You are on page 1of 8

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED

(MVA) TERHADAP RETURN SAHAM


(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2016)

Rizka Ayu Kusuma


Topowijono
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email: Ayurizkaka@gmail.com

ABSTRACT
The research employs explanatory research with quantitative approach. This study takes the companies which
listed in LQ45 index in Indonesia Stock Exchange Period 2014-2016 as object. The number of samples after
selection by purposive sampling technique is 21 companies. The data analysis used is multiple linear
regression analysis using SPSS 16.0. The results of this research indicate that the value of coefficient of
determination (R2) is 9,7%, which means the independent variables affect the dependent variable about 9,7%
and the rest 90,3% influenced by other variables outside this study. F test results show that independent
variables Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA) simultaneously have a significant
effect on stock returns. The t test result shows that Market Value Added (MVA) has significant effect to stock
return, while Economic Value Added (EVA) has no significant effect on stock return. Suggestions for investors
who want to invest funds in the company's stock can see Market Value Added (MVA) factor because based on
the results of this study indicate that the movement of stock return is also influenced by Market Value Added
(MVA).

Keywords: Economic Value Added, Market Value Added, andStock Return.

АBSTRАK
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian explanatory research, dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini mengambil objek perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2012-2016. Jumlah sampel
penelitian setelah diseleksi dengan teknik purposive sampling adalah sebanyak 21 perusahaan. Analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 9,7% yang berarti variabel
independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 9,7% dan sisanya yaitu 90,3% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini. Hasil Uji F menunjukkan bahwa variabel independen Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hasil Uji t menunjukkan bahwa variabel Market Value Added (MVA) berpengaruh signifikan terhadap
return saham, sedangkan variabel Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Saran bagi calon investor yang hendak menanamkan dananya pada saham perusahaan dapat melihat
faktor Market Value Added (MVA) karena berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pergerakan return saham juga dipengaruhi oleh Market Value Added (MVA).

Kаtа Kunci: Economic Value Added, Market Value Added, dan Return Saham.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN Secara umum, rasio keuangan diklasifikasikan
Salah satu surat berharga yang diterbitkan menjadi lima macam yaitu rasio likuiditas
oleh perusahaan dan dijual di pasar modal adalah (liquidity ratio), rasio aktivitas (activity ratio),
saham. “Saham dapat didefinisikan sebagai tanda rasio hutang (leverage ratio), rasio profitabilitas
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan (profitability ratio), dan rasio nilai pasar (Warsono,
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas” 2003:34-38).
(Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Investasi pada Analisis kinerja keuangan perusahaan
saham perusahaan menjadi salah satu alternatif menggunakan rasio keuangan memiliki
yang dipilih masyarakat untuk mengalokasikan. kelemahan, seperti yang diungkapkan oleh
dananya dengan harapan memperoleh keuntungan Ekaningsih (2011:17-18) “pengukuran yang hanya
yang lebih besar di kemudian hari. Investasi adalah menganalisis laporan keuangan memiliki
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan modal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah
memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai
(Tandelilin, 2010:2). Perusahaan yang melakukan atau tidak.” Begitu pula yang diungkapkan oleh
penjualan surat-surat berharga atau melakukan Warsono (2003:46):
emisi di bursa disebut dengan emiten. Pihak yang “Dalam penerapannya, analisis rasio
akan membeli surat-surat berharga tersebut atau keuangan harus digunakan secara hati-hati, karena
pihak yang menanamkan modalnya di perusahaan adanya keterbatasan. Keterbatasan utama yang
yang melakukan emisi disebut dengan investor. dapat dilihat adalah dengan hanya digunakannya
Para investor dalam melakukan investasi data nilai keuangan historis, dan tanpa
pada suatu perusahaan tentunya mengharapkan dipertimbangkannya nilai pasar dari aset yang
pengembalian yang lebih besar atas dana yang dimilikinya, akibatnya data yang digunakan
diinvestasikan. Dalam konteks manajemen terkadang tidak mencerminkan nilai yang
investasi, tingkat pengembalian dari investasi sebenarnya atau realistisnya. Di samping itu juga
disebut sebagai return. Return yang diinginkan tidak memperhitungkan biaya atas penggunaan
oleh para pemegang saham adalah berupa dana”.
pendapatan yield dan capital gain. Yield Stern dan Stewart, pendiri perusahaan
merupakan keuntungan yang diterima pemegang konsultan Stern Stewart & Company di Amerika
saham yang dibagikan oleh perusahaan secara Serikat memperkenalkan metode baru yaitu
periodik atas investasi tertentu. Yield dapat Economic Value Added (EVA) dan Market Value
dibagikan berupa dividen atau saham bonus. Added (MVA) sebagai alat ukur kinerja keuangan
Capital gain adalah suatu keuntungan atau laba untuk mengatasi kelemahan metode sebelumnya
yang diperoleh pemegang saham dari hasil (rasio keuangan). EVA dan MVA merupakan
penjualan surat berharga dimana harga jualnya indikator untuk mengukur adanya penciptaan nilai
melebihi harga pembelian. tambah dari suatu investasi. Kekuatan konsep EVA
Investor perlu melakukan analisis saham dan MVA adalah perusahaan bisa mengetahui
secara tepat sebelum memutuskan berinvestasi keberhasilan penciptaan nilai tambah atas investasi
pada saham suatu perusahaan untuk memastikan yang dilakukan, serta dapat diketahui berapa biaya
bahwa investasi tersebut akan memberikan tingkat modal yang sebenarnya dari investasi yang
pengembalian (return) yang diharapkan. Secara dilakukan, sehingga tingkat pengembalian bersih
umum, analisis saham bisa dilakukan melalui dari modal bisa diperlihatkan secara jelas.
analisis teknikal maupun analisis fundamental. Rudianto (2013:217) mengemukakan
Analisis teknikal dilakukan dengan melihat pola bahwa Economic Value Added (EVA) adalah suatu
pergerakan saham di masa lalu melalui suatu grafik sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba
untuk meramalkan pergerakan harga di masa ekonomi dalam suatu perusahaan, yang
mendatang, sedangkan analisis fundamental menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat
dilakukan dengan melakukan analisis terhadap tercipta jika perusahaan mampu memenuhi biaya
kinerja keuangan suatu perusahaan. operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of
Analisis yang sering digunakan untuk capital). EVA menunjukkan sisa laba setelah
mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dikurangi biaya modal. Nilai EVA yang positif
dalam bentuk analisis rasio keuangan. Analisis menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh laba
rasio keuangan dilakukan dengan membandingkan karena tingkat pengembalian melebihi biaya
angka-angka yang tercantum di laporan keuangan modalnya. Apabila perusahaan memutuskan untuk
perusahaan, baik laporan neraca maupun laba rugi. tidak menahan labanya dalam bentuk laba ditahan,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 66
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan akan membagikan labanya sebagai terdiri dari 45 emiten yang diseleksi melalui
dividen kepada para pemegang saham. Semakin beberapa kriteria pilihan dan diperbarui setiap
tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka enam bulan sekali (setiap awal bulan Februari dan
semakin tinggi pula dividen yang diperoleh Agustus). LQ45 (Liquid and Quality-45)
pemegang saham. Semakin tinggi dividen, maka merupakan salah satu indeks di BEI yang
return saham juga akan semakin tinggi, karena merefleksikan pergerakan 45 saham yang memiliki
dividen termasuk dalam komponen perhitungan nilai kapitalisasi pasar yang besar dan mudah
return saham. Hal ini menunjukkan pengaruh diperjualbelikan dengan cepat (likuid). Definisi
positif EVA terhadap return yang diperoleh likuid disini adalah memiliki rata-rata nilai
pemegang saham. transaksi tertinggi 6 bulan terakhir. Hal ini berarti
Selain metode EVA, terdapat pendekatan indeks LQ45 merupakan saham dari emiten yang
lain yang digunakan untuk mengukur kinerja banyak diminati oleh para investor, oleh sebab itu
perusahan yang didasarkan pada nilai pasar yang indeks LQ45 dapat dijadikan sebagai acuan dalam
dikenal dengan istilah Market Value Added menilai aktivitas kinerja perdagangan saham di
(MVA). Menurut Hanafi (2015:55) MVA pasar modal (Susilawati, 2012:165). Atas alasan
menghitung selisih antara nilai pasar saham dengan tersebut maka penelitian ini dilakukan pada saham-
nilai buku saham. MVA positif menunjukkan saham yang tercatat dalam Indeks LQ45 di Bursa
bahwa perusahaan berhasil memberikan nilai Efek Indonesia tahun 2012-2016. Berikut adalah
tambah bagi pemegang sahamnya. Nilai MVA grafik perkembangan indeks LQ45 periode 2012-
yang tinggi berarti perusahaan telah mampu 2017.
memaksimalkan kekayaan pemegang saham
sebagai hasil kinerja perusahaan baik dan
mendapat respon yang tinggi dari pasar. Sebagai Perkembangan Indeks LQ45
hasilnya, kepercayaan investor terhadap Tahun 2012-2017
perusahaan semakin meningkat sehingga tidak 1500
menutup kemungkinan akan meningkatkan
permintaan terhadap saham perusahaan. 1000
Permintaan yang tinggi akan membuat harga
saham juga tinggi, jika harga saham tinggi maka 500
capital gain juga akan meningkat karena investor
0
dapat menjual sahamnya saat harga sahamnya lebih
2012 2013 2014 2015 2016 2017
tinggi dari harga awal. Semakin tinggi capital gain,
maka return saham yang diperoleh pemegang Gambar 1. Grafik Perkembangan Indeks LQ45
saham juga akan meningkat, karena capital gain Tahun 2012-2017
termasuk dalam komponen perhitungan return Sumber: idx.co.id
saham. Hal ini menunjukkan pengaruh positif
MVA terhadap return yang diperoleh pemegang Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat
saham. bahwa perkembangan indeks LQ45 cenderung
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat meningkat dari tahun 2012-2017. Tahun 2012
dugaan bahwa EVA dan MVA sebagai metode indeks LQ45 berada pada posisi 735,04 poin, tahun
baru dalam pengukuran kinerja keuangan 2013 turun ke angka 711,14, tahun 2014
mempunyai pengaruh terhadap kekayaan mengalami kenaikan kembali menjadi 898,58,
pemegang saham yang digambarkan dengan return tahun 2015 berada di angka 792,03, tahun 2016
saham. Seperti penelitian yang dilakukan oleh meningkat ke angka 884,62, tahun 2017 kembali
Nainggolan R. (2014), hasil penelitiannya menguat pada posisi 1.079,39 poin. Ini
menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) menunjukkan bahwa kepercayaan dan minat
dan Market Value Added (MVA) berpengaruh investor terhadap saham-saham LQ45 semakin
terhadap Return saham. Penelitian ini dimaksudkan meningkat sepanjang periode tersebut sehingga
untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai berdampak pada penguatan indeks LQ45.
pengaruh Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) terhadap Return KAJIAN PUSTAKA
saham. Return Saham
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan- Return saham adalah pengembalian yang
perusahaan yang masuk dalam daftar indeks LQ45 diterima oleh pemodal atau pemegang saham atas
di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016. LQ45 investasi yang telah dilakukan. Hartono
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 67
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(2017:283) mendefinisikan return sebagai hasil b) Menentukan Biaya Modal Saham (Cost of
yang diperoleh dari investasi. Return saham dapat Equity)
dicari dengan rumus berikut: Perhitungan biaya modal ekuitas dalam
Pt − Pt−1 + Dt penelitian ini menggunakan pendekatan
Ri = Pt−1 Discounted Cash Flow dengan formula sebagai
Sumber: Hartono (2017:285) berikut:
D1
ke = +g
P
Keterangan:
Ri : tingkat pengembalian saham individu
Pt : harga saham periode t g = ( 1 – DPR ) (ROE)
Pt-1 : harga saham periode sebelum t
Dt : dividen yang dibayarkan pada periode t Sumber: Hanafi (2015:278-279)

Keterangan:
Economic Value Added/EVA ke = biaya modal saham
EVA adalah ukuran laba yang sesungguhnya D1 = dividen yang dibayarkan
dari suatu perusahaan dalam tahun berjalan, nilai P0 = harga pasar saham periode
EVA menunjukkan sisa laba yang sebenarnya sekarang
setelah laba bersih perusahaan dikurangi dengan g = tingkat pertumbuhan dividen
seluruh biaya modal termasuk biaya ekuitas. DPR = dividend payout ratio, yang
Menurut Brigham dan Houston (2009:68) EVA diperoleh dengan rumus:
adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang Dividen per lembar saham (DPS)
sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang DPR =
Laba per lembar saham (EPS)
bersangkutan. EVA mencerminkan laba yang
tersisa setelah biaya dari seluruh modal, termasuk Sumber: Hanafi (2015:44)
modal ekuitas, telah dikurangkan. Nilai EVA
dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan ROE = return on equity, yang diperoleh dengan
langkah-langkah sebagai berikut: rumus:
a) Menentukan Biaya Modal Hutang (Cost of Laba bersih setelah pajak
Debt) ROE =
Modal sendiri
Biaya modal ini terkait dengan biaya hutang
yang telah memperhitungkan dampak Sumber: Hanafi (2015:42)
penghematan pajak akibat dari adanya beban
2) Menentukan struktur permodalan
bunga. Biaya modal hutang dapat diperoleh dengan
Proporsi struktur modal perusahaan dapat
rumus:
dihitung dengan cara sebagai berikut:
Total Hutang
Komposisi Modal Hutang = × 100%
ki = kd (1-T) Total Hutang dan Ekuitas

Total Ekuitas
Sumber: Warsono (2003:140) Komposisi Modal Ekuitas = Total Hutang dan Ekuitas × 100%

Beban Bunga
Sumber: Kartini (2011:162)
kd = Hutang Jangka Panjang × 100%
3) Menentukan Biaya Modal Rata-rata tertimbang
Sumber: Niam (2014:8) (Weight Average Cost of Capital/WACC).
WACC dalam penelitian ini dapat dihitung
Pajak Penghasilan
T = Laba Sebelum Pajak Penghasilan × 100% dengan rumus:
WACC = kiwd + kewe
Sumber: Cahyadi & Darmawan (2016:187)
Sumber: Keown, J. et al (2010:13)
Keterangan:
Keterangan:
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
ki = biaya utang setelah pajak
ki = biaya modal utang setelah pajak (cost of
kd = biaya utang sebelum pajak
debt after tax)
T = tarif pajak
wd = bobot/proporsi modal utang
ke = biaya modal ekuitas (cost of equity)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 68


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
we = bobot/proporsi modal ekuitas Hipotеsis

4) Menghitung EVA
Economic
Value Added
EVA = NOPAT – Biaya Modal (EVA) (X1) H1

Biaya Modal = WACC × Total Capital Return Saham


Sumber: Hanafi (2015:53) (Y)
Keterangan:
WACC : Weight Average Cost of Capital (biaya
H2
modal rata-ratatertimbang)
Total Capital : hasil penjumlahan dari modal Market Value
hutang dan modal saham Added
(MVA) (X2) H3
NOPAT: Net Operating Profit After Tax (Laba
operasi bersih setelah pajak), yang dapat diperoleh Gambar 2. Modеl Hipotеsis
dengan rumus:
H1 : variabel Economic Value Added (EVA) dan
NOPAT = EBIT (1 – Tarif Market Value Added (MVA) berpengaruh
Pajak) secara simultan terhadap Return saham.
Sumber: Sartono (2012:100) H2 : variabel Economic Value Added (EVA)
berpengaruh secara parsial terhadap Return
Market Value Added/MVA saham.
MVA merupakan selisih antara nilai pasar H3 : variabel Market Value Added (MVA)
saham perusahaan dengan modal ekuitas yang telah berpengaruh secara parsial terhadap Return
disetorkan oleh pemegang saham. MVA dapat saham.
diperoleh dengan formula sebagai berikut:
MЕTODE PЕNЕLITIAN
MVA = Nilai Pasar Saham – Nilai Buku Saham
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
Sumber: Hanafi (2015:55) pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
Keterangan: pеndеkatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di
1) Nilai pasar saham (market value of equity) dapat Bursa Efek Indonesia dengan pertimbangan bahwa
dihitung dengan mengalikan antara jumlah Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara
saham yang beredar (outstanding shares) penawaran umum dan perdagangan efek di
dengan harga pasar saham per lembar (market Indonesia, yang diakses melalui website resmi
price). Harga pasar merupakan harga yang Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Populasi
muncul sebagai akibat dari permintaan dan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
penawaran suatu saham pada saat yang sedang yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek
berlangsung. Untuk menghitung MVA, harga Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Didapat
pasar diwakili oleh harga penutupan saham sampel sebanyak 21 perusahaan yang memenuhi
(closing price). kriteria.
2) Nilai buku saham (.book value of equity) dapat
dihitung dengan mengalikan antara jumlah HASIL DAN PЕMBAHASAN
saham yang beredar (outstanding shares) Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda
Unstandardized Standardized
dengan nilai buku per lembar saham (book value Coefficients Coefficients
per share). Nilai buku per lembar saham (book
value per share) dihitung dengan cara membagi Model B Std. Error Beta t Sig.
total ekuitas (modal sendiri) dengan jumlah 1 (Constant) -3.142 .942 -3.334 .001
saham yang beredar (outstanding shares). LN_EVA -.046 .029 -.210 -1.599 .113
LN_MVA .150 .044 .451 3.433 .001
a. Dependent Variable:
Return_saham
Sumbеr: Data diolah, 2018
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 69
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabеl 2. Hasil Koеfisiеn Dеtеrminasi (R2) corporate action, misal dengan membagikan
saham bonus, stock split, dan right issue dengan
R Adjusted R Std. Error of the tujuan mendongkrak performa sahamnya di pasar
Model R Square Square Estimate
modal. Pergerakan saham perusahaan juga
1 .338a .114 .097 .31207550 dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi seperti
a. Predictors: (Constant), LN_MVA, LN_EVA inflasi, suku bunga bank, nilai ekspor dan impor,
serta kurs harga tukar. Pergerakan harga saham
b. Dependent Variable: juga bisa diakibatkan oleh sentimen dari pasar
Return_saham
terhadap citra baik dan buruknya suatu perusahaan.
Sumbеr: Data diolah, 2018

Tabеl 3 . Hasil Uji F


Pengaruh Economic Value Added/EVA (X1)
ANOVAb terhadap Return saham (Y).
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. parsial Economic Value Added (EVA) tidak
1 Regression berpengaruh signifikan terhadap return saham.
1.277 2 .639 6.558 .002a
Terbukti dari nilai thitung 1,599 < ttabel 1,98350
Residual 9.934 102 .097 dengan tingkat signifikansi 0,113 > α=0,05. Hasil
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian
Total 11.211 104
Fibriyantini dan Purwohandoko (2013) namun
a. Predictors: (Constant), LN_MVA, sejalan dengan penelitian Rahayu (2017) yang
LN_EVA
b. Dependent Variable:
menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA)
Return_saham tidak berpengaruh signifikan terhadap return
Sumbеr: Data diolah, 2018 saham. EVA yang bagus ternyata tidak otomatis
mendorong performa saham perusahaan di pasar
Pengaruh Economic Value Added/EVA (X1) dan modal. rata-rata EVA dari tahun 2012-2016
Market Value Added/MVA (X2) secara simultan mengalami penurunan berturut-turut, sedangkan
terhadap Return saham (Y). rata-rata return saham lebih fluktuatif naik turun,
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara hal ini menunjukkan bahwa pergerakan EVA tidak
simultan variabel Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan terhadap pergerakan return
dan Market Value Added (MVA) berpengaruh saham.
signifikan terhadap Return saham (Y). Hal ini Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya
ditunjukkan dengan uji simultan (uji F) pengaruh negatif antara EVA dengan return
menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,002. saham, yang artinya bahwa perusahaan dengan
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian nilai EVA tinggi akan menurunkan return saham
dari Nainggolan R. (2014) yang menemukan yang diterima. Hal ini dikarenakan EVA dihitung
adanya pengaruh secara simultan dari EVA dan dengan mengurangkan laba bersih setelah pajak
MVA terhadap return saham. Hasil penelitian dengan biaya modal. Perhitungan biaya modal
secara simultan ini menunjukkan bahwa terdiri dari biaya modal hutang dan biaya modal
pengukuran kinerja keuangan dengan konsep nilai saham. Apabila biaya modal semakin kecil maka
tambah ekonomis dan nilai tambah pasar yang akan diperoleh nilai EVA yang tinggi. Dilihat dari
merupakan metode baru namun penggunaannya sudut pandang pemegang saham, biaya modal
secara bersama-sama akan mampu saling saham merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
mendukung dan memberikan hasil yang lebih membiayai investasi pada saham, sehingga dapat
optimal. dikatakan bahwa pemegang saham menghendaki
Selain uji simultan, dilakukan pula uji koefisien tingkat pengembalian yang lebih besar dari modal
determinasi yang menunjukkan hasil dimana saham tersebut. Modal saham yang tinggi akan
koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted memberikan kesempatan pengembalian (return)
R Square) menunjukkan angka 0,097 atau 9,7%. yang tinggi pula bagi pemegang saham. Oleh sebab
Hal tersebut berarti bahwa sebesar 9,7% nilai itu EVA tidak bergerak searah dengan return
return saham dipengaruhi oleh EVA dan MVA, saham. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
sedangkan sisanya sebesar 90,3% dipengaruhi oleh Tbk memiliki nilai EVA tertinggi pada tahun 2015
variabel lain yang tidak digunakan dalam sebesar Rp 11.932.111.722.110,00 dengan nilai
penelitian ini. Hal ini dikarenakan Kinerja saham return sebesar 0,11680. Pada tahun 2016 PT
tidak selalu berkaitan dengan fundamental Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
perusahaan, perusahaan juga sering melakukan mengalami penurunan nilai EVA menjadi Rp
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 70
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
6.602.011.069.687 diikuti dengan peningkatan Economic Value Added (EVA) dan Market
return menjadi 0,28805 menunjukkan bahwa EVA Value Added (MVA) secara bersama-sama atau
tidak berjalan searah dengan return saham. simultan berpengaruh signifikan terhadap
return saham perusahaan yang termasuk dalam
Pengaruh Market Value Added/MVA (X2) indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode
terhadap Return saham (Y). 2012-2016. Dibuktikan dengan hasil uji F
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara menghasilkan nilai Fhitung > Ftabel (6,558 > 3,09)
parsial Market Value Added (MVA) berpengaruh serta nilai probabilitas/Sig sebesar 0,002 < 0,05.
signifikan terhadap return saham. Terbukti dari 2. Berdasarkan hasil pengujian yang telah
thitung 3,433 > ttabel 1,98350 dengan tingkat dilakukan menunjukkan bahwa variabel
signifikansi 0,001 < α=0,05. Hasil ini mendukung Economic Value Added (EVA) secara parsial
hasil penelitian Nainggolan R. (2014) yang tidak berpengaruh signifikan terhadap return
menemukan pengaruh antara Market Value Added saham perusahaan yang termasuk dalam indeks
(MVA) dan return saham. Nilai MVA yang tinggi LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2012-
berarti perusahaan telah mampu memaksimalkan 2016. Dibuktikan dengan hasil uji t
kekayaan pemegang saham sebagai hasil kinerja menghasilkan nilai thitung EVA 1,599 < ttabel
perusahaan yang baik dan mendapat respon yang 1,98350 dengan tingkat signifikansi 0,113 >
tinggi dari pasar. Sebagai akibatnya, kepercayaan α=0,05.
investor terhadap perusahaan semakin meningkat 3. Berdasarkan hasil pengujian yang telah
sehingga akan mampu meningkatkan permintaan dilakukan menunjukkan bahwa Variabel Market
terhadap saham perusahaan. Permintaan yang Value Added (MVA) secara parsial berpengaruh
tinggi akan membuat harga saham juga tinggi, jika signifikan terhadap return saham perusahaan
harga saham tinggi maka capital gain juga akan yang termasuk dalam indeks LQ45 di Bursa
meningkat karena pemegang saham dapat menjual Efek Indonesia periode 2012-2016. Dibuktikan
sahamnya saat harga sahamnya lebih tinggi dari dengan uji t yang menghasilkan nilai thitung
harga awal. Hal ini akan berpengaruh terhadap MVA 3,433 > ttabel 1,98350 dengan tingkat
return saham yang akan diperoleh pemegang signifikansi 0,001 < α=0,05.
saham. Semakin tinggi capital gain, maka return
saham yang diperoleh pemegang saham juga akan Saran
meningkat, karena capital gain termasuk dalam 1. Bagi calon investor yang hendak menanamkan
komponen perhitungan return saham. Rata-rata dananya pada saham perusahaan dapat melihat
MVA dari tahun 2012-2016 naik turun, begitu pula faktor Market Value Added (MVA) karena
dengan rata-rata return saham. Hal ini berdasarkan hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa pergerakan MVA menunjukkan bahwa variabel Market Value
berpengaruh signifikan terhadap pergerakan return Added (MVA) berpengaruh signifikan terhadap
saham. pergerakan return saham yang diterima oleh
Hasil penelitian ini juga menunjukkan pemegang saham perusahaan yang terdaftar di
adanya pengaruh positif antara MVA dengan indeks LQ45 periode 2012-2016.\
return saham, yang artinya bahwa perusahaan 2. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk
dengan nilai MVA tinggi akan meningkatkan menambah variabel-variabel lain yang diduga
return saham yang diterima. Bank Central Asia dapat berpengaruh pada return saham seperti
Tbk memiliki nilai MVA tertinggi pada tahun 2016 ROA, ROE, EPS, DER dan sebagainya, serta
sebesar Rp 194.425.563.210.000 dengan nilai dapat menambahkan variabel dari faktor
return sebesar 0,17068. Sebelumnya pada tahun ekonomi makro yang diduga berpengaruh
2015 Bank Central Asia Tbk memiliki nilai MVA terhadap return saham seperti tingkat suku
sebesar Rp 44.148.989.120.000 dengan return bunga, tingkat inflasi, nilai tukar dan lain-lain.
0,28805 menunjukkan peningkatan MVA yang Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk
diiringi dengan peningkatan return saham. Hal menambah rentang periode penelitian agar
tersebut menunjukkan bahwa MVA berjalan searah didapatkan hasil yang lebih akurat.
dengan return saham.
DAFTAR PUSTAKA
KЕSIMPULAN DAN SARAN Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2009.
Kеsimpulan Fundamentals of Financial Management:
1. Berdasarkan hasil pengujian yang telah Dasar-dasar manajemen Keuangan. Edisi ke
dilakukan menunjukkan bahwa kedua variabel 10. Jakarta: Salemba Empat.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 71
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
Essentials of Financial Management: Dasar- Universitas jember
dasar manajemen Keuangan. Edisi ke 11. Fibriyantini dan Purwohandoko. 2013. “Analisis
Jakarta: Salemba Empat. Pengaruh Economic Value Added, Residual
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M. Income, Earnings Dan Arus Kas Operasi
2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Terhadap Return Saham”. Jurnal Ilmu
Salemba Empat. Manajemen, Vol.1, No.4
Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Investasi. Edisi 2. Harnovinsah dan Sagala, Bernad. 2015. “Pengaruh
Jakarta: Salemba Empat. Economic Value Added, Rasio Profitabilitas,
Dan Cash Flow From Operating Terhadap
Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset
Return Saham Perusahaan Properti”. Jurnal
Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Riset Akuntansi Mercu Buana, Vol. 1, No. 1
Hanafi, Mamduh. 2015. Manajemen Keuangan.
Hermawan, Gatot dan Kartini. 2008. “Economic
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Value Added dan Market Value Added
Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan terhadap Return Saham”. Jurnal Keuangan
Analisis Investasi. Edisi kesebelas. dan Perbankan, Vol. 12, No. 3
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kartini. 2011. “Analisis Pengaruh Economic Value
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz. Added (EVA), Market Value Added (MVA),
2007. Fundamentals of Financial Dan Arus Kas terhadap Return Saham pada
Management: Prinsip-prinsip Manajemen Perusahaan Industri Konsumsi yang
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Keown, J. et al. 2010. Manajemen Keuangan: Bisnis dan Ekonomi, Vol. 2, No.2, Desember,
Prinsip dan Penerapan. Edisi ke 10. Jakarta: 158-168
PT Indeks. Nainggolan, Rocky R. 2016. “Analisis Pengaruh
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Return On Assets (ROA), Economic Value
Erlangga. Added (EVA), dan Market Value Added
(MVA) Terhadap Return Saham”. Jurnal
Sartono, R. Agus. 2012. Manajemen Keuangan Riset Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No.2,
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE- 115-128.
Yogyakarta.
Niam, Fitriyatun. 2014. “Analisis Kinerja
Sundjaja, R.S. dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar
Keuangan Satu. Edisi kelima. Jakarta: Pengambilan Keputusan Investasi”. Jurnal
Literata Lintas Media. Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3 No. 3
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Rahayu, Ury Tri dan Siti Aisjah. 2013. “Pengaruh
Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Economic Value Added dan Market Value
Kanisius. Added terhadap Return Saham”. Jurnal
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Ekonomi, Vol. 3
Perusahaan. Malang: Bayumedia Rahayu, Elok Puji. 2017. “Pengaruh EPS, RI,
Publishing. EVA, MVA, PER Terhadap Return Saham
Jurnal pada Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen, Vol. 6, No. 1.
Cahyadi, Hari dan Darmawan, Akhmad. 2016.
“Pengaruh Economic Value Added, Market Susilowati, Juliya. 2016. “Pengaruh Corporate
Value Added, Residual Income, Earnings Social Responsibility (Csr) Dan Profitabilitas
Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu
Saham (Studi Empiris pada perusahaan LQ- Riset dan Manajemen, Vol. 5 N0.11
45)”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Media Internet
Ekonomi, Vol. XVI, No.1
www.idx.co.id, diakses pada 10 januari 2018
Ekaningsih, Lely A.F. 2011. Analisis
Perbandingan Penilaian Kinerja Perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 3 Agustus 2018| 72


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like