You are on page 1of 11

Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology

Volume 4, No 1 (2021): 75-85


DOI. 10.21580/ah.v4i1.6455

Penurunan Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa Mencit


Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Rumput Teki
Indriyani Indriyani1, Hendri Busman, Sutyarso Sutyarso2
1,2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung
Abstract
The lack of participation of men in family planning programs is due to the limited choice of male
contraceptive. Traditional medicinal plants are one of ideal alternative types of male contraception.
This study aimed to study the effect of Cyperus rotundus L. rhizome on the quality and quantity of
spermatozoa in male mice (Mus musculus L.). Twenty male mice were divided into four treatment
groups, namely control group (C0), the dose of teki grass rhizome extract 4.5 mg/40 g BW (C1), the
dose of teki grass rhizome extract 45 mg/40 g BW (C2), and the dose of teki grass rhizome extract
135 mg/40 g BW (C3) for 35 days. Parameters measured were the motility, viability, morphology,
and concentration of spermatozoa. The data were analyzed for diversity and then further tested using
the LSD test with a 5% significance level. The results of the analysis showed that giving teki grass
rhizome extract had a significant effect on the motility, viability, morphology, and concentration of
spermatozoa. It can be concluded that teki grass rhizome can be used as an alternative male
contraception because it can reduce motility, viability, morphology, and spermatozoa concentration.
Keywords: Cyperus rotundus L.; contraceptives; quality; quantity; spermatozoa.

Abstrak
Kurangnya pastisipasi pria dalam program keluarga berencana disebabkan karena keterbatasan
pilihan alat kontrasepsi pria. Tanaman obat tradisional merupakan salah satu alternatif jenis
kontrasepsi pria yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rimpang Cyperus
rotundus L. terhadap kualitas dan kuantitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.). Dua puluh mencit
jantan dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (K0), dosis ekstrak
rimpang rumput teki 4,5 mg/40 gr BB (K1), dosis ekstrak rimpang rumput teki 45 mg/40 gr BB (K2),
dan dosis ekstrak rimpang rumput teki 135 mg/40 gr BB (K3) selama 35 hari. Parameter yang diukur
adalah motilitas, viabilitas, morfologi, dan konsentrasi spermatozoa. Data dianalisis keragamannya
kemudian diuji lanjut menggunakan uji BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ekstrak rimpang rumput teki memberikan pengaruh secara nyata terhadap motilitas,
viabilitas, morfologi, dan konsentrasi spermatozoa. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang
rumput teki dapat digunakan sebagai alternatif alat kontrasepsi pria karena dapat menurunkan
motilitas, viabilitas, morfologi, dan konsentrasi spermatozoa.
Kata Kunci: Cyperus rotundus L.; kontrasepsi; kualitas; kuantitas; spermatozoa.

*Corresponding Author: Indriyani Indriyani, email: indriyani0305@yahoo.com, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedong Meneng, Kota Bandar
Lampung, Lampung.
Copyright © 2021 Al-Hayat: Journal of Biology and Apllied Biology

Volume 4, No 1 (2021) | 75
Indriyani Indriyani, Hendri Busman, Sutyarso Sutyarso

Pendahuluan keuntungan tersendiri yaitu mudah dicari,


murah, tingkat toksisitasnya rendah, efektif,
Ledakan populasi penduduk merupakan
dan tanpa efek samping (Follona Willa,
masalah utama yang dialami banyak negara
2017).
berkembang termasuk Indonesia. Untuk
mengatasi masalah tersebut, pemerintah Dari 30.000 jenis flora yang ada di
membuat program Keluarga Berencana Indonesia, hanya 26% yang telah dibudi
(KB) untuk mengendalikan laju per dayakan dan sisanya masih tumbuh liar.
tumbuhan penduduk. Penggunaan alat Salah satu jenis tanaman yang masih liar
kontrasepsi adalah salah satu cara yang adalah rumput teki (Cyperus rotundus L.)
dapat digunakan untuk menekan laju yang kehadirannya dianggap sebagai gulma.
pertumbuhan penduduk. Dalam rangka Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.)
mensukseskan program tersebut, peran memiliki kandungan saponin, flavonoid,
pasangan suami istri sangat diperlukan terpenoid, dan minyak atsiri. Dalam rimpang
(BKKBN, 2020). rumput teki terdapat banyak kandungan
minyak atsiri (Ferdian & Wijayahadi, 2018).
Rendahnya tingkat keberhasilan pro
Senyawa aktif yang terdapat pada minyak
gram Keluarga Berencana disebabkan
atsiri yaitu senyawa aktif terpenoid. Se
karena kurangnya partisipasi pria dalam
nyawa terpenoid tersebutlah yang di
program tersebut. Metode kontrasepsi yang
ada selama ini didominasi oleh perempuan manfaatkan sebagai konstrasepsi oral pria.
dengan presentase 93,66% sedangkan laki- Senyawa terpenoid tidak berpengaruh
laki ketersediaanya sangat terbatas hanya langsung pada proses spermatogenesis.
sekitar 6,34% (Rizkianti et al., 2017). Keter Akan tetapi, berpengaruh pada proses
batasan pilihan alat kontrasepsi merupakan transportasi spermatozoa. Selain itu,
penyebab pria enggan untuk menggunakan senyawa tersebut dapat membuat sperma
kontrasepsi (Rajab et al., 2015). Hal ini tozoa menggumpal sehingga dapat me
karena pria menganggap belum ada kontra nurunkan motilitas dan viabilitas sperma
sepsi yang sepenuhnya memenuhi kriteria tozoa, akibatnya spermatozoa tidak dapat
(Kanedi, M; Busman, H; Nurcahyani, N; mencapai sel telur dan tidak terjadi
Sutyarso; and Dewi, 2018). Sampai saat ini, pembuahan (Damayanti, 2017). Selain itu,
pilihan alat kontrasepsi pria meliputi: terpenoid sendiri dikelompokan menjadi:
senggama terputus kondom, dan vasektomi Monoterpen (C10H16), seskuiterpen (C15H24),
(Walansendow et al., 2016). Pilihan alat diterpen (C20H32), dan triterpen (C30H48).
kontrasepsi tersebut dirasa masih mem Dalam kajian fertilitas, bahan aktif triterpen
punyai tingkat kegagalan cukup tinggi dan dapat dijadikan sebagai bahan kontrasepsi
beberapa dapat mempunyai efek samping oral bagi pria karena memiliki manfaat
terhadap kesuburan spermatozoa laki-laki sebagai bahan antigonadotropin, meng
secara permanen(Mulyanti et al., 2016). ganggu spermatogenesis, mencegah terjadi
Bahan alam seperti tanaman obat tra- nya ovulasi, dan menghambat pertemuan
disional merupakan salah satu alternatif antara sel telur dan spermatozoa
yang dapat digunakan sebagai salah satu (Damayanti, 2017). Berdasarkan pema
jenis kontrasepsi. Di Indonesia, telah banyak paran diatas, penelitian ini bertujuan untuk
ditemukan tanaman obat yang digunakan membuktikan pengaruh ekstrak rimpang
sebagai bahan kontrasepsi yang layak. rumput teki terhadap kualitas dan kuantitas
Pemanfaatan tanaman obat memiliki spermatozoa mencit.

76 | Volume 4, No 1 (2021)
Penurunan Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa….

Metode Penelitian cawan petri yang sebelumnya telah di-


Penyediaan dan Penentuan dosis ekstrak tambahkan dengan larutan phosphate
buffered saline sebanyak 1 ml. Selanjutnya
Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus bagian kauda epididimis tersebut diurut-
L.) diambil dari desa Natar wilayah urut agar spermatozoa keluar. cairan
Lampung Selatan. Tanaman tersebut spermatozoa yang telah keluar kemudian
sebelumnya diidentifikasi untuk memasti dihomogenkan dengan larutan phosphate
kan bahwa rimpang yang diambil dari buffered saline, dengan cara mempipet-
tanaman rumput teki. Rimpang dibersihkan pipet dan mengaduk-aduk cairan sperma
dan dijemur. Pengeringan selanjutnya tersebut (As et al., 2019).
dengan lemari pada suhu tidak lebih dari
50oC, kemudian digiling hingga bentuk Pengamatan motilitas spermatozoa
mencit
serbuk Sebelum diekstraksi terlebih dahulu
ditimbang kemudian baru dilakukan eks- Pengamatan motilitas spermatozoa di-
traksi secara soxhlet dengan pelarut lakukan dengan membuat preparat basah
metanol 99 %. Larutan diekstraksi ke- dari suspense spermatozoa yang telah
mudian dimasukkan ke dalam rotary dibuat sebelumnya, yang kemudian diencer-
evaporator agar menjadi pekat dan di- kan dengan larutan NaCl 0,9%. Selanjutnya
panaskan pada suhu 35oC selama satu jam preparat basah tersebut diamati dibawah
sehingga diperoleh ekstrak (Kanedi, M; mikroskop dengan perbesaran 400x.
Busman, H; Yanwirasti; Jamsari; and Tjong,
Pengamatan viabilitas spermatozoa
2016). mencit
Hewan uji dan pemberian perlakuan
Pengamatan viabilitas spermatozoa
Sebanyak dua puluh mencit jantan dilakukan dengan membuat preparat basah
berumur 3-4 bulan dan memiliki berat 40 dari suspense spermatozoa yang telah
gram yang diperoleh dari Balai Penyidikan dibuat dengan menambahakan satu tetes
dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional III eosin Y 0,5%, dan diamati dibawah mikro-
Bandar Lampung. Kemudian dibagi menjadi skop dengan pembesaran 400x. Penentuan
4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok viabilitas spermatozoa ditentukan dengan
kontrol (K0), dosis ekstrak rimpang rumput pengamatan ada atau tidaknya warna eosin
teki 4,5 mg/ 40 gram BB (K1), dosis ekstrak yang melekat pada spermatozoa.
rimpang rumput teki 45 mg/40 gram BB Spermatozoa dikatakan viabel (hidup)
(K2), dan dosis ekstrak rimpang rumput teki apabila sperma tidak terwarnai, sebaliknya
mg/40 gram BB (K3) selama 35 hari. Pada untuk sperma yang nonviabel (mati)
hari ke- 36 mencit dibedah dan diambil spermatozoa akan terwarnai.
organ epidimisnya. Cairan semen dkeluar- Pengamatan morfologi spermatozoa
kan dengan cara memijat epidimis meng- mencit
gunakan pinset lalu diencerkan dengan
larutan fisiologis. Pengamatan morfologi normal dilakukan
dengan membuat preparat basah dari
Pembuatan suspensi sperma mencit
suspensi sperma yang sebelumnya telah
Pembuatan suspensi sperma mencit dibuat. Satu tetes suspensi sperma
dengan cara mengambil bagian kauda dari ditempatkan pada gelas objek, lalu diletak-
epididimis. Kemudian ditempatkan dalam kan tepi tajam suatu kaca objek yang lain

Volume 4, No 1 (2021) | 77
Indriyani Indriyani, Hendri Busman, Sutyarso Sutyarso

(membentuk sudut 30o) sehingga me- dilanjutkan dengan uji Taraf Beda Nyata
nyentuh tetesan, kemudian biarkan tetesan (BNT) pada taraf 5%.
tersebut menyebar sepanjang tepi kaca
objek. Gerakkan ke muka tanpa mengangkat Hasil Penelitian dan Pembahasan
kaca objek, sehingga tetesan membentuk Motilitas spermatozoa sangat penting
suatu lumasan tipis lalu dikeringkan di karena sangat berhubungan dengan
udara dan difiksasi dengan metanol selama kemampuan spermatozoa dalam proses
5 menit. Setelah itu rendam dalam larutan fertilisasi. Pengaruh pemberian ekstrak
giemsa selama ± 20 menit kemudian cuci rimpang rumput teki terhadap motilitas
dengan air mengalir. Pengamatan jumlah spermatozoa dapat dilihat pada Gambar 1.
morfologi normal spermatozoa dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dibawah mikroskop dengan perbesaran
persentase motilitas spermatozoa yang
400x. Jumlah morfologi normal dinyatakan
diberi ekstrak rimpang rumput teki setiap
dalam persen yang dihitung dari setiap 100
hari selama 35 hari menurun dibandingkan
ekor sperma yang teramati.
dengan kelompok kontrol (K0). Hal tersebut
Pengamatan konsentrasi spermatozoa menunjukkan adanya perbedaan pengaruh
Pengamatan konsentrasi spermatozoa pemberian ekstrak rimpang rumput teki
dilakukan dengan cara mengambil 1 tetes terhadap motilitas spermatozoa antara
semen (20 µL), dari suspensi yang telah kelompok kontrol (K0) dengan kelompok
dibuat sebelumnya. Kemudian diletakkan yang diberi perlakuan (K1.K2.K3). Hasil uji
pada hemocytometer ± 5 menit, agar sel-sel Anara dan dilanjutkan dengan uji BNT pada
mengendap kemudian dihitung di bawah taraf 5% terdapat beda nyata antara
mikroskop perbesaran 400X. Jumlah perlakuan K0, K1, K2, dan K3. Secara klinis,
spermatozoa yang ditemukan dibagi dengan pemberian ekstrak rimpang rumput teki
faktor koreksi (jt/ml). berpengaruh dalam penurunan motilitas
Analisis Data spermatozoa. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya persentase motilitas <50%
Data yang diperoleh dianalisis dengan pada perlakuan 4 (K3).
analisis ragam (Anara) kemudian
Gambar 1
Diagram rata-rata motilitas spermatozoa

78 | Volume 4, No 1 (2021)
Penurunan Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa….

Motilitas merupakan gerakan progresif proses spermatogenesis. Penurunan


spermatozoa. Motilitas berguna dalam motilitas spermatozoa diduga karena
mempertemukan antara spermatozoa adanya gangguan pada aktifitas enzim ATP-
dengan sel telur. Ciri dari motilitas ase pada ekor membran sel spermatozoa.
spermatozoa yang normal yaitu memiliki Terganggunya aktifitas enzim ATP-ase
gerakan lurus kedepan, lincah, cepat, dan tersebut dapat mengganggu homeostasis
gerakan ekor berirama. Beberapa faktor partikel natrium dan kalium sehingga terjadi
yang berpengaruh terhadap motilitas peningkatan konsentrasi Na intrasel.
spermatozoa antara lain, nutrisi, abnorma Sedangkan gradien Na+ yang melintasi
litas spermatozoa dan usia spermatozoa membran sel akan menurun. Akibatnya
(muda, matang atau tua) (Syarif et al., 2016). pengeluaran Ca juga akan mengalami
penurunan. Apabila terjadi penurunan ion
Berdasarkan penelitian Ali Esmail Al-
Ca2+, maka membran akan kehilangan
snafi (2016) didapatkan bahwa dalam
kemampuan untuk membawa zat-zat ter-
rimpang rumput teki terdapat banyak
larut menuju sitoplasma. Apabila
kandungan minyak atsiri (Al-Snafi, 2016).
permeabilitas pada membran terganggunya
Minyak atsiri pada rimpang rumput teki
permeabilitas maka akan menyebabkan
mengandung senyawa terpenoid yang me-
gangguan pada transpor nutrien yang
nyebabkan terganggunya proses trans
diperlukan oleh spermatozoa untuk per-
portasi spermatozoa dan menggumpalkan
gerakannya (Julia et al., 2019).
spermatozoa sehingga terjadi penurunan
motilitas spermatozoa (Damayanti, 2017). Spermatozoa akan bergerak lambat
Selain itu, terpenoid sendiri dikelompokan apabila kekurangan energi, meskipun arah-
menjadi: Monoterpen (C10H16), seskuiterpen nya tetap kedepan dan ekor bergerak
(C15H24), diterpen (C20H32), dan triterpen teratur. Motilitas pada spermatozoa me-
(C30H48). Dalam kajian fertilitas, bahan aktif rupakan gerakan pada ekor spermatozoa.
triterpen dapat dijadikan sebagai bahan Morfologi dan viabilitas pada spermatozoa
kontrasepsi oral bagi pria karena memiliki memiliki hubungan yang erat karena hanya
manfaat sebagai bahan antigonadotropin spermaozoa hidup yang dapat meng-
(Damayanti, 2017). hasilkan energi agar spermatozoa dapat
terus bergerak. Selain itu, moroflogi
Penekanan Gonadotrophin Releasing
Hormone (GnRH) dapat menurunkan se- spermatozoa yang baik akan mendukung
kresi FSH dan LH. Penurunan FSH akan motilitas spermatozoa yang baik.
menghambat sekresi oleh sel Sertoli. Sel Viabilitas atau daya hidup spermatozoa
Sertoli berfungsi untuk membentuk Blood merupakan kemampuan spermatozoa untul
Testis Barier agar terbentuk mikroenviro bertahan hidup pada lingkungan tertentu.
ment yang optimal selama proses sperma Viabilitas pada spermatozoa dapat dilihat
togenesis. Jika fungsi dari sel Sertoli secara mikroskopis menggunakan mikro
terganggu maka akan menurunkan sekresi skop. Spermatozoa yang hidup akan terlihat
ABP (Androgen Binding Protein), suplei transparan atau tidak berwarna. Hal ter-
nutrien, faktor pertumbuhan, asam laktat sebut terjadi karena membran plasma yang
sehinga proses spermatogenesis menurun bersifat semipermiabel dan tersusun atas
(Rajab et al., 2015). lipoprotein dengan kondisi baik dan masih
Penurunan motilitas spermatozoa di- berfungsi secara normal sehingga molekul
sebabkan karena adanya gangguan pada warna tidak akan menembus ataupun

Volume 4, No 1 (2021) | 79
Indriyani Indriyani, Hendri Busman, Sutyarso Sutyarso

terserap oleh membran. Sedangkan sel Hormon testosteron berperan penting


spermatozoa yang mati, integritas akrosom dalam mempertahankan kemampuan hidup
pada spermatozoa akan berkurang karena spermatozoa selama berada di epididimis.
rusaknya permeabilitas membran plasma- Proses pematangan spermatozoa didalam
nya di daerah pangkal kepala yang tidak epididimis akan terganggu apabila terjadi
tertutup akrosoma. Sel spermatozoa yang penurunan pada hormon testosteron
mati dapat menghisap zat warna karena dimana hormon testosteron dibutuhkan
terjadi kerusakan membran plasma se- oleh epididimis untuk transport elektrolit
hingga di bawah mikroskop terlihat ber- untuk kebutuhan spermatozoa (Mughniati
warna merah (Rizki, et al., 2019). Pengaruh et al., 2018). Selain itu, penurunan
pemberian ekstrak rimpang rumput teki testosteron juga menyebabkan terhambat
terhadap viabilitas spermatozoa dapat di- nya seksresi zat-zat penunjang proses
lihat pada Gambar 2. spermatozoa didalam epidimis seperti ion
Berdasarkan Gambar 2. bahwa terdapat (Ca, Na, Cl), substrat (protein, asam sialat,
perbedaan pengaruh viabilitas spermatozoa glikogen, asam laktat, fosfolipid), dan enzim
mencit perlakuan kontrol (K0) dengan (LDH, Fosfotase asam dan fosfotase basa).
Apabila zat-zat penunjang tersebut tidak
mencit pada perlakuan (K1,K2,K3). Hasil uji
tersedia dalam jumlah yang cukup maka
Antara dan dilanjutkan dengan uji BNT pada
akan menyebabkan spermatozoa tidak
taraf 5% terdapat beda nyata antara per-
memperoleh energi, enzim dan gizi sehingga
lakuan K0, K1, K2, dan K3. Hal tersebut spermatozoa mati (Julia et al., 2019).
menunjukkan bahwa pemberian ekstra
rimpang rumput teki memberikan pengaruh Peningkatan viabilitas sejalan dengan
peningkatan motilitas spermatozoa. Kondisi
dalam penurunan viabilitas spermatozoa
tersebut terjadi karena terhambatnya
mencit dan dibuktikan dengan adanya per-
sekresi hormon testosteron. Terganggunya
sentase viabilitas sebesar 6,8% (< 50%)
sekresi hormon testosteron menyebabkan
pada perlakuan 4 (K3). penurunan spermatozoa yang hidup, karena
Kandungan senyawa flavoid yang terganggunya mekanisme transport nutrien
dimiliki oleh rimpang rumput teki me- dan permeabilitas yang diperlukan
nyebabkan terhambatnya GnRH dalam spermatozoa untuk daya tahan hidupnya
mensekresikan FSH dan LH. LH berfungsi (Tethool & Purwaningsih, 2019).
untuk mnsekresikan hormon testosteron.
Gambar 2
Diagram rata-rata viabilitas spermatozoa
Viabilitas spermatozoa (%)

80 73 70
60
40 a 39,2
a
20 b
6,8
0 c
K0 K1 K2 K3

80 | Volume 4, No 1 (2021)
Penurunan Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa….

Abnormalitas spermatozoa adalah tidak berpengaruh terhadap penurunan


segala bentuk penyimpangan dari morfologi morfologi normal spermatozoa. hal tersebut
spermatozoa penyimpangan dapat terjadi dibuktikan dengan tidak adanya persentase
pada beberapa bagian spermatozoa, pada morfologi normal spermatozoa sebesar
bagian kepala bentuk penyimpangannya kurang dari <50%.
antara lain berupa kepala yang terlalu besar,
Spermatozoa normal dan abnormal
terlalu kecil, pipih, ganda bahkan tanpa
mencit (Mus musculus L.) dengan meng-
kepala, pada bagian tengah bentuk penyim
gunakan pewarnaan Giemsa (perbesaran
pangannya berupa lipatan atau lekukan,
100 x 10), dapat dilihat pada Gambar 4.
sedangkan penyimpangan pada bagian ekor
berupa ekor melingkar, ekor patah dan ekor Rimpang rumput teki (Cyperus
ganda (Julia et al., 2019). Pengaruh rotundus L.) diduga memiliki kandungan
pemberian ekstrak rimpang rumput teki bahan kimia seperti saponin, flavonoid,
terhadap morfologi spermatozoa dapat terpenoid, dan minyak atsiri (Ferdian &
dilihat pada Gambar 3. Wijayahadi, 2018). Seperti yang sudah
diketahui bahwa kandungan senyawa
Berdasarkan Gambar 3. dapat terlihat Flavonoid tersebut secara langsung dapat
bahwa persentase morfologi normal memberikan feedback negatif sehingga
spermatozoa yang diberi ekstrak rimpang dapat menurunkan sekresi hormon testos-
rumput teki setiap hari selama 35 hari lebih teron pada sel Leydig dan dapat me-
kecil dibandingkan dengan kelompok nyebabkan gangguan pada keseimba
kontrol (K0). Hal tersebut menunjukkan ngan hormonal dalam tubuh. Akibatnya,
adanya pengaruh pemberian ekstrak terjadi peningkatan morfologi abnormal
rimpang rumput teki terhadap morfologi pada spermatozoa (As et al., 2019).
normal spermatozoa. Hasil uji Anara dan Beberapa bentuk penyimpangan pada
dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% morfologi spermatozoa disebut Abnorma-
terdapat perbedaan yang nyata antara litas spermatozoa Abnormalitas terjadi pada
perlakuan K0, K1, K2, dan K3. Secara klinis, beberapa bagian seperti kepala dan ekor
pemberian ekstrak rimpang rumput teki spermatozoa (Julia et al., 2019).

Gambar 3
Diagram rata-rata morfologi normal spermatozoa
Morfologi normal spermatozoa (%)

100 89 87,2
83,
70,4
a
50 a
a
b

0
K0 K1 K2 K3

Volume 4, No 1 (2021) | 81
Indriyani Indriyani, Hendri Busman, Sutyarso Sutyarso

Abnormalitas primer dan abnormalitas epididimis, spermatozoa mengalami bebe


sekunder menyebabkan peningkatan rapa perubahan morfologi (ukuran, bentuk,
abnormalitas spermatozoa. Abnormalitas dan ultrastruktur bagian tengah, DNA) dan
primer terjadi karena adanya penurunan fungsional (pola metabolisme dan sifat
kadar testosteron sehingga pembentukan membran plasma). Saat di epididimis,
protein α-tubulin yang menjadi komponen proses pematangan sperma sangat ter-
dasar mikrotubuli dan mikrofilamen pada gantung pada kadar hormon testosteron,
proses spermiogenesis menjadi terhambat. penurunan kadar hormon testosteron men-
Sedangkan abnormalitas sekunder terjadi yebabkan morfologi spermatozoa menjadi
karena gangguan pada proses pematangan abnormal.
sperma di epididimis. Saat berada dalam
Gambar 4
a = Morfologi normal spermatozoa mencit, b = Morfologi abnormal spermatozoa, c = Morfologi
abnormal spermatozoa (ekor bengkok), dan d = Morfologi abnormal spermatozoa (kepala lonjong
besar)

Gambar 5
Diagram rata-rata konsentrasi spermatozoa
Konsentrasi spermatozoa (juta/ml)

19,35 18,18
20
15
a 9,7
10 a
5 a
0,99
0 a
K0 K1 K2 K3

82 | Volume 4, No 1 (2021)
Penurunan Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa….

Konsentrasi spermatozoa merupakan al., 2018). Dengan terhambatnya sekresi LH


indikator kualitas spermatozoa. Konsentrasi dan FSH sehingga menurunkan jumlah
spermatozoa menunjukkan banyaknya spermatozoa dengan cara menghambat
jumlah spermatozoa yang diperoleh dalam proses spermatogenesis. Jumlah sperma-
sekali penampungan (Tethool & tozoa yang dihasilkan sangat bergantung
Purwaningsih, 2019). Hasil penelitian pada proses spermatogenesis yang terjadi
menunjukkan pengaruh pemberian ekstrak pada tubulus seminiferus. Jika selama
rimpang rumput teki terhadap konsentrasi proses spermatogenesis terjadi gangguan,
spermatozoa mencit dapat dilihat pada maka perkembangan sel spermatogonium
Gambar 5. akan mempengaruhi jumlah spermatozoa
yang terbentuk (Nurhadijah et al., 2018).
Berdasarkan Gambar 5. menunjukkan
bahwa konsentrasi spermatozoa setelah Simpulan
pemberian ekstrak rimpang rumput teki
setiap hari selama 35 hari memiliki konsen- Berdasarkan penelitian yang telah
trasi yang lebih sedikit dibandingkan dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
dengan kelompok kontrol (KO). Secara pemberian ekstrak rimpang rumput teki
klinis, pemberian ekstrak rimpang rumput (Cyperus rotundus L.) dapat menurunkan
teki memberikan pengaruh terhadap pe- motilitas, viabilitas, morfologi normal, dan
nurunan konsentrasi spermatozoa mencit. konsentrasi spermatozoa mencit (Mus
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya musculus L.).
persentase konsentrasi spermatozoa < 0,05
Daftar Pustaka
sehingga dapat dinyatakan bahwa ekstrak
rimpang rumput teki dapat mempengaruhi Al-Snafi, P. D. A. E. (2016). A review on
penurunan konsentrasi spermatozoa. Cyperus rotundus A potential
medicinal plant. IOSR Journal of
Berdasarkan hasil penelitian, pe- Pharmacy (IOSRPHR), 32–48.
nurunan konsentrasi spermatozoa pada https://doi.org/10.9790/3013-
pemberian ekstrak rimpang rumput teki 06723248
dikarenakan adanya senyawa flavonoid
As, H., Indah, T., & Kurnia, D. (2019). Kajian
yang menempati reseptor estrogen sehingga terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit
menghambat produksi FSH dan LH pria dan Jantan ( Mus musculus L .) the effect
menekan produksi spermatozoa. FSH exposure fermentation of mocaf flour on
mempunyai pengaruh langsung terhadap the quality of spermatozoa of Mice ( Mus
sel Sertoli pada testis yaitu merangsang musculus L .). 3, 101–110.
sintesis protein dan menghasilkan
Badan Kependudukan dan Keluarga
Androgen Binding Protein (ABP) untuk Berencana Nasional. (2020). Pedoman
mengikat testosteron (Suryatini & Rai, penggunaan dana alokasi khusus
2018). ABP dari bagian basal akan mengikat (DAK) bidang keluarga berencana
testosteron yang berada pada membran tahun. Badan Kependudukan dan
tubulus seminiferus dan membawanya ke Keluarga Berencana Nasional. In
daerah lumenuntuk dipergunakan men- Badan Kependudukan dan Keluarga
stimulasi tahap metamorfosis. Bila terdapat Berencana Nasional.
hambatan pada sekresi ABP oleh sel sertoli Damayanti, U. (2017). Efek Pemberian
dapat dipastikan bahwa transport Minyak Atsiri Rimpang Rumput Teki
testosteron juga akan terganggu (Susilo et (Cyperus rotundus L.) terhadap

Volume 4, No 1 (2021) | 83
Indriyani Indriyani, Hendri Busman, Sutyarso Sutyarso

Viabilitas dan Morfologi Spermatozoa Contraceptive Agent to the Quality of


Normal Mencit (Mus musculus L.). In the Spermatozoa in Domestic Cat (Felis
Universitas Lampung. domestica). Jurnal Riset Veteriner
Indonesia (Journal of The Indonesian
Ferdian, J., & Wijayahadi, N. (2018).
Veterinary Research), 2(1), 27–34.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang
Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Mulyanti, R., Suyatno, S., & Aruben, R. (2016).
Terhadap Kuantitas Asi Tikus Wistar Dampak Penggunaan Metode
(Rattus Norvegicus) Betina. Kontrasepsi Vasektomi Terhadap
Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kesehatan Dan Keharmonisan Pada
Kedokteran Diponegoro), 7(2), 655– Pasangan Suami Istri Di Kecamatan
666. Pagerbarang Kabupaten Tegal Tahun
2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Follona Willa. (2017). Faktor-faktor yang
Universitas Diponegoro, 4(4), 587–593.
Berhubungan dengan Keikutsertaan
Suami dalam Keluarga Berencana di Nurhadijah, L., Perdana, A. A., Widyawati, W.,
Wilayah Puskesmas Kecamatan Setiyoko, F. A., Utami, B. N., Dewi, T. I. T.,
Pulogadung Jakarta Timur. Jurnal Ilmu & Suparto, I. H. (2018). Aktivitas
Dan Teknologi Kesehatan, Formulasi Biji Jarak Pagar dan Pare
022(September), 107–118. terhadap Spermatogenesis pada Tikus
Wistar. Jurnal Jamu Indonesia, 3(1), 26–
Julia, D., Salni, S., & Nita, S. (2019). Pengaruh
31.
Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
https://doi.org/10.29244/jji.v3i1.46
(Hibiscus Rosa-Sinensis Linn.)
Terhadap Jumlah, Motilitas, Morfologi, Rajab, Z., Muslichah, S., & Fajrin, F. A. (2015).
Vabilitas Spermatozoa Tikus Jantan Uji Antifertilitas Kombinasi Fraksi
(Rattus Norvegicus). Biomedical Kloroform Biji Pepaya ( Carica papaya
Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Linn .) dengan Fraksi Metanol Biji Saga
Fakultas Kedokteran Universitas ( Abrus precatorius Linn .) terhadap
Sriwijaya, 5(1), 34–42. Spermatogenesis Tikus Jantan Galur
https://doi.org/10.32539/bji.v5i1.79 Wistar ( Antifertility Study from
76 Combination of Chloroform Fractions.
3(2), 272–277.
Kanedi, M; Busman, H; Nurcahyani, N;
Sutyarso; and Dewi, E. (2018). Sperms Rizki, Cory Dwi; Kurniasari, D., & Maulana,
Quality Of Mice Decreased By Seed Andi Muh. Zuliyanto, A. (2019).
Extract Of Papaya (Carica papaya L.). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun
European Journal of Biomedical and Kemangi (Ocimum Basilicum)
Pharmceutical Sciences, 5(01), 762– Terhadap Kadar Ureum Dan Kreatinin
764. Tikus Galur Wistar Jantan (Rattus
norvegicus Strain Wistar) yang
Kanedi, M; Busman, H; Yanwirasti; Jamsari;
diinduksi monosodium glutamate
and Tjong, D. (2016). Antiestrogenic
(MSG). Herb-Medicine Journal, 2(1),
Effect Of Tuber Extract Of Cyperus
12–19.
rotundus L . on World Journal of
Pharmaceutical WJPLS Rotundus L . on Rizkianti, A., Amaliah, N., & Rachmalina, R.
the endometrial thickness of mice. (2017). Penggunaan Kontrasepsi pada
2(December), 341–347. Remaja Perempuan Kawin di
Indonesia (Analisis Riskesdas 2013).
Mughniati, S., Sari, D. K., Rendrawan, D., &
Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4),
Rahim, L. (2018). Effects of Kapok Seed
257–266.
Extract(Ceiba pentandra Gaertn) as

84 | Volume 4, No 1 (2021)
Penurunan Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa….

Suryatini, K. Y., & Rai, I. G. A. (2018). Logam Tethool, A. N., & Purwaningsih, P. (2019).
Berat Timbal (Pb) dan Efeknya pada Efek Pemberian Ekstrak Kayu Akway
Sistem Reproduksi. Emasains, 7(1), 1– (Drymis Sp) terhadap kualitas
6. spermatozoa mencit (Mus musculus L).
Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner
Susilo, S., Akbar, B., & Pratinaningsih, I.
Tropis (Journal of Tropical Animal and
(2018). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun
Veterinary Science), 9(1), 24.
Sambiloto Terhadap Jumlah Dan
https://doi.org/10.30862/jipvet.v9i1.
Motilitas Spermatozoa Mencit Jantan.
8
Jurnal Biodjati, 3(2), 68–74.
Walansendow, R., Rumbajan, J. M., &
Syarif, Y. M., Bachri, M. S., & Nurani, L. H.
Tendean, L. (2016). Pengaruh
(2016). Potensi ekstrak etanol 70%
Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica
akar saluang balum (Lavanga
Papaya L.) Terhadap Kualitas
sarmentosa blume kurz) terhadap
Spermatozoa Tikus Wistar (Rattus
kualitas dan viabilitas sperma mencit.
Norvegicus). Jurnal E-Biomedik, 4(1).
Pharmaciana, 6(2), 131–138.

Volume 4, No 1 (2021) | 85

You might also like