Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Neem leaves contain flavonoid, triterpenoid and saponin compounds that have antifertility potential to suppress
of reproduction rate of rodentia pests. The purpose of this study was to examine the effect of neem leaf ethanol
extract on gonadosomatic index (GSI), number and size of atresia follicles in female mice. This study used a
Completely Randomized Design Method consist of 5 treatments and 4 replications namely K + (Contraceptive
Pills); K- (Aqua); P1, P2 and P3 (Treatment of neem leaf ethanol extract at dosage of 8.4 mg / kgBW, 11.2 mg /
kgBW and 14 mg / kgBW). The treatment was administered orally at a volume of 0.2 ml / animal every morning
for 21 days. Measurement of body weight was conducted at the beginning of treatment and every 7 days. The
ovaries were isolated, weighed and histologically processed using paraffin method and H & E staining. the
number and diameter of atresia follicles were counted on ovaries. The data was analyzed using ANOVA test and
DMRT test at 95% confidence level. The results showed that neem leaf ethanol extract had no significant effect
GSI and diameter of atresia follicle but had significant effect on the number of atresia follicle. It can be
concluded that neem leaf ethanol extract can increase the number of atresia follicle in mice by suppressing the
synthesis and action of reproductive hormone.
589
590
ekstraksi didasarkan pada penelitian isolasi organ ovarium dilakukan pada hari
Sitasiwi et al. (2017). Ekstraksi dilakukan ke- 22, kemudian dilakukan penimbangan
dengan mencampurkan 100 g sampel bobot dan pembuatan sediaan histologis
dengan 1000 ml etanol 70%. Larutan ovarium mencit. Pengamatan preparat
diaduk secara teratur dan didiamkan pada dilakukan dengan fotomikrograf untuk
suhu ruang selama 24 jam. Ekstrak menghitung jumlah folikel atresia pada
kemudian dipekatkan dengan evaporator perbesaran 100x dan diameter folikel
sampai didapatkan hasil akhir dalam atresia pada perbesaran 400x. Pengukuran
bentuk serbuk. GSI dihitung sesuai rumus menurut Naghdi
Persiapan Bahan Uji et al. (2016) sebagai berikut.
Dosis ekstrak daun mimba yang
diberikan mengacu pada penelitian GSI = x 100
Sitasiwi et al. (2017) adalah 8,4 mg/kgBB,
Keterangan:
11,2 mg/kgBB dan 14 mg/kgBB yang
GSI = gonadosomatik indeks (%),
dilarutkan dalam 10 ml air hangat. Larutan
BG = bobot gonad (g),
diberikan secara oral dengan volume 0,2
BB = bobot tubuh (g)
ml/mencit yang mengandung ekstrak daun
Analisis Data
mimba 0,168 mg; 0,224 mg dan 0,28 mg.
Data bobot badan, bobot ovarium,
Pembuatan sediaan pil kontrasepsi dengan
GSI, jumlah dan diameter folikel atresia
dasar konversi dosis manusia ke mencit
dianalisis dengan uji One way ANOVA
sebesar 0,00261 (Laurence dan Bacharach,
pada taraf kepercayaan 95%. Analisis data
1964). Berdasar angka konversi tersebut,
jumlah folikel atresia dilanjutkan dengan
dosis untuk mencit ditentukan dengan cara
uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
mengencerkan 1 tablet (79,8 mg) ke dalam
pada taraf kepercayaan 95%. Analisis data
7,16 ml akuades.
menggunakan program SPSS (Statistical
Pemberian Perlakuan dan Pengamatan
Product of Service Solution)for Windows
Perlakuan diberikan secara oral
versi 20.0.
dengan volume 0.2 ml/ekor setiap pagi hari
(08.00 – 10.30 WIB) selama 21 hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selama perlakuan dilakukan pengamatan
Hasil analisis data penelitian dari
konsumsi minum (setiap hari), konsumsi
pemberian ekstrak ethanol daun mimba
pakan (setiap 3 hari) dan bobot badan
terhadap GSI, jumlah dan folikel atresia
(setiap 7 hari). Pembedahan mencit dan
mencit betina ditunjukkan pada Tabel 1.
591
592
Tabel 1. Rerata GSI, jumlah dan diameter folikel atresia mencit betina setelah pemberian ekstrak
daun mimba selama 21 hari
Parameter Perlakuan
K(+) K(-) P1 P2 P3
± SD ± SD ± SD ± SD ± SD
merupakan kondisi folikel yang tidak 2013). Daun mimba memiliki kandungan
sempurna atau rusak selama masa senyawa flavonoid, tritepenoid dan saponin
perkembangannya (Mastuti dan Ciptono, (Handayani, 2011; Apolonia dan Sukarjati,
2017). Hasil penelitian Trissatharra dkk. 2017). Flavonoid mempunyai efek
(2016) menunjukkan bahwa rerata jumlah estrogenik yaitu dapat bekerja seperti
folikel atresia mencit betina kelompok estrogen karena dapat berikatan dengan
kontrol berkisar antara 1-9. Hasil reseptor estrogen (Satyaningtijas dkk.,
penelitian ini menunjukkan jumlah folikel 2014). Flavonoid merupakan fitoestrogen
atresia pada kelompok kontrol negatif yang paling kuat (Resende et al., 2013).
masih dalam kisaran normal yaitu 8.75± Fitoestrogen dapat menyebabkan estrogen
5,56 dan semakin meningkat seiring alami tidak dapat berikatan dengan
peningkatan dosis ekstrak daun mimba reseptornya dan akan meningkatkan
yang diberikan. Hal ini diduga karena jumlah estrogen bebas dalam darah (Liu et
senyawa antifertilitas yang terkandung al., 2013). Kadar estrogen yang tinggi di
dalam ekstrak ethanol daun mimba dapat dalam darah dapat menyebabkan sekresi
mengganggu perkembangan folikel FSH terhambat sehingga perkembangan
sehingga terbentuk folikel atresia. folikel di dalam ovarium juga terhambat.
Ekstrak daun mimba memiliki Perkembangan folikel yang terhambat ini
potensi sebagai antifertilitas (Sharma et al.,
593
594
disintesis di sel teka yang distimulasi oleh diameter folikel atresia pada mencit (Mus
LH dan reseptor androgen paling tinggi musculus L.) betina.
terdapat pada fase preantral dan awal UCAPAN TERIMAKASIH
folikel antral (Orisaka et al., 2009). Penelitian ini didanai oleh Fakultas
KESIMPULAN Sains dan Matematika Universitas
Hasil penelitian menunjukkan Diponegoro melalui No.042.01.2.400898 /
bahwa ekstrak ethanol daun mimba dapat 2016 DIPA Research Grant pada tahun
meningkatkan jumlah folikel atresia namun 2016.
tidak memengaruhi GSI dan ukuran
DAFTAR PUSTAKA
Adebayo AO, B.O. Oke, dan A. K. Journal of Pharmacognosy and
Akinloye. 2009. Characterizing the Phytochemistry 1(5): 61-80.
gonadosomatic index and its Auta T. and A.T. Hassan. 2016.
relationship with age in greater cane Reproductive toxicity of aqueous
rat (thryonomys swinderianus, wood-ash extract of (neem) – a
temminck). J. Vet. Anatomy 2(2): 53 review. Annals of Biological
– 59. Researc. 1(2) : 108-113.
Alfian MAJ., A.J. Sitasiwi, dan M.A. Baerwald AR, R.A. Walker, dan R.A.
Djaelani. 2017. Efek antifertilitas Pierson. 2009. Growth rates of
ekstrak air biji pepaya (carica papaya ovarian follicles during natural
l.) terhadap jumlah dan diameter menstrual cycles, oral contraception
folikel de graaf mencit (mus cycles and ovarian stimulation
musculus) betina. Jurnal Pro-Life (1) cycles. Fertility and Sterility 91(2) :
: 476-486. 440-449.
Apolonia M. dan Sukarjati. 2017. Cardenas H, J.R. Herrick, dan W.F. Pope.
Pengaruh ekstrak biji pepaya (carica 2002. Increased ovulation rate in
papaya l.) dan ekstrak daun mimba gilts treated with
(azadirachta indica a.juss) dan dihydrotestosterone. Reproduction
campuran ekstrak biji pepaya (carica 123:527-33.
papaya l.) dan ekstrak daun mimba Drummond AE. 2006. The role of steroids
(azadirachta indica a.juss) terhadap in follicular growth. Reprod Biol
diameter tubulus seminiferus, sel Endocrinol 4(16).
leydig dan bobot testis mencit (mus Flores A, R. Wiff, and E. Díaz. 2015.
musculus). Stigma Journal of Using the gonadosomatic index to
Science 10 (1): 5-11. estimate the maturity ogive:
Aradilla AS. 2009. Uji efektifitas larvasida application to chilean hake
ekstrak ethanol daun mimba (a. (merluccius gayi gayi). ICES Journal
Indica) terhadap larva aedes aegypti. of Marine Science, Volume 72, Issue
Semarang: Universitas Diponegoro. 2, Pages 508–514.
Asif M. 2013. A review on spermicidal Gbotolorun SC, A.A. Osinubi, C.C.
activities of azadirachta indica. Noronha, dan A.O. Okanlawon.
595
597