Professional Documents
Culture Documents
(The Antibacterial Potential of Starfish from the Coastal waters of the Kelurahan Tongkaina)
1. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi,
Manado
*
e-mail: delpristilly@gmail.com
Abstract
Starfish is one of the species of the asteroidean class, and is grouped into phylum echinoderms.
Echinoderms consist of approximately 6000 species and all live in sea water. Starfish is one source bioactive
compounds. Active compounds from starfish have been known to have activities antioxidant, antibacterial, anti-
inflammatory, antifungal and immunostimulatory, there are also blue starfish that are potential as antitumor and
antibacterial agents. This study aims to obtain crude extracts from several types of starfish, and testing the
antibacterial activity of crude starfish extracts against bacteria Streptococcus agalactiae, Escherichia coli and
Staphylococcus aureus. Test the antibacterial activity of crude starfish extracs Protoreaster nodosus, Achaster
tipycus, dan Linckia laevigata against bacteria E. coli, S. aureus, dan S. agalactiae use the agar diffusion
method by means of a well. L. l extract can inhibit bacteria e. coli at an extract concentration of 1000 mg/ml with
a diameter of inhibitory zone 11.0 mm, whereas at a concentration of 750 mg/ml the test bacteria can still grow
on the bacteria S. agalactiae and S. aureus can still grow even though the extract has be given L. l
Keywords: Potential Starfish, Antibacterial Activity, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Streptococcus
agalactiae
Abstrak
Bintang laut merupakan salah satu spesies dari kelas Asteroidea, dan dikelompokkan kedalam filum
Echinodermata. Filum Echinodermata terdiri atas kurang lebih 6000 spesies dan semuanya hidup di air laut.
Bintang laut merupakan salah satu sumber penghasil senyawa bioaktif. Senyawa aktif dari bintang laut telah
diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antifungi dan imunostimulator, ada juga
bintang laut biru yang potensial sebagai antitumor dan agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan ekstrak kasar dari beberapa jenis bintang laut, dan menguji aktivitas antibakteri ekstrak kasar
bintang laut terhadap bakteri Streptococcus agalactiae, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji
aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar bintang laut Protoreaster nodosus, Achaster tipycus, dan Linckia laevigata
terhadap bakteri E. coli, S. aureus, dan S. agalactiae mengggunakan metode difusi agar dengan cara sumur.
Ekstrak L. l mampu menghambat bakteri E.coli pada konsentrasi ekstrak 1.000 mg/ml dengan diameter zona
hambat 11.0 mm, sedangkan pada konsentrasi 750 mg/ml bakteri uji masih bisa bertumbuh pada bakteri S.
agalactiae dan S. aureus masih dapat bertumbuh walaupun telah diberikan ekstrak L. l.
Kata Kunci : Potensi Bintang Laut, Aktivitas Antibakteri, Streptococcus agalactiae, Escherichia coli and
Staphylococcus aureus
Pembuatan Media
Prosedur kerja pembuatan media
Nutrient Agar (NA) sebagai berikut : 1 g
Nutrient Broth (NB), 1,5 g Agar dan 100 ml
aquades dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan
diaduk. erlenmeyer yang berisikan media
ditutup dengan aluminium foil kemudian
disterilisasi dengan menggunakan autoklaf
selama ± 15 menit dengan suhu 121°C. media
168
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019
NA yang steril dituang secara aseptik ke dalam typicus, dan Protoreaster nodosus. Ciri bintang
cawan petri steril secara merata. Setelah itu launt ini pada saat didapati dilapngan :
media didiamkan hingga mengeras dan sisi
cawan petri dibungkus untuk menghindari A. Linckia laevigata yaitu :
kontaminasi.
169
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019
7. Pergerakan dilakukan oleh kaki tabung yang Gambar 5. Maserasi Sampel Bintang Laut
terdapat berderet disepanjang lengan. (Dokumentasi pribadi, 2019).
8, Hidup di wilayah multilevel pada tumpukan
pasir. Filtrat yang diperoleh dari hasil
maserasi (perendaman) mempunyai warna
C. Protoreaster nodosus : yang berbeda Linckia laevigata (L. l) berwarna
merah, Archaster typicus (A. t) berwarna
kuning dan Protoreaster nodosus (P. n)
berwarna merah. . Evaporasi dilakukan untuk
memperoleh ekstrak kasar bintang laut.
Ekstrak kasar bintang laut yang diperoleh
berupa: cairan dan ada yang kental
dipindahkan ke dalam botol kosong seperti
pada gambar 3. Berat ekstrak kasar masing-
masing sampel bintang laut terdapat pada
Tabel 2.
Gambar 4:Protoreaster nodosus
(Dokumentasi Pribadi, 2019).
1.Mempunyai lengan sebanyak 5 buah atau
kelipatan dari lima
2. Mulut terdapat di bawah yaitu di bagian oral,
sedangkan anus di bagian aboral
3. Pergerakan dilakukan oleh kaki tabung yang
L.l A.t P.n
terdapat berderet sepanjang lengannya
4. Terdapat ambulakral groove di antara
barisan kaki tabung,
5. Mempunyai beberapa amacam warna: Gambar 6 . Ekstrak Kasar Bintang Laut,
kuning, orange, dan coklat keabu-abuan. Keterangan : (L. l ) Linckia laevigata, (A.t)
6. Bagian tubuhnya di sebelah aboral terdapat Archaster tipycus, (P.n) Protoreaster nodosus,
duri-duri yang tumpul berwarna hitam. (Dokumentasi pribadi, 2019)
7. Hidup pada wilayah yang multilevel dangkal
di cela-cela terumbu karang dengan suhu air Tabel 1. Berat Ekstrak Kasar Bintang Laut
berkisar dari 22˚C sampai 26˚C.
No Kode Berat Berat Presentasi
Ekstrak Bintang Laut sampel Sampel ekstrak berat
Ekstraksi sampel ini menggunakan
basah (g) ekstrak
pelarut etanol 96% karena pelarut etanol
menyari hampir keseluruhan kandungan (g) (%)
simplisia baik non polar, semi polar maupun
polar (Iswanti, 2009). 1. L. l 2000 25.3 1.3 %
170
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 7 Nomor 3 Tahun 2019
Davis, W.W., Stout, T.R. 1971. Disc Plate Mojica, E., R. Layson, M. Rodil, C. Deocaris.
Method of microbiological assay. Journal 2003. Marine invertebrates as source of
of Microbiology. 22:659-665. potential anti-tumor and antibacterial
agents. 8th Southern Luzon Zonal R & D
Juariah S. 2014. Aktivitas Senyawa Antibakteri Review, DLSU, 1: 1-11.
Bintang Laut (Asterias forbesii) Terhadap
Beberapa Jenis Bakteri Patogen. [Tesis].
Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara.
173