You are on page 1of 51

Prof H.Dr.

Gusbakti,MSc,PKK,AIFM
Dr. Ance Roslina, M.Kes

gusbakti12
Bahasa Indonesia merupakan kata serapan
dari bahasa Arab yang juga diambil dari
bahasa Yunani; “philosophia”.

gusbakti12
Robert Ackerman

adalah suatu
 tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat

ilmiah saat ini


 perbandingan terhadap pendapat-pendapat

lampau telah dibuktikan


 atau dalam kerangka kriteria-kriteria yang

dikembangkan dari pendapat-pendapat


demikian itu
 filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian
cabang ilmu dari praktek ilmiah secara
aktual.
gusbakti12
“philosophy of science in one aspect as a
critique of current scientific opinions by
comparison to proven past views, but such
aphilosophy of science is clearly not a
discipline autonomous of actual scientific
paractice”.

gusbakti12
“Philosophy of science questions and evaluates the
methods of scientific thinking and tries to
determine the value and significance of
scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu
membahas dan mengevaluasi metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan
dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu
keseluruhan)

gusbakti12
 “That philosopic disipline which is the
systematic study of the nature of science,
especially of its methods, its concepts and
presuppositions, and its place in the general
scheme of intellectual discipines. (Cabang
pengetahuan filsafati yang merupakan telaah
sistematis mengenai ilmu, khususnya
metode-metodenya, konsep-konsepnya dan
praanggapan-praanggapan, serta letaknya
dalam kerangka umum cabang-cabang
pengetahuan intelektual.)

gusbakti12
“The study of the inner logic if scientific
theories, and the relations between
experiment and theory, i.e. of scientific
methods”. (Penelaahan tentang logika
interen dari teori-teori ilmiah dan
hubungan-hubungan antara percobaan dan
teori, yakni tentang metode ilmiah.)

gusbakti12
May Brodbeck
“Philosophy of science is the ethically and
philosophically neutral analysis, description,
and clarifications of science.” (Analisis yang
netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan
penjelasan mengenai landasan – landasan
ilmu

gusbakti12
“Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to
do for science what philosophy in general does for the
whole of human experience. Philosophy does two sorts of
thing: on the other hand, it constructs theories about man
and the universe, and offers them as grounds for belief and
action; on the other, it examines critically everything that
may be offered as a ground for belief or action, including
its own theories, with a view to the elimination of
inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu
bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang
filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman
manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak,
ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam
semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan
bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat
memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan
sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan,
termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada
penghapusan ketakajegan dan Kesalahan
gusbakti12
Stephen R. Toulmin
“As a discipline, the philosophy of science attempts,
first, to elucidate the elements involved in the
process of scientific inquiry observational
procedures, patens of argument, methods of
representation and calculation, metaphysical
presuppositions, and so on and then to veluate
the grounds of their validity from the points of
view of formal logic, practical methodology and
metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat
ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-
unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan
ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola
perbinacangan, metode-metode penggantian dan
perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan
metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai
landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-
sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis,
dan metafisika).

gusbakti12
Berpikir ( atau natiqiyyah)
adalah sebagai differentia ( atau fashl) yang memisahkan
manusia dari sesama genus-nya,yaitu hewan. Dan sebenarnya
kehebatan manusia dan " barangkali " keunggulannya dari
spesies-spesies lainnya karena pengetahuannya.

gusbakti12
 Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang
hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara
obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang
membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
 Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya?
Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan
pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang
disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya?
Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan
epistemologis)
 Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu
dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana
penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan
moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-
norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S.
Suriasumantri, 1982)
gusbakti12
Menurut Agraha Suhandi (1989) :

 Sebagai alat mencari kebenaran dari segala


fenomena yang ada.
 Mempertahankan, menunjang dan melawan atau
berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
 Memberikan pengertian tentang cara hidup,
pandangan hidup dan pandangan dunia.
 Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang
berguna dalam kehidupan
 Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk
kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya. Disarikan dari

gusbakti12
 untuk memberikan landasan filosofik dalam
memahami berbagai konsep dan teori
sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah.

gusbakti12
 Confirmatory function yaitu berupaya
mendekripsikan relasi normatif antara
hipotesis dengan evidensi

 Explanation function yakni berupaya


menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana.

gusbakti12
1. fakta atau kenyataan,
2. kebenaran (truth),
3. konfirmasi dan
4. logika inferensi

gusbakti12
Menurut :

 Positivistik berpandangan bahwa sesuatu yang nyata


bila ada korespondensi antara yang sensual satu
dengan sensual lainnya.
 Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan
mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus
ke arah teori korespondensi yaitu adanya korespondensi
antara ide dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah
koherensi moralitas, kesesuaian antara fenomena
dengan sistem nilai.
 Rasionalistik menganggap suatu sebagai nyata, bila ada
koherensi antara empirik dengan skema rasional, dan
 Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu yang
nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
 Pragmatisme memiliki pandangan bahwa yang ada itu
yang berfungsi

gusbakti12
 3 teori kebenaran yaitu koherensi,
korespondensi dan pragmatik (Jujun S.
Suriasumantri, 1982)
 Michel William mengenalkan 5 teori
kebenaran dalam ilmu, yaitu : kebenaran
koherensi, kebenaran korespondensi,
kebenaran performatif, kebenaran
pragmatik dan kebenaran proposisi.
 Noeng Muhadjir menambahkannya satu
teori lagi yaitu kebenaran paradigmatik

gusbakti12
Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian
atau keharmonisan antara sesuatu yang lain
dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang
lebih tinggi dari sesuatu unsur tersebut, baik
berupa skema, sistem, atau pun nilai.

gusbakti12
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir
tentang terbuktinya sesuatu itu relevan
dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan
dibuktikan adanya kejadian sejalan atau
berlawanan arah antara fakta dengan fakta
yang diharapkan, antara fakta dengan belief
yang diyakini, yang sifatnya spesifik

gusbakti12
Ketika pemikiran manusia menyatukan
segalanya dalam tampilan aktual dan
menyatukan apapun yang ada dibaliknya,
baik yang praktis yang teoritik, maupun yang
filosofik, orang mengetengahkan kebenaran
tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang
dapat diaktualkan dalam tindakan.

gusbakti12
Yang benar adalah yang konkret, yang
individual dan yang spesifik dan memiliki
kegunaan praktis.

gusbakti12
Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi
banyak konsep kompleks, yang merentang
dari yang subyektif individual sampai yang
obyektif. Suatu kebenaran dapat diperoleh
bila proposisi-proposisinya benar

gusbakti12
Sesungguhnya kebenaran struktural
paradigmatik ini merupakan perkembangan
dari kebenaran korespondensi. Sampai
sekarang analisis regresi, analisis faktor,
dan analisis statistik lanjut lainnya masih
dimaknai pada korespondensi unsur satu
dengan lainnya. Padahal semestinya
keseluruhan struktural tata hubungan itu
yang dimaknai, karena akan mampu
memberi eksplanasi atau inferensi yang
lebih menyeluruh.

gusbakti12
Fungsi ilmu adalah menjelaskan,
memprediksi proses dan produk yang akan
datang, atau memberikan pemaknaan.
Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan
sebagai konfirmasi absolut atau probalistik.
Menampilkan konfirmasi absolut biasanya
menggunakan asumsi, postulat, atau
axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi
tidak salah bila mengeksplisitkan asumsi
dan postulatnya. Sedangkan untuk
membuat penjelasan, prediksi atau
pemaknaan untuk mengejar kepastian
probabilistik dapat ditempuh secara
induktif, deduktif, ataupun reflektif.

gusbakti12
Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih
kalau penarikan kesimpulan tersebut
dilakukan menurut cara tertentu, yakni
berdasarkan logika. Secara garis besarnya,
logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika
induksi dan logika deduksi. (Jujun
Suriasumantri)

gusbakti12
gusbakti12
YUNANI - KUNO ABAD TENGAH ABAD MODERN ABAD KONTEMPORER

6SM 3SM - 6M 14M 14-15M 18M 19M 20M

STRUKTURALISME
RASIONALISME

NEOPOSITIVISME
FENOMENOLOGI
RENAISSANCE

AUFKLARUNG
THEOLOGIAE

POSITIVISME
KRITISISME
EMPIRISME

IDEALISME
LOGOS
MITOS

ANCILLA

FILSAFAT THEOLOGI ILMU CABANG FAKTOR HEURISTIK

BIOLOGI KOMPUTER
ASTRONOMI
AGAMA
FILSAFAT MATEMATIKA PARIWISATA
FILSAFAT
FISIKA
KIMIA DLL.
SOSIOLOGI
gusbakti12
YUNANI KUNO

MITOS ..... - 6SM

LOGOS 3SM - 6M

gusbakti12
FILSAFAT
Phylo = menyenangi
Sophia = bijaksana
MITOLOGI
Dongeng, Takhayul
Pertanyaan timbul
(ingin tahu)
DE-MITOLOGI
Dipikirkan
(secara kritis)

LOGOS
(ilmu)
gusbakti12
Apakah ARCHE dari segala sesuatu yang ada ?
Thales (624 - 548 SM)
AIR
Anaximander (610 - 518 SM)
APEIRON
Anaximanes (590 - 518 SM)
UDARA
Phytagoras (580 - 500 SM)
BILANGAN
Demokritos (460 - 370 SM)
ATOM

gusbakti12
SOCRATES (469 - 399SM)
Dialektika
PLATO (427 - 347 SM)
Rasionalisme

ARISTOTELES (384 - 322 SM)


Metafisika
Logika
Biologi
Empirisme

gusbakti12
ABAD PERTENGAHAN

ANCILLA THEOLOGIAE
DOGMA
DOGMA
DOGMA DOGMA
DOGMA

DOGMA ABAD KEGELAPAN DOGMA


BAGI ILMU PENGETAHUAN
DOGMA DOGMA
gusbakti12
PERMULAAN ABAD MODERN

LEONARDO DA VINCI
COPERNICUS
RENAISSANCE KEPLER
GALILEO GALILEI
14 - 15 MASEHI
FRANCIS BACON

AUFKLARUNG VOLTAIRE

(PENCERAHAN) JJ. ROUSSEAU


MONTESQUIEU
IMMANUEL KANT
18 MASEHI

gusbakti12
AGAMA DAN FILSAFAT MULAI DI PISAHKAN

AGAMA DI DASARI KEYAKINAN (KEIMANAN)

FILSAFAT DI DASARI OLEH OLAH PIKIR (SEKULARISASI)


RASIONALISME
EMPIRISME
KRITISISME
IDEALISME
POSITIVISME

TUMBUH ILMU-ILMU CABANG (“MENINGGALKAN FILSAFAT”)


BIOLOGI
ASTRONOMI
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
SOSIOLOGI

gusbakti12
gusbakti12
gusbakti12
a. Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata ‘ilm
(Arab), science (Inggris), watenschap (Belanda), dan
wissenschaf (Jerman). (Imam Syafi’ie, Konsep Ilmu
Pengetahuan dalam al-Qur’an (Yogyakarta: UII Press, 2000),
hal. 26.)

b. R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-


attested theories which explain the patterns
regularities and irregularities among carefully
studied phenomena, atau kumpulan teori-teori
yang sudah diuji coba yang menjelaskan tentang
pola-pola yang teratur atau pun tidak teratur di
antara fenomena yang dipelajari secara hati-hati.
(R. Harre, The Philosophies of Science, an Introductory Survey
(London: The Oxford University Press, 1995), hal. 62.)

gusbakti12
c. Pengetahuan yang dapat disepakati
sehingga menjadi suatu “ilmu”, menurut
Archie J. Bahm dapat diuji dengan enam
komponen utama yang disebut dengan six
kind of science, yang meliputi problems,
attitude, method, activity, conclusions, dan
effects. (Archie J. Bahm, What’s Science, (TTP: TP, TT), hal.
l )
d. Seringkali ilmu diartikan sebagai
pengetahuan, tetapi tidak semua
pengetahuan dapat dinamakan sebagai
ilmu, melainkan pengetahuan yang
diperoleh dengan cara-cara tertentu
berdasarkan-kesepakatan para ilmuwan.
(Dawam Raharjo, “Ilmu, Ensiklopedi al-Qur’an”, dalam Jurnal
Ulumul Qur’an, No. 4. Vol. 1, Jakarta, 1090, hal. 56.)

gusbakti12
e.Akhirnya Ilmu dapat didefinisikan : Ilmu
adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau
individu untuk tujuan mencapai kebenaran,
memperoleh pemahaman, memberikan
penjelasan ataupun melakukan penerapan.
(The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu,
Liberty,Yogyakarta,1991,hal.90)

gusbakti12
2. HAKEKAT ILMU
AKTIFITAS
(SEBAGAI PROSES)

ILMU
ILMU
METODE PENGETAHUAN
(SEBAGAI PROSEDUR) (SEBAGAI PRODUK)

gusbakti12
1. Rasional Proses pemikiran yang
berpegang pada kaidah-
kaidah logika

Ilmu
Sbg 2. Kognitif Proses mengetahuan dan
Aktifitas memperoleh pengetahuan

- Mencapai kebenaran

3. Teknologis - Memperoleh pemahaman


- Memberikan penjelasan
- Melakukan penerapan
dengan melalui peramalan
atau pengendalian

gusbakti12
-Pengamatan - Percobaan
- Pengukuran - Survey
1. Pola Prosedural
- Deduksi - Induksi
- Analisis - Lainnya

1. Menentuan Masalah
2. Tata Langkah 2. Perumusan Hipotesis (bila Perlu)
Ilmu 3. Pengumpulan Data
Sbg 4. Penurunan Kesimpulan
Metode 5. Pengujian Hasil
Ilmiah 3. Berbagai - Daftar pertanyaan
Teknik - Wawancara
- Perhitungan
- Pemanasan
- Lainnya
4. Aneka Alat
- Timbangan
- Meteran
- Perapian
- Komputer
- Lainnya
gusbakti12
ILMU SBG PENGETAHUAN ILMIAH (PRODUK)

Obyek Material
1. Segi Obyek
Pengetahuan
Obyek Formal
Ilmu Sbg
Pengetahuan
Ilmiah - Empiris
2. Segi Sifat - Sistematis
Pengetahuan
- Obyektif
- Analitis
- Verifikatif

gusbakti12
1. Dimensi ekonomik
2. Dimensi linguistik
1. Cabang Ilmu 3. Dimensi matematis
4. Dimensi politik
5. Dimensi psikologis
6. Dimensi sosiologi

Dimensi
2. Pengetahuan 1. Dimensi filsafati
Ilmu reflektif- 2. Dimensi logis
abstrak

1. Dimensi Kebudayaan
2. Dimensi sejarah
3. Aspek realitas 3. Dimensi kemanusiaan
4. Dimensi rekreasi
5. Dimensi sistem
6. Dimensi lainnya

gusbakti12
A. Ilmu Teoritis
1. Ragam B. Ilmu Praktis
Ilmu
Pembagian
Sistematis I. Ilmu Matematis
Pengetahuan
Ilmiah II. Ilmu Fisis
III. Ilmu Biologis
2. Jenis Ilmu IV. Ilmu Psikologis
V. Ilmu Sosial
VI. Ilmu Linguistik
VII. Ilmu Interdipliner

gusbakti12
gusbakti12
1. JAMAN SEBELUM MASEHI
Di dalam buku kedokteran Mesir kuno,
yakni the Edwin Smith papyrus, (kira-2
1600 SM) disebutkan bahwa beberapa
komponen dasar metode ilmiah telah
dilakukan seperti pengujian (examination),
diagnosa, treatment dan prognosis
terhadap suatu penyakit;
Di Babilonia, sebagaimana termaktub
dalam buku The Ebers papyrus (kira-2
1550 SM) juga sudah terdapat upaya
pembuktian secara empirik.

gusbakti12
2. YUNANI KUNO (500 SM)
BEBERAPA KOMPONEN DASAR METODE
ILMIAH TELAH DILAKUKAN PADA MASA INI.
BAHKAN GEOMETRI TELAH DIJADIKAN
UKURAN UNTUK MEMBUAT SEPATU DI DI
YUNANI PADA MASA ITU.

gusbakti12
THANKS FOR
LISTENING

gusbakti12
THANKS FOR
LISTENING

gusbakti12

You might also like