Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Currently, the wound care technique is experiencing rapid development, especially modern wound
dressing treatments that maintain the moist dressing principle. Wound care is one of the nurses' skills
that should be known by all nurses. Data shows that five out of eight nurses are not aware of modern
wound dressing techniques. This condition was becoming a cause for concern because inadequate
knowledge can make a non-comprehensive wound assessment and treatment that can slow down or
even hinder the client's wound healing process. This study aimed to determine the description of nurses'
knowledge of modern dressing wound care. Quantitative descriptive methods with total sampling
techniques were conducted on 50 respondents who worked in the inpatient rooms on 5th, 6th, and 7th
floor in June-July 2019. Univariate analysis was used to obtain an overview of nurses' knowledge of
modern dressing wound care techniques. Most of the nurses' knowledge about modern wound dressing
care has sufficient knowledge, namely 33 people (66%). Special training and seminars on modern
dressing need to be carried out to increase knowledge and ensure the authority of nurses in wound
care. Further researchers are advised to identify factors that influence nurses' knowledge of modern
dressing wound care.
Abstrak
Saat ini perawatan luka mengalami perkembangan pesat, khususnya perawatan luka modern dressing
yang mempertahankan prinsip lembap. Perawatan luka merupakan salah satu keterampilan perawat
yang seharusnya diketahui oleh semua perawat. Data menunjukkan bahwa lima dari delapan perawat
tidak mengetahui teknik perawatan luka modern dressing. Kondisi ini memprihatinkan karena
pengetahuan yang tidak memadai dapat membuat pengkajian dan perawatan luka menjadi tidak
komprehensif sehingga dapat memperlambat atau bahkan menghambat proses penyembuhan luka klien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang perawatan luka
modern dressing. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan total samping. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian berjumlah 50
responden yang bekerja di ruang rawat inap lantai 5, 6 dan 7 dan berlangsung pada Juni-Juli 2019.
Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan perawat terhadap
teknik perawatan luka modern dressing. Gambaran pengetahuan perawat tentang perawatan luka
modern dressing sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 33 orang (66%).
Pelatihan dan seminar khusus tentang modern dressing perlu dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan menjamin kewenangan perawat dalam melakukan perawatan luka. Peneliti
selanjutnya disarankan untuk menambah variabel penelitian yaitu faktor-faktor yang memengaruhi
pengetahuan perawat terhadap perawatan luka modern dressing.
Tabel 2. Gambaran Tingkat Pengetahuan dikutip dalam Amalia dan Hariyati (2013),
Perawat di Satu Rumah Sakit Indonesia menuliskan bahwa pendidikan yang
Barat (n=50) berkelanjutan merupakan pengalaman
Pengetahuan Perawat Persentase belajar yang sistematik untuk perawat
n
Modern Dressing (%) profesional agar dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan
Baik 12 24
Cukup 33 66 kontribusinya dalam pelayanan kesehatan
Kurang 5 10 sehingga dapat dipastikan bahwa perawat
yang memiliki jenjang pendidikan yang
Berdasarkan tabel 2 diperoleh data yang lebih tinggi memiliki pengetahuan yang
diperoleh sebagian besar responden baik. Mayoritas responden memiliki masa
memiliki pengetahuan cukup yaitu 33 kerja 1-5 tahun dengan jumlah 19 orang
perawat (66%) dilanjutkan dengan 12 (38%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
perawat (24%) memiliki tingkat penelitian Habibi (2015), dengan jumlah
pengetahuan yang baik tentang modern responden terbanyak terdapat di masa kerja
dressing. 1-5 tahun yaitu 6 orang (37,5%). Masa kerja
merupakan pengalaman seseorang yang
PEMBAHASAN akan menentukan pertumbuhan dalam
pekerjaan dan jabatan. Masa kerja juga
Penelitian ini menunjukkan bahwa menunjukkan seberapa lama seseorang
sebagian besar responden berjenis kelamin bekerja pada masing - masing kerjaan atau
perempuan yaitu sebanyak 45 perawat jabatan (Mareta, 2016).
(90%). Persepsi yang memandang bahwa
profesi perawat identik dengan kaum Temuan dalam penelitian ini menunjukkan
perempuan ini muncul sejalan dengan gambaran pengetahuan perawat tentang
pendapat bahwa profesi perawat yang perawatan luka Modern Dressing di satu
dominan melakukan aktivitas merawat dan rumah sakit swasta Indonesia Barat
melayani itu lebih wajar dilakukan oleh didominasi oleh kategori pengetahuan
perempuan (Rusnawati, 2012). Jumlah cukup. Hasil penelitian ini sejalan dengan
responden mayoritas dalam rentang usia penelitian Megawati (2010) yang dilakukan
17-25 tahun sebanyak 25 orang (50%) pada 27 perawat dengan hasil penelitian
sejalan dengan penelitian Naibaho, sebanyak 10 responden (37%) memiliki
Budiharto, dan Fauzan (2017) yang pengetahuan yang baik, 15 responden
memiliki jumlah perawat terbanyak yaitu (55,6%) memiliki pengetahuan yang cukup
pada kategori usia 17-25 tahun sebanyak 29 dan dua responden (7,4%) memiliki
orang (55, 8%). Pada usia ini seseorang pengetahuan yang kurang terhadap
mampu mengembangkan dirinya secara pelaksanaan luka kronik dengan konsep
personal dan mengetahui identitas diri lembab atau modern.
(Maslita, 2017). Mayoritas responden
memiliki tingkat pendidikan S1 sebanyak Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
28 orang (56%). American Nurses penelitian dari Chrisanto (2017) yang
Association & National Nursing Staff menunjukkan bahwa hasil penelitian dari
Development Organization (2010) yang 30 responden didominasi oleh kategori
pengetahuan tinggi dengan hasil penelitian
82 | Jurnal Keperawatan Raflesia, Volume 1 Nomor 2, November 2019
Temuan dari penelitian ini juga tidak Data menunjukkan sebanyak 33 responden
sejalan dengan penelitian dari Rasli, (66%) menjawab dengan tidak tepat
Suhartatik, dan Nurbaya (2018) yang terhadap butir pertanyaan nomer 8 yaitu
menunjukkan mayoritas responden mengenai proses pengkajian luka. Hal ini
memiliki pengetahuan kurang (76,1%). menjadi pertimbangan khusus karena
Ogunfowokan et al, (2016) turut dalam upaya memaksimalkan proses
menuliskan bahwa sebagian besar perawat penyembuhan luka, perawat dituntut untuk
memiliki pengetahuan kurang (60,1%) tidak hanya dapat melakukan pengkajian
tentang perawatan luka dengan luka sesuai parameter berdasarkan
menggunakan modern wound dressing. karakteristik luka, tetapi juga mengetahui
Kategori pengetahuan rendah sebanyak tindakan keperawatan apa yang perlu
94% juga mendominasi responden dalam dilakukan berikutnya. Hal ini bukan berarti
sebuah studi. Penulis menyatakan bahwa intervensi keperawatan seperti
perawat tidak mengetahui tentang modern mengobservasi dan mendokumentasikan
dressing terutama pada jenis hydrogels, ukuran luka, eksudat yang dihasilkan, jenis
hydrocolloid dan film dressing (Adejumo & jaringan luka yang terkena, menjadi hal
Illesanmi, 2016). yang tidak penting dalam melakukan
pengkajian luka, namun dokumentasi ini
Lebih lanjut lagi, Shidi (2016) dari negara diperlukan sebagai informasi dasar yang
Oman memiliki temuan yaitu perawat dipergunakan untuk menenentukan rencana
berada dalam kategori rendah dalam keperawatan berikutnya (Greatrex-White &
pengetahuan akan perawatan luka. Terdapat Moxey, 2013).
hubungan yang signifikan antara
pengetahuan perawat dengan usia perawat Temuan dari penelitian ini menunjukkan 1
(p=0,001) dan pengetahuan perawat dengan butir pertanyaan dengan dominansi
masa kerja perawat (p=0,001). Walaupun jawaban salah terbanyak berasal dari butir
demikian, beberapa perawat merasa pertanyaan nomer 4, tentang prinsip
berharga saat melihat kemajuan perawatan luka lembab. Sebanyak 42
penyembuhan luka pasien yang mereka responden (80%) memilih untuk
rawat. Di satu sisi, perawat mengatakan melakukan debridemen manual sebagai
bahwa perawat tidak dapat bekerja dengan bagian dari teknik perawatan luka lembab.
lebih mandiri karena mereka memiliki Hal ini bertentangan dengan Swenty (2016)
pengetahuan akan pengelolaan luka tekan yang menuliskan bahwa prinsip perawatan
Sidabutar, dkk, Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Luka | 83
Fife., & Carter. (2012). Wound care outcomes Maslita, K. (2017). Gambaran kinerja perawat
and associated cost among patients pelaksana di ruang rawat inap rumah
treated in US outpatient wound sakit umum kabupaten tangerang.
centers: Data from the US wound Diakses dari
registry. Retrieved from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bit
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed stream/123456789/37477/1/KAREN%
/25875947. 20MASLITA-FKIK.pdf.
Rasli, A., Suhartatik., & Nurbaya. (2018). Swenty, C. F. (2016). Principles to guide your
Hubungan pengetahuan dan sikap dressing choice. The Journal for Nurse
perawat dengan perawatan luka Practitioners, 12(3).
modern diabetes melitus menggunakan http://dx.doi.org/10.1016/j.nurpra.201
tehnik moist di rsud labuang baji 5.12.006.
makassar. Diakses dari
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php Yulianto, A. (2016). Hubungan tingkat
/jikd/article/download/790/659/. pengetahuan tentang perawatan luka
dengan kepatuhan perawat dalam
Rosner, F. (2013). Professionalization of melaksanakan prosedur perawatan
nursing responsibilities in wound luka. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(9), 1-
management by academization: From 14. Diakses dari https://e-
an accompanying nursing to evidence- journal.stikesmuh-
based healing-related activities. Wound pringsewu.ac.id/index.php/JIK/article/
Medicine, 1-8. http://dx.doi.org/ download/34/33.
10.1016/j.wndm.2013.04.001.