You are on page 1of 14

JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN


PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017)

Nur Fitri
Universitas Kuningan
nr.fitriiii@gmail.com
Eyo Asro Sasmita
Universitas Kuningan
uniku.eyo@gmail.com
Amir Hamzah
Universitas Kuningan
amir.hamzah@uniku.ac.id

ABSTRAC
This study aimed to know the influence of slovency, probability and size
company of income smoothing in the sector industrial goods comsumption listed on the
indonesian stock exchange. This research is based on theories such as Agency Theory
which explains that the practice of income smoothing is influenced by the conflict of
interest between the management (agent) and the owner (principal) that arises when
each party seeks to achieve or maintain the desired level of prosperity. The sample in
this study is determined by Purposive Sampling method based on the criteria of the
consumer goods sector companies listed on the stock exchange indonesian and never
delisted during the period 2014-2017, to obtained a sample of 26 company. This
research used regression model of panel data. The result of this research concludes the
result of f test jointly Solvabilitas, Profitability and Size have significant influence to
Profit Income. And t test result (partial) Partially variable Solvability and Size
Company have positive and significant effect to income smoothing. While Profitability
variable has a negative and significant effect to income smoothing. The value of
determination coefficient is 91,14% and it can be concluded that Debt to Equity Ratio,
Profitability, and Size able to explain variable of Benefit of Earnings.

Keywords: Income Smoothing, Solvency, Profitability and Company Size.

PENDAHULUAN perlu memahami kondisi keuangan


perusahaan. Pihak-pihak tersebut antara
Memahami kondisi keuangan lain (calon) pemodal dan kreditur.
perusahaan, diperlukan analisis terhadap Kepentingan mereka mungkin berbeda,
laporan keuangan perusahaan. tetapi mereka mengharapkan untuk
Disamping pihak intern perusahaan, memperoleh informasi dari laporan
beberapa pihak di luar perusahaan juga

1
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

keuangan perusahaan Husnan dan deviden dengan tingkat yang lebih


Pudjiastuti (2004:88). Dengan adanya tinggi daripada suatu aliran laba yang
perbedaan pendapat tersebut cenderung variabel sehingga memberikan
mendorong perusahaan untuk pengaruh yang menguntungkan bagi
melakukan disfunctional behaviour nilai saham perusahaan seiring dengan
(perilaku tidak semestinya) yaitu turunya tingkat risiko perusahaan secara
dengan melakukan perataan laba. keseluruhan. Alasan kedua berkenaan
Konsep perataan laba dapat dijelaskan dengan perataan kemampuan untuk
dengan menggunakan pendekatan teori melawan hakikat laporan keuangan
keagenan (agency theory) yang yang bersifat siklus dan akan
menyatakan bahwa praktik perataan menurunkan korelasi antara ekspektasi
laba dipengaruhi oleh konfilk pengembalian nilai perusahaan dengan
kepentingan antara pemilik (pricipal) pengembalian portofolio pasar. Hal
dengan manajemen (agent) Sucipto dan tersebut merupakan hasil dari kebutuhan
Purwaningsih (2017:51). manajemen untuk menetralisir
ketidakpastian lingkungan dan
Tindakan perataan laba dalam menurunkan fluktuasi yang luas
laporan keuangan menyebabkan dalamm kinerja operasi perusahaan
pengungkapan informasi mengenai
terhadap siklus waktu.
penghasilan laba mengakibatkan
terjadinya kesalahan dalam TINJAUAN PUSTAKA
pengambilan keputusan oleh pihak- Agency Theory
pihak yang berkepentingan dengan Agency Theory menjelaskan
perusahaan, khususnya pihak eksternal. hubungan keagenan sebagai suatu
Perataan laba tidak akan terjadi jika kontrak dimana pemilik (principal)
laba yang diharapkan tidak terlalu memerintah manajemen (agent) untuk
berbeda dengan laba yang melakukan suatu jasa atas nama
sesungguhnya. Hal ini menunjukkan prinsipal serta memberi wewenang
bahwa laba adalah sesuatu yang paling kepada agent untuk membuat
dipertimbangkan oleh investor untuk keputusan yang terbaik bagi principal
mengambil keputusan dalam melakukan (Jensen dan Meckling, 1976 dalam
investasi atau tidak. Oleh karena itu, Anggriawan Alit (2016:42).
manajer berusaha memberikan Konflik antara principal dan agent
informasi yang akan meningkatkan nilai diperparah oleh adanya asymmetry
perusahaan dan kualitas manajemen information, yaitu ketika manajemen
dimata investor (Pujiarti, 2015:13). sebagai agent mempunyai informasi
Terdapat alasan mengapa yang lebih cepat dan lebih banyak
manajemen meratakan laporan dibandingkan pihak eksternal, manajer
keuangan Beildeman 1973 dalam Halim kemudian menggunakan informasi yang
Deny Perdana dkk (2008:24) pertama diketahuinnya untuk melakukan
berdasarkan pada asumsi bahwa suatu tindakan dysfunctional behavior
aliran laba yang stabil dapat mendukung (Wulandari, 2013:7).

2
JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

Menurut Scott, 2003 dalam menyebabkan pengungkapan laba di


Wulandari, 2013:7) terdapat dua jenis laporan keuangan menjadi tidak
asimetri informasi yaitu: memadai. Hal ini berakibat investor
1. Adverse Selection tidak memiliki informasi yang akurat
Adverse selection is a type of tentang laba sehingga investor gagal
information asymetry whereby dalam menaksir risiko investasi mereka.
one or more parties to a bussines Pemilihan metode akuntansi yang
transaction, or potential menyajikan adanya laba yang rata dari
transaction, have an information tahun ke tahun merupakan salah satu hal
advantage over other parties. yang sangat disukai oleh manajemen
Manajer dan orang dalam lainnya dan para investor. Karena laba yang rata
mempunyai lebih banyak mengindikasikan bahwa perusahaan
informasi dibanding pihak luar. tersebut kuat dan stabil (Atik, 2008:12).
Dengan informasi yang lebih Perataan laba yang dilaporkan dapat
tersebut akan memunculkan dicapai melalui dua jenis perataan yaitu
potensi pengambilan keputusan Eckel dalam Rachmawati, (2012:26):
yang hanya menguntungkan salah 1. Perataan alami (natural
satu pihak saja. Sementara pihak smoothing)
lain dirugikan. Tipe aliran ini secara sederhana
2. Moral hazard mempunyai implikasi bahwa sifat
Moral Hazard is a type of proses perolehan laba itu sendiri
information asymetri whereby yang menghasilkan suatu aliran
one or more parties to a bussines laba yang rata. Tipe perataan laba
transaction, or potential terjadi begitu saja secara alami
transaction, can observe their tanpa adanya intervensi dari pihak
action in fullfillment of the manapun
transaction but other parties 2. Perataan yang disengaja
cannot. (Intentianlly smoothing)
Yaitu bahwa pemegang saham Tipe perataan laba ini disengaja
atau pemberi pinjaman tidak dapat dan mengandung intervensi dari
sepenuhnya mengamati kegiatan pihak manajemen yang dibedakan
yang dilakukan oleh seorang menjadi 2 jenis yaitu :
manajer dalam menjalankan a) Artificial Smoothing
amanah yang diberikan. Sehingga (Accounting Smoothing)
manajer dapat melakukan b) Real Smoothing
tindakan yang dapat berdampak (Transactional Smoothing)
tidak baik bagi perusahaan dan
pemegang saham. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perataan Laba
Perataan Laba Faktor pendorong perataan laba
Perataan laba dilakukan oleh merupakan cerminan dari berbagai
manajemen perusahaan yang dapat upaya manajemen untuk menghindari

3
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

konflik dengan pihak-pihak lain yang 3. Ukuran Perusahaan


berkepentingan dengan perusahaan. Ukuran perusahaan adalah
Perataan laba dapat dipengaruhi oleh ukuran aset dari perusahaan itu
beberapa faktor yang mendorong sendiri. Total aset yang besar
manajer untuk melakukan perataan laba dalam perusahaan menunjukkan
(Salno dan Baridwan (2010:38), antara bahwa perusahaan tersebut telah
lain: mencapai tahap kedewasaan
1. Solvabilitas dimana dalam tahap ini arus kas
Solvbilitas menunjukkan perusahaan sudah positif dan
proporsi hutang terhadap modal dianggap memiliki prospek yang
yang dimiliki. Tingkat baik dalam jangka waktu yang
penggunaan hutang sebagai relatif lama, selain itu juga
sumber pembiayaan perusahaan. mencerminkan bahwa perusahaan
Seorang kreditur akan relatif lebih stabil dan lebih
memberikan kredit pada mampu menghasilkan laba
perusahaan yang mempunyai laba dibanding perusahaan dengan
yang stabil karena laba yang total aset yang kecil.
stabil memberikan keyakinan
pada kreditur bahwa perusahaan Perumusan Hipotesis
akan mampu membayar Solvabilitas, Profitabilitas dan
hutangnya. Ukuran Perusahaan terhadap
2. Profitabilitas Praktik Perataan Laba
Profitabilitas adalah tingkatan Solvabilitas berpengaruh terhadap
keuntungan bersih yang dicapai perataan laba berarti semakin tinggi
perusahaan. Rasio profitabilitas risikonya makin besar risiko yang
merupakan rasio yang ditanggung perusahaan karena akan
menunjukkan kinerja operasional mempengaruhi kebijakan keuangan
perusahaan, Zuhroh (1996:30) perusahaan. Kreditur akan cenderung
dalam Syafriont dalam memberikan kredit pada perusahaan
(2008:11) menyatakan bahwa yang labanya stabil dibandingkan
sebagian besar investor dan perusahaan dengan laba fluktuatif.
kreditor menggunakan Dengan adanya laba yang stabil maka
profitabilitas sebagai tolak ukur kreditur akan merasa aman untuk
dalam menilai seberapa efektif memberikan kredit karena mereka
perusahaan mengelola sumber- percaya perusahaan akan mampu
sumber yang dimilikinya dan juga membayar dengan lancar. Sehingga
merupakan bahan pertimbangan semakin tinggi Solvabilitas maka makin
utama bagi investor dan kreditor terindikasi perusahaan melakukan
dalam mengambil keputusan baik perataan laba (Assih dan Gudono,
dalam menginvestasikan dana 2010:54) yang menemukan jika
maupun dalam meminjamkan solvabilitas berpengaruh positif
dana pada suatu perusahaan. terhadap perataan laba.

4
JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

Perusahaan yang memperoleh Solvabilitas terhadap Perataan Laba


tingkat profitabilitas yang rendah Kreditur akan cenderung
cenderung untuk melakukan income memberikan kredit pada perusahaan
maximization, hal ini disebabkan yang labanya stabil dibandingkan
perusahaan dengan tingkat profitabilitas perusahaan dengan laba fluktuatif.
yang rendah akan memberikan image Dengan adanya laba yang stabil maka
yang kurang baik kepada perusahaan kreditur akan merasa aman untuk
dan akibatnya kinerja dari seorang memberikan kredit karena mereka
manajer berdampak buruk dimata percaya perusahaan akan mampu
investor. Manajer cenderung untuk membayar dengan lancar. Sehingga
menghindari pelaporan laba yang semakin tinggi Solvabilitas maka makin
berfluktuasi agar dapat menggambarkan terindikasi perusahaan melakukan
keadaan perusahaan dalam kondisi yang perataan laba. Dalam Agency Theory
sehat. Oleh karena itu manajer yang menyatakan bahwa perataan laba
cenderung untuk melakukan praktik dipengaruhi oleh konflik kepentingan
perataan dengan profitabilitas rendah antara agent dan principal yang timbul
(Budiasih, 2007:23) mengemukakan ketika setiap pihak berusaha untuk
bahwa profitabilitas berpengaruh mencapai atau mempertahankan tingkat
negatif terhadap perataan laba. kemakmuran nya. Sama halnya dengan
Ukuran perusahaan umumnya agent, principal juga memiliki
dinilai dari besarnya aktiva perusahaan. kepentingan yaitu menginginkan laba
Perusahaan besar mempunyai perusahaan selalu stabil agar dana yang
kemungkinan yang besar untuk telah diinvestasikan di perusahaan
melakukan praktik perataan laba tersebut tetap aman dan dapat
dibandingkan dengan perusahaan kecil menghasilkan tingkat return yang
karena subyek yang diamati oleh publik diharapkan (Scott, 2003:7).
dan pemerintah. Semakin besar H2: Solvabilitas berpengaruh positif
perusahaan maka biaya yang akan terhadap perataan laba.
dibebankan pemerintah terhadap
perusahaan tersebut semakin besar
Profitabilitas terhadap Perataan
karena biaya tersebut dianggap sesuai
Laba
dengan kemampuan perusahaan. Oleh
Laba yang tidak berfluktuasi
karena itu, untuk meminimalkan biaya
tersebut juga akan dinilai bahwa
tersebut, maka perusahaan cenderung
manajer melakukan kinerja yang bagus
untuk melakukan praktik perataan laba
selama periode tersebut oleh para
dengan menunda laba pada saat ini ke
pemegang saham. Laba yang
periode yang akan datang Moses 1987
berfluktuasi dinilai mengkhawatirkan
dalam Suwarno (2014:20).
oleh pihak manajemen, karena apabila
H1 : Solvabilitas, Profitabilitas dan
investor menilai kinerja manajemen dari
Ukuran Perusahaan berpengaruh
segi laba maka mereka dinilai kurang
terhadap perataan laba
optimal kinernya, yang berpotensi

5
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

adanya pergantian manajemen. Dalam berusaha untuk melakukan segala


Agency Theory menggambarkan sesuatu secara maksimal untuk
dimana setiap individu ingin bertindak mengoptimalkan kepentingan sendiri.
sesuai dengan keinginannya masing- H4: Ukuran Perusahaan berpengaruh
masing dalam rangka mensejahterakan positif terhadap perataan laba.
dirinya. Prinsipal sebagai pemilik atau
pemegeng saham menginginkan METODELOGI PENELITIAN
tercapainya tingkat profitabilitas yang
Metode Penelitian
tinggi tiap tahunnya guna meningkatkan
Metode dalam penelitian ini
kekayaanya, sedangkan disisi lain
menggunakan metode deskriptif dan
agen sebagai manajer termotivasi untuk
verifikatif. Metode deskriptif yaitu
mensejahterakan dirinya guna
metode yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan ekonominya
menggambarkan dan
dengan cara melakukan perilaku yang
menginterprestasikan suatu fenomena
tidak semestinya (disfunctional
dengan menggunakan prosedur ilmiah
behaviour).
untuk menjawab masalah secara aktual
H3: Profitabilitas berpengaruh negatif
agar dapat memberikan pernyataan yang
terhadap perataan laba.
lebih jelas mengenai objek yang diteliti
Ukuran Perusahaan terhadap sehingga dapat ditarik satu kesimpulan.
Perataan Laba Metode verifikatif bertujuan
Perusahaan yang besar memiliki untuk menggambarkan atau melihat
dorongan untuk melakukan perataan keterkaitan antara dua variabel atau
laba dibandingkan dengan perusahaan- lebih dan metode kuantitatif dasarnya
perusahaan yang lebih kecil karena adalah semua permasalahan terjadi
perusahaan yang besar diteliti dan dalam hubungan sebab akibat.
dipandang dengan lebih kritis oleh para
investor. Hal ini karena umumnya Populasi dan Sampel
perusahaan dengan ukuran besar lebih Populasi adalah “wilayah
banyak melakukan pengungkapan generalisasi yang terdiri atas objek atau
(disclosure) daripada perusahaan subjek yang mempunyai kualitas dan
dengan ukuran yang lebih kecil yang karakteristik tertentu yang ditetapkan
dipengaruhi oleh struktur aktivitas atau oleh peneliti untuk dipelajari dan
operasional perusahaan yang tercermin kemudian ditarik kesimpulan”
dari total aktiva (assets) yang dimilki (Sugiyono, 2016:80). Populasi dalam
perusahaan. Dalam Agency Theory yang penelitian ini adalah laporan keuangan
dikemukakan oleh Jensen dan Meckling tahunan Perusahaan Manufaktur Sektor
(1976) menyatakan teori agensi Industri Barang Konsumsi yang
mempunyai asumsi bahwa setiap terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu
individu termotivasi oleh kepentingan tahun 2014 sampai dengan tahun 2017
dirinya sendiri sehingga menimbulkan sebanyak 168 data.
konflik antara principal dan agent
Sampel

6
JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

Teknik pengambilan sampel pada Pengukuran Variabel


penelitian ini adalah non probability Variabel Dependen
sampling. Menurut Sugiyono (2014 : Perataan laba diuji dengan Indeks
65) mengemukakan bahwa teknik non Eckel (1981) Eckel menggunakan
probability sampling adalah teknik Coefficient Variation (CV) variabel
pengambilan sampel yang tidak penghasilan dan variabel penghasilan
memberi peluang atau kesempatan sama bersih. Untuk menentukan kelompok
bagi setiap unsur atau anggota populasi perusahaan yang melakukan tindakan
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik perataan laba dan yang tidak melakukan
non probability sampling yang perataan laba. Adapun perhitungan
digunakan pada penelitian ini Indeks Eckel dirumuskan sebagai
menggunakan teknik purposive berikut :
sampling. Sugiyono (2014 :122)
mengemukakan bahwa “Teknik
purposive sampling adalah teknik Variabel Independen
penentuan sampel dengan pertimbangan Solvabilitas yaitu kemampuan
tertentu.” Kriteria-kriteria tersebut perusahaan untuk memenuhi seluruh
adalah sebagai berikut: kewajibannya baik jangka pendek
a. Perusahaan manufaktur Sektor maupun jangka panjang. Variabel
Industri Barang Konsumsi yang solvabilitas diproksikan dalam rumus
terdaftar di Bursa Efek Indonesia DER, yaitu perbandingan antara total
selama periode penelitian tahun utang dengan total equitas/modal
2014 sampai dengan 2017 yang sendiri. Rumus Debt to Equity Ratio
relevan dalam penelitian. menggunakan skala rasio (Kasmir,
b. Perusahaan manufaktur Sektor 2014:76). Debt to Equity Ratio dapat
Industri Barang Konsumsi yang dirumuskan sebagai berikut :
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
menyediakan laporan keuangan
lengkap selama periode penelitian
tahun 2014 sampai dengan 2017. Profitabilitas yaitu untuk mengukur
c. Perusahaan manufaktur Sektor tingkat imbalan atau perolehan
Industri Barang Konsumsi yang (keuntungan) dibanding penjualan atau
tidak mengalami kerugian berturut- aktiva. Variabel profitabilitas
turut selama penelitian tahun 2014 diproksikan dalam rumus ROA, yaitu
sampai dengan 2017. mengukur kemampuan dari modal yang
d. Perusahaan manufaktur Sektor diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
Industri Barang Konsumsi yang untuk menghasilkan keuntungan neto
tidak mengalami delisted selama (Wiratna, 2017:64).
penelitian tahun 2014 sampai
dengan 2017.

7
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

Return on Assets dapat dirumuskan HASIL PENELITIAN DAN


sebagai berikut : PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil Estimasi dengan Model Fixed
Effect
Ukuran perusahaan yaitu suatu skala Model regresi Fixed Effect
dimana dapat diklarifikasikan besar merupakan model yang
kecilnya perusahaan menurut beberapa mengasumsikan adanya perbedaan
cara antara lain total aktiva dan nilai intersep biasa. Hasil estimasi model
per saham. Pengukuran ini mengacu Fixed Effect dapat dilihat pada tabel
pada penelitian Pradipta dalam berikut ini:
Gandasari Herawaty, 2015:53), dengan
rumus sebagai berikut

Tabel 4.8
Hasil Estimasi Fixed Effect/ Pool Least Squares

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.945101 0.336015 -2.812676 0.0063


DER? 0.202203 0.019988 10.11617 0.0000
ROA? -0.101455 0.046890 -2.163704 0.0337
SIZE? 6.392861 2.530588 2.526235 0.0136
Fixed Effects (Cross)
_CEKA—C 0.079087
_DLTA—C -0.158005
_ICBP—C 0.130472
_INDF—C 0.147501
_MYOR—C 0.095890
_MLBI—C 0.146337
_ROTI—C 0.079586
_SKBM—C 0.055551
_SKLT—C 0.075467
_ULTJ—C -0.130618
_GGRM—C 0.133145
_HMSP—C -0.013984
_WIIM—C -0.121056
_DVLA—C -0.006947
_KAEF—C 0.083657
_KLBF—C -0.195809
_MERK—C -0.020174
_PYFA—C -0.049383
_TSPC—C -0.033628
_ADES—C 0.129666
_MBTO—C -0.035853
_MRAT—C -0.226254
_TCID—C 0.073963

8
JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

_UNVR—C 0.062340
_CINT—C -0.213861
_KICI—C -0.087091

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.935537 Mean dependent var -0.248248


Adjusted R-squared 0.911470 S.D. dependent var 0.309620
S.E. of regression 0.092124 Akaike info criterion -1.700571
Sum squared resid 0.636514 Schwarz criterion -0.963192
Log likelihood 117.4297 Hannan-Quinn criter. -1.401837
F-statistic 38.87331 Durbin-Watson stat 1.927493
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews Ver 9.0, diolah

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan untuk model Fixed Effect.

Yit = α + dCEKA + dDLTA + dICBP + dINDF + dMYOR + dMLBI + dROTI + dSKBM + dSKLT +
dULTJ + dGGRM + dHMSP + dWIIM + dDVLA + dKAEF + dKLBF + dMERK + dPYFA + dTSPC +
dADES + dMBTO + dMRAT + dTCID + dUNVR + dCINT + dKICI + β1X1 + β2X2 + β3X3 + μ

Yit = -0.945101 + 0.079087CEKA -0.158005DLTA + 0.130472ICBP + 0.147501INDF +


0.095890MYOR + 0.146337MLBI + 0.079586ROTI + 0.055551SKBM + 0.075467SKLT –
0.130618ULTJ + 0.133145GGRM – 0.013984HMSP – 0.121056WIIM – 0.006947DVLA +
0.083657KAEF – 0.195809KLBF – 0.020174MERK – 0.049383PYFA – 0.033628TSPC +
0.129666ADES – 0.035853MBTO – 0.226254MRAT + 0.073963TCID + 0.062340UNVR –
0.213861CINT – 0.087091KICI + 0.202203DER – 0.101455ROA + 6.392861SIZE + µ

Hasil Pengujian Hipotesis (α = 5,00). Hasil Uji F ditampilkan


Hasil Uji f (Uji Simultan) dalam tabel sebagai berikut:
Pengujian dilakukan dengan
menggunakan significance level 25

Tabel 4.13
Hasil Uji F
R-squared 0.935537 Mean dependent var -0.248248
Adjusted R-squared 0.911470 S.D. dependent var 0.309620
S.E. of regression 0.092124 Akaike info criterion -1.700571
Sum squared resid 0.636514 Schwarz criterion -0.963192
Log likelihood 117.4297 Hannan-Quinn criter. -1.401837
F-statistic 38.87331 Durbin-Watson stat 1.927493
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews Ver 9.0,

9
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

Berdasarkan hasil uji F pada Solvabilitas, Profitabilitas dan


tabel 4.15 terlihat bahwa nilai F Ukuran Perusahaan berpengaruh
hitung diperoleh sebesar 38.87331 secara simultan terhadap perataan
nilai Ftabel pada tingkat signifikansi laba. Untuk nilai prob < nilai
0,05 df1 (Jumlah Variabel-1) = 4-1 = signifikansi (0.000000 < 0,05 ini
3 dan df2 (n-k-1) = 104-3-1 = 100, menunjukan bahwa Solvabilitas,
hasil diperoleh untuk Ftabel sebesar Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
1.66023 karena Fhitung > Ftabel berpengaruh simultan signifikan
(38.87331 > 1.66023) maka H0 terhadap Perataan Laba.
ditolak dan Ha diterima artinya

Hasil Uji t (Parsial)

Hasil Uji t
Total pool (balanced) observations: 104

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.945101 0.336015 -2.812676 0.0063


DER? 0.202203 0.019988 10.11617 0.0000
ROA? -0.101455 0.046890 -2.163704 0.0337
SIZE? 6.392861 2.530588 2.526235 0.0136

0,05) ini menunjukan Solvabilitas


a. Solvabilitas terhadap Perataan berpengaruh signifikan terhadap
Laba perataan laba.
Pengujian variabel Solvabilitas
terhadap Perataan Laba
menghasilkan nilai statistik t hitung
sebesar 10.11617 untuk nilai t tabel
dicari pada signifikansi 0,05 dan
derajat kebebasan df = n-k-1 atau b. Profitabilitas terhadap
104-3-1 = 100. Hasil diperoleh ttabel Perataan Laba
sebesar 1.66023. Karena nilai t hitung > Pengujian variabel Profitabilitas
ttabel ( 10.11617 > 1.66023) maka H o terhadap Perataan Laba
ditolak dan Ha diterima, artinya menghasilkan nilai statistik t hitung -
Solvabilitas secara parsial 2.163704 untuk nilai t tabel dicari pada
berpengaruh positif terhadap signifikansi 0,05 dan derajat
perataan laba. Untuk nilai prob kebebasan df= n-k-1 atau 104-3-1=
Solvabilitas 0.0000 dan untuk nilai 101. Hasil diperoleh t tabel sebesar -
signifikansi sebesar 0,05 karena nilai 1.66023 karena nilai -thitung < -ttabel (-
prob < nilai signifikansi (0.0000 < 2.163704 < -1.66023) maka Ho

10
JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

diterima dan Ha ditolak, artinya periode 2014-2017 diperoleh


Profitabilitas secara parsial kesimpulan sebagai berikut :
berpengaruh positif terhadap 1. Secara simultan variabel Solvabilitas,
Perataan Laba. Untuk nilai prob profitabilitas dan ukuran perusahaan
Profitabilitas 0.0337 dan untuk nilai berpengaruh dan signifikan terhadap
signifikansi sebesar 0,05 karena nilai perataan laba.
prob < nilai signifikansi ( 0.0337 < 2. Secara parsial variabel Solvabilitas
0,05) ini menunjukan Perataan Laba berpengaruh dan signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.
Perataan laba. 3. Secara parsial varibel Profitabilitas
berpengaruh dan signifikan terhadap
perataan laba.
4. Secara parsial variabel Ukuran
c. Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan berpengaruh dan
Perataan Laba signifikan terhadap perataan laba.
Pengujian variabel Ukuran
Perusahaan terhadap perataan laba Saran
menghasilkan nilai statistik t hitung Berdasarkan hasil analisis dan
2.526235 untuk nilai ttabel dicari pada pembahasan serta kesimpulan yang
telah dikemukakan, maka dapat
signifikansi 0,05 dan derajat
diajukan saran sebagai berikut :
kebebasan df = n-k-1 atau 104-3-1 = a. Bagi Manajemen dan Investor
100. Hasil diperoleh t tabel sebesar 1. Manajemen perlu meningkatkan
1.66023. karena nilai thitung > ttabel ( kembali pengelolaan dari asset yang
2.526235 > 1.66023) maka Ho ditolak dimiliki dan juga meningkatkan
dan Ha diterima, artinya Ukuran kinerja keuangan dalam memperoleh
Perusahaan secara parsial mempunyai laba dan menghindari adanya praktik
pengaruh positif terhadap perataan praktik perataan laba.
laba. Untuk nilai prob Ukuran 2. Untuk selalu memperhatikan
Perusahaan 0.0136 dan untuk nilai berbagai faktor fundamental yang
signifikansi sebesar 0,05 karena nilai dapat mempengaruhi perusahaan,
prob < nilai signifikansi (0.0136 < baik yang secara langsung maupun
0,05) ini menunjukan Ukuran tidak langsung karena ketidakhati-
Perusahaan berpengaruh signifikan hatian dalam memilih tempat
terhadap perataan laba. investasi dapat mengakibatkan
kerugian yang berakibat fatal.
KESIMPULAN DAN SARAN b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kesimpulan Penulis menyarankan untuk
Dari hasil penelitian yang telah penelitian selanjutnya, periode waktu
dilakukan pada perusahaan Sektor yang berbeda dengan jangka waktu
Industri Barang dan Konsumsi yang pengamatan lebih lama dari
terdaftar di Bursa Efek Indonesia penelitian ini dan memperbanyak
jumlah perusahaan yang dijadikan

11
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

sampel sehingga hasil yang diperoleh AUDI Jurnal Akuntansi & Bisnis,
dapat lebih akurat dan valid. Dan Vol 6 No 1, Januari 2011 : Hal. 32-
juga bisa menambahkan variabel 50.
yang terkait dengan perataan laba Ashari, N. Koh H.C., Tan S.L., dan
seperti rencana bonus, biaya pensiun, Wong W.H. 1994. Factor Affecting
harga saham, struktur kepemilikan Income Smoothing Among Listed
dan sektor industri. Sehingga bisa Companies in Singapore, Journal of
dijadikan suatu informasi yang Accounting and Bussiness Reserch,
sangat berguna bagi pihak-pihak Auntum, pp. 291-304
yang berkepentingan, khususnya Assih, Prihat dan M. Gundono. 2000.
manajemen dan investor. Hubungan Tindakan Perataan Laba
dengan Reaksi Pasar atas
Pengumuman Informasi Laba
DAFTAR PUSTAKA Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi
Abubakar. 2005. Analisis
Indonesia, 3, (1), Januari, h:35-53.
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
Belkaoui, Ahmed 2001. Accounting
Dan Sektor Industri Terhadap Praktik
Theory Edisi 5 Buku 1. Salemba
Perataan Laba Pada Perusahaan
Empat
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Belkaoui, Ahmed 2001. Accounting
Jakarta. Jurnal Akuntansi,Vol. 5, No
Theory Edisi 5 Buku 2. Salemba
2 : 123 -144.
Empat
Agus Widarjono, Ph. D. 2016.
Belkaoui, Ahmed. 2007. Teori
Ekonometrika Pengantar dan
Akuntansi. Jilid 2. Jakarta : Salemba
Aplikasinya Disertai Panduan
Empat.
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM
Budiasih, I.G.A.N. 2009. Faktor-faktor
YKPN
Yang Mempengaruhi Praktik
Aprianti. 2011. Pengaruh Perubahan
Perataan Perataan Laba. AUDI
Return On Assets, Perubahan
Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol 4
Operating Profit Margin, danUkuran
No.1, Januari 2009: Hal.44-50
Perusahaan pada Kemungkinan
Haryadi, Andy S. 2011. Pengaruh
Praktik Perataan Laba (Studi Pada
Profitabilitas, Size Perusahaan, dan
Perusahaan Manufaktur yang
Komisaris Independen Terhadap
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Praktik Perataan Laba (Income
Periode 2008-2010). Skripsi Fakultas
Smoothing) Pada Perusahaan
Ekonomi Universitas Udayana.
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Arik Prabayanti, Ni Luh Putu dan
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-
Gerianta Wirawan Yasa. 2011.
2009. Skripsi Jurusan Akuntansi
Perataan Laba (Income Smoothing)
Fakulatas Ekonomi Universitas
dan Analisis Faktor-Faktor yang
Negeri Semarang.
Mempengaruhinya (Studi Pada
Hastria, D., M. Rasuli., dan Nurazlina.
Perusahaan Manufaktur yang
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

12
JRKA Volume 4 Isue 2, Agustus 2018: 1 - 14

financial Laverage, Deviden Payout Ratnasari, Dhiar. 2012. Analisis


Ratio, dan Net Profit Margin Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Terhadap Tindakan Perataan Laba Perataan Laba pada Perusahaan
yang Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di BEI
Automotive and Allied Product periode 2007-2010. Fakultas
yang Listing di BEI. Ekonomika dan Bisnis Universitas
http://download.portalgaruda.org/art Diponegoro Semarang.
icle. 15 Maret 2015 (17:24) Santoso, Yosika Tri. 5 Mei 2012.
Jatiningrum. 2000. Analisis Faktor- Analisis Pengaruh NMP, ROA,
Faktor yang Berpengaruh terhadap Company Size, Financial Leverage
Perataan Penghasilan Bersih/Laba dan DER terhadap Perataan Laba
pada Perusahaan yang Terdaftar di pada Perusahaan Property dan Real
BEJ”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , Estate yang terdaftar di Bursa Efek
vol. 2 (2), hal. 145-155. Indonesia
Kasmir. 2011. Analisa Laporan (http://repository.gunadarma.ac.id/handl
Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo e/123456789/1452). Diakses 1 Juni
Persada. 2012
Kasmir. 2015. Analisa Laporan Sari, Winahyu Febrika dan
Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Widyatmini. 5 Mei 2012. Analisis
Persada. Pengaruh Ukuran Perusahaan, ROA,
Kuncoro, Mudrajad (2009). Metode Net profit margin dan Financial
Riset Untuk Bisnis & Ekonomi (Ed. leverage terhadap Tindakan Perataan
3). Jakarta : Erlangga Laba pada Perusahaan Manufaktur
Moh. Benny Alexandri. 2014. Income Sektor Industri Dasar dan Kimia
Smoothing: Impact Factors, yang terdaftar di BEI (http://
Evidence in Indonesian. International (http://repository.gunadarma.ac.id/handl
Journal of Small Business and e/123456789/912). Diakses 1 Juni
Entrepreneurship Research. Vol.3, 2012.
No.1, pp. 21-27, January 2014 Silviana. 2010. Analysis Of Income
Nachorowi, Djalal dan Usman Smoothing (Income Smoothing):
Hardius. 2006. Pendekatan Populer Factors Affecting Income Smoothing
dan Ekonomitrikaa Untuk Analisis In Manufacturing Sector And
Ekonomi & Keuangan. Jakarta: FE Manufacture Of Basic Chemicals
UMT Listed In Stock Exchange Indonesia
Narsa, I Made, Bernadetta Diana (2005- 2009).
Nugraheni dan Benedikta Maritza. Sugiyono. 2014. Metode Kuantitatif
2003. Faktor- Faktor yang Kualitatif dan R&D. Bandung :
Mempengaruhi Praktik perataan laba Alfabeta
Selama Krisis Moneter Pada Suwito, Edy dan Arleen Herawaty.
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa 2005. “Analisis Pengaruh
Efek Surabaya. Majalah Ekonomi Karakteristik Perusahaan Terhadap
XII no 2 Tindakan Perataan Laba yang

13
Pengaruh Solvabilitas, … (Nur, Eyo, Amir)

dilakukan oleh Perusahaan Yang Margin (OPM), dan Financial


Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Laverage Terhadap Perataan Laba
Simposium Nasional Akuntansi VIII (Income Smoothing) Pada
.Solo.15-16 September. Perusahaan Blue Chips di
Syahriana, Nani. 2006. Analisis Indonesia. Jurnal Akuntansi.
Perataan Laba dan Faktor- Faktor Volume 2, No. 2, Mei 2013
yang Mempengaruhi Pada www.idx.co.id
Perusahaan Manufaktur di Bursa www.sahamok.com
Efek Indonesia. Skripsi, Yogjakarta, www.wikipedia.org
Universitas Islam Indonesia. Yudho, Mita. 2010. Pengaruh
Utomo, S. Budiman., dan Baldaric Profitabilitas,Risko Keuangan,Nilai
Siregar., 2008, Pengaruh Ukuran Perusahaan, dan struktur
Perusahaan, Profitabilitas dan Kepemilikan terhadap Praktek
Kontrol Kepemilikan Terhadap Perataan laba, Simposium Nasional
Perataan Laba Pada Perusahaan Akuntansi XIII. Yogyakarta.
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Yusuf dan Soraya. 2004. Faktor-
Efek Indonesia (BEI). Jurnal Faktor yang Mempengaruhi
Akuntansi dan Manajemen, Vol.19, Praktik Perataan Laba pada
No.2, Agustus, Hal : 113-125 Perusahaan Asing dan Non Asing di
V. Wiratna Sujarweni. 2017. Analisis Indonesia. JAAI, Vol. 8, No. 1, Juni,
Laporan Keuangan. Yogyakarta: hal:99-125.
Pustaka Baru Press Yusuf dan Soraya. 2004. Faktor-
Widaryanti. 2009. Analisis Perataan Faktor yang Mempengaruhi Praktik
Laba dan Faktor-Faktor Yang Perataan Laba pada Perusahaan
Mempengaruhi Pada Perusahaan Asing dan Non Asing di Indonesia.
Manufaktur di Bursa Efek JAAI, Vol. 8, No. 1, Juni, hal: 99-
Indonesia. Jurnal Fokus Ekonomi. 125.
Vol.4. No. 2 Desember 2009:60-77
Widyaningdyah, Agnes. 2001.
Analisis Faktor- Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Earnings
Management pada Perusahaan Go
Public di Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3,
No. 2, November, hal: 89-101.
Wing Wahyu Winarno. 2017. Analisis
Ekonometrika dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta : UPP STIM
TKPN
Wulandari, S., M. Arfan. Dan M.
Shabri. 2013. Pengaruh
Profitabilitas, Operating Profit

14

You might also like