You are on page 1of 8

e-J.

Agrotekbis 5 (3) : 377 - 384, Juni 2017 ISSN : 2338-3011

RENTABILITAS USAHA BAWANG GORENG


PADA CV. DUTA AGRO LESTARI DI KOTA PALU

Business Profitability Fried Onions at CV. Duta Agro Lestari in Palu City

Marlina Nanong1), Marhawati Mappatoba²), Dafina Howara2)


1)
Mahasiswa Program studi agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
2)
Dosen Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu.
E-mail : marlina_agribisnis@yahoo.com. E-mail : wati-chairil@hotmail.com. E-mail : dhowara@yahoo.com

ABSTRACT

Agricultural development in Central Sulawesi is directed to increase the production and


income of farmers. One main stay commodity that can increase the income of farmers is a valley
commodity onion Palu. The fried onion industry has enough potential to be developed, in addition
to extending the use fulness of valley red onion Palu also able to increase household income.
Research this aims for knowing magnitude income and profitability business that obtainable
business fried onion CV. Agro Lestari City Palu. Determination locations research selected in
deliberate (purposive), with consideration that fried onion this constitute false one center business
with capacity production fried onion the most in City Palu that is 57,600 kg per year. Respondents
in this research that led the company and two employees. Data that in gather is data primary and
data secondary. The analysis method is the analysis of revenue (è = TR - TC) and profitability
analysis. The results showed the presence of additional capital of as big as IDR. 100.000.000 with
an interest rate of 18% per year, the business crown fried onions obtainan average value of 35.45%
economic profitability, while the value of equity earnings yield an average value of 34.26%.

Key Words : Profitability, business, Fried Onions, Palu.

ABSTRAK

Pembangunan pertanian di Sulawesi Tengah diarahkan untuk meningkatkan produksi dan


pendapatan petani. Salah satu komoditi andalan yang dapat meningkatkan pendapatan petani
adalah komoditi bawang merah lembah Palu. Industri bawang goreng cukup potensial untuk
dikembangkan, selain mampu memperpanjang daya guna bawang merah lembah Palu juga
mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui
besarnyapendapatan danrentabilitas usaha bawang goreng CV. Duta Agro Lestari di Kota Palu.
Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive),dengan pertimbangan bahwa usaha
bawang goreng ini merupakan salah satu sentra usaha dengan kapasitas produksi bawang goreng
terbanyak di Kota Palu yaitu 57.600 Kg per tahun.Responden dalam penelitian ini yaitu pimpinan
perusahaan dan dua orang karyawan.Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan(è= TR-TC) dan analisis rentabilitas. Hasil
penelitian menunjukkan dengan adanya penambahan modal pinjaman sebesar Rp. 100.000.000
dengan tingkat bunga 18% pertahun, usaha bawang goreng CV. Duta Agro Lestari memperoleh
nilai rata-rata rentabilitas ekonomi sebesar 35,45%, sementara nilai rentabilitas modal sendiri
sebesar 34,26%.

Kata Kunci : Rentabilitas, Usaha, Bawang Goreng, Palu.

PENDAHULUAN karena berperan dalam penyediaan produk-


produk kebutuhan masyarakat, peran sebagai
Pertanian merupakan sektor yang mata pencaharian dan lapangan kerja bagi
sangat penting dalam perekonomian nasional masyarakat ; peran dalam sumbangannya

377
bagi pendapatan nasional, serta peran dalam diartikan sebagai kegiatan yang terkait
sumbangan bagi ekspor dan perolehan dengan pertanian yang dirancang untuk
devisa. Pembangunan ekonomi nasional mendapatkan nilai tambah yang maksimal
seharusnya tetap berbasis pada pertanian dengan menghasilkan barang atau jasa
secara luas sehingga sejalan dengan tahapan untuk memenuhi permintaan pasar
perkembangan ekonomi dan kegiatan jasa. (Juliana, 2014).
Bisnis berbasis pertanian juga akan semakin Bawang goreng merupakan salah
meningkat, yaitu dengan kegiatan agribisnis satu komoditas pertanian yang dapat
dan agroindustri yang akan menjadi salah memenuhi kebutuhan manusia dalam
satu kegiatan unggulan dalam pembangunan kehidupan sehari-hari dan memiliki prospek
ekonomi Nasional. serta peluang pasar yang cukup baik. Kota
Salah satu bagian dari pendukung Palu mempunyai lahan yang mendukung
sistem agribisnis adalah industri pengolahan untuk budidaya tanaman bawang, bawang
hasil-hasil pertanian, sehingga diharapkan ini juga dikenal dengan bawang Lembah
produk hasil pertanian dapat memenuhi Palu yang sehariannya diolah masyarakat
kebutuhan masyarakat dan kebutuhan menjadi bawang goreng. Prospek bawang
industri. Peranan agribisnis dalam suatu goreng Palu sangat menjanjikan, hal ini
negara agraris seperti Indonesia sangat membuat banyak perusahaan memproduksi
besar sekali, hal ini disebabkan oleh karena bawang goreng dalam jumlah yang cukup
cakupan aspek agribisnis meliputi berbagai banyak dan dipasarkan sampai keluar kota.
keterkaitan yang dimulai dari proses Umumnya usaha pengolahan bawang
produksi sampai pada pemasaran hasil-hasil goreng di Kota Palu masih berbentuk usaha
pertanian (Soekartawi, 2003). kecil menengah (Fitriani, 2013).
Berdasarkan uraian diatas maka
Sulawesi Tengah merupakan salah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
satu provinsi di Indonesia yang memiliki
1. Berapa besar pendapatan usaha bawang
potensi yang sangat besar dalam bidang
goreng CV. Duta Agro Lestari di Kota
pertanian. Potensi tersebut didukung oleh
Palu.
tingkat keseburan tanah yang baik, ketersediaan
2. Berapa rentabilitas usaha yang diperoleh
air tanah maupun air hujan, iklim yang
usaha bawang goreng CV. Duta Agro
sesuai, dan demografi penduduk yang Lestari di Kota Palu.
menjadikan pertanian sebagai penghasil Tujuan dari penelitian ini adalah
pokok rumah tangga. Komoditas agribisnis sebagai berikut :
yang dapat dibudidayakan di Sulawesi 1. Mengetahui besar pendapatan usaha
Tengah yaitu tanaman padi, jagung, kedelai, bawang goreng CV. Duta Agro Lestari di
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi Kota Palu.
jalar dan tanaman hortikultura diantaranya 2. Mengetahui rentabilitas usaha yang
bawang merah. diperoleh usaha bawang goreng CV.
Industri bawang goreng cukup Duta Agro Lestari di Kota Palu.
potensial untuk dikembangkan, selain mampu
memperpanjang daya guna bawang merah METODE PENELITIAN
lembah Palu juga mampu meningkatkan
pendapatan rumah tangga. Seperti umumnya Penelitian dilaksanakan pada usaha
industri rumah tangga, usaha ini juga bawang goreng CV. Duta Agro Lestari di
memungkinkan penyerapan tenaga kerja Kota Palu. Penentuan lokasi penelitian
khususnya tenaga kerja wanita, karena dipilih secara sengaja (purposive), dengan
produk ini mempunyai nilai komersial yang pertimbangan bahwa usaha bawang goreng
cukup tinggi. Agribisnis juga mengedepankan ini merupakan salah satu sentra usaha
aspek bisnis dan pelaku bisnisnya. Dilihat dengan kapasitas produksi bawang goreng
dari sudut pandang ini, agribisnis dapat terbanyak di Kota Palu yaitu 57.600 Kg per
378
tahun.Penelitian dilaksanakan pada bulan Keterangan :
Oktober 2015. RE = Rentabilitas Ekonomi (Rp)
Penentuan responden dalam EBIT (Earning Before Interest Tax) =
penelitian ini dilakukan secara sengaja Laba Sebelum Pajak (Rp)
(purposive), yakni Pimpinan dan beberapa TMU (Total Modal Usaha) = Total Modal
karyawan dari usaha bawang goreng CV. Asing dan Modal Sendiri (Rp)
Duta Agro Lestari pertimbangan penentuan
pimpinan perusahaan adalah yang 2. Rentabilitas Modal Sendiri
bersangkutan memiliki wewenang dan EAT
tanggung jawab penuh terhadap perusahaan RMS = x 100%
yang dipimpinnya. Responden yang dipilih Modal Sendiri
yaitu, 1 orang dari pimpinan industri, dan 1 Keterangan :
orang yang merupakan karyawan perusahaan RMS =Rentabilitas Modal Sendiri (Rp)
dari kegiatan produksi serta 1 orang dari EAT (Earning After Tax) = Laba Setelah
bagian pemasaran yang mengetahui proses Pajak (Rp)
kegiatan dari perusahaan tersebut, sehingga Modal Sendiri = Total Modal Sendiri (Rp)
total responden berjumlah 3 orang.
Data yang digunakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari Gambaran Umum Usaha Bawang
observasi dan wawancara langsung dengan Goreng CV. Duta Agro Lestari. Usaha
responden menggunakan daftar pertanyaan bawang goreng CV. Duta Agro Lestari
(Quesionare), sedangkan data sekunder merupakan salah satu usaha yang cukup
yaitu data yang berkaitan dengan usaha berkembang di Kota Palu. Perusahaan ini
bawang goreng yang dikumpulkan dari didirikan sejak tahun 1994 oleh Bapak A.
berbagai literatur dan instansi terkait Hadi Suwarno, SE, dan berlokasi di Jalan
dengan penelitian ini. Basuki Rahmat Lrg. Perjuangan No. 33
Analisis Data. Untuk mencapai tujuan dari Kota Palu. Usaha ini merupakan industri
penelitian ini digunakan 2 model analisis yang bergerak dibidang pengolahan produk
datasebagai berikut : Analisis pendapatan pertanian yaitu pengolahan bawang merah
ialah analisis yang digunakan untuk melihat mentah lokal Palu menjadi bawang goreng
seberapa besar pendapatan usaha bawang khas Palu.
goreng CV. Duta agro Lestari. Menurut
Soekartawi (1995), secara sistematis pendapatan Struktur Organisasi Usaha Bawang
dihitung dengan menggunakan rumus Goreng CV. Duta Agro Lestari. Struktur
sebagai berikut : organisasi merupakan suatu susunan
penetapan dan pembagian pekerjaan yang
è = TRF6%
Keterangan : akan dilaksanakan, dalam hal ini pemberian
Π= TR-TC.................(1) tugas-tugas atau tanggung jawab serta
è = Pendapatan (Rp) wewenang dan penetapan pekerjaan kepada
TR = Total Penerimaan (Rp) setiap orang yang terlibat dalam perusahaan,
TC = Total Biaya (Rp) sehingga memungkinkan orang dapat
Menurut Gitosudarmo (2001), bekerja bersama-sama untuk mencapai
analisis rasio Rentabilitas Ekonomi (RE) suatu tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
dan Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) organisasi pada perusahaan ini merupakan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus struktur yang sederhana dipimpin oleh
sebagai berikut : seorang pimpinan, sehingga menegaskan
1. Rentabilitas Ekonomi rantai komando yang jelas dan sederhana.
EBIT Pengaturan tersebut mencegah terjadinya
RE = x 100% penghindaran tanggung jawab, serta
Total Modal Usaha pengambilan keputusan dapat dilakukan

379
secara cepat.Struktur organisasi usaha Proses Produksi Bawang Goreng. Proses
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari produksi ialah rangakaian pengolahan
terlihatpada Gambar 1. bahan baku dengan menggunakan peralatan
Struktur organisasi diperlukan oleh dan tenaga kerja yang menghasilkan suatu
perusahaan sebagai panduan bagi para barang atau produk. Usaha bawang goreng
karyawan, agar mereka memahami tugas, CV. Duta Agro Lestari melakukan proses
fungsi dan wewenang masing-masing, produksi setiap hari tergantung dari adanya
sehinggah tujuan yang diharapkan dapat bahan baku yang tersedia serta tergantung
tercapai secar lebih efisiensi dan efektif. dengan permintaan konsumen yang telah
Pembagian tugas pada bagan struktur memesan langsung sesuai dengan kesepakatan.
Tahapan proses pembuatan bawang
organisasi tersebut dapat dijelaskan sebagai
goreng pada CV. Duta Agro Lestariterlihat
berikut:
pada Gambar 2.
1. Pimpinan
Pimpinan bertanggung jawab penuh Keterangan :
atas segala kegiatan perusahaan baik 1. Bahan Baku
internal maupun eksternal, yang Bahan baku adalah bawang merah khas
bertindak mengeluarkan keputusan dan palu dengan varietas yang benar-benar
kebijaksanaan agar semua kegiatan berkualitas
perusahaan dapat berjalan sesuai dengan 2. Pengupasan
yang diharapkan. Pimpinan bertugas Pergupasan merupakan proses awal
mengkoordinir, memberikan pengarahan dalam proses produksi. Bawang merah
dikupas atau dikuliti bagian terluarnya
serta mengevaluasi program-program
sehingga di peroleh bahan baku yang
kerja yang telah ditetapkan.
sesuai standar yang diinginkan.
2. Bagian Administrasi 3. Pencucian
Bertugas mengatur pembukuan sekaligus Bawang merah dibersihkan/dicuci
mengawasi penerimaan dan pengeluaran dengan menggunakan air sehingga
keuangan atas seizin pimpinan perusahaan. kotoran yang masih menempel hilang
3. Bagian Pemasaran dan benar-benar bersih.
Bagian pemasaran bertanggung jawab
untuk memperkenalkan produk,mencari
pelanggan baru, dan menyelesaikan 1. Pengupasan
masalah yang menyangkut dengan 5. Penggorengan
pemasaran.
2. Pencucian
Pimpinan 6. Pengeringan
A.Hadi Suwarno, SE
3. Penirisan

7. Pengemasan
Bagian Administrasi Bagian Pemasaran
4. Pengirisan
Agnes Wahyu Geby

Bagian Produksi Sumber :Usaha Bawang Goreng CV. Duta agro


Yulius Suyanto Lestari, 2015
4. Penirisan
Sumber : Usaha Bawang Goreng CV. Duta agro Bawang merah yang telah dicuci
Lestari, 2015
hinggah bersih, ditiriskan untuk
4. Bagian Produksi mengurangi kandungan kadar airnya.
Bagian produksi melakukan segala kegiatan 5. Pengirisan
yang menyangkut proses produksi dari Setelah bahan baku benar-benar bersih
pengolahan sampai pengemasan. dan kering kemudian dilakukan

380
pengirisan. Pengirisan yang dilakukan menurun, sehingga biaya yang dikeluarkan
dengan menggunakan alat yaitu pisau. menjadi ikut menurun, besar kecilnya
Dari itu diperoleh bawang merah dengan jumlah bahan baku mempengaruhi biaya
kualitas pengirisan yang diinginkan. variabel yang dikeluarkan.
6. Penggorengan Penerimaan Usaha Bawang Goreng CV.
Proses penggorengan bawang merah Duta Agro Lestari. Penerimaan ialah hasil
dilakukan setelah bahan baku sudah kali antara jumlah produksi dengan harga
melalui pengirisan dan siap untuk penjualan, semakin banyak hasil produksi
digoreng sehingga diperoleh bawang yang terjual, maka semakin besar pula
goreng dengan rasa yang gurih dan penerimaan yang diperoleh. Demikian pula
renyah serta warna yang agak kekuning- dengan harga penjualan, semakin tinggi
kuningan. harga jual produksi maka semakin besar
7. Pengemasan pula penerimaanya.
Kemudian bawang goreng siap dikemas Jumlah penerimaan usaha bawang
dalam plastik yang telah tersedia dengan gorengCV. Duta Agro Lestari mengalami
berbagai macam ukuran dan siap fluktuasi selama kurun waktu lima tahun
dipasarkan. terakhir (2010-2014). Tahun 2010-2011
Komponen Biaya Produksi. Biaya-biaya penerimaan usaha ini meningkat dari
yang dikeluarkan perusahaan dapat bersifat Rp 1.524.000.000 menjadi Rp 1.737.500.000,
tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya- namun pada Tahun 2012 penerimaan
biaya yang tidak berubah searah dengan mengalami penurunan yaitu Rp 1.610.000.000.
naik turunnya produksi yang dihasilkan, Tahun 2013-2014 penerimaan usaha ini
sedangkan itu biaya variabel akan naik dan kembali meningkat dari Rp 1.812.500.000
turun seirama dengan jumlah produksi. menjadi Rp1.990.050.000. Fluktuasi ini
Jumlah biaya merupakan gabungan biaya dipengaruhi oleh jumlah bahan baku yang
tetap dan biaya variabel untuk setiap masih kurang tersedia oleh petani, serta
tingkat produksi tertentu. Biaya-biaya yang dipengaruhi oleh permintaan konsumen.
dikeluarkan pada usaha bawang goreng CV. Pendapatan Usaha Bawang Goreng CV.
Duta Agro Lestari selama lima tahun Duta Agro Lestari. Pendapatan usaha
terakhir berfluktuasi, dimana biaya variabel bawang goreng CV. Duta Agro Lestari ialah
yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya selisih antara penerimaan dari semua
volume produksi bawang goreng yang
biaya yang dikeluarkan. Pendapatan dapat
meliputi bahan baku, bahan bakar, minyak
diartikan sebagai nilai semua barang dan
goreng, tenaga kerja dan lain-lain. Biaya
jasa yang diperoleh atau diterima seorang
tetap yang dikeluarkan berupa pajak,
penyusutan, upah karyawan tetap dan lain- sebagai imbalan atas pengorbananya setelah
lain.Total biaya yang dikeluarkan usaha melalui rangakian dari suatu periode
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari tertentu. Suatu usaha akan memperoleh laba
mengalami fluktuasi selama kurun waktu jika terjadi selisih yang positif antara
lima tahun terakhir (2010-2014). Tahun penerimaan dikurangi seluruh biaya,
2010-2011 biaya usaha bawang goreng sedangkan suatu usaha akan mengalami
CV. Duta Agro Lestari meningkat dari rugi apabila terjadi selisih yang negatif.
Rp 1.241.103.910 menjadi Rp. 1.438.456.200, Agar dapat mengetahui besarnya
namun pada Tahun 2012 jumlah biaya yang laba bersih yang akan diterima maka harus
dikeluarkan menurun yaitu Rp 1.302.397.820. diketahui nilai dari total biaya yang telah
Tahun 2013-2014 biaya yang dikeluarkan dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh
kembali meningkat dari Rp. 1.449.746.810 suatu usaha. Besarnya pendapatan usaha
menjadi Rp 1.521.141.200 Terjadinya bawang goreng CV. Duta Agro Lestari
penurunan biaya disebabkan karena selama lima tahun terakhir (2010-2014)
kapasitas jumlah produksi bahan baku terlihat pada Tabel 1.
381
Tabel 1. Total Pendapatan Usaha Bawang Goreng CV. Duta Agro Lestari, Tahun 2010-2014

No. Tahun Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)


1. 2010 1.524.000.000 1.241.103.910 282.896.090
2. 2001 1.737.500.000 1.438.456.200 299.043.800
3. 2012 1.610.000.000 1.302.397.820 307.602.180
4. 2013 1.812.500.000 1.449.746.810 362.753.190
5. 2014 1.990.050.000 1.521.141.200 468.908.800
Jumlah 1.721.204.060
Rata-Rata 344.240.812
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Tabel 1 menunjukkan bahwa jika modal ini diakumulasikan menjadi


pendapatan yang diterima dari usaha harta kekayaan tetap, dari hal ini dapat
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari diketahui besarnya pengeluaran atau
selama lima tahun terakhir (2010-2014) investasi secara keseluruhan.
mengalami peningkatan yaitu sebesar Usaha bawang goreng CV. Duta
Rp 282.896.090 menjadi Rp 468.908.800 Agro Lestari memiliki aset tetap berupa
Peningkatan pendapatan disebabkan oleh peralatan dalam melakukan proses produksi
banyaknya jumlah produksi dan harga yaitu sebesar Rp 246.890.000 dan memiliki
penjualan produksi setiap tahunnya meningkat. modal tunai milik pribadi yaitu Rp 75.000.000
Struktur Modal Usaha. Struktur modal serta memiliki modal pinjaman dari Bank
usaha berkaitan dengan jumlah hutang dan sebesar Rp 100.000.000 dengan bunga
modal sendiri yang digunakan untuk modal pinjaman tersebut sebesar 18 %
membiayai kegiatan perusahaan. Usaha pertahun.
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari Modal ialah sesuatu yang diperlukan
dalam menjalankan kegiatan produksi untuk mendirikan dan menjalankan suatu
sehari-hari tidak terlepas dari struktur usaha, mulai dari awal berdiri sampai
modal yang digunakan sehingga mampu beroperasi, modal terdiri dari uang dan
mencapai tujuannya yaitu dengan tenaga (keahlian). Modal sama artinya
memperoleh laba. Modal yang digunakan dengan harta kekayaan seseorang, yaitu
untuk memproduksi bawang goreng yaitu semua harta yang berupa uang, tabungan,
berasal dari modal sendiri dan modal tanah, rumah dan mobil dan lain sebagianya
pinjaman. Modal pinjaman tersebut berupa yang dimiliki yang dapat mendatangkan
hutang jangka panjang yang diperoleh dari hasil bagi pemilik modal tergantung pada
Tahun 2010 sebesar Rp 100.000.000 usaha dan penggunaan modalnya. Modal
dengan bunga pinjaman 18% (Rp 1.500.000 dalam bentuk uang diperlukan untuk
/bulan) selama 2 Tahun. Jenis bunga membiayai segala keperluan usaha, sementara
pinjaman yang digunakan ialah flat rate modal keahlian diperlukan untuk mengelolah
karena Pembebanan bunga setiap bulan atau menjalankan usaha tersebut. Modal
tetap dari jumlah pinjamannya, dan pokok dapat dibagi menjadi dua yaitu modal tetap
pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, dan modal bergerak, modal tetap adalah
sehingga cicilan setiap bulan sama sampai barang-barang digunakan dalam proses
kredit tersebut lunas. produksi yang dapat digunakan beberapa
Aspek permodalan usaha bawang kali, sedangkan modal bergerak adalah
goreng CV. Duta Agro Lestari memiliki barang yang digunakan dalam proses
modal tetap yang terdiri dari alat produksi produksi yang hanya bisa digunakan sekali
seperti alat penggorengan hingga proses pakai (Donny, 2007).
akhir yaitu alat pengemasan yang kemudian
382
Rentabilitas RMS Tahun 2010
Rentabilitas Ekonomi. Rentabilitas ekonomi 240.461.676,5
RMS = 721.890.000 T 100 %
dapat dihitung dengan membandingkan
antara laba usaha dengan total modal usaha = 33,31%
(modal sendiri + modal pinjaman) yang RMS Tahun 2011
254.187.230
dinyatakan dalam persentase, yakni laba RMS = 721.890.000 T 100 %
yang dipakai sebagai dasar menghitung = 35,21%
tingkat rentabilitas ekonomi adalah laba
sebelum dikurangi pajak usaha (EBIT). Tabel 3 menunjukan bahwa
perhitungan rentabilitas modal sendiri
RE Tahun 2010 selama kurun waktu dua tahun terakhir
282.896.090
RE=821.890.000 T 100 % (2010-2011) mengalami peningkatan tiap
= 34,42 % tahunnya yaitu dengan nilai rata-rata
RE Tahun 2011 rentabilitas modal sendiri sebesar 34,26%.
299.043.800
RE = 821.890.000 T 100 % Berarti setiap penambahan Rp 100 modal
= 36,38 % sendiri menghasilkan laba bersih sebesar
Rp 34,26, artinya bahwa perusahaan mampu
Tabel 2 terlihat bahwa rentabilitas
membiayai serta mampu memperoleh
ekonomi dari tahun 2010-2011 mengalami
laba yang cukup tinggi hanya dengan
peningkatan. Rata-rata angka rentabilitas
menggunakan modal sendiri saja, dengan
ekonomi pada usaha bawang goreng CV.
hal tersebut pihak perusahaan seharusnya
Duta Agro Lestari selama kurun waktu dua
dapat memperkirakan pada saat tertentu
tahun sebesar 35,45% lebih besar dari
perusahaan harus menambahkan modal
tingkat bunga pinjaman sebesar 18%
pinjaman terhadap perusahaan, sehingga
pertahun sehingga akan mengakibatkan
mampu menekan biaya yang dikeluarkan
usaha bawang goreng CV. Duta Agro
serta mampu memperoleh laba yang
Lestari dalam keadaan ekonomi yang baik
cukup tinggi.
atau menguntungkan. Rata-rata angka
rentabilitas ekonomi sebesar 35,45% berarti Tabel 2. Rentabilitas Ekonomi Usaha Bawang
setiap penambahan modal sebesar Rp 100,- Goreng CV. Duta Agro Lestari,
akan menghasilkan keuntungan sebesar Tahun 2010-2011
Rp 35,45. Berdasarkan rata-rata nilai
pendapatan dan rata-rata nilai rentabilitas No. Tahun Rentabilitas Ekonomi %
ekonomi menunjukkan bahwa usaha 1. 2010 34,42
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari 2. 2011 36,38
mampu mengembalikan modal pinjaman Jumlah 70,90
dalam kurun waktu ± 2 tahun. Rata-Rata 35,45
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015
Rentabilitas Modal Sendiri. Rentabilitas
modal sendiri ialah membandingkan jumlah Tabel 3. Rentabilitas Modal Sendiri Usaha
laba yang diperoleh dari operasi setelah Bawang Goreng CV. Duta Agro
dikurangi biaya bunga dan pajak lalu Lestari, Tahun 2010-2011
dibandingkan dengan jumlah modal sendiri
yang digunakan untuk menghasilkan laba. No Tahun Rentabilitas Modal Sendiri %
Laba yang diperhitungkan pada analisis 1 2010 33,31
yaitu laba bersih setelah pajak, sedangkan 2 2011 35,21
modal sendiri adalah modal milik Jumlah 68,52
perusahaan. Analisis rentabilitas modal Rata-Rata 34,26
sendiri pada usaha bawang goreng CV. Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015
Duta Agro Lestari terlihat di atas.

383
KESIMPULAN DAN SARAN Rp 100 akan menghasilkan keuntungan
sebesar Rp 34,26,-.
Kesimpulan
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dapat di simpulkan sebagai berikut : Berdasarkan dari hasil kesimpulan
1. Jumlah pendapatan yang diperoleh usaha penelitian yang telah dilakukan, maka
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari peneliti menyarankan kepada pihak
selama lima tahun terakhir (2010-2015), perusahaan yaitu:
setiap tahun mengalami peningkatan. 1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan
Tahun 2010 pendapatan yang diperoleh produksi tiap tahunnya, karena semakin
yaitu Rp 282.896.909dengan total biaya banyak jumlah produksi yang dihasilkan
yang dikeluarkan sebesar Rp 1.241.103.910, maka semakin banyak keuntungan yang
Tahun 2011 pendapatan yang diperoleh diperoleh..
Rp 299.043.800 dengan total biaya yang 2. Pihak perusahaan sebaiknya tidak perlu
dikeluarkan sebesar Rp 1.438.456.200, meminjam kepada kreditur karena tanpa
Tahun 2012 pendapatan yang diperoleh adanya tambahan modal pinjaman
yaitu Rp 307.602.180 dengan biaya yang keuntungan yang diperoleh cukup besar.
dikeluarkan sebesar Rp 1.302.397.820, DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2013 pendapatan yang diperoleh
Rp 362.753.190 dengan total biaya yang Donny, 2007. Analisis Kinerja Keuangan
dikeluarkan sebesar Rp 1.449.746.810 Perusahaan Dengan Menggunakan
Tahun 2014 pendapatan yang diperoleh Metode Rasio Pada PT BTN (Persero)
Cabang Medan. J. Universitas Sumatera
Rp 468.908.800 dengan total biaya yang Utara. Vol. 4 (2):1-7. Jurusan Akuntansi.
dikeluarkan sebesar Rp 1.521.141.200.
2. Adanya penambahan modal pinjaman Fitriani. 2013. Rentabilitas Usaha pada Industri
sebesar Rp 100.000.000 dengan tingkat Bawang Goreng Sal-Han di Kota Palu
Sulawesi Tengah. J. Agrotekbis. Vol. 1
bunga 18% pertahun usaha bawang (3):1-8. Fakultas Pertanian Universitas
goreng CV. Duta Agro Lestari Tadulako. Palu.
memperoleh nilai rata-rata rentabilitas
ekonomi sebesar 35,45%, berarti setiap Gitosudarmo. 2001. Manajemen Pemasaran.
Penerbit : BPFE Yogyakarta.
penambahan modal sebanyak Rp 100
maka menghasilkan keuntungan sebesar Juliana, 2014. Rentabilitas Usaha Industri Bawang
Rp 35,45,- dengan demikian usaha Goreng Mahkota di Kecamatan Palu
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari Barat Kota Palu. J. Agrotekbis Vol. 3
(1):1-9. Fakultas Pertanian Universitas
dalam posisi yang menguntungkan, hal Tadulako. Palu.
ini disebabkan oleh nilai rentabilitas
ekonomi lebih besar dari bunga pinjaman Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Universitas
sedangkan nilai rentabilitas modal sendiri Indonesia Press. Jakarta.
dengan nilai rata-rata sebesar 34,26%, Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya.
hal ini berarti setiap penambahan modal PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

384

You might also like