You are on page 1of 17

Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

PERAN POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENCEGAH KONFLIK


ANTAR KELOMPOK AGAMA

Mochamad Rizak
Kementerian Agama Kota Semarang
Email : m.rizak@rocketmail.com

ABSTRACT

I ntercultural communication becomes a norm in the midst of society that has been globalized.
There are no more regional boundaries and cultural barriers that travel between one person and
another. But in reality, cultural differences often cause ripples of problems and even lead to the
emergence of social conflict. This is due to the strengthening of ethnic identity that led to the
emergence of ethnocentrism and stereotype in which one group feels superior to other ethnic groups
This study discusses the relationship of communication and culture that is like two sides of the
coin. Culture shapes human thoughts and behavior and shapes our patterns of communication. While
with communication we can convey the result of creation, desire and taste to others. This study
wanted to examine matters relating to intercultural communication, especially on religious groups
that led to the emergence of prejudice, causing a sense of mutual suspicion and even hostility between
religious groups. In this case prejudice becomes an obstacle in communicating.
Intercultural communication aims to remove barriers as a result of cultural differences. As the
principle of communication that the more like the cultural background will be more effective
communication. Intercultural communication wants to make us human beings, ie people who look at
others from the point of their culture not from the point of our culture so that will grow mutual
respect.
Keywords: communication, culture, religious group
ABSTRAK

K omunikasi antar budaya menjadi norma di tengah-tengah masyarakat yang telah mengglobal.
Tidak ada lagi batas-batas regional dan hambatan budaya yang bergerak antara satu orang
dan yang lain. Namun dalam kenyataannya, perbedaan budaya sering menyebabkan riak
masalah dan bahkan mengarah pada munculnya konflik sosial. Hal ini disebabkan menguatnya
identitas etnis yang menyebabkan munculnya etnosentrisme dan stereotipe di mana satu kelompok
merasa lebih superior dari kelompok etnis lain.

Studi ini membahas hubungan komunikasi dan budaya yang seperti dua sisi mata uang. Budaya
membentuk pikiran dan perilaku manusia dan membentuk pola komunikasi kita. Sementara dengan
komunikasi kita dapat menyampaikan hasil ciptaan, keinginan dan rasa kepada orang lain. Penelitian
ini ingin meneliti hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi antar budaya, terutama pada kelompok
agama yang menyebabkan munculnya prasangka, menyebabkan rasa saling curiga dan bahkan
permusuhan antar kelompok agama. Dalam hal ini prasangka menjadi kendala dalam berkomunikasi.

Komunikasi antarbudaya bertujuan untuk menghilangkan hambatan sebagai akibat dari perbedaan
budaya. Sebagai prinsip komunikasi yang lebih menyukai latar belakang budaya akan komunikasi
yang lebih efektif. Komunikasi antarbudaya ingin menjadikan kita manusia, yaitu orang yang melihat
orang lain dari sudut budaya mereka bukan dari sudut budaya kita sehingga akan tumbuh saling
menghargai.

Kata kunci: komunikasi, budaya, kelompok keagamaan

Islamic Comunication Journal


88 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

PENDAHULUAN Menurut Mulyana, dalam Nia Kurniati


Manusia adalah mahluk sosial. Ia dapat Syam dijelaskan bahwa untuk mencapai
hidup, berkembang dan berperan ketika komunikasi yang efektif, khususnya dengan
berhubungan dan bekerja sama dengan orang berbeda budaya yang harus kita
manusia lain. Salah satu cara agar dapat lakukan adalah: (1) kita harus selalu
berhubungan dan bekerja sama adalah menunda penilaian kita atas pandangan dan
dengan komunikasi. Dengan komunikasi, perilaku orang lain, karena penilaian kita
seseorang dapat menyampaikan informasi, tersebut seringkali bersifat subjektif, dalam
ide pemikiran, pengetahuan serta konsep pengertian berdasarkan persepsi kita sendiri
kepada orang lain secara timbal balik yang tentunya sudah dipengaruhi oleh
Dengan komunikasi, manusia dapat diakui budaya kita atau dengan kata lain jangan
sebagai anggota masyarakat. biarkan stereotip menjebak dan
Komunikasi sendiri bukanlah sesuatu menyesatkan kita ketika kita berkomunikasi
yang hampa. Komunikasi terjadi karena dengan yang lain; (2) kita harus berempati
dikelilingi oleh banyak hal. Menurut dengan mitra komunikasi kita, berusaha
Gudykunst dan Kim dalam Dedy Mulyana menempatkan diri kita pada posisinya.
(2016:170) disebutkan, tentang empat hal Menggunakan sapaan sesuai dengan
yang mempengaruhi kita dalam budayanya; (3) kita dituntut untuk selalu
berkomunikasi, yaitu : budaya, sosio tertarik kepada orang lain sebagai individu
budaya, psiko budaya dan lingkungan. yang unik, bukan sebagai anggota dari
Budaya sangat berkaitan erat dengan suatu kategori rasial, suku, agama atau
komunikasi. Sebagaimana dikatakan sosial tertentu; (4) kita harus menguasai
Edward T Hall bahwa budaya adalah setidaknya bahasa verbal dan nonverbal
komunikasi dan komunikasi adalah budaya. dan sitem nilai yang mereka anut. (Nia
Budaya sangat menentukan bagaimana cara Kurniati,2017:109-127)
kita berkomunikasi dengan orang lain, baik Terkait dengan pemikiran Mulyana
dengan orang yang berbudaya sama tersebut, menarik untuk melihat urgensitas
maupun dengan orang budayanya berbeda, pola komunikasi antarbudaya pada
Oleh karena itu, dengan pemahaman masyarakat kelompok agama. Hal ini
terhadap orang yang berbeda budaya maka karena pluraritas kelompok agama sudah
komunikasi lebih efektif sehingga tujuan menjadi karakteristik Bangsa Indonesia
komunikasi dapat tercapai. yang heterogen. Tidak dapat dipungkiri,
(Suryani,2013:91-100) . pluralitas kelompok agama di negara ini
Konstruksi budaya yang diperoleh memiliki potensi dan peran sangat besar
seseorang sejak kecil sangat dalam proses integrasi dan pembangunan.
mempengaruhi cara berpikir, berperilaku Namun pluralitas kelompok agama juga,
dalam berinteraksi dan berkomunikasi bisa memicu terjadinya konflik dan
dengan orang yang berbeda budaya. disintegrasi bangsa, ketika melihat masing-
Terjadinya benturan budaya (shock culture) masing kelompok agama memiliki klaim
adalah karena, kita yang cenderung kebenaran absolut dan muatan emosi
menganggap budaya kita adalah benar dan keagamaan yang menjadi dasar interaksi
memandang perilaku orang yang berbeda primer.
budaya dengan kita dengan pandangan Terjadinya konflik Syiah-Sunni di
subyektif . Sampang Madura, Pengrusakan tempat

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 89
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

ibadah Jamaah Ahmadiyah merupakan Menurut Joseph Dominick dalam


contoh bagaimana pluraritas kelompok Morissan (2015:17) dijelaskan bahwa
agama menjadi masalah serius bagi terjadinya komunikasi akan melibatkan
kerukunan intern umat beragama di negara delapan elemen komunikasi yang meliputi :
ini. Oleh karena itu, Komunikasi sumber, encoding, pesan, saluran,
antarbudaya menjadi salah satu solusi bagi decoding, penerima, umpan balik dan
terciptanya kerukunan dan toleransi antar gangguan.
kelompok agama dalam menjalankan
fungsi sosial mereka. JENIS KOMUNIKASI
Berdasarkan jenisnya komunikasi
PENGERTIAN KOMUNIKASI
dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi
Komunikasi menurut Sukendar verbal dan komunikasi nonverbal.
(2017:3)berasal dari bahasa Latin a. Komunikasi Verbal
Communicatus atau communication atau Menurut Nurudin (2016:120)
communicare yang berarti berbagi atau Komunikasi verbal adalah bentuk
menjadi milik bersama. Sehingga secara komunikasi yang menggunakan kata-kata,
garis besar, dalam proses komunikasi harus baik lisan maupun tulisan. Komunikasi
ada unsur kesamaan makna agar terjadi verbal adalah komunikasi yang banyak
pertukaran pikiran dan pengertian antara digunakan dalam hubungan antar manusia.
komunikator (penebar pesan) dan Melalui kata-kata, kita dapat
komunikan (penerima pesan). mengungkapkan perasaan, emosi,
Secara terminologis komunikasi pemikiran, gagasan, atau maksud kita
memiliki banyak arti. Mulyana (2016:76) kepada orang lain. Dengan komunikasi
mengutip Donald Byker dan Loren J. verbal penyataan -pernyataan kita dapat
Anderson mendefinisikan komunikasi diterima dan pesan kita tidak
adalah berbagi informasi antara dua orang disalahtafsirkan orang lain. Dalam hal ini,
atau lebih. bahasa memegang peranan penting
Hovland, Janis, & Kelley, dalam terciptanyan komunikasi verbal. Menurut
Cangara (2014:14) mendefinisikan Hayakawa dalam Dedy Mulyana (2014:99),
komunikasi sebagai sebuah proses dimana bahwa bahasa merupakan simbol yang
seorang individu (komunikator) paling rumit, halus dan berkembang.
mengirimkan stimulus untuk mengubah Bahasa menjadi sistem kesepakatan
perilaku individu lainnya (audiens). bersama untuk mewakili peristiwa-
Sedangkan West & Turner (2014:5) peristiwa dalam kehidupan manusia.
mengatakan bahwa komunikasi adalah Julia T. Wood, dalam Nurudin (2016:127-
proses sosial dimana individu me- 132), mengemukakan bahwa ada tiga
nggunakan simbol untuk membentuk dan prinsip dalam komunikasi verbal, yakni :
menafsirkan makna dalam lingkungan Interpretasi menciptakan makna
mereka. Bahwa dalam sebuah pernyataan
Dari beberapa definisi di atas maka verbal akan banyak interpretasi yang
komunikasi merupakan sebuah proses muncul. Sebuah pesan yang disampaikan
sosial dimana terjadi perpindahan pesan membawa konsekuensi makna yang
dari pengirim ke penerima yang melibatkan dipahami. Hal ini karena setiap orang
proses penafsiran makna dengan tujuan memiliki kemampuan berbeda dalam
tertentu.

Islamic Comunication Journal


90 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

menangkap makna yang dipengaruhi kode tersebut dapat memberikan pesan


berbagai faktor antara lain pengetahuan, pada saat komunikasi terjadi. Kode-kode
latar belakang, kepentingan, tujuan tersebut berfungsi memberikan informasi
komunikasi atau aspek psikologis mengenai situasi pembicaan dan untuk
seseorang. mengatur hubungan antara pemberi pesan
1) Komunikasi adalah aturan yang dengan penerima pesan. Argyle dalam
dipandu Fiske (2012:110-115) mendata sepuluh
Komunikasi verbal dipandu aturan- kode presentasional dalam komunikasi
aturan tertentu. Bisa saja aturan tersebut nonverbal, yaitu :
adalah aturan yang tidak tertulis dan hanya 1) Kontak tubuh
kesepakatan bersama. Setiap komunitas 2) Kedekatan jarak
mempunyai aturan tertentu yang tidak sama 3) Orientasi
dengan komunitas lain. Aturan itu 4) Penampilan
mencerminkan apa yang diucapkan, pilihan 5) Anggukan kepala
bahasa yang digunakan, konteks pesan 6) Ekspresi wajah
yang disampaikan, dan lain sebagainya. 7) Bahas tubuh,gesture
2) Penekanan mempengaruhi makna 8) Postur
Penekanan merupakan sebuah 9) Gerakan mata atau kontak mata
kesepakatan umum komunitas. Penekanan 10) Aspek nonverbal dari pembicaraan
dalam komunikasi adalah untuk Komunikasi nonverbal memiliki
menciptakan makna. Ketika seseorang efektifitas dalam proses komunikasi
salah memahami makna penekanan maka dibanding komunikasi verbal. Dalam Siti
akan terjadi kesalahan dalam interpretasi Komsiah (TT:4), dijelaskan studi Albert
komunikasi. Mahrabian (1971) yang menyimpulkan
b. Komunikasi Nonverbal bahwa tingkat kepercayaan dari
Komunikasi nonverbal menurut pembicaraan orang hanya 7% berasal dari
Suranto (2010:14) adalah komunikasi bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan
dengan ciri pesan yang disampaikan berupa 55% dari ekspresi muka. Ia juga
pesan nonverbal atau bahasa isyarat, baik menambahkan bahwa jika terjadi
isyarat badaniah (gestural) maupun isyarat pertentangan antara apa yang diucapkan
gambar (pictoral).Komunikasi nonverbal seseorang dengan perbuatannya, orang lain
tidak menggunakan lambang verbal seperti cenderung mempercayai hal-hal yang
kata-kata baik melalui percakapan maupun bersifat nonverbal.
tulisan. Dalam kehidupan nyata komunikasi Oleh karena itu, menurut De Vito (139-
nonverbal lebih banyak dipakai daripada 140), penggunaan kode-kode nonverbal
komunikasi verbal. Hal ini karena dalam dalam komunikasi mempunyai fungsi :
setiap komunikasi, komunikasi nonverbal 1) Menekankan. Seperti mengeraskan
selau ikut terpakai. Itulah mengapa suara atau memukul meja untuk
komunikasi nonverbal bersifat tetap dan menekankan apa yang diucapkan.
selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih 2) Melengkapi. Hal ini seperti
jujur mengungkapkan hal yang mau tersenyum saat bercerita untuk memberi
diungkapkan karena spontan. kesan humor.
Komunikasi nonverbal dilakukan
melalui kode-kode presentasional. Kode-

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 91
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

3) Menunjukkan kontradiksi seperti (2015:222), bahwa komunikasi antarpribadi


memuji orang tetapi sambil mencibirkan adalah communication involving two or
mulut. more people in a face to face setting.
4) Mengatur. Misalnya seseorang Dalam hal ini komunikasi antarpribadi
menempelkan jari telunjuk ke bibir yang terjadi secara tatap muka (face to face)
berarti menyuruh orang lain diam. yang memungkinkan pesertanya
5) Mengulang Misalnya menangkap reaksi orang lain secara
menganggukkan kepala ketika mengatakan langsung.
“ya” dan menggelengkan kepala ketika Judy C. Pearson dalam Nia Kania
mengatakan “tidak”. menyebutkan komunikasi Antarpribadi
6) Mengganti seperti mengatakan sebagai komunikasi yang dimulai dengan
persetujuan dengan gestur tubuh. diri pribadi (self). Maksudnya bahwa
Devito dalam Nurudin juga berbagai persepsi komunikasi yang
mengemukakan bahwa pesan-pesan menyangkut pemaknaan berpusat pada diri
nonverbal mempunyai ciri umum, yaitu : kita, yaitu dipengaruhi oleh pengalaman
a. Prilaku Komunikasi bersifat komunikatif, dan pengamatan kita.
yaitu dalam situasi interaksi, perilaku Fungsi komunikasi antarpribadi atau
demikian selalu mengkomunikasikan komunikasi interpersonal menurut Cangara
sesuatu. (2004:63) adalah berusaha meningkatkan
b. Komunikasi nonverbal terjadi dalam hubungan insani (human relations),
suatu konteks yang membantu menentukan menghindari dan mengatasi konflik-konflik
makna dari setiap perilaku nonverbal. pribadi, mengurangi ketidak pastian
c. Pesan nonverbal biasanya berbentuk sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan
paket, pesan-pesan nonverbal saling pengalaman orang lain.
memperkuat, adakalanya pesan-pesan ini Komunikasi antarpribadi sangat
saling bertentangan penting untuk mencapai tujuan komunikasi
d. Pesan nonverbal sangat dipercaya, karena sifatnya yang dialogis. Dalam dialog
umumnya bila pesan verbal saling terjadi interaksi antara komunikator dan
bertentangan, kita mempercayai pesan non komunikan yang masing-masing berfungsi
verbal. ganda yaitu sebagai pembicara dan
e. Komunikasi nonverbal di kendalikan pendengar secara bergantian. Ada upaya
oleh aturan. dari para pelaku komunikasi untuk
f. Komunikasi nonverbal seringkali bersifat terjadinya pengertian bersama (mutual
metakomunikasi. Pesan nonverbal understanding) dan empati.
seringkali berfungsi untuk mengkomentari Effendy dalam Mukti Sitompul
pesan-pesan lain baik verbal maupun mengatakan bahwa komunikasi
nonverbal. antarpribadi dinilai paling ampuh dalam
kegiatan mengubah sikap, kepercayaan,
BENTUK KOMUNIKASI
opini dan prilaku komunikan dibandingkan
a. Komunikasi Antar pribadi dengan bentuk-bentuk komunikasi yang
Komunikasi Antarpribadi atau KAP lain. Hal ini disebabkan komunikasi
sering disebut komunikasi interpersonal antarpribadi umumnya berlangsung secara
yaitu komunikasi antara dua orang atau tatap muka (face-to-face communication).
lebih secara tatap muka. Sebagaimana yang Dengan komunikasi tatap muka, terjadi
dikatakan R Wayne, dalam Arianto

Islamic Comunication Journal


92 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

kontak pribadi (personal contact), dimana dan 3) mengenai perasaan dan pikiran kita,
pribadi komunikator menyentuh pribadi artinya mengakui perasaan dan pikiran
komunikan. Ketika komunikator yang kita ungkapkan dan kita
menyampaikan pesan, ketika itu pula pertanggungjawabkan.
terjadi umpan balik langsung (immediate Selanjutnya, empati (empathy) artinya
feedback). merasakan sebagai mana yang dirasakan
Dengan demikian,komunikator dapat oleh orang menjadi perasaan bersama.
mengetahui apa tanggapan komunikan Karakteristik komunikasi antarpribadi
terhadap pesan yang disampaikannya. selanjutnya adalah dukungan
Apabila pesan yang disampaikan itu dapat (supportiveness) Dengan adanya dukungan
menyenangkan komunikan (umpan balik akan tercapai komunikasi antar pribadi
positif), maka komunikator dapat yang efektif. Dukungan adakalanya
mempertahankan gaya komunikasinya, terucapkan dan adakalanya tidak
tetapi apabila tanggapan komunikan itu terucapkan.
negatif, maka komunikator harus Karakteristik yang keempat adalah
mengubah gaya komunikasinya. kepositifan (positiveness). Komunikasi
Dengan demikian dapat dikatakan antarpribadi akan berhasil jika seseorang
bahwa komunikasi antarpribadi adalah mempunyai sikap positif terhadap dirinya
salah satu bentuk komunikasi yang efektif dalam menyampaikan perasaan kepada
dalam merubah pendapat, sikap, orang lain. Komunikasi antarpribadi juga
kepercayaan, opini dan perilaku. akan terpelihara baik jika suatu perasaan
Komunikasi persuasif sebagai salah satu positif terhadap orang lain itu
tehnik komunikasi antarpribadi sering dikomunikasikan.
digunakan untuk melancarkan ajakan, Yang terakhir adalah kesamaan
bujukan yang dapat membangkitkan (equality). Suasana komunikasi
kesadaran individu. antarpribadi akan lebih efektif apabila ada
Keberhasilan suatu kegiatan kesamaan, seperti kesamaan pendidikan,
komunikasi didasarkan kepada berbagai budaya, status dan lain sebagainya.
faktor. Para pakar telah mengemukakan a. Komunikasi Kelompok
agar proses komunikasi itu bisa berhasil Yaitu interaksi tatap muka dari tiga
maka harus mengetahui karakteristik atau lebih individu guna memperoleh
komunikasi itu sendiri. Dalam komunikasi maksud dan tujuan tertentu yang
antarpribadi menurut Joseph A.Devito dikehendaki seperti berbagi informasi,
dalam Dasrun Hidayat (2012:43), ada lima pemeliharaan diri atau pemecahan masalah
karakteristik komunikasi antarpribadi yang sehingga semua anggota dapat
efektif, yaitu keterbukaan, empati, menumbuhkan karakteristik pribadi
dukungan, perasaan positif dan kesamaan. anggota lainnya dengan
Dalam menunjukkan kualitas akurat.(Daryanto,2014:88) Komunikasi
keterbukaan (openness) dari komunikasi kelompok dapat dipetakan menjadi 3
antarpribadi, dapat dilihat dari tiga aspek, kelompok komunikasi yaitu;
yaitu: 1) keinginan untuk terbuka bagi 1) Small groups (kelompok yang
setiap orang yang berinteraksi dengan berjumlah sedikit); yaitu komunikasi yang
orang lain, 2) keinginan untuk menanggapi melibatkan sejumlah orang dalam interaksi
secara jujur stimuli yang datang padanya, satu dengan yang lain dalam suatu

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 93
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

pertemuan yang bersifat berhadapan. Ciri- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
ciri kelompok seperti ini adalah kelompok kata “pola” dapat diartikan dengan sistem ;
komunikan dalam situasi berlangsungnya cara kerja, bentuk (struktur) yang tetap.
komunikasi mempunyai kesempatan untuk Pola juga diartikan dengan bentuk atau
memberikan tanggapan, dalam hal ini cetakan.
komunikator dapat berinteraksi atau Pola sebagai model merupakan
melakukan komunikasi antar pribadi. gambaran yang abstrak dan sistematis,
2) Medium groups (agak banyak); yaitu cara untuk menunjukkan sebuah
Komunikasi dalam kelompok sedang lebih objek yang mengandung kompleksitas
mudah sebab bisa diorganisir dengan baik proses di dalamnya dan hubungan antara
dan terarah, misalnya komunikasi antara unsur-unsur pendukungnya. Menurut Little
satu bidang dengan bidang yang lain dalam John dalam Wiryanto (2004:9), model
organisasi atau perusahaan. dapat diterapkan pada setiap representasi
3) Large groups (jumlah banyak); simbolik dari suatu benda.
merupakan komunikasi yang melibatkan Pola komunikasi diartikan sebagai
interaksi antara kelompok dengan individu, bentuk atau pola hubungan dua orang atau
individu dengan kelompok, kelompok lebih dalam proses pengiriman dan
dengan kelompok. Komunikasinya lebih penerimaan cara yang tepat, sehingga pesan
sulit dibandingkan dengan dua kelompok di yang dimaksud dapat dipahami. Menurut
atas karena tanggapan yang diberikan Soenarto dalam Firdaus dikatakan bahwa
komunikan lebih bersifat emosional. dimensi pola komunikasi terdiri dari dua
b. Komunikasi Massa macam, yaitu pola yang berorientasi pada
Menurut (Romli, 2016:1) komunikasi konsep dan pola yang berorientasi pada
massa yaitu pesan yang dikomunikasikan sosial yang mempunyai arah hubungan
melalui media massa pada sejumlah besar yang berlainan.
orang. Karakteristik media massa antara Tubbs dan Moss (2005:27) mengatakan
lain: bahwa pola komunikasi atau hubungan
1) Pesan-pesan yang disampaikan antara dua orang atau lebih itu dibagi
terbuka untuk umum. menjadi tiga :
2) Komunikasi bersifat heterogen, baik a) Bersifat komplementer. Hubungan
latar belakang pendidikan, asal daerah, komplementer didasarkan pada perbedaan
agama yang berbeda, kepentingan yang diantara orang yang terlibat. Satu bentuk
berbeda. perilaku akan diikuti oleh lawannya.
3) Media massa menimbulkan Contohnya perilaku dominan dari satu
keserempakan kontak dengan sejumlah partisipan mendatangkan perilaku tunduk
besar anggota masyarakat dalam jarak yang pada lainnya.
jauh dari komunikator. b) Bersifat simetri, tingkatan sejauh
4) Hubungan komunikator-komunikan mana orang berinteraksi atas dasar
bersifat interpersonal dan non pribadi. kesamaan. Dominasi bertemu dengan
dominasi, atau kepatuhan dengan
POLA KOMUNIKASI
kepatuhan.
Pola komunikasi adalah rangkaian dua c) Bersifat sejajar yaitu pola hubungan
kata, yaitu pola dan komunikasi. Keduanya yang merupakan kombinasi dari
memiliki keterkaitan makna sehingga komplementer dan simetris.
antara satu sama lain saling mendukung.

Islamic Comunication Journal


94 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

Disini kita mulai melihat bagaimana budaya dan penerima pesannya adalah
proses interaksi menciptakan struktur anggota suatu budaya lainnya.
sistem. Bagaimana orang merespon satu Komunikasi dan kebudayaan
sama lain menentukan jenis hubungan yang merupakan dua hal yang tidak dapat
mereka miliki. dipisahkan sebagaimana ET. Hall
Pola komunikasi merupakan gambaran menyebut budaya adalah komunikasi dan
yang sederhana dari proses komunikasi komunikasi adalah budaya. Kebudayaan
yang memperlihatkan kaitan antara satu membentuk pikiran dan tingkah laku
komponen komunikasi dengan komponen manusia dan melalui komunikasi kita
lainnya. Pola Komunikasi diartikan sebagai menyampaikan pola perubahan budaya.
bentuk atau pola hubungan dua orang atau Komunikasi yang efektif ditandai oleh
lebih dalam proses pengiriman, dan makna yang diterima komunikan sama
penerimaan cara yang tepat sehingga pesan dengan makna yang disampaikan
yang dimaksud dapat dipahami. komunikator. Semakin mirip latar belakang
Dengan demikian maka suatu pola sosial-budayanya maka semakin efektif
komunikasi merupakan gambaran atau komunikasi yang terjadi . Bahasa, gesture,
rencana yang meliputi langkah-langkah dan pakaian / aksesoris yang digunakan
pada suatu aktifitas, dengan komponen- oleh seseorang bisa menjadi refleksi dari
komponen yang merupakan bagian penting budaya yang dimiliki orang tersebut. Disisi
atas terjadinya hubungan komunikasi antar lain, adanya komunikasi yang baik antar
manusia atau kelompok dan organisasi. satu generasi dengan generasi lainnya akan
Pola komunikasi adalah bentuk atau pola mempermudah melestarikan budaya suatu
hubungan antara dua orang atau lebih kelompok.
dalam proses mengkaitkan dua komponen Dalam hal ini, budaya dalam
yaitu gambaran atau rencana yang menjadi komunikasi antarbudaya tidak hanya
langkah-langkah pada suatu aktifitas terbatas pada adat-istiadat, tari-tarian
dengan komponen-komponen yang ataupun hasil kesenian lainnya. Budaya
merupakan bagian penting atas terjadinya dalam komunikasi antarbudaya adalah yang
hubungan antar organisasi ataupun juga mewujud pada aspek material kebudayaan
manusia. atau kebudayaan dalam bentuk benda-
benda kongkret dan aspek non-materia
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
yaitu kebudayaan dalam bentuk kaidah-
Komunikasi antarbudaya (KAB) kaidah dan nilai-nilai kemasyarakatan
adalah komunikasi yang terjadi diantara untuk mengatur hubungan yang lebih luas
orang-orang yang memiliki kebudayaan termasuk agama, ideologi, kesenian dan
yang berbeda (bisa ras, etnis, atau semua unsur yang merupakan ekspresi jiwa
sosioekonomi, atau gabungan dari semua manusia. (Liliweri, 2014:12-14)
perbedaan ini). Sebagaimana Alo Liliweri Untuk memahami terjadinya
(2009:12-13) mengatakan KAB sebagai komunikasi antarbudaya ada tiga dimensi
interaksi dan komunikasi antarpribadi yang yang perlu diperhatikan, antar lain :
dilakukan oleh beberapa orang yang a) Tingkat masyarakat kelompok budaya
memilki latar belakang kebudayaan yang dari partisipan, seperti :
berbeda. Komunikasi antarbudaya terjadi - Kawasan di dunia, misalnya budaya
bila produsen pesan adalah anggota suatu timur, budaya barat;

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 95
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

- Nasional/Negara treatment, yaitu isi dan perlakuan. Isi pesan


- Kelompok-kelompok etnis-ras dalam meliputi aspek daya tarik pesan, misalnya
negeri kontroversi, keaktualan (baru),
- Subkelompok sosiologis argumentatif, rasional atau emosional.
b) Kontek sosial tempat terjadinya Sedangkan perlakuan atas pesan berkaitan
komunikasi antarbudaya. dengan penjelasan atau penataan isi pesan
c) Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan oleh komunikator. Pilihan isi dan perlakuan
komunikasi antarbudaya ( verbal atau atas pesan tergantung dari ketrampilan
nonverbal) (Soyomukti,2016:331) komunikasi, sikap, tingkat pengetahuan,
posisi dalam sistem sosial dan kebudayaan.
UNSUR-UNSUR KAB
Media
Alo Liliweri (2013:25-31) Media merupakan tempat, saluran yang
menyebutkan unsur unsur proses dilalui oleh pesan atau simbol yang dikirim
komunikasi antarbudaya meliputi : melalui media tertulis atau media massa.
a) Komunikator Tetapi terkadang pesan-pesan itu dikirim
Komunikator dalam komunikasi tidak melalui media, terutama dalam
antarbudaya adalah pihak yang mengawali komunikasi antarbudaya tatap muka. Para
pengiriman pesan tertentu kepada pihak ilmuwan sosial menyepakati dua tipe
lain yang disebut komunikan. Dalam saluran; (1) sensory channel atau saluran
komunikasi antarbudaya, seorang sensoris, yakni saluran yang memindahkan
komunikator berasal dari latarbelakang pesan sehingga akan ditangkap oleh lima
kebudayaan tertentu yang berbeda dengan indra, yaitu mata, telinga, tangan, hidung
komunikan yang berkebudayaan B. dan lidah. (2) institutionalized means, atau
b) Komunikan saluran yang sudah sangat dikenal dan
Komunikan adalah pihak yang digunakan manusia, misalnya percakapan
menerima pesan. Dalam memahami pesan tatap muka dan media massa. Setiap
sangat tergantung dari tiga bentuk saluran institusional memerlukan dukungan
pemahaman, yakni : (1) kognitif, satu atau lebih saluran sensoris untuk
komunikan menerima isi pesan sebagai memperlancar pertukaran pesan dari
sesuatu yang benar; (2) afektif, komunikan komunikator kepada komunikan.
percaya bahwa pesan itu tidak hanya benar
tetapi baik dan disukai; dan (3) overt action Efek / umpan balik
atau tindakan nyata, di mana seorang Umpan balik merupakan tanggapan
komunikan percaya atas pesan yang benar balik dari komunikan kepada komunikator
dan baik sehingga mendorong tindakan atas pesan-pesan yang telah disampaikan.
yang tepat. Tanpa umpan balik atas pesan-pesan dalam
Pesan / simbol komunikasi antarbudaya maka komunikator
Pesan adalah pikiran, ide, atau dan komunikan tidak bisa memahami ide,
gagasan,perasaan yang dikirim pikiran dan perasaan yang terkandung
komunikator kepada komunikan dalam dalam pesan tersebut.
bentuk simbol. Simbol adalah sesuatu yang Suasana
digunakan untuk mewakili maksud tertentu Suasana adalah tempat (ruang, space)
baik verbal atau nonverbal. Setiap pesan dan waktu (time) serta suasana (sosial,
mengandung aspek utama : content dan psikologis) ketika komunikasi antarbudaya

Islamic Comunication Journal


96 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

berlangsung. Suasana itu berkaitan dengan perbedaan komunikasi baik dalam bahasa
waktu (jangka pendek/panjang, jam/hari maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal.
/minggu/bulan/tahun) yang tepat untuk Makin besar perbedaan antara budaya (dan,
bertemu/berkomunikasi, sedangkan tempat karenanya, makin besar perbedaan
(rumah, kantor, rumah ibadah) untuk komunikasi), makin sulit komunikasi
berkomunikasi, kualitas relasi (formalitas, dilakukan.Kesulitan ini dapat
informalitas) yang berpengaruh terhadap mengakibatkan, misalnya, lebih banyak
komunikasi antarbudaya. kesalahan komunikasi, lebih banyak
Gangguan kesalahan kalimat, lebih besar
Gangguan dalam komunikasi kemungkinan salah paham, makin banyak
antarbudaya adalah segala sesuatu yang salah persepsi, dan makin banyak potong
menjadi penghambat laju pesan yang kompas (bypassing).
ditukar antar komunikator dengan c) Mengurangi Ketidak-pastian
komunikan, atau mengurangi makna pesan Makin besar perbedaan antarbudaya,
antarbudaya . ada tiga macam gangguan ; makin besarlah ketidak-pastian dan
(1) fisik, berupa interfensi dengan transmisi ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari
fisik isyarat atau pesan lain, (2) psikologis- komunikasi kita berusaha mengurangi
interfensi kognitif atau mental, misalnya ketidak-pastian ini sehingga kita dapat
prasangka dan bias pada sumber-penerima- lebih baik menguraikan, memprediksi, dan
pikiran yang sempit; dan (3) semantik- menjelaskan perilaku orang lain. Karena
berupa pembicara dan pendengar memberi letidak-pasrtian dan ambiguitas yang lebih
arti yang berlainan. besar ini, diperlukan lebih banyak waktu
dan upaya untuk mengurangi ketidak-
PRINSIP-PRINSIP KAB
pastian dan untuk berkomunikasi secara
Prinsip-Prinsip Komunikasi lebih bermakna.
Antarbudaya dapat dibagi menjadi 6 bagian d) Kesadaran Diri dan Perbedaan
yaitu: Antarbudaya
a) Relativitas Bahasa Makin besar perbedaan antarbudaya,
Gagasan umum bahwa bahasa makin besar kesadaran diri (mindfulness)
mempengaruhi pemikiran dan perilaku para partisipan selama komunikasi.Ini
paling banyak disuarakan oleh para mempunyai konsekuensi positif dan
antropologis linguistik. Pada akhir tahun negatif. Positifnya, kesadaran diri ini
1920-an dan disepanjang tahun 1930-an, barangkali membuat kita lebih waspada.ini
dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mencegah kita mengatakan hal-hal yang
mempengaruhi proses kognitif kita. Dan mungkin terasa tidak peka atau tidak patut.
karena bahasa-bahasa di dunia sangat Negatifnya, ini membuat kita terlalu
berbeda-beda dalam hal karakteristik berhati-hati, tidak spontan, dan kurang
semantik dan strukturnya, tampaknya percaya diri.
masuk akal untuk mengatakan bahwa orang e) Interaksi Awal dan Perbedaan
yang menggunakan bahasa yang berbeda Antarbudaya
juga akan berbeda dalam cara mereka Perbedaan antarbudaya terutama
memandang dan berpikir tentang dunia penting dalam interaksi awal dan secara
b) Bahasa Sebagai Cermin Budaya berangsur berkurang tingkat
Bahasa mencerminkan budaya.Makin kepentingannya ketika hubungan menjadi
besar perbedaan budaya, makin besar

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 97
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

lebih akrab. Walaupun kita selalu terjadinya komunikasi antara komunikator


menghadapi kemungkinan salah persepsi dan komunikan. Menurut Purwasito,
dan salah menilai orang lain, kemungkinan hambatan yang bersumber pada perbedaan
ini khususnya besar dalam situasi kebudayaan lebih menonjol pada faktor
antarbudaya. heterofili sehingga komunikasi tidak
f) Memaksimalkan Hasil Interaksi berjalan lancar. Tujuan komunikasi akan
Dalam komunikasi antarbudaya seperti lebih lancar apabila partisipan komunikasi
dalam semua komunikasi kita berusaha mempunyai persamaan (homofili).
memaksimalkan hasil interaksi. Tiga Hambatan-hambatan dalam komunikasi
konsekuensi yang dibahas oleh Sunnafrank yang berkaitan dengan faktor budaya
(1989) mengisyaratkan implikasi yang dapat dikategorikan sebagai berikut :
penting bagi komunikasi antarbudaya. a) Perbedaan norma sosial
Sebagai contoh, orang akan berintraksi
Norma sosial merupakan suatu cara,
dengan orang lain yang mereka perkirakan
kebiasaan, tata karma, adat istiadat, dan
akan memberikan hasil positif. Karena
kepercayaan yang dianut secara turun
komunikasi antarbudaya itu sulit, anda
temurun yang dapat memberikan petunjuk
mungkin menghindarinya. Dengan
bagi seseorang untuk bersikap dan
demikian, misalnya anda akan memilih
bertingkah laku dalam pergaulan
berbicara dengan rekan sekelas yang
masyarakat .
banyak kemiripannya dengan anda
Keragaman etnik menyebabkan
ketimbang orang yang sangat berbeda. (De
terjadinya keragaman norma sosial yang
Vito:479-488)
tidak menutup kemungkinan terjadinya
HAMBATAN KAB pertentangan nilai. Kebiasaan dan adat-
Hambatan dalam komunikasi istiadat yang dianggap baik suatu
antarbudaya bersumber dari tiga faktor , masyarakat belum tentu dianggap baik pula
yaitu faktor psikologis, ekologis dan faktor oleh masyarakat lain. Agar tidak terjadi
mekanis. Faktor psikologis berkaitan hambatan maka komunikator perlu
dengan kondisi kejiwaan seseorang yang mengkaji apakah pesan yang akan
mempengaruhi baik secara positif maupun disampaikan tidak melanggar norma
negative terhadap jalannya komunikasi. tertentu.
Faktor ekologis berkaitan dengan kekuatan- b) Etnosentrisme
kekutan eksternal yang mempengarhi Etnosentrisme adalah penilaian terhadap
peserta komunikasi, seperti perbedaan kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar
sosial ekonomi atau kondisi lingkungan budaya sendiri. Dalam etnosentrisme
seperti riuh, bising, hujan, petir dan faktor sebuah komunitas menganggap budaya
alam lain yang mempengaruhi terjadinya superior dibanding budaya lain. Peserta
komunikasi. Sedangkan faktor mekanis komunikasi yang berbeda budaya dapat
berkaitan dengan media atau tehnologi menggagalkan komunikasi.
yang digunakan dalam berkomunikasi, c) Stereotip dan prasangka
seperti pertemuan, festival, telekonferensi,
Stereotip adalah konsepsi mengenai
chat, dsb. (Shoelhi,2015:17-18)
sifat suatu golongan masyarakat
Disamping ketiga hambatan
berdasarkan prasangka yang subjektif dan
tersebut, hambatan yang berupa perbedaan tidak tepat. Stereotip mampu menghambat
budaya sangat besar dalam mempengaruhi

Islamic Comunication Journal


98 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

komunikasi antarbudaya. Orang yang Gegar budaya adalah disorientasi


bersikap strereotip cenderung psikologis yang dialami seseorang ketika
menempatkan orang di luar kelompoknya seseorang bergerak dalam periode tertentu
sebagai out group. ke dalam sebuah lingkungan budaya yang
d) Perbedaan perspektif berbeda dari budaya mereka sendiri. Berada
di tengah lingkungan yang berbeda budaya
Perspektif adalah cara pandang suatu
menyebabkan seseorang salah tingkah
objek, benda atau peristiwa berdasarkan
sehingga menyebabkan komunikasi tidak
pengamatan seseorang. Cara pandang
efektif dan terhambat. (Shoelhi,2015:17-
seseorang sangat ditentukan oleh budaya
25)
yang dianutnya. Persepsi yang sama akan
memudahkan dan melancarkan komunikasi. KELOMPOK AGAMA DAN
e) Perbedaan pola pikir PRASANGKA SOSIAL
Hidup berkelompok merupakan sifat
Pola pikir berkaitan dengan pencarian
bawaan manusia. Dengan berkelompok
kebenaran yang mengandalkan rasionalitas.
akan terjadi tukar menukar informasi dan
Pola pikir seseorang atau kelompok orang
pengalaman yang akan saling
berbeda satu sama lain sebagai akibat
mempengaruhi diantara anggotanya.
pengalaman dan acuan yang digunakan.
Kelompok agama merupakan salah
Pola pikir sangat berpengaruh terhadap
satu kelompok sosial. Sebagaimana
reaksi, rangsangan, dan tanggapan individu
dikatakan Sherif dalam Asnafiyah (2008:1-
dalam berkomunikasi dengan individu yang
16) bahwa kelompok sosial adalah kesatuan
berasal dari budaya lain.
sosial yang terdiri atas dua atau lebih
f) Faktor Bahasa
individu yang telah mengadakan interaksi
Bahasa sebagai alat komunikasi sering sosial dan terdapat pembagian tugas,
menjadi hambatan utama dalam struktur dan norma-norma tertentu yang
komunikasi ketika para peserta komunikasi khas bagi kesatuan sosial tersebut.
tidak memiliki persamaan bahasa. Sebagai kelompok sosial, kelompok
g) Faktor sintaksis dan semantik agama oleh Cooley dikelompokkan sebagai
kelompok primer (primary group). Dimana
Hambatan semantik dapat terjadi
terdapat interaksi sosial yang lebih intensi
dalam beberapa bentuk. Pertama, adanya
dan lebih erat antara anggotanya dan
pengertian konotatif atau denotatif. Kedua,
masing-masing diikat oleh hubungan batin
adanya perbedaan makna dan pengertian
yang murni dan bersifat alamiah serta
untuk kata atau istilah yang sama sebagai
bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut
akibat aspek psikologis. Ketiga,
adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin
Komunikator salah mengucapkan kata-kata
yang bersifat nyata dan organis.
karena tergesa-gesa.
Sebagai kelompok sosial, kelompok
h) Ketidakmerataan Pendidikan
agama memiliki budaya yang berkembang
Kesenjangan pendidika antara masing- yang berbeda dengan kelompok lainnya.
masing masyrakat sering meyebabkan Agama dalam hal ini, tidak dilihat sebagai
terjadinya kegagalan komunikasi. identitas global, tetapi dipandang sebagai
i) Gegar budaya kebenaran kelompok. Agama sebagai
sebuah keyakinan yang berisi nilai
kebenaran yang universal dalam prakteknya

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 99
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

hanya dilihat melalui sudut pandang dimana penganut suatu kebudayaan atau
masing-masing kelompok tertentu. Islam suatu kelompok merasa lebih superior
tidak dilihat sebagai sebuah identitas tetapi dibanding kelompok diluar mereka. Dalam
merupakan sesuatu yang menghadirkan komunikasi antarbudaya etnosentrisme
begitu banyak makna implementasi, seperti meningkatkan kecenderungan untuk
Islam syiah, sunni, kejawen, sunda memilih dengan siapa kita berkomunikasi.
wiwitan, dan sebagainya. (Dedi Kurnia Menurut Zastrow dalam Alo Liliweri
Syah,2016:15) (2011:170), etnosentrisme akan
Kelompok agama terbentuk karena menyebabkan timbulnya prasangka sebagai
masing-masing anggotanya memiliki cita- upaya untuk mempertahankan ciri
cita yang didasarkan pada nilai atau norma kelompok secara berlebihan. Semakin kuat
yang sama terhadap sesuatu yang bersifat identitas dan etnosentrisme suatu kelompok
sakral. Hal ini akan menumbuhkan in terhadap kelompok lain maka semakin kuat
group feeling yang cenderung ekslusif pula prasangka sosial yang timbul.
terhadap out group feeling. (Alo Allport dalam Alo Liliweri (2009:199-
LIliweri,2011:255) Adanya ikatan antar 201) mengatakan bahwa prasangka adalah
anggota yang bersifat emosional, antipati berdasarkan generalisasi yang salah
kepercayaan yang kuat serta komitmen atau generalisasi yang tidak luwes. Antipati
terhadap kelompoknya serta bersama-sama tersebut dapat dinyatakan atau dirasakan.
melakukan norma dan nilai yang diyakini Antipati itu bisa ditujukan pada kelompok
tersebut pada akhirnya akan melahirkan atau individu kelompok tertentu. Pada
identitas kelompok. Dalam mulanya prasangka merupakan pernyataan
perkembangannya kemudian kelompok- didasarkan pengalaman dan keputusan
kelompok tersebut berkembang menjadi yang tidak teruji namun saat ini pernyataan
aliran / sekte agama. prasangka lebih diarahkan pada pandangan
Isajiw (1999) dalam Rajab Ali dkk emosional dan negatif terhadap seseorang
(2010:20), menjelaskan bahwa identitas atau sekelompok orang dibandingkan
kelompok agama meliputi dua aspek yaitu: dengan kelompok sendiri.
Aspek internal yang merujuk pada citra Gundykunst mengatakan bahwa
(images), ide (ideas), sikap (attitudes), dan prasangka bersumber dari timbulnya
perasaan (feeling) yang kemudian dibagi kesadaran terhadap sasaran prasangka
dalam empat dimensi yaitu affective (kelompok lain) yaitu kesadaran bahwa (1)
(afektif), Fiducial (kepercayaan), cognitive mereka adalah kelompok lain yang berbeda
(kognitif), moral (moral). Aspek eksternal latar belakang kebudayaan serta mental
ditunjukkan oleh perilaku yang dapat (kesadaran “kami” versus “mereka”); (2)
diamati (observable behaviours) yang kelompok lain tidak mampu beradaptasi;
meliputi: logat (dialek) bahasa; praktek (3) kelompok lain selalu terlibat dalam
tradisi ; keikutsertaan dalam jaringan kerja tindakan negatif (penganiayaan,
kelompok agama tersebut seperti keluarga kriminalitas); dan (4) kehadiran kelompok
dan persahabatan; dan terlibat dalam lain dapat mengancam stabilitas sosial dan
institusi. ekonomi. Selanjutnya, Johnson
Akibat yang ditimbulkan dari identitas mengemukakan bahwa prasangka
kelompok agama adalah munculnya disebabkan oleh stereotipe dan perasaan
etnosentrisme. Etnosentrisme adalah paham

Islamic Comunication Journal


100 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

superior kelompok dan yang menjadikan masing-masing pelaku yang terlibat


kelompok lain inferior. didalam proses komunikasi mempunyai
Prasangka negatif terhadap kelompok persepsi yang sama terhadap simbol.
atau seseorang terdiri tiga tipe : Namum, apabila terjadi perbedaan persepsi
1) Prasangka kognitif, yaitu cara maka dapat dikatakan bahwa tujuan
berpikir “benar atau salah” menurut komunikasi gagal.
kelompok tertentu terhadap orang atau Salah satu prinsip komunikasi adalah
kelompok lain. semakin mirip latar belakang budaya maka
2) Prasangka afektif, yaitu perasaan semakin efektilah komunikasi.
berbeda “suka atau tidak suka” terhadap Sebagaimana dikatakan E.T. Hall, budaya
orang atau kelompok lain. adalah komunikasi dan komunikasi adalah
3) Prasangka konatif, yaitu sikap budaya. Komunikasi antarbudaya dilakukan
diskriminatif atau agresif terhadap suatu untuk mencari kesepahaman dan saling
kelompok. (Sholehi,2015:49-50) pengertian antara orang-orang yang
memiliki latar belakang kebudayaan yang
Menurut Johnson (1986) dalam
berbeda. Perbedaan budaya orang yang
Sihabudin dan Amirudin (2008:205),
berkomunikasi ini menyangkut
bahwa prasangka yang didasari rasisme,
kepercayaan, nilai, serta berperilaku kultur
(agama) dan etnisitas , erat dengan
di lingkungan mereka.
keberhasilan komunikasi sesama manusia.
Perbedaan budaya harus dipahami
Prasangka merupakan salah satu rintangan
sebagai sebuah kewajaran dalam interaksi
atau hambatan bagi suatu kegiatan
sosial. Menurut Anugrah dan Kresnowati
komunikasi. Orang yang memiliki
dalam Aminullah (2015:273) dikatakan
prasangka akan bersikap curiga terhadap
bahwa perbedaan budaya tidak menjadi
komunikator. Ia akan mudah menarik
halangan untuk satu sama lain menjalin
kesimpulan berdasarkan emosi tanpa
hubungan (relationship), yang terpenting
menggunakan logika dan realita yang
adalah saling memahami (understanding),
sebenarnya. Dengan prasangka sebuah
saling beradaptasi (adaptation) dan saling
komunikasi akan terhambat karena salah
bertoleransi (tolerance). Kunci utama dari
satu pihak menganggap negatif terhadap
pergaulan antarbudaya adalah tidak menilai
kelompok atau seseorang yang berada di
orang lain yang berbeda budaya dengan
luar kelompoknya.
menggunakan penilaian budaya sendiri.
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Biarkan semua berjalan dengan latar
DALAM MENCEGAH KONFLIK budaya masing- masing. Justru perbedaan
ANTAR KELOMPOK AGAMA budaya adalah ladang untuk siapapun
Komunikasi adalah sebuah proses belajar budaya orang lain dengan arif dan
dinamis yang berlangsung secara terus- bijak (wise). Tanpa adanya pemahaman
menerus. Dalam komunikasi terjadi proses perbedaan budaya maka akan menyebabkan
pengiriman pesan atau simbol-simbol yang terjadinya kesalahpahaman, ketegangan
mengandung arti dari seorang sumber atau antar satu budaya dengan budaya yang lain
komunikator kepada seorang penerima atau termasuk didalamnya ketegangan
komunikan dengan tujuan tertentu. kelompok agama sebagaimana yeng terjadi
Komunikasi dikatakan efekti apabila di negara kita.
tujuan komunikasi tercapai , apabila

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 101
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

Schramm dalam Mulyana dan Rahmat Snare dalam Liliweri (2009:37-38)


(2014:6-7) menyatakan bahwa komunikasi mengatakan, konflik dan komunikasi
antarbudaya yang efektif harus antarbudaya dapat diselesaikan melalui
memperhatikan empat syarat, yaitu : 1) dialog yang baik, antara lain dengan
menghormati anggota budaya lain sebagai identifikasi budaya. Hanya dengan
manusia; 2) menghormati budaya lain komunikasi berbagai macam konflik dapat
sebagaimana apa adanya bukan diselesaikan. Disini, konflik dipandang
sebagaimana yang kita kehendaki; 3) sebagai unsur alamiah dari komunikasi
menghormati hak anggota budaya yang lain yang mengalami hambatan, konflik hadir
untuk bentindak berbeda dari cara kita sebagai katalisator untuk memperbesar
bertindak; 4) komunikator lintas budaya pengertian dan kerjasama antarmanusia.
yang kompeten harus belajar menyenangi Konflik sebagai akibat stereotip dan
hidup bersama orang dari budaya lain. etnosentrisme dalam komunikasi
Terjadinya konflik suku, agama , ras antarbudaya dapat dikurangi dalam
dan antar golongan disebabkan adanya beberapa tahapan :
sikap stereotip dan etnosentrisme karena a. Mengurangi cara berpikir
menguatnya identitas kelompok. Stereotip etnosentrisme.
dan etnosentrisme akan menjadi b. Berempati dalam komunikasi
penghambat efektifitas komunikasi karena sebagaimana apa adanya bukan
meletakkan individu-individu dalam sebagaimana yang kita kehendaki.
kelompok sendiri, kemudian memandang c. Relativisme budaya yaitu
kelompok sendiri berbeda dengan menempatkan semua kebudayaan
kelompok lain. Perbedaan ini menyebabkan secara setara.
timbulnya jarak antara kelompok satu d. Mencari dan menciptakan media
dengan yang lain karena sikap superior antarbudaya untuk menyatukan
terhadap kelompok lain diluar simbol antarbudaya.
kelompoknya dan akan melahirkan jarak Soyomukti (2016:348-350)
sosial. mengatakan bahwa konflik etnis, agama
Lustig & Koester dalam Liliweri dan ideologi sebagai akibat benturan
(2009:238) mengatakan bahwa strategi budaya dapat direduksi ketika manusia
dalam upaya mengurangi konflik suku, mempunyai etika global. Etika global
agama , ras dan antar golongan sebagai adalah patokan budi realitas dan sebab-
akibat menguatnya identitas kelompok sebab objektif dan imbasnya bagi
adalah memahami hakikat komunikasi disharmonisasi sosial, budaya, agama dan
budaya. Memahami bahwa komunikasi etnisitas yang rawan terjadi. Etika global
antarbudaya adalah komunikasi yang tidak saja mencari titik temu antara
simbolik, interpretatif, transaksional, dan kekayaan lokalitas dan mendukung
berproses dalam sebuah konteks dengan keragaman budaya, tetapi juga mencari titik
derajat perbedaan antarmanusia yang temu untuk mengatasi ketidakadilan global.
demikian luas dan penting, yang mencakup Untuk memwujudkan etika global
tidak suku, agama , ras dan antar golongan maka harus ada pergeseran nilai dalam
melainkan kebudayaan dalam paradigma kehidupan manusia yang
menginterpretasi simbol antarbudaya. menurut Hans Kung dalam Soyomukti
adalah :

Islamic Comunication Journal


102 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Mochamad Rizak

a) Perubahan dari masyarakat bebas diri mereka superior dibanding kelompok


etis kepada masyarakat bertanggung jawab lainnya. Sikap lebih baik itu pada akhirnya
secara etis. akan menimbulkan prasangka dan konflik
b) Dari budaya teknokrasi menuju konflik di masyarakat.
teknologi yang melayani manusia. Salah satu strategi untuk mengatasi
c) Dari industri yang merusak konflik antar kelompok, dalam hal ini
lingkungan menuju industri yang ramah kelompok agama adalah melalui
lingkungan. komunikasi antarbudaya. Tujuan dari
d) Dari demokrasi legal menuju komunikasi antarbudaya adalah
demokrasi yang berkeadilan dan mengurangi ketidakpastian diantara pelaku
berkebebasan. komunikasi yang berbeda kebudayaan.
Pelaku komunikasi dituntut untuk menjadi
Komunikasi antarbudaya merupakan
manusia berbudaya yaitu manusia yang
proses komunikasi sosial yang salah satu
memahami budaya orang lain sehingga
tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat
akan timbul keterbukaan dan saling
ketidakpastian terhadap orang lain.
menghormati satu sama lain.
Menurut Lary Mary dalam Andi Eka Putra
(2017:2), bahwa dalam konteks relasi antar- DAFTAR PUSTAKA
kelompok agama, proses komunikasi sosial BUKU :
meniscayakan adanya saling keterbukaan Canggara, H. Hafied, 2004. Pengantar
sehingga terbangun sikap saling Ilmu Komunikasi, Jakarta :PT. Raja
kesepahaman sebagai lawan sikap Grafindo Persada
etnosetrisme yang menunjukkan sikap tak Daryanto, 2014, Teori Komunikasi,
peduli dengan yang lain yang Malang : Gunung Samudera
mengakibatkan timbulnya kebencian dan Hidayat, Dasrun, 2012, Komunikasi
permusuhan. Antarpribadi dan Medianya, Yogyakarta :
Komunikasi sosial merupakan sarana Graha Ilmu 2012.
membangun kohesi atau ikatan Devito, Joseph A., The Interpersonal
kebersamaan dalam suatu komunitas. Communication Book,
Melalui komunikasi sosial, berbagai www.pearsonhighered.com,
kesenjangan dapat dinegosiasikan, Fiske, John 2012, Pengantar Ilmu
didiskusikan dan dicarikan pemecahan Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers.
masalahnya secara beradab. Proses Liliweri, Alo, 2009, Prasangka dan
komunikasi sosial menuntut adanya saling Konflik, Yogyakarta : LkiS,
pengertian dua belah pihak sehingga proses Liliweri, Alo, 2009, Makna Budaya Dalam
komunikasi berjalan dengan lancar dan Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta
baik. : Lkis
KESIMPULAN _________, 2011, Gatra-Gatra
Hubungan antar kelompok agama Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta
sering menjadi masalah serius bagi : Pustaka Pelajar.
kerukunan umat manusia. Hal ini karena _________, 2013, Dasar-Dasar
etnosentrisme dan stereotip sebagai akibat Komunikasi Antarbudaya, ,
menguatnya identitas kelompok Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
menyebabkan suatu kelompok menganggap

Islamic Comunication Journal


Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 103
Peran Pola Komunikasi Antarbudaya…Hal 88-104

_________,2014, Pengantar Studi JURNAL :


Kebudayaan, Bandung : Nusa Media. Arianto, “Menuju Persahabatan” Melalui
_________. 2015, Teori-Teori Komunikasi Komunikasi Antarpribadi Mahasiswa
Antarbudaya, Yogyakarta:Pelangi Beda Etnis”Kritis Jurnal Sosial Ilmu
Aksara. Politik , Universitas Hasanudin, Vol.
Morissan, 2015, Teori Komunikasi, Jakarta 1,(2015): 222
: Prenadamedia Group Asnafiyah, “Kelompok Keagamaan dan
Mulyana, Dedy, 2014 Jalaludin Rahmat, Perubahan Sosial”, Jurnal Aplikasi
Komunikasi Antarbudaya, Panduan Ilmu-Ilmu Agama, Vol. IX, (2008) : 1-
Berkomunikasi dengan Orang-Orang 16
Berbeda Budaya, Bandung : PT. Aminullah dkk, Model Komunikasi
Remaja Rosda Karya, Antarbudaya Etnik Madura dan Etnik
Mulyana, Dedy, 2016, Ilmu Komunikasi Melayu, Jurnal Komunikasi Aspikom,
Suatu Pengantar, Bandung : 2 ( 2015): 273
Rosdakarya. Andi Eka Putra, Membangun Komunikasi
Nurudin. 2016, Ilmu Komunikasi Ilmiah Sosial, Jurnal Al Adyan, 12(2017): 2
dan Populer, Jakarta: Rajawali Pers. Ahmad Sihabudin dan Suwaib Amirudin,
Romli, Khomsahrial , 2016, Komunikasi Prasangka Sosial dan Efektifitas
Massa, Jakarta : Kompas Media Komunikasi Antarkelompok, Jurnal
Suranto Aw, 2010, Komunikasi Sosial Mediator, 9 (2008): 205
Budaya, Yogyakarta ; Graha Ilmu. Mukti Sitompul, Pengaruh Efektifitas
Syah, Dedi Kurnia, 2016, Komunikasi Komunikasi Antarpribadi Panti
Lintas Budaya, Bandung : Simbiosa Asuhan terhadap Pembentukan Konsep
Rekatama Media. Diri Anak-Anak Panti Asuhan
Shoelhi, Mohammad, 2015, Komunikasi Aljamyatul Wasilah Medan, Jurnal
Lintas Budaya, Bandung : Simbiosa Simbolika, 1 ( 2015) : 177
Rekatama Media. Rajab Ali, dkk, Hubungan antara Identitas
Sukendar, Markus Utomo, 2017, Psikologi Etnik dengan Prasangka terhadap Etnik
Komunikasi, Yogyakarta : Tolaki pada Mahasiswa Muna di
Deeppublish. UniversitasHaluoleo Kendari Sulawesi
Soyomukti, Nurani , 2016, Pengantar Ilmu Tenggara, Jurnal Psikologi Undip 7
komunikasi, Jogjakarta : Ar-Ruzz (2010) : 20
Media. Syamsurizal, Strategi Komunikasi Persuasif
Tubbs, Stewart L. dan Slyvia Moss, 2005, Dalam Aktivitas Pemasaran, Jurnal
Human Communication Bandung : Lentera Bisnis, 5 ( 2016) : 127
Remaja Rosdakarya. Syam, Nia Kurniati, et al. "Adaptation in
Wiryanto, 2004, Pengantar Ilmu Different Religious Marriage."
Komunikasi, Jakarta : Grasindo, 9 PROSIDING 1.1 (2017): 109-127.
West, Richard, Lynn Hill Turner,
Introducing Communication Theory
McGraw-Hill Education, 2014.

Islamic Comunication Journal


104 Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

You might also like