You are on page 1of 7

POTENSI ANTIBAKTERI BINTANG LAUT DARI PERAIRAN PANTAI

KELURAHAN TONGKAINA MANADO

(The Antibacterial Potential of Starfish from the Coastal waters of the Kelurahan Tongkaina)

Delpris Piter1*, Esther D. Angkouw1, Fitje Losung1

1. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi,
Manado
*
e-mail: delpristilly@gmail.com
Abstract

Starfish is one of the species of the asteroidean class, and is grouped into phylum echinoderms.
Echinoderms consist of approximately 6000 species and all live in sea water. Starfish is one source bioactive
compounds. Active compounds from starfish have been known to have activities antioxidant, antibacterial, anti-
inflammatory, antifungal and immunostimulatory, there are also blue starfish that are potential as antitumor and
antibacterial agents. This study aims to obtain crude extracts from several types of starfish, and testing the
antibacterial activity of crude starfish extracts against bacteria Streptococcus agalactiae, Escherichia coli and
Staphylococcus aureus. Test the antibacterial activity of crude starfish extracs Protoreaster nodosus, Achaster
tipycus, dan Linckia laevigata against bacteria E. coli, S. aureus, dan S. agalactiae use the agar diffusion
method by means of a well. L. l extract can inhibit bacteria e. coli at an extract concentration of 1000 mg/ml with
a diameter of inhibitory zone 11.0 mm, whereas at a concentration of 750 mg/ml the test bacteria can still grow
on the bacteria S. agalactiae and S. aureus can still grow even though the extract has be given L. l

Keywords: Potential Starfish, Antibacterial Activity, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Streptococcus
agalactiae

Abstrak

Bintang laut merupakan salah satu spesies dari kelas Asteroidea, dan dikelompokkan kedalam filum
Echinodermata. Filum Echinodermata terdiri atas kurang lebih 6000 spesies dan semuanya hidup di air laut.
Bintang laut merupakan salah satu sumber penghasil senyawa bioaktif. Senyawa aktif dari bintang laut telah
diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antifungi dan imunostimulator, ada juga
bintang laut biru yang potensial sebagai antitumor dan agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan ekstrak kasar dari beberapa jenis bintang laut, dan menguji aktivitas antibakteri ekstrak kasar
bintang laut terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji
aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar bintang laut Protoreaster nodosus, Achaster tipycus, dan Linckia laevigata
terhadap bakteri E. coli, S. aureus, dan S. agalactiae mengggunakan metode difusi agar dengan cara sumur.
Ekstrak L. l mampu menghambat bakteri E.coli pada konsentrasi ekstrak 1.000 mg/ml dengan diameter zona
hambat 11.0 mm, sedangkan pada konsentrasi 750 mg/ml bakteri uji masih bisa bertumbuh pada bakteri S.
agalactiae dan S. aureus masih dapat bertumbuh walaupun telah diberikan ekstrak L. l.

Kata Kunci : Potensi Bintang Laut, Aktivitas Antibakteri, Streptococcus agalactiae, Escherichia coli and
Staphylococcus aureus

PENDAHULUAN yang berkulit duri. Hewan ini memiliki


kemampuan autotomi serta regenerasi bagian
Salah satu hasil perairan yang tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua
merupakan kekayaan alam laut Indonesia ialah hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk
bintang laut. Bintang laut merupakan salah tubuhnya simetri radial dan kebanyakan
satu spesies dari kelas Asteroidea, dan mempunyai endoskeleton dari zat kapur
dikelompokkan ke dalam filum Echinodermata. dengan memiliki tonjolan berupa duri (Lariman,
Filum Echinodermata terdiri atas kurang lebih 2011).
6000 spesies dan semuanya hidup di air laut. Pemanfaatan sumber biota laut selain
Secara umum Echinodermata berarti hewan sebagai sumber pangan, juga berpotensi
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

sebagai sumber senyawa bioaktif yang lebih


bernilai ekonomis (Hafiluddin, 2011). Bintang
laut merupakan salah satu sumber penghasil
senyawa bioaktif. Bintang laut memiliki
komponen bioaktif yang terdiri dari alkaloid,
steroid, flavonoid, saponin, ninhidrin.
(Ivanchina et al., 2011; Tarman, et al., 2012).
Senyawa aktif dari bintang laut telah diketahui
memiliki aktivitas antioksidan (Agustina, 2012),
antibakteri (Juariah et al., 2014), antiinflamasi,
antifungi dan imunostimulator (Achmad et al.,
2014). Ada juga bintang laut biru yang
potensial sebagai antitumor dan agen
antibakteri (Mojica, at al., 2003).
Permasalahan saat ini ialah resistensi Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel
bakteri terhadap beberapa jenis antibiotik yang Bintang Laut di Perairan Pantai Tongkaina
sudah lama digunakan. Hal ini mendorong Manado.
perlunya kajian senyawa antibakteri dari
bintang laut. Antibakteri merupakan zat yang Sampel bintang laut L. laevigata, A. typicus, P.
dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan nodosus yang diproleh dibawa ke Laboratorium
dapat mematikan bakteri dengan cara merusak Biologi Molekuler dan Farmasitika Laut,
metabolismenya (Madigan et al., 2012). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti Universitas Sam Ratulangi Manado untuk
merasa perlu untuk melakukan penelitian diekstraksi, evaporasi dan uji aktivitas
tentang aktivitas antibakteri dari beberapa antibakteri.
ekstrak kasar bintang laut dalam upaya
penemuan senyawa bioaktif antibakteri bakteri Ekstraksi Bintang Laut
baru dari bahan alam laut. Sampel L. laevigata, A. typicus, P.
Penelitian ini bertujuan untuk nodosus dimasukan kedalam botol yang sudah
mendapatkan ekstrak kasar dari beberapa diberikan etanol 96% sebanyak 750 ml
jenis bintang laut, dan Menguji aktivitas diberikan label. Sampel di saring sehingga
antibakteri dari beberapa ekstrak kasar bintang diperoleh filtrate. Filtrat yang diperoleh,
laut terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, dievaporasi menggunakan “Rotary Vaccum
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Evaporator” pada suhu 400 C.

METODE PENELITIAN Sterilisasi Alat dan Media


Lokasi Pengambilan Sampel Alat-alat yang digunakan disterilkan
Organisme bintang laut jenis dalam oven pada suhu 160°C selama ±2 jam
L.laevigata, A. typicus, P. nodosus diambil dari (sterilisasi kering). Sedangkan media yang
perairan laut Tongkaina Manado. digunakan, disterilisasi dalam autoklaf pada
suhu 121°C selama 15 menit (sterilisasi
basah).

Pembuatan Media
Prosedur kerja pembuatan media
Nutrient Agar (NA) sebagai berikut : 1 g
Nutrient Broth (NB), 1,5 g Agar dan 100 ml
aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan
diaduk. erlenmeyer yang berisikan media
ditutup dengan aluminium foil kemudian
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf
selama ± 15 menit dengan suhu 121°C. media

168
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

NA yang steril dituang secara aseptik ke dalam typicus, dan Protoreaster nodosus. Ciri bintang
cawan petri steril secara merata. Setelah itu launt ini pada saat didapati dilapngan :
media didiamkan hingga mengeras dan sisi
cawan petri dibungkus untuk menghindari A. Linckia laevigata yaitu :
kontaminasi.

Kultur Bakteri Uji


Bakteri uji yang dipakai ialah: S.
agalactiae, E. coli dan bakteri S. aureus yang
tersedia di laboratorium. Masing-masing
bakteri diambil menggunakan jarum ose lalu
dimasukan kedalam erlemeyer yang sudah
berisikan Nutrient Broth (NB), kemudian tutup
dengan alumunium foil dan diinkubasi pada
Gambar 2: Linckia laevigata (Dokumentasi
suhu ruangan selama 24 jam.
Pribadi, 2019)
1. Memiliki 5 buah lengan.
Pengenceran Sampel Bintang Laut
2. Warna biru terang pada bagian dorsal dan
Pengenceran dilakukan untuk
kuning pada bagian oral,
mendapatkan hasil dari beberapa konsentrasi
3. Mulut terdapat di bawah yaitu di bagian oral,
yang dipakai yaitu: kosentrasi 500 mg/ml,
sedangkan anus di bagian aboral
konsentrasi 750 mg/ml, 1000 mg/ml untuk
4. Dorsal dan aboral terdapat duri-duri kecil.
dilakukkan pengujian aktivitas antibakteri.
5. Hidup pada wilayah yang multilevel dangkal
Rumus pengenceran: (M1.V1 = M2.V2) di cela-cela terumbu karang dengan suhu
air berkisar dari 22˚C sampai 26˚C.
Pengujian Aktivitas Antibakteri
Metode yang digunakan pada pengujian B. Archaster typicus :
aktivitas antimikroba adalah metode difusi agar
(disc diffusion, Kirby dan Bauer) dengan cara
sumur. . Media agar (NA) 200 ml yang sudah
steril dituangkan pada cawan petri yang steril
sebagai lapisan bawah. Setelah lapisan bawah
mengeras di atasnya dituangkan media agar
cair yang mengandung bakteri uji sebagai
lapisan pembenihan. Setelah lapisan
pembenihan mengeras, dibuat lubang/sumur
menggunakan pipet sebagai alat untuk
pembuatan lubang/sumur, kemudian pada
Gambar 3: Archaster typicus (Dokumentasi
lubang/sumur di dalamnya dimasukan ekstrak
Pribadi, 2019)
kasar dari bintang laut sebanyak 50 µl.
1. Memiliki lima buah lengan atau kelipatan
Selanjutnya diinkubasi pada suhu ruangan
lima
selama 24 jam. Setelah itu diamati dan di ukur
2. Mulut terdapat dibagian bawah (oral),
diameter zona hambat yang terbentuk, berupa
sedangkan anus di bagian obral,
daerah bening di sekeliling lubang
3. Warna pada bagian coklat muda pada
bagian dorsal, dan warna pada kuning pada
HASIL DAN PEMBAHASAN bagian oral.
4. Terdapat ambulakral groove di antara
Hasil Sampling dan Identifikasi barisan kaki tabung
Sampel bintang laut yang diambil dari 5. Terdapat duri-duri yang terbentuk catut yang
pantai Tongkaina Manado sebanyak 3 jenis disebut pedicellaria
telah diidentifikasi berdasarkan WoRMS taxon 6. Bagian tubuhnya di sebelah aboral terdapat
details (2018), Linckia laevigata, Archaster duri-duri yang tumpul.

169
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

7. Pergerakan dilakukan oleh kaki tabung yang Gambar 5. Maserasi Sampel Bintang Laut
terdapat berderet disepanjang lengan. (Dokumentasi pribadi, 2019).
8, Hidup di wilayah multilevel pada tumpukan
pasir. Filtrat yang diperoleh dari hasil
maserasi (perendaman) mempunyai warna
C. Protoreaster nodosus : yang berbeda Linckia laevigata (L. l) berwarna
merah, Archaster typicus (A. t) berwarna
kuning dan Protoreaster nodosus (P. n)
berwarna merah. . Evaporasi dilakukan untuk
memperoleh ekstrak kasar bintang laut.
Ekstrak kasar bintang laut yang diperoleh
berupa: cairan dan ada yang kental
dipindahkan ke dalam botol kosong seperti
pada gambar 3. Berat ekstrak kasar masing-
masing sampel bintang laut terdapat pada
Tabel 2.
Gambar 4:Protoreaster nodosus
(Dokumentasi Pribadi, 2019).
1.Mempunyai lengan sebanyak 5 buah atau
kelipatan dari lima
2. Mulut terdapat di bawah yaitu di bagian oral,
sedangkan anus di bagian aboral
3. Pergerakan dilakukan oleh kaki tabung yang
L.l A.t P.n
terdapat berderet sepanjang lengannya
4. Terdapat ambulakral groove di antara
barisan kaki tabung,
5. Mempunyai beberapa amacam warna: Gambar 6 . Ekstrak Kasar Bintang Laut,
kuning, orange, dan coklat keabu-abuan. Keterangan : (L. l ) Linckia laevigata, (A.t)
6. Bagian tubuhnya di sebelah aboral terdapat Archaster tipycus, (P.n) Protoreaster nodosus,
duri-duri yang tumpul berwarna hitam. (Dokumentasi pribadi, 2019)
7. Hidup pada wilayah yang multilevel dangkal
di cela-cela terumbu karang dengan suhu air Tabel 1. Berat Ekstrak Kasar Bintang Laut
berkisar dari 22˚C sampai 26˚C.
No Kode Berat Berat Presentasi
Ekstrak Bintang Laut sampel Sampel ekstrak berat
Ekstraksi sampel ini menggunakan
basah (g) ekstrak
pelarut etanol 96% karena pelarut etanol
menyari hampir keseluruhan kandungan (g) (%)
simplisia baik non polar, semi polar maupun
polar (Iswanti, 2009). 1. L. l 2000 25.3 1.3 %

2. A. t 1000 14,9 0.7 %

3. P. n 2000 32.3 1.6 %

berat ekstrak dari pelarut etanol yang


terbesar ditunjukan oleh P. nodosus dan
presentasi ekstrak kasar 1.6 % diikuti oleh dua
jenis bintang laut lainnya yaitu L. lavigata 1.3 %
dan A. typicus 0.7%. Ekstrak kasar bintang

170
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

laut L. laevigata berwarna merah-kehitaman, A.


tipycus berwarna merah-darah, dan P.
nodosus merah-tua.

Aktivitas Antibakteri Bintang Laut


Uji aktivitas antibakteri dari beberapa
ekstrak kasar bintang laut terhadap bakteri E.
coli, S. aureus, dan S. agalactiae Gambar 8 : Pengujian Aktivitas Antibakteri dari
mengggunakan metode difusi agar dengan Ekstrak terhadap bakteri S.aureus,
cara sumur Metode difusi menjadi metode (Dokumentasi pribadi, 2019).
yang dipilih dalam uji aktivitas karena memiliki
kelebihan yaitu prosedurnya yang sederhana Keterangan : (S.a 1) : Ekstrak kasar L.
(mudah dan praktis) untuk dilakukan dan laevigata pada media bakteri (S.a 2) : Ekstrak
merupakan metode serbaguna bagi semua kasar P. nodosus pada media bakteri. (S.a 3) :
bakteri patogen yang tumbuh cepat dan sering Ekstrak kasar A. typicuc pada media bakteri. +
digunakan dalam uji kepekaan antibiotik dalam (Kontrol positif) - (Kontrol negatif)
program pengendalian mutu (Mapila, 2012).
Bakteri uji yang digunakan adalah S.
aureus, S, agalactiae dan E. coli dimana S.
aureus, S, agalactiae mewakili bakteri gram
positif dan E. coli untuk mewakili bakteri gram
negatif. Penggunaan bakteri ini bertujuan untuk
mengetahui bahwa apakah ekstrak kasar dari
bintang laut memiliki aktivitas antibakteri serta
mengetahui spektrum aktivitas antibakteri dari
beberapa ektsrak bintang laut, Gambar 9. Pengujian Aktivitas Antibakteri dari
Dari penelitian ini ekstrak kasar L. Ekstrak terhadap bakteri S. agalactiae,
laevigata menunjukkan adanya zona hambat (Dokumentasi pribadi, 2019).
pada pertumbuhan bakteri uji E. coli seperti
terlihat pada Gambar 16 dan Tabel 3. Keterangan : (S.g 1) : Ekstrak kasar L.
laevigata pada media bakteri (S.g 2) : Ekstrak
kasaras P. nodosus pada media bakteri. (S.g
3) : Ekstrak kasar A. typicus pada media
bakteri. + (Kontrol positif) - (Kontrol negatif)

Tabel 2. Diameter Zona Hambat dari Bakteri


E. coli
Gambar 7 : Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Bintang Laut terhadap Bakteri E.Coli.
(Dokumentasi pribadi, 2019). Kode Ulangan
Sampel Ekstrak 1000 mg/ml
Keterangan: (E.c 1) : Ekstrak kasar L. 1 2 3 Rerata
laevigata pada media bakteri. (E.c 2) : Ekstrak L. l 11.74 9.18 11.69 10.0
kasar P. nodosus pada media bakteri. (E.c 3) : mm mm mm mm
Ekstrak kasar A. typicuc pada media bakteri, + A. t 0 0 0 0
(Kontrol positif) dan - (Kontrol negatif). P. n 0 0 0 0
+ 21 25 23 23 mm
mm mm mm
- 0 0 0 0
Kode Ulangan
Sampel Ekstrak 750 mg/ml
171
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

1 2 3 Rerata antibakteri, karena sejauh ini pengendalian


L. l 0 0 0 0 infeksi bakteri Gram-negatif seringkali menjadi
A. t 0 0 0 0 kendala dalam bidang kedokteran, yang
P. n 0 0 0 0 diakibatkan adanya karakteristik dari kelompok
+ 20 21 23 21.3mm Gram negatif yang memiliki dinding
mm mm mm peptidoglikan yang cukup padat dan kompak
- 0 0 0 0 serta adanya efflux-pump mechanism yaitu
suatu mekanisme untuk mengeluarkan
Data yang ditampilkan pada Tabel 3, senyawa-senyawa yang tidak dibutuhkan
menunjukkan bahwa ekstrak L. l mampu dalam proses biofarmasi seluler melalui sistem
menghambat bakteri E.coli. pada konsentrasi sekresi, sehinggga menghambat proses
ekstrak 1.000 mg/ml dengan diameter zona internalisasi senyawa untuk mempengaruhi
hambat 11.0 mm. Sedangkan pada konsentrasi mekanisme seluler dari bakteri (Posangi et. al.,
750 mg/ml bakteri uji masih bisa bertumbuh. 2014; Bara et al., 2015).
Pada pengujian ini juga didapatkan hasil
bahwa ekstrak L.l mampu menghambat
pertumbuhan bakteri E. coli sedangkan pada
bakteri S. agalactiae dan S. aureus masih
dapat bertumbuh walaupun telah diberikan
ekstrak L.l. Kesimpulan
Hasil yang diperoleh ini sejalan juga a. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
dengan penelitian yang dilakukan oleh bahwa bintang laut yang diambil dari
(Runtuwene, et.,al 2017) yang menguji perairan laut Tongkaiana Manado
aktivitas antibakteri ekstrak bintang laut L. l teridentifikasi jenisnya yaitu L. laevigata, A.
yang diperoleh dari perairan pulau Siladen. typicus, P. nodosus. Berat dari ekstrak
Menurut penggolongan kekuatan daya kasar L. laevigata 25.3 g, A. typicus 14,9 g,
antibakteri yang digolongkan menurut Davis P. nodosus 32.3 g,
and Stout (1971), yaitu: diameter zona bening b. Pada penelitian yang dilakukan ini ekstrak
5 mm atau kurang dikategorikan lemah, zona kasar dari bintang laut L. laevigata
bening 5-10 mm dikategorikan sedang, zona menunjukan daya hambat terhadap
bening 10-20 mm dikategorikan kuat dan zona pertumbuhan bakteri E. coli. Sedangkan
bening 10-20 mm atau lebih dikategorikan ekstrak kasar A. typicus dan P. nodosus
sangat kuat. tidak menunjukan aktivitas daya hambat
Penelitian ini juga menggunakan kontrol terhadap ketiga bakteri uji (S. agalactiae, E.
sebagai pembanding (kontrol negatif, kontrol coli dan S. aureus.)
positif). Kontrol positif yang digunakan dalam
Daftar Pustaka
penelitian ini adalah antibiotik kloramfenikol,
yang merupakan tolak ukur untuk menguji Achmad MJ, Isnansetyo A, Noer K, Ustadi,
bioaktivitas antibakteri pada ekstrak kasar Kamiso.2014. Efek Imunostimulator
bintang laut. Kontrol negatif yang digunakan Asam Lemak dari Bintang Laut
pada penelitian ini yaitu etanol. Kontrol negatif (Acanthaster planci) terhadap Proliferasi
berfungsi untuk menguji ada tidaknya aktivitas Limfosit Secara In-Vitro. Squalen Bulletin
antibakteri dari pelarut yang digunakan. of Marine & Fisheries Postharvest &
Kontrol negatif menunjukkan tidak adanya Biotechnology, 9 (3), 2014, 107- 114.
zona hambat pada pengujian antibakteri
terhadap bakteri Gram-negatif dan Gram- Agustina, D.S. 2012. Aktivitas Antioksidan dan
positif. Komponen Bioaktif Bintang Laut Culcita
Ekstrak bintang laut L. laevigata pada sp.. [Skripsi]. Bogor agricultural
penelitian ini menunjukan adanya bioaktivitas university.
yang berpotensi menghambat pertumbuhan
bakteri E. coli. Pembuktian ini dapat menjadi Bara, R., Kandou, A., Ola, G., Posangi, J.
suatu terobosan baru dalam penemuan obat 2015. Analisis Senyawa Antibiotik dari
172
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019

Jamur Simbion Yang Terdapat dalam Staphylococcus aureus, Escherichia coli


Ascidians Didemnum molle di Sekitar dan Pseudomas aeruginosa Secara
Perairan Bunaken Sulawesi Utara. Jurnal Invitro [skripsi]. Program Studi Farmasi
LPPM Bidang Sains dan Teknologi. 2:28- FMIPA Universitas Sam Ratulangi,
35. Manado.

Davis, W.W., Stout, T.R. 1971. Disc Plate Mojica, E., R. Layson, M. Rodil, C. Deocaris.
Method of microbiological assay. Journal 2003. Marine invertebrates as source of
of Microbiology. 22:659-665. potential anti-tumor and antibacterial
agents. 8th Southern Luzon Zonal R & D
Juariah S. 2014. Aktivitas Senyawa Antibakteri Review, DLSU, 1: 1-11.
Bintang Laut (Asterias forbesii) Terhadap
Beberapa Jenis Bakteri Patogen. [Tesis].
Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara.

Lariman. 2011. Keanekaragaman Fylum


Echinodermata di Pulau Beras Basah
Kota Bontang Kalimantan Timur.
Mulawarman Scientifie 10(2):207-218.
Hafiluddin. 2011. Ekstraksi dan identifikasi
senyawa bioaktif lintah laut
(Discodorissp.) sebagai antioksidan
[Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.

Ivanchina NV, Kicha AA, Stonik VA. 2011.


Steroid glycosides from marine
organisms (Review).Steroids 76 : 425–
454.

Tarman K, Prestisia HN, Setyaningsih I,


Meydia, Yogiara, Hwang JK. 2012.
Kandungan Komponen Bioaktif dan
Aktivitas Antimikrob Ekstrak Bintang Laut
(Culcita schmideliana). JPHPI, Volume
15 Nomor 3.

Undap, N.I.J., Sumilat, D.A., Bara, R. 2017.


Aktivitas Antibakteri Spons Agelas
tubulata dan Phyllospongia sp. dari
Perairan Pantai Malalayang Manado
Terhadap Pertumbuhan Beberapa Strain
Bakteri. Jurnal Ilmu dan Managemen
Perairan. ISSN: 2337-5000. (Accepted).
5(1).
Madigan, M. T. Martinko. 2012. Brock Biology
of Microorganisms. Edisi 13. San
Francisco: Bejamin Cummings.
Mapila, D. A. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus
atropurpureus benth) Terhadap

173

You might also like