Professional Documents
Culture Documents
net/publication/321221714
CITATION READS
1 6,463
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Imami Rachmawati on 03 December 2017.
ABSTRACT
A mother with HIV/AIDS had a dilemma in preparing her pregnancy, her previous experience against the
transmission of the virus to children. She can undergo her function as a woman that can be pregnant although
she had HIV positive through a program to prevent transmission of the virus. This study was aims to explore a
mothers with HIV positive who undergone her pregnancy. Data analysis using Stevick-Colaizzi to a group of
seven participant from NGO in HIV-AIDS community based in Jakarta. Collecting of data were held for a
year from may 2015 – 2016. Results of the study identified three themes as an essence of mother with HIV
positive who undergone pregnancy, namely: mothers too late realized health status of her self and her child;
mother who cares her pregnancy through a program Prevention mother to child transmission (PMTCT);
mother decided to delivery their baby through cesarian although there is another option through normal
labor. This study recommended for maternity nursing too optimalized their role as a counselor so they can
contribute in preparing and caring antenatal care for mother with HIV/AIDS.
ABSTRAK
Ibu HIV/AIDS mempunyai dilema untuk mempersiapkan kehamilan, pengalaman terdahulu terhadap
transmisi virus kepada anak. Ibu HIV/AIDS dapat menjalani fungsi reproduksi sebagai perempuan walaupun
mempunyai status HIV positif dengan menjalani program perventif untuk tidak menularkan virus. Penelitian
ini bertujuan mengeksplorasi cara Ibu hamil dengan status HIV/ AIDS dalam menjalani kehamilan.
Penelitian fenomenologi ini menggunakan analisisdata Stevick-Colaizzi kepada tujuh partisipan yang
merupakan anggota dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bergerak dalam komunitas HIV-AIDS
di Jakarta. Pengambilan data dilakukan selama satu tahun dari bulan Mei 2015 – Mei 2016.Penelitiani ni
mengidentifikasi tiga temasebagai intisari dari gambaran cara ibu hamil dengan hiv/aids dalam menjalani
kehamilanyaitu: ibu terlambat mengetahui status diri dan anak,Ibu merawat kehamilan melalui program
Pervention Mother to Child Transmision (PMTCT); Ibu memutuskan persalinan sesar meskipun ditawari opsi
persalinan normal.Hasiltemuan merekomendasikan perawat maternitas untuk mengoptimalkan peran agar
dapat memberikan dampak nyata dalam melakukan persiapan kehamilan dan perawat antenatal pada ibu
HIV/AIDS.
Tema Tiga: Ibu Memutuskan aku tuh gak mau trauma lagi
Persalinan Sesar walaupun Ditawari seperti nomor 3. Apa, gimana
Pilihan Persalinan Normal caranya anak ini biar gak seperti
kakanya yang seperti itu, gak
Pengalaman partisipan sebelumnya positif gitu(P1)
mendapati anak berstatus HIV positif,
membuat ibu sangat selektif memilih Diskusi
tindakan-tindakan khususnya tindakan Hasil penelitian mendapatkan bahwa ibu
yang berisiko. Lima dari tujuh partisipan mengetahui status tertular dari suami pada
secara otonomi memilih persalinan sesar, saat suami sakit, sudah meninggal, ataupun
walaupun kondisi ibu memungkinkan dalam kondisi kritis. Ibu juga mengetahui
untuk menjalani persalinan normal. status HIV Positif setelah status anak
positif dan keadaan ini yang menyebabkan
Tema kedua ini dibentuk oleh tiga ibu memeriksakan anaknya dan mendapati
kategorik yaitu: (1) mengalami trauma anaknya pun berstatus positif. Hasil ini
pengalaman anak sebelumnya berstatus sejalan dengan penelitian yang dilakukan
HIV positif; (2) menyadari bahwa resiko Decker, et al (2014) yang mendapatkan
penularan virus melalui persalinan sesar bahwa perempuan menjadi korban
lebih rendah; (3) ditawarkan persalinan perluasan penularan penyakit-penyakit
normal kepada ibu dikarenakan kondisi ibu infeksi menular seksual seperti HIV dari
baik. pasangannya. Keterlambatan ini dijelaskan
dapat dikarenakan oleh tidak pernah
Partisipan merupakan anggota dari LSM terpapar dan tidak pernah merasa bahwa
yang sudah mempunyai kondisi lebih baik penyakit HIV/AIDS mengancam mereka.
karena telah terpapar informasi dan telah Perempuan tidak pernah mendapat
melalui fase denial, kondisi yang baik informasi terkait HIV/AIDS sebelumnya.
ditandai dengan nilai viral load yang Perempuan cenderung merasa aman karena
bagus. Kondisi tersebut memungkinkan tidak mengira bahwa mereka adalah
partisipan untuk melahirkan secara normal, populasi yang beresiko tinggi. Resiko
seperti yang telah dijelaskan dokter penularan yang dialami perempuan
kandungan kepada dua partisipan, namun cenderung berasal dari penularan oleh
kemungkinan menularkan pada persalinan suaminya. Meski peningkatan pelayanan
sesar lebih rendah dibandingkan pada kesehatan terkait HIV/AIDS di daerah
persalinan normal, ini disampaikan oleh urban sudah mengalami perbaikan dan
tiga partisipan, sehingga partisipan lebih penyempurnaan dengan perbanyakan
memilih persalinan sesar. Keputusan ini layanan tes, konseling VCT dan kemajuan