You are on page 1of 10

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 15 Nomor

3, September 2019 : 563 - 572

PENGGUNAAN Trichoderma Koningii


PADA PERKECAMBAHAN SIRSAK (Annona muricata linn)

Erida Derita Dalame


Bertje Richard Albert Sumayku
Jeany Polii-Mandang

Naskah diterima melalui Website Jurnal Ilmiah agrisosioekonomi@unsrat.ac.id : Kamis, 21 November 2019
Disetujui diterbitkan : Kamis, 28 November 2019

ABSTRACT
This study aims to determine the dose of Trichoderma koningii which can induce soursop
germination; know the best soaking time that can affect the induction of soursop germination; to know the
interaction between soaking time and Trichoderma koningii dose on soursop germination. This research
was conducted in April - June 2019 at the Green House of Plant Sciences, Faculty of Agriculture, Sam
Ratulangi University, Manado. The material used in this study was soursop seed obtained from Lota
Village, Pineleng Tomohon Subdistrict, Trichoderma koningii with 106 solids obtained from the North
Sulawesi Province Plant Protection Center Collection, Aquadest, 70% Alcohol, 80% Acetone, sand
already sifter and sterilized. This research was arranged in factorial with a Completely Randomized
Design (CRD) consisting of two factors, namely 5 treatments of Trichoderma koningii dose and 4
immersion treatments repeated three times (3x) so that a total of 60 treatment units. Each treatment unit
uses 10 seeds. The results of this study indicated that the dose of Trichoderma koninggi 200 g without
soaking can increase the germination power by 86.67% and the vigor index by 32.96%; Immersion with
Koninggi Trichoderma suspension has not been able to induce soursop seed germination rate; The
interaction between Trichoderma koningii dose and soaking time did not affect the speed of soursop seed
germination.*eprm*

Keywords: Trichoderma koningii, germination capacity, vigor index, and germination speed.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis Trichoderma koningii yang dapat menginduksi
perkecambahan sirsak; mengetahui waktu perendaman terbaik yang dapat mempengaruhi induksi
perkecambahan sirsak; mengetahui interaksi lama perendaman dengan dosis Trichoderma koningii
terhadap perkecambahan sirsak. Penelitian ini dilakukan pada Bulan April – Juni 2019 bertempat di
Green House Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah benih sirsak yang di peroleh dari Desa Lota, Kecamatan Pineleng
Tomohon, Trichoderma koningii dengan padatan 106 di peroleh dari Koleksi Balai Perlindungan
Tanaman Propinsi Sulawesi Utara, Aquadest, Alkohol 70%, aceton 80%, pasir yang sudah di ayak dan di
sterilkan. Penelitian ini disusun secara factorial dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dua
factor yaitu 5 perlakuan dosis Trichoderma koningii dan 4 perlakuan perendaman di ulangan tiga kali (3x)
sehingga total 60 unit perlakuan. Setiap unit perlakuan menggunakan 10 benih. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dosis Trichoderma koninggi 200 g tanpa rendam mampu meningkatkan daya
kecambah sebesar 86,67 % dan indeks vigor sebesar 32,964 %; Perendaman dengan suspesi Trichoderma
koninggi belum dapat menginduksi kecepatan perkecambahan benih sirsak; Interaksi antara dosis
Trichoderma koningii dan lama perendaman tidak berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan benih
sirsak. *eprm*

Kata kunci : Trichoderma koningii, daya kecambah, indeks vigor, dan kecepatan kecambah.

Agri-Sosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 563
Penggunaan Trichoderma Koningii Pada Perkecambahan Sirsak.........................(Erida Dalame, Bertje Sumayku, Jeany Mandang)

PENDAHULUAN resistensi mekanik untuk perkecambahan benih


Latar Belakang dengan dormansi fisiologi. Genus Trichoderma
merupakan komponen utama mycoflora dalam
Pengembangan sirsak tidak terlepas dari
berbagai jenis ekosistem tanah, seperti ladang
ketersediaan bibit dalam jumlah yang banyak dan
pertanian, padang rumput, hutan, rawa garam
waktu yang tepat. Tanaman sirsak dapat
dan gurun, di semua zona iklim (Smith, 1995
diperbanyak melalui biji dan dapat tumbuh baik
pada tanah liat berpasir. Perkecambahan benih and Harman, 2000). Beberapa jenis digunakan
sirsak terhitung lambat. Hal ini karena benih sebagai agen untuk meningkatkan kecambah
tersebut mempunyai kulit biji yang keras sehingga benih dan efisiensi penggunaan nutrisi,
sulit ditembus air. Oleh karena itu masa dormansi pecahnya dormansi benih, serta sumber
biji sirsak juga cukup lama yaitu bervariasi antara transgen dan herbisida hayati, diketahui dapat
1-3 bulan (Badrie dan Schauss, 2009). meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui
Purnomosidhi dkk (2013) menyatakan bahwa produksi fitohormon dan metabolit sekunder
benih bisa disimpan 1–2 minggu, kecambah dan (Harman et al. 2004, Shoresh et al, 2010).
tunas akan tumbuh 2–3 minggu setelah semai. Baru-baru ini di temukan Trichoderma yang
Hasil penelitian Amalia (2016), dengan menghasilkan molekul mirip sitokinin, misalnya
menggunakan air hujan waktu yang terbaik zeatyn dan gibberellin GA3 atau yang
munculnya kecambah benih sirsak terjadi pada berhubungan dengan GA3 (Osiewacz,2002).
hari ke-20 dengan konsentrasi 200 ml air hujan/5 Aplikasi Trichoderma dapat meningkatkan
benih sirsak. persentase perkecambahan dan pertumbuhan
Guna memperoleh ketersediaan bibit yang bibit (Kaveh et al, 2011).
dalam jumlah banyak, pertumbuhan seragam dan Hasil penelitian Zheng dan Shetty (2000)
sehat, di perluhkan suatu metode dalam memacuh melaporkan bahwa Trichoderma spp.
perkecambahan benih sirsak. Untuk memacuh menginduksi produksi senyawa fenolik selama
perkecambahan benih sirsak penulis mencoba perkecambahan biji dan senyawa fenolik yang
meneliti dengan menggunakan Trichoderma
dihasilkan oleh Trichoderma spp. menyebabkan
koningii. Salah satu agens hayati yang dapat
peningkatan indeks vigor benih. Lebih lanjut
meningkatkan proses perkecambahan benih yaitu
Cai et al (2013) menyatakan bahwa metabolit
Trichoderma. Beberapa spesies Trichoderma
terbukti juga dapat menghasilkan zat pengatur sekunder yaitu harzianolide diproduksi oleh
tumbuh seperti indolacetid acid (IAA), spesies Trichoderma spp. dapat mempengaruhi tahap
Trichoderma akan mengkoloni dan tumbuh awal perkembangan tanaman melalui
berasosiasi dengan perakaran tanaman (Harman et peningkatan panjang akar. Menurut Ali et al
al, 2004). Seperti hasil penelitian sebelumnya (2014) persentase perkecambahan biji kacang
tentang efek Trichoderma spp. pada perbaikan buncis meningkat dengan aplikasi Trichoderma,
perkecambahan biji kedelai (Tancic et al, 2013), stimulator perkecambahan biji yang paling aktif
mustard (Lalitha et al, 2012), jagung dan kacang- adalah Trichoderma harzianum, Trichoderma
kacangan (Okoth et al. 2011) dan cabai viride dan Trichoderma koningii. Dengan panjang
(Asaduzzaman et al, 2010). akar semai maksimum diperoleh pada
Trichoderma merupakan kapang atau Trichoderma harzianum diikuti oleh
sejenis jamur yang mampu menghasilkan enzim Trichoderma viride dan Trichoderma Koningii
selulotik. Enzim selulotik merupakan enzim yang juga di peroleh berat bibit segar dan kering
mampu mendegradasi selulosa yang terletak pada tertinggi pada Trichoderma viride dan
dinding sel tumbuhan. Dinding sel tanaman Trichoderma Koningii.
tersusun dari selulosa, sekitar 35-50% selulosa Selanjutnya menurut Delgado-Sánchez et
dari berat kering tanaman terkandung pada al (2010) menyatakan bahwa biji O.
dinding sel tanaman tingkat tinggi (Lynd et al, Leucotricha yang diinokulasi dengan empat
2002). spesies jamur (Penicillium chrysogenum,
Selain itu menurut Delgado-Sanchez et al Phoma sp, Trichoderma harzianum,
(2010) bahwa Jamur tumbuh di testa benih Trichoderma koningii) memiliki
mengikis dan meretakan kulit yang keras, perkecambahan yang lebih tinggi dari pada
dengan demikian berpotensi dapat mengurangi kontrol. Sejalan dengan Mukhtar et al (2012)

564
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 15 Nomor 3, September 2019 : 563 - 572

mengatakan perlakukan biji dengan Hasil peneltian Rahayu (2016), menyatakan


Trichoderma harzianum, Trichoderma viridi bahwa ternyata disamping menekan populasi
dan Trichoderma koningii juga menunjukkan nematoda, aplikasi T. harzianum dan T. koningii
persentase perkecambahan yang tinggi juga dapat merangsang pertumbuhan bibit kopi.
dibandingkan dengan kontrol. Menurut Menurut Nurahmi (2012) Trichoderma spp tidak
memberikan respons yang positif terhadap
Windham et al (1986) penambahan
perkecambahan benih tomat dan kedelai namun
Trichoderma ke biji meningkatkan presentase masih dapat di tolerir pada perkecambahan kakao.
perkecambahan. Hasil ini menyimpulkan Murniaty (1995) menyatakan bahwa Trichoderma
bahwa Trichoderma spp. menghasilkan zat koningii merusak serat kulit benih. Derajat
pengatur pertumbuhan yang mendorong kerusakan Trichoderma koningii selama 3-4
perkecambahan biji dan peningkatan biomassa minggu sama dengan kerusakan kulit benih yang
(Baker et al, 1984; Windham et al, 1986). mampu berkecambah secara alami selama 5-6
Hasil penelitian Cutler et al (1989), bulan.
Trichoderma koningii mengandung koningin A. Semua hasil-hasil penelitian tentang
Koningin A merupakan produk alami dengan Trichoderma spp yang dapat meningkatkan
struktur yang khas dan dapat memacuh perkecambahan pada benih, namun sangat sedikit
pertumbuhan hipokotil tanaman (Sumayku dkk, informasi yang tersedia sehubungan dengan
2017). Respons dari aplikasi Trichoderma peningkatan perkecambahan dan kekuatan benih
harzianum adalah dengan meningkatnya oleh Trichoderma spp. pada benih-benih yang
persentase perkecambahan, tinggi tanaman, dan berkulit keras dan tebal oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
bobot kering serta waktu perkecambahan yang
menggunakan Trichoderma Koningii untuk
lebih singkat pada tanaman sayuran (Baker et
meningkatkan perkecambahan pada benih yang
al, 1984; Chang et al, 1986, Paulitz et al, 1986) keras seperti sirsak. Salah manfaat dari Trichoderma
dan cepat berbunga serta meningkatkan Koningii yaitu meningkatkan pertumbuhan bibit dan
dompolan bunga pada Vinca minor L, dan mengeluarkan hormon perkecambahan benih.
petunia (Petunia hybrid Vilm) (Baker et al,
1984; Chang et al, 1986). Rumusan Masalah
Dari empat macam auxin yaitu giberelin, 1. Berapa dosis Trichoderma koningii yang
sitokinin, asam absisat dan etilen, diduga etilen dapat menginduksi perkecambahan sirsak
merupakan hormon yang dihasilkan oleh jamur 2. Apakah waktu perendaman mempengaruhi
Trichoderma spp. yang dapat memacu induksi perkecambahan
pembungaan pada bibit vanili (Sudanta, 2010). 3. Apakah ada interaksi antara perendaman
Lebih lanjut Salisbury dan Ross (1995) dengan dosis Trichoderma koningii Terhadap
mengungkapkan bahwa beberapa jenis jamur perkecambahan sirsak
yang hidup di tanah dapat menghasilkan etilen.
Diduga etilen yang dilepaskan oleh jamur Tujuan Penelitian
tersebut membantu mendorong perkecambahan Penelitian ini bertujuan untuk
1. Mengetahui dosis Trichoderma koningii yang
biji, mengendalikan pertumbuhan kecambah,
dapat menginduksi perkecambahan sirsak
memperlambat serangan organisme patogen
2. Mengetahui waktu perendaman terbaik yang
tular tanah, dan memacu pembentukan bunga.
dapat mempengaruhi induksi perkecambahan
Penelitian Wijayanti dan Rahmawati sirsak
(2017) pada benih oyong dengan lama 3. Mengetahui interaksi perendaman dengan
perendaman Trichoderma sp. memberikan hasil dosis Trichoderma koningii terhadap
pengaruh nyata pada parameter Indeks perkecambahan sirsak.
Dormansi (ID) dan pengaruh sangat nyata pada
Parameter Kecepatan Tumbuh. Benih Oyong Manfaat Penelitian
yang yang direndam menggunakan larutan Manfaat penelitian adalah sebagai sumber
Trichoderma sp. selama 2 hari tanpa disimpan informasi ilmiah bagi masyarakat tentang
memiliki Kecepatan Tumbuh diatas 17%/ penggunaan Trichoderma koningii pada
etmal, yaitu 17,65%/ etmal. perkecambahan benih sirsak.

Agri-Sosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 565
Penggunaan Trichoderma Koningii Pada Perkecambahan Sirsak.........................(Erida Dalame, Bertje Sumayku, Jeany Mandang)

METODE PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian 1. Persiapan Benih


Penelitian Ini Dilakukan Pada Bulan April a. Benih yang di gunakan berasal dari buah
– Juni Tahun 2019 bertempat Di Green House sirsak yang diperoleh dari Desa Lota
Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Kecamatan Pineleng Tomohon.
Sam Ratulangi Manado. b. Buah di peram hingga masak, setelah
masak buah di kupas
Bahan dan Alat c. Di pilih benih pada tengah buah
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini d. Benih di masukan kedalam air
adalah benih sirsak yang di peroleh dari Desa Lota e. Biji yang tenggelam di gunakan sebagai
Kecamatan Pineleng Tomohon, Trichoderma koningii benih di seleksi lagi berdasarkan ukuran
dengan padatan 106 di peroleh dari Koleksi Balai dan warna yang seragam
Perlindungan Tanaman Propinsi Sulawesi Utara, f. Sebelum benih di gunakan, disterilkan
Aquadest, Alkohol 70%, aceton 80%, pasir yang sudah
terlebih dahulu dengnan alkohol 70%
di ayak dan di sterilkan. Dan alat yang digunakan
adalah polybag, oven, timbangan analitik, mistar,
g. Lalu di bilas dengan aquades sampai bensih
centrifus, gelas ukur, spektrofotometer, label, gelas 2. Persiapan Trichoderma koningii
kimia, mortal, kuvet, timbangan analitik, alat tulis, a. Trichoderma koningii yang di gunakan
tabung reaksi, lumpang, wadah perendaman. dalam penelitian ini di peroleh dari koleksi
Balai Perlindungan Tanaman Propinsi
Metode Penelitian Sulut
Penelitian ini disusun secara factorial dengan b. Trichoderma koningii di timbang sesuai
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dua dengan kebutuhan perlakuan, pada
factor yaitu 5 perlakuan dosis Trichoderma koningii perlakuan perendaman biakan
dan 4 perlakuan perendaman di ulangan tiga kali (3x) Trichoderma koningii di larutkan dengan
sehingga total 60 unit perlakuan. Setiap unit perlakuan
air mineral dengan perbandingan 1 liter/40
menggunakan 10 benih. Dapat dilihat pada Tabel 1.
benih kemudian di goncang sekitar 1
1. Faktor pertama dosis Trichoderma Koningii
menit, benih di rendam sesuai dengan
Tanpa Trichoderma koningii (To) = Kontrol
Trichoderma koningii 1(T50) =50gr/Liter/40 benih durasi waktu perlakuan. Menurut Wirawan
Trichoderma koningii 2(T100)=100gr/Liter/40 benih (2018) perendaman benih padi dengan
Trichoderma koningii 3(T150)=150gr/Liter/40 benih suspensi tiga jenis Trichoderma spp.
Trichoderma koningii 4(T200)=200gr/Liter/40 benih dengan kerapatan 103 cfu /ml air selama 6
2. Faktor kedua waktu perendaman jam, hasil penelitian menunjukan bahwa
Tanpa rendam (R0) = control aplikasi Trichoderma sp. mengurangi
Rendam 1(R6) = 6 jam keparahan penyakit hawar daun bakteri
Rendam 2(R12) = 12 jam (HDB) yang disebabkan oleh
Rendam 3(R18) = 18 jam Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dan
Trichoderma sp. juga dapat meningkatkan
panjang akar dan tinggi tanaman padi.
Hasil penelitian Polhaupessy (2011)
dengan konsentrasi GA dan waktu
perendaman yang berbeda, perlakuan 15
ppm GA dengan perendaman 12 jam yaitu
100%, meningkatkan tinggi tanaman 16,12
cm, dan panjang akar 12,99 cm.
Perendaman benih dengan Trichoderma
spp sebelum tanam mampu mengendalikan
jamur Fusarium serta memacu
perkecambahan benih dan pertumbuhan
vegetatif tanaman (Sudantha, 2008).
c. Perlakuan dengan tanpa perendaman, yaitu
benih di lumuri dengan dengan biakan
Trichoderma koningii sesuai dosis

566
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 15 Nomor 3, September 2019 : 563 - 572

perlakuan sesaat sebelum benih di tanam. c. Perlakuan perendaman tanpa dosis


Menurut Sofiana dkk (2018) dengan Trichoderma koningii :
pelumuran biakan jamur Trichoderma 1. R6 = Benih di masukan kedalam air
viride pada benih kopi dengan dosis 200 g minreal kemudian di rendam selama 6
ternyata memiliki waktu perkecambahan jam
lebih cepat dibandingkan dengan dosis 2. R12 = Benih di masukan kedalam air
lainnya. Nilai daya kecambah benih minreal kemudian di rendam selama 12 jam
tertinggi sebesar 80,28%. Sejalan dengan 3. R18 = Benih di masukan kedalam air
hasil penelitian Wijayanti dan Rahmawat minreal kemudian di rendam selama 18 jam
(2017) pada benih Oyong yang di rendam 5. Penanaman Benih
menggunakan larutan Trichoderma spp. Benih di semai kedalam media tanam
selama 2 hari tanpa disimpan memiliki sedalam 2 cm lalu di tutup kembali dengan pasir,
Kecepatan Tumbuh diatas 17%/ etmal, di tempatkan di tempat terlindung.
yaitu 17,65%/ etmal, dengan Indeks
Dormansi paling rendah yaitu 13,33%. Variabel Pengamatan
3. Persiapan media tanam
Berupa pasir halus yang sudah ayak lalu di 1. Daya Berkecambah (DB).
sterilakkan dengan cara di sangrai sekitar 10 Daya berkecambah adalah kemampuan
menit, lalu masukan ke dalam polybag berukuran benih untuk tumbuh dan berkembang menjadi
25 x 16 cm, sebelum penanaman media di siram kecambah normal (ISTA, 2010)
dengan air mineral sampai lembab. DB (%) = Σ KN/JB x 100%
4. Pelaksanaan perlakuan Keterangan :
a. Perlakuan pelumuran (Tanpa rendam) di DB = daya berkecambah
lakukan sesaat sebelum tanam KN = kecambah normal
1. T50 = benih di lumuri dengan dosis JB = jumlah benih yang dikecambahkan
Trichoderma Koningii , sebanyak 50g/40
benih 2. Kecepatan Berkecambah (KB)
2. T100 = benih di lumuri dengan dosis Diamati setiap hari sehingga hari terakhir
Trichoderma Koningii , sebanyak 100g/40 pengamatan terhadap kecambah normal, Dengan
benih. rumus sebagai berikut (Sutopo, 2004) :
3. T150 = benih di lumuri dengan dosis KB = n1h1+ n2h2+ n3h3+……nihi = ∑nihi
Trichoderma Koningii , sebanyak 150g/40 n1+n2+n3+ ……ni ∑ni
benih. Keterangan :
4. T200 = benih di lumuri dengan dosis Ni = Jumlah benih yang kecambah pada hari
Trichoderma Koningii , sebanyak 200g/40 ke-i (butir)
benih. Hi = Jumlah hari yang diperlukan untuk
b. Perlakuan perendaman dengan suspensi mencapai jumlah kecambah ke-ni
Trichoderma koningii: 3. Indeks Vigor Benih
1. R6 jam = Trichoderma koningii di larutkan Indeks vigor dihitung dengan menghitung
dengan air mineral sesuai dengan dosis hari yang diperlukan untuk berkecambah
perlakuan (yaitu: 50g,100g,150g,200g,/ dengan banyaknya jumlah benih yang
liter/40 benih) di kocok lalu benih di berkecambah. Menurut Sutopo (2012) indeks
masukan, di rendam selama 6 jam. vigor dihitung dengan menggunakan rumus
2. R12 jam = Trichoderma koningii di larutkan dibawah ini :
dengan air mineral sesuai dengan dosis IV = G1 + G2 + G3 … GN
perlakuan (yaitu: 50g,100g,150g,200g,/ D1 + D2 + D3 DN
liter/40 benih) di kocok lalu benih di Keterangan :
masukan, di rendam selama 12 jam. IV = Indeks Vigor
3. R18 jam = Trichoderma koningii di larutkan G = Jumlah benih yang berkecambah pada hari
dengan air mineral sesuai dengan dosis tertentu
perlakuan (yaitu: 50g,100g,150g,200g,/ D = Waktu yang bersesuaian dengan jumlah
liter/40 benih) di kocok lalu benih di tersebut
masukan di rendam selama 18 jam. N = Jumlah hari pada perhitungan terakhir
Agri-Sosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 567
Penggunaan Trichoderma Koningii Pada Perkecambahan Sirsak.........................(Erida Dalame, Bertje Sumayku, Jeany Mandang)

4. Analisis Data Pada perlakuan dosis Trichoderma koningii


Untuk mengetahui pengaruh perlakuan tanpa terendaman (R0) merupakan model yang
dari masing-masing perlakuan terhadap variabel terbaik di mana nilai daya kecambah tertinggi
maka dilakukan analisis statistik dengan uji F, 86,67%, dengan nilai tersebut memenuhi standar
apabila uji F dari masing-masing perlakuan kwalitas benih bermutu tinggi. Daya berkecambah
maupun interaksinya menunjukan beda nyata minimum yaitu 80% untuk standar kualitas benih
maka dilanjutkan dengan uji Bnt = 0,05. bermutu tinggi. Daya kecambah secara umum
memenuhi standar mutu benih international seed
testing association (ISTA) minimal tumbuh >
HASIL DAN PEMBAHASAN 80%. Daya kecambah benih memberikan
informasi kepada pemakai benih akan
Daya Berkecambah (DB) kemampuan benih tumbuh normal menjadi
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan
Trichoderma koningii dan lama perendaman biofisik lapangan yang serba optimum (Sutopo,
berpengaruh nyata terhadap daya kecambah benih 2004).
sirsak, serta faktor tunggal dosis Trichoderma Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
koningii berpengaruh sangat nyata terhadap daya penelitian Martinius dkk (2017) menyatakan bahwa
perlakuan benih cabai dengan isolat Trichoderma
kecambah benih sirsak. Nilai rata-rata daya
endofit dapat meningkatkan daya kecambah normal
kecambah benih sirsak dengan perlakuan
benih cabai 4,ll-68,28%, persentase bibit muncul
Trichoderma koningii, lama perendam dapat di lapang 31,90-41,43%. Menurut Andayaningsih
lihat pada Tabel 2. (2002) menyatakan bahwa pemberian Trichoderma
spp meningkatkan persentase perkecambahan benih
Tabel 2. Nilai rata-rata daya kecambah (%) benih sirsak
dengan perlakuan Trichoderma Koningii dan lama kedelai. Hasil penelitian Doni et al (2014)
perendaman. melaporkan bahwa persentase pengecambahan yang
Dosis Trichoderma Lama Perendaman (Jam) tinggi pada benih padi yang diberi perlakuan
koningii (Gram) R0 R6 R12 R18
T0 23,33 ef 16,67 d 16,67 d 53,33 bcd
Trichoderma spp. berkisar 96 hingga 99%
T50 26,67 edf 23,33 ef 66,67 ab 43,33 bcdef dibandingkan kontrol. Pandey et al (2017)
T100 50,00 bcde 36,67 cdef
46,67 bcde 33,33 bcd menyatakan bahwa Trichoderma harzianum dan
T150 46,67 bcde 56,67 bc
36,67 edf 56,67 bc Trichoderma koningii efektif untuk meningkatkan
T200 86,67 a 36,67 cdef
63,33 abc 50,00 bcde perkecambahan dan pertumbuhan tanaman baik
Uji Bnt 5% = 29,975 secara tunggal atau dalam kombinasi dengan
Keterangan : Rata-rata yang di ikuti dengan huruf yang sama tidak Arbuscular mycorrhiza (AM) bahkan dengan adanya
beda nyata pada taraf uji Bnt 5%.
patogen.
Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan
Kecepatan Berkecambah (KB)
dosis Trichoderma koningii tanpa rendam dosis Hasil analisis sidik ragam perlakuan dosis
200g dapat meningkatkan daya kecambah benih Trichoderma koningii, lama perendaman, dan
sirsak sebesar 86,67%, berbeda tidak nyata interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap
dengan dosis 50g pada lama perendaman 12 jam kecepatan kecambah benih sirsak. Nilai rata-rata
(T50R12) dan dosis 200g pada lama perendaman kecepatan kecambah benih sirsak dengan perlakuan
12 jam 200g (T200R12). Perlakuan dosis tanpa Trichoderma koningii, lama perendaman dan dapat
Trichoderma koningii pada lama perendaman 18 dilihat pada Tabel 3.
jam (T0R18) meningkatkan daya kecambah
sebesar 53,33%, berbeda nyata dengan dosis tanpa Tabel 3. Nilai rata-rata kecepatan kecambah (hari) benih
sirsak umur 60 hari dengan perlakuan dosis
Trichoderma koningii pada lama perendaman 6 Trichoderma koningii dan lama perendaman.
dan 12 jam, namun berbeda tidak nyata dengan Dosis Lama Perendaman (Jam)
semua dosis Trichoderma koningii pada lama Trichoderma R0 R6 R12 R18
koningii (gram)
perendaman 18 jam, juga dengan dosis 50g pada T0 39,00 32,33 45,17 49,01
lama perendaman 12 jam (T50R18), dosis 100g T50 43,61 32,61 30,13 28,27
T100 46,28 35,87 32,18 33,83
pada lama perendaman 12 jam (T100R12), dosis T150 32,56 40,35 35,13 25,90
200g pada lama perendman 18 jam (T200R18), T200 27,47 45,78 24,07 29,31
dan dosis 150g pada lama perendaman 6 jam Uji Bnt 5% = 18,259
Keterangan : Rata-rata yang di ikuti dengan huruf yang sama tidak
(T150R6). beda nyata pada taraf uji Bnt 5%.

568
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 15 Nomor 3, September 2019 : 563 - 572

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan Tabel 4. Nilai rata-rata indeks vigor (%) benih dengan
perlakuan Trichoderma koningii dan lama
dosis tanpa Trichoderma koningii pada lama perendaman
perendaman 18 jam memberikan kecepatan Dosis Lama Perendaman (Jam)
kecambah terlama sebesar 49,013 hari, namun Trichoderma R0 R6 R12 R18
Koningii
berbeda tidak nyata dengan dosis 200g, 150g, (Gram)
100g, 50g pada lama perendaman 6 jam dan dosis T0 6,90 ef 6,99 ef 3,72 f 11,26 def
T50 7,14 ef 8,57 ef 25,51 17,14 bcde
100g dan 150g pada lama perendaman 12 jam, ab

maupun dosis 100g pada lama perendaman 18 jam T100 11,73 cdef
11,16 15,61 16,53
def bcdef bcdef
(T100R18). Perlakuan dosis Trichoderma koningii abcd
T150 15,54 16,44 11,87 22,36
tanpa rendam pada dosis 100g (T100R0) bcdef bcdef cdef

memberikan kecapatan kecambah sebesar 46,280 T200 32,96 a


9,60 24,50 17,98 bcde
def abc
hari namun berbeda tidak nyata dengan semua
Uji Bnt 5% = 12,887
dosis Trichoderma koningii pada lama Keterangan: Rata-rata yang di ikuti oleh huruf yang sama tidak
perendaman 6 jam, dosis 100g dan 150g pada berbeda pada taraf uji Bnt 5%
lama perendaman 12 jam, serta 100g pada lama
perendaman 18 jam. Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan
Perlakuan dengan dosis 200g pada lama dosis Trichoderma koningii tanpa rendam 200g
perendaman 12 jam dengan nilai kecepatan (T200R0) memberikan nilai indeks vigor tertinggi
terendah 24,070 hari merupakan perlakuan yang sebesar 32,964% berbeda tidak nyata dengan
terbaik dengan kecepatan kecambah yang tercepat dosis dosis 200g pada lama perendaman 12 jam
walaupun berbeda tidak nyata dengan dosis 150g (T200R12), juga dosis 50g pada lama perendaman
pada lama perendaman 18 jam (T150R18) 12 jam (T50R12), dosis 150g pada lama
maupun dengan dosis 200g tanpa perendaman perendaman 18 jam (T150R18), berbeda nyata
(T200R0). dengan semua dosis Trichoderma koningii pada
Hasil analisis tidak ada interaksi antara dosis lama perendaman 6 jam. Perlakuan dosis tanpa
Trichoderma koningii dan lama perendaman Trichoderma koningii pada lama perendaman 18
terhadap kecepatan kecambah benih sirsak hal ini di jam (T0R18) memberikan indeks vigor tertinggi
sebabkan karena kulit benih sirsak yang tebal dan 11,263 berbeda tidak nyata dengan dosis 100g
keras sehingga pelumuran dan lama perendaman pada lama perendaman 6 jam, juga dosis 150g
dengan suspensi Trichoderma koningii belum dapat pada lama perendaman 18 jam (T150R18),
melunakan kulit benih sirsak yang impermeable maupun dengan dosis Trichoderma koningii 100g
terhadap air dan udara atau mungkin dosis tanpa perendaman (T100R0). Perlakuan dosis
Trichoderma koningii yang masih rendah dan lama tanpa Trichoderma koningii pada lama
perendaman yang masih singkat sehingga
perendaman 12 jam (T0R12) dengan indeks vigor
fithohormon yang ada pada Trichoderma koningii
terendah 3,719% namun berbeda tidak nyata
belum mampu melunakan kulit benih sirsak
dengan dosis tanpa Trichoderma koningii pada
sehingga belum dapat mempercepat perkecambahan.
Kulit benih keras pada umumnya menghambat lama perendaman 6 jam (T0R6), juga dengan
perkecambahan walaupun disemaikan pada kondisi dosis 50g tanpa perendaman (T50R0) maupun
perkecambahan yang optimum Titin dkk (2018). dengan kontrol.
Kulit benih keras pada umumnya menghambat Dari hasil analisis ada interaksi antara dosis
perkecambahan walaupun disemaikan pada kondisi Trichoderma koningii dan lama perendaman
perkecambahan yang optimum Titin dkk (2018). terhadap indeks vigor benih, pada dosis
Trichoderma koningii 200g tanpa rendam
3. Indeks Vigor (T200R0) memberikan nilai indeks vigor tertinggi
Hasil analisis sidik ragam perlakuan di banding dengan perlakuan lainnya, tingginya
Trichoderma koningii, lama perendaman maupun nilai indeks vigor selaras dengan tingginya daya
interaksinya. Perlakuan Trichoderma koningii kecambah benih sirsak. Vigor benih tinggi
sangat nyata terhadap vigor benih sirsak dan memiliki kekuatan tumbuh dan potensi tumbuh di
interaksi Trichoderma koningii dan lama lapang yang tinggi. Sejalan dengan hasil
perendaman pengaruh nyata terhadap vigor benih penelitian Menurut hasil penelitian Jegathambigai
sirsak. Nilai rata-rata indeks vigor benih sirsak et al (2009) Perlakuan benih dengan Trichoderma
dengan perlakuan Trichoderma koningii dan lama meningkatkan perkecambahan sebesar 24,03%,
perendaman dapat di lihat pada Tabel 4. indeks vigor bibit sebesar 23,29% dan
Agri-Sosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 569
Penggunaan Trichoderma Koningii Pada Perkecambahan Sirsak.........................(Erida Dalame, Bertje Sumayku, Jeany Mandang)

mengurangi insiden bercak daun. Menurut DAFTAR PUSTAKA


Doni et al (2014) menyatakan bahwa rata- rata
indeks vigor benih padi dengan perlakukan Ali, A., Haider, M. S. Ashfaq, M. and S. Hanif. 2014.
Effect Of Culture Filtrates Of Trichoderma Spp.
Trichoderma spp. berkisar dari 655,73 menjadi
On Seed Germination And Seedling Growth In
1016,56 dibandingkan dengan kontrol. Indeks Chickpea – An In-Vitro Study. Pakistan Journal
vigor millet meningkat dengan aplikasi jamur of Phytopathology.
Trichoderma viride hingga konsentrasi 50% dan
kemudian menurun dengan konsentrasi 75% Andayaningsih. P. 2002. Kemampuan Trichoderma
kurang dari kontrol (Hassan et al, 2014) Spp. Dalam Pengendalian Patogenitas
Kumar et al (2014) melaporkan perlakuan Rhizoctonia Solani Pada Tanaman Kedelai.
Trichoderma harzianum dan Trichoderma F-MIPA Universitas Padjadjaran. Jatinangor,
viride pada kacang buncis dengan konsentrasi Bandung 40600. Jurnal ilmu-lmu hayati dan
fisik.
5% meningkatkan persentase perkecambahan
90%, panjang akar 12,19 cm, tinggi bibit 16,50 Asaduzzaman, M., M. J. Alam. And M. M. Islam.
cm, berat kering 1,88g dan indeks vigor 2010. Effect Of Trichoderma On Seed
1485,00. Zheng dan Shetty (2000) melaporkan Germination And Seedling Parameters Of
bahwa Trichoderma spp. menginduksi produksi Chili.http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/dow
senyawa fenolik selama perkecambahan biji, nload?doi=10.1.1.895.2303&rep=rep1&type=
senyawa fenolik ini yang menyebabkan pdf.
peningkatan indeks vigor benih.
Badrie, N. and A. G. Schauss. 2009. Soursop
(Annona muricata L.) : Composition,
Nutritional Value, Medicinal Uses and
KESIMPULAN DAN SARAN
Toxicology. In : R.R. Watson and V. R.
Preedy (eds.). Bioactive Foods in Promoting
Kesimpulan Health. Academic Press, Oxford. p. 621-643/.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
di ambil kesimpulan sebagai berikut: Cai, F. G., P. Yu., Z. Wang., L. Wei., Q. Fu., Shen
1. Dosis Trichoderma koninggi 200 g tanpa and W. Chen. 2013. Harzianolide, a novel
rendam mampu meningkatkan daya plant growth regulator and systemic
kecambah sebesar 86,67 % dan indeks vigor resistance elicitor from Trichoderma
sebesar 32,964 %. harzianum. Plant Physiol. Bioch., 73: 106-
2. Perendaman dengan suspesi Trichoderma 113.
koninggi belum dapat menginduksi
Delgado- Sanchez, P., M. A. Ortega.- Amora., A. A.
kecepatan perkecambahan benih sirsak.
Rodríguez- Hernández., J.F. Jiménez-
3. Interaksi antara dosis Trichoderma koningii Bremon and J. Flores. 2010. Further
dan lama perendaman berpengaruh terhadap, evidence from the effect of fungi on breaking
panjang plumula, berat kering oven radikula, Opuntia seed dormancy . División de
berat kering oven plumula, indeks vigor dan Ciencias Ambientales; 2División de Biología
kadar klorofil daun benih sirsak, namun Molecular; Instituto Potosino de
tidak berpengaruh terhadap kecepatan Investigación Científica y Tecnológica; San
perkecambahan benih sirsak. Luis Potosi, Mexico.

Saran Doni, F., I. Anizan., C. M. Z. C. Radziah., A.H.,


Salman., M.H., Rodzihan and W.M. W. Yusoff.
Dosis Trichoderma koningii dan 2014. Enhancement of Rice Seed Germination
perendama dengan suspensi Trichoderma and Vigour by Trichoderma spp. School of
koningii belum mampu menginduksi kecepatan Biosciences and Biotechnology, 2 Department
kecambah benih sirsak, dosis dan durasi of Geology, School of Environmental and
perendaman mungkin perluh di tingkatkan Natural Resources Sciences, Faculty of Science
untuk memacuh percepatan perkecambahan and Technology, University Kebangsaan
benih sirsak. Malaysia, 43600 Bangi, Selangor, Malaysia.

570
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Jurnal Nasional Sinta 5, Volume 15 Nomor 3, September 2019 : 563 - 572

Harman, G. E. 2000. Overview of mechanisms Lalitha, P., Srujana and K. Arunalakshmi. 2012.
and uses of Trichoderma spp. Effect of Trichoderma viride on
Phytopathology, 96: 190-194. germination of mustard and survival of
mustard seedlings. Int. J. Life Sci.
Harman, G. E. Howell, C. R. Viterbo, A. Chet, Biotechnol. Pharma Res., 1(1).
I. M. Lorito. 2004. Trichoderma Species–
Martinius., Darnetty., Trizelia., Dan S. Herdina.
Opportunistic, Avirulent Plant Symbionts.
2017. Kemampuan Trichoderma Endofit
Nature Reviews In Microbiology 2: 43–
Dalam mengendalikan Jamur Patogen Tular
56. https://doi. org/10.1038/nrmicro797. Beni Cabai. Fakultas Pertanian,
Universitas Andalas. hal.18.
International Seed Testing Association (ISTA).
2007. International Rules for Seed Mukherjee, P. K., B. A. Horwitz., U. S Singh., M.
Testing. Bassedorf. Switzerland. Mukherjee and M. Schmoll. 2013.
Trichoderma in agriculture, industry and
Jegathambigai,V. R.S. W. Wijeratnam and R.L.C medicine : an overview. In: Trichoderma:
Wijesundera. 2009. Trichoderma as a Seed biology and applications. Mukherjee PK,
Treatment to Control Helminthosporium Horwitz BA, Singh US, Mukherjee M,
Leaf Spot Disease of Chrysalidocarpus Schmoll M (Eds.). CABI, Nosworthy, Way,
lutescens. Green Farms Ltd., Marawila, Sri Wallingford, Oxon, UK, pp. 1-9.
Lanka. Industrial Technology Institute, 363,
Bauddhaloka Mawatha, Colombo 07, Sri Okoth, S. A., J. A. Otadoh and J. O. Ochanda.
Lanka. Department of Plant Sciences, 2011. Improved seedling emergence and
University of Colombo, Sri Lanka. World growth of maize and beans by Trichoderma
Journal of Agricultural Sciences 5 (6): 720- harziunum. Trop. Subtrop. Agroecosyst., 13:
728, 2009 ISSN 1817-3047 © IDOSI 65-71. Pandey. M. 2017. Effect of
Publications, 2009 Corresponding Author: Trichoderma species on germination and root
disease control in neem seedlings. The
V. Jegathambigai, Green Farms Ltd.,
Pharma Innovation Journal 2017; 6(11): 757-
Marawila, Sri Lanka 720.
761.
Kaveh, H., S. V. Jartoodeh., H. Aruee and M. Sudantha, I. M. 2008. Aplikasi Jamur Trichoderma
Mazhabi. 2011. Would Trichoderma spp. (Isolat ENDO-02 dan 04 serta SAPRO-
Affect Seed Germination and Seedling 07 dan 09) sebagai Biofungisida,
Quality of Two Muskmelon Cultivars, Dekomposer dan Bioaktivator Pertumbuhan
Khatooni and Qasri and Increase Their dan Pembungaan Tanaman Vanili dan
Transplanting Success?. Department o f Pengembangannya pada Tanaman
Horticulture, Ferdowsi university of Hortikultura dan Pangan Lainnya di NTB.
Mashhad, Azadi square, Mashhad, Iran. J. Laporan Penelitian Hibah Kompetensi DP2M
Biol. Environ. Sci., 2011, 5(15), 169-175. -Fakultas Pertanian Universitas Mataram,
Mataram. 117 hal.
Kumar, A., A. Patel., S. N. Singh And R. K. Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih, Jakarta. Divisi
Tiwari. 2014. Effect Of Trichoderma Spp. Buku Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo
In Plant Growth Promotion In Chilli. Persada.
Jawaharlal Nehru Krishi Vishwa
Vidyalaya (JNKVV) College of Titin, Y. Tambing dan Ramli. 2018. Induksi
Agriculture, Jabalpur, M.P. 482 Perkecambahan Benih Sirsak (Annona
00.Jawaharlal Nehru Krishi Vishwa Muricata L.) Dengan Perlakuan Skarifikasi
Vidyalaya (JNKVV) College of Dan KNO3. Mahasiswa Program Studi
Agriculture, Rewa, M.P. 486 001. Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako, Palu .Email :
International Journal of Current
Thitin.tamuse@gmail.com. Staf Dosen
Microbiology and Applied Sciences ISSN: Program Studi Agroteknologi Fakultas
2319-7706 Volume 8 Number 03 (2019). Pertanian Universitas Tadulako, Palu.

Agri-Sosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 571
Penggunaan Trichoderma Koningii Pada Perkecambahan Sirsak.........................(Erida Dalame, Bertje Sumayku, Jeany Mandang)

Wijayanti, R. dan D. Rahmawati. 2017. Aplikasi Wirawan, G. S. 2018. Pengaruh Trichoderma Sp.
Trichoderma Sp. Dan Lama Penyimpanan Sebagai Agen Peningkatan Ketahanan
Terhadap Dormansi Benih Oyong (Luffa Tanaman Padi Terhadappenyakit Hawar
Acutangula (L.) Roxb.). Program Studi Daun Bakteri. Fakultas Pertanian
Teknik Produksi Benih Departemen Universitas Lampung Bandar
Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Lampung.Skripsi.
Jember.
Zheng, Z and K. Shetty. 2000. Enhancement Of
Windham, M. T., Y. Elao and R.A. Baker. 1986. Pea (Pisum Sativum) Seedling Vigour
Mechanisme for increased plant growth And Associated Phenolic Content By
induced by Trichodermaspp. Extracts Of Apple Pomace Fermented With
Phytopathology. 76:518-521. Trichoderma Spp. Process Biochem.,36 :
79-84.

572

You might also like