You are on page 1of 6

Nadya Marshalita, Pengobatan Nabi : Efek Jintan Hitam 1

PENGOBATAN NABI : EFEK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA)


UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SPERMA

PROPHET TREATMENT: EFFECT OF BLACK CUMIN (NIGELLA


SATIVA) TO IMPROVE SPERM QUALITY
Nadya Marshalita1, Ghina Risky Juanda2, Rima Novisca Jasmadi3
123
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Email : nmarsha21@gmail.com

Abstract Prophet Treatment: Effect Of Black Cumin (Nigella Sativa) To Improve Sperm
Quality. Infertility is an inability to conceive until giving birth to a live baby after one year of
regular sexual intercourse and not using any form of contraception. The highest level of
infertility is found in Asia and Africa, including in Indonesia (4.2%). Men has a sizeable
contribution of about 50% regarding this infertility problem. In several studies mentioned
that the treatment of black cumin (Nigella sativa) can improve sperm quality. As we age,
male fertility decreases marked by sperm quality which also decreases, in terms of sperm
count, morphology, and motility. Smoking can also reduce sperm quality. Cigarette smoke
contains carbon monoxide, carbon dioxide, oxides, nitrogen, hydrocarbon compounds,
nicotine, tar, and cadmium. These compounds have the potential to cause free radicals or
reactive oxygen species (ROS) which can damage the mitochondria and cause sperm
morphological abnormalities.Decreased sperm quality can be caused by various factors. In
black cumin (Nigella sativa) there is a content of thymoquinone which is a potent antioxidant
that works as a superoxidant anion scavenger. Thymoquinone contained in Nigella sativa oil
has antioxidant activity which plays a very important role as a spermatozoa protector
against ROS.
Keyword: Infertility, sperm, black cumin

Abstrak Pengobatan Nabi: Efek Jintan Hitam (Nigella Sativa) Untuk Meningkatkan Kualitas
Sperma. Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan
bayi hidup setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur serta tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun. Tingkat infertilitas tertinggi terdapat di Benua Asia
dan Afrika termasuk di Indonesia (4,2%). Pria memiliki kontribusi cukup besar sekitar 50%
mengenai masalah infertilitas ini. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa pengobatan
jintam hitam (Nigella sativa) dapat meningkatkan kualitas sperma. Semakin bertambahnya
usia maka kesuburan pria semakin menurun ditandai dengan kualitas sperma yang juga
menurun, dari segi jumlah, morfologi, maupun motilitas sperma. Kebiasaan merokok juga
dapat menurunkan kualitas sperma. Asap rokok mengandung karbon monoksida, karbon
dioksida, oksida, nitrogen, senyawa hidrokarbon, nikotin, tar, dan kadmium. Senyawa-
senyawa ini berpotensi menimbulkan radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) yang
dapat merusak mitokondria dan menyebabkan abnormalitas morfologi sperma. Menurunnya
kualitas sperma dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pada jintan hitam (Nigella sativa)
terdapat kandungan thymoquinone yang merupakan antioksidan poten yang bekerja sebagai
superoxidant anion scavenger. Thymoquinon yang terkandung dalam minyak Nigella sativa
memiliki aktivitas antioksidan yang memegang peranan sangat penting sebagai protektor
spermatozoa terhadap ROS, hal ini memungkinkan untuk membantu memperbaiki
abnormalitas spermatozoa akibat radikal bebas sehingga dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas spematozoa.
Kata kunci: Infertilitas, sperma, jintan hitam

PENDAHULUAN manusia dapat dengan mudah menghasilkan


keturunan. Salah satu gangguan kesehatan
Berkembang dan menghasilkan keturunan reproduksi yang dapat terjadi pada usia subur
merupakan fungsi luhur yang dimiliki manusia adalah infertilitas. Infertilitas merupakan suatu
sebagai makhluk hidup.[1] Namun, tidak semua ketidakmampuan untuk mengandung sampai
2 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume IX, Nomor 1, Januari 2020, hlm 1-6

melahirkan bayi hidup setelah satu tahun juga dengan spermatogenesis. Proses ini
melakukan hubungan seksual yang teratur serta berlangsung di dalam testis mulai dari
tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun atau diferensiasi sel stem primitif spermatogonium
setelah memutuskan untuk mempunyai anak.[2] yang kemudian mengalami mitosis dan meiosis.
Menurut data dari WHO terdapat sekitar 50- Sel-sel spermatogonium mengalami mitosis
80 juta pasangan mengalami infertilitas di dunia. menjadi sel-sel diploid spermatosid I dan
Pada tahun 2010 didapatkan hasil data mengenai mengalami meiosis menjadi sel-sel haploid
insidensi infertilitas sebanyak 48.5 juta dari spermatosid II, lalu mengalami mitosis lagi
pasangan suami istri di seluruh dunia, terutama di menjadi sel-sel spermatid dan sel-sel spermatid
negara berkembang.[3,4,5] Tingkat infertilitas akan mengalami transformasi menjadi
tertinggi terdapat di Benua Asia dan Afrika spermatozoa sehingga terbentuk akrosom dan
diantaranya termasuk Indonesia (4,2%), Nepal flagella. Proses ini dipengaruhi oleh hormon
(9,1%), Republik Afrika Selatan (6,9%).[6] gonadotropik hipofisis anterior. Hipotalamus
Penyebab dari kegagalan pasangan suami menyekresi hormon Gonadotropin releasing
istri dalam memperoleh keturunan dapat terjadi hormone (GnRH) yang merangsang hipofisis
karena beberapa masalah, baik itu pada pria anterior untuk memproduksi Follicle Stimulating
maupun wanita.[7] Pria memiliki kontribusi yang hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH).
cukup besar yaitu sekitar 50% mengenai masalah Luteinizing hormone merangsang sel-sel Leydig
infertilitas ini.[8] 32,4% infertilitas pada pria untuk mengeluarkan testosteron dan FSH
berkaitan dengan kualitas semen yang kurang merangsang sel-sel sertoli untuk mengubah
baik, seperti jumlahnya yang kurang, morfologi spermatid menjadi sperma.[14,15]
sperma yang abnormal serta terdapat gangguan Sel-sel spermatogonia yang menjadi bakal
motilitas pada sperma.[9,10] spermatozoa berada di dalam tubulus seminiferus
Tatalaksana yang dilakukan saat ini untuk bersama dengan sel sertoli dan diantara tubuli
mengatasi gangguan sperma adalah terapi non- seminiferi terdapat sel-sel Leydig. Sel-sel sertoli
invasif dan terapi invasif. Terapi non-invasif berfungsi memberi makan spermatogonia dan
dapat dilakukan dengan cara memodifikasi gaya sel-sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon
hidup dan dapat pula diberikan terapi hormonal. testosteron. Sel-sel spermatozoa mengalami
Sedangkan terapi invasif berupa pembedahan. pematangan di epididimis hingga sel spermatozoa
Tatalaksana gangguan sperma ini dilakukan dapat bergerak (motil) dan disimpan di kauda
berdasarkan penyebabnya.[11] epididimis. Setelah dewasa, sel-sel spermatozoa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama dengan getah dari epididimis, vas
bersabda, “Sesungguhnya pada habbatussauda’ deferens, vesikula seminalis, dan cairan prostat
terdapat obat untuk segala macam penyakit, disalurkan menuju ke ampula vas deferens.
kecuali kematian” [12] Cairan dari vesikula seminalis mengandung
Ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) fruktosa, asam sitrat, prostaglandin, fibrinogen,
dikenal juga dengan sebutan habatussaudah yang dan zat nutrisi lainnya bertindak sebagai nutrisi
berasal dari biji tumbuhan Nigella sativa, yaitu bagi sperma. Cairan ejakulat yang berasal dari
tumbuhan biseksual dari Family Ranunculaceae prostat berfungsi untuk membuat suasana basa
yang dipercaya oleh masyarakat sebagai obat dari pada sperma sehingga bisa menetralkan sifat
berbagai penyakit sejak zaman Rasulullah.[12] asam cairan seminalis selama ejakulasi dan dapat
Pada penelitian yang dilakukan di kelompok meningkatkan motilitas serta fertilitas
hewan coba yang mendapat perlakuan sehingga sperma.[14,15]
menyebabkan penurunan jumlah sperma, Referensi hasil analisa sperma menurut
kemudian diberikan ekstrak biji jintan hitam WHO (2010) menggunakan 95% confidence
(Nigella sativa) dan didapatkan hasil adanya interval adalah sperma dikatakan normal apabila
peningkatan jumlah spermatozoa sebesar volume sperma berkisar 1,4 – 1,7ml, konsentrasi
85.2%.[13] sperma 12 – 16 106/ml, jumlah total sel 33 – 46
Tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk 106/ejakulat, motilitas 38 – 42%, motilitas
memaparkan bukti-bukti ilmiah bahwa progresif 31 – 34%, morfologi 3,0 – 4,0% dan
pemberian jintan hitam (Nigella sativa) dapat vitality 55 – 63. Sperma yang normal juga
meningkatkan kualitas sperma. menunjukkan kemampuan bergerak, minimal
40% dari sperma mampu bergerak dan 25% dari
HASIL jumlah sperma harus memiliki gerakan yang
maju dan lincah. Sperma normal memiliki
Proses pembentukan sperma yang terjadi minimal 30% dari jumlah total sperma memiliki
pada tubulus seminiferus dalam testis disebut kepala berbentuk lonjong, ekor yang panjang,
Nadya Marshalita, Pengobatan Nabi : Efek Jintan Hitam 3
dan memiliki mitokondria. Morfologi sperma beralkohol di Indonesia berdasarkan Riskesdas
yang abnormal terdiri dari beberapa bentuk, yaitu (2018) sebesar 3,3%.[21] Kadar etanol pada
azoospermia (tidak ada sperma pada cairan alkohol dapat mengakibatkan terjadinya
semen), teratozoospermia (persentase bentuk kerusakan sel, sehingga produksi ATP menurun
sperma normal di bawah kriteria normal), dan menurunkan frekuensi gerakan flagel
oligozoospermia (rendahnya jumlah sperma), sehingga motilitas sperma akan menurun.
asthenozoospermia (persentase sperma motil di Alkohol juga dapat menyebabkan jumlah sperma
bawah kriteria normal).[16] yang diproduksi rendah, encer, morfologi
Infertilitas dibagi menjadi infertilitas abnormal, sehingga sperma akan mengalami
primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas kesulitan untuk menembus lendir serviks atau
primer adalah kegagalan suatu pasangan untuk kulit luar sel telur dan kemungkinan untuk
mendapatkan kehamilan selama 12 bulan dengan membuahi sel telur juga tidak ada. Faktor lain
hubungan seksual yang teratur dan tanpa yang menyebabkan infertilitas pada laki-laki
menggunakan alat kontrasepsi. Infertilitas adalah berat badan yang berlebih dan obesitas.[20\
sekunder adalah infertilitas yang terjadi setelah Berdasarkan Riskesdas (2018), proporsi berat
pasangan memiliki satu anak atau lebih, yaitu badan lebih (overweight) pada dewasa sebesar
kegagalan pasangan untuk memiliki anak lagi 13,6% dan proporsi obesitas pada dewasa sebesar
atau mempertahankan kehamilannya lagi.[17] Pada 21,8%.[21] Obesitas pada pria menyebabkan
tahun 2010, diperkirakan sebanyak 48,5 juta adanya penumpukan lemak pada beberapa bagian
pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas tubuh. Lemak merupakan salah satu bahan
dan terus mengalami peningkatan seiring dengan pembuat esterogen, sehingga pada pria obesitas
pertumbuhan populasi.[18] Di Asia, rata-rata estrogen yang dihasilkan juga tinggi. Hal ini
presentase infertilitas sebesar 19,4% dengan menyebabkan rendahnya produksi sperma,
prevalensi terbesar berada di Turkmenistan yaitu sperma yang abnormal, dan disfungsi ereksi
sebesar 40,6%, sedangkan di Indonesia sebesar sehingga menjadi salah satu faktor infertilitas.[20]
16,8%.[19] Pemeriksaan infertilitas pada laki-laki
Sebesar 30-40% infertilitas disebabkan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
oleh faktor laki-laki. Faktor-faktor yang analisis sperma. Anamnesis diperlukan untuk
menyebabkan menurunnya fertilitas laki-laki, mengidentifikasi faktor risiko dan kebiasaan
diantaranya adalah kelainan urogenital kongenital hidup pasien yang secara bermakna
atau didapat, infeksi saluran urogenital, suhu mempengaruhi fertilitas pria. Pemeriksaan fisik
skrotum yang meningkat, kelainan endorin, untuk mengidentifikasi adanya penyakit tertentu
kelainan genetik, faktor imunologi, kualitas yang berhubungan dengan infertilitas, palpasi
sperma yang jelek, cara senggama yang salah, skrotum untuk menentukan ukuran dan
serta kelainan endokrin karena polusi lingkungan konsistensi testis, palpasi epididimis untuk
dan radikal bebas.[17] Infertilitas pada pria juga melihat adanya distensi atau indurasi,
dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, yaitu pemeriksaan colok dubur untuk mengidentifikasi
usia, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi pembesaran prostat dan vesikula seminalis.
alkohol, dan obesitas. Semakin bertambahnya Pemeriksaan analisis sperma untuk mengetahui
usia, maka kesuburan pada pria semakin kualitas sperma, meliputi volume, konsentrasi
menurun, yaitu ditunjukkan dengan kualitas sperma, jumlah total, motilitas, morfologi, dan
sperma yang semakin menurun, baik dari segi vitality.[17] Tatalaksana gangguan sperma
jumlah sperma, morfologi sperma, maupun dari dilakukan berdasarkan penyebabnya. Tatalaksana
motilitas sperma. Kebiasaan merokok juga dapat esktraksi sperma dari testis (TESE) diperlukan
menurunkan kualitas sperma.[20] Prevalensi untuk gangguan berupa defisiensi testikular dan
perokok di Indonesia berdasarkan Riset azoospermia obstruktif. Pada kasus varikokel
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yaitu dilakukan skleroterapi, dan pembedahan. Pada
sebesar 62,9%.[21] Asap rokok yang dihirup pria yang mengalami oligozoospermia berat atau
perokok mengandung karbin monoksida, karbon azoospermia, maka tindakan yang dilakukan
dioksida, oksida, dan nitrogen, dan senyawa adalah kemungkinan tindakan fertilisasi in vitro.
hidrokarbon, nikotin, tar, dan kadmium. Pria yang mengalami oligozoospermia dengan
Senyawa-senyawa ini berpotensi menimbulkan adanya kemungkinan untuk melakukan fertilisasi
radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) dilakukan tatalaksana berupa perubahan gaya
yang dapat merusak mitokondria sperma dan hidup, berupa olahraga dan mengkonsumsi
menyebabkan abnormalitas morfologi sperma. makanan yang mengandung antioksidan sehingga
Konsumsi alkohol juga dapat menurunkan dapat meningkatkan kualitas sperma.[17]
fertilitas sperma.[20] Proporsi konsumsi minuman
4 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume IX, Nomor 1, Januari 2020, hlm 1-6

Secara normal, terdapat mekanisme dalam atau melindungi tubuh dari berbagai bahaya zat-
tubuh untuk melindungi diri dari akumulasi ROS zat asing (xenobiotics).[27]
yaitu dengan produksi antioksidan. Antioksidan Penelitian yang dilakukan oleh Ping (2014)
enzimatik terdiri dari Superoxide dimustass mengenai efek pengobatan minyak jintan hitam
(SOD), katalase, Gluthathion peroxidase. terhadap parameter sperma dan fitur histologi
Sedangkan antioksidan non ezimatik diantaranya testis pada tikus menunjukkan minyak jintan
vitamin C, vitamin E dan karotenod.[22,23] hitam dapat meningkatkan kualitas sperma dan
Antioksidan juga didapatkan dari bebagai jenis memberikan fitur histologi testis yang lebih
tanaman diantaranya biji jintan hitam (Nigella baik.[25] Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
sativa).[22,24] Rumampuk (2016) mengenai pengaruh
Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa)
tanaman dari Famili Rannculaceae tumbuh terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar
endemik pada beberapa tempat di Timur Tengah (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok
dan negara-negara di Mediterania Selatan. menunjukkan ekstrak jintan hitam (Nigella
Tanaman ini sering digunakan oleh masyarakat sativa) dapat memperbaiki kualitas
sebagai anti-inflamasi, antikanker, antiparasit, spermatozoa.[28] Kandungan thymoquinone dalam
antibakteri, dan antioksidan.[25] Nigella sativa jinan hitam merupakan antioksidan poten yang
atau jintan hitam ini merupakan jenis tanaman bekerja sebagai superoxidant anion
bunga, tumbuh setinggi 20-50 cm, berbatang scavenger.[29,30] Hal ini menunjukkan bahwa
tegak, berkayu dan berbentuk bulat menusuk. thimoquinone berperan pada tahap intersepsi
Tumbuhan jintan hitam memiliki bunga yang radikal bebas yaitu dengan mendonorkan
bentuknya beraturan. Bunga ini kemudian elektronnya terhadap radikal bebas.[31,32]
menjadi buah berbentuk bumbung atau buah Thymoquinon yang terkandung dalam minyak
kurung berbentuk bulat panjang. Buahnya keras jintan hitam (Nigella sativa) memiliki aktivitas
seperti buah buni. Berbentuk besar, antioksidan yang memegang peranan sangat
menggembung, berisi 3-7 unit folikel, masing- penting sebagai protektor spermatozoa terhadap
masing berisi banyak biji atau benih yang sering ROS hal ini memungkinkan membantu
digunakan manusia sebagai rempah-rempah. memperbaiki abnormalitas spermatozoa akibat
Bijinya berwarna hitam pekat.[26] Jintan hitam radikal bebas sehingga dapat meningkatkan
(Nigella sativa) dikenal dengan habbatusauda. kualitas dan kuantitas spematozoa. Selain itu,
Jintan hitam dipercaya oleh masyarakat sebagai Jintan hitam (Nigella sativa) juga mengandung
obat berbagai penyakit sejak zaman Rasulullah. berbagai asam lemak tak jenuh yang sangat
Rasulullah shallalllu ‘alaihi wa sallam bersabda, dibutuhkan dalam proses maturasi spermatozoa.
“Sesungguhnya dalam habbatusauda’ terdapat Asam lemak tidak jenuh ini menstimulasi
obat untuk segala macam penyakit, kecuali aktivitas 17β hydroxysteroid dehidrogenase, yang
kematian”.[24] merupakan enzim penting dari jalur sintesis
Berbagai penelitian telah memperlihatkan testosterone.[31]
efek Nigella sativa sebagai analgesik, antipiretik,
antihipertensi, bronkodilator, antibakteri, SIMPULAN
berpotensi meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
antioksidan, antitumor dan antidiabetik.[26] Menurunnya kualitas sperma dapat
Unsur-unsur kimia dalam jintan hitam (Nigella disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya
sativa) antara lain: air, protein, lemak, kalsium, disebabkan karena radikal bebas atau reactive
vitamin A, vitamin B2, asam askorbat, niasin, oxygen species (ROS) yang dapat merusak
fiber, dan abu. Selain unsur-unsur kimia di atas, mitokondria sperma dan menyebabkan
jintan hitam (Nigella sativa) mengandung ekstrak abnormalitas morfologi sperma. Pada jintan
esensial, 15 asam amino (alanin, arginin, hitam (Nigella sativa) terdapat kandungan
isoleusin, lisin, triptofan, tirosin, treonin, thymoquinone yang merupakan antioksidan poten
asparagin, sistin, glisin, asam glutamat, metionin, yang bekerja sebagai superoxidant anion
dan prolin), zat besi, natrium, kalium, tiamin, scavenger.Thymoquinon yang terkandung dalam
riboflavin, piridoksin, niasin, tembaga, dan zinc. minyak Nigella sativa memiliki aktivitas
Kandungan utama jintan hitam (Nigella sativa) antioksidan yang memegang peranan sangat
adalah thymoquinone (TQ), dithymoquinone penting sebagai protektor spermatozoa terhadap
(DTQ), thymohidroquinone (THQ), dan thymol ROS hal ini memungkinkan membantu
(THY) yang berperan sebagai antioksidan. Jintan memperbaiki abnormalitas spermatozoa akibat
hitam (Nigella sativa) juga mengandung nigellon radikal bebas sehingga dapat meninggkatkan
dan glutathion yang berfungsi sebagai protektor kualitas dan kuantitas spematozoa.
Nadya Marshalita, Pengobatan Nabi : Efek Jintan Hitam 5
SARAN Fertilisasi In Vitro Indonesia; Ikatan Ahli
Urologi Indonesia; Perkumpulan Obstetri
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan Ginekologi Indonesia . (2013).
mengenai dosis terapeutik dan efek samping dari Konsensus Penanganan Infertilitas .
pengobatan menggunakan jintan hitam (Nigella HIFERI, PERFITRI, IAUI, & POGI.
sativa). Deuraseh, N. (2008). The book of medicine
(Kitab Al Tibb) of Sahihal-Bukhari
DAFTAR PUSTAKA prevention of illness and preservation of
health perspective: . Malaysia.
Ahsan, H. B. (2012). Faktor risiko yang Rahmanita, H. (2014). Efek ekstrak biji jintan
memengaruhi keterlambatan konsepsi hitam (Nigella sativa) terhadap jumlah
(infertilitas) pasangan suami istri pada spermatozoa mencit yang diinduksi
laki-laki di kecamatan palu utara kota palu. gentamisin. Skripsi UIN Syarif
Karya Tulis Ilmiah Universitas Hidayatullah.
Hasanuddin. Guyton, AC. & John. E. Hall. (2014) Buku Ajar
Anggraeni, M. (2009). Dukungan Sosial yang Fisiologi Kedokteran Edisi Keduabelas.
Diterima oleh Perempuan yang Belum Singapura: Elsevier
berhasil dalam Pengobatan Infertilitas. J of Basuki, B. P. (2011). Dasar-dasar Urologi.
Keperawatan Universitas Jendral Jakarta: Sagung Seto.
Soedirman, 2-3. World Health Organization. (2010). Global
Montoya, J., Bernal, A., & Borero, C. (2002). Prevalence of infertility, infecundity, and
Diagnostics in Assisted Human childlessness. Sexual and Reproductive
Reproduction. Reprod Biomed Online, Health WHO.
198-210. Perhimpunan Endokrinologi Reproduksi dan
Mascarenhas, M., Flaxman, S., Boerma, T., Fertilitas Indonesia; Perhimpunan
Vanderpoel, S., & Stevans, G. (2009). Fertilisasi In Vitro Indonesia; Ikatan Ahli
National, regional, and global trends in Urologi Indonesia; Perkumpulan Obstetri
infertility prevalence since 1990: A dan Ginekologi Indonesia . (2013).
systematic analysis of 277 health surveys. Konsensus Penanganan Infertilitas .
PloS Med, 3-10. HIFERI, PERFITRI, IAUI, & POGI.
Adamson, P., Krupp, K., Freema, A., Klaussner, Mascarenhas, M., Flaxman, S., Boerma, T.,
J., Reingold, A., & P, M. (2011). Vanderpoel, S., & Stevans, G. (2009).
Prevalence and correlates of primary National, regional, and global trends in
infertility among young women in Mysore, infertility prevalence since 1990: A
India. Indian J of Med Res, 440-446. systematic analysis of 277 health surveys.
Yadollah, B., Madaen, K., Ebrahimi, S., Ehsan, PloS Med, 3-10.
N., & Koushavar, H. (2006). Prevalence of Ruststein, S., & Shah, I. H. (2004). DHS
infertility in Tabriz in 2004. Urology Comparative Reports 9. Infecundity,
Journal, 87-91. Infertility, and Childlessness in Developing
Triwani. (2013). Faktor genetik sebagai salah Countries. Reproductive Health and
satu penyebab infertilitas pria. Bagian Research, .
Biologi Medik Fakultas Kedokteran Sa'adah, N., & Purnomo, W. (2016).
Universitas Sriwijaya, Program Studi Karakteristik dan Perilaku Berisiko
Biomedik Program Pascasarjana Pasangan Infertil di Klinik Fertilitas dan
Universitas Sriwijaya. Bayi Tabung Tiara Cita Rumah Sakit Putri.
Irvine, D. (1998). Epidemiology and aetiology of Jurnal Biometrika dan Kependudukan , 61-
male infertility. Hum Reprod, 33-44. 69.
Barten, J. (1978). Screening for infertility in Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Indonesia. Results of examination of 863 (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
infertile couples. Pubmed, 405-412. Badan Penelitian dan Pengembangan
Laurence, L., John, S., Keith, L., Bruce, C., & Kesehatan.
Bjorn, K. (2011). Aminoglycoside. In: Saha, R., & Bhupendar, K. (2011).
Goodman and Gillman’s the Pharmacognosy and pharmacology of
pharmacological basis of therapeutic.12nd Nigella sativa. Int Res J of Phar, 36-39.
Ed. Mc Graw & Hill. Kartikeya, S. G., & Rakesh. (2009). Oxidative
Perhimpunan Endokrinologi Reproduksi dan stress and male infertility. Indian J of Med
Fertilitas Indonesia; Perhimpunan Res, 357-367.
6 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume IX, Nomor 1, Januari 2020, hlm 1-6

Deuraseh, N. (2008). The book of medicine Themburne, S., Feroz, S., Bore, M., & Sakarkar,
(Kitab Al Tibb) of Sahihal Bukhari D. (2014). A review in therapeutic
prevention of illness and preservation of potential of Nigella sativa (kalonji) seeds.
health perspectives. . JBMS. Journal of Medicinal Plants Research,
Ping, N., Hashim, N., & Adli, D. (2014). Effects 167-177.
of Nigella sativa (Habbatus sauda) Oil and Mohammad, K. Y., Toshiki, M., Yumi, N.,
Nicotine Chronic Treatments on Sperm Katsumi, S., & Hiroaki, S. (2007).
Parameters and Testis Histological Superoxide anion radical scavenging
Features of Rats. Evidence-Based activities of herbs and pastures in Northern
Complementary and Alternative Medicine, Japan determined using electron spin
1-7. resonance spectrometry. Int J of Bio Sci,
Sultana, S., H, A., Akhtar, N., Iqbal, A., Nazar, 349-355.
H., & Rehman, R. (2015). Nigella sativa: Fadwa, S. M., & Soulaf, J. (2008). Effect of
monograph. Jounal of pharmacognosy and Nigella sativa oil treatment on the sex
phytochemistry, 103-106. organs and sperm charactors in the rats
Mujahidatul, M., Rifki, M., & Noor, W. (2012). exposed to hydrogen peroxide.
Pengaruh Minyak Nigella sativa terhadap Mesopotamia J of Agric.
Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar yang Subhash, F. H., Sarkar, M., & Ramzi, M. (2008).
Terpapar Asap Rokok. J Indon Med Assoc, From here to eternity - the secret of
178-182. pharaohs: Therapeutic potential of black
Rumampuk, I., Tandean, L., & Turalaki, G. cumin seeds and beyond. Cancer Therapy,
(2016). Pengaruh pemberian ekstrak jintan 495-510.
hitam (Nigella sativa) terhadap kualitas Buriro, M., & Tayyab, M. (2007). Effect of
spermatozoa tikus wistar (Rattus Nigella sativa on lipid profile in albino rat.
norvegicus) yang terpapar asap rokok. Gomal J Med Sci.
Jurnal e-Biomedik, 199-204.

You might also like