Professional Documents
Culture Documents
Business Profitability Fried Onions at CV. Duta Agro Lestari in Palu City
ABSTRACT
ABSTRAK
377
bagi pendapatan nasional, serta peran dalam diartikan sebagai kegiatan yang terkait
sumbangan bagi ekspor dan perolehan dengan pertanian yang dirancang untuk
devisa. Pembangunan ekonomi nasional mendapatkan nilai tambah yang maksimal
seharusnya tetap berbasis pada pertanian dengan menghasilkan barang atau jasa
secara luas sehingga sejalan dengan tahapan untuk memenuhi permintaan pasar
perkembangan ekonomi dan kegiatan jasa. (Juliana, 2014).
Bisnis berbasis pertanian juga akan semakin Bawang goreng merupakan salah
meningkat, yaitu dengan kegiatan agribisnis satu komoditas pertanian yang dapat
dan agroindustri yang akan menjadi salah memenuhi kebutuhan manusia dalam
satu kegiatan unggulan dalam pembangunan kehidupan sehari-hari dan memiliki prospek
ekonomi Nasional. serta peluang pasar yang cukup baik. Kota
Salah satu bagian dari pendukung Palu mempunyai lahan yang mendukung
sistem agribisnis adalah industri pengolahan untuk budidaya tanaman bawang, bawang
hasil-hasil pertanian, sehingga diharapkan ini juga dikenal dengan bawang Lembah
produk hasil pertanian dapat memenuhi Palu yang sehariannya diolah masyarakat
kebutuhan masyarakat dan kebutuhan menjadi bawang goreng. Prospek bawang
industri. Peranan agribisnis dalam suatu goreng Palu sangat menjanjikan, hal ini
negara agraris seperti Indonesia sangat membuat banyak perusahaan memproduksi
besar sekali, hal ini disebabkan oleh karena bawang goreng dalam jumlah yang cukup
cakupan aspek agribisnis meliputi berbagai banyak dan dipasarkan sampai keluar kota.
keterkaitan yang dimulai dari proses Umumnya usaha pengolahan bawang
produksi sampai pada pemasaran hasil-hasil goreng di Kota Palu masih berbentuk usaha
pertanian (Soekartawi, 2003). kecil menengah (Fitriani, 2013).
Berdasarkan uraian diatas maka
Sulawesi Tengah merupakan salah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
satu provinsi di Indonesia yang memiliki
1. Berapa besar pendapatan usaha bawang
potensi yang sangat besar dalam bidang
goreng CV. Duta Agro Lestari di Kota
pertanian. Potensi tersebut didukung oleh
Palu.
tingkat keseburan tanah yang baik, ketersediaan
2. Berapa rentabilitas usaha yang diperoleh
air tanah maupun air hujan, iklim yang
usaha bawang goreng CV. Duta Agro
sesuai, dan demografi penduduk yang Lestari di Kota Palu.
menjadikan pertanian sebagai penghasil Tujuan dari penelitian ini adalah
pokok rumah tangga. Komoditas agribisnis sebagai berikut :
yang dapat dibudidayakan di Sulawesi 1. Mengetahui besar pendapatan usaha
Tengah yaitu tanaman padi, jagung, kedelai, bawang goreng CV. Duta Agro Lestari di
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi Kota Palu.
jalar dan tanaman hortikultura diantaranya 2. Mengetahui rentabilitas usaha yang
bawang merah. diperoleh usaha bawang goreng CV.
Industri bawang goreng cukup Duta Agro Lestari di Kota Palu.
potensial untuk dikembangkan, selain mampu
memperpanjang daya guna bawang merah METODE PENELITIAN
lembah Palu juga mampu meningkatkan
pendapatan rumah tangga. Seperti umumnya Penelitian dilaksanakan pada usaha
industri rumah tangga, usaha ini juga bawang goreng CV. Duta Agro Lestari di
memungkinkan penyerapan tenaga kerja Kota Palu. Penentuan lokasi penelitian
khususnya tenaga kerja wanita, karena dipilih secara sengaja (purposive), dengan
produk ini mempunyai nilai komersial yang pertimbangan bahwa usaha bawang goreng
cukup tinggi. Agribisnis juga mengedepankan ini merupakan salah satu sentra usaha
aspek bisnis dan pelaku bisnisnya. Dilihat dengan kapasitas produksi bawang goreng
dari sudut pandang ini, agribisnis dapat terbanyak di Kota Palu yaitu 57.600 Kg per
378
tahun.Penelitian dilaksanakan pada bulan Keterangan :
Oktober 2015. RE = Rentabilitas Ekonomi (Rp)
Penentuan responden dalam EBIT (Earning Before Interest Tax) =
penelitian ini dilakukan secara sengaja Laba Sebelum Pajak (Rp)
(purposive), yakni Pimpinan dan beberapa TMU (Total Modal Usaha) = Total Modal
karyawan dari usaha bawang goreng CV. Asing dan Modal Sendiri (Rp)
Duta Agro Lestari pertimbangan penentuan
pimpinan perusahaan adalah yang 2. Rentabilitas Modal Sendiri
bersangkutan memiliki wewenang dan EAT
tanggung jawab penuh terhadap perusahaan RMS = x 100%
yang dipimpinnya. Responden yang dipilih Modal Sendiri
yaitu, 1 orang dari pimpinan industri, dan 1 Keterangan :
orang yang merupakan karyawan perusahaan RMS =Rentabilitas Modal Sendiri (Rp)
dari kegiatan produksi serta 1 orang dari EAT (Earning After Tax) = Laba Setelah
bagian pemasaran yang mengetahui proses Pajak (Rp)
kegiatan dari perusahaan tersebut, sehingga Modal Sendiri = Total Modal Sendiri (Rp)
total responden berjumlah 3 orang.
Data yang digunakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari Gambaran Umum Usaha Bawang
observasi dan wawancara langsung dengan Goreng CV. Duta Agro Lestari. Usaha
responden menggunakan daftar pertanyaan bawang goreng CV. Duta Agro Lestari
(Quesionare), sedangkan data sekunder merupakan salah satu usaha yang cukup
yaitu data yang berkaitan dengan usaha berkembang di Kota Palu. Perusahaan ini
bawang goreng yang dikumpulkan dari didirikan sejak tahun 1994 oleh Bapak A.
berbagai literatur dan instansi terkait Hadi Suwarno, SE, dan berlokasi di Jalan
dengan penelitian ini. Basuki Rahmat Lrg. Perjuangan No. 33
Analisis Data. Untuk mencapai tujuan dari Kota Palu. Usaha ini merupakan industri
penelitian ini digunakan 2 model analisis yang bergerak dibidang pengolahan produk
datasebagai berikut : Analisis pendapatan pertanian yaitu pengolahan bawang merah
ialah analisis yang digunakan untuk melihat mentah lokal Palu menjadi bawang goreng
seberapa besar pendapatan usaha bawang khas Palu.
goreng CV. Duta agro Lestari. Menurut
Soekartawi (1995), secara sistematis pendapatan Struktur Organisasi Usaha Bawang
dihitung dengan menggunakan rumus Goreng CV. Duta Agro Lestari. Struktur
sebagai berikut : organisasi merupakan suatu susunan
penetapan dan pembagian pekerjaan yang
è = TRF6%
Keterangan : akan dilaksanakan, dalam hal ini pemberian
Œ = TR-TC.................(1) tugas-tugas atau tanggung jawab serta
è = Pendapatan (Rp) wewenang dan penetapan pekerjaan kepada
TR = Total Penerimaan (Rp) setiap orang yang terlibat dalam perusahaan,
TC = Total Biaya (Rp) sehingga memungkinkan orang dapat
Menurut Gitosudarmo (2001), bekerja bersama-sama untuk mencapai
analisis rasio Rentabilitas Ekonomi (RE) suatu tujuan yang telah ditetapkan. Struktur
dan Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) organisasi pada perusahaan ini merupakan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus struktur yang sederhana dipimpin oleh
sebagai berikut : seorang pimpinan, sehingga menegaskan
1. Rentabilitas Ekonomi rantai komando yang jelas dan sederhana.
EBIT Pengaturan tersebut mencegah terjadinya
RE = x 100% penghindaran tanggung jawab, serta
Total Modal Usaha pengambilan keputusan dapat dilakukan
379
secara cepat.Struktur organisasi usaha Proses Produksi Bawang Goreng. Proses
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari produksi ialah rangakaian pengolahan
terlihatpada Gambar 1. bahan baku dengan menggunakan peralatan
Struktur organisasi diperlukan oleh dan tenaga kerja yang menghasilkan suatu
perusahaan sebagai panduan bagi para barang atau produk. Usaha bawang goreng
karyawan, agar mereka memahami tugas, CV. Duta Agro Lestari melakukan proses
fungsi dan wewenang masing-masing, produksi setiap hari tergantung dari adanya
sehinggah tujuan yang diharapkan dapat bahan baku yang tersedia serta tergantung
tercapai secar lebih efisiensi dan efektif. dengan permintaan konsumen yang telah
Pembagian tugas pada bagan struktur memesan langsung sesuai dengan kesepakatan.
Tahapan proses pembuatan bawang
organisasi tersebut dapat dijelaskan sebagai
goreng pada CV. Duta Agro Lestariterlihat
berikut:
pada Gambar 2.
1. Pimpinan
Pimpinan bertanggung jawab penuh Keterangan :
atas segala kegiatan perusahaan baik 1. Bahan Baku
internal maupun eksternal, yang Bahan baku adalah bawang merah khas
bertindak mengeluarkan keputusan dan palu dengan varietas yang benar-benar
kebijaksanaan agar semua kegiatan berkualitas
perusahaan dapat berjalan sesuai dengan 2. Pengupasan
yang diharapkan. Pimpinan bertugas Pergupasan merupakan proses awal
mengkoordinir, memberikan pengarahan dalam proses produksi. Bawang merah
dikupas atau dikuliti bagian terluarnya
serta mengevaluasi program-program
sehingga di peroleh bahan baku yang
kerja yang telah ditetapkan.
sesuai standar yang diinginkan.
2. Bagian Administrasi 3. Pencucian
Bertugas mengatur pembukuan sekaligus Bawang merah dibersihkan/dicuci
mengawasi penerimaan dan pengeluaran dengan menggunakan air sehingga
keuangan atas seizin pimpinan perusahaan. kotoran yang masih menempel hilang
3. Bagian Pemasaran dan benar-benar bersih.
Bagian pemasaran bertanggung jawab
untuk memperkenalkan produk,mencari
pelanggan baru, dan menyelesaikan 1. Pengupasan
masalah yang menyangkut dengan 5. Penggorengan
pemasaran.
2. Pencucian
Pimpinan 6. Pengeringan
A.Hadi Suwarno, SE
3. Penirisan
7. Pengemasan
Bagian Administrasi Bagian Pemasaran
4. Pengirisan
Agnes Wahyu Geby
380
pengirisan. Pengirisan yang dilakukan menurun, sehingga biaya yang dikeluarkan
dengan menggunakan alat yaitu pisau. menjadi ikut menurun, besar kecilnya
Dari itu diperoleh bawang merah dengan jumlah bahan baku mempengaruhi biaya
kualitas pengirisan yang diinginkan. variabel yang dikeluarkan.
6. Penggorengan Penerimaan Usaha Bawang Goreng CV.
Proses penggorengan bawang merah Duta Agro Lestari. Penerimaan ialah hasil
dilakukan setelah bahan baku sudah kali antara jumlah produksi dengan harga
melalui pengirisan dan siap untuk penjualan, semakin banyak hasil produksi
digoreng sehingga diperoleh bawang yang terjual, maka semakin besar pula
goreng dengan rasa yang gurih dan penerimaan yang diperoleh. Demikian pula
renyah serta warna yang agak kekuning- dengan harga penjualan, semakin tinggi
kuningan. harga jual produksi maka semakin besar
7. Pengemasan pula penerimaanya.
Kemudian bawang goreng siap dikemas Jumlah penerimaan usaha bawang
dalam plastik yang telah tersedia dengan gorengCV. Duta Agro Lestari mengalami
berbagai macam ukuran dan siap fluktuasi selama kurun waktu lima tahun
dipasarkan. terakhir (2010-2014). Tahun 2010-2011
Komponen Biaya Produksi. Biaya-biaya penerimaan usaha ini meningkat dari
yang dikeluarkan perusahaan dapat bersifat Rp 1.524.000.000 menjadi Rp 1.737.500.000,
tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya- namun pada Tahun 2012 penerimaan
biaya yang tidak berubah searah dengan mengalami penurunan yaitu Rp 1.610.000.000.
naik turunnya produksi yang dihasilkan, Tahun 2013-2014 penerimaan usaha ini
sedangkan itu biaya variabel akan naik dan kembali meningkat dari Rp 1.812.500.000
turun seirama dengan jumlah produksi. menjadi Rp1.990.050.000. Fluktuasi ini
Jumlah biaya merupakan gabungan biaya dipengaruhi oleh jumlah bahan baku yang
tetap dan biaya variabel untuk setiap masih kurang tersedia oleh petani, serta
tingkat produksi tertentu. Biaya-biaya yang dipengaruhi oleh permintaan konsumen.
dikeluarkan pada usaha bawang goreng CV. Pendapatan Usaha Bawang Goreng CV.
Duta Agro Lestari selama lima tahun Duta Agro Lestari. Pendapatan usaha
terakhir berfluktuasi, dimana biaya variabel bawang goreng CV. Duta Agro Lestari ialah
yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya selisih antara penerimaan dari semua
volume produksi bawang goreng yang
biaya yang dikeluarkan. Pendapatan dapat
meliputi bahan baku, bahan bakar, minyak
diartikan sebagai nilai semua barang dan
goreng, tenaga kerja dan lain-lain. Biaya
jasa yang diperoleh atau diterima seorang
tetap yang dikeluarkan berupa pajak,
penyusutan, upah karyawan tetap dan lain- sebagai imbalan atas pengorbananya setelah
lain.Total biaya yang dikeluarkan usaha melalui rangakian dari suatu periode
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari tertentu. Suatu usaha akan memperoleh laba
mengalami fluktuasi selama kurun waktu jika terjadi selisih yang positif antara
lima tahun terakhir (2010-2014). Tahun penerimaan dikurangi seluruh biaya,
2010-2011 biaya usaha bawang goreng sedangkan suatu usaha akan mengalami
CV. Duta Agro Lestari meningkat dari rugi apabila terjadi selisih yang negatif.
Rp 1.241.103.910 menjadi Rp. 1.438.456.200, Agar dapat mengetahui besarnya
namun pada Tahun 2012 jumlah biaya yang laba bersih yang akan diterima maka harus
dikeluarkan menurun yaitu Rp 1.302.397.820. diketahui nilai dari total biaya yang telah
Tahun 2013-2014 biaya yang dikeluarkan dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh
kembali meningkat dari Rp. 1.449.746.810 suatu usaha. Besarnya pendapatan usaha
menjadi Rp 1.521.141.200 Terjadinya bawang goreng CV. Duta Agro Lestari
penurunan biaya disebabkan karena selama lima tahun terakhir (2010-2014)
kapasitas jumlah produksi bahan baku terlihat pada Tabel 1.
381
Tabel 1. Total Pendapatan Usaha Bawang Goreng CV. Duta Agro Lestari, Tahun 2010-2014
383
KESIMPULAN DAN SARAN Rp 100 akan menghasilkan keuntungan
sebesar Rp 34,26,-.
Kesimpulan
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dapat di simpulkan sebagai berikut : Berdasarkan dari hasil kesimpulan
1. Jumlah pendapatan yang diperoleh usaha penelitian yang telah dilakukan, maka
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari peneliti menyarankan kepada pihak
selama lima tahun terakhir (2010-2015), perusahaan yaitu:
setiap tahun mengalami peningkatan. 1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan
Tahun 2010 pendapatan yang diperoleh produksi tiap tahunnya, karena semakin
yaitu Rp 282.896.909dengan total biaya banyak jumlah produksi yang dihasilkan
yang dikeluarkan sebesar Rp 1.241.103.910, maka semakin banyak keuntungan yang
Tahun 2011 pendapatan yang diperoleh diperoleh..
Rp 299.043.800 dengan total biaya yang 2. Pihak perusahaan sebaiknya tidak perlu
dikeluarkan sebesar Rp 1.438.456.200, meminjam kepada kreditur karena tanpa
Tahun 2012 pendapatan yang diperoleh adanya tambahan modal pinjaman
yaitu Rp 307.602.180 dengan biaya yang keuntungan yang diperoleh cukup besar.
dikeluarkan sebesar Rp 1.302.397.820, DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2013 pendapatan yang diperoleh
Rp 362.753.190 dengan total biaya yang Donny, 2007. Analisis Kinerja Keuangan
dikeluarkan sebesar Rp 1.449.746.810 Perusahaan Dengan Menggunakan
Tahun 2014 pendapatan yang diperoleh Metode Rasio Pada PT BTN (Persero)
Cabang Medan. J. Universitas Sumatera
Rp 468.908.800 dengan total biaya yang Utara. Vol. 4 (2):1-7. Jurusan Akuntansi.
dikeluarkan sebesar Rp 1.521.141.200.
2. Adanya penambahan modal pinjaman Fitriani. 2013. Rentabilitas Usaha pada Industri
sebesar Rp 100.000.000 dengan tingkat Bawang Goreng Sal-Han di Kota Palu
Sulawesi Tengah. J. Agrotekbis. Vol. 1
bunga 18% pertahun usaha bawang (3):1-8. Fakultas Pertanian Universitas
goreng CV. Duta Agro Lestari Tadulako. Palu.
memperoleh nilai rata-rata rentabilitas
ekonomi sebesar 35,45%, berarti setiap Gitosudarmo. 2001. Manajemen Pemasaran.
Penerbit : BPFE Yogyakarta.
penambahan modal sebanyak Rp 100
maka menghasilkan keuntungan sebesar Juliana, 2014. Rentabilitas Usaha Industri Bawang
Rp 35,45,- dengan demikian usaha Goreng Mahkota di Kecamatan Palu
bawang goreng CV. Duta Agro Lestari Barat Kota Palu. J. Agrotekbis Vol. 3
(1):1-9. Fakultas Pertanian Universitas
dalam posisi yang menguntungkan, hal Tadulako. Palu.
ini disebabkan oleh nilai rentabilitas
ekonomi lebih besar dari bunga pinjaman Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Universitas
sedangkan nilai rentabilitas modal sendiri Indonesia Press. Jakarta.
dengan nilai rata-rata sebesar 34,26%, Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya.
hal ini berarti setiap penambahan modal PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
384