You are on page 1of 12

ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA KELAS X


SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:
SELLY MARSELINA
NIM:F1142131004

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA KELAS X
SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK
ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG
PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA KELAS X SMA SANTUN UNTAN
PONTIANAK

Selly Marselina
Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak
Email:sellymarselina09@Gmail.com

Abstract

Group guidance services is a guidance process conducted in groups by teachers of


counseling and counseling in schools to prevent the occurrence of problems in
learners. Learners who are given services in order to avoid problems that may arise
due to excessive emotions so that learners are able to manage, control and control
emotions well. The method used is descriptive method and the research form is survey
study. The population in this study as many as 30 students class X SMA SANTUN
UNTAN Pontianak. This research uses quantitative approach. Data collection
techniques used are indirect communication techniques with data collection tools in
the form of questionnaires, indirect communication with data collection tools
interviews, and documentary techniques with data collection tools in the form of
documentation. While the technique of data analysis using the formula percentage.
Based on the results of data analysis from this study the group guidance services about
the development of teen emotions reached the score in the category of "Very Good"
with percentage 93.88%. This suggests that group guidance services on adolescent
emotional development have been well implemented by learners and group counseling
activities are well implemented.

Keyboard : Group Guidance Services, Emotional, Youth Developmen

PENDAHULUAN
Setiap individu termasuk peserta didik Remaja ketika mengalami suatu
tentunya mengalami perkembangan. Menurut perubahan tentunya dalam dirinya baik
Yusuf dan Sugandhi (2014:1) perkembang perubahan fisik, maupun psikis akan
GLDUWLNDQ MXJD VHEDJDL ³Suatu proses menimbulkan perasaan-perasaan tertentu
perubahan dalam diri individu atau seperti perasaan senang dan tidak senang.
organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun Perasaan ini biasa disebut dengan emosi.
psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan Sejalan dengan itu, menurut Goleman (dalam
atau kematangan yang berlangsung secara Asrori, 2008 PHQJDWDNDQ EDKZD ³(PRVL
VLVWHPDWLV SURJUHVLI GDQ EHUNHVLQDPEXQJDQ ´ merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-
pikiran yang khas, suatu keadaan biologis
dan psikologis, dan serangkaian membantu peserta didik dalam
NHFHQGHUXQJDQ XQWXN EHUWLQGDN´ mengembangkan dan mengendalikan
Layanan bimbingan kelompok tentang emosinya secara baik dan tepat, memahami
perkembangan emosi remaja diharapkan agar tugas pekembangannya sebagai remaja di
dapat membantu peserta didik dalam lingkungan pendidikan, masyarakat dan
mencegah berkembangnya masalah yang negaranya melalui dinamika kelompok.
dihadapi pada masa remaja yang ditimbulkan Tohirin (2011:172) mengemukakan bahwa:
dari akibat emosi yang berlebihan dan dapat Layanan bimbingan kelompok bertujuan
membantu peserta didik dalam untuk pengembangan kemampuan
mengembangkan emosi dengan baik. Salah bersosialisasi, khususnya kemampuan
satu yang sangat diharapkan dalam berkomunikasi peserta layanan (siswa).
pelaksanaan bimbingan kelompok ini adalah Nurihsan (2007:27) mengatakan bahwa
dapat membantu peserta didik dalam tujuan layanan dasar bimbingan adalah
mengembangkan dan mengendalikan layanan bimbingan yang bertujuan untuk
emosinya secara baik dan tepat, memahami membantu seluruh peserta didik
tugas pekembangannya sebagai remaja di mengembangkan perilaku efektif dan
lingkungan pendidikan, masyarakat dan keterampilan-keterampilan hidupnya yang
negaranya, sehingga remaja mampu mengacu pada tugas-tugas perkembangan
mengendalikan emosi yang dirasakan dari peserta didik. Berdasarkan pendapat ahli di
setiap tahap perkembangan dan ketika atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
mereka dihadapkan dengan suatu bimbingan kelompok tentang perkembangan
permasalahan mereka mampu mengendalikan emosi remaja adalah untuk membantu peserta
emosinya dan mampu menyesuaikan diri didik mengembangkan kemampuan
dengan lingkungannya. bersosialisasi, kemampuan mengelola
Nurihsan (2006:23) mengatakan perasaan,menyesuaikan diri dan dapat
bahwa Bimbingan merupakan bantuan mengembangkan sikap dan tindakan nyata
terhadap individu yang dilaksanakan dalam untuk mencapai hal-hal yang diinginkan
situasi kelompok. Sedangkan menurut Aqib sebagaimana terungkap di dalam kelompok
(2012:81) mengatakan bahwa : Layanan sehingga remaja mampu untuk
bimbingan kelompok yaitu layanan mengendalikan emosi yang dirasakannya.
bimbingan dan konseling yang Tohirin (2011:169) mengatakan bahwa
memungkinkan sejumlah peserta didik secara perencanaan kegiatan layanan meliputi: (1)
bersama-sama melalui dinamika kelompok Mengidentifikasi topik yang akan dibahas
memperoleh berbagai bahan dari narasumber dalam layanan bimbingan kelompok,
tertentu (terutama guru pembimbing) dan (2)Membentuk kelompok,(3)Penyusunan
atau membahas secara bersama-sama pokok jadwal kegiatan,(4)Menetapkan prosedur
bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk layanan, (5)Menetapkan fasilitas layanan,
menunjang pemahaman dan kehidupannya dan (6)Menyiapkan kelangkapan
sehari-hari dan/atau untuk perkembangan administrasi.
dirinya dan untu pertimbangan dalam Dari pendapat di atas, maka
pengambilan keputusan dan/atau tindakan disimpulkan bahwa sebelum melaksanakan
tertentu. kegiatan layanan bimbingan kelompok,
Berdasarkan pendapat di atas maka, terlebih dahulu merencanakan kegiatan
disimpulkan bahwa bimbingan kelompok tersebut agar dapat berjalan dengan lancar,
merupakan suatu bentuk kegiatan yang yang mana meliputi: materi layanan, tujuan
dilakukan secara berkelompok supaya peserta yang ingin dicapai, membentuk kelompok,
didik dapat membina hubungan baik dengan menetapkan waktu dan tempat layanan,
anggota kelompok, meningkatkan menetapkan prosedur layanan, menyiapkan
kepercayaan diri, memiliki kemampuan fasilitas layanan dan rencana penilaian.
dalam pengambilan keputusan, dan dapat
Menurut Prayitno (1995:44) wawancara yang diajukan kepada guru BK,
mengatakan bahwa: Setelah suasana (2) Teknik komunikasi tidak langsung,
kelompok sudah dimulai tumbuh, kegiatan dengan alat pengumpul data adalah angket
kelompo hendaknya dibawa lebih jauh oleh yang disebarkan kepada peserta didik yang
pemimpin kelompok menuju ke kegiatan berjumlah 30 orang, (3) Teknik Studi
NHORPSRN \DQJ VHEHQDUQ\D´ 3DGD WDKDS LQL Dokumenter, dengan alat pengumpul datanya
pemimpin kelompokm menjelaskan peranan. adalah dokumentasi yang berupa RPL,
Santrock (2007:200) mengatakan bahwa: program tahunan, dan daftar nama peserta
Emosi (emotion) sebagai perasaan, afek, yang didik yang mengikuti pelaksanaan layanan
terjadi ketika seseorang berada dalam sebuah bimbingan kelompok tentang perkembangan
kondisi atau sebuah interaksi yang penting emosi remaja.
baginya, khususnya bagi kesejahteraannya. Uji validitas menggunakan program
Emosi juga dapat bersifat lebih spesifik dan Statistical Product and Service Solution
terwujud dalam bentuk gembira, takut, (SPSS) versi 20 dengan metode Bivariate
marah, dan seterusnya, tergantung pada Pearson (Kolerasi Product Moment
bagaimana transaksi tersebut mempengaruhi Pearson). Uji signifikan koefisien kolerasi
orang tersebut(sebagai contoh transaksi pada taraf signifikan 0,05 pada taraf
dalam bentuk ancaman, frustasi, kelegaan, kepercayaan 95%. Adapun kriteria pengujian
penolakan, sesuatu yang tidak terduga, dan ini akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Jika
sebagainya. Emosi dilibatkan diberbagai rhitung • Utabel maka item pernyataan dikatakan
aspek kehidupan remaja, mulai dari fluktuasi valid, (2) Jika rhitung ” Utabel maka item
hormonal dari masa pubertas hingga pernyataan dikatakan tidak valid. Uji
kesedihan dari depresi remaja. reliabilitas adalah alat pengumpul data pada
dasarnya menunjukkan tingkat
ketetapan/keajengan alat tersebut dalam
METODE PENELITIAN mengungkapkan gejala tertentu dari
Metode yang digunakan dalam sekelompok individu, walaupun dilakukan di
penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu waktu-waktu yang berbeda dikatakan reliabel
melihat kenyataan/ realitas yang terjadi di apabila rhitung • Utabel yaitu (0,374).
lapangan sehingga data yang di dapatkan Hasil mengolahan data penelitian yang
adalah data yang sesuai apa adanya dengan telah dikumpulkan melalui angket, maka
hasil yang ada dilapangan (Nawawi, dipergunakan rumus persentase correction
2015:67) dan bentuk penelitian yang sesuai menurut Purwanto (2013:102) sebagai
dengan metode yang digunakan dalam berikut :
penelitian ini adalah bentuk studi survey V
NP = H srr.
(Nawawi, 2015:68). Karakteristik populasi WQ
dalam penelitian ini adalah: (1) Peserta didik Keterangan :
kelas X SMA Santun Untan Pontianak, NP = Nilai persen yang dicari atau
(2)Peserta didik yang terdaftar di SMA diharapkan,
Santun Untan pada tahun ajaran 2016, (3) R = Skor mentah yang diperoleh peserta
Peserta didik yang pernah mengikuti layanan didik
bimbingan kelompok tentang perkembangan SM = Skor maksimum ideal dari tes yang
emosi remaja. sampel adalah sebagian dari bersangkutan,
populasi yang diambil berjumlah 30 orang 100 = Bilangan tetap.
peserta didik, maka akan diambil semua
sebagai subjek penelitian. Dengan demikian, HASIL PENELITIAN DAN
penelitian ini merupakan penelitian populasi. PEMBAHASAN
Teknik dan alat pengumpul data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Hasil Penelitian
Teknik komunikasi langsung dengan alat Sampel dalam penelitian ini sebanyak
pengumpul datanya adalah panduan 30 peserta didik yang pernah mengikuti
layanan bimbingan kelompok tentang komputer Statistical Product and Service
perkembangan emosi remaja. Teknik Solution (SPSS), sedangkan pengolahan data
pengumpul data yang digunakan adalah pada hasil wawancara dengan guru
teknik komunikasi langsung dengan alat bimbingan dan konseling menggunakan
pengumpul datanya adalah wawancara, metode interpretasi. Di mana hal ini
teknik komunikasi tidak langsung dengan menjawab sub masalah nomor 1. Yang
apat pengumpul datanya adalah angket yang dimaksud metode interpretasi adalah jawaban
berbentuk angekt tertutup yang berjumlah 55 responden atas wawancara yang dilakukan
item dan teknik dokumenter dengan alatnya oleh pewawancara hasil data tersebut
adalah dokumentasi yang berupa daftar nama ditafsirkan secara rasional menurut
peserta didik yang telah mengikuti pewawancara.
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok Adapun hasil perhitungan persentase
tentang perkembangan emosi remaja, progja yang diperoleh berdasarkan angket yang telah
guru BK. Angket dilakukan uji validitas diisi oleh peserta didik sebagaimana tertera
dengan perhitungan analisis data dalam pada tabel 1 berikut ini:
penelitian ini dibantu dengan program

Tabel 1
Hasil Analisis Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Tentang
Perkembangan Emosi Remaja Kelas X SMA SANTUN UNTAN Pontianak

Aspek Indikator X Y % Kategori


Variabel Aktual Ideal
Analisis 1549 1650 93,88% Sangat
Pelaksanaan Baik
Layanan
Bimbingan
Kelompok
Tentang
Perkembangan
Emosi Remaja
Tahap Membentuk 27 30 90,00% Sangat
pembentukan kelompok Baik
pelaksanaan Menentukan 29 30 96,67% Sangat
layanan tujuan bersama Baik
bimbingan Pengenalan diri 29 30 96,67% Sangat
kelompok Baik
tentang Perlibatan diri 27 30 90,00% Sangat
perkembangan Baik
emosi remaja Pemasukan diri 27 30 90,00% Sangat
Baik
Permainan 28 30 93,33% Sangat
Baik
Penghangatan 29 30 96,67% Sangat
Baik
Pengakraban 28 30 93,33% Sangat
Baik
Pemahaman 28 30 93,33% Sangat
kegiatan layanan Baik
BK
Rata-rata 252 270 93,33% Sangat
Baik
Tahap Menjelaskan 35 60 91,67% Sangat
peralihan kegiatan yang Baik
layanan akan ditempuh
pelaksanaan pada tahap
bimbingan selanjutnya
kelompok Menawarkan dan 27 30 90,00% Sangat
tentang mengamati para Baik
perkembangan anggota sudah
emosi remaja siap menjalani
kegiatan pada
tahap selanjutnya
Membahas 57 60 95,00% Sangat
suasana yang Baik
terjadi
Mengingkatkan 28 30 93,33% Sangat
keikutsertaan Baik
anggota
Rata-rata 167 180 92,78% Sangat
Baik

Tahap Pemimpin 29 30 96,67% Sangat


kegiatan kelompok Baik
pelaksanaan mengemukakan
layanan topik
bimbingan Tanya jawab 56 60 93,33% Sangat
kelompok antara anggota Baik
tentang kelompok dan
perkembangan pemimpin
emosi remaja kelompok
Membahas topik 56 60 93,33% Sangat
secara mendalam Baik
Menunjukkan 58 60 96,67% Sangat
hubungan baik Baik
kepada anggota
kelompok
Penyelsaian 58 60 96,67% Sangat
tugas Baik
Rata-rata 257 270 95,19% Sangat
Baik

Tahap Pemimpin 27 30 90,00% Sangat


pengakhiran kelompok Baik
pelaksanaan mengemukakan
layanan bahwa kegiatan
bimbingan akan segera
kelompok berakhir
tentang Mengemukakan 58 60 96,67% Sangat
perkembangan pesan dan Baik
emosi remaja harapan
Membahas 56 60 93,33% Sangat
kegiatan lanjutan Baik
Mengemukakan 29 30 96,67% Sangat
hasil-hasil Baik
kegiatan
Rata-rata 170 180 94,44% Sangat
Baik
Peran 703 750 93,73% Sangat
Pelaksanaan Baik
Layanan
Bimbingan
Kelompok
tentang
Perkembangan
Emosi Remaja
Kesadaran diri Mengenali 29 30 96,67% Sangat
perasaan diri Baik
sendir dan orang
lain
Rata-rata 29 30 96,67% Sangat
Baik
Keputusan Menemukan cara 29 30 96,67% Sangat
pribadi terbaik dalam Baik
mengambil
keputusan
Mampu 56 60 94,44% Sangat
menerima Baik
pendapat orang
lain
Rata-rata 85 90 94,44% Sangat
Baik
Mengelola Menemukan cara 56 60 93,33% Sangat
perasaan menangani Baik
perasaan yang
tidak
menyenangkan

Rata-rata 56 60 93,33% Sangat


Baik

Mengelola Beribadah 29 30 96,67% Sangat


stress Baik
Beristirahat yang 54 60 96,67% Sangat
cukup Baik

Rata-rata 83 90 92,22% Sangat


Baik
Berempati Memahami 56 60 93,33% Sangat
masalah orang Baik
lain
Rata-rata 56 60 93,33% Sangat
Baik
Berkomunikasi Berbicara sopan 56 60 93,33% Sangat
dengan orang Baik
lain
Rata-rata 56 60 93,33% Sangat
Baik
Membuka diri Menempatkan 58 60 96,67% Sangat
situasi dan Baik
kondisi untuk
mengungkapkan
masalah
Rata-rata 58 60 96,67% Sangat
Baik
Pemahaman Memahami 27 30 90,00% Sangat
perasaan diri Baik
sendiri dan orang
lain
Rata-rata 27 30 90,00% Sangat
Baik
Menerima diri Menerima 58 60 96,67% Sangat
sendiri kekurangan diri Baik
sendiri dengan
baik
Rata-rata 58 60 96,67% Sangat
Baik
Tanggung Rela memikul 56 60 93,33% Sangat
jawab pribadi tanggung jawab Baik

Rata-rata 56 60 93,33% Sangat


Baik
Ketegasan Berani 56 60 93,33% Sangat
menggungkapkan Baik
perasaan
Rata-rata 56 60 93,33% Sangat
Baik
Dinamika- Bekerja sama 55 60 91,67% Sangat
dinamika dalam kelompok Baik
kelompok
Rata-rata 55 60 91,67% Sangat
Baik
Menyelsaikan Mencari solusi 27 30 90,00% Sangat
konflik yang tepat untuk Baik
menyelsaikan
masalah

Rata-rata 27 30 90,00% Sangat


Baik

Berdasarkan perhitungan persentase emosi remaja SMA SANTUN UNTAN


pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa Pontianak merupakan pembentukan tahap
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok awal yang memberi pengaruh dalam proses
tentang perkkembangan emosi remaja berada kegiatan layanan bimbingan kelompok untuk
SDGD NDWHJRUL ³6DQJDW %DLN´ GHQJDQ KDVLO ke tahap selanjutnya. Pada tahap ini supaya
yang diperoleh adalah 93,88% yang artinya peserta didik yang terlibat dalam kegiatan
pelaksanaan layanan harus tetap dilaksanakan kelompok tersebut dapat saling mengenal
kepada peserta didik selanjutnya dan satu sama lain, perlibatan diri, dan
bertahan pada hasil yang telah diperoleh. memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu
kelompok. Tahap peralihan layanan
Pembahasan Penelitian bimbingan kelompok tentang perkembangan
Perencanaan layanan bimbingan emosi remaja SMA SANTUN UNTAN
kelompok tentang perkembangan emosi Pontianak merupakan jembatan antara tahap
remaja SMA SANTUN UNTAN Pontianak pertama dengan tahap ketiga. adapun tujuan
meliputi penetapan materi layanan, tujuan GDUL WDKDS SHUDOLKDQ DGDODK ³7HUEHEDVQ\D
yang ingin dicapai, membentuk kelompok, anggota dari perasaan atau sikap enggan,
waktu dan temapt, menetapkan prosedur ragu, malu, atau saling tidak percaya untuk
layanan, menetapkan fasilitas layanan, dan memasuki tahap berikutnya, makin
rencana penilaian. Pada tahap ini, layanan mantapnya suasana kelompok dan
bimbingan kelompok tentang perkembangan kebersamaan, makin mantapnya minat untuk
emosi remaja dilaksanakan sesuai dengan ikut serta dalam kegiatan kelompok tersebut.
tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan layanan bimbingan kelompok
Tahap pembentukan layanan tentang perkembangan emosi remaja SMA
bimbingan kelompok tentang perkembangan SANTUN UNTAN Pontianak ini merupakan
inti kegiatan kelompok, maka aspek-aspek emosinya dengan baik dalam kehidupan
yang menjadi pengiringnya cukup banyak, sehari-hari.
dan masing-masing aspek tersebut perlu
mendapat perhatian yang seksama dari KESIMPULAN DAN SARAN
pemimpin kelompok. Kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan pada tahap ini adalah Kesimpulan
masing-masing anggota secara bebas Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mengemukakan masalah atau topik bahasan, dilakukan dapat disimpulkan bahwa
menetapkan masalah atau topik yang akan Perencanaan layanan bimbingan kelompok
dibahas terlebih dahulu, anggota membahas tentang perkembangan emosi remaja kelas X
masing-masing topik secara mendalam dan SMA SANTUN UNTAN Pontianak meliputi
tuntas, dan kegiatan selingan. materi layanan, tujuan yang ingin dicapai,
Tahap pengakhiran layanan bimbingan membentuk kelompok, menetapkan fasilitas
kelompok tentang perkembangan emosi layanan, dan rencana penilaian, hasil analisis
remaja SMA SANTUN UNTAN Pontianak data menyatakan bahwa tahap ini berjalan
yaitu pemimpin kelompok meminta kesan- sesuai dengan harapan. Tahap pembentukan
kesan dari peserta didik dan akhirnya kesan- tentang perkembangan emosi remaja kelas X
kesan ini dikaitkan dengan kemungkinan SMA SANTUN UNTAN Pontianak
pertemuan berikutnya. Tahap penutup memperoleh hasil yang masuk dalam
merupakan penilaian dan tindak lanjut, NDWHJRUL ³6DQJDW %DLN´ Tahap peralihan
adanya tujuan terungkapnya kesan-kesan layanan bimbingan kelompok tentang
anggota kelompok tentang pelaksanaan perkembangan emosi remaja kelas X SMA
kegiatan, terungkapnya hasil kegiatan SANTUN UNTAN Pontianak memperoleh
kelompok yang telah dicapai yang telah hasil yang masuN GDODP NDWHJRUL ³6DQJDW
dikemukakan secara mendalam dan tuntas, %DLN´ 7ahap kegiatan layanan bimbingan
terumus rencana kegiatan yang lebih lanjut, kelompok tentang perkembangan emosi
tetap dirasakannya hubungan kelompok dan remaja kelas X SMA SANTUN UNTAN
rasa kebersamaan meskipun kegiatan Pontianak memperoleh hasil dengan kategori
diakhiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada ³6DQJDW %DLN´ Tahap pengakhiran layanan
tahap ini pemimpin kelompok menyatakan bimbingan kelompok tentang perkembangan
bahwa kegiatan layanan akan segera emosi remaja kelas X SMA SANTUN
berakhir, menyatakan kesan dan harapan dari UNTAN Pontianak memperoleh hasil dengan
setiap anggota kelompok dan melakukan NDWHJRUL ³6DQJDW %DLN´ Peran Pelaksanaan
penilaian atas kegiatan serta merumuskan layanan bimbingan kelompok tentang
rencana lanjutan. Peran pelaksanaan layanan perkembangan emosi remaja kelas X SMA
bimbingan kelompok tentang perkembangan SANTUN UNTAN Pontianak memperoleh
emosi remaja SMA SANTUN UNTAN KDVLO GHQJDQ NDWHJRUL ³6DQJDW %DLN´
Pontianak meliputi: mengembangkan
kesadaran diri, mengambil keputusan pribadi, Saran
mengelola perasaan, mengelola stress, Berdasarkan hasil penelitian dan
berempati, berkomunikasi, membuka diri, kesimpulan di atas, maka disarankan kepada
mengembangkan pemahaman, menerima diri guru BK, dapat terus melaksanakan dan
sendiri, mengembangkan tanggung jawab mempertahankan hasil kegiatan layanan
pribadi, mengembangkan ketegasan, bimbingan kelompok dengan baik dan
dinamika-dinamika kelompok, menyelsaikan melakukan perencanaan sebelum
konflik. Oleh karena itu, dengan adanya hasil melaksanakan layanan sebelum dengan baik
peserta didik setelah mendapatkan layanan dan maksimal agar berjalan sesuai dengan
bimbingan kelompok tentang perkembangan rencana, serta tetap dilaksanakan kepada
emosi remaja dapat menentukan keberhasilan peserta didik selanjutnya.
peserta didik dalam mengembangkan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mihgwar, M.(2006). Psikologi Remaja. Nawawi, H. (2015). Metode Penelitian
Bandung:Pustaka Setia. Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
Asrori, M.(2008). Memahami dan Membantu Mada University Press.
Perkembangan Peserta Didik. Bumi Purwanto, N.(2013). Prinsip-Prinsip dan
Khatulistiwa: Untan Pers. Teknik Evaluasi Pengajaran.
Aqib, Z. (2012). Ikhtisar Bimbingan dan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Konseling di Sekolah. Bandung: Santrock,J.W.(2007). Remaja:Edisi 11 jilid 1.
Yrama Widya. Jakarta: Erlangga.
Nurihsan, J.A. (2006). Bimbingan dan Tohirin. (2011). Bimbingan dan Konseling
Konseling dalam Berbagai Latar Di Sekolah dan Madrasah(Berbasis
Kehidupan. Bandung: PT. Refika Intelegensi). Jakarta: Rajawali Pres.
Aditama. Yusuf, S dan Sugandhi.(2014). Psikologi
Nurihsan, J.A .(2007). Stategi Layanan Perkembangan Anak & Remaja.
Bimbingan dan Konseling. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung:PT Refika Aditama.

You might also like