You are on page 1of 8

Volume 0 Issue 0 (2020)

ZURAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


ISSN : 000000 (online) 0000 (print)

Ruang Lingkup dan Pokok – Pokok Perkembangan Nilai


Agama dan Moral Anak Usia Dini
ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Anantha Derbya Azzahra


IAIN METRO
e-mail : AnanthaAzzahra03@gmail.com

Dina Wati
IAIN METRO
e-mail : wdina128@gmail.com

Uswatun Nisa
IAIN METRO
e-mail : uswatunnissaas@gmail.com

Abstract : Religion is a reality that cannot be perceived by the five


senses, nothing can be proven empirically and a causal relationship
cannot be found from ideas that are believed to be the teachings of
God which were conveyed through the mouth of the prophets. God's
teachings contain moral values. Moral value is what a person must
do, because if he doesn't do it he will get a permanent loss. These
moral values include the right to life and freedom, both free from
the threat of other people, free from slavery, free from persecution,
or easy. The method of introducing religious and moral values in
life can be through the indoctrination method. The purpose of this
method is for children to become human beings who are self-
disciplined in their social interactions. Besides that, it can also be
through the value classification method. The purpose of this method
is that children are trained to make simple moral opinions about the
events they experience. Also by example. The purpose of this method
is that children are given examples of good behavior continuously
by adults so that children want to imitate. Finally, through the
habituation method of behavior. The purpose of the method is that
children are accustomed to doing routine actions that often occur in
everyday life.
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Keywords: Reiligion and Morals, Children, Scope

Abstrak : Agama adalah kenyataan yang tidak dapat dipersepsi


panca indra, tidak ada dapat dibuktikan secara empirik dan tidak
dapat ditemukan hubungan sebab akibat dari gagasan yang
dipercayai sebagai ajaran tuhan yang disampaikan melalui lisan
para nabi. Ajaran tuhan tersebut mengandung nilai-nilai moral.
Nilai moral adalah apa yang harus dilakukan oleh seseorang,
karena jika tidak dilakukan ia akan memperoleh kerugian secara
permanen. Nilai moral tersebut diantaranya adalah hak hidup dan
kebebasan, baik bebas dari ancaman orang lain bebas dari
perbudakan bebas dari penganiayaan, maupun mudah. Metode
mengenalkan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam kehidupan
dapat melalui metode indoktrinasi. Tujuan dari metode ini adalah
agar anak menjadi manusia yang disiplin diri dalam pergaulan
sosialnya. Selain itu dapat juga melalui metode klasifikasi nilai.
Tujuan dari metode ini adalah anak dilatih untuk membuat
pendapat moral yang sederhana atas peristiwa Yang dialaminya.
Juga melalui teladan. Tujuan dari metode ini ialah anak yang diberi
contoh perilaku baik secara terus menerus oleh orang dewasa agar
anak mau meniru. Terakhir melalui metode pembiasaan perilaku.
Tujuan dari metode ialah anak dibiasakan melakukan perbuatan
rutin dan sering terjadi dalam kehidupan sehari hari.

Kata Kunci: Agama, Anak Usia Dini, Ruang Lingkup.

A. PENDAHULUAN
Pengembangan adalah adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebituhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Dalam kamus bahasa Indonesia karangan W. J. S. poerdarminto
dinyatakan bahwa nilai adalah harga. Sifat-sifat (hal-hal) yang penting
atau berguna bagi kemanusiaan.1 Sedangkan Menurut Henry Hazlitt
mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan
terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku
seseorang2 Nilai juga bisa di artikan sebagai pola keyakinan yang
terdapat dalam sistem keyakinan suatu masyarakat tentang hal yang baik

1
W. J.S. Poerdarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pusta, 2007), h.801.
2
Henry Hazlitt, Dasar-Dasar Moralitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),
h.32.
2 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
yang harus dilakukan dan hal buruk yang harus ditinggalkan. 3 Sedangkan
agama berasal dari bahasa sansekerta yang bersal dari dua suku kata
yaitu a dan gama. A mengandung makna tidak, dan gama bermakna
kacau.
Jadi ketika kedua suku kata tersebut digabungkan maka agama diartikan
“tidak kacau”. Maksunya, agama merupakan sistem yang mengatur segala
aspek dalam kehidupan agar segala sesuatu dapat berjalan sesuai dengan
norma dan aturan yang ada di dalam lingkungan masyarakat.6 Nilai-nilai
agama adalah nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuhkembangnya
kehidupan beragama yang terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu aqidah, ibadah,
dan akhlak yang menjadi pedoman berperilaku sesuai dengan aturan-aturan
Illahi untuk mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
Dalam perkembangannya, anak memiliki beberapa aspek
perkembangan yang harus distimulasi sejak usia dini. Beberapa aspek yang
dapat dikembangkan yaitu aspek intelektual, fisik motorik, sosial, emosional,
bahasa, moral, dan keagamaan. Aspek perkembangan anak akan optimal
apabila mendapatkan stimulasi dari orang-orang terdekat yang dimulai sejak
usia dini. Apabila aspek perkembangan anak tidak distimulasi sejak dini,
maka perkembangannya akan terhambat.4

B. METODE PENELITIAN

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Ruang Lingkup Perkembangan Nilai Agama dan Moral
AUD.
Ruang lingkup penilaian pengembangan moral dan nilai-
nilai agama pada AUD
Pelaksanaan pendidikan anak usia dini membutuhkan suatu
penilaian untuk mengukur sejauh mana tingkat
keberhasilan dari suatu kegiatan pendidikan bagi anak usia
3
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti Dalam Perspektif
Perubahan, Cet 2, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.19.
4
Ernawulan Syaodih, Bimbingan Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:
Depdikbud, 2005), h.25.
3 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

dini. Dalam proses penilaian terhadap anak usia dini,


terdapat beberapa prinsip:
a. Mendidik proses dan hasil penilaian perkembangan
harus mampu memberikan sumbangan positif pada
peningkatan pencapaian perkembangan peserta didik.
Artinya pendidikan anak usia dini harus mampu
memberikan sumbangan perkembangan positif bagi.
b. Sistematis perkembangan anak berlangsung secara
sistematis, artinya bahwa perkembangan itu berlangsung
mengikuti pola tertentu yang terjadi secara teratur.
Sehingga penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan
tahap-tahap yang ada agar penilaian yang dilakukan
mencapai hasil yang efektif.
c. Berkesinambungan penilaian pencapaian perkembangan
peserta didik harus dilakukan secara terencana bertahap
dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak.artinya penilaian
yang dilakukan mulai dari tahap pertama sampai tahap
terakhir memiliki hubungan yang saling terkait.
d. Seluruh penilaian yang dilakukan harus mencakup
semua aspek yang meliputi nilai, agama, moral, kognitif,
motorik, bahasa serta sosial emosional.
e. Objektif dan adil penilaian didasarkan pada prosedur
dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas
penilaian
f. Terpadu penilaian yang dilakukan oleh pendidik
merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan
pembelajaran dan hasil penilaian benar-benar dijadikan
dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut.
g. Akuntabel penilaian harus dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya
h. Terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan.
i. Penilaian harus mengakui perbedaan individual anak
baik kemampuan maupun tipe belajarnya.

2. Pokok – pokok kegiatan pembelajaran Moral Pada AUD


a) Pengembangan sikap dan perilaku moral berlandaskan
Pancasila

4 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Setiap tindakan guru atau orang tua dalam melakukan suatu


kegiatan pendidikan seharusnya dilandasi oleh keputusan
profesional yang diambil berdasarkan informasi dan
pengetahuan yang sekurang-kurangnya meliputi tiga hal, yaitu
Apa yang diketahui tentang proses belajar dan perkembangan
anak, Apa yang diketahui tentang kekuatan, minat dan
kebutuhan setiap individu anak di dalam kelompoknya, serta
pengetahuan tentang konteks sosial kultural di mana anak
hidup. Hal yang perlu menjadi bahan pemahaman para guru dan
orang tua dalam rangka menentukan pendekatan yang tepat
dalam kegiatan belajar mengajar adalah pengetahuan tentang
teknik membentuk tingkah laku anak. Teknik-teknik itu
meliputi teknik memahami, mengabaikan, mengalihkan
perhatian, keteladanan, hadiah, perjanjian, membentuk merubah
lingkungan rumah, memuji, mengajak, menantang,
menggunakan akibat yang wajar dan alamiah, sugesti, meminta,
peringatan atau isyarat, ke rutinan dan kebiasaan menghadapkan
suatu problem, memecahkan perselisihan menentukan batas-
batas aturan, menimpakan hukum, penentuan waktu dan jumlah
hukuman, serta menggunakan pengendalian secara fisik.
 Arah kegiatan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Dalam menyusun rencana kegiatan pendidikan diarahkan
pada tiga peran pendidikan yaitu:
a) Pendidikan sebagai proses belajar dalam diri anak.
Anak harus diberikan kesempatan untuk belajar
secara optimal, kapan saja dan di mana saja
implementasinya terwujud dengan memberikan
kesempatan kepada anak untuk melihat, mengamati
dan menyentuh benda-benda di sekitarnya.
b) Pendidikan sebagai proses sosialisasi pendidikan
bukan hanya untuk mencerdaskan dan membuat
anak terampil, tetapi juga membuat anak menjadi
manusia yang bertanggung jawab, bermoral dan
beretika. Pendidikan yang mempersiapkan anak
untuk mampu hidup sesuai dengan tuntutan zaman di
masa depan.
c) Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan
kerjasama peran. Dengan demikian anak dapat
mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang saling melengkapi. Manusia membutuhkan
orang lain ketika secara individual mempunyai

5 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

kekurangan dan di sisi lain memiliki kelebihan yang


dapat memberikan nilai tambah bagi orang lain.

3. Pokok pembelajaran moral pada anak usia dini.


Pendidikan karakter memberikan kesempatan untuk
membangun perilaku moral pada anak. Beberapa perilaku moral
yang dapat dikembangkan pada anak usia dini, yaitu:
a. Kerjasama
Kerjasama dapat diajarkan kepada anak melalui kegiatan belajar
dalam kelompok. Kerjasama penting diajarkan kepada anak agar
mereka mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain
dan mampu memahami adanya perbedaan dalam setiap individu.
Salah satu cara mengajarkan kerjasama pada anak misalnya guru
membagi anak menjadi beberapa kelompok untuk melakukan
kegiatan belajar guru akan mengajak anak untuk belajar membuat
sebuah hasil karya dari daun-daun yang ada di sekitar sekolah
kemudian anak bersama dua temannya mencari daun bersama dan
membuat daun tersebut menjadi sebuah gambar atau hasil karya
lainnya.
b. Bergiliran
Bergiliran perlu diajarkan kepada anak agar mereka belajar untuk
sabar memahami aturan dan tidak memaksakan kehendaknya
sendiri. hal ini dapat diajarkan misalnya, anak mendapatkan giliran
untuk memimpin doa di depan kelas, anak bergiliran untuk
memberikan pendapat, dan anak bergiliran untuk mencuci sebelum
makan.
c. Disiplin diri
Disiplin dapat dibangun dalam diri anak melalui banyak cara, salah
satunya melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari di sekolah. disiplin
diajarkan kepada anak agar anak memahami aturan dan tepat
waktu. disiplin dapat diajarkan dengan cara misalnya membiasakan
anak untuk meletakkan sepatunya di rak sepatu dan membiasakan
anak untuk merapikan kembali peralatan belajar atau mainan yang
telah selesai digunakan.
d. Kejujuran
Kejujuran perlu dibangun dalam diri anak sejak usia dini. sikap
jujur dapat ditanamkan dalam diri anak melalui kegiatan
pembiasaan sehari-hari. kejujuran diajarkan pada anak dengan
tujuan agar anak mampu berperilaku sesuai dengan norma yang ada
6 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

dan Berani mengakui kesalahannya. kejujuran dapat diajarkan


dengan cara misalnya ketika anak melakukan kesalahan atau
berbuat salah, guru dapat mengajak anak tersebut untuk berbicara
berdua guru bertanya dengan cara yang lembut kepada anak agar si
anak mau mengakui kesalahannya.
e. Tanggung jawab
Rasa tanggung jawab dapat dibangun dalam diri anak sejak usia
dini. salah satunya melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari,
misalnya anak dibiasakan bertanggung jawab atas barang miliknya,
Salah satu bentuk tanggung jawab anak terhadap barang miliknya
adalah merapikan kembali mainannya setelah selesai digunakan.
f. Bersikap sopan dan berbahasa dengan santun
Hal yang paling penting ketika anak berada dalam lingkungan
sosialnya adalah anak mampu bersikap sopan dan berbahasa yang
santun agar mereka bisa diterima di lingkungannya. Sikap sopan
dan bahasa yang santun dapat dibangun dalam diri anak melalui
contoh perilaku yang ditunjukkan oleh orang dewasa yang ada di
sekitar mereka. salah satunya dari pendidik di sekolah pendidik
PAUD harus selalu menunjukkan sikap sayang dan berkata lembut
kepada anak agar si anak pun dapat memiliki rasa sayang dan bicara
dengan bahasa yang baik.
4. Pokok-pokok kegiatan pembelajaran nilai-nilai keagamaan pada
anak usia dini
Sifat-sifat materi pembelajaran
a. Aplikatif
Sifat yang pertama ini memiliki makna bahwa yang harus anak
dapatkan pada saat mereka mengikuti proses pembinaan dan
pengembangan nilai-nilai agama, adalah materi pembelajaran
terapan, materi yang berkaitan dengan kegiatan rutin anak sehari-
hari, dan materi yang memang sangat dibutuhkan/dapat dilakukan
anak dalam kehidupannya. Ruang lingkupnya adalah mulai dari
kegiatan anak bangun tidur sampai mereka akan tidur kembali.
Materi lain yang berkaitan dengan sifat aplikatif adalah konseptual
pengetahuan agama meliputi, aturan setelah bangun tidur, masuk
dan keluar kamar mandi, selama mandi, saat berpakaian, saat
bercermin, saat makan bersama, dan sebagainya sampai mereka
mau tidur malam. Pengetahuan nilai-nilai agama yang bersifat
aplikatif dan berkategori praktek diantaranya: aturan memberi
salam kepada orang tua dan sesama manusia, praktek wudhu, sikap
berdoa dan lain-lain.
7 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..
Template ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

b. Enjoyable
Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dan belajar
tentang kehidupan religius (Early Childhood Education &
Developmen Center, 2003:14). Berdasarkan pada pernyataan
tersebut maka dapat kita pahami bahwa sifat-sifat materi nilai-nilai
agama yang harus disiapkan oleh guru dan orang tua adalah harus
bersifat menyenangkan bagi anak, membuat anak bahagia, dan
menjadikan anak mencintai/menyukai aktivitasnya. Sebab dunia
anak adalah dunia bermain, ceria, dan suka bersenang-senang. Jadi
dapat dikatakan bahwa pemilihan materi yang selektif adalah
sesuatu hal yang essensial keberadaannya. Sebab bisa jadi anak
tidak akan menyukai kegiatan pengembangan nilai-nilai agama
hanya karena guru dan orang tua yang kurang mampu menentukan
materi yang cocok dengan kebutuhan anak.
c. Mudah ditiru kualitas dan kuantitas materi pembelajaran nilai-
nilai agama, juga harus menjadi salah satu pertimbangan para guru
dan orang tua, agar materi yang disajikan dapat
dilakukan/dipraktekkan sesuai kemampuan anak.

D. KESIMPULAN

E. REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

8 | ZURIAH : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. x No. x, Bulan, 20..

You might also like