Professional Documents
Culture Documents
ID None PDF
ID None PDF
ABSTRACT
Exercises that are conducted in an extreme heat environment can cause heat injury. Heat
injury is associated with disturbance to temperature regulation and cardiovascular systems. Heat
stroke is the most severe type of heat injury. Heat stroke is associated with high morbidity and
mortality numbers, particularly if therapy treatment is delayed. In general, heat stroke is caused by
two things, namely increase in heat production and decrease in heat loss.
Heat stroke signs include: (1) rectal temperature above 40.5°C; (2) hypotension,
tachycardia, tachypnea; (3) changes in mental status (e.g. irritability, ataxia, confusion,
disorientation, syncope, hysteria, and coma); (4) reduced ability to lower body temperature (e.g.
stop sweating and skin becoming hot); (5) signs of a life-threatening: disseminated intravascular
coagulant or DIC (e.g. epistaxis, bleeding from intravenous line, bruises, and pulmonary edema)
and signs of Acute Renal Failure or ARF (e.g. peripheral edema). Symptoms of heat stroke include
fatigue, headache, nausea, and vomiting.
Management of heat stroke injuries is by continuously performing cooling down as quickly
as possible while resuscitating patient. Intensive care must be carefully considered to the respiratory
tract, reducing body temperature, limiting the production of heat, optimizing air circulation and
monitoring and treating complications. Quick decrease in body temperature is the most important
things in treatment.
ABSTRAK
Latihan yang dilakukan di lingkungan panas yang ekstrim dapat menyebabkan terjadinya
cedera panas. Cedera panas berhubungan dengan gangguan terhadap sistem pengaturan suhu dan
sistem kardiovaskuler. Heat stroke merupakan bentuk yang paling parah dari cedera panas. Heat
stroke berhubungan dengan angka morbidilitas dan mortalitas yang tinggi terutama jika penanganan
terapinya terlambat. Penyebab heat stroke secara umum diakibatkan oleh dua hal, yaitu:
peningkatan produksi panas, dan penurunan kehilangan panas.
Tanda- tanda Heat stroke meliputi: (1) Suhu dubur di atas 40.5°C; (2) Hipotensi,
tachycardia, tachypnea;(3) Perubahan status mental (irritability, ataxia, confusion, disorientasi,
syncope, hysteria, dan koma); (4) Berkurangnya kemampuan untuk menurunkan suhu tubuh
(berhenti bekeringat, kulit menjadi panas); (5) Tanda-tanda yang mengancam jiwa: disseminated
intravascular coagulant (DIC), termasuk epistaxis, pendarahan dari saluran intra vena ,luka memar,
dan edema paru, tanda dari Acute Renal Failure (ARF), termasuk edema periperal. Gejala heat
stroke meliputi: kelelahan, pusing, mual, dan muntah.
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 10
Penatalaksanaan cedera heat stroke yaitu dengan melakukan pendinginan secepat mungkin
dan terus menerus sambil pasien disadarkan. Perawatan intensif harus diperhatikan dengan cermat
untuk saluran pernapasan, mengurangi suhu tubuh, membatasi produksi panas, mengoptimalkan
sirkulasi udara dan memonitor serta mengobati komplikasi. Penurunan suhu tubuh dengan cepat
merupakan hal yang terpenting dalam perawatan.
dan Non Exertional Heat stroke (NEHS) yang dengan meningkatnya Wet Bulb Globe
lebih sering mempengaruhi orang tua, orang Temperatur (WBGT). Sebaliknya, satu
yang sakit kronis dan orang yang sangat muda perlombaan Marathon populer sejauh 11.5
(Halman et al, 2009). km, tingkat panas dan lembab pada kondisi
EHS didefinisikan sebagai peningkatan musim panas (WBGT 21-27°C), terjadi
suhu tubuh (hipertermia) >40oC yang sekitar 10-20 kasus EHS per 10.000 peserta.
berhubungan dengan gangguan sistem sistem Pada pertandingan yang sama yang dilakukan
saraf pusat dan kegagalan sistem multi organ di kondisi yang dingin, tidak ditemui adanya
(Amstrong et al, 2010). Hyperthermia yang kasus EHS (Amstrong et al, 2010).
ekstrim terjadi pada saat panas yang terjadi Penelitian mengenai epidemiologi
karena kerja otot melebihi kemampuan tubuh selama gelombang panas di daerah urban di
untuk menghilangkan panas pada saat yang Amerika Serikat menyebutkan kejadian heat
bersamaan. Meningkatnya suhu tubuh dapat stroke bervariasi dari 17.6 sampai 26.5 kasus
menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh, per 100.000 penduduk. Di Arab Saudi,
mengakibatkan kerusakan organ secara kejadian heat stroke bervariasi, tergantung
bersamaan, dan dapat menjadi fatal jika salah musim, dari 22 hingga 250 kasus dari 100.000
mendiagnosis atau terlambat mendiagnosis penduduk. Angka kematian yang
(Bordeninstitute.army). berhubungan dengan heat stroke yang terjadi
Kejadian EHS bervariasi antara gelaran di Arab Saudi diperkirakan sekitar 50%
olahraga yang satu dengan lainnya dan (Bouchama et al, 2002).
cenderung meningkat pada keadaan suhu Penyebab Heat stroke
lingkungan yang meningkat dan kelembaban Heat stroke secara umum diakibatkan
relatif yang meningkat. Pada saat terjadi kasus oleh dua hal, yaitu: peningkatan produksi
fatal dan seringkali dilaporkan oleh media, panas, dan penurunan kehilangan panas.
terdapat data yang sangat terbatas mengenai Peningkatan produksi panas terjadi karena
EHS kecuali kejadian tersebut menimpa peningkatan metabolisme (infeksi, sepsis,
seorang atlet yang mempunyai nama besar. radang otak, obat perangsang, dll) dan
Kejadian EHS sering diamati pada peningkatan aktivitas otot (latihan, kejang,
pertandingan balapan jalanan dan aktifitas tetanus, dll) (Halman et al, 2009).
lain yang melibatkan latihan dengan intensitas Sedangkan penurunan kehilangan panas
yang tinggi secara terus menerus. Marathon dapat terjadi karena: (1) berkurangnya
yang diadakan di 2 kota dimana peserta keringat (penyakit kulit ,obat-obatan,
berlari pada cuaca yang dingin, sekitar terbakar,dll), (2) berkurangnya respon sistem
<1 EHS per 10.000 peserta yang mencapai saraf pusat (manula, bayi dan anak-anak,
garis finish; kejadian ini meningkat sesuai alkohol, barbiturat, dll), (3) berkurangnya
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 12
cadangan kardiovaskuler (manula, beta- dibedakan atas 2 sumber, yakni yang berasal
bloker, diuretik, obat kardiovaskuler, dll), 4) dari lingkungan(faktor lingkungan) dan yang
Obat-obatan (antikolinergik, neuroleptik, berasal dari luar lingkungan (faktor luar
antihistamin,dll), (5) Faktor eksogen lingkungan).
(tingginya tingkat suhu dan tingginya tingkat 1. Faktor Resiko di Luar Lingkungan
kelembaban lingkungan), (6). berkurangnya (Binkley et al, 2002)
kemampuan untuk menyesuaikan diri (anak- a. Dehidrasi
anak dan balita, manula, dll). Dehidrasi dapat dikenali dengan
Tanda – tanda dan Gejala Heat stroke memantau warna cairan urin atau
Tanda- tanda Heat stroke (Devine et al, 2010; perubahan berat badan sebelum, selama
Peterson et al, 2002) meliputi : dan setelah melakukan latihan atau
1. Suhu dubur di atas 40.5°C melewati hari yang berat. Gejala dan
2. Hipotensi, tachycardia, tachypnea tanda dari dehidrasi adalah: merasa haus,
3. Perubahan status mental (irritability, merasa tidak nyaman secara umum, kulit
ataxia, confusion, disorientasi, syncope, yang memerah, kecemasan berlebihan,
hysteria, dan koma) kram, apatis, malas, sakit kepala, muntah,
4. Berkurangnya kemampuan untuk nausea, merasa panas di tangan dan leher,
menurunkan suhu tubuh(berhenti kedinginan, dan dispnea. Menghilangnya
bekeringat, kulit menjadi panas) air yang tidak digantikan pada latihan
5. Tanda-tanda yang mengancam jiwa: berikutnya dapat meningkatkan
disseminated intravascular coagulant terjadinya resiko cedera panas.
(DIC), termasuk epistaxis, pendarahan b. Kendala terjadinya Penguapan
dari saluran intra vena ,luka memar, dan Perlangkapan atletik yang terbuat
edema paru, tanda dari Acute Renal dari karet atau plastik yang digunakan
Failure (ARF), termasuk edema untuk “menurunkan berat” tidak bisa
periperal. membuat keringat keluar sehingga
Gejala menjadikan rintangan terjadinya
Gejala yang biasa dijumpai pada heat peguapan, konveksi dan radiasi
stroke (Devine et al, 2010; Peterson et al, penghilangan panas. Helm juga
2002): (1) Kelelahan, (2) Pusing, (3) Mual, membatasi karena terjadi penghilangan
(3) Muntah. panas di kepala.
c. Sakit
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Atlet yang sedang sakit atau yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi beberapa waktu sebelumnya mengalami
terjadinya heat stroke secara umum bisa sakit cenderung meningkatnya resiko
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 13
cedera panas karena mengalami demam Tingginya intensitas kerja juga dengan
atau dehidrasi. mudah memproduksi 1000 kcal/h dan
d. Riwayat Sakit dapat menaikkan suhu inti dari resiko
Seseorang yang pernah mengalami pada seseorang (mereka yang tidak sehat,
cedera panas memiliki resiko yang lebih berat badan berlebih, atau tidak dapat
besar untuk kambuh lagi. menyesuaikan diri dengan iklim) menjadi
e. Meningkatnya Indeks Massa Tubuh tingkat berbahaya dalam 20 atau 30
(tebal atau tipisnya daerah permukaan menit.
lapisan lemak) h. Perlengkapan yang berlebihan atau
Orang yang gemuk memiliki resiko pakaian berwarna gelap
yang lebih besar untuk mengalami cedera Pakaian atau perlengkapan yang
panas karena lapisan lemak berkurang berlebihan dapat menurunkan
seiring dengan penghilangan panas. kemampuan mengatur suhu tubuh, dan
f. Wet-Bulb Globe Temperature pakaian atau perlengkapan berwarna
(WBGT) pada hari dan malam gelap dapat menjadi penyebab
sebelumnya penyerapan panas terbaik dari
Pada saat WBGT tinggi bahkan lingkungan. Keduanya dapat dihindari.
mendekati tingkat ekstrim, resiko dari i. Atlet yang Sangat Tekun sekali
halyang berhubungan masalah panas Atlet yang sangat tekun sekali
menjadi lebih besar pada hari berikutnya; berlatih memiliki resiko cedera panas
Apabila tanda-tanda mulai muncul,halitu yang lebih besar dikarenakan mereka
menjadi salah satu perkiraan yang terbaik mengesampingkan perilaku normal dalam
dari cedera panas. Atlet yang tidur di beradaptasi terhadap panas dan
udara yang dingin atau menggunakan berkurangnya kemungkinan dari isyarat
pendingin udara, membantu tubuh untuk halus yang dapat dikenali.
menurunkan panas. j. Berkurangnya aklimatisasi terhadap
g. Kondisi Fisik yang Tidak Baik panas
Seseorang yang tidak terlatih lebih Seorang atlet yang tidak memiliki
rentan mengalami cedera panas atau memiliki aklimatisasi psikologsi
dibandingkan dengan atlet yang terlatih. minimal terhadap kondisi panas
Pada saat Vo2 max seseorang meningkat, merupakan resiko meningkatnya resiko
kemampuan untuk bertahan terhadap yang berhubungan dengan cedera panas.
cedera panas juga meningkat secara k. Pengobatan dan Obat-obatan
aklamasi dengan sendirinya, sesuai Atlet yang sedang melakukan
dengan adaptasi terhadap panas. pengobatan tertentu atau minum obat-
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 14
Tabel 2: bagan resiko WBGT et al, 2009; Eichner, 2002; Bruckner et al,
2008).
Perawatan intensif harus diperhatikan
dengan cermat untuk saluran pernapasan,
mengurangi suhu tubuh, membatasi produksi
panas, mengoptimalkan sirkulasi udaran dan
memonitor serta mengobati komplikasi,
dengan cara:
Penatalaksanaan Cedera Olahraga Heat - Masukkan prober termistor untuk
stroke memonitor suhu secara kontinyu
Heat stroke merupakan keadaan darurat - Masukkan tabung nasogastrik untuk
medis. Penurunan suhu tubuh dengan cepat memantau perdarahan lambung dan
merupakan hal yang terpenting dalam kekurangan cairan
perawatan karena durasi dari hyperthermia - Tempatkan foley kateter untuk
merupakan faktor penting yang sering memonitor hasil keluarnya urin
direkomendasikan. Kecuali untuk kasus Tujuan pengobatan adalah untuk
ringan, pasien yang didiagnosis mengalami menurunkan suhu sedikitnya 0.2°C / menit
EHS atau NEHS harus dimasukkan ke rumah menjadi sekitar 39°C. Pendinginan luar secara
sakit paling lambat dalam waktu 48 jam untuk aktif umumnya berhenti di 39°C untuk
memantau apakah terjadi komplikasi (Halman mencegah overshooting, yang dapat
et al, 2009). mengakibatkan hipotermia iatrogenik
Bila diduga mengalami heat stroke, (Halman et al, 2009; Bruckner et al, 2008)
pendinginan harus dilakukan secepat mungkin Pada banyak kasus, pengukuran suhu
dan secara terus menerus sambil pasien rektal bersamaan dengan penatalaksanaan
disadarkan. Beberapa studi terbaru secara keseluruhan dari cardiovascular,
menunjukkan bahwa tindakan segera pernapasan, dan syaraf merupakan hal yang
menghindari pemaparan dari panas dapat vital. Perawatan harus dilakukan di lokasi
secara dramatis meningkatkan hasil jangka kejadian (Harries et al, 2002).
panjang dan mengurangi cedera ireversibel.
Melepaskan pakaian yang ketat dan Pencegahan Heat stroke
menyemprotkan air pada tubuh menutupi Heat stroke merupakan penyakit yang
pasien dengan lembaran kain yang direndam dapat dicegah, dan melalui pengetahuan dari
di air es atau menempatkan bongkahan es di penyakit dapat membantu menguranngi
aksial dan selangkangan dapat mengurangi mortalitas dan morbiditas. Meskipun klasik
suhu tubuh pasien secara signifikan (Halman heat stroke tidak utama dialami oleh orang
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 16
yang masih muda atau orang yang dewasa dan pendingin udara, dan menungkatnya panas
mereka yang tidak memiliki pendingin udara, dikarenakan perkumpulan untuk tujuan
juga relatif terjadi pada orang yang budaya atau agama (Binkley et al, 2002;
mengalami penyakit mental kronis atau Bouchama, 2002; Harries et al, 2002)
penyakit cardiopulmonary dan mereka yang Memastikan perawatan medis yang
mendapatkan pengobatan yang berhubungan sesuai yang dapat menyelamatkan seseorang
dengan garam dan keseimbangan air,seperti yang terbiasa dengan pencegahan, mengenali
diuretik, anticholinergic agents dan dan perawatan terhadap kejadian cedera
tranquillizers yang menyebakan berkeringat. panas (Devine et al, 2010; Binkley et al,
Untuk menghindari kedua jenis heat stroke 2002; Bouchama et al, 2002; Eichner, 2002).
tersebut, orang dapat mengaklimasi dirinya Melaksanakan melalui pengawasan
sendiri terhadap panas, mengatur jadwal fisik, melakukan tindakan pencegahan
aktifitas diluar ruangan pada saat udara diluar sebelum musim dimulai untuk mengenali atlet
sejuk, mengurangi aktifitas fisik, meminum yang dapat mengalami cedera panas yang
air yang banyak, mengkonsumsi makanan merupakan faktor resiko dasar dan mereka
yang mengandung garam, dan meningkatkan yang memiliki sejarah mengalami cedera
menghabiskan waktu di tempat yang ada panas (Devine et al, 2010; Binkley et al,
pendingin udaranya. Kendaraan harus selalu 2002).
dikunci, dan jangan meninggalkan anak-anak Meskipun seorang atlet profesional
tanpa ditemani didalam mobil selama cuaca sudah dapat mengenali dan tanggap terhadap
panas (Bouchama et al, 2002; Eichner, 2002). cedera panas, mereka lebih suka mencegah
Sangat penting untuk mencegah cedera panas dengan menggunakan suara
terjadinya heat stroke. Melakukan aktifitas yang menghakimi dan mengamati beberapa
olahraga secara terus menerus pada suhu yang rekomendasi dasar (Devine et al, 2010;
tinggi sangat tidak dianjurkan, khususnya Binkley et al, 2002), yaitu:
pada saat tekanan uap melebihi 40mm Hg. 1. Memberikan waktu yang tepat untuk
Bahaya yang paling nyata adalah dehidrasi, dapat menyesuaikan diri dengan iklim
tetapi dapat dicegah dengan mengkonsumsi (10-14 hari).
cairan yang cukup (Devine et al, 2010; 2. Melakukan latihan pada waktu yang
Harries et al, 2002) paling dingin dari hari latihan (pagi hari
Meskipun telah mengumpulkan atau sore hari).
pengetahuan dan pengalaman, kematian 3. Membatasi atau menunda latihan jika
karena gelombang panas masih sering terjadi terlihat gejala stress terhadap panas pada
dan berhubungan dengan isolasi sosial di zona dengan resiko tinggi.
daerah yang mudah diserang, kurangnya
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 17
terjadinya cedera panas. Cedera panas mungkin dan terus menerus sambil pasien
sistem pengaturan suhu dan sistem diperhatikan dengan cermat untuk saluran
paling parah dari cedera panas. Heat mengoptimalkan sirkulasi udara dan
morbidilitas dan mortalitas yang tinggi Penurunan suhu tubuh dengan cepat
umum diakibatkan oleh dua hal, yaitu: - Cedera heat stroke dapat dicegah dengan
peningkatan produksi panas, dan cara: (1) memberikan waktu yang tepat
dua jenis heat stroke yaitu : exertional iklim (10-14 hari); (2) melakukan latihan
heat stroke (EHS) dan nonexertional heat pada waktu yang paling dingin dari hari
- Tanda- tanda Heat stroke meliputi: (1) membatasi atau menunda latihan jika
Suhu dubur di atas 40.5°C; (2) Hipotensi, terlihat gejala stress terhadap panas pada
latihan. Memantau berat badan yang Sport Medicine; Saunders. Hlm 139-
berubah dengan teliti setiap hari, karena 148.
yang masing-masing terdiri dari 10 kali gerakan tersebut sebanyak 3 set dimana
latihan. masing-masing set terdiri dari 10 kali
pengulangan.
Latihan decline eccentric squat
Berdiri dengan kedua kaki di atas dingklik
dengan permukaan yang miring atau
Gambar 8. Latihan straight leg raise dengan kedua tumit di atas dingklik
(www.ubsportsmed.buffalo.edu, 2010) setinggi 3 inci. Berat badan bertumpu
Latihan straight leg raise pada tungkai yang cedera dan secara
Duduk di lantai dengan tungkai yang perlahan-lahan turunkan badan hingga
cedera diluruskan ke depan sedangkan sendi lutut membentuk sudut sekitar 450.
tungkai yang satunya ditekuk dengan Lalu kembali berdiri tegak dengan
kaki menapak di lantai. Gerakkan ibu jari bertumpu pada kedua tungkai. Bila
pada tungkai yang cedera sejauh mungkin gerakan ini sudah dapat dilakukan dengan
ke arah distal, sambil mendorong sisi mudah selanjutnya boleh meningkatkan
posterior lutut ke arah lantai dan tingkat kesulitan latihan dengan
mengkontraksikan otot quadriceps. menambahkan beban di tangan. Lakukan
Kemudian gerakkan tungkai yang cedera latihan ini sebanyak 3 set dimana setiap
ke atas setinggi 6-8 inci dan tahan selama set terdiri dari 10 gerakan.
5 detik. Lalu turunkan perlahan-lahan ke Latihan resisted terminal knee extension
lantai. Ulangi gerakan ini 20 kali. Latihan dapat dilakukan dengan berdiri
Latihan Weight lifting (leg extension) atau hanya bertumpu pada tungkai yang
Latihan ini dapat dilakukan bila pasien cedera. Gunakan tali elastis yang
memiliki akses untuk berlatih diregangkan melingkar pada lutut yang
menggunakan weight lifting bench yang cedera. Setelah itu turunkan badan secara
dilengkapi dengan papan ekstensi tungkai. perlahan hingga sendi lutut membentuk
Duduk pada alat tersebut dengan beban sudut 450. Lalu kembali berdiri tegak
yang dihubungkan dengan bagian depan secara perlahan-lahan. Lakukan latihan ini
tungkai bawah. Ekstensikan sendi lutut sebanyak 3 set dimana setiap set terdiri
dengan mengangkat tungkai bawah dari 10 gerakan.
hingga lurus sepenuhnya. Ekstensi pada Latihan wall squat menggunakan bola
0
15 terakhir adalah bagian yang paling Berdiri tegak 60 cm di depan tembok
penting. Gunakan beban yang cukup berat dengan sisi punggung menghadap ke
untuk menimbulkan kelelahan, tapi tidak tembok dan mata memandang lurus ke
sampai menyebabkan nyeri. Ulangi depan. Bahu tetap dalam keadaan relaks
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 56
dan buka kedua kaki selebar bahu. bertumpu pada tungkai yang cedera.
Gunakan sebuah bola yang seukuran bola Turunkan badan secara perlahan-lahan
basket atau sepak bola yang ditaruh di lalu sambil mempertahankan posisi ini
antara tembok dan punggung. Turunkan gerakkan tungkai yang sehat ke arah
badan secara perlahan-lahan dengan belakang. Ulangi gerakan ini sebanyak 3
punggung tetap tegak hingga sendi lutut set, yang terdiri dari 10 gerakan.
membentuk sudut 450. Tahan posisi Variasikan gerakan ini dengan:
selama 10 detik lalu kembali berdiri tegak - Berputar 900 dari posisi awal sehingga
secara perlahan-lahan. Ulangi gerakan ini tungkai yang cedera berada lebih
sebanyak 10 kali hingga 3 set. dekat ke tembok. Lalu gerakkan
Latihan side-lying leg lift tungkai yang sehat menjauhi tubuh ke
Berbaring menyamping di atas sisi yang arah lateral.
tidak cedera. Angkat tungkai yang cedera - Berdiri membelakangi tembok.
dalam posisi lurus hingga setinggi 8 Tungkai yang sehat (yang dilingkari
sampai 10 inci di atas tungkai yang sehat tali) digerakkan ke arah depan.
sambil mengencangkan otot-otot - Berputar 900 dari posisi awal sehingga
quadriseps. Turunkan kaki secara tungkai yang sehat (yang dilingkari
perlahan-lahan. Ulangi gerakan ini tali) berada lebih dekat ke tembok.
sebanyak 3 set, dimana masing-masing set Tungkai yang sehat gerakkan
terdiri dari 10 kali. menyilang ke arah tungkai yang
Latihan step-up cedera.
Berdiri dengan bertumpu pada tungkai
yang cedera di atas dingklik setinggi 3
sampai 5 inci. Sedangkan kaki yang sehat
tetap menapak di lantai. Luruskan lutut
yang cedera sehingga kaki yang sehat
terangkat dari lantai. Turunkan tungkai
yang sehat untuk menapak ke lantai lagi
secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan
ini sebanyak 3 set yang terdiri dari 10
gerakan.
Latihan knee stabilization
Lingkarkan tali elastis pada pergelangan
kaki pada tungkai yang tidak cedera.
Berdiri menghadap ke tembok dengan
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 57
sering ditemukan pada olahraga yang tendon pada stadium dini. Pemeriksaan
dan berlari yaitu angkat besi yang yang dapat diberikan selama 5 sampai 7
disebabkan oleh beban yang berlebihan hari.
tendinitis patella adalah nyeri di sekitar latihan fisik, tindakan operasi dan
lutut pada bagian superior dan inferior pengobatan lainnya seperti platelet rich
patella, pembengkakan pada daerah lutut, plasma (PRP), extracorporeal shock wave
nyeri tekan pada sendi lutut, ketegangan - Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
otot-otot hamstring dan quadriseps, untuk mencegah terjadinya cedera
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 58
Anonim. 2009. The Knee-joint (Articulatio Houglum PA. 2001. Therapeutic Exercise for
genu). Diunduh dari Tendinitis. Dalam Perrin DH (editor)
http://education.yahoo.com/reference/g Therapeutic Exercise for Athletic
ray/subjects/subject/93 pada 25 April Injuries. Champaign:Human Kinetics.
2010. Hlmn 476-86.
Anonim. What is patellar tendonitis (jumper’s Hyman GS, Malanga GA, Alladin I. 2008.
knee). Jumper’s Knee. Diunduh dari
http://www.ubsportsmed.buffalo.edu/e http://emedicine.medscape.com/article/
ducation/pattend3.html. pada 5 April 89569, pada 26 Maret 2010.
2010.
Bedi A. 2009. Patellar Tendonitis. Diunduh Kelly M, Johnson Y. 2008. Knee injuries:
dari Patellar Tendinitis. Dalam: Gotlin RS
http://www.sportsmhttp://www.sportsm (Editor). Sports Injuries Guidebook.
d.com/SportsMD_Articles/id/289.aspx Champaign: Human Kinetics. Hal 218.
d.com/SportsMD_Articles/id/289.aspx
pada 23 Maret 2010. Khan KM, Maffulli N, Coleman BD, Cook JL
Taunton JE. 1998. Patellar
Blackburn TA, Craig E. 1980. Knee Anatomy: tendinopathy: some aspects of basic
A brief review. Physical Therapy, science and clinical management. Br J
60(12):1556-60. Sports Med 32:346-55.
Cluett J MD. 2006. Patellar Tendonitis: What Klucinec B. 2001. Recalcitrant intrapatellar
is Patellar Tendonitis? Diunduh dari tendinitis and surgical outcome in a
http://orthopedics.about.com/cs/patella collegiate basketball player : A case
disorders/a/patellartendon.htm, pada 23 report. Journal of Athletic training
Maret 2010. 36(2):174-81.
Crossley WK, Cook J, Cowan S, Mc Connell Mayo Clinic staff. 2009. Patellar tendinitis:
J. 2010. Anterior Knee Pain. Dalam: How to take care of 'jumper's knee'..
Brukner P, Khan K (editor) Clinical Diunduh dari
Sports Medicine, 3rd edition. Sidney: http://www.mayoclinic.com/health/pate
The Mc Graw-Hill Companies: Hlmn llar-
506-37. tendinitis/DS00625/DSECTION=preve
ntion pada 13 April 2010.
Edell D. 2009. Patellar tendinitis. Diunduh
dari Mehdi. 2008. How to treat knee injuries.
http://www.athleticadvisor.com/injuries Diunduh dari
/le/knee/patellar_tendinitis.htm pada 23 http://stronglifts.com/how-to-treat-
Maret 2010. knee-injuries-patellar-tendinitis/ pada 2
Mei 2010.
Garver M. 2008. A Guide to Jumper’s Knee.
Diunduh dari Peterson L, Renstrom P. 1990. Sport injuries:
http://www.columbusgeorgiaonline.co Their Prevention and Treatment.
m/health3.htm pada 13 April 2010. London: Martin Dunitz Ltd. Hlmn 283-
317.
Golf CG, Chan KM. Knee injuries. Dalam :
Chan KM, Micheli L, Smith A, et al Shariff AH, George J, Ramlan AA.
(editor). 2006. F.I.M.S. Team Physician Musculoskeletal injuries among
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 60
ABSTRACT
Low back pain can be the most common health and musculoskeletal problem in athletes.
Low back pain can be occurred on all age groups. Applying an accurate diagnosis on patient would
determine the prognosis of the disease. Determining the possibility of low back pain causes on field
must be done accurately, effectively, efficiently become the most important of initial treatment
procedure.
Firstable, researcher determined the research question: how to diagnose athletes with low
back pain. Then conducted systematic review to gather the latest scientific evidence in order to help
explain the procedure and step-to-step for diagnosis. Obtained 2 literatures, entitled: “Non-specific
low back pain” and “Back pain: pathogenesis, diagnosis and management”. At the released
publication described the procedure and determination on diagnosing low back pain and limits the
possible etiology factor of low back pain. The uniqueness of this case report that diagnosis
determination on athletes with low back pain can be done immediately on the field by using
anamnesis, assisted with a list of red-flags and yellow-flags of low back pain, and also the
application of physical examination with special test. It can avoid the excessive use of radiology
imaging.
ABSTRAK
Nyeri pungung bawah dapat menjadi salah satu masalah kesehatan dan muskuloskeletal
yang paling sering dialami oleh olahragawan ada umumnya. Semua kelompok umur dapat
mengalami gejala nyeri punggung bawah. Membuat diagnosis yang akurat merupakan hal yang
penting dalam penanganan dan penentuan prognosis dari masalah kesehatan yang dialami.
Menentukan kemungkinan diagnosis pada pasien keluhan ini secara cepat dan dapat dilakukan di
lapangan secara tepat, efektif dan efisien dari segi prosedural, keilmuan maupun biaya menjadi
langkah awal penanganan yang sangat penting.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan pertanyaan penelitian, yaitu:
bagaimana proses penetapan diagnosis pada olahragawan dengan keluhan nyeri punggung
bawah?Kemudian dilakukan systematic review untuk mengumpulkan bukti-bukti ilmiah terbaru
agar membantu menjelaskan prosedur dan cara penentuan diagnosisnya.Dan didapatkan 2 pustaka
bertajuk “Non-specific low back pain” dan “Back pain: pathogenesis, diagnosis and
management”.Pada pustaka tersebut menjabarkan mengenai prosedur dan analogi penentuan
diagnosis pada olahragawan dengan keluhan nyeri punggung bawah serta tata cara mengkerucutkan
kemungkinan faktor penyebab timbulnya gejala klinik tersebut yang dapat dilakukan di
lapangan.Keunikan dari laporan kasus ini, penentuan diagnosis pada olahragawan dengan keluhan
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 62
nyeri punggung bawah dapat dilakukan di lapangan dengan segera dengan menggunakan anamnesis
yang dibantu dengan daftar keluhan red-flags dan yellow-flags low back pain serta penerapan
pemeriksaan fisik dengan special test. Hal ini dapat menghindari penggunaan pemeriksaan
penunjang radiologi yang berlebihan.
Kata kunci: nyeri punggung bawah, diagnosis lapangan, pemeriksaan fisik khusus
PENDAHULUAN
Nyeri pungung bawah dapat menjadi mempertajam penentuan diagnosis, para
salah satu masalah kesehatan dunia di peneliti dilakukan studi penelitian diagnostik
pertengahan abad ke-20 ini dan juga yang dapat menilai akurasi dari tes-tes atau
merupakan salah satu dari masalah pemeriksaan penunjang yang dilakukan.
muskuloskeletal yang paling sering dialami Keluaran dari hasil pemeriksaan yang
oleh olahragawan pada umumnya.(Balague et diharapkan adalah pemeriksaan yang menjadi
al. 2012; Heuch et al. 2015) Data dari baku standar atau pemeriksaan yang menjadi
pemerintah Amerika Serikat memperlihatkan acuan (Henschke et al. 2014; Heuch et al.
bahwa proporsi kunjungan pada praktek 2015).
dokter dengan keluhan nyeri punggung sedikit Penentuan diagnosis ini dimulai dari
bertambah namun biaya yang ditimbulkan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
bertambah secara drastis.(Balague et al. Hal ini telah tercantum diberbagai garis
2012). panduan diagnosis serta satu hal lagi yang
Semua kelompok umur dapat perlu diperhatikan adalah penggunaan
mengalami gejala nyeri punggung bawah. pemeriksaan penunjangradiologi secara lebih
Dalam beberapa dekade, dikemukan bahwa bijaksana, dikarenakan efek samping negatif
anak-anak dan remaja memiliki angka yang dapat diperoleh dari prosedur
kejadian nyeri punggung bawah yang lebih pemeriksaan hingga dari segi biaya yang
rendah jika dibandingkan dengan kelompok cukup tinggi.(Balague et al. 2012; Henschke
dewasa dan lanjut usia. Mereka yang et al. 2014; Dutton 2012; Stokes et al. 2013;
mengalami gejala tersebut pada umumnya Heuch et al. 2015; Evans et al. 2005; Walker
berkaitan dengan kelainan serius dan 2012).
mengancam nyawa.(Balague et al. 2012; Tujuan dari penyusunan laporan kasus
Stokes et al. 2013). ini adalah membahas langkah-langkah
Membuat diagnosis yang akurat diagnosis pada penatalaksanaan olahragawan
merupakan hal yang penting dalam dengan gejala klinis nyeri punggung bawah di
penanganan dan penentuan prognosis dari lapangan yang tidak memerlukan
masalah kesehatan yang dialami. Untuk dapat perlengkapan pemeriksaan penunjang yang
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 63
canggih dan kompleks. Dan juga dengan posisi crunch. Olahragawan tersebut
mempertajam langkah-langkah anamnesis dan melakukan latihan fisik tanpa pengawasan
pemeriksaan fisik yang dilakukan pada dari tenaga kebugaran professional.
olahragawan dengan keluhan nyeri punggung Olahragawan tersebut baru pertama
bawah.Penentuan kemungkinan diagnosis kali merasakan nyeri pada punggung bawah
pada pasien keluhan ini dengan tes-tes khusus seperti ini. Tidak ada riwayat mengalami
sehingga differential diagnosis dapat nyeri punggung bawah sebelumnya. Tidak
disingkirkan dan apabila memerlukan ditemukan demam/peningkatan suhu tubuh
pemeriksaan penunjang tambahan, dapat bermakna klinis, mengalami gejala klinis
ditentukan pemeriksaan penunjang yang tepat, neurologis seperti rasa kesemutan, kebas atau
efektif dan efisien dari segi prosedural, nyeri alih pada tungkai. Keringat malam yang
keilmuan maupun biaya.(Balague et al. 2012; keluar saat tidur dan gangguan pencernaan
Henschke et al. 2014; Dutton 2012; Stokes et disangkal. Berat badan cenderung stabil
al. 2013; Heuch et al. 2015; Evans et al. selama 3 bulan terakhir. Kelainan
2005; Walker 2012). kongenital/bawaan disangkal. Tingkat
penilaiankesehatan sendiri baik. Tidak
PEMBAHASAN dirasakan nyeri alih pada tungkai.
Laporan Kasus
Pekerjaan/aktivitas dilakukan secara normal
Seorang laki-laki berumur 27 tahun
pada 12 bulan terakhir. Tidak mengalami
datang dengan keluhan nyeri punggung
ketakutan dan sejenisnya yang berlebihan –
bawah sejak 2 bulan yang lalu yang tidak
hal yang meningkatkan rasa nyeri secara
kunjung hilang selama latihan fisik.
signifikan. Pada saat ini olahragawan tersebut
Pada anamnesis lebih lanjut
merasa cukup puas dengan pekerjaan yang
didapatkan nyeri punggung bawah
dimilikinya dan tidak sedang menjalani terapi
olahragawan tersebut sudah dirasakan selama
medis. Masalah ketergantungan pada alkohol,
2 bulan belakangan. Nyeri punggung bawah
masalah perkawinan atau masalah finansial,
terjadi beberapa hari setelah dia melakukan
tekanan secara psikologis dan gejaladepresi
latihan fisik di gimnasium. Seiring dengan
disangkal. Tidak terdapat gangguan berkemih,
perjalanannya penyakitnya, rasa sakit yang
memiliki kebiasaan minum yang baik (sekitar
dialami belum mengalami perbaikan. Rasa
+/- 2 liter per hari nya).
nyeri pada punggung bawah terus dirasakan
Riwayat Latihan Fisik
dengan skala 5 dari 10. Disinyalir bahwa rasa
Latihan fisik dilakukan dengan
nyeri timbul setelah menerapkan gerakan baru
frekuensi 3-5x seminggu, latihan fisik
pada saat latihan fisik di gimnasium. Gerakan
tersebut merupakan perpaduan latihan daya
yang dilakukan adalah rotasi otot perut
tahan jantung paru, latihan beban dan latihan
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 64
Pergerakan (Move):
Pada pemeriksaan ini dilakukan dengan
Pemeriksaan Fisik memperhatikan gerakan yang dilakukan
Inspeksi (Look): secara aktif maupun pasif yang menyertai
Pada inspeksi hal-hal yang diperiksa adalah gejala. Tidak ditemukan nyeri pada saat
tanda-tanda radang dan kelainan yang dapat melakukan gerakan fleksi ke depan (forward
dilihat secara kasat mata. Pada hasil flexion), ekstensi maupun lateral bending
pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda pada kedua sisi tubuh. Rasa nyeri hanya
kemerahan di sekitar area punggung bagian timbul saat melakukan gerakan rotasi, baik ke
bawah. Juga tidak tampak adanya deformitas arah kanan dan kiri dengan skala nyeri 5 dari
ataupun skoliosis pada olahragawan tersebut. 10.
Palpasi (Feel): Pemeriksaan khusus punggung bawah:
Palpasikan dilakukan pada daerah yang terasa Untuk membantu penegakan diagnosis dan
nyeri. Struktur penting yang dipalpasi adalah sekaligus menyingkirkan diagnosis banding
area tulang belakang bagian bawah yang yang lain, selain dari anamnesis dan
memiliki keluhan nyeri serta sisi sekitar dan pemeriksaan fisik dasar maka dilakukan
kontralateralnya. Pada prosesus spinosus pemeriksaan fisik khusus. Tabel berikut
bagian lumbal dan torakalis tidak ditemukan (tabel.2) berisi hasil pemeriksaan special test
nyeri tekan saat dilakukan palpasi. Nyeri untuk musculoskeletal regio tulang punggung
tekan dirasakan pada regio punggung setinggi bawah.
L4-L5 baik dengan palpasi superfisial dan
profundus. Skala nyeri pada nyeri tekan
tersebut adalah skala 5 dari 10. Berikut adalah
gambar lokalisasi nyeri tekan pada
pemeriksaan palpasi. (Gambar.1).
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 65
Tabel 2. Tabel Hasil Pemeriksaan Special beberapa episode. Nyeri pada punggung
Test bagian bawah pasien terlokalisasi pada daerah
m. multifidus, m. quadratus lumborum, m.
psoas mayor dan m. multisegmental erektor
spinae yang sejajar dengan ruas tulang
belakang bagian L3-L5 (Paulsen 2011).
Pada saat pasien melakukan crunch,
gerakan dasar yang terjadi pada batang tubuh
adalah gerakan fleksi. Pada keadaan ini, fleksi
pada batang tubuh yang dilakukan terjadi
dalam keadaan pemanjangan otot profundus
dan superfisial dari otot-otot punggung dan
kontraksi dari otot-otot perut (otot rektus
abdominus, oblikus internal,dan oblikus
eksternal) dan otot-otot hip-flexor (rectus
femoris, iliopsoas, tensor fascia lata,
Sartorius) (Prentice 2011). Pada keadaan
pemanjangan otot-otot punggung atau yang
lebih dikenal sebagai kontraksi eksentrik,
otot-otot yang berperan adalah otot-otot
erector spinae dan otot ekstensor lumbal.
Ekstensor lumbal dapat dibagi menjadi 2 grup
utama:otot-otot multisegmental erector
spinae dan otot-otot segmental ekstensor
(Andrews et al. 2012). Olahragawan dalam
Gambar 2. Pemeriksaan Straight Leg Raise posisi crunch terjadi gaya kosentrik dari otot-
(SLR)/Lasague’s Test yang dilakukan otot fleksor batang tubuh dan dan gaya
ekstensor lumbal yang sedang dalam keadaan bagian bawah akibat kelainan tulang belakang
eksentrik.(Paulsen 2011; Prentice 2011; ataupun bukan akibat kelainan tulang
Andrews et al. 2012). belakang yang gawat/serius dari nyeri
punggung bagian bawah akibat kelainan
muskuloskeletal dengan menggunakan
metode anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
menitikberatkan pada daftar keluhan yang
berada dalam kelompokred-flags.(Balague et
al. 2012; Henschke et al. 2014; Dutton 2012;
Stokes et al. 2013; Heuch et al. 2015).
Anamnesis yang dilakukan pada
pasien dengan keluhan nyeri punggung bawah
meliputi: lokasi nyeri dirasakan, onset –
Gambar 3. Nyeri Alih yang Sesuai Letak Otot gejala klinis tersebut timbul secara mendadak
(Brukner P & Khan K. 2014) atau merupakan gejala klinis yang sudah
Diagnosis Banding
sering dirasakan berkali-kali sebelumnya,
Berdasarkan anamnesis dan
radiasi – yang dimaksudkan dengan radiasi
pemeriksaan fisik yang didapatkan serta
disini adalah nyeri alih/referred pain. Pada
meninjau biomekanika gerak pasien, dapat
umumnya nyeri alih akan dirasakan pada
dicurigai terjadinya cedera strain pada otot-
tungkai.Juga termasuk faktor-faktor yang
otot ekstensor batang tubuh. Dan berdasarkan
memperparah dan meringankan gejala yang
letak nyeri tekan dan hasil tes stabilitas
dialami – efek dari nyeri dengan melakukan
lumbal (H & I Stability Test) dicurigai otot
pergerakan atau istirahat/pembatasan gerak,
yang mengalami cedera adalah m. multifidus
gejala-gejala klinis yang berhubungan dan
L3-L5 dan/atau m. quadratus lumborum
tingkat keparahan.(Balague et al. 2012).
dan/atau m. psoas mayor (Dutton 2012).
Selama melakukan anamnesis, praktisi klinis
akan mencoba untuk mengidentifikasi
DISKUSI
penyebab dari nyeri dan menentukan apakah
Rekomendasi diagnosis klinik utama
ada kemungkinan bahwa nyeri tersebut
pasien dengan keluhan nyeri punggung
merupakan gejala yang timbul akibat
belakang mengacu pada rekomendasi yang
penyebab yang serius/gawat, contohnya
masih berlaku di dekade-dekade terakhir
infeksi. Penegakan diagnosis pada nyeri
ini.Diagnosis yang pertama kali ditentukan
punggung bawah dengan penyebab
atau disingkirkan adalah diagnosis triase.
keganasan, infeksi dan fraktur sangat penting
Diagnosis ini digunakan untuk membedakan
pasien dengan keluhan nyeri pada punggung
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 67
punggung bagian bawah pasien tersebut. pada korpus vertebrae.(Walker 2012; Dutton
Penatalaksanaan faktor psikososial tersebut 2012; Magee & Sueki 2011; Wong 2010;
dapat menjadi kompleks dan membutuhkan Gross et al. 2009).
kerjasama multidisplin dari berbagai bidang Dalam penegakan diagnosis nyeri
ilmu terkait (Walker 2012). punggung bawah dengan dugaan nyeri
Gejala klinis yang umumnya terdapat radikulopati dilakukan pemeriksaan fisik
pada daftar keluhan yellow-flags antara lain: khusus untuk pemeriksaan
tingkat kebugaran yang buruk; penilaian neurologis.Pemeriksaan neurologis tersebut
tingkat kesehatan sendiri yang buruk; riwayat membantu dalam mengkonfirmasi kelainan
mengalami nyeri punggung bawah patologis secara objektif. Penjalaran
sebelumnya; nyeri alih pada tungkai; nyeri/gejala klinik sesuai dengan
ketidakmampuan melakukan dermatomnya, peningkatan nyeri saat batuk,
pekerjaan/aktivitas secara total pada 12 bulan bersin atau pada prosedur tes straight leg
terakhir; pola penyakit yang tidak sesuai; raise dan tes kontralateralnya dapat
ketakutan dan sejenisnya – hal yang digunakan untuk memprediksi adanya
meningkatkan rasa nyeri secara signifikan kompresi pada percabangan saraf tulang
pada pasien; tingkat kepuasan pada pekerjaan belakang yang dikonfirmasi dengan
yang rendah; sedang menjalani terapi medis; pemeriksaan MRI.(Balague et al. 2012;
masalah pribadi, contohnya ketergantungan Magee & Sueki 2011).
pada alkohol, masalah perkawinan atau Pemeriksaan neurologis pada
masalah finansial; dan tekanan secara punggung bawah meliputi pemeriksaan
psikologis dan gejala-gejala depresi.(Walker refleks (patella dan pergelangan kaki) serta
2012; Wong 2010). kekuatan dan sensasi dermatom.Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik pada nyeri ini ditujukan untuk diagnosis struktur syaraf
punggung bawah meliputi inspeksi dari tulang yang terkompresi.Dengan melakukan dan
belakang dan pemeriksaan postur, struktur mendokumentasikan pemeriksaan neurologis
tulang belakang untuk mengidentifikasi secara baik dapat menjadikan pemeriksaan
perubahan deretan tulang belakang yang bisa tersebut sebagai bahan acuan perbandingan
menyebabkan nyeri tulang belakang bawah. perjalanan penyakit selanjutnya.
Gerakan pada tulang belakang termasuk Perbandingan hasil pemeriksaan dulu dan
fleksi, ekstensi dan lateral fleksi dari tulang sekarang akan dapat disimpulkan
belakang bagian lumbal. Gerakan tersebut perburukan, perbaikan atau kelainan yang
akan mengalami keterbatasan akibat nyeri menetap.(Walker 2012; Magee & Sueki
atau keadaan fisiologis yang menyebabkan 2011; Wong 2010).
kelainan, seperti adanya osteofit atau fusi
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 12, Nomor 2, Juli 2016 | 69
Artikel Ÿ Peringkat 1 : (huruf kapital semua, tebal, rata dengan tepi kiri)
Artikel merupakan hasil penelitian atau nonpenelitian (gagasan Ÿ Peringkat 2 : (huruf kapital pada awal kata dan dicetak tebal)
konseptual, kajian teori, aplikasi teori bidang ilmu kepelatihan Ÿ Peringkat 3 : (huruf kapital pada awal subbab, dicetak miring
olahraga) yang belum pernah dipublikasikan. dan tebal)
CHECK LIST
JURNAL OLAHRAGA PRESTASI
(JORPRES)
Mohon dilampirkan foto copy dari form ini pada artikel yang akan Nama dan alamat penulis pertama
diserahkan, beri tanda pada setiap item untuk meyakinkan bahwa
setiap artikel telah memenuhi format persyaratan Jurnal
Olahraga Prestasi.
(__________________________)
KEBUGARAN AEROBIK PEMAIN PROFIL KEBUGARAN JASMANI DAN STATUS
SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA TAHUN KESEHATAN INSTRUKTUR SENAM AEROBIK
2014 DI YOGYAKARTA
Subagyo Irianto Endang Rini Sukamti, Muhammad Ikhwan Zein,
Ratna Budiarti