You are on page 1of 11

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp. 148 - 158

STRATEGI KERJASAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA


DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI) DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI LULUSAN PADA SMK NEGERI 3 BANDA ACEH
Azizah1, Murniati AR.2, Khairuddin3.
1)
Magister Administrasi Pendidikan Peogram Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Prodi Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Email Penulis: azizahbuloh4@gmail.com

Abstract: Strategy is an art to manage resources in order to achieve the goals effectively and
efficiently. This study aimed to find out the capability of principal in establishing cooperation,
including cooperation program between vocational high school (SMK) and business and
industrial organization (DU/DI), mechanism of cooperation between SMK and DU/DI to improve
the competence of graduates, and factors that influenced the cooperation between SMK and
DU/DI. This study used qualitative approach with descriptive method. Techniques of data
collection used were interview, observation, and documentation study. Subjects of this study were
DU/DI, principal, vice principal for public relations, and school counselors in State SMK 3 of
Banda Aceh. It was found from the results of the study that the cooperation programs between
60. DQG '8 ', ZHUH VKRZQ IURP WKH VFKRRO¶V YLVLRQ DQG PLVVLRQ WKH IRUPXODWLRQ RI FXUULFXOXP
the implementation of cooperation and the assessment report of cooperation. The mechanism of
cooperation was shown from the agreement of both parties in the form of MOU in the
implementation of industrial practice and other cooperation, which were guest speaker, the
implementation of competency test, and other seminars. Factors that influenced the cooperation
between SMK and DU/DI in improving the competence of graduates were shown from the
LQYROYHPHQW DQG WKH FRPPLWPHQW RI VFKRRO SHUVRQQHO LQ IRUPXODWLQJ VFKRRO¶V UHJXODWLRQ DQG
profile. It is hoped that the principal and vice principal for public relations can foster the
cooperation continuously. The cooperation that bases on the MOU should be socialized, so that
both parties can exercise their rights and fulfill their obligations effectively. It is also hoped that
State SMK 3 of Banda Aceh and the stakeholder can be more communicative in establishing
cooperation in improving the competence of graduates of State SMKN 3 of Banda Aceh.

Keywords: Strategic Relations and Cooperation Competency SMK

Abstrak: strategi merupakan seni untuk mengelola sumber daya agar mampu mencapai sasaran
yang dituju dengan efektif dan efesien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama, meliputi: Program kerjasama SMK;
Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI untuk meningkatkan kompetensi lulusan; dan Faktor
yang mempengaruhi hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI. Melalui pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan
studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah DU/DI, kepala sekolah, waka humas, dan guru
pembimbing pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. Hasil penelitian ditemukan: Program SMK yaitu
merumuskan visi dan misi sekolah, penyusunan kurikulum bersama, dan menjalin kerjasama
dengan DU/DI; Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI tergambar dari adanya kesepakatan
kedua belah pihak dalam bentuk MOU dalam pelaksanaan prakerin , kerjasama lain adalah
guestpeaker, pelaksanaan uji kompetensi, audiensi dan seminar lainnya; dan faktor yang
mempengaruhi hubungan kerjasama SMKN3 dengan DU/DI dalam meningkatkan kompetensi
lulusan adalah terlihat dari adanya keterlibatan dan komitmen bersama tenaga personil sekolah
dalam penyusunan regulasi dan profil sekolah. Diharapkan kepada kepala sekolah dan waka humas
agar program kerjasama dengan DU/DI terus dibina secara berkesinambungan, kerjasama yang
dilaksanakan dengan dasar MOU harus disosialisasikan agar kedua belah pihak dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya secara tepat guna, kepada SMKN 3 dan stakeholder agar
lebih komunikatif dalam menjalin hubungan kerjasama dalam meningkatkan kompetensi lulusan
pada SMKN3 Banda Aceh.

Kata Kunci: Strategi Hubungan Kerjasama dan Kompetensi Lulusan SMK

Volume 3, No. 2, Mei 2015 148


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN kerja dan berkualitas profesional yang


Pendidikan pada dasarnya merupakan diharapkan mampu berperan sebagai alat
suatu usaha pengembangan sumber daya unggulan bagi dunia usaha dan industri di
manusia (SDM), yang dibutuhkan dalam Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
berbagai aspek pembangunan dalam rangka Agar lulusan SMK dapat meningkatkan
mewujudkan masyarakat yang berbudaya, kompetensi yang berkualitas maka dalam
berakhlak mulia, berkepribadian, cerdas dan pelaksanaan proses pembelajaran seharusnya
memiliki ketrampilan hidup sejahtera. Menurut SMK dan Dunia Usaha dan Dunia Industri
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1, (DU/DI) menjalin hubungan kerjasama agar
menjelaskan bahwa: ³Pendidikan adalah usaha penguasaan kemampuan belajar siswa
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana didapatkan melalui kegiatan belajar di sekolah
belajar dan proses pembelajaran agar peserta dan DU/DI.
didik secara aktif mengembangkan potensi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual Negeri 3 Banda Aceh, (2013:5) menyebutkan:
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, Prakerin merupakan bagian dari program
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan setiap peserta didik di Dunia Usaha dan Dunia
negara. Industri (DU/DI), sebagai wujud nyata dari
Program Sekolah Menengah Kejuruan pelaksanaan sistem pendidikan SMK yaitu
(SMK) adalah program pendidikan menengah Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam rangkan
yang berbentuk penguatan pendidikan ³Link dan Macth´ EHUWXMXDQ PHQLQJNDWNDQ
vokasional dengan tujuan mempersiapkan kualitas lulusan SMK sebagai sumber daya
lulusan yang tidak melanjutkan kejenjang Indonesia yang handal, kompeten dan
pendidikan tinggi untuk lebih siap masuk dunia profesional. menjalin hubungan kerjasama SMK
kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dengan DU/DI perlu dibina secara
pada bidangnya. Pendidikan kejuruan menurut berkesinambungan karena sangat diperlukan
Evans (Murniati, 2009:1) adalah ³bagian dari dalam pelaksanaan pembelajaran di tingkat
sistem pendidikan yang mempersiapkan kejuruan dalam upaya menghasilkan lulusan
seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu yang kompeten sesuai bidang keahliannya dan
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan tuntutan dunia kerja.
daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya´. Banyak lulusan SMK Negeri 3 Banda
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Aceh yang tidak terserap dunia kerja, karena
sebagai salah satu lembaga pendidikan, tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan
mempunyai misi atau tujuan untuk menyiapkan setempat. Masih banyak kendala yang ditemui,
tenaga kerja yang mampu mengisi lapangan dalam upaya mencetak lulusan yang berkualitas

Volume 3, No. 2, Mei 2015 149


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dan dapat bersaing di dunia kerja. Maka pihak ³6WUDWHJL DGDODK VXDWX UHQFDQD
SMK perlu menjalin hunbungan yang lebih tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi
terbuka denga DU/DI agar proses pembelajaran dan sarana yang ada untuk meningkatkan
dan pelatihan dapat berjalan sejalan sehingga HIHNWLILWDV GDQ HIHVLHQVL SHQJDMDUDQ´ Sekolah
menghasilkan lulusan yang kompeten dibidang merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan
keahliannya. unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai
Pihak sekolah belum kreatif membina organisasi di dalamnya terdapat berbagai
hubungan kerjasama dengan DU/DI, sehingga dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan
dalam mewujudkan visi dan misi SMK Negeri 3 saling menentukan.
Banda Aceh agar menghasilkan tamatan yang Wahjosumidjo (2011:349) menyatakan
terampil sesuai dengan program keahlian dan ³NXQFL NHEHUKDVLODQ VXDWX VHNRODK SDGD
penempatan lulusan di dunia industri masih hakikatnya terletak pada efesiensi dan
ditemukan beberapa hambatan. Secara garis efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
besar hambatan dalam menghasilkan kualitas Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan
lulusan yang terserap DU/DI dipengaruhi oleh kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah
faktor utamanya masih terdapat pada perbedaan DGDODK NHEHUKDVLODQ VHNRODK´ Keberhasilan
kebutuhan dan sudut pandang antara SMK pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh
Negeri 3 Banda Aceh yang berorientasi pada keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola
pelatihan dan pembentukan sumber daya tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.
manusia dengan pihak DU/DI yang berorientasi Kepala sekolah merupakan salah satu komponen
bisnis dengan mengejar keuntungan.Mengingat pendidikan yang berpengaruh dalam
masih terdapatnya perbedaan antara sistem nilai meningkatkan kinerja guru. Setiap kepala
dan kebutuhan yang berlaku di SMK dengan sekolah diharapkan pada tantangan untuk
DU/DI, maka pihak SMK Negeri 3 Banda Aceh melaksanakan pengembangan pendidikan secara
perlu menyiasati dengan menjalin hubungan terarah, berencana dan berkesinambungan.
kerjasama yang lebih intensif, terbuka dan Konsep Hubungan Kerjasama
kreatif dengan DU/DI dalam upaya Hubungan sekolah dan masyarakat
meningkatkan kompetensi lulusan. memiliki pengertian yang sangat luas seperti
hubungan masyarakat dengan sekolah
KAJIAN PUSTAKA merupakan komunikasi dua arah antara
Strategi Kerjasama Sekolah organisasi dengan publik secara timbal balik
Istilah strategi digunakan dalam dunia baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
militer yang diartikan sebagai cara penggunaan manajemen dengan meningkatkan pembinaan
seluruh kekuatan militer untuk memenangkan kerjasama serta pemenuhan kepentingan
suatu peperangan. Menurut Slameto (Riyanto bersama. Menurut Soetopo dan Soemanto (Tim

Volume 3, No. 2, Mei 2015 150


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Dosen Administrasi Pendidikan UPI 2012:278), sebaiknya dibuat MoU secara formal dalam
VHFDUD OHELK XPXP GLNDWDNDQ EDKZD ³KXEXQJDQ bentuk naskah kesepakatan kerjasama.
sekolah dan masyarakat diartikan sebagai suatu Prinsip Hubungan Kerjasama
proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan Prinsip kerjasama industri antara sekolah
pengertian warga tentang kebutuhan dan praktik dengan dunia kerja pada akhirnya mempunyai
pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki tujuan untuk mempercepat waktu penyesuaian
VHNRODK´ bagi lulusan Sekolah Kejuruan dalam memasuki
Upaya menjalin hubungan kerjasama dunia kerja yang pada akhirnya akan
antara sekolah dengan dunia usaha dan industri meningkatkan mutu sekolah menengah
sangat diperlukan untuk mendukung kejuruan. Pendidikan kejuruan mampu menyita
terselenggaranya program SMK. SMK adalah perhatian berbagai pihak, terutama stakeholders
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang pendidikan, dikarena prinsip pendidikan
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada kejuruan mempengaruhi perilaku pelanggan
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan pendidikan.
dari SMP, MTs, atau sederajat. Menurut Perhatian yang besar terhadap pendidikan
Pedoman Praktek Kerja SMK Negeri 3 Banda kejuruan tentu saja terkait dengan prinsip-
Aceh (2013:6) pelaksanaan kerjasama SMK prinsip pendidikan kejuruan, seperti yang
dengan DU/DI dapat dilihat: (1) Pengembangan diidentifikasi oleh Barlow (Murniati dan Usman
hubungan kerjasama antara SMK dengan DU/DI 2009:20), yaitu: (1) Pendidikan kejuruan adalah
dilaksanakan melalui koordinasi tugas dan suatu suatu perhatian rasional tenaga kerja,
tanggung jawab komite sekolah, (2) Hubungan pendidikan industri, pertanian dan bantuan
kerjasama dikembang kan dengan prinsip saling pemerintah, kebutuhan ekonomi merupakan
menguntungkan, khususnya dalam suatu kerangka nasional dari pendidikan
pengembangan sumber daya manusia dan kejuruan; (2) Pendidikan kejuruan memelihara
peningkatan masing-masing pihak, (3) Inisiatif pertahanan umum dan memajukan kesejahteraan
pengembangan hubungan kerjasama harus umum; (3) Pendidikan kejuruan mempersiapkan
dimulai dari pihak SMK, terutama dalam remaja dan dewasa, merupakan suatu tanggung
membangun saling pengertian masing-masing jawab sekolah pemerintah, demokratisasi
pihak, (4) SMK harus memiliki data yang pendidikan dimana pemerintah memperlihatkan
lengkap dan akurat tentang peta dunia Usaha/ konsensus yang baik untuk kebutuhan
Industri/ Kerja disekitarnya, (5) SMK bersama pendidikan kejuruan pada sistem pendidikan
komite sekolah harus dapat mengatur sarana, sekolah pemerintah; (4) Pendidikan kejuruan
personal dan jadwal kegiatan perkembangan memerlukan suatu pendidikan dasar; (5)
hubungan kerjasama, dan (6) Jalinan kerjasama Pendidikan kejuruan direncanakan dan dipimpin
antara SMK dan Dunia Usaha/Dunia Industri, dalam kerjasama yang erat dengan pengusaha

Volume 3, No. 2, Mei 2015 151


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dan industri; (6) Pendidikan kejuruan kegiatan bersama, memberi dukungan dana
memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk pengadaan fasilitas, dukungan spritual
yang bernilai dalam pasar tenaga kerja; (7) dalam pembentukan berbagai diklat sekolah,
Pendidikan kejuruan memberikan pendidikan memberika isentif kepada guru, dan
lanjutan untuk anak remaja dan dewasa. memberikan gaji guru kontrak. Hubungan
Proses Hubungan Kerjasama kerjasama dengan majelis sekolah dan orang tua
Dalam penyelenggara pendidikan, siswa pada dasarnya cukup mendukung, seperti
sekolah kejuruan ini menjalin kerjasama baik melakukan promosi sekolah secara bersama,
anggota internal maupun eksternal sekolah, menyetujui kegiatan sekolah.
kerjasama yang dijalin bersifat formal dan Hubungan kerjasama dengan komite
informal. Rohiat (2010:67) mengemukakan sekolah berlangsung sangat baik, dimana komite
³HVHQVL KXEXQJDQ VHNRODK GDQ masyarakat sekolah tetap membantu dan mendukung,
adalah untuk meningkatkan keterlibatan, bahkan selalu memonintor kegiatan sekolah.
kepedulian, kepemilikan, dan dukungan dari Dalam Lampiran II Kepmendiknas Nomor 044
masyarakat, terutama dukungan moral dan Tahun 2002 (Engkoswara dan Komariah
finansial. Dalam arti sebenarnya, hubungan 2011:297), komite sekolah didefinisikan sebagai
sekolah dan masyarakat sudah disentralisasikan ³EDGDQ PDQGLUL \DQJ PHZDGDKL SHUDQVHUWD
VHMDN ODPD´ masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,
Hubungan kerjasama dengan anggota pemerataan dan efesiensi pengelolaan
eksternal dilakukan dengan DU/DI, bersifat pendidikan di satuan pendidikan, baik pada
kemitraan dalam kegiatan prakerin. Prakerin pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan
merupakan kegiatan yang dulunya disebut VHNRODK PDXSXQ MDOXU SHQGLGLNDQ OXDU VHNRODK´
dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), Fungsi dan Tujuan SMK
menurut Sidi (Jayuz 2013. http://hisyamjayuz. Pendidikan kejuruan menjadi strategis
blogspot.com/ 2013/12/) adalah ³VXDWX bentuk dan krusial dalam pembangunan. Produk
penyelenggaraan pendidikan keahlian pendidikan kejuruan mampu menjadi jembatan
profesional, yang memadukan secara sistematik antara kepentingan masyarakat dengan
dan sinkron antara program pendidikan di kepentingan negara. Upaya yang dilakukan
sekolah dan program pengusahaan yang dalam meningkatkan pertumbuhan pendidikan
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di kejuruan tidak terlepas dari fungsi pendidikan
dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat kejuruan. Daud (2013:8) menyatakan
keahlian SURIHVVLRQDO´ ³SHQJHORODDQ SHQGLGLNDQ NHMXUXDQ MXJD
Hubungan kerjasama dengan Pemda dan terpengaruh dengan pandangan marjinalisasi
instansi terkait telah dilakukan dengan baik, tadi, sehingga secara langsung telah
seperti pemberian rekomendasai, melakukan menempatkan eksistensi, atau kebijakan

Volume 3, No. 2, Mei 2015 152


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

terhadap pendidikan ini cukup memprihatikan kejuruan sebagai program pengembangan


baik pada tataran teoritis-perencanaan maupun sumber daya manusia.
dalam realitas kehidupan keseharian Faktor yang Mempengaruhi Hubungan
Kerjasama SMK
PDV\DUDNDW´
Kompetensi Lulusan SMK Sekolah menengah kejuruan (SMK)
Lulusan pendidikan SMK merupakan merupakan salah satu jenjang pendidikan formal
lulusan yang dibekali dengan serangkaian diharapkan mampu mempersiapkan calon
keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan oleh tenaga kerja tingkat menengah yang berkualitas.
dunia kerja. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Kurikulum harus disesuaikan dengan
Tahun 2003, Pasal 35 disebutkan bahwa kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja
³standar kompetensi lulusan merupakan terutama DUDI. Guru yang mengajar wajib
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup meningkatkan kompetensi mengajarnya,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta sehingga pembelajaran yang dilaksanakan lebih
didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya efektif. Sumber daya manusia dapat dilihat dari
dari suatu satuan pendidikan pada jenjang dua aspek yaitu aspek kualitas artinya jasa kerja
pendidikan dasar dan menengah´. yang dihasilkan oleh tenaga kerja untuk
Peran DU/DI dalam Eksistensi SMK mencapai suatu hasil produksi, sedangkan aspek
Penyelarasan pendidikan dengan kuantitas adalah jumlah penduduk atau tenaga
kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, kerja yang mampu bekerja.
argumen untuk yang mengomentari Notoatmodjo (2009:12) menyatakan
adalah sekolah tidak dapat lagi kita pikirkan bahwa ³GDODP SHODNVDQDDQ pengembangan
sebagai suatu lembaga sosial yang berdiri sumber daya manusia ini perlu
sendiri, terlepas dari lembaga-lembaga sosial mempertimbangkan berbagai faktor, baik dari
lain. Murniati dan Usman (2009:108) dalam diri organisasi itu sendiri maupun dari
PHQ\DWDNDQ ³3UDNHULQ \DQJ HIHNWLI DGDODK luar organisasi yang bersangkutan (internal
prakerin yang dilakukan jika memenuhi PDXSXQ HNVWHUQDO ´ Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan sekolah dan kebutuhan pihak hubungan kerjasama SMK dengan DUDI, yaitu:
industri. Untuk itu perlu kerjasama dan (1) Kualitas Tenaga Pendidik, (2) Kompetensi
sinkronisasi dari segi akademik dan meterial Tenaga Kerja, (3) Sarana Prasarana, (4)
dalam pelakVDQDDQ\D´ Hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI, (5)
Hakikat pembaruan pendidikan kejuruan Potensi daerah, (6) Kemampuan IPTEK, dan (7)
sesuai dengan kebijakan Link and match adalah Kebijakan Pemerintah.
perubahan dari pola lama yang cenderung
berbentuk pendidikan ke suatu yang lebih
terang, jelas dan kongkret menjadi pendidikan

Volume 3, No. 2, Mei 2015 153


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

METODE PENELITIAN PHQ\DWDNDQ ³'DODP SHQHOLWLDQ


Pendekatan yang digunakan dalam kualitaif, pengumpulan data dilakukan pada
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif natural setting (kondisi yang alamiah), sumber
dengan menggunakan metode deskriptif. data primer, dan teknik pengumpulan data lebih
Mulyana (Satori dan Komariah, 2010:23) banyak pada observasi berperan serta
mengatakan: ³SHQGHNDWDQ NXDOLWDWLI FHQGHUXQJ (participan observation), wawancara mendalam
mengarah pada penelitian yang bersifat (in depth interview GDQ GRNXPHQWDVL´.
naturalistik fenomenologis dan penelitian Analisis dan interpretasi data merujuk
etnografi. Karenanya, seringkali penelitian pada landasan teori yang berhubungan dengan
kualitatif dipertukarkan dengan penelitian masalah yang diteliti, Usman dan Akbar
naturalistik atau naturalistic inquiry dan (2009:85-87) terdiri tiga alur yaitu: (1) reduksi
etnografi daODP DQWURSRORJL NRJQLWLI´ data, (2) penyaringan data, dan (3) penarikan
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada kesimpulan atau verifikasi.
SMK Negeri 3 Banda Aceh, dengan subjeknya
HASIL PEMBAHASAN
adalah guru pembimbing, waka humas, dan
Hasil Penelitian
kepala sekolah SMK Negeri 3 Banda Aceh serta
Pengembangan program sekolah
DU/DI. Instrumen dalam penelitian adalah
didasarkan kepada rancangan yang diusulkan
peneliti sendiri, sebab dalam penelitian yang
oleh ketua bidang keahlian masing-masing yang
menggunakan pendekatan kualitatif, Sebagai
disesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan
³key instrument´ SHQHOLWL PHPEXDW VHQGLUL
DU/DI. Program yang diberikan kepada peserta
seperangkat pedoman observasi, pedoman
didik didasarkan pada kurikulum dan
wawancara, dan studi dokumentasi.
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan DU/DI
Untuk memperoleh daya yang shahih dan
dan kondisi daerah. Dalam proses
absah, terutama yang diperoleh lewat observasi
penyelenggaraan pendidikan dilakukan
dan wawancara diperlukan teknik pemeriksaan.
kerjasama dengan anggota internal dan eksternal
Salah satu teknik yang digunakan adalah
sekolah, seperti DU/DI, Pemda, Komite dan
memeriksa derajat kepercayaan. Satori dan
Kadin, dengan strategi informasi dan formal
Komariah (2010:164) menjelaskan bahwa uji
melalui tugas, pengajuan proposal, audiensi dan
NHDEVDKDQ ³3HQHOLWLDQ NXDOLWDWLI GLQ\DWDNDQ
promosi. Program yang telah dirumuskan
absah apabila memiliki derajat keterpecayaan
sebagai kegiatan sekolah diantaranya program
(credibity), keteralihan (transferability),
proses pembelajaran, unit produksi, prakerin,
kebergantungan (dependability), dan kepastian
regional center, pengembangan hubungan,
FRQILUPDELOLW\ ´
pengembangan sumber daya, dan realisasi
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
eksistensi sekolah.
berbagai setting, sumber, dan cara. Sugiyono

Volume 3, No. 2, Mei 2015 154


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Mekanisme merupakan tata cara untuk mutual simbiotik yang dapat diciptakan oleh
mengelola sumber daya agar mampu mencapai sekolah. Hubungan kerjasama dengan majelis
sasaran yang dituju dengan efektif dan efesien. sekolah dan orang tua siswa pada dasarnya
Upaya dalam peningkatan kerjasama dengan cukup mendukung, seperti melakuka promosi
DU/DI pada dasarnya cukup positif untuk sekolah secara bersama, menyetujui atau
industri-industri dalam skala besar, baik moril memberi rekomendasi terhadap kegiatan-
maupun materil, dan saling memberi dan kegiatan sekolah. Hubungan kerjasama dengan
menerima, seperti DU/DI bersedia menjadi Pemda dan instansi terkait telah dilakukan
guest peaker, juri dalam pelaksanaan uji dengan baik, seperti pemberian rekomendasi,
kompetensi, saling tukar informasi tentang melakukan kegiatan bersama, memberikan
kebutuhan yang dibutuhkan DU/DI dan sekolah. dukungan dana untuk pengadaan fasilitas,
Pemberian teori, pelatihan dan praktik di sekolah dukungan spiritual dalam pembentukan berbagai
dan DU/DI hendaknya sesuai dengan standar diklat sekolah, memberikan isentif kepada guru,
kurikulum yang berlaku, dan perlunya dan memberikan gaji guru kontrak. Hubungan
pengembangan yang sesuai dengan kondisi kerjasama dengan Kadin tampak dalam kegiatan
nyata di daerah. Prakerin yang efektif adalah membantu menjembatani sekolah dengan
prakerin yang dilakukan jika memenuhi DU/DI, melakukan dan memberikan sertifikasi
kebutuhan sekolah dan kebutuhan pihak uji kompetensi kepada siswa, dan melakukan
industri. Kerjasama dan sikronisasi dari segi promosi eksistensi SMK dalam kegiatan-
akademik dan material dalam pelaksanaannya. kegiatan nasional. Kurikulum disesuaikan
Sedangkan di DU/DI siswa belajar dengan dengan perkembangan kebutuhan stakeholders
instruktur dan biaya DU/DI. yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan
Hubungan kerjasama merupakan inti dari teknologi, maka seluruh program materi dan
kegiatan kepemimpinan yang harus dilakukan proses pengajaran dan pembelajaran dapat
dalam suatu organisasi baik antara anggota menyesuaikan diri dengan apa yang dibutuhkan
internal sekolah dan kerjasama antara sekolah DU/DI, siswa dan masyarakat pengguna.
dengan pihak-pihak yang terkait di luar sekolah Pembahasan
merupakan salah satu faktor penentu dalam Pencapaian tujuan SMK yang ideal dan
mencapai tujuan sekolah. Kerjasama dengan dukungan dari berbagai pihak dilakukan melalui
anggota internal sekolah harus bersifat formal kerjasama, baik dengan anggota internal sekolah
dan informal. Kemampuan sekolah dalam maupun dengan pihak-pihak terkait di luar
menjalin kerjasama yang harmonis akan tampak sekolah, seperti DU/DI. Kegiatan lain
pada perilaku kepemimpinan inovatif. diantaranya kunjungan ke berbagai pihak,
Pemberdayaan anggota eksternal sekolah sangat melaksanakan seminar, audiensi, laporan
ditentukan oleh hubungan kerjasama yang bulanan dan tahunan, diskusi, dan saling tukar

Volume 3, No. 2, Mei 2015 155


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

informasi. Dalam meningkatkan kualitasnya, menyesuaikan diri terhadap tuntutan DU/DI


SMK perlu bekerjasama dengan berbagai pihak serta memperhatikan tuntutan lingkungan
antara lain DU/DI, perguruan tinggi, dan dimana SMK itu berada. SMK juga harus
masyarakat lainnya. Kerjasama tersebut mampu melakukan berbagai terobasan dalam
dilakukan atas dasar saling menguntungkan. pengembangan program, pengadaan anggaran
Menurut wahjosumidjo (2011:199), kerjasama dan pengembangan prosedur. Kurikulum
tersebut di atas sangat diperlukan, terutama seyogianya memang perlu dievaluasi dan
untuk: (1) Mengusahakan kesesuaian antara isi diadakan penyesuaian guna menyelaraskan
program dengan berbagai macam keterampilan dengan perkembangan zaman.
berproduksi yang diperlukan oleh DU/DI; (2) Dalam menjalin hubungan kerjasama
Kemungkinan untuk membuka kesempatan antara SMK Negeri 3 dengan DU/DI, tentu ada
berpraktik bagi para peserta didik, sehingga para faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut
peserta didik secara nyata telah melakukan ada yang berasal dari dalam organisasi (internal)
latihan berbagai macam keterampilan dan luar organisasi (eksternal). Adapun faktor
berproduksi yang diperlukan oleh DU/DI setelah yang berasal dari dalam organisasi SMK itu
belajar; (3) Lebih memantapkan penyaluran dan sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari
pemupukan para lulusan atau alumni sekolah luar organisasi SMK (eksternal), terdiri dalam
sesuai dengan keterampilan berproduksi yang beberapa aspek, yaitu: (1) Tenaga pendidik
milikinya. SMK; (2) Kompetensi pendidik SMK, (3)
Mekanisme merupakan tata cara untuk Sarana dan prasarana SMK, (4) Kemampuan
mengelola sumber daya agar mampu mencapai IPTEK, dan (5) Kebijakan Pemerintah.
sasaran yang dituju dengan efektif dan efesien.
KESIMPULAN DAN SARAN
Mekanisme merupakan langkah komprehensif
Kesimpulan
yang akan ditempuh dalam pencapaian misi dan
Program pencapaian tujuan SMK melalui
tujuan organisasi. Sedangkan kebijakan
kerjasama dengan DU/DI untuk menghasilkan
merupakan pedoman luas yang menghubung-
lulusan yang kompeten yang sesuai dengan
kan mekanisme dan implementasi dari berbagai
pasar kerja. Program kerjasama SMKN 3 Banda
sub-sub sistem yang ada dalam organisasi.
Aceh dengan DU/DI terus dibina dan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
dikembangkan yaitu tergambar dari adanya
(Grafura dan Wijayanti 2014:63) adalah
keterlibatkan DU/DI dalam menyusun
³Strategi sebagai ilmu dan seni menggunaka
kurikulum bersama untuk terlaksananya
semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
pelatihan praktek kerja indutri (Prakerin)
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.
pemagangan guru, unit produksi dan
Lebih khusus lagi, dalam konteks
pendayaguanaan fasilitas kedua belah pihak.
SHPEHODMDUDQ´ 60. KHQGDNQ\D PDPSX

Volume 3, No. 2, Mei 2015 156


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Program yang direncanakan mencakup dalam meningkatkan kompetensi lulusan pada


kebutuhan, tujuan, sistem pelaksanaan, waktu, SMKN 3 Banda Aceh.
dan penilaian prakerin. Saran
Mekanisme merupakan cara dalam Program kerjasama antara SMKN 3
mengelola sumber daya agar mampu mencapai Banda Aceh dengan DU/DI perlu dipertahankan
sasaran yang dituju dengan efektif dan efesien dengan keterlibatan seluruh komponen dan
serta memaksimalkan keunggulan dan stakeholder agar keterkaitan dan kesepadanan
meminimalkan keterbatasan. Mekanisme dalam menghasilkan lulusan yang berkompeten
kerjasama SMKN 3 Banda Aceh dengan DU/DI dapat terealisasi sesuai dengan tujuan SMK.
adalah membuat MOU dengan waktu yang tidak Langkah yang dilakukan dalam mengikat
terbatas sehingga pihak DU/DI selalu siap hubungan kerjasama sekolah dengan DU/DI,
menerima siswa yang melaksanakan magang di dengan sistem MOU yang disepakati harus
DU/DI. Selain itu, pihak SMKN 3 Banda Aceh disosialisasi antar kedua belah pihak agar
mengundang DU/DI ke sekolah untuk memberi keduanya dapat menjalankan hak dan kewajiban
materi tentang perkembangan ilmu di pasar kerja sesuai kesepakatan.
sehingga siswa dapat menyesuaikan diri ketika Kepada pihak SMK Negeri 3 Banda Aceh
terjun ke dunia kerja. Mengajak DU/DI dalam harus lebih proaktif dalam membina hubungan
mengikuti seminar, audiensi dan melibatkannya kerjasama dengan para stakeholder dalam
dalam pelaksanaan uji kompetensi siswa. rangka meningkatkan strategi kerjasama SMK
Dalam menjalin hubungan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
SMK Negeri 3 dengan DU/DI, tentu ada faktor (DU/DI) untuk meningkatkan kompetensi
yang mempengaruhinya. Faktor tersebut ada lulusan.
yang berasal dari dalam organisasi (internal) dan
DAFTAR PUSTAKA
ada juga yang berasal dari luar organisasi
Daud, Darni M. (2013). Dinamika Pendidikan
(eksternal). Adapun faktor yang berasal dari dalam Tantangan Global. Yogyakarta:
Grafindo Litera Media.
dalam organisasi SMK itu sendiri (internal):
Engkoswara dan Komariah, Aan. (2011).
yaitu adanya komitmen bersama personel Administrasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
sekolah dalam pendelegasian tugas, tersedianya
Grafura, Lubis dan Wijayanti, Ari. (2014).
SDM yang handal dan bengkel untuk praktek. Strategi Implementasikan Pendidikan sesuai
Kurikulum 2013 di Jenjang SMK. Jakarta:
Sedangkan faktor yang berasal dari luar
Prestasi Pustaka.
organisasi SMK (eksternal): Terjalinnya Jayuz, Hisyam. (2013). Pengelolaan Pendidikan
Sistem Ganda. Tersedia [On-line]
hubungan kerjasama dengan orang tua, Komite
http://hisyamjayuz.blogspot.com/ 2013/12/,
sekolah, Pemda dan Kadin sehingga sekolah diakses pada tanggal 12 Mei 2014.
Murniati AR dan Usman, Nasir. (2009).
dapat membina hubungan kerjasama dengan
Implementasi Manajemen Stratejik: dalam
dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DU/DI) Pemberdayaan Sekolah Menengah

Volume 3, No. 2, Mei 2015 157


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kejuruan. Bandung: Citapustaka Media Wahjosumidjo. (2011). Kepemimpinan Kepala


Perintis. Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Notoatmodjo, Soekirdjo. (2009). Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma Baru
Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran
yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Prenda
Media.
Rohiat. (2010). Manajemen Sekolah: Teori
Dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika
Aditama.
6DWRUL 'MDP¶DQ GDQ .RPDULDK $DQ
Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
SMK Negeri 3 Banda Aceh. (2013). Jurnal
Kegiatan Praktek Industri. Kota Banda
Aceh.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitaif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI.
(2012). Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady.
(2009). Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.

Volume 3, No. 2, Mei 2015 158

You might also like