You are on page 1of 11

PERENCANAAN BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN

GEDUNG RUMAH SAKIT UNIVERSITAS RIAU BERDASARKAN PERMEN


NO.24/PRT/M/2008.

Reonaldho Malitha1), Rian Tri Komara Iriana2),


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jln. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
Email : reonaldho.malitha@gmail.com

Abstract

The continued development of a state is accompanied by the increase the need for
health care facilities in the country. Health care facilities that exist today is the hospital. The
hospital is a health care institution for people with special characteristics that remain able to
improve the quality and service more affordable for the people to manifest the health status
of the highest. Maintenance of the building is very important and necessary after the building
was completed and used. According to the regulation of the Minister of Public Works No.
24/PRT/M/2008 on Guidelines for Maintenance and Building Maintenance, building
maintenance aims to be the realization of the building according to the function set and
which meets the technical requirements: salvation, health, comfort and ease as well as
environmental sustainability. This research was conducted by estimated price forecast
(Approximate Estimate) that uses the highest unit price of the average per-m2 storey building
to building accurate as a guide. Based on the analysis using approximate estimate method,
the result is the percentage of damage that is equal to 0.01015%. While the cost of repair
needed is Rp. 3,846,924.687. So it can be categorized damage RSUR building is still in the
level of minor damage (<35%). As for the cost of maintenance per year is Rp.
2,540,631,517.33 which is expected to increase each year.
Keyword : maintenance of building, the university hospital in Riau.

A. PENDAHULUAN Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Rumah sakit adalah bangunan Nomor 24/PRT/M/2008 juga menyebutkan
gedung atau sarana kesehatan yang bahwa bangunan gedung penting sebagai
memerlukan perhatian khusus segi tempat manusia melakukan kegiatan, maka
keamanan, keselamatan, kesehatan, perlu diperhatikan keamanan, keselamatan,
kenyamanan dan kemudahan, dimana kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
berdasarkan Undang – Undang RI Nomor Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 Umum No. 24/PRT/M/2008 klasifikasi
menyebutkan bahwa pengaturan bangunan gedung adalah klasifikasi dari
penyelenggaraan rumah sakit bertujuan : fungsi bangunan gedung berdasrkan
a. Mempermudah akses masyarakat untuk pemenuhan tingkat persyaratan administrasi
mendapatkan pelayanan kesehatan. dan persyaratan teknisnya. Lingkup
b. Memberikan perlindungan terhadap pemeliharaan dan perawatan bangunan
keselamatan pasien, masyarakat, gedung antara lain adalah:
lingkungan rumah sakit dan sumber daya 1. Arsitektural
manusia di rumah sakit. 2. Struktural
c. Meningkatkan mutu dan 3. Mekanikal (Tata Udara, Sanitasi,
mempertahankan standar pelayanan Plambing dan Ransportasi)
rumah sakit. 4. Elektrikal (Catu Daya, Tata Cahaya,
Telepon, Komunikasi dan Alarm)
Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1
5. Tata graha (House keeping). pemikul beban, kolom, cerobong
Kategori kerusakan bangunan miring dan runtuh.
gedung menurut Yohanes OE 20.17 c. Kemampuan struktur untuk
konstruksi,terdapat 5 (lima) macam kategori memikul beban sudah berkurang
kerusakan pada bangunan gedung yaitu sebagian
sebagai berikut : d. Laik fungsi/huni
1. Kerusakan Ringan Non-Struktur Tindakan yang perlu dilakukan
Suatu bangunan dikategorikan adalah :
mengalami kerusakan non-struktur a. Restorasi bagian struktur pada
apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: perkuatan (strengthening)untuk
a. Retak halus (lebar celah lebih kecil menahan beban gempa
dari 0,075 cm) pada plesteran b. Perbaikan (repair) secara
b. Serpihan plesteran berjatuhan arsitektur
c. Mencakup luas yang terbatas c. Bangunan dikosongkan dan dapat
Tindakan yang perlu dilakukan adalah dihuni kembali setelah proses
perbaikan (repair) secara arsitektur restorasi selesai
tanpa mengosongkan bangunan. 4. Kerusakan Struktur Tingkat Berat
2. Kerusakan Ringan Struktur Suatu bangunan dikategorikan
Suatu bangunan dikategorikan mengalami kerusakan struktur tingkat
mengalami kerusakan struktur tingkat berat apabila terjadi hal-hal sebagai
ringan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
berikut: a. Dinding pemikul beban terbelah
a. Retak kecil (lebar celah antara dan runtuh
0,075 hingga 0,60) pada dinding b. Bangunan terpisah akibat
b. Plester lepas dan berjatuhan kegagalan unsure-unsur pengikat
c. Mencakup luas yang besar c. Kira-kira 50% elemen utama
d. Kerusakan bagian-bagian non- mengalami kerusakan
struktur seperti pada cerobong, d. Tidak laik fungsi/huni
lipstank, dsb Tindakan yang perlu dilakukan
e. Kemampuan struktur untuk adalah merubuhkan bangunan, atau
memikul beban tidak banyak dilakukan restorasi dan perkuatan
berkurang. secara menyeluruh sebelum
f. Laik fungsi/huni bangunan dihuni kembali. Dalam
Tindakan yang perlu dilakukan kondisi kerusakan seperti ini,
adalah perbaikan (repair) yang bangunan menjadi sangat
bersifat arsitektur agar daya tahan berbahaya sehingga harus
bangunan tetap terpelihara. dikosongkan.
Perbaikan dengan kerusakan 5. Kerusakan Total
ringan pada struktur dapat Suatu bangunan dikategorikan sebagai
dilakukan tanpa mengosongkan rusak total/rubuh apabila terjadi hal-hal
bangunan. sebagai berikut:
3. Kerusakan Struktur Tingkat Sedang a. Bangunan rubuh seluruhnya
Suatu bangunan dikategorikan (>65%)
mengalami kerusakan struktur tingkat b. Sebagian besar komponen utama
sedang apabila terjadi hal-hal sebagai struktur rusak
berikut: c. Tidak laik fungsi/huni
a. Retak besar ( lebar celah lebih Tindakan yang perlu dilakukan
besar dari 0,60 cm) pada dinding adalah merubuhkan bangunan,
b. Retak menyebar luas di banyak membersihkan lokasi, dan
tempat, seperti pada dinding mendirikan bangunan baru.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 2


1. Biaya Pemeliharaan Bangunan Tabel 2 Standar Harga Bangunan Per Meter
menurut Dinas Pekerjaan Umum Persegi Kawasan Kota Pekanbaru
khusus bangunan negara, biaya Tahun 2014
pemeliharaan yang dikeluarkan adalah :
Biaya pemeliharaan per m2 bangunan
gedung setiap tahun = 2 % dari harga
satuan per m2 tertinggi yang berlaku.
Besarnya biaya pemeliharaan bangunan
gedung tergantung pada fungsi dan
kualifikasi bangunan.
Untuk menghitung harga bangunan yang
Tabel 1 Klasifikasi bangunan gedung bertingkat, nilai harga satuan bangunan per
menurut Departemen Pekerjaan m2 seperti yang terdapat pada table 2 perlu
Umum diselesaikan berdasarkan jumlah lantai dari
gedung tersebut. Adapun faktor
penyesuaian nilai harga satuan bangunan
per m2 yang disebut juga faktor satuan
harga adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Faktor Satuan Harga Bangunan

Standar biaya tersebut di atas tidak tersedia


pada waktu tertentu, maka harga satuan
bangunan dapat dihitung dengan rumus
Future Value ( FV = Nilai uang yang akan
datang), yaitu :
FV = M . (1+i)n………………………..1
Dimana :
M = Standar harga satuan
pembangunan ditahun
sebelumnya
i = Angka inflasi tahunan, angka
ini diasumsikan dari angka rata-
rata inflasi selama tiga tahun
Adapun standar harga bangunan terakhir yang diperoleh dari
yang dikeluarkan bangunan yang Biro Pusat Statistik,
dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum untuk n = Jumlah tahun dari tahun
kawasan Pekanbaru adalah sebagai berikut sebelum ke tahun n.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 3


2. Prediksi Biaya Pemeliharaan 1. Studi Literatur
Bangunan Studi literaratur dalam penelitian ini
Untuk memprediksikan jumlah diperlukan untuk mempelajari tentang
biaya pemeliharaan pada tahun yang akan pedoman pemeliharaan bangunan gedung
dating digunakan rumus bunga untuk dan estimasi biaya pemeliharaan bangunan.
pembayaran tunggal ( mencari F jika Beberapa pustaka yang menjadi sumber
diketahui P ), adapun penurunan rumusnya penelitian dipelajari untuk dasar
adalah sebagai berikut: pengetahuan dalam melakukan studi ini.
Jika uang sejumlah P diinvestasikan 2. Sumber Data
saat ini (t=0) dengan tingkat bunga efektif Sumber data yang digunakan dalam
sebesar i% per periode dan dimajemukkan penelitian ini berupa data primer yang
tiap periode maka jumlah uang tersebut diperoleh dengan melakukan pengamatan
pada waktu akhir periode 1 akan menjadi : dan pengukuran secara langsung pada objek
F1 = P + bunga dari P dan data sekunder yang didapat dari instansi
= P +P1 terkait.
= P (1 + i) 3. Survei Pendahuluan
Pada akhir periode 2 akan menjadi : Pada survei pendahuluan ini
F2 = F1 + bunga dari F1 dilakukan kunjungan ke pihak berwenang
= P (1 + i) + P (1 + i ) i dalam pengelolaan bangunan Rumah Sakit
= P (1 + i) (1 + i) Universitas Riau untuk mendapatkan
= P (1 + i)2 informasi penting yang berhubungan
Senada dengan itu, pada akhir periode 3 dengan pemeliharaan bangunan Rumah
menjadi : Sakit Universitas Riau serta melihat kondisi
F3 = F2 + F2 i bangunan secara nyata di lapangan dan
= P ( 1 + i )2 + P (1 + i)2 i membandingkan dengan yang ada pada
= P ( 1 + i )2 (1 + i) gambar perencanaan.
= P ( 1 + i)3 4. Survei Lapangan
Dengan analogi diatas maka pada akhir Survey atau pengamatan dilakukan
tahun ke N, jumlah uang tersebut akan dengan cara :
menjadi : 1. Mendatangi gedung Rumah Sakit
F = P (1 + i ) N Universitas Riau
Dimana : 2. Melakukan pengamatan dan
F = Nilai mendatang (future value), nilai pengukuran terhadap kerusakan
ekuivalen dari satu ata lebih aliran bangunan Rumah Sakit Universitas
kas pada suatu titik yang Riau Pekanbaru terutama komponen
didefinisikan sebagai waktu non struktur.
mendatang. Hal – hal yang harus diperhatikan
P = Nilai sekarang ( present value) atau adalah sebagai berikut :
nilai ekuivalen dari satu titik atau a. Memeriksa bagian-bagian
lebih aliran kas pada suatu titik yang gedung yang akan diteliti dengan
didefinisikan sebagai waktu saat ini. seksama.
i = Tingkat bunga efektif per periode b. Bagaimana keadaan bangunan
N = Jumlah periode pemajemukkan. yang kita periksa itu, apakah
rusak berat atau ringan.
B. METODOLOGI PENELITIAN c. Membuat sket bagian-bagian
Lokasi pada penelitian ini adalah yang rusak
Bangunan Gedung Rumah Sakit Universitas d. Menaksir bagian-bagian yang
Riau. turut rusak.
3. Melakukan pengamatan terhadap
tata cara pemeliharaan dan

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 4


perawatan yang dilakukan oleh Karya adalah termasuk ke dalam golongan
pihak pengelola gedung Rumah Gedung Bertingkat Tidak Sederhana.
Sakit Universitas Riau secara Maka harga bangunan yang sama
langsung dilapangan. untuk tahun 2015 yaitu :
Jumlah Lantai : 4 lantai
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Luas Bangunan : 1946,7 m2
Berikut ini tabel hasil survey
lapangan yang merupakan data primer dari Harga Bangunan lantai 1
penelitian, yang dilakukan penulis pada = Harga Bangunan per m2 x f x L
gedung RSUR. = Rp. 6.420.000,- x 1,000 x 1946,7
= Rp. 12.499.176.690,00 -
Tabel 4 Hasil Pengamatan Kerusakan
Gedung Rumah Sakit Universitas Riau Tabel 5 Perhitungan Harga Bangunan

1. Harga Perbaikan Komponen


Bangunan

Tabel 6 Total Harga Perbaikan Komponen


Gedung RSUR

2. Harga Pembangunan Baru Komponen


Bangunan

Tabel 7 Total Biaya Pembangunan Baru


Komponen Gedung RSUR

Rumah Sakit Universitas Riau


memiliki jumlah lantai sebanyak 4 lantai
dan memiliki luas lebih kurang dari 1946,7
m2, maka klasifikasi bangunannya menurut
Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 5


maka gedung Rumah Sakit Universitas
Tabel 8 Selisih Harga Pembangunan Baru Riau dikategorikan kerusakan ringan yaitu
dan Harga Perbaikan untuk tiap Kerusakan di bawah 35% dari maksimum harga
gedung RSUR. pembangunan bangunan gedung baru.
Dengan biaya perbaikannya yaitu sebesar
Rp. 3.846.924,687.

Estimasi Harga Pemeliharaan Bangunan


Rumah Sakit Universitas Riau
A. Komponen dan volume pekerjaan
3. Analisa Tingkat Kerusakan dan
pemeliharaan bangunan gedung
Persentasenya
RSUR
Tingkat kerusakan dan
Komponen pemeliharaan ini dipilih
persentasenya dapat diukur dari seberapa
berdasarkan keadaan dilapangan yang
besar biaya perbaikan yang diperlukandan
disesuaikan dengan peraturan menteri no.
kemudian dibandingkan dengan nilai
24/prt/m/2008, perinciannya seperti pada
proyek berdasarkan prakiraan (approximate
tabel berikut :
estimate) yang berlaku sekarang yaitu
tahun 2014, kemudian dikalikan dengan
Tabel 9 Komponen dan Volume Pekerjaan
100%.
Pemeliharaan Gedung RSUR
Dari nilai yang dihasilkan dapat
ditentukan apakah kerusakan bangunan
tersebut masuk kedalam kategori tingkat
kerusakan ringan, kerusakan sedang,
kerusakan berat, sesuai dengan Pedoman
Teknis Rumah Gedung Tahan Gempa dari
Departemen Pekerjaan Umum (2006).

Harga Perbaikan = Rp. 3.846.924,687


Approximate Estimate :
Harga Tertinggi per-m
= Rp. 37.894.030.740

Persentase Kerusakan Harga Tertinggi


= x 100%

. . . ,
= x 100%
. . . .

= 0,01015 %

Berdasarkan perhitungan di atas,


maka besarnya tingkat kerusakan bangunan
gedung Rumah Sakit Universitas Riau
adalah sebesar 0,01015 %.
Berdasarkan tabel hasil perhitungan B. Estimasi Harga Pemeliharaan
di atas dan juga ketentuan dalam Pedoman Bangunan Gedung RSUR.
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Dengan menggunakan Harga Satuan
Negara oleh Direktorat Jendral Cipta Karya, Upah dan Bahan yang diperoleh dari harga
2007, seperti yang dijelaskan pada Bab II, pasaran di Kota Pekanbaru. Maka diperoleh

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 6


jumlah harga masing-masing pekerjaan. Tabel 11 Estimasi Harga Pemeliharaan
Pekerjaan pemeliharaan ini terdiri dari dua (Pergantian) Bangunan Gedung Rumah
kegiatan yaitu perawatan dan pergantian Sakit Universitas Riau.
komponen bangunan seperti yang tertera di
bawah ini.

Tabel 10 Estimasi Harga Pemeliharaan


(Perawatan) bangunan gedung RSUR.

C. Rekapitulasi Harga Pemeliharaan


Bangunan Gedung RSUR
Perhitungan estimasi biaya
pemeliharaan bangunan Rumah Sakit
Universitas Riau untuk masing-masing
pekerjaan pemeliharaan (perawatan dan
pergantian) gedung RSUR tersebut, dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12 Rekapitulasi Biaya Pemeliharaan


Bangunan RSUR untuk masing-masing
Komponen.

D. Pembiayaan Dalam Program Kerja


Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung RSUR.
Mernurut peraturan Menteri No.
24/PRT/M/2008 yang mana sebagai dasar
penelitian ini, tentang pedoman
pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung dilakukan dengan berdasarkan
program kerja yang disusun dalam masa
waktu 1 tahun. Yang mana program kerja
tersebut terinci dalam, yaitu ; program kerja
harian, program kerja mingguan, program
kerja bulanan dan program kerja tahunan.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 7


Tabel 13 Biaya Dalam Program Kerja Tabel 16 Biaya Dalam Program Kerja
Harian Pemeliharaan dan Perawatan Tahunan Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung RSUR Bangunan Gedung RSUR.

Analisa Biaya Pemeliharaan untuk 10


tahun Mendatang dengan Pengaruh
Inflasi
Untuk memulai mencari biaya
pemeliharaan 10 tahun mendatang, maka
perlu di cari terlebih dahulu besarnya inflasi
Tabel 14 Biaya Dalam Program Kerja untuk Januari tahun 2013 sampai
Mingguan Pemeliharaan dan Perawatan Desember 2014 (Lampiran I). Selanjutnya,
Bangunan Gedung RSUR. maka di cari besarnya inflasi tahunan
dengan cara membentuk persamaan regresi
berdasarkan data inflasi bulanan yang di
mulai dari Januari 2013 sampai Desember
yang di dapat dari Website Bank Indonesia.
Dari persamaan yang di dapat dari grafik.
maka didapat nilai inflasi tahun 2013 yaitu:
y = - 0,0091 x + 6,8058
= - 0,0091 (24) + 6,8058
= 6,5874 ≠ 6,59 %
Tabel 15 Biaya Dalam Program Kerja Tabel 17 Nilai Inflasi Per Bulan Tahun
Bulanan Pemeliharaan dan Perawatan 2013 sampai 2014
Bangunan Gedung RSUR.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 8


Gambar 1 Grafik Inflasi dan Persamaan Regresi
(Sumber : Program Bantu Microsoft Excel)

Dari hasil analisa perhitungan biaya 2. Biaya pemeliharaan untuk 2 Tahun


pemeliharaan bangunan gedung Rumah berikutnya (Tahun 2016)
Sakit Universitas Riau, diperoleh biaya Diketahui : P = Rp. 2.540.631.517,33
pemeliharaan adalah sebesar : i = 6,59 %
Rp 2.540.631.517,33. Jadi biaya untuk N = 2 Tahun
tahun selanjutnya dalam 10 tahun Penyelesaian :
mendatang, dihitung menggunakan rumus
suku bunga pembayaran tunggal
berdasarkan pengaruh nilai inflasi yang
telah didapat sebelumnya.

1. Biaya pemeliharaan untuk 1 Tahun


berikutnya (Tahun 2015)
Diketahui : P = Rp. 2.540.631.517,33
i = 6,59 %
N = 1 Tahun
Penyelesaian :

Tabel 18 Anggaran Biaya Pemeliharaan


Bangunan Gedung RSUR untuk 10 Tahun
Mendatang

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 9


Gambar 2 Grafik Biaya Pemeliharaan Per Tahun Untuk 10 Tahun Mendatang

Dari tabel dan grafik diatas dapat ini adalah sebesar Rp. 2.540.631.517,33
disimpulkan bahwa biaya pemeliharaan yang diperkirakan akan meningkat setiap
bangunan gedung Rumah Sakit Universitas tahunnya.
Riau meningkat setiap tahunnya, hal ini
disebabkan oleh faktor nilai inflasi yang E. Saran
setiap tahunnya meningkat dan juga bisa Adapun saran yang didapat dari
disebabkan oleh naiknya harga bahan penelitian ini adalah :
bangunan yang dipengaruhi oleh harga 1. Kepada pihak Rektorat sebagai
bahan bakar minyak. pengelola gedung RSUR dapat lebih
Melihat kondisi bangunan gedung memperhatikan keadaan bangunan
Rumah Sakit Universitas Riau ini masih gedung RSUR agar dapat menimalisir
dikategorikan kedalam kerusakan ringan, kerusakan yang dapat terjadi, sehingga
namun bukan berarti pemeliharaan tidak juga dapat mengurangi biaya kerusakan
perlu dilakukan, justru untuk pada bangunan itu sendiri.
mempertahankan kondisi bangunan gedung 2. Agar penelitian yang dilakukan
ini perlu dilakukan pemeliharaan yang kedepannya dapat menggunakan metode
serius agar umur rencana dari bangunan ini survei dan analisa yang berbeda pada
dapat tercapai dan dapat menimalisirkan penelitian ini, hal ini dimaksudkan agar
kerusakan-kerusakan yang terjadi pada nantinya mendapatkan hasil yang
bangunan gedung Rumah Sakit ini. bervariasi serta juga semakin akurat.

D. Kesimpulan F. DAFTAR PUSTAKA


Dari penelitian yang telah dilakukan Arwinati, Hesti. 2011. Analisa
maka dapat diambil beberapa kesimpulan, Pemeliharaan Bangunan Gedung
antara lain adalah : Rumah Sakit Umum Swasta di
1. Persentase kerusakan yang diperoleh Yogyakarta. Teknik Sipil Universitas
dalam analisa biaya pemeliharaan Atma Jaya.
gedung RSUR ini adalah 0,01015 %. Badan Standarisasi Nasional, SNI 7395.
2. Biaya perbaikan yang diperoleh dan 2008. Tata Cara Perhitungan Harga
dikeluarkan oleh pihak pengelola RSUR Satuan Pekerjaan Penutup Lantai
adalah sebesar Rp. 3.141.014,69. dan Dinding untuk Konstruksi
3. Besarnya biaya pemeliharaan yang Bangunan Gedung dan Perumahan.
diperoleh pada bangunan gedung RSUR

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 10


Bank Indonesia. 2014. Laporan Inflasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No :
(Indeks Harga Konsumen) 24/PRT/M/2008. Pedoman
Berdasarkan Perhitungan Inflasi Pemeliharaan dan Perawatan
Tahunan (Online). Bangunan Gedung.
http://www.bi.go.id/id/moneter/infla Taufik, Hendra. 2009. Tabel-Tabel Bunga
si/data/Default.aspx (14 maret 2014, Majemuk. Pekanbaru: Teknik Sipil
10 :17) Universitas Riau.
Candra, Eldi. 2011. Estimasi Harga Wulfram I. Ervianto. 2007. Cara Cepat
Prakiraan (Approximate Estimate) Menghitung Biaya Bangunan.
pada Pembangunan The Peak Hotel Penerbit: Andi Yogyakarata.
and Apartment. Pekanbaru: Teknik
Sipil Universitas Riau.
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Wilayah, Pt T-30-2000-C. 2000.
Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Kunci, Alat
Gantungan dan Kaca untuk
Bangunan Rumah dan Gedung.
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Wilayah, Pt T-38-2000-C. 2000.
Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pengecatan dan Finishing
Dinding untuk Bangunan Rumah
dan Gedung.
Dinas Perumahan Permukiman dan Cipta
Karya Kota Pekanbaru. Daftar
Harga Satuan Upah dan Bahan,
Tahun Anggaran 2014.
Dinas Perumahan Permukiman dan Cipta
Karya Kota Pekanbaru. Harga
Satuan Bangunan Gedung Negara,
Tahun Anggaran 2014.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan,
Kementrian Kesehatan RI, Tahun
2012. Pedoman Penyusunan Studi
Kelayakan (Feasibility Study)
Rumah Sakit.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan,
Kementrian Kesehatan RI, Tahun
2012. Pedoman Teknis Bangunan
Rumah Sakit Kelas B.
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta 2010.
Seri Perencanaan, Pedoman Teknis
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Kelas B.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 11

You might also like