Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The glowing of modern shopping center (MSC) development in Bogor City has caused
competition between the promoters of MSC to seized on visitor’s heart. It needs more attention of
the MSC’s promoters to know about the visitor behavior. The purpose of this research is: (1) to
identify the step of MSC’s visitor decision making in Bogor City, (2) to know about the preference of
visitor for the attribute of MSC in Bogor City, (3) to know about the positioning of MSC in Bogor
City, for the case study in Botani Square, Ekalokasari Plaza, Bogor Trade Mall and Pangrango
Plaza. The data used in this research was in form of primary and secondary data. Data was analyzed
by using descriptive analysis, importance performance analysis (IPA), and multidimensional scaling
(MDS). The result of the data processing by using multidimensional scaling showed that each of
MSC has each characteristic for position in perceptual map. Furthermore, it was found in the
perceptual map that there are three MSC which have close position each other; they are Botani
Square, Ekalokasari Plaza, and Pangrango Plaza. That close position showed that Botani Square is
the direct competitor of Ekalokasari Plaza and Pangrango Plaza. That perceptual map also showed
that Ekalokasari Plaza has the best positioning strategy, because it has the most dominant nearness
with two dimensions; namely: 1) supporting facility dimension and 2) completeness of tenant
variation dimension.
123
1. Menganalisis tahapan pengambilan strategi yang dapat diberikan pada masing-
keputusan pengunjung pusat perbelanjaan masing pusat perbelanjaan modern tersebut.
modern di Kota Bogor.
2. Mengetahui preferensi pengunjung Pengumpulan Data
terhadap atribut pusat perbelanjaan modern Dalam penelitian ini data primer
di Kota Bogor. diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner
3. Mengkaji positioning pusat perbelanjaan kepada responden. Responden yang dijadikan
modern di Kota Bogor untuk studi kasus sebagai objek penelitian harus memenuhi
Botani Squre, Ekalokasari Plaza, Bogor kriteria bahwa responden tersebut pernah
Trade Mall, dan Pangrango Plaza. mengunjungi Botani Square, Ekalokasari
Plaza, Bogor Trade Mall dan Pangrango Plaza
METODOLOGI PENELITIAN minimal satu kali. Metode pengambilan sampel
adalah non probability sampling dengan
Kerangka Pemikiran Penelitian prosedur quota sampling. Populasi dalam
Kota Bogor berupaya untuk semakin penelitian ini penduduk Kota Bogor yang
menguatkan citranya bukan hanya sebagi berjumlah 750.250 orang (Pemerintah Kota
tujuan wisata kuliner, tetapi juga sebagai Bogor, 2007).
tujuan wisata belanja. Hal ini ditandai dengan
maraknya pembangunan berbagai jenis pusat Pengolahan dan Analisis Data
perbelanjaan modern. Maraknya pembangunan 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
berbagai jenis pusat perbelanjaan modern di Sebelum kuesioner disebarkan kepada
Kota Bogor menyebabkan suatu dampak yang responden, diuji validitas dan reliabilitasnya
tidak dapat dielakkan, yaitu munculnya terlebih dahulu, agar instrumen atau peubah
persaingan antarpengembang pusat yang digunakan terbukti baik dan handal.
perbelanjaan modern yang saling berlomba Pengujian validitas dilakukan dengan
untuk merebut hati pengunjung. menggunakan teknik korelasi product momen
Sebagai antisipasi dalam menghadapi dan pengujian reliabilitas dapat dilakukan
persaingan usaha, pihak pengembang pusat dengan menggunakan teknik alpha cronbach.
perbelanjaan modern perlu memberikan
perhatian lebih untuk mengetahui bagaimana 2. Analisis Deskriptif
perilaku pengunjungnya, sehingga pusat Analisis ini bersifat uraian atau
perbelanjaan tersebut menarik pengunjung penjelasan dengan membuat tabel-tabel,
dalam jumlah besar. Perilaku pengunjung pusat mengelompokkan dan menganalisis data sesuai
perbelanjaan modern dapat dilihat dari tiga hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari
aspek, yaitu proses pengambilan keputusan, tanggapan responden dengan menggunakan
preferensi dan persepsi pengunjung. tabulasi data. Statistika deskriptif berusaha
Dalam pengambilan keputusan, menjelaskan atau menggambarkan
pengunjung harus melalui lima urutan tahapan, karakteristik data, seperti rataan, median,
di antaranya pengenalan kebutuhan, pencarian maupun variasi data.
informasi, evaluasi alternatif, keputusan
kunjungan dan hasil. Hal yang dimaksud 3. IPA
dianalisis secara deskriptif dengan visualisasi IPA merupakan metode yang digunakan
melalui tabel, grafik, dan diagram. untuk menganalisis tingkat kepentingan
Tingkat preferensi pengunjung diukur pengunjung (visitor expectation). Data
menggunakan alat Importance Performance menggunakan skala Likert sebagai indikator
Analysis (IPA). Dari berbagai persepsi tingkat skala ukuran untuk kepentingan menurut
kepentingan pengunjung, dapat dirumuskan persepsi pengunjung dan tingkat pelaksanaan
tingkat kepentingan paling dominan. atau kinerja secara nyata dari suatu produk.
Selanjutnya, dikaitkan pentingnya peubah Data skala Likert diberi skor secara kuantitatif
tersebut dengan kenyataan yang dirasakan oleh untuk digunakan dalam perhitungan (Rangkuti,
pengunjung. 2002), seperti terlihat pada Tabel 1.
Persepsi mengenai kenyataan yang Berdasarkan hasil penilaian tingkat
dirasakan oleh pengunjung dipetakan dalam kepentingan dan tingkat kinerja, akan
sebuah peta persepsi dengan menggunakan dilakukan perhitungan mengenai tingkat
teknik Multidimensional Scaling (MDS) kepentingan dan tingkat kinerja yang kemudian
berbasis atribut dengan pendekatan analisis digambarkan dalam suatu diagram kartesius.
faktor. Setelah dipetakan dalam sebuah peta Tingkat kepentingan dan kinerja yang dimuat
persepsi, diketahui kedudukan (positioning) dalam diagram kartesius adalah berupa skor
masing-masing pusat perbelanjaan modern penilaian kepentingan dan kinerja total.
yang diteliti, sehingga terlihat rekomendasi Masing-masing atribut diposisikan dalam suatu
124
diagram. Skor total penilaian terhadap tingkat d. Kuadran IV (attributes to de-emphasize)
kinerja (performance) menunjukkan posisi Kuadran ini menunjukkan tingkat
suatu atribut pada sumbu X, sementara posisi kepentingan pengunjung rendah atau
atribut pada sumbu Y ditunjukkan oleh skor pengunjung menganggap atribut-atribut
total tingkat kepentingan (importance) tersebut kurang penting dan kinerja
pengunjung terhadap atribut. perusahaan relatif tinggi, sehingga
pengunjung menganggap atribut-atribut
Tabel 1. Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat tersebut dianggap terlalu berlebihan.
Pelaksanaan Diagram Kartesius yang dimaksud
Kriteria Skor ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah ini:
Jawaban (Nilai)
Skor tingkat STP 1
kepentingan TP 2
(Importance) BS 3 High Leverage
P 4 I II
SP 5 Attributes to Maintain
Skor tingkat STB 1 Improve Performance
pelaksanaan TB 2
(Performance) BS 3 Low Leverage
B 4 III IV
SB 5 Attributes to Attributes to De-
Sumber: Rangkuti (2002) Maintain emphasize
125
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Responden
Responden memiliki peranan penting
Gambaran Umum Lokasi Penelitian dalam memberikan kesimpulan. Secara umum,
1. Botani Square mayoritas responden adalah remaja dan
Botani Square menawarkan konsep baru mahasiswa pada usia 15-22 th, dengan
kepada pengunjung, yaitu menggunakan pendapatan sebulan kurang dari 1,5 juta, dan
sistem square dan merupakan pertama di pendidikan SMU atau sederajat. Pada
Kota Bogor. Dalam perencanaan ke depan, kesempatan ini, peneliti melihat komposisi
selain sebagai pusat perbelanjaan modern, yang jauh lebih besar wanita (60%) dibanding
Botani Square dilengkapi hotel berbintang pria (40%) yang memberikan respons. Secara
dan convention center berstandar lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.
internasional.
2. Ekalokasari Plaza Tabel 2. Data Karakteristik Responden
Ekalokasar Plaza terdiri dari tujuh lantai, Karakteristik contoh %
Jenis Kelamin
dengan rataan tenant setiap lantai berjumlah
Laki-laki 40
25 buah. Gerai pengisi atau komposisi Perempuan 60
tenant Ekalokasari Plaza cukup baik dan Usia Responden (tahun)
memiliki keragaman cukup tinggi, dengan 15 - 22 65
beberapa famous brand (merek ternama), 23 – 30 16
sehingga kebutuhan pengunjung dapat 31 – 38 2
terpenuhi dengan baik. 39 – 46 6
3. Bogor Trade Mall > 46 11
Bogor Trade Mall terdiri dari tujuh lantai, Profesi Responden
dengan rataan tenant setiap lantai berjumlah Pelajar/Mahasiswa 67
Karyawan Swasta 15
40 buah. Toko-toko yang dikelompokkan
Pegawai Negeri 5
memiliki kesamaan dalam satu lantai yang Wiraswasta 2
sama, atau adanya spesialisasi di setiap Lainnya 11
lantai. Misalnya terdapat lantai khusus Tingkat Pendapatan per Bulan (Rp)
pakaian, barang elektronik, dan makanan. ≤ 500.000 29
Gerai pengisi atau komposisi tenant Bogor 500.001 – 1.500.000 43
Trade Mall memiliki keragaman yang 1.500.001 – 2.500.000 17
cukup tinggi, namun sebagian besar 2.500.001 – 3.500.000 6
merupakan milik perseorangan dan bukan ≥ 3.500.001 5
berupa famous brand (merek ternama). Tingkat Pendidikan Terakhir
SD 3
4. Pangrango Plaza
SLTP/MTS 1
Pangrango Plaza berlokasi di Jalan SMA/SMK/MA 68
Pajajaran, tepatnya di persimpangan Kebun Diploma/Akademi 8
Raya Bogor. Pangrango Plaza merupakan Sarjana 18
pelopor penerapan layout sistem plaza di Pasca sarjana 2
Kota Bogor, dengan desain interior
menampilkan kesan nyaman, tenang, dan Identifikasi Pengambilan Keputusan
privat. Namun demikian terasa kurang luas Pengunjung
dan sempit. Proses pengambilan keputusan
pengunjung terdiri dari tahap pengenalan
Uji Validitas dan Reliabilitas kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
Hasil pengujian validitas atribut dengan alternatif, keputusan kunjungan, dan evaluasi
teknik korelasi product moment nilai rataan pascakunjungan. Pengunjung mengenali
dari r-hitung keempat pusat perbelanjaan kebutuhan dengan variasi kunjungan yang
modern yang diteliti, adalah valid, karena beragam antara 1–4 kali per bulan (71%),
rataan r-hitung > 0,361 (n = 30 dan α = 0,05). dengan tujuan yang utama berbelanja atau
Uji reliabilitas kuesioner dengan teknik sekadar jalan-jalan (54%). Sumber informasi
Alpha Cronbach menunjukkan kuesioner utama adalah teman (41%), diikuti keluarga
reliable, karena memiliki nilai alpha lebih dari dan spanduk (24% dan 22%), melalui bentuk
0,6 untuk semua kasus (tingkat kepentingan promosi event hiburan (37%), artis (20%), dan
dan tingkat kinerja di Botani Square, pameran (20%). Adapun evaluasi alternatif
Ekalokasari Plaza, Bogor Trade Mall, dan pemilihan mal sangat dipengaruhi oleh
Pangrango Plaza). kenyamanan (38%), kelengkapan produk
(25%), dan lokasi (23%).
Botani Square adalah yang paling
sering dikunjungi (56%), diikuti Ekalokasari
126
Plaza (18%) dan Bogor Trade Mall (17%), Lanjutan Tabel 3.
sementara Pangarango Plaza paling jarang - Accident 35
(8%). Mereka umumnya secara accidental 3. Produk yang paling sering dibeli:
(kebetulan saja) berkunjung (35%). Makanan - Kebutuhan sehari-hari 34
- Pakaian Makanan 183
(34%) dan kebutuhan sehari-hari (34%) seperti
- Barang elektronik 6
sabun, pasta gigi, dan lain-lain merupakan - Lainnya 8
objek belanja favorit. Sepertiga pengunjung Evaluasi Pascakunjungan
(34%) merasa puas atas layanan di mal-mal 1. Sikap konsumen
tersebut, tetapi umumnya menilai cukup/biasa - Puas 43
saja (56%). Informasi lengkap dapat dilihat - Biasa saja 56
pada Tabel 3. - Tidak puas 1
2. Sikap konsumen jika pusat
Tabel 3. Proses Pengambilan Keputusan perbelanjaan modern yang akan
Tahapan Pengambilan Keputusan % dikunjungi tutup
Pengenalan Kebutuhan - Berkunjung ke tempat lain 82
1. Kunjungan dalam satu bulan (kali) - Membatalkan kunjungan 18
1 15
2 23 IPA
3 18 IPA adalah salah satu cara untuk
4 15 menggambarkan tingkat kepentingan dan
5 8 pelaksanaan atribut yang dimiliki pusat
>5 21 perbelanjaan modern di Bogor. Analisis
2. Tujuan Kunjungan preferensi pengunjung dengan menggunakan
- Berbelanja 29
IPA ditujukan untuk mengetahui adanya
- Jalan-jalan 25
- Makan 21 kebutuhan pengunjung pusat perbelanjaan
- Mencari hiburan 21 modern.
- Lainnya 4
Pencarian Informasi 1. Tingkat Kepentingan
1. Sumber informasi Berdasarkan hasil IPA mengenai
- Iklan media massa 9 tingkat kepentingan atribut pusat perbelanjaan
- Keluarga 24 modern seperti dimuat dalam Tabel 4. Terlihat
- Teman 41 bahwa atribut yang dianggap paling penting
- Billboard/spanduk 22
oleh pengunjung adalah atribut ketersediaan
- Lainnya 4
2. Bentuk promosi yang menarik:
sarana ibadah dengan nilai total kepentingan
- Iklan media massa 11 735. Sedangkan atribut ukuran (luas) bangunan
- Pengadaan event hiburan 37 walaupun masih dalam kategori penting, tetapi
- Mendatangkan artis 20 memiliki skor terendah dengan nilai total
- Pengadaan pameran 20 kepentingan 564.
- Lainnya 12
Evaluasi Alternatif Tabel 4. Tingkat Kepentingan Atribut Pusat
1. Pertimbangan pertama mengunjungi Perbelanjaan Modern
pusat perbelanjaan modern: Tingkat Kepentingan
- Lokasi 23 Total Pe
- Kelengkapan produk 25 No Atribut Produk Skor Mo rin
- Kemeriahan (keramaian) 11 Penilaian dus gk
- Kenyamanan 38 (Yi) at
- Lainnya 3 Ketersediaan
Keputusan Kunjungan 1 Supermarket/ 656 4 11
1. Pusat perbelanjaan modern yang Hypermart
paling sering dikunjungi: Ketersediaan Sarana
2 607 4 13
Hiburan
- Botani Square 56
Ketersediaan Tempat
- Ekalokasari Plaza 18 3
Makan
680 4 7
- Bogor Trade Mall 17 4 Kelengkapan Produk 656 4 12
- Pangrango Plaza 8 Ketersediaan Tempat
- Lainnya 1 5 660 5 9
Parkir
2. Cara memutuskan kunjungan: 6 Ketersediaan Toilet 729 5 2
- Terencana 23 Ketersediaan Sarana
7 735 5 1
- Mengikuti orang lain 20 Ibadah
- Tidak terencana 22 Ketersediaan
8 678 5 8
Fasilitas Umum
9 Desain Interior 590 4 14
10 Kebersihan 721 5 5
11 Kenyamanan 723 5 3
12 Keamanan 723 5 4
127
Lanjutan Tabel 4. Tabel 6. Tingkat Kinerja Atribut Botani Square
Ukuran (Luas) Tingkat Kinerja
13 564 4 15
Bangunan Pe
Total Skor Mo
14 Lokasi Strategik 659 4 10 No Atribut Produk rin
Penilaian du
Kemudahan Akses gk
15 689 5 6 (Xi) s
Angkutan Umum at
TOTAL 10.070 Ketersediaan
1 Supermarket/ 684 4 3
Hypermart
Berdasarkan modus pada Tabel 4, Ketersediaan Sarana
tingkat kepentingan atribut-atribut pusat 2 543 4 14
Hiburan
perbelanjaan modern dikelompokkan dalam 3
Ketersediaan
657 4 5
beberapa kriteria. Pengelompokan atribut Tempat Makan
berdasarkan modus dimuat dalam Tabel 5. Kelengkapan
4 600 4 13
Produk
Ketersediaan
Tabel 5. Kriteria Tingkat Kepentingan Atribut Pusat 5 627 4 7
Tempat Parkir
Perbelanjaan Modern 6 Ketersediaan Toilet 615 4 10
No Kriteria Atribut Ketersediaan Sarana
1 Sangat Tidak - 7 543 4 15
Ibadah
Penting Ketersediaan
2 Tidak Penting - 8 605 4 12
Fasilitas Umum
3 Biasa - 9 Desain Interior 614 4 11
4 Penting Ketersediaan Supermarket/ 10 Kebersihan 659 4 4
Hypermart 11 Kenyamanan 651 4 6
Ketersediaan Sarana Hiburan 12 Keamanan 625 4 9
Ketersediaan Tempat Makan Ukuran (Luas)
Kelengkapan Produk 13 626 4 8
Bangunan
Desain Interior 14 Lokasi Strategik 707 5 1
Ukuran (Luas) Bangunan Kemudahan Akses
Lokasi Strategik 15 707 5 2
Angkutan Umum
5 Sangat Penting Ketersediaan Tempat Parkir TOTAL 9.463
Ketersediaan Sarana Ibadah
Ketersediaan Toilet
Ketersediaan Fasilitas Umum Berdasarkan modus pada Tabel 6,
Kenyamanan tingkat kinerja Botani Square dapat
Keamanan dikelompokkan dalam beberapa kriteria.
Kebersihan
Kemudahan Akses Angkutan Pengelompokan atribut-atribut Botani Square
Umum berdasarkan modus diamati dalam Tabel 7.
Ekalokasari Plaza
Hasil IPA mengenai tingkat kinerja
atribut Ekalokasari Plaza dimuat dalam Tabel
8, di mana atribut yang dinilai paling baik oleh
pengunjung adalah atribut kenyamanan dengan
nilai total kinerja 650. Sedangkan atribut
128
ketersediaan sarana ibadah walaupun masih Bogor Trade Mall
pada kategori baik tetapi dinilai rendah dengan Hasil IPA mengenai tingkat kinerja
nilai kinerja 568. atribut Bogor Trade Mall seperti dalam Tabel
10, atribut yang dinilai paling baik oleh
Tabel 8. Tingkat Kinerja Atribut Ekalokasai pengunjung adalah atribut kemudahan akses
Plaza angkutan umum dengan nilai kinerja 629.
Tingkat Kinerja Sedangkan atribut desain interior walaupun
Total Skor Per masih dalam kategori biasa saja namun dinilai
No Atribut Produk Mo-
Penilaian
dus
ing paling rendah dengan nilai kinerja 487.
(Xi) kat
129
Lanjutan Tabel 11. Tabel 13. Kriteria Tingkat Kinerja Atribut
Ketersediaan Tempat Makan Pangrango Plaza
Kelengkapan Produk No. Kriteria Atribut
Ketersediaan Tempat Parkir 1 Sangat Tidak -
Ukuran (Luas) Bangunan Baik
Ketersediaan Toilet 2 Tidak Baik -
5 Sangat - 3 Biasa Saja Ketersediaan Supermarket/
Baik Hypermart
Desain Interior
Pangrango Plaza Kelengkapan Produk
Ketersediaan Sarana Hiburan
Hasil IPA mengenai tingkat kinerja Ketersediaan Tempat Parkir
atribut Pangrango Plaza dimuat dalam Tabel Kebersihan
12, di mana atribut yang dinilai paling baik Keamanan
oleh pengunjung adalah atribut kemudahan Ketersediaan Toilet
Ketersediaan Fasilitas Umum
akses angkutan umum dengan nilai total Ketersediaan Sarana Ibadah
kinerja 639. Sedangkan atribut ketersediaan Ketersediaan Tempat Makan
sarana hiburan dinilai paling rendah dengan Kenyamanan
nilai total kinerja 427, masuk dalam kategori Lokasi Strategik
4 Baik Ukuran (Luas) Bangunan
biasa saja. Kemudahan Akses Angkutan
Umum
Tabel 12. Tingkat Kinerja Atribut Pangrango 5 Sangat Baik -
Plaza
Tingkat Kinerja
3. Matriks IPA
Total Skor Peri
No Atribut Produk
Penilaian
Mo
ngk Setelah diketahui tingkat kepentingan
dus dan kinerja pusat perbelanjaan modern di Kota
(Xi) at
Ketersediaan Bogor, selanjutnya menentukan koordinat garis
1 Supermarket/ 481 3 12 pembagi dalam matriks IPA. Perhitungan
Hypermart
Ketersediaan pencarian koordinat garis pembagi matriks IPA
2 427 3 15 adalah :
Sarana Hiburan
Ketersediaan
3 488 3 10
Tempat Makan
Kelengkapan
4 472 3 14
Produk
Ketersediaan
5 533 3 4
Tempat Parkir
6
Ketersediaan
522 3 7 Garis pembagi pada diagram Kartesius
Toilet matriks IPA diperoleh dari rataan nilai total
Ketersediaan
7
Sarana Ibadah
490 3 9 tingkat kepentingan atribut pusat perbelanjaan
Ketersediaan modern (A) yaitu 671,333 sebagai sumbu Y
8 493 3 8
Fasilitas Umum dan rataan nilai total tingkat kinerja atribut
9 Desain Interior 479 3 13 Botani Square, Ekalokasari Plaza, Bogor Trade
10 Kebersihan 527 3 5
Mall, dan Pangrango Plaza (B) yaitu 578,617
11 Kenyamanan 484 3 11
12 Keamanan 525 3 6 sebagai sumbu X, sehingga dapat dibuat empat
Ukuran (Luas) kuadran yang menggambarkan evaluasi dari
13 550 4 3
Bangunan masing-masing atribut.
14 Lokasi Strategik 568 3 2
Kemudahan Akses
15 639 4 1 Botani Square
Angkutan Umum
TOTAL 7.678 Nilai total dari atribut tingkat
kepentingan atribut pusat perbelanjaan modern
Berdasarkan modus pada Tabel 12, dan tingkat kinerja atribut Botani Square
tingkat kinerja Pangrango Plaza dikelompok- dipetakan ke dalam suatu diagram Kartesius
kan dalam beberapa kriteria. Pengelompokan yang ditunjukkan pada Gambar 2.
atribut-atribut Pangrango Plaza berdasarkan
modus dimuat dalam Tabel 13.
130
750 750
7 7
6 6
12 11 10 12 10 11
Kepentingan
Kepentingan
5 14 5 14
4 1 1 4
650 650
Kuadran IV
Kuadran III
2 2
600 600
9 9
13 13
550 550
540 570 600 630 660 690 720 560 580 600 620 640 660
Kinerja Kinerja
Gambar 2. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan Gambar 3. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan
Atribut Pusat Perbelanjaan Modern dan Atribut Pusat Perbelanjaan Modern dan
Tingkat Kinerja Atribut Botani Square Tingkat Kinerja Atribut Ekalokasari
Plaza
Kuadran I menunjukkan atribut yang
dianggap sangat penting oleh pengunjung, Kuadran I menunjukkan atribut yang
namun Botani Square belum menunjukkan dianggap sangat penting oleh pengunjung,
kinerja yang baik, yaitu ketersediaan sarana namun Ekalokasari Plaza belum menunjukkan
ibadah. kinerja yang baik. Atribut tersebut adalah
Kuadran II menunjukkan atribut yang ketersediaan sarana ibadah.
dianggap penting oleh pengunjung dan telah Kuadran II menunjukkan atribut yang
dilaksanakan dengan sangat baik oleh Botani dianggap penting oleh pengunjung dan telah
Square sesuai dengan harapan pengunjung. dilaksanakan dengan sangat baik oleh
Atribut yang terdapat dalam kuadran ini Ekalokasari Plaza sesuai dengan harapan
sebaiknya dipertahankan dan lebih pengunjung. Atribut yang terdapat dalam
ditingkatkan lagi, yaitu: ketersediaan toilet dan kuadran ini sebaiknya dipertahankan dan lebih
fasilitas umum, keamanan, kenyamanan, ditingkatkan lagi. Atribut yang terdapat dalam
kebersihan, ketersediaan tempat makan kuadran II adalah: ketersediaan fasilitas umum,
(restoran), dan kemudahan akses angkutan ketersediaan tempat makan, kemudahan akses
umum. angkutan umum, kebersihan, kenyamanan,
Kuadran III menunjukkan atribut yang ketersediaan toilet dan keamanan.
dinilai kurang penting oleh pengunjung dan Kuadran III menunjukkan atribut yang
kinerja Botani Square juga dinilai kurang baik, dinilai kurang penting oleh pengunjung dan
maka sebaiknya tidak diprioritaskan untuk kinerja Ekalokasari Plaza juga dinilai kurang
ditingkatkan. Atribut yang terdapat dalam baik, maka tidak menjadi prioritas untuk
kuadran ini adalah ketersediaan sarana hiburan. ditingkatkan. Ekalokasari Plaza tidak memiliki
Kuadran IV menunjukkan atribut yang atribut yang termasuk dalam kuadran ini.
kurang penting menurut pengunjung tetapi Kuadran IV menunjukkan atribut yang
Botani Square telah memberikan yang terbaik kurang penting menurut pengunjung tetapi
sehingga pengunjung merasakan hal yang Ekalokasari Plaza telah memberikan yang
berlebihan dari atribut tersebut, yaitu terbaik, sehingga pengunjung merasakan hal
kelengkapan produk, ketersediaan tempat yang berlebihan dari atribut, yaitu: lokasi
parkir, desain interior, ukuran (luas) bangunan, strategik, ukuran (luas) bangunan, ketersediaan
ketersediaan supermarket/hypermart, dan tempat parkir, ketersediaan
lokasi strategis. supermarket/hypermart, desain interior,
kelengkapan produk, dan ketersediaan sarana
Ekalokasari Plaza hiburan.
Nilai total dari atribut tingkat
kepentingan atribut pusat perbelanjaan modern Bogor Trade Mall
dan tingkat kinerja atribut Ekalokasari Plaza Nilai total dari atribut tingkat
dipetakan ke dalam suatu diagram Kartesius kepentingan atribut pusat perbelanjaan modern
yang ditunjukkan pada Gambar 3. dan tingkat kinerja atribut Bogor Trade Mall
dipetakan ke dalam suatu diagram Kartesius
(Gambar 4).
131
750 750
7 7
6 6
11 10 12 11 10
12
Kuadran I Kuadran II Kuadran I Kuadran II
700 700
15 15
8 3 38
Kepentingan
Kepentingan
5 14 5 14
1 4 4 1
650 650
13 13
550 550
480 510 540 570 600 630 400 450 500 550 600 650
Kinerja Kinerja
Gambar 4. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan Gambar 5. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan
Atribut Pusat Perbelanjaan Modern dan Atribut Pusat Perbelanjaan Modern dan
Tingkat Kinerja Atribut Bogor Trade Tingkat Kinerja Atribut Pangrango
Mall Plaza
132
skor-skor faktor yang dimiliki dapat dibuat Tabel 14. Nilai Dimensi Pusat Perbelanjaan
perceptual map (peta persepsi). Modern
Berdasarkan hasil analisis Principle Pusat Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3
Perbela (Fasilitas (Kelengkap- (Kemudah-
Component Analysis (PCA), analisis faktor njaan Pendu- an Variasi an Akses
menghasilkan tiga komponen atau faktor yang Modern kung) Tenant) Kendaraan)
disebut dimensi pada perceptual map, dengan Botani
2,864 -1,178 0,062
eigenvalue satu atau lebih. Ketiga dimensi Square
Ekalokas
secara kumulatif dapat menjelaskan 100% ari Plaza
3,007 0,118 0,107
ragam data, maka harus dibentuk percetual Bogor
map berdimensi tiga. Trade 0,748 -0,087 2,759
Berdasarkan hasil analisis faktor, Mall
Pangran
rotated component matrix, dimensi 1 dibentuk 1,829 -1,326 -0,922
go Plaza
oleh atribut 1 (ketersediaan supermarket/
hypermart), 6 (ketersediaan toilet), 8
Berdasarkan hasil dari pengolahan data
(ketersediaan fasilitas umum), 9 (desain
MDS berbasis atribut dengan pendekatan
interior), 10 (kebersihan), 11 (kenyamanan), 12
analisis faktor, terlihat bahwa masing-masing
(keamanan), dan 13 (ukuran/luas bangunan).
pusat perbelanjaan modern memiliki posisi
Keseluruhan atribut ini pada umumnya
cukup berjauhan satu sama lain, artinya
berkaitan dengan fasilitas pendukung pusat
masing-masing pusat perbelanjaan modern
perbelanjaan modern, maka dimensi ini
telah memiliki positioning masing-masing dan
dinamakan sebagai fasilitas pendukung.
karakteristik khas. Namun jika dicermati,
Dimensi 2 dibentuk oleh empat atribut,
ternyata terdapat beberapa perbelanjaan
yaitu atribut 2 (ketersediaan sarana hiburan), 3
modern yang memiliki posisi yang cukup
(ketersediaan tempat makan), 4 (kelengkapan
berdekatan, yaitu Botani Square dengan
produk), dan 7 (ketersediaan sarana ibadah).
Ekalokasari Plaza dan Botani Square dengan
Pada umumnya atribut-atribut pada dimensi 2
Pangrango Plaza.
berkaitan dengan keinginan pengunjung
terhadap banyaknya pilihan ragam tenant yang
dapat dipilih, maka dimensi ini dapat 3.000
3
Langkah selanjutnya yang harus 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500
133
disebabkan kedua pusat perbelanjaan modern 3.000
sama. -1.000
2 Keterangan Gambar 8:
0.000
3
1 = Botani Square, 2 = Ekalokasari Plaza, 3 = Bogor
Dimensi 2: Kelengkapan Variasi Tenant
-1.000
Jika dilihat dalam perceptual map,
1 Bogor Trade Mall cenderung memiliki posisi
4 yang menjauh dari Botani Square, Ekalokasari
Plaza, dan Pangrango Plaza, sehingga memiliki
0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 diferensiasi yang unik atau tidak harus
Dimensi 1: Fasilitas Pendukung
bersaing secara langsung dengan pusat
Keterangan Gambar 7: perbelanjaan modern lainnya.
1 = Botani Square, 2 = Ekalokasari Plaza, 3 = Bogor
Bogor Trade Mall memiliki konsep jauh
Trade Mall, 4 = Pangrango Plaza
berbeda dari ketiga pusat perbelanjaan modern
Gambar 7. Penampang Dimensi 1 dan Dimensi 2 lainnnya, yaitu memadukan konsep antara mal
Perceptual Map Pusat Perbelanjaan dan trade center, serta segmen pasar yang
Modern di Kota Bogor dibidik lebih fokus pada kalangan middle low,
dengan menjanjikan barang-barang berharga
Persaingan secara langsung antara murah dan didukung Ramayana Department
Botani Square dengan Pangrango Plaza Store yang dikenal konsumen sebagai brand
disebabkan kedua pusat perbelanjaan modern dengan image murah.
ini membidik segmen pasar yang sama, yaitu Selain persaingan usaha, dari
keluarga, remaja, dan kalangan menengah ke perceptual map terlihat bahwa Ekalokasari
atas. Selain itu, faktor kedekatan lokasi Plaza memiliki positioning yang paling baik di
menyebabkan persaingan antara Botani Square mata konsumen, karena memiliki kedekatan
dan Pangrango Plaza semakin nyata, terutama yang paling dominan dengan dua dimensi,
ketika Botani Square mulai beroperasi, yaitu dimensi fasilitas pendukung dan dimensi
Pangrango Plaza terlihat menjadi lebih sepi kelengkapan ragam tenant, dibandingkan
pengunjung, atau dengan kata lain pengunjung ketiga pusat perbelanjaan lainnya. Sedangkan
Pangrango Plaza mengalihkan kunjungan ke Pangrango Plaza memiliki kedekatan yang
Botani Square. paling lemah dengan dua dimensi, yaitu
dimensi kelengkapan ragam tenant dan
dimensi kemudahan akses kendaraan.
134
Proses pencarian informasi melalui teman ilmiah dan menggambarkan situasi persaingan
paling besar dan menganggap pengadaan sesungguhnya, di samping preferensi (AHP)
event hiburan merupakan bentuk promosi dan positioning (biplot).
paling menarik, serta evaluasi alternatif,
dengan faktor kenyamanan sebagai DAFTAR PUSTAKA
pertimbangan pertama berkunjung ke pusat
perbelanjaan modern di Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor. 2007. Jumlah
Dari evaluasi alternatif yang dilakukan, Penduduk Kota Bogor Per Kecamatan
pengunjung memutuskan untuk berkunjung Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006.
dan sebagian besar konsumen memilih http://www.kotabogor.go.id. [24
Botani Square dengan tujuan membeli Oktober 2007]
makanan dan kebutuhan sehari-hari, dengan Rangkuti, F. 2002. Measuring Customer
cara memutuskan kunjungan secara Satisfaction: Gaining Customer
accident dan selanjutnya melakukan Relationship Strategy. Gramedia
evaluasi (sebagian besar konsumen Pustaka Utama, Jakarta.
merasakan tingkat kepuasan pada taraf Maholtra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran:
biasa atau loyalitas konsumen terhadap Pendekatan Terapan. PT Index.
pusat perbelanjaan modern relatif rendah). Jakarta.
2. Preferensi konsumen dapat diketahui dari
hasil IPA yang menunjukkan bahwa atribut
ketersediaan sarana ibadah dinilai paling
penting oleh konsumen dan yang dinilai
paling tidak penting adalah ukuran (luas)
bangunan. Hal lainnya, tingkat kinerja
atribut Botani Square yang dinilai paling
baik adalah atribut lokasi strategik, dan
ketersediaan sarana ibadah dianggap paling
tidak baik; tingkat kinerja atribut
Ekalokasari Plaza yang dinilai paling baik
adalah atribut kenyamanan dan atribut
ketersediaan sarana ibadah dianggap paling
tidak baik; tingkat kinerja atribut Bogor
Trade Mall yang dinilai paling baik adalah
atribut kemudahan akses angkutan umum,
dan atribut desain interior dinilai paling
tidak baik; tingkat kinerja atribut Pangrango
Plaza yang dinilai paling baik adalah atribut
kemudahan akses angkutan umum dan
atribut ketersediaan sarana hiburan dinilai
paling tidak baik.
3. Dari pengolahan data dengan MDS berbasis
atribut menurut analisis faktor, terlihat
bahwa tiga pusat perbelanjaan modern
dengan posisi berdekatan, yaitu Botani
Square, Ekalokasari Plaza dan Pangrango
Plaza. Kedekatan posisi tersebut
mengartikan bahwa Botani Square
merupakan pesaing langsung Ekalokasari
Plaza dan Pangrango Plaza. Di sisi lain, dari
perceptual map terlihat Ekalokasari Plaza
memiliki positioning paling baik, karena
memiliki kedekatan paling dominan dengan
dimensi fasilitas pendukung dan dimensi
kelengkapan ragam tenant.
Saran
Untuk penelitian berikutnya, perlu dilakukan
penelitian pendahuluan dalam proses
pemilihan pusat perbelanjaan modern yang
diteliti, agar didapatkan pemahaman secara
135