Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Strategy is an art to manage resources in order to achieve the goals effectively and
efficiently. This study aimed to find out the capability of principal in establishing cooperation,
including cooperation program between vocational high school (SMK) and business and
industrial organization (DU/DI), mechanism of cooperation between SMK and DU/DI to improve
the competence of graduates, and factors that influenced the cooperation between SMK and
DU/DI. This study used qualitative approach with descriptive method. Techniques of data
collection used were interview, observation, and documentation study. Subjects of this study were
DU/DI, principal, vice principal for public relations, and school counselors in State SMK 3 of
Banda Aceh. It was found from the results of the study that the cooperation programs between
60. DQG '8 ', ZHUH VKRZQ IURP WKH VFKRRO¶V YLVLRQ DQG PLVVLRQ WKH IRUPXODWLRQ RI FXUULFXOXP
the implementation of cooperation and the assessment report of cooperation. The mechanism of
cooperation was shown from the agreement of both parties in the form of MOU in the
implementation of industrial practice and other cooperation, which were guest speaker, the
implementation of competency test, and other seminars. Factors that influenced the cooperation
between SMK and DU/DI in improving the competence of graduates were shown from the
LQYROYHPHQW DQG WKH FRPPLWPHQW RI VFKRRO SHUVRQQHO LQ IRUPXODWLQJ VFKRRO¶V UHJXODWLRQ DQG
profile. It is hoped that the principal and vice principal for public relations can foster the
cooperation continuously. The cooperation that bases on the MOU should be socialized, so that
both parties can exercise their rights and fulfill their obligations effectively. It is also hoped that
State SMK 3 of Banda Aceh and the stakeholder can be more communicative in establishing
cooperation in improving the competence of graduates of State SMKN 3 of Banda Aceh.
Abstrak: strategi merupakan seni untuk mengelola sumber daya agar mampu mencapai sasaran
yang dituju dengan efektif dan efesien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
kepala sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama, meliputi: Program kerjasama SMK;
Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI untuk meningkatkan kompetensi lulusan; dan Faktor
yang mempengaruhi hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI. Melalui pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan
studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah DU/DI, kepala sekolah, waka humas, dan guru
pembimbing pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. Hasil penelitian ditemukan: Program SMK yaitu
merumuskan visi dan misi sekolah, penyusunan kurikulum bersama, dan menjalin kerjasama
dengan DU/DI; Mekanisme kerjasama SMK dengan DU/DI tergambar dari adanya kesepakatan
kedua belah pihak dalam bentuk MOU dalam pelaksanaan prakerin , kerjasama lain adalah
guestpeaker, pelaksanaan uji kompetensi, audiensi dan seminar lainnya; dan faktor yang
mempengaruhi hubungan kerjasama SMKN3 dengan DU/DI dalam meningkatkan kompetensi
lulusan adalah terlihat dari adanya keterlibatan dan komitmen bersama tenaga personil sekolah
dalam penyusunan regulasi dan profil sekolah. Diharapkan kepada kepala sekolah dan waka humas
agar program kerjasama dengan DU/DI terus dibina secara berkesinambungan, kerjasama yang
dilaksanakan dengan dasar MOU harus disosialisasikan agar kedua belah pihak dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya secara tepat guna, kepada SMKN 3 dan stakeholder agar
lebih komunikatif dalam menjalin hubungan kerjasama dalam meningkatkan kompetensi lulusan
pada SMKN3 Banda Aceh.
dan dapat bersaing di dunia kerja. Maka pihak ³6WUDWHJL DGDODK VXDWX UHQFDQD
SMK perlu menjalin hunbungan yang lebih tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi
terbuka denga DU/DI agar proses pembelajaran dan sarana yang ada untuk meningkatkan
dan pelatihan dapat berjalan sejalan sehingga HIHNWLILWDV GDQ HIHVLHQVL SHQJDMDUDQ´ Sekolah
menghasilkan lulusan yang kompeten dibidang merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan
keahliannya. unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai
Pihak sekolah belum kreatif membina organisasi di dalamnya terdapat berbagai
hubungan kerjasama dengan DU/DI, sehingga dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan
dalam mewujudkan visi dan misi SMK Negeri 3 saling menentukan.
Banda Aceh agar menghasilkan tamatan yang Wahjosumidjo (2011:349) menyatakan
terampil sesuai dengan program keahlian dan ³NXQFL NHEHUKDVLODQ VXDWX VHNRODK SDGD
penempatan lulusan di dunia industri masih hakikatnya terletak pada efesiensi dan
ditemukan beberapa hambatan. Secara garis efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
besar hambatan dalam menghasilkan kualitas Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan
lulusan yang terserap DU/DI dipengaruhi oleh kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah
faktor utamanya masih terdapat pada perbedaan DGDODK NHEHUKDVLODQ VHNRODK´ Keberhasilan
kebutuhan dan sudut pandang antara SMK pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh
Negeri 3 Banda Aceh yang berorientasi pada keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola
pelatihan dan pembentukan sumber daya tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.
manusia dengan pihak DU/DI yang berorientasi Kepala sekolah merupakan salah satu komponen
bisnis dengan mengejar keuntungan.Mengingat pendidikan yang berpengaruh dalam
masih terdapatnya perbedaan antara sistem nilai meningkatkan kinerja guru. Setiap kepala
dan kebutuhan yang berlaku di SMK dengan sekolah diharapkan pada tantangan untuk
DU/DI, maka pihak SMK Negeri 3 Banda Aceh melaksanakan pengembangan pendidikan secara
perlu menyiasati dengan menjalin hubungan terarah, berencana dan berkesinambungan.
kerjasama yang lebih intensif, terbuka dan Konsep Hubungan Kerjasama
kreatif dengan DU/DI dalam upaya Hubungan sekolah dan masyarakat
meningkatkan kompetensi lulusan. memiliki pengertian yang sangat luas seperti
hubungan masyarakat dengan sekolah
KAJIAN PUSTAKA merupakan komunikasi dua arah antara
Strategi Kerjasama Sekolah organisasi dengan publik secara timbal balik
Istilah strategi digunakan dalam dunia baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
militer yang diartikan sebagai cara penggunaan manajemen dengan meningkatkan pembinaan
seluruh kekuatan militer untuk memenangkan kerjasama serta pemenuhan kepentingan
suatu peperangan. Menurut Slameto (Riyanto bersama. Menurut Soetopo dan Soemanto (Tim
Dosen Administrasi Pendidikan UPI 2012:278), sebaiknya dibuat MoU secara formal dalam
VHFDUD OHELK XPXP GLNDWDNDQ EDKZD ³KXEXQJDQ bentuk naskah kesepakatan kerjasama.
sekolah dan masyarakat diartikan sebagai suatu Prinsip Hubungan Kerjasama
proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan Prinsip kerjasama industri antara sekolah
pengertian warga tentang kebutuhan dan praktik dengan dunia kerja pada akhirnya mempunyai
pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki tujuan untuk mempercepat waktu penyesuaian
VHNRODK´ bagi lulusan Sekolah Kejuruan dalam memasuki
Upaya menjalin hubungan kerjasama dunia kerja yang pada akhirnya akan
antara sekolah dengan dunia usaha dan industri meningkatkan mutu sekolah menengah
sangat diperlukan untuk mendukung kejuruan. Pendidikan kejuruan mampu menyita
terselenggaranya program SMK. SMK adalah perhatian berbagai pihak, terutama stakeholders
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang pendidikan, dikarena prinsip pendidikan
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada kejuruan mempengaruhi perilaku pelanggan
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan pendidikan.
dari SMP, MTs, atau sederajat. Menurut Perhatian yang besar terhadap pendidikan
Pedoman Praktek Kerja SMK Negeri 3 Banda kejuruan tentu saja terkait dengan prinsip-
Aceh (2013:6) pelaksanaan kerjasama SMK prinsip pendidikan kejuruan, seperti yang
dengan DU/DI dapat dilihat: (1) Pengembangan diidentifikasi oleh Barlow (Murniati dan Usman
hubungan kerjasama antara SMK dengan DU/DI 2009:20), yaitu: (1) Pendidikan kejuruan adalah
dilaksanakan melalui koordinasi tugas dan suatu suatu perhatian rasional tenaga kerja,
tanggung jawab komite sekolah, (2) Hubungan pendidikan industri, pertanian dan bantuan
kerjasama dikembang kan dengan prinsip saling pemerintah, kebutuhan ekonomi merupakan
menguntungkan, khususnya dalam suatu kerangka nasional dari pendidikan
pengembangan sumber daya manusia dan kejuruan; (2) Pendidikan kejuruan memelihara
peningkatan masing-masing pihak, (3) Inisiatif pertahanan umum dan memajukan kesejahteraan
pengembangan hubungan kerjasama harus umum; (3) Pendidikan kejuruan mempersiapkan
dimulai dari pihak SMK, terutama dalam remaja dan dewasa, merupakan suatu tanggung
membangun saling pengertian masing-masing jawab sekolah pemerintah, demokratisasi
pihak, (4) SMK harus memiliki data yang pendidikan dimana pemerintah memperlihatkan
lengkap dan akurat tentang peta dunia Usaha/ konsensus yang baik untuk kebutuhan
Industri/ Kerja disekitarnya, (5) SMK bersama pendidikan kejuruan pada sistem pendidikan
komite sekolah harus dapat mengatur sarana, sekolah pemerintah; (4) Pendidikan kejuruan
personal dan jadwal kegiatan perkembangan memerlukan suatu pendidikan dasar; (5)
hubungan kerjasama, dan (6) Jalinan kerjasama Pendidikan kejuruan direncanakan dan dipimpin
antara SMK dan Dunia Usaha/Dunia Industri, dalam kerjasama yang erat dengan pengusaha
dan industri; (6) Pendidikan kejuruan kegiatan bersama, memberi dukungan dana
memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk pengadaan fasilitas, dukungan spritual
yang bernilai dalam pasar tenaga kerja; (7) dalam pembentukan berbagai diklat sekolah,
Pendidikan kejuruan memberikan pendidikan memberika isentif kepada guru, dan
lanjutan untuk anak remaja dan dewasa. memberikan gaji guru kontrak. Hubungan
Proses Hubungan Kerjasama kerjasama dengan majelis sekolah dan orang tua
Dalam penyelenggara pendidikan, siswa pada dasarnya cukup mendukung, seperti
sekolah kejuruan ini menjalin kerjasama baik melakukan promosi sekolah secara bersama,
anggota internal maupun eksternal sekolah, menyetujui kegiatan sekolah.
kerjasama yang dijalin bersifat formal dan Hubungan kerjasama dengan komite
informal. Rohiat (2010:67) mengemukakan sekolah berlangsung sangat baik, dimana komite
³HVHQVL KXEXQJDQ VHNRODK GDQ masyarakat sekolah tetap membantu dan mendukung,
adalah untuk meningkatkan keterlibatan, bahkan selalu memonintor kegiatan sekolah.
kepedulian, kepemilikan, dan dukungan dari Dalam Lampiran II Kepmendiknas Nomor 044
masyarakat, terutama dukungan moral dan Tahun 2002 (Engkoswara dan Komariah
finansial. Dalam arti sebenarnya, hubungan 2011:297), komite sekolah didefinisikan sebagai
sekolah dan masyarakat sudah disentralisasikan ³EDGDQ PDQGLUL \DQJ PHZDGDKL SHUDQVHUWD
VHMDN ODPD´ masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,
Hubungan kerjasama dengan anggota pemerataan dan efesiensi pengelolaan
eksternal dilakukan dengan DU/DI, bersifat pendidikan di satuan pendidikan, baik pada
kemitraan dalam kegiatan prakerin. Prakerin pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan
merupakan kegiatan yang dulunya disebut VHNRODK PDXSXQ MDOXU SHQGLGLNDQ OXDU VHNRODK´
dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), Fungsi dan Tujuan SMK
menurut Sidi (Jayuz 2013. http://hisyamjayuz. Pendidikan kejuruan menjadi strategis
blogspot.com/ 2013/12/) adalah ³VXDWX bentuk dan krusial dalam pembangunan. Produk
penyelenggaraan pendidikan keahlian pendidikan kejuruan mampu menjadi jembatan
profesional, yang memadukan secara sistematik antara kepentingan masyarakat dengan
dan sinkron antara program pendidikan di kepentingan negara. Upaya yang dilakukan
sekolah dan program pengusahaan yang dalam meningkatkan pertumbuhan pendidikan
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di kejuruan tidak terlepas dari fungsi pendidikan
dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat kejuruan. Daud (2013:8) menyatakan
keahlian SURIHVVLRQDO´ ³SHQJHORODDQ SHQGLGLNDQ NHMXUXDQ MXJD
Hubungan kerjasama dengan Pemda dan terpengaruh dengan pandangan marjinalisasi
instansi terkait telah dilakukan dengan baik, tadi, sehingga secara langsung telah
seperti pemberian rekomendasai, melakukan menempatkan eksistensi, atau kebijakan
Mekanisme merupakan tata cara untuk mutual simbiotik yang dapat diciptakan oleh
mengelola sumber daya agar mampu mencapai sekolah. Hubungan kerjasama dengan majelis
sasaran yang dituju dengan efektif dan efesien. sekolah dan orang tua siswa pada dasarnya
Upaya dalam peningkatan kerjasama dengan cukup mendukung, seperti melakuka promosi
DU/DI pada dasarnya cukup positif untuk sekolah secara bersama, menyetujui atau
industri-industri dalam skala besar, baik moril memberi rekomendasi terhadap kegiatan-
maupun materil, dan saling memberi dan kegiatan sekolah. Hubungan kerjasama dengan
menerima, seperti DU/DI bersedia menjadi Pemda dan instansi terkait telah dilakukan
guest peaker, juri dalam pelaksanaan uji dengan baik, seperti pemberian rekomendasi,
kompetensi, saling tukar informasi tentang melakukan kegiatan bersama, memberikan
kebutuhan yang dibutuhkan DU/DI dan sekolah. dukungan dana untuk pengadaan fasilitas,
Pemberian teori, pelatihan dan praktik di sekolah dukungan spiritual dalam pembentukan berbagai
dan DU/DI hendaknya sesuai dengan standar diklat sekolah, memberikan isentif kepada guru,
kurikulum yang berlaku, dan perlunya dan memberikan gaji guru kontrak. Hubungan
pengembangan yang sesuai dengan kondisi kerjasama dengan Kadin tampak dalam kegiatan
nyata di daerah. Prakerin yang efektif adalah membantu menjembatani sekolah dengan
prakerin yang dilakukan jika memenuhi DU/DI, melakukan dan memberikan sertifikasi
kebutuhan sekolah dan kebutuhan pihak uji kompetensi kepada siswa, dan melakukan
industri. Kerjasama dan sikronisasi dari segi promosi eksistensi SMK dalam kegiatan-
akademik dan material dalam pelaksanaannya. kegiatan nasional. Kurikulum disesuaikan
Sedangkan di DU/DI siswa belajar dengan dengan perkembangan kebutuhan stakeholders
instruktur dan biaya DU/DI. yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan
Hubungan kerjasama merupakan inti dari teknologi, maka seluruh program materi dan
kegiatan kepemimpinan yang harus dilakukan proses pengajaran dan pembelajaran dapat
dalam suatu organisasi baik antara anggota menyesuaikan diri dengan apa yang dibutuhkan
internal sekolah dan kerjasama antara sekolah DU/DI, siswa dan masyarakat pengguna.
dengan pihak-pihak yang terkait di luar sekolah Pembahasan
merupakan salah satu faktor penentu dalam Pencapaian tujuan SMK yang ideal dan
mencapai tujuan sekolah. Kerjasama dengan dukungan dari berbagai pihak dilakukan melalui
anggota internal sekolah harus bersifat formal kerjasama, baik dengan anggota internal sekolah
dan informal. Kemampuan sekolah dalam maupun dengan pihak-pihak terkait di luar
menjalin kerjasama yang harmonis akan tampak sekolah, seperti DU/DI. Kegiatan lain
pada perilaku kepemimpinan inovatif. diantaranya kunjungan ke berbagai pihak,
Pemberdayaan anggota eksternal sekolah sangat melaksanakan seminar, audiensi, laporan
ditentukan oleh hubungan kerjasama yang bulanan dan tahunan, diskusi, dan saling tukar