You are on page 1of 11

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU PEMBIMBING TENTANG

PENGENDALIAN STRES DALAM BELAJAR


DI SMPN 2 PONTIANAK

Gresmid Simare Mare, Indri Astuti, Abas Yusuf


Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Untan Pontianak
Email: gresmid.gsm@gmail.com

Abstract: This study aims to obtain an objective picture of Information Services


by Supervising Teachers About Controlling Stress in Learning in Class VIII
SMPN 2 Pontianak . The general problem in this study is "What is Information
Services by Supervising Teachers for Stress Control in Learning in Class VIII
SMPN 2 Pontianak 2016/2017 Academic Year. The method used is descriptive
method with a quantitative approach. The sample in this study were 34 students.
Data collection techniques in this study are direct communication techniques
and indirect communication techniques. Data collection tools in this study were
questionnaires, and interviews. The results of the data analysis showed that the
information service carried out by the tutor to control stress on students of
SMPN 02 Pontianak reached an actual score of 1058 from an ideal maximum
score of 1394, meaning that it reached 75.89% in the Good category. Obstacles
faced in the implementation of information services by the mentor teacher to
control stress in learning is the time limitation of the mentor teacher in
developing material to control stress in learning, caused by the tutor teacher
does not get hours of class entry, lack of cooperation with teachers in the field
of study, books the library is very limited.

Keywords: Information Services, Controlling Stress

PENDAHULUAN
Stres merupakan suatu kondisi psikologis dan social yang berhubungan
yang tidak seimbang akibat adanya pekerjaan dan lingkungannya. Losyk
suatu rangsangan dari luar dirinya, maka (2007:10) mengatakan bahwa “stres
individu akan segera berusaha dapat terjadi akibat adanya pemicu,
mengatasinya untuk mencapai keadaan misalnya sebuah situasi atau peristiwa
seimbang. Bila gagal mengatasinya yang terjadi pada kita”. Adapun Passer
maka individu mengalami stres. & Smith (2007:443) mengatakan bahwa
Menurut Santrock (2007:295) “Stressor is a form the specifics of the
mengatakan bahwa” Stres adalah respon stimulus, whether physical or
individu terhadap stresor, yaitu situasi psychological. become individual
dan peristiwa yang mengancam mereka freedom and need individual freedom
dan menuntut kemampuan coping and need individuals to adapt to it”.
mereka”. Adapula yang menganggap Stres adalah suatu kondisi ketegangan
stres dan ketegangan merupakan Faktor yang mempengaruhi emosi, proses
sebab akibat. Namun banyak orang berfikir dan kondisi seseorang. Stres
cenderung menganggap stres sebagai yang terlalu besar dapat mengancam
tanggapan patologos (proses kemamampuan atau kondisi seseorang
penyimpangan kondisi biologis yang dalam menghadapi lingkungan.stres
sehat) terhadap tekanan-tekanan juga bisa timbul akibat respon fisik dan

1
psikis individu terhadap perstiwa menentukan bentuk generasi muda
tersebut, respon bisa berupa ancaman mendatang melalui peningkatan sumber
yang kita rasakan atau yang sebenarnya daya manusia, maka semua guru yang
belum terjadi. Handoko (dalam Eliyanti mengajar di sekolah harus mempunyai
2010:45) “menyatakan bahwa sudut semangat keprofesian dalam diri
pandang seseorang yang menagalami seorang guru terhadap tugas yang
stres akan memberikan tanggapan dibebankan pada dirinya. Kedua aspek
terhadap hal-hal yang dinilai yang tersebut dapat meningkatkan kinerja
mendatangkan stres”. Tanggapan orang guru dalam memberikan layanan
terhadap sumber stres dapat informasi khususnya mengendalikan
mempengaruhi dalam segi psikologi dan stres dalam belajar, untuk mewujudkan
jasmani, tanggapan ini biasanya disebut hal itu selain keberadaan guru yang
tekanan atau tegangan. Dalam proses berfungsi sebagai pendidik dan pengajar
itu, hal yang dapat menyebabkan stres dengan segala kemapuan profesinya,
dan pengalaman orang yang mengalami tentu saja semua itu tidak terlepas dari
stres akan saling berkaitan. Proses itu siswa itu sendiri. Siswa dituntut untuk
merupakan timbal balik dan aktif dalam interaksi belajar mengajar.
menciptakan usaha dan penyesuaian Harapan dengan diberikannya layanan
atau tepatnya penyeimbangan, yang informasi oleh guru pembimbing agar
terus menerus antara orang yang para siswa dapat memiliki nilai dan
mengalami stres dan keadaan yang prestasi yang tinggi, rajin mengikuti
penuh stres. Dalam hal ini menangani semua mata pelajaran, rutin dalam
stres, kita perlu bisa secara sadar mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
mengganti isi percakapan yang tidak serta dapat terhindar dari perasaan stres.
mendukung dengan kalimat yang bisa Namun harapan tersebut baru sebatas
mendukung kita. Langkah ini biasa wacana, sebab pada kenyataanya
disebut percakapan kalbu. Dimana guru harapan tersebut masih jauh dari yang
merupakan ujung tombak pelaksanaan diharapkan, berdasarkan hasil dari
pendidikan di lapangan atau dengan wawancara kepada guru BK
kata lain berhasil tidaknya pendidikan di menunjukkan bahwa kenyataan yang
SMPN 2 pontianak yang ditentukan terjadi di lapangan siswa tidak memiliki
oleh kualitas guru itu sendiri, baik nilai dan prestasi yang baik, selain itu
secara aspek kemampuan, pemahaman siswa seingkali melanggar norma-norma
materi, maupun sikap pengabdian atau peraturan sekolah, dan siswa juga
kepribadian guru yang ditampilkan membolos, bahkan ada yang tidak
dalam kehidupannya sehari-hari. mengikuti beberapa mata pelajaran.
Hal ini sejalan dengan pendapat Dari pemaparan latar belakang
Zakiah Daradjat (2005:8) yang diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengatakan :”Setiap guru akan mengambil judul tentang ”Layanan
mempunyai pengaruh tersebut ada yang Informasi Oleh Guru Pembimbing
terjadi melalui pendidikan dan Untuk Mengendalikan Stres Dalam
pengajaran yang dilakukan dengan Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah
sengaja dan ada pula yang terjadi tidak Menengah Pertama Negeri 2
sengaja bahkan tidak disadari oleh guru Pontianak”.
melalui sikap, gaya, yang begitu Berdasarkan uraian di atas,
strategis dalam pendidikan anak”. dirumuskan masalah umum sebagai
Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah berikut: “Bagaimanakah Layanan
bahwa peranan guru sangat besar bagi Informasi oleh Guru Pembimbing untuk
keberhasilan siswa. Mengingat akan Pengendalian Stres Dalam Belajar Pada
besarnya peranan guru dalam Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah

2
Pertama Negeri 2 Pontianak Tahun informasi pendidikan maupun informasi
Ajaran 2017/2018?” Tujuan umum dari lainnya. Bagi siswa, tersedianya
penelitian ini adalah memperoleh berbagai informasi akan sangat berguna
gambaran yang objektif tentang layanan bagi pengembangan wawasan dirinya.
informasi oleh guru pembimbing untuk Sebab dengan informasi diharapkan
mengendalikan stres dalam belajar pada para siswa akan banyak memperoleh
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah pengetahuan yang bermanfaat untuk
Pertama Negeri 2 Pontianak . kepentingan dirinya dimasa yang akan
Adapun yang menjadi tujuan khusu datang. Istilah layanan informasi berasal
penelitian ini adalah untuk memperoleh dari dua kata, “Layanan” dan diartikan
informasi secara objektif tentang : dengan “Perihal atau cara melayani”,
(1) Langkah-langkah pelaksanaan sedangkan “Informasi adalah
layanan informasi oleh pembimbing penerangan, keterangan, pemberitahuan
untuk mengendalikan stres dalam pada kabar atau berita tentang sesuatu”.
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Berdasarkan pengertian kedua kata
Pertama Negeri 2 Pontianak tersebut dapat disimpulkan bahwa
(2) Bentuk kegiatan pelaksanaan layanan layanan informasi adalah suatu usaha
informasi oleh pembimbing untuk bantuan atau cara melayani seseorang
mengendalikan stres dalam belajar pada dalam rangka memberikan penerangan
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah atau informasi yang diperlukan oleh
Pertama Negeri 2 Pontianak seseorang atau individu yang
(3) Metode pelaksanaan layanan bersangkutan.
informasi oleh pembimbing untuk Menurut Winkel (dalam Tohirin
mengendalikan stres dalam belajar pada 2014:142) mengatakan “Layanan
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah informasi adalah suatu layanan yang
Pertama Negeri 2 Pontianak berupaya memenuhi kekurangan
(4) Materi pelaksanaan layanan individu akan informasi yang mereka
informasi oleh pembimbing untuk perlukan”. Layanan informasi dalam
mengendalikan stres dalam belajar pada pendidikan di sekolah adalah proses
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah bantuan yang diberikan kepada siswa
Pertama Negeri 2 Pontianak agar ia sebagai pribadi memiliki
(5) Hambatan yang dihadapi dalam pemahaman yang benar akan diri
pelaksanaan layanan informasi oleh pribadinya dan akan dunia sekitarnya,
pembimbing untuk mengendalikan stres mengambil keputusan untuk melangkah
dalam belajar pada Siswa Kelas VIII maju secara optimal dalam
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 perkembangannya menolong dirinya
Pontianak sendiri menghadapi serta memecahkan
(6) Upaya meengendalikan stres dalam masalah-masalahnya. Dalam layanan
belajar oleh guru pembimbing pada bimbingan dan konseling layanan
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah informasi adalah suatu jenis layanan
Pertama Negeri 2 Pontianak. yang memungkinkan peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat menerima dan memahami berbagai
menjadi masukan yang bermanfaa tbagi informasi seperti informasi pendidikan
pengembangan teori-teori bimbingan dan jabatan yang dapat digunakan
dan konseling yang telah ada khususnya sebagai bahan pertimbangan dan
dalam pemberian layanan informasi pengambilan keputusan untuk
mengendalikan stres dalam belajar. kepentingan mereka.
Sekolah merupakan salah satu wadah Menurut Wardati dan Jauhar
bagi para siswa untuk dapat (2011:142) menyatakan bahwa
memperoleh berbagai informasi, baik “Layanan informasi yaitu layanan yang

3
membantu peserta didik menerima dan Mu’tadin (2002:63) mendefinisikan
memahami berbagai informasi diri, “Mengelolah stres belajar sebagai
sosial, belajar, karier/jabatan, dan usaha untuk mencegah timbulnya stres,
pendidikan lanjutan”. Menurut Nurihsan meningkatkan ambang stres dari
(2007:35) menyatakan bahwa “Layanan individu dan menampung akibat
informasi yaitu layanan dalam fisiologi dari stress”. Berikut akan
memberikan sejumlah informasi kepada dibahas mengenai strategi mengelolah
peserta didik”. Layanan informasi juga stres belajar melalui yaitu (1)
bermakna usaha-usaha untuk Melakukan Meditasi, (2) Meningkatkan
membekali siswa dengan pengetahuan relaksasi siswa, (3)Mampu
serta pemahaman tentang lingkungan bersosialisasi, (4) Mampu membagi
hidupnya dan tentang proses waktu dalam belajar.
perkembanga anak muda. Usaha yang dapat dilakukan guru
Dari beberapa pengertian pembimbing dalam mengatasi kendala,
tentang layanan informasi diatas dapat baik internal maupun eksternal dalam
diambil kesimpulan bahwa layanan mengendalikan stres terhadap belajar
informasi adalah suatu kegiatan atau siswa disekolah yakni dengan
usaha untuk membekali para siswa melakukan konsolidasi keluar dan
tentang berbagai macam pengetahuan kedalam sekolah. Konsolidasi keluar
supaya mereka mampu mengambil dimaksudkan untuk mendapatkan
keputusan secara tepat dalam pengalaman, tukar informasi antara guru
kehidupannya. Layanan informasi pembimbing dari sekolah lain dalam
adalah serangkaian kegiatan dalam upaya mengendalikan stres dalam
rangka pemberian bantuan kepada siswa belajar. Sedangkan konsolidasi kedalam
dengan jalan memberikan penerangan dilakukan untuk mendapatkan dukungan
yang dapat dipergunakan untuk baik dari kepala sekolah maupun guru-
membuat suatu rencana pendidikan guru terutama dalam hal program
selanjutnya. bimbingan dan konseling agar dapat
Tujuan layanan informasi yaitu untuk terprogram seperti mata pelajaran
membantu siswa agar memahami dan lainnya yang ada disekolah.
menerima diri dan lingkungannya secara Stres adalah keadaan internal yang
objektif, positif dan dinamis, dapat dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik
mengambil keputusan, dan dari tubuh (kondisi penyakit, latihan,
mengarahkan diri untuk kegiatan- dll) atau oleh kondisi lingkungan dan
kegiatan yang berguna sesuai dengan social yang dinilai potensi yang
keputusan yang diambil. membahayakan, tidak terkendali atau
Meteri yang diberikan dalam melebihi kemampuan individu untuk
pelaksanaan layanan informasi dapat melakukan coping. menurut Stanley
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. (dalam santrock 2007:295) mengatakan
Sebagaimana telah diungkapkan bahwa stres adalah “respons individu
terdahulu, layanan informasi adalah terhadap stresor, yaitu situasi dan
suatu layanan yang diberikan kepada peristiwa yang mengancam mereka dan
siswa untuk membekalinya dengan menuntun kemampuan coping mereka”.
pengetahuan yang berkenaan dengan Selanjutnya menurut Rice (dalam Indri
perkembangan dirinya. Oleh sebab itu Kemala, 2007:9) mengatakan bahwa
pertimbangkan dalam menentukan jenis “Stres adalah suatu kejadian atau
materi hendaknya bertolak pada stimulus lingkungan yang menyebabkan
kenyataan atau permasalahan yang individu merasa tegang”. Selain itu stres
sedang di hadapi oleh siswa. mengacu pada peristiwa yang dirasakan
membahayakan kesejahteraan fisik dan

4
psikologis seseorang. Situasi ini disebut bilamana diperlukan studi yang lebih
sebagai penyebab stres dan reaksi mendalam”. Dalam metode penelitian
individu, terhadap situasi stres ini dapat diperlukan populasi sebagai sumber
juga disebut sebagai respon stres. data atau subyek dari sebuah penelitian
Stres memiliki dua gejala atau akibat menurut Sugiyono, (2011:80) “Populasi
yang dapat dialami oleh remaja. adalah wilayah generalisasi yang terdiri
Gejala/akibat yang positif bersifat yang atas, obyek/subyek yang mempunyai
menyenangkan merupakan pengalaman kualtas dan karakteristik tertentu yang
yang memuaskan. Syaiful Bahri ditetapkna oleh peneliti untuk dipelajari
Djamarah (2002:110) menyatakan: dan kemudian ditarik kesimpulannya”
“Anak tidak lagi memiliki banyak Dalam penelitian ini karakteristik yang
waktu untuk mengunjungi tempat di jadikan sumber data yaitu: (1) Guru
bermain atau menghabiskan waktu Bimbingan Konseling di Sekolah
sorenya berinteraksi dengan anak Menengah Pertama Negeri 2 Pontianak
tengga”. (2) Siswa yang terdaftar dan aktif di
Faktor-faktor yang dapat Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
berpengaruh terhadap stres dalam Pontianak, (3) Siswa yang telah
belajar siswa dapat dibedakan menjadi mengikuti layanan informasi oleh guru
dua bagian, yaitu faktor eksternal dan BK tentang pengendalian stres di
faktor internal, Hakim (2000:11) Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
mengemukakan faktor-faktor yang Pontianak.
mempengaruhi stres belajar menjadi dua Polopulasi dalam penelitian ini yaitu
yaitu: (1) Faktor internal (2) Faktor 134 dengan Sampel 34 orang.
eksternal. Dari pendapat para ahli diatas Teknik pengumpulan data yang
dapat ditarik kesimpulan bahwa, Faktor digunakan adalah teknik komunikasi
eksternal merupakan Faktor-faktor yang tidak langsung dan komunikasi
mempengaruhi stres yang bearasal dari langsung. Dengan alat pengumpulan
luar diri itu sendiri. Sedangkan Faktor data yang sesuai angket dan
internal merupakan Faktor dari dalam
wawancara.
diri siswa yang mempengaruhi stres
Untuk menganalisis data yang
dalam belajar.
diperoleh dari angket, dapat
menggunakan perhitungan persentase.
METODE PENELITIAN
Rumus perhitungan persentase menurut
Metode yang digunakan dalam
Ali (2013:201) sebagai berikut:
penelitian ini adalah metode deskriptif. n
Nawawi (2012: 67) menyatakan bahwa X% = N x 100 …………………….[1]
“metode deskriptif dapat diartikan Keterangan:
sebagai prosedur pemecahan masalah X= Presentase yang dicapai
yang diselidiki dengan n= Nilai yang diperoleh
menggambarkan/melukiskan keadaan N;= Jumlah seluruh nilai
subyek/obyek penelitian (seseorang,
lembaga masyarakat, dan lain-lain) pada HASIL DAN PEMBAHASAN
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta Penyajian Data
yang tampak atau sebagaimana adanya. Adapun analisis data layanan
Bentuk penelitian yang digunakan Studi informasi oleh guru pembimbing
survey seperti diungkapkan menurut tentang pengendalian stres dalam belajar
Nawawi (2007:68) menyatakan bahwa pada siswa kelas VIII SMP N 2
“Studi survei bersifat menyeluruh yang Pontianak dapat dilihat pada table 1
kemudian akan dilanjutkan secara berikut :
mengkhususkan pada aspek tertentu

5
Table 1. Persentase Layanan Informasi Oleh Guru Pembimbing Tentang Pengendalian
Stres Dalam Belajar

No Aspek Variabel Skor Skor % Katego


actual ideal ri
1 Bentuk-bentuk kesiapan yang
dilaksanakan oleh guru pembimbing
tentang mengendalikan stres dalam 168 234 70,58 Baik
belajar %

a. Pertemuan umum 26 34 76,47 Baik


%
b. Pertemuan klasikal 26 34 76,47 Baik
%
c. Pertemuan kelompok 71 102 69,60 Cukup
%
d. Pertemuan pribadi 45 68 67,64 Cukup
%
2 Materi yang disampaikan oleh guru
pembimbing dalam layanan
informasi tentang mengendalikan 653 850 70,58 Baik
stres dalam belajar %
a. Melakukan meditasi 144 204 70,58 Baik
%
b. Mampu membagi waktu dalam 108 136 79,41 Baik
belajar %
c. Mampu bersosialisasi 108 136 79,41 Baik
%

d. Meningkatkan relasi siswa 293 374 78,34 Baik


%
3 Metode yang digunakan oleh guru
pembimbing dalam mengendalikan
stres dalam belajar 237 306 77,45 Baik
%
a. Metode ceramah 79 102 77,45 Baik
%
b. Metode tanya jawab 28 34 82,35 Sangat
% Baik
c. Metode diskusi 55 68 80,88 Sangat
% Baik
d. Metode penugasan 75 102 73,52 Sangat
% Baik
Total 1058 1394 75,89 Baik
%

6
Berdasarkan tabel 1 di atas secara 2 Pontianak diperoleh skor aktual 405
keseluruhan dikatakan bahwa layanan dan skor maksimal ideal 544 dengan
informasi yang dilaksanakan oleh guru perhitungan rata-rata 74,44% berada
pembimbing untuk mengendalikan pada kategori “baik”. (a) Melakukan
stress pada siswa SMP Negeri 02 meditasi diperoleh skor aktual 144 dari
Pontianak mencapai skor aktual 1058 skor maksimal ideal 204. Berarti
dari skor maksimal ideal 1394 berarti mencapai 70,58 %. Berada pada
mencapai 75,89 % berada pada kategori kategori “ baik”. Artinya materi tentang
“ baik”. meditasi yang disampaikan oleh guru
Lebih terperinci dapat dijelaskan bimbingan konseling sudah baik. (b)
melalui aspek-aspek kegiatan layan Mampu membagi waktu dalam belajar
informasi pada siswa sebagai berikut: diperoleh skor aktual 108 dari skor
(1) Bentuk kegiatan yang dilaksanakan maksimal ideal 136. Berarti mencapai
oleh guru pembimbing dalam layanan 79,41 %. Berada pada kategori “ baik”.
informasi tentang mengendalikan stress Artinya materi yang disampaikan guru
dalam belajar memperoleh skor aktual bimbingan konseling mengenai
168 dan skor maksimal ideal 238 skor pembagian waktu dalam belajar sudah
70,58 % dengan kategori “Baik”. baik (c) Mampu bersosialisasi diperoleh
Kemudian pelaksanaannya sesuai skor aktual 108 dari skor maksimal ideal
dengan waktu dan materi yang 136. Berarti mencapai 79,41 %. Berada
direncanakan. (a) Pertemuan umum pada kategori “ baik”. Artinya materi
diperoleh skor aktual 26 dari skor yang disampaikan guru bimbingan
maksimal ideal 34. Berarti mencapai konseling tentang bersosialisasi sudah
76,47 %. Berada pada kategori “ baik”. sangat baik. (d) Meningkakan relasi
Artinya Pertemuan umum yang siswa diperoleh skor aktual 293 dari
dilakukan guru bimbingan konseling skor maksimal ideal 374. Berarti
sudah baik. (b) Pertemuan klasikal mencapai 78,34 %. Berada pada
diperoleh skor aktual 26 dari skor kategori “ baik”. Artinya materi yang
maksimal ideal 34. Berarti mencapai disampaikan guru bimbingan konseling
76,47 %. Berada pada kategori “ baik”. tentang bertanggung jawab sudah baik.
Artinya Pertemuan klasikal yang (3) Metode yang digunakan dalam
dilakukan guru bimbingan konseling layanan informasi oleh guru
sudah baik. (c) Pertemuan kelompok pembimbing untuk Mengendalikan
diperoleh skor aktual 71 dari skor Stress Dalam Belajar Pada Siswa Kelas
maksimal ideal 102. Berarti mencapai VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri
69,60 %. Berada pada kategori “ 2 Pontianak diperoleh skor aktual 237
cukup”. Artinya Pertemuan kelompok dan skor maksimal ideal 306 dengan
yang dilakukan guru bimbingan perhitungan rata-rata 77,45 % berada
konseling sudah cukup baik. (d) pada kategori “baik”. (a) Metode
Pertemuan pribadi diperoleh skor aktual ceramah diperoleh skor aktual 79 dari
45 dari skor maksimal ideal 68. Berarti skor maksimal ideal 102. Berarti
mencapai 67,64 %. Berada pada mencapai 77,45 %. Berada pada
kategori “ cukup”. Artinya Pertemuan kategori “baik”. Artinya metode
pribadi yang dilakukan guru bimbingan ceramah yang digunakan guru
konseling sudah cukup baik. bimbingan konseling sudah baik. (b)
(2) Materi yang disampaikan dalam Metode tanya jawab diperoleh skor
layanan informasi oleh guru aktual 28 dari skor maksimal ideal 34.
pembimbing untuk Mengendalikan Berarti mencapai 82,35 %. Berada pada
Stress Dalam Belajar Pada Siswa Kelas kategori “ sangat baik”. Artinya metode
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri tanya jawab yang digunakan guru

7
bimbingan konseling sudah sangat baik belajar : usahakan tetap menarik minat
(c) Metode diskusi diperoleh skor aktual dan perhatian siswa, berikan informasi
55 dari skor maksimal ideal 68. Berarti secara sistematis dan sederhana, berikan
mencapai 80,88 %. Berada pada contoh yang berkaitan dengan kehidupan
kategori “ sangat baik”. Artinya metode sehari-hari, lakukan persiapan sebaik
diskusi yang digunakan guru bimbingan mungkin, khususnya bila teknik yang
konseling sudah sangat baik.(d) Metode digunakan adalah siswa mendapakan
penugasan diperoleh skor aktual 75 dari sendiri informasinya seperti karyasiwata
skor maksimal ideal 102. Berarti dan pemberian tugas, bila menggunakan
mencapai 73,52 %. Berada pada teknik langsung atau tak langsung
kategori “baik”. Artinya metode usahakan tidak terjadi kekeliruan,
penugasan yang digunakan guru usahakan selalu bekerjasama dengan
bimbingan konseling sudah sangat baik guru mata pelajaran dan wali kelas.
(2) Dalam pelaksanaan layanan informasi
Pembahasan waktu yang ada tidak cukup untuk
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan menjelaskan materi.
oleh guru pembimbing dalam layanan (3) Pelaksanaan layanan informasi untuk
informasi tentang mengendalikan stress mengendalikan stress dalam belajar
dalam belajar memperoleh skor aktual berjalan sesuai dengan rencana yang
168 dan skor maksimal ideal 234 skor telah dibuat guru pembimbing.
70,58 % dengan kategori “Baik”. (4) Langkah yang diambil untuk
Materi yang disampaikan dalam kedepannya agar siswa lebih memahami
layanan informasi oleh guru pembimbing layanan informasi untuk mengendalikan
untuk Mengendalikan Stress Dalam stress dalam belajar adalah dengan
Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah memberikan materi tentang bagaimana
Menengah Pertama Negeri 2 Pontianak cara menghindari diri dari stress dan
diperoleh skor aktual 653 dan skor bagaimana cara mengendalikan stress itu.
maksimal ideal 850 dengan perhitungan (5) Apa bapak/ibu memberikan informasi
rata-rata 76,82 % berada pada kategori kepada kepala sekolah tentang jalannya
“baik”. kegiatan, semua kegiatan yang dilakukan
Metode yang digunakan dalam selalu atas izin dari kepala sekolah dan
layanan informasi oleh guru pembimbing hasilnya juga selalu dilaporkan.
untuk Mengendalikan Stress Dalam (6) Dalam pelaksanaan layanan informasi
Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah untuk mengendalikan stress dalam
Menengah Pertama Negeri 2 Pontianak belajar tentu saja ada hambatannya.
diperoleh skor aktual 237 dan skor (7) Hambatan internal yaitu kurangnya
maksimal ideal 306 dengan perhitungan kerjasama dengan guru bidang studi.
rata-rata 77,45 % berada pada kategori (8) Apa saja hambatan eksternal yang
“baik”. bapak/ibu dapatkan dalam pelaksanaan
layanan informasi untuk mengendalikan
Deskripsi Wawancara stress dalam belajar, tidak ada dukungan
Selanjutnya berdasarkan hasil yang berkelanjutan dari guru mata
wawancara dengan guru pembimbing pelajaran terhadap program pengendalian
tentang layanan informasi untuk stress dalam belajar yang sudah
mengendalikan stress dalam belajar pada dilaksanakan oleh guru pembimbing,
siswa kelas VIII sekolah menengah kurangnya buku-buku bacaan yang
pertama negeri 2 pontianak. berkaitan dengan stress, lingkungan
(1) Persiapan apa saja yang dilakukan sekolah yang tidak kondusif dan guru
sebelum memberikan layanan informasi pembimbing tidak mendapat jam masuk
untuk mengendalikan stress dalam kelas. (9) Upaya yang dilakukan guna

8
mengatasi hambatan internal dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
menjalin kerjasama dengan guru bidang Pontianak menunjukan dalam kategori
studi lain. baik, artinya siswa dapat memahami
(10) Upaya yang dilakukan guna materi tentang cara melakukan meditasi,
mengatasi hambatan eksternal dalam mampu membagi waktu dalam belajar,
pelaksanaan layanan informasi untuk mampu bersosialisasi, serta dapat
mengendalikan stress dalam belajar, meningkatkan relasasi siswa. (4)
konsolidasi dengan guru-guru Metode yang disampaikan dalam
pembimbing dari sekolah lain yang juga layanan informasi oleh guru
mengembangkan program pembimbing untuk mengendalikan stres
mengendalikan stress dalam belajar, baik dalam belajar pada siswa kelas VIII
untuk pengembangan materi, tukar- Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
menukar informasi berkaitan dengan Pontianak menunjukan dalam kategori
mengendalikan stress dalam belajar, baik, artinya metode yang digunakan
meminta jam untuk masuk kelas dan bervariasi yaitu metode ceramah,
menambah buku-buku bacaan yang diskusi, tanya jawab dan penugasan
berkaitan dengan stress. sehingga siswa tidak bosan dan
(11) Selama ini belum ada bekerjasama membuat siswa aktif ketika proses
dengan pihak lain untuk mengatasi belajar berlangsung. (5) Hambatan yang
hambatan. dihadapi dalam pelaksanaan layanan
informasi oleh guru pembimbing untuk
KESIMPULAN DAN SARAN mengendalikan stres dalam belajar
Berdasarakan pembahasan terhadap adalah keterbatasan waktu dari guru
hasil yang telah dilakukan maka dapat pembimbing dalam mengembangkan
ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) materi untuk mengendalikan stres dalam
Kegiatan layanan informasi untuk belajar, disebabkan oleh guru
mengendalikan stres dalam belajar pada pembimbing tidak mendapatkan jam
siswa kelas VIII di SMP N 2 Pontianak masuk kelas, kurangnya kerjasama
telah dilakukan dengan baik oleh guru dengan guru bidang studi, buku-buku
pembimbing. Dikatakan demikian diperpustakaan sangat terbatas terutama
karena tahap-tahap layanan telah yang membahas tentang stres,
diprogram dan dijalankan oleh guru lingkungan sekolah yang tidak kondusif,
pembimbing. Kegiatan layanan itu serta kurangnya kematangan dan minat
berupa tahap perencanaan, pelaksanaan, siswa mengikuti layanan informasi
evaluasi, tindak lanjut dan pelaporan.(2) tentang mengendalikan stress dalam
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh belajar. (6) Upaya mengatasi hambatan
guru pembimbing dalam layanan dalam pelaksanaan layanan informasi
informasi tentang mengendalikan stres oleh guru pembimbing untuk
dalam belajar pada siswa kelas VIII mengendalikan stres dalam belajar
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 dengan menjalin kerjasama dengan guru
Pontianak menunjukan dalam kategori bidang studi lain dan guru-guru
baik, artinya layanan informasi yang pembimbing dari sekolah lain yang juga
disampaikan oleh guru pembimbing mengembangkan program
melalui pertemuan umum, klasikal, mengendalikan stres dalam belajar, baik
kelompok, pribadi bisa dimengerti oleh untuk pengembangan materi, sharing
siswa dan membuat siswa dapat pengalaman, tukar-menukar informasi
mengendalikan stres dalam belajar. berkaitan dengan pengembangan
(3)Materi yang disampaikan dalam kestabilan emosional siswa disekolah,
layanan informasi oleh guru mengendalikan stres dalam belajar,
pembimbing untuk mengendalikan stres menambah buku-buku yang berkaitan
dalam belajar pada siswa kelas VIII

9
dengan mengendalikan stres, pihak khusus bimbingan dan konseling,
sekolah memberikan jam untuk masuk menambah buku-buku diperpustakaan
kelas, dan memberikan siswa motivasi yang berkaitan dengan mengendalikan
untuk meningkatkan minat dbalam stres, dan guru pembimbing dapat
mengikuti layanan informaasi tentang memberikan siswa motivasi serta
mengendalikan stress dalam belajar. program yang efektif dalam mengikuti
layanan informasi tentang
Saran mengendalikan stress dalam belajar.
Melihat hasil pengolahan data
kesimpulan, maka penulis menyarankan DAFTAR RUJUKAN
antara lain: (1) Kegiatan layanan Ali, Mohammad. (2013). Penelitian
informasi untuk mengendalikan stres Kependidikan Prosedur & Strategi.
dalam belajar pada siswa kelas VIII di Bandung: CV Angkasa
SMP N 2 Pontianak sudah berjalan Bob, Losyk. (2007). Kendalikan Stres
dengan baik, hal ini perlu dipertahankan Anda : Cara mengatasi Stres dan
lagi dengan cara membuat program Sukses DiTempat Kerja. Jakarta:
kerja dan melaksanakan kegiatan Gramedia
bimbingan sesuai dengan program kerja Bahri, Djamarah, Syaiful. (2002).
yang ada.. (2) Bentuk layanan informasi Rahasia Sukses Belajar. Jakarta:
untuk mengendalikan stres dalam Grasindo
belajar pada siswa kelas VIII Sekolah Elliyanti. (2010). Mengendalikan Stress
Menengah Pertama Negeri 2 Pontianak Dalam Belajar Pada Siswa Kelas
harus ditingkatkan lagi dengan sring VIII SMPN 11 Pontianak. Vol 12
melakukan kegiatan pertemuan umum, Hakim, Thursan. (2000). Belajar Secara
klasikal dan kelompok. (3) Materi yang Efektif. Jakarta: Puspa Swara
disampaikan dalam layanan informasi Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian
oleh guru pembimbing untuk sebagai kebutuhan psikologi pada
mengendalikan stres dalam belajar harus remaja http://www.e-
diperbanyak lagi dan disesuaikan psikologi.com/remaja.htm [online]
dengan kurikulum dalam dan kondisi Nawawi, Hadari. (2012). Metode
siswa agar siswa tidak sampai stres Penelitian Bidang Sosial.
dalam belajar dan memahami cara Yogyakarta: Gadjah Mada
mengendalikan stres dalam belajar. (4) University Press
Metode yang disampaikan dalam Nurihsan, Juntika. (2007). Strategi
layanan informasi oleh guru Layanan Bimbingan Dan
pembimbing untuk mengendalikan stres Konseling. Bandung: Refika
dalam belajar juga perlu dikembangkan aditama
metode penugasan yang menarik agar Santrock, W. John. (2007).
siswa lebih berminat dalam mengikuti Perkembangan Anak. Jakarta:
pembelajaran dan tidak membosankan Erlangga
bagi siswa. (5) Upaya yang dapat Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
dilakukan dalam mengatasi hambatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
adalah menjalin kerjasama dengan pihak Bandung: CV Alfabeta
terkait seperti guru bidang studi, orang Wardati dan Moh. Jauhar. (2011).
tua murid dan guru pembimbing dari Implementasi Bimbingan &
sekolah lain. Sedangkan pihak sekolah Konseling Di Sekolah. Jakarta:
(kepala sekolah) hendaknya mendukung Prestasi Pustakarya
sepenuhnya pelaksanaan layanan Tohirin, (2014). Bimbingan &Konseling
informasi oleh guru pembimbing Di Sekolah Dan Madrasah.
dengan menyediakan jam masuk kelas Jakarta: PT Raja Grafindo Perada

10
11

You might also like