berkaitan dengan kegiatan dalam Michael E. Porter yang tampak seperti di bawah ini
mempekerjakan dan mempertahankan
karyawan yang tepat untuk membantu desain, Suppor Jurusan Teknik Informatika STT-PLN
membangun dan memasarkan produk. t
Activiti BAAK STT-PLN
4. Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur es
PPSI STT-PLN Standar
perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas
termasuk pengelolaan umum, perencanaan, Bidang kerjasama dan usaha serta PJMT STT-PLN

keuangan, akuntansi, dan manajemen


kualitas.
Penerima Proses Pelaksanaan Pemberian Promosi
an calon Sertifikasi Sertifikat Program
Peserta Sertifikasi dan Layanan
Sertifikasi kerjassama
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Primary Activities

Hasil yang yang diharapkan nantinya dalam


penelitian ini adalah menghasilkan suatu pedoman
perencanaan berikut : Gambar 4.2 value chain Lab ITCC
1. Dapat menentukan aplikasi yang tepat
diterapkan di Laboratorium ITCC STT-PLN Tabel 4.1 Deskripsi Fungsi bisnis
2. Dapat Mengetahui kandidat kebutuhan
aplikasi ITCC STT-PLN yang dapat digunakan No Fungsi Bisnis Deskripsi

menetukan arah kebijakan organisasi. E.


Pendaftaran Peserta A. Formulir registrasi peserta sertifikasi
Setifikasi (PPS) B. Tata cara registrasi
3. Memberikan rekomendasi pengembangan
Pemilihan Program
sistem secara komputerisasi bagi F.
Sertifikasi
C. Daftar pilihan program sertifikasi

Laboratorium ITCC STT-PLN dalam G. Pengelolaan data Trainer


D.
E.
Formulir kesediaan trainer
Formulir jadwal trainer
membantu aktifitas-aktifitas bisnis. F. Formulir absensi trainer
Penjadwalan training G. Pembuatan absensi jadwal training peserta
H.
peserta sertifikasi H. Rekap data training peserta
1. Gambaran Struktur Organisasi Penjadwalan ujian peserta I. Penetapan jadwal ujian peserta
I.
Struktur organisasi bertujuan untuk sertifikasi J. Penetapan kelompok ujian peserta

membarikan gambaran tugas, wewenang dan


tanggung jawab dari setiap unit yang ada dalam Pada tahapan ini bertujuan untuk mengetahui
organisasi Struktur Laboratorium ITCC STT-PLN posisi bisnis organisasi dengan melakukan analisis
seperti gambar di bawah ini. terhadap kondisi obyektif organisasi berdasarkan
demand dan market share dari organisasi.
Sebagai organisasi dibidang penyelenggaraan
Jurusan Teknik Informatika sertifikasi yang baru berdiri sesuai dengan dinamika
perubahan lingkungan dan perkembangan ilmu dan
Ka. Lab ITCC PJMTSTT teknologi yang pesat, maka Laboratorium ITCC
PLN STT-PLN harus melakukan perubahan untuk tetap
berdiri dan berkembang. Kondisi organisasi sampai
Asslab Trainer saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :
ITCC a) Memiliki pangsa pasar tersendiri sebagai
organisasi yang bergerak dalam bidang
Peserta Sertifikasi
sertifikasi
b) Komitmen manajemen yang tinggi terhadap
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ITCC STT-PLN pemanfaatan teknologi informasi dalam

68 / Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017


mendukung aktivitas organisasi, sehingga 1) Pengecekan perangkat ujian
memberi nilai tambah bagi Laboratorium ITCC 2) Registrasi peserta ujian sertifikasi sesuai
STT-PLN penetapan jadwal
c) Komitmen terhadap perbaikan fasilitas dan 3) Pelaksanaan ujian
layanan informasi, perbaikan terhadap 4) Pengawasan ujian dan Perekapan hasil ujian
infrastruktur, sarana dan pra sarana ini
merupakan suatu kekuatan bagi Laboratorium 3. Penggambaran arsitektur sistem Saat ini
ITCC STT-PLN a. Preparasi Koleksi data
d) Komitmen selalu malakukan evaluasi diri yang Laboratorium ITCC telah memanfaatkan SI
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan bagi dalam mendukung aktivitas bisnisnya, tetapi belum
civitas akademika STT-PLN atau peserta semua aktivitas telah didukung oleh sistem
sertifikasi dan stake holder. informasi. Oleh karena itu perlu dilakukan
inventarisasi terhadap aplikasi, data dan teknologi
Untuk area fungsi dan hirarki bisnis ITCC yang ada dalam lingkungan organisasi ini. Data-
STT-PLN memiliki aktivitas yang berpedoman pada data yang berhubungan dengan pengelolaan data
Visi dan Misi Organisasi dan aktivitas ini peserta sertifikasi internal yaitu dari STT-PLN:
memerlukan dukungan dari aktivitas lainnya 1. Data mahasiswa
terutama dari institusi STT-PLN seperti bidang 2. Data jurusan
akademik (BAAK) sebagai pusat pengelola aktifitas 3. Data program sertifikasi
mahasiwa, Pusat dan Pengembangan Sistem 4. Data trainer
Informasi (PPSI) STT-PLN sebagai pengelola 5. Data jadwal training
sumber data calon peserta sertifikasi dari internal 6. Data jadwal ujian
STT-PLN dan dukungan terhadap perangkat 7. Data kelulusan ujian
teknologi informasi serta semua pihak sumber daya 8. Data registrasi peserta
manusia di semua jurusan/program studi di STT-
PLN. Aktifitas Laboratorium ITCC STT-PLN saat ini Tabel 4.2 Deskripsi Preparasi Koleksi Data
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengolahan
a) Proses Training Of Trainer (TOT) No
data
Field Unit Pelaksana
Laboratorium ITCC STT-PLN 1. Administrasi 7.1.1 No induk
Aktifitas ini berfokus kepada kerjasama data peserta mahasiswa
dengan pihak ketiga untuk pelaksaan TOT di atau no
registrasi
Laboratorium ITCC STT-PLN 7.1.2 Nama peserta
1) Penjajakan kerjasama dengan pihak ketiga 7.1.3 Tempat,
untuk melaksanakan TOT tanggal lahir
2) Penetapan calon Trainer Laboratorium ITCC 7.1.4 Alamat
7.1.5 Jenis kelamin Bagian
3) Penjadwalan dan pelaksaanan TOT 7.1.6 Email registrasi dan
4) Laporan TOT 7.1.7 No Tlp/Hp penjadwalan

2. Administrasi a. Kode program


b) Proses penerimaan Pendaftaran Peserta Pilihan b. Nama program
Sertifikasi (PPS) program c. Tingkatan
Aktifitas ini berfokus pada pengelolaan program
penerimaan pendaftaran peserta sertifikasi 3. Penjadwalan a. Jadwal training
b. Jadwal
1) Penjadwalan registrasi PPS sertifikasi
2) Penyusunan anggaran training dan ujian 4. Administrasi a. Nama jurusan
sertifikasi Data jurusan b. Jumlah
3) Penetapan trainer dan proctor/teknisi mahasiswa
Bagian
5. Administrasi a. Kode trainer
sertifikasi Data trainer b. Nama trainer
administrasi
4) Strategi dan sosialisasi jadwal sertifikasi c. Kompetensi
5) Pengelompokan peserta sertifikasi trainer
6) Perekapan PPS dan laporan PPS 6 Administrasi a. Jadwal ujian Bagian
teknis ujian b. Jadwal operasional
dan sertifikat pengammbilan
c) Proses pelaksanaan Training sertifikat
Aktifitas ini berfokus kepada teknis
pelaksanaan training kepada peserta sertifikasi
sesuai dengan pilihan program tiap peserta. 4. Penggunaan sumber daya komputer
1) Koordinasi dengan pihak terkait di internal 1. Pemanfaatan perangkat keras dan perangkat
STT-PLN lunak untuk mendukung pengerjaan EAP.
2) Koordinasi dengan Trainer untuk penjadwalan Pemanfaatan perangkat keras meliputi
dan persiapan materi training peserta komputer dan printer, scanner dan jaringan,
sertifikasi sedangkan perangkat lunak meliputi: sistem operasi
3) Administratif pelaksanaan training dan aplikasi pengolah kata.

d) Proses pelakasanaan ujian Sertifikasi


Aktifitas ini berfokus kepada teknis
pelaksanaan ujian peserta sertifikasi sesuai dengan
pilihan program tiap peserta.

Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017 / 69


Tabel 4.3 Pemanfaatan Teknologi Intel ® Core ™ i3 -4005U CPU
Processor
1,70 Ghz
No Fungsi Bisnis Deskripsi RAM 2,00 GB
1. Sistem Operasi - Ms. Windows 7 dan Ms.
sekreatriat Windows 10 System Type 64-bit OS, X64-Bases Processor
2. Sistem Operasi pada - Windows 10 Memory 2048 MB
Leptop Sertifikasi
HD 500 GB
3. DBMS - Ms. Excel 2013
4. Office Automation - Ms Office 2013 ( Word, VGA Display 1088 MB
Excel dan Power Point) Support LAN, HDMI, USB
- Adobe Reader
5. Grafis dan Multimedia - Corel Draw OS Windows 7.0
- Adobe Photoshop
6. PC (Personal - Standar (Compitable)
Computer) dan Laptop non Networking
Operasional 1. Menentukan aktivitas Utama organisasi
Sekretariat a. Aktifitas penerimaan calon peserta sertifikasi
7. Laptop Operasional - Standar Core i3 yaitu Penerimaan calon peserta sertifikasi atau
Sertifikasi
pendaftaran peserta sertifikasi (PPS)
8. Storage - Flasdisk
- Hardisk Eksternal berhubungan dengan penerimaan data
- DVD RW peserta dan bukti pembayaran pilihan program
9. I/O Device - Mouse standar sertifikasi calon peserta
- Printer
b. Aktifitas pelaksanaan sertifikasi yaitu
10. Networking - Internet
11. Website - http://sttpln.ac.id/ Penjadwalan sertifikasi berhubungan dengan
penelompokan peserta, penjadwalan training,
penjadwalan tariner dan jadwal ujian
c. Aktifitas Pemberian sertifikat yaitu pemberian
5. Arsitektur dari perangkat teknologi bukti sebagai peserta sertifikasi di
Sekretariat ITCC Saat ini laboratorium ITCC STT-PLN
d. Aktifitas Promosi program sertifikasi dan
Perangkat tenologi informasi di sekretariat kerjasama berhubungan dengan sosialisasi
ITCC saat ini masih bersifat single user hal ini program sertifikasi beserta sistemnya baik
dikarenakan masih menggunakan perangkat pribadi secara internal ataupun eksternal
dan hanya terkoneksi ke internet central di STT
PLN. Dengan kondisi seperti itu oerasional tidak 2. Menentukan aktifitas pendukung
dapat maksimal karena : a. Jurusan teknik Informatika
Arsitektur dari perangkat teknologi Memberikan dukungan dari segi infrastruktur
Laboratorium ITCC laboratorium ITCC dan kebutuhan operasional
b. BAAK
Memberikan dukungan kebutuhan data
peserta sertifikasi internal dan koordinasi
penjadwalan aktifitas sehingga tidak
berbenturan dengan aktifitas lainnya
c. PPSI
Memberikan dukungan terhadap koneksi
internet dan infrastruktur jaringan komputer
d. Bidang Kerjasama dan Usaha serta PJMT
Memberikan dukungan peluang kerjasama
dengan pihak relasi eksternal

3. Menentukan Fungsi Bisnis menggunakan


tools Four Stage Life Cycles
Gambar 5.1 Laboratorium ITCC Saat ini
Untuk mendapatkan gambaran siklus dari
setiap aktivitas dari fungsi bisnis organisasi dapat
Perangkat teknologi informasi pada LAB menggunakan tools Four Stage Life Cycles dari IBM
ITCC menggunakan laptop dengan spesifikasi: Corp

Tabel 4.4 Four Stage Life Cycles Primary Activities

Stage/Aktivitas Requirement Acquisition Stewardship Retirement


Penerimaan peserta Penentuan Pembentukan panitia Penerimaan Registrasi PPS
sertifikasi (PPS) kebijakan sertifikasi calon peserta
penerimaan calon sertifikasi
peserta sertifikasi
Penyusunan anggaran Pendataan dan
pelaksanaan sertifikasi pengelompokan
calon peserta
Penetapan strategi berdasarkan
pelaksanaan sertifikasi program pilihan
sertifikasi

70 / Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017


Stage/Aktivitas Requirement Acquisition Stewardship Retirement
Proses pelaksanaan Kebijakan Pengembangan Penjadwalan Rekap SDM pelaksana
sertifikasi Perencanaan program sertifikasi proctor, trainer program sertifikasi
pengembangan dan kelompok Rekap peserta training
program sertifikasi sertifikasi dan ujian
dan SDM serta
implementasi Pengembangan SDM Pelaksanaan Penyusunan LPJ
program sertifikasi tarining kegiatan sertifikasi

Penetapan program dan Pelaksanaan


jadwal sertifikasi ujian

Penetapan keuangan Pelaksanaan


pelaksanaan sertifikasi evaluasi
sertifikasi
Pemberian sertifikat Kebijakan Penetapan syarat Pembuatan Rekap dan validasi
pemberian peserta yang sertifikat sertifikat
sertifikat mendapatkan sertifikat
Pendataan
peserta yang
mendapatkan
sertifikat
Promosi program Kebijakan sistem Penetapan biaya Pembuatan tools Promosi dan penjajakn
sertifikasi dan promosi program sertifikasi dan promosi kerjasama
kerjasama Penetapan sistem
kerjasama
Pembuatan
model sistem
kerjasama
(MOU)

Tabel 4.5 Four Stage Life Cycles SupportActivities

Stage/Aktivitas Requerement Acquisition Stewardship Retirement


Jurusan teknik Perencanaan Penetapan infrastruktur Pengawasan Pelaporan pemanfaatan
Informatika infrastruktur operasional laboratorium dan
Laboratorium dan Penetapan kebutuhan pelaksanaan mendapat pelaporan
kebutuhan administratif sertifikasi administrasi data
administratif peserta sertifikasi
BAAK Perencanaan Penetapan kebijakan Pelaksanaan Mendapat pelaporan
kebijakan akademik dan data kebijakan administrasi data
akademik untuk calon peserta untuk akademik peserta sertifikasi
mensertifikasi registrasi sertifikasi
mahasiswa STT-
PLN
PPSI Perencanaan Penetapan kebijakan Pelaksanaan Evaluasi kebijakan
infrastruktur infrastruktur perangkat kebijakan infrastruktur perangkat
perangkat teknologi informasi infrastruktur teknologi informasi
teknologi informasi laboratorium perangkat laboratorium
laboratorium teknologi
informasi
laboratorium
Bidang Kerjasama dan Perencanaan Penetapan kebijakan Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan
Usaha serta PJMT kerjasama dengan kerjasama dengan pihak kebijakan kebijakan kerjasama
pihak eksternal eksternal dalam kerjasama dengan pihak eksternal
dalam pelaksanaan dan dengan pihak dalam pelaksanaan dan
pelaksanaan dan pengembangan eksternal dalam pengembangan
pengembangan sertifikasi pelaksanaan sertifikasi
sertifikasi dan
pengembangan
sertifikasi

4. Menentukan kandidat aplikasi berdasarkan berdasarkan aktivitas yang ada sehingga


fungsi bisnis mempermudah bagi organisasi pada saat akan
Berdasarkan Four Stage Life Cycle, maka implementasi.
dapat diidentifikasi kandidat aplikasi yang akan 1. Kelompok aplikasi Penerimaan calon peserta
dibuat guna mendukung aktivitas utama maupun sertifikasi
aktivitas pendukung organisasi ke dalam kelompok- a. Registrasi Peserta sertifikasi Online
kelompok aplikasi sesuai dengan aktivitas yang ada b. Registrasi Peserta sertifikasi Onplace
menurut value chain. Pengelompokan ini bertujuan 2. Kelompok aplikasi Proses pelaksanaan
untuk melakukan inventarisasi kebutuhan aplikasi sertifikasi

Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017 / 71


a. Pendataan trainer menentukan kandidat aplikasi pada
b. Pendataan proctor Laboratorium ITCC STT-PLN
c. Pendataan program sertifikasi 3. Adanya aplikasi terintegrasi dapat
d. Pendataan kelompok peserta sertifikasi memaksimalkan pelayanan ataupun
e. Pembuatan jadwal training penyebaran informasi-informasi penting baik
f. Pembuatan jadwal sertifikasi yang dibutuhkan oleh pihak internal ataupun
3. Kelompok aplikasi Pemberian sertifikat eskternal
a. Pendataan sertifikat peserta sertifikasi
b. Validasi sertifikan online
c. Validasi sertifikan onplace DAFTAR PUSTAKA
4. Kelompok aplikasi Aplikasi promosi dan
kerjasama 1. IBM, Business System Planning (Information
a. Aplikasi promosi online System Planning Guide), International
b. Aplikasi promosi onplace Business Machines Corporation, 1981.
c. Aplikasi penawaran kerjasama online 2. Porter, Michael E, Competitive Advantage :
Creating and Sustaining Superior Performance
5. KESIMPULAN for Analyzing Industries and Competitor, 1985
3. Spewak, Steven H,.Steven C.Hill, (1992).
Kesimpulan ini pada dasarnya merupakan Enterprise Architecture Planning : Developing
jawaban dari identifikasi yang telah dikembangkan a Blueprint of Data Application and
dari hasil implementasi metode yang sudah Technology, John Wiley and Sons, Inc.
dilakukan yaitu : 4. Ward, John and Peppard, Joe., Strategic
1. Penulis telah menjawab rumusan masalah Planning for Information System, John Wiley &
yang ada Sons, Inc., 2002.
2. Adanya implentasi Penerapan metode Value
chain dan Four Stage Life Cycle untuk

72 / Jurnal PETIR Vol. 10 No. 2 September 2017

You might also like