Professional Documents
Culture Documents
1, April 2012
PENGARUH KOMBINASI MEDIA BUNGKIL KELAPA SAWIT DAN DEDAK PADI YANG
DIFERMENTASI TERHADAP PRODUKSI MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN PAKAN IKAN
THE EFFECT OF PALM KERNEL MEAL AND RICE BRAN MEDIA COMBINATION WHICH
ARE FERMENTED TO THE PRODUCTION OF BLACK SOLDIER FLY MAGGOT
(Hermetia illucens) AS A SOURCE OF FISH FEED PROTEIN
Abstract
The high feed prices caused the cost of feed matters were higher for fish farmers so that needed
alternative matter. High prices are caused by fish feed, fish feed ingredients that are imported include fish
meal which is the main raw material source of protein to feed the fish so that the necessary
alternative feed ingredients for use of fish meal. Maggot can be used as alternative feed matter because it
contains crude protein ranged between 30-40% but there are some problems in its production. Media for
maggot production used palm kernel meal but the media is hard to find outside of the central plam kernel
plantation so as to reduce its use carried out by using a combination of rice bran. Rice bran can be easily
to get and can be media for maggot production and low nutrient content of the media production maggot
can be corrected through the process of fermentation.
This study aims to determine the effect of the combination of media for the production of
maggot and find the best combination of media for the production maggot. This research method is to
experiment whit Completely Randomized Desing (CRD). The experiment used is 100% palm kernel meal
(A), 75% palm kernel meal + 25 rice bran (B), 50% palm kernel meal + 50% rice bran (C), 25% palm
kernel meal + 75% rice bran (D) and 100% rice bran with each five replications. The parameters observed
were severe maggot production. Analysis of the data used is Analysis of Variance (ANOVA) and to
determine the best treatment using Duncan’s Multiple range test with a confidence interval of 5%.
The results of this study indicate that the combination of palm kernel meal and rice bran are
fermented to give a noticeable effect the production Maggot.
The best combination of palm kernel meal and rice bran to produce the highest Maggot is the use of palm
kernel meal 75% + 25% rice bran are not significantly different with the use of palm kernel meal 100%.
Based on this research result shows that the use of 25% of rice bran can reduce the use of 100% palm
kernel meal become only 75% in maggot production.
Keywords : Palm kernel meal, rice bran, the production of black soldier fly maggot (Hermetia illucens)
33
Pengaruh Kombinasi Media Bungkil......
dalam produksi maggot antara lain kandungan dan empat ulangan. Adapun perlakuan tersebut
nutrisi media dan kondisi lingkungan. Maggot masing-masing adalah:
menyukai kondisi lingkungan yang lembab A : Bungkil kelapa sawit 100% (kontrol)
(Silmina dkk., 2011) dan rendahnya kandungan B : Bungkil kelapa sawit 75% + 25% dedak
nutrisi media dapat diperbaiki melalui proses padi
fermentasi (Widjastuti, 2007). C : Bungkil kelapa sawit 50% + 50% dedak
Bungkil kelapa sawit merupakan media padi
produksi maggot (Ardiansyah dkk., 2010) akan D : Bungkil kelapa sawit 25% + 75% dedak
tetapi keberadaan bungkil kelapa sawit sulit padi
didapatkan di luar sentral perkebunan kelapa E : Dedak Padi 100%
sawit. Setiawibowo dkk. (2009) menyatakan
bahwa selain bungkil kelapa sawit media yang A.Fermentasi
dapat digunakan dalam produksi maggot adalah Bungkil kelapa sawit dan dedak padi
dedak padi. Keberadaan dedak padi mudah diambil dari tempat penyimpanan, ditimbang
diperoleh dibandingkan bungkil kelapa sawit, dan dimasukkan ke dalam bak sebagai wadah.
pada musim panen dedak padi tersedia Siapkan probiotik untuk proses fermentasi.
melimpah dan sering disimpan sebagai Berdasarkan penelitian pendahuluan dosis
pemakaian jangka panjang (Wibisono, 2010). probiotik yang sesuai untuk fermentasi bungkil
Berdasarkan latar belakang tersebut alasan kelapa sawit dan dedak padi adalah 4% dengan
dilakukan penelitian kombinasi media bungkil larutan pengencer berupa air aquadest sebanyak
kelapa sawit dan dedak padi yang difermentasi 40% dari berat media. Larutan probiotik
adalah untuk mengurangi penggunaan bungkil kemudian diseprotkan dengan menggunakan
kelapa sawit dengan melihat pengaruh sprayer ke media produksi maggot dan diaduk
kombinasi media sehingga diketahui kombinasi hingga merata kemudian bak ditutup dengan
terbaik untuk produksi maggot tertinggi. plastik packing yang diikat dengan karet
sehingga rapat setelah itu pelastik diberi sedikit
Metodologi lubang. Fermentasi dilakukan secara anaerob
Bahan penelitian menggunakan total fakultatif selama tujuh hari.
media produksi maggot sebanyak 20 kg (10 kg B. Produksi maggot
bungkil kelapa sawit dan 10 kg dedak padi) dan Media produksi maggot yang
telur maggot sebanyak 2 g didapatkan dari digunakan seberat 1 kg, setelah proses
Institut de Recherche pour le Developpement fermentasi telur maggot dimasukkan ke dalam
(IRD) dalam Balai Riset Budidaya Ikan Hias setiap media dengan berat telur 0.1 g kemudian
(BRBIH) Depok. Telur dikirim menggunakan permukaan media ditutup dengan terpal agar
salah satu jasa pengiriman barang di Indonesia terjaga kelembapannya. Proses produksi
dimana saat pengiriman telur dipilih yang masih berlangsung selama14 hari setelah itu maggot
berwarna putih bukan yang telah berwarna dapat dipanen dan dicuci hingga bersih
kekuningan untuk mencegah telur menetas kemudian ditimbang berat maggot yang
selama perjalanan. Probiotik cair sebagai diperoleh. Data yang diperoleh, diolah dengan
fermentor didapatkan dari Fakultas Kedokteran menggunakan Analysis of Variance (ANOVA)
Hewan Universitas Airlangga (FKH UNAIR). untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
Nasution (2009) menyatakan Probiotik yang antara perlakuan yang diberikan, kemudian
digunakan dalam penelitian ini mengandung dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan
mikroba selulolitik (Cellulomonas dan (Duncan’s Multiple Range Test) dengan tingkat
Actinomyces), proteolitik (Bacillus dan kepercayaan 5% untuk mengetahui perlakuan
Streptomyces) dan amilolitik (Bacillus dan yang terbaik
Amilomyces). Peralatan penelitian yang
digunakan meliputi bak berdiameter 34 cm Hasil dan Pembahasan
dengan tinggi 20 cm sebanyak 20 bak dan 2 bak Adapun rata-rata hasil produksi
beriameter 47cm dan tinggi 27 cm, terpal, maggot disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan
saringan, gelas ukur, timbangan digital, analisis statistik dengan menggunakan Analisis
timbangan beras, gloves, pelastik packing, Varian dapat diketahui bahwa adanya perbedaan
kertas label, karet gelang, thermometer suhu nyata hasil produksi maggot (P<0.05)
ruangan, strimin, penggaris dan sprayer
Rancangan penelitian kombinasi media
bungkil kelapa sawit dan dedak padi yang
difermentasi menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan
34
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1, April 2012
35
Pengaruh Kombinasi Media Bungkil......
36
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1, April 2012
37