Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.
1 Vol. 1. No. 2. Januari 2014
Waktu Potensial Aplikasi Mikoriza dan Trichoderma spp. untuk Pertumbuhan
Shorea leprosula
PENDAHULUAN
polybag dan ditimbang sebanyak 2 20 gram. Hal ini sesuai dengan hasil
kg. penelitian (Puspita, dkk, 2009) pada
Trichoderma spp. dan pembibitan kelapa sawit, dosis
mikoriza diberikan sebelum semai terbaik diperoleh untuk medium 5
dipindahkan ke polybag dengan (lima) kg adalah 50 gram starter
medium tanah gambut. Pada Trichoderma. Sedangkan dosis untuk
perlakuan pertama Trichoderma spp. Mikoriza sebanyak 10 gram, sesuai
diberikan 5 (lima) hari sebelum bibit dengan rekomendasi yang terdapat
disapih dan mikoriza diberikan 1 pada label bibit meranti (Sumber :
(satu) hari sebelum bibit disapih. BBP2TP Surabaya, 2012).
Perlakuan kedua, Trichoderma spp. Pemeliharaan meliputi
diberikan 3 (tiga) hari sebelum bibit penyulaman, penyiraman,
disapih dan mikoriza diberikan 1 penyiangan, pengendalian hama dan
(satu) hari sebelum bibit disapih. penyalit. Pengamatan meliputi tinggi
Perlakuan ketiga Trichoderma spp. bibit (cm), diameter bibit (cm), berat
dan mikoriza sama-sama diberikan kering tanaman (gr) dan rasio
pada hari pertama sebelum bibit tajuk/akar (gr).
disapih. Perlakuan keempat
Trichoderma spp. diberikan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
hari pertama sebelum bibit disapih
dan mikoriza diberikan pada hari ke A. Persen Hidup Semai
3 (tiga) sebelum bibit disapih. Waktu potensial aplikasi
Perlakuan kelima Trichoderma spp. mikoriza dan Trichoderma spp. pada
diberikan pada hari pertama sebelum medium gambut tidak memberikan
bibit disapih dan Mikoriza diberikan pengaruh terhadap persen hidup
pada hari ke 5 (lima) sebelum bibit semai. Persen hidup Shorea
disapih. Dosis pemberian leprosula Miq. pada semua
Trichoderma spp. adalah sebanyak perlakuan adalah sama yaitu 100%.
Tabel 1. Persen hidup semai meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.) umur 11
bulan.
Perlakuan Persen Hidup (%)
T1 (Trichoderma spp. pada S-5 dan mikoriza pada S-1) 100
T2 (Trichoderma spp. pada S-3 dan mikoriza pada S-1) 100
T3 (Trichoderma spp. dan mikoriza pada S-1) 100
T4 (Trichoderma spp. pada S-1 dan mikoriza pada S-3) 100
T5 (Trichoderma spp. pada S-1 dan mikoriza pada S-5) 100
Hal ini diduga karena pelapukannya sudah lanjut (matang)
medium yang digunakan adalah dan cendrung lebih halus dan subur.
gambut jenis saprik yang merupakan Persen hidup Shorea leprosula Miq.
jenis gambut yang memiliki tingkat juga dipengaruhi oleh lingkungan.
kematangan dan kesuburan yang Kemampuan Shorea leprosula Miq.
relatif tinggi. Menurut Najiyati, dkk, untuk dapat bertahan hidup akan
(2005) bahwa tanah gambut jenis sejalan dengan kondisi lingkungan
saprik yaitu gambut yang tingkat yang mendukungnya. Lingkungan
Tabel 4. Berat kering tanaman meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.) umur 11
bulan.
Perlakuan Berat kering
tanaman
T2 (Trichoderma spp. pada S-3 dan mikoriza pada S-1) 6,27 a
T3 (Trichoderma spp. dan mikoriza pada S-1) 4,36 ab
T4 (Trichoderma spp. pada S-1 dan mikoriza pada S-3) 3,60 ab
T1 (Trichoderma spp. pada S-5 dan mikoriza pada S-1) 3,00 bc
T5 (Trichoderma spp. pada S-1 dan mikoriza pada S-5) 1,43 c
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama adalah berbeda nyata menurut uji
DNMRT pada taraf 5 %, setelah data ditransformasi ke
Aplikasi Trichoderma spp. tanaman (tinggi dan diameter).
pada 3 (tiga) hari sebelum bibit Semakin baik pertumbuhan tanaman
disapih dan mikoriza pada 1 (satu) maka berat kering tanaman yang
hari sebelum bibit disapih (T2) dihasilkan akan semakin baik pula.
berbeda nyata dengan aplikasi Nilai tinggi dan diameter semai pada
Trichoderma spp. pada 5 (lima) hari penelitian selalu mengalami
sebelum bibit disapih dan mikoriza peningkatan pada semua perlakuan.
pada 1 (satu) hari sebelum bibit Aplikasi mikoriza membantu
disapih (T1) dan aplikasi tanaman dalam menyerap unsur hara
Trichoderma spp. pada 1 (satu) hari sehingga akan berdampak terhadap
sebelum bibit disapih dan mikoriza meningkatnya berat kering pada
pada 5 (lima) hari sebelum bibit tanaman. Sedangkan aplikasi
disapih (T5) tetapi berbeda tidak Trichoderma spp. mampu
nyata dengan aplikasi Trichoderma menyediakan unsur hara yang cukup
spp. dan mikoriza pada 1 (satu) hari bagi tanaman terutama unsur hara P
sebelum bibit disapih (T3) dan (Fosfor).
aplikasi Trichoderma spp. pada 1
(satu) hari sebelum bibit disapih dan E. Rasio Tajuk/Akar
mikoriza pada 3 (tiga) hari sebelum Hasil pengamatan rasio
bibit disapih (T4) (lampiran 5c). tajuk akar Shorea leprosula Miq.
Hasil terbaik berat kering tanaman dengan pemberian mikoriza dan
ditunjukkan pada perlakuan (T2) Trichoderma spp. berpengaruh tidak
dengan rata-rata berat kering nyata terhadap parameter rasio tajuk
sementara hasil terendah ditunjukkan akar (Lampiran 5d). Oleh karena itu,
pada perlakuan (T5). tidak dilakukan lagi uji DNMRT.
Nilai berat kering tanaman Nilai rasio tajuk/akar dapat dilihat
berhubungan dengan pertumbuhan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rasio tajuk akar meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.) umur 11 bulan.
Perlakuan Rasio tajuk/akar (g)
T2 (Trichoderma spp. pada S-3 dan mikoriza pada S-1) 2,64
T5 (Trichoderma spp. pada S-1 dan mikoriza pada S-5) 2,57
T4 (Trichoderma spp. pada S-1 dan mikoriza pada S-3) 2,50
T3 (Trichoderma spp. dan mikoriza pada S-1) 2,28
T1 (Trichoderma spp. pada S-5 dan mikoriza pada S-1) 2,13