You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/262144331

UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF DAN KURATIF KEJADIAN


HIPERTENSI/STROKE BAGI WARGA DI DUKUH MAJAN DESA KWADUNGAN
KECAMATAN KERJO KAB. KARANGANYAR

Article · March 2009

CITATIONS READS

0 6,305

1 author:

Muhtadi Muhtadi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
48 PUBLICATIONS   130 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

I'm working the research on anti-diabetic and anti-inflammatory of extract from Channa striata fish and some Indonesian medicinal plants View project

I had finished to study anti hyperuricemic properties of some Indonsesian plants View project

All content following this page was uploaded by Muhtadi Muhtadi on 09 May 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF DAN KURATIF KEJADIAN HIPERTENSI/
STROKE BAGI WARGA DI DUKUH MAJAN DESA KWADUNGAN
KECAMATAN KERJO KAB. KARANGANYAR

Noor Alis Setiyadi*) dan Muhtadi**)


*) Fakultas Ilmu Kesehatan
**) Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

Hypertension in person will be major risk factors of a stroke, although


hypertension is actually something that can be controlled. The risk cause a stroke
also increasing with age. Stroke can affect the quality of life of the poor can even
endanger the life of people thus the prevention effort is a priority. The number of
hypertension incident in 2007 in the Kwadungan village reach 1,491 people (45%).
To overcome the problem of hypertension in the village, beside the drugs will be
expensive plus will aggravate the existing problem of health, people should be
introduced in herbal medicines based on the original natural of Indonesia where
material is located around the community, such as: celery, temulawak, pace and others.
Method of this Project is health counseling by teachers / lecturers with a system using
interactive audio-visual facilities and herbal treatment directly assisted with other
traditional treatments, which are guided by and under the supervision of general
practitioners. This activity was followed by 35 people in Dukuh Majan who have
hypertension and a complaint made in Melati Posyandu in Dukuh Majan, Kwadungan
village.
After this project, 28.57% of population are categorized 48.57% successful and
quite successful. On the other hand, there is a 22.86% gain value is less successful.
Education and demonstration herbal treatment is important for the public capital
hamlet in Majan to prevent and treat diseases, especially hypertension with cheap
and does not contain chemicals. Thus, it is expected to reduce the incidence of disease
in the hypertension community in Dukuh Majan, Kwadungan village particularly.

Kata kunci : promotif, preventif, kuratif, hipertensi, herbal

PENDAHULUAN dengan 90 mmHg dan tidak mengkonsumsi


Seseorang dapat di katakan menderita obat anti hipertensi (Join National
hipertensi apabila tekanan darah sistolik Commitee(JNC) VII).
lebih atau sama dengan 140 mmHg dan Pemerintah sendiri telah berupaya
tekanan darah distolik lebih dari atau sama untuk memberikan santunan dalam

44 Upaya Promotif, Preventif dan Kuratif Kejadian


Hipertensi/Stroke bagi Warga di Dukuh Manjan
Desa Wadungan Kec. Kerjo, Kab. Karanganyar
oleh: Alis Setiadi, dkk.
pelayanan kesehatan masyarakat. Akan kegiatan pengabdian ini sebagai berikut :
tetapi, karena keterbatasan anggaran, sumber Peningkatan pemahaman masyarakat ter-
daya manusia, serta luas dan banyaknya hadap penyakit hipertensi dan pemanfaatan
masyarakat yang perlu disantuni, meng- pengobatan herbal berbahan dasar tanaman
akibatkan masih banyak masyarakat yang Indonesia yang akan meningkatkan perilaku
belum terlayani dengan baik dalam pe- hidup sehat dan derajat kesehatan masyarakat.
nanganan masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi adalah suatu penyakif yang
Bantuan, dukungan dan partisipasi dari telah lama diketahui. Pertama kali ditemukan
anggota masyarakat yang memiliki penge- oleh Nei Jin sekitar tahun 2600 sebelum
tahuan, ketrampilan serta dana yang memadai masehi. Pada saat ini hipertensi banyak
sangat perlu dilakukan, untuk membantu diderita oleh masyarakat, modern oleh segala
meningkatkan pemahaman dan kualitas akibatnya seperti infark miocard, stroke,
kesehatan masyarakat. gagal jantung yang sering kali menjadi
Menurut profil kesehatan kabupaten penyebab kematian utama didunia 1,2,3
Karanganyar, angka kejadian hipertensi pada (Mayed. 2003).
tahun 2007 di Desa Kwadungan tersebut Seseorang dapat di katakan hipertensi
berjumlah 1.491 penduduk (45%). Kejadian apabila tekanan darah sistolik lebih atau sama
hipertensi ini juga didukung berdasarkan hasil dengan 140 mmHg dan tekanan darah distolik
diagnosa komunitas yang telah dilakukan, lebih dari atau sama dengan 90 mmHg dan
yaitu penyakit hipertensi menjadi prioritas tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi.
utama masalah kesehatan yang terjadi di desa (Join National Commitee(JNC) VII)
Kerjo tersebut. Penyakit hipertensi ini bagi Faktor-faktor resiko terjadinya
masyarakat sangat penting untuk dicegah dan hipertensi pada seseorang adalah: merokok,
diobati. Hal ini dikarenakan dapat menjadi obesitas (IMT>30), inaktifitas fisik, diabetes
pencetus terjadinya stroke yaitu kerusakan militus, ditambah dengan usia yang juga
pembuluh darah di otak. merupakan resiko terjadinya stroke, Diper-
Mahalnya obat kimia yang ada akan kirakan pada populasi diatas usia 55 tahun
semakin memperberat masalah kesehatan pada laki-laki dan 65 tahun pada Perempuan,
yang ada. Untuk hal tersebut masyarakat untuk tiap dekade risiko terjadinya stroke
harus dikenalkan pada obat-obat herbal yang akan berlipat dua, juga merupakan penyebab
berbahan dasar asli alam indonesia dimana kecacatan paling banyak (WHO, 1999).
bahan tersebut berada disekeliling masya- Hipertensi yang lama diderita meru-
rakat, seperti: seledri, temulawak, pace dan pakan faktor resiko paling utama terjadinya
lain-lain. stroke, meskipun sebenarnya hipertensi ini
Berdasarkan hal tersebut upaya pro- sesuatu yang dapat di kontrol. resiko terjanya
motif, preventif dan kuratif masalah hipertensi stroke juga lebih tinggi dengan bertambahnya
yang memanfaatkan ramuan/obat herbal usia. Stroke dapat berpengaruh burtuk
alami dan keterampilan pengobatan tradisi- terhadap kualitas hidup bahkan dapat mem-
onal lainnya, dalam membantu dan mengobati bahayakan kehidupan penderita, sehingga
penyakit-penyakit yang ada di masyarakat pencegahannya perlu menjadi prioritas
khususnya di Dukuh Majan Desa Kwadungan (Lamb et al, 2002).
Kabupaten Karanganyar sangatlah penting. Stroke dapat menyebabkan terganggu-
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan nya kualitas hidup kira–kira 10% penderita
pustaka di atas, maka dapat dituliskan iden- stroke akan tumbuh sempurna, 25% sembuh
tifikasi dan perumusan masalah untuk dengan keterbatasan ringan, 40% mendapat

WARTA, Vol .12, No.1, Maret 2009: 44 - 49 45


ISSN 1410-9344
gangguan sampai berat yang memerlukan ketiga, untuk obat antiparasit, pemberantas
perawatan khusus, 10% memerlukan fungi, antibakteri dan antitumor. Dalam
perawatan rumah atau fasilitas lain untuk pengembangan obat tradisional menjadi
jangka panjang, dan 15% meninggal segera fitofarmaka telah diterbitkan Peraturan
setelah stroke, 14% penderita stroke yang Menteri Kesehatan No. 760/Menkes/Per/IX/
hidup mendapat serangan yang kedua pada 1972 yakni “Daftar obat tradisonal yang
tahun pertama setelah stroke. Stroke dapat harus dikembangkan menjadi fitofarmaka”.
menyusahkan tidak hanya bagi yang Tujuan melakukan kegiatan penyuluh-
terserang, tetapi juga bagi keluarga yang an hipertensi untuk memberikan pemahaman
merawatnya. (Lamb et al, 2002). tentang peran penting dari ramuan herbal
British Hypertention Society (BHS) IV, tanaman Indonesia dan demo pengobatan
merekomendasikan perubahan gaya hidup secara langsung bagi penderita hipertensi
sebagai terapi pertama pada penderita dengan bagi warga Dukuh Majan, Kwadungan,
tekanan darah tinggi dan/atau yang mem- Karanganyar.
punyai kecenderungan untuk menderita Manfaat kegiatan ini agar pemahaman
darah tinggi. masyarakat & warga Dukuh Majan Desa
Tumbuhan obat dari hutan dan Kwadungan, Karangnyar, tentang peman-
perkebunan dapat dimanfaatkan untuk faatan ramuan herbal dan pengobatan tra-
mengobati berbagai penyakit, mengontrol disional lainnya semakin meningkat,
hama dan penyakit tanaman, dan bahan baku peningkatan perilaku hidup sehat masya-
industri lainnya. Melalui program biopros- rakat, dengan pemanfaatan ramuan herbal
peksi, industri farmasi secara agresif yang telah diwariskan oleh leluhur kita dan
diarahkan untuk mengeksplorasi kawasan dikaji secara ilmiah melalui hasil penelitian
hutan tropika untuk mengambil tumbuhan dan peningkatan derajat kesehatan, dengan
obat yang dipandang bernilai komersial demo pengobatan herbal & tradisional secara
tinggi di masa yang akan datang. langsung.
Beberapa contoh senyawa alami dari
tumbuhan yang dikembangkan menjadi obat METODE PELAKSANAAN
modern adalah alkaloida vincristine dan Metode kegiatan ini berupa: Penyu-
vinblastine (berkhasiat antikanker), flavo- luhan kesehatan oleh tenaga pengajar/dosen
noida derivat rutin (menurunkan permeabilitas dengan sistem yang interaktif dengan
pembuluh darah kapiler sehingga mengurangi memanfaatkan fasilitas audio-visual dan
pendarahan perifer), ginko flavoneglycosides demo pengobatan herbal secara langsung
(campuran glikosida, kaemferol, quercetin, yang dibantu dengan pengobatan tradisional
dan isorhamnetine), gingkgolides (campuran lainnya, yang dipandu dan dibawah
terpenoida) yang digunakan untuk pelancar pengawasan oleh dokter umum.
aliran darah ke otak dan taxol (berkhasiat Kedua kegiatan tersebut diikuti oleh 35
antikanker). masyarakat dukuh Majan yang mempunyai
Menurut Syamsuhidayat (1996) perlu keluhan hipertensi. Kegiatan ini dilakukan
diprioritaskan pengembangan obat untuk di Posyandu Melati dusun Majan desa
fitoterapi. Prioritas pertama untuk antiseptik Kwadungan pada tanggal 14 Juli 2008 yang
luar dan dalam, obat saluran pencernaan, dan meliputi pemberian teori dan demo peng-
obat kardiovaskuler. Prioritas kedua, untuk obatan herbal. Teori yang diberikan meliputi:
antidiabetik (hipoglekemik), diuretik, pengertian hipertensi, tanda dan gejala
antihelmintik dan psikotropik. Prioritas hipertensi, demo pemeriksaan tekanan darah,

46 Upaya Promotif, Preventif dan Kuratif Kejadian


Hipertensi/Stroke bagi Warga di Dukuh Manjan
Desa Wadungan Kec. Kerjo, Kab. Karanganyar
oleh: Alis Setiadi, dkk.
pengobatan herbal untuk hipertensi, dan 13) dan kurang berhasil (0-6). Hasil sebelum
demo pemberian obat herbal untuk hipertensi. dan sesudah pendidikan dapat dilihat pada
Evaluasi kegiatan dengan memberikan tabel 1.
pre-test dan post-test pada masyarakat
dimana pelatihan dilakukan dengan meng- Tabel 1.
gunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 26 Nilai Pengetahuan Sebelum dan Sesudah
pertanyaan, dengan skor 1 bila menjawab Pendidikan
benar dan 0 bila menjawab salah, skor ter-
tinggi adalah 26. Sebelum (pretest) Sesudah (protest)
Hasil tersebut dikategorikan sebagai Kategori Jumlah Persentase Jumlah Persentase
berikut: (%) (%)
1. Jika total skor rata-rata >= 13, dikategori- Berhasil 0 0 10 28,57
kan berhasil Cukup 10 28,6 17 48,57
2. Jika total skor rata-rata 6-13, dikategori- berhasil
kan cukup berhasil Kurang 25 71,4 8 22,86
3. Jika total skor rata-rata <13, dikategori- berhasil
kan kurang berhasil Total 35 100,0 35 100,00%

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1, maka terlihat


Kecamatan Kerjo merupakan salah perbedaan yang mencolok dalam pencapaian
satu kecamatan dari 17 kecamatan di wilayah nilai pretest-postest. Sebanyak 28,7% peserta
Kabupaten Karanganyar dengan luas wilayah penyuluhan termasuk dalam kategori nilai
46,82 km2 dengan ketinggian rata-rata 450 berhasil pada postest yang sebelum diadakan
m diatas permukaan laut. Kecamatan tersebut penyuluhan tak satupun peserta mencapai
memiliki 10 desa yaitu: desa Kuto, Tamansari, kategori berhasil. Hal ini menunjukkan
Ganten, Plosorejo, Karangrejo, Kwadungan, adanya peningkatan pengetahuan para peserta,
Botok, Sumberejo dan Tawangsari. Untuk sebelum dan sesudah penyuluhan. Disisi lain
jumlah penduduk desa Kwadungan pada peserta yang termasuk kategori kurang
tahun 2005 sebanyak 3.271 orang. berhasil mencapai 22,86%, hal ini dikarena-
Berdasarkan data profil kesehatan kan karena peserta lebih dari 50% berusia
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar diatas 50 tahun yang diasumsikan bahwa usia
angka kejadian hipertensi pada tahun 2007 tersebut terdapat kesulitan dalam pemaham-
di Desa Kerjo tersebut berjumlah 1.491 an secara cepat terhadap materi yang diberikan.
penduduk. Pada kegiatan demo pengobatan herbal ini
Kegiatan pendidikan dan demo ini berjalan diikuti oleh 35 orang, distribusi pasien
lancar. Masyarakat yang mengikuti pendidikan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
dan demo ini dengan senang hati meskipun table 2.
dengan fasilitas seadanya.
1. Gambaran Pengetahuan sebelum dan
sesudah Pendidikan/Penyuluhan.
Pretest dilakukan sebelum penyuluhan
dimulai dengan memberikan 26 pertanyaan
pengetahuan sekitar penyakit hipertensi.
Nilai berada pada rentang 0-13 dengan
kategori berhasil (>=13), cukup berhasil (6-

WARTA, Vol .12, No.1, Maret 2009: 44 - 49 47


ISSN 1410-9344
Table 2 ini. Hal tersebut karena keluhan dan penyakit
Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis rentan menyerang kelompok umur tersebut.
Kelamin
KESIMPULAN
No Jenis Jumlah Prosentase Setelah diadakan pendidikan dan demo
Kelamin pengobatan herbal kesimpulan yang dapat
diambil sebagai berikut :
1 Laki-laki 12 34%
1. Pengetahuan masyarakat peserta
2 Perempuan 23 65% pendidikan meningkat dan 28,57%
Jumlah 35 100% diantaranya mendapat skor berhasil dan
48,57% cukup berhasil.
Jumlah pasien perempuan lebih banyak 2. Hanya 22,86% peserta pendidikan
daripada laki-laki, hanya faktor kebetulan yang mendapat nilai kurang berhasil
saja dan tidak memberikan makna bahwa setelah pelatihan dilakukan.
perempuan lebih rentan terkena hipertensi.
Kemungkinan pelaksanaan bukan hari libur PERSANTUNAN
dan tempatnya diposyandu dimungkinkan Tim pengabdian masyarakat, mengucapkan
menjadi penyebab perempuan bisa hadir terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
dalam kegiatan tersebut dan laki-laki masih membantu dalam persiapan dan
aktif bekerja. pelaksanaannya yaitu :
1. Perangkat Dusun Majan Desa
Table 3 Kwadungan Kecamatan Kerjo
Distribusi Pasien Berdasarkan Umur Kabupaten Karanganyar, kader posyandu
melati dan tenaga kesehatan puskesmas
setempat yang telah membantu kegiatan
No Umur Jumlah Prosentase
ini.
1 <51 7 20% 2. PJ. Industri Jamu Borobudur Semarang
tahun yang telah menyumbangkan obat
2 51-61 6 17% herbalnya untuk kegiatan ini.
tahun 3. Mahasiswa Progdi Kesehatan
Masyarakat FIK UMS yang membantu
2 >61 22 62% pelaksanaan kegiatan ini.
tahun
4. Pimpinan LPM UMS yang telah
Jumlah 35 100% membantu untuk mendanai kegiatan ini.
5. Semua pihak yang turut berperan dan
Umur diatas 61 tahun merupakan jumlah membantu kelancaran dan kesuksesan
terbanyak pasien yang mengikuti kegiatan kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anomious, 2005, Profil Puskesmas Kerjo, DKK.


Anomious, 2005, Profil Kecamatan Kerjo,Kecamatan Kerjo
Louis Lamb RE, Bradford MJ. 2002. 17(4): 186-91, Controlling Hypertension to redukace
the risk of stroke.Prog cardiovasc Nurs.

48 Upaya Promotif, Preventif dan Kuratif Kejadian


Hipertensi/Stroke bagi Warga di Dukuh Manjan
Desa Wadungan Kec. Kerjo, Kab. Karanganyar
oleh: Alis Setiadi, dkk.
Simon G. 2002. 4(5) 338-334, Why do Treated Hypertensives Suffer Stroke An Internis’t
Perspective. J clin hypertens .
Djonaedy W. Patofisiologi, 2001, serta Perkembangan Mutakir Menejemen Hypertensi Pada
Stroke. Aksona. No: 8 th 15 maret, 1-32.
Guidelina, 2004, Kelompok Studi Serebro Spinal Dan Neuro Geriatri. Perhimpunan dokter
spesialis saraf Indonesia (Perdossi).
Mayed J. Hughest. Hypertension, 2003, Cardiac and vascular pathophysiology. BMJ Publising
Group & Britis Cardiac Society, 89(9)1104-1109.
Suroto, 2003, Penanganan Hipertensi Sebagai Prevensi Primer Dan Sekunder Terhadap
Stroke. Papdi . cabang Surakarta, 30 mei.
Anonim, 2006, Simposium pelantikan dokter periode 157 UNS, The Holistic Approach
In Current Managemen Of Hypertension. 16 september.
Hospital Abidin Zainal, 2006, Management of Stroke Conditions at Hospital Level, Seminar
for clinical physiotherapist Province of Nangroe Aceh Darussalam, Handicap
International, 19-22 September.
Anonim, 1992, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 760/Menkes/Per/IX/1992 tentang
Fitofarmaka, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1993, Sistem Kesehatan Nasional, Depkes RI, Jakarta.
Supriadi, 2001, Tumbuhan Obat Indonesia; penggunaan dan khasiatnya, Pustaka Populer
Obor, Jakarta.
Syamsuhidayat, 1996, Pola Pengembangan Obat. Prosiding 2 Pembudidayaan Tanaman Obat,
Unsoed, Purwokerto.
Widodo, R., 2006, Panduan Keluarga: Memilih dan Menggunakan Obat, Cetakan Kedua,
Kreasi Wacana, Yogyakarta.

WARTA, Vol .12, No.1, Maret 2009: 44 - 49 49


ISSN 1410-9344
50 Upaya Promotif, Preventif dan Kuratif Kejadian
Hipertensi/Stroke bagi Warga di Dukuh Manjan
Desa Wadungan Kec. Kerjo, Kab. Karanganyar
oleh: Alis Setiadi, dkk.

View publication stats

You might also like