Professional Documents
Culture Documents
Abdul Malik
Sunarno, Mariatul Kiptiah
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Balikpapan Abdulmalikr170@gmail.com
Abstrak
Kata kunci: Double Ring Infiltrometer, Laju Pembangunan bangunan kontruksi yang terbuat dari beton menyebabkan berkurangnya resapan air
Infiltrasi, Kadar Air, hujan kedalam tanah dan akan meningkatkan volume aliran permukaan (surface run off) yang
Klasifikasi Tanah Metode menyebabkan resapan air hujan kedalam tanah akan terganggu, menimbulkan genangan disekitar
USCS Dan Tutupan Lahan. yang akan mengganggu aktivitas warga sekitar, bahkan dapat merusak saluran air karena terlalu
besarnya debit air yg melebihi kapasitar saluran.
Penelitian ini dilakuan untuk mengetahui nilai laju infiltrasi, kadar air, klasifikasi tanah, dan
tutupan lahan di lokasi Jalan Mt Haryono Dalam (bjbj) Dan Jalan Mt Haryono (global) . Pengukuran
laju infiltasi ini menggunakan alat double ring infiltrometer yang ditanam kedalam tanah lalu di isi
air sampai batas yang telah ditentukan. Pengamatan penurunan muka air diukur tiap selang waktu
5, 10, 15, 20, 25, hingga 30 ment. Pengukuran ini dilakukan dengan cara ditancap dan digali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi pada JL MT Haryono Dalam (BJBJ) dengan cara
ditancap yaitu f = 0.2 + (`10 – 0.2) 𝟐. 𝟕𝟏𝟖−𝟎.𝟒𝟔𝟒 dengan cara di gali yaitu f = 0.2 + (`11.3 –
0.2)
𝟐. 𝟕𝟏𝟖−𝟎.𝟒𝟔𝟔 pada JL MT Haryono (Global Sport Center) dengan cara ditancap yaitu f = 0.2 + (`12.3
– 0.2) 𝟐. 𝟕𝟏𝟖−𝟎.𝟒𝟏𝟎 dan dengan cara di gali yaitu f = 0.2 + (`13.8 – 0.2) 𝟐. 𝟕𝟏𝟖−𝟎.𝟑𝟗𝟑 . Nilai kadar air
pada JL MT Haryono Dalam (BJBJ) sebesar 13.72% dan 13,62% pada lokasi JL MT Haryono
(Global Sport Center) nilai kadar air sebesar 16.44% dan 16.86%. Pada JL MT Haryono Dalam
(BJBJ) dan Jalan Mt Haryono (Global) dapat diklasifikasikan sebagai SP yang merupakan pasir
bergradasi buruk, pasir berkerikil, sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus. Simbol
( S ) merupakan prefiks simbol awalan untuk kategori jenis tanah berupa pasir, dan simbol ( P )
merupakan sufiks simbol yang dipakai untuk menentukan sub kelompok apakah tanahnya
bergradasi baik atau buruk pada system klasifikasi tanah USCS. Jenis tutupan lahan yaitu jenis
kerikil dan rumput-rumputan yang berarti memiliki resiko laju infiltrasi yang tinggi.
1. Pendahuluan menyebabkan berkurangnya resapan air hujan kedalam
1.1 Latar Belakang tanah dan akan meningkatkan volume aliran permukaan
(surface run off) yang menyebabkan resapan air hujan
Pesatnya perkembangan pembangunan konstruksi di Kota kedalam tanah akan terganggu, menimbulkan genangan
Balikpapan akan meningkatkan pertumbuhan penduduk, disekitar yang akan mengganggu aktivitas warga sekitar,
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pariswisata. bahkan dapat merusak saluran air karna terlalu besarnya
Pembangunan bangunan kontruksi yang terbuat dari beton debit air yg melebihi kapasitar saluran. Dengan demikian
maka dapat dikatakan bahwa pembangunan konstruksi di Daerah Rawan Banjir Kota Balikpapan Menggunakan Alat
wilayah perkotaan yang pada dasarnya dibangun untuk Double Ring Infiltrometer” yang berlokasi di depan Global
memenuhi kebutuhan hidup penduduk sekitar dapat pula dan BJBJ Jl. MT Haryono, alasan peneliti mengambil lokasi
menimbulkan masalah terutama dibidang resapan air. tersebut adalah karna di lokasi tersebut sering kali terjadi
Sehingga perlu adanya penelitian tentang proses laju banjir dan mengganggu aktifitas pengendara yang lewat,
infiltrasi di lapangan. maka dari itu peneliti mengambil lokasi tersebut untuk
dilakukan penelitian analisis laju infiltrasi.
Infiltrasi merupakan peristiwa atau proses masuknya air
kedalam tanah, umumnya melalui permukaan tanah secara 1.2 Rumusan Masalah
vertikal. Dan biasanya, air dapat masuk kedalam tanah
melalui rekahan tanah yang berongga besar maupun kecil. Penelitian ini didasarkan pada masalah sebagai berikut:
Infiltrasi saling berhubungan erat antara intensitas hujan dan
kapasitas infiltrasi, serta pengaturan aliran permukaan. 1. Bagaimana mengetahui laju infiltrasi pada wilayah
Adapun cara mengukur Aliran permukaan dengan cara banjir kota Balikpapan?
memperbesar kemampuan tanah menyimpan air, serta
meningkatkan kapasitas infiltrasi. Kapasitas infiltrasi 2. Berapa nillai kadar air pada titik pengukuran laju
infiltrasi ?
merupakan laju maksimum air yang dapat masuk ke dalam
tanah. Infiltrasi saling berhubungan antara intensitas hujan, 3. Apa klasifikasi tanah pada JL MT Haryono Dalam
karakteristik dan kondisi permukaan tanah. Proses laju (BJBJ) dan JL MT Haryono (Global Sport Center) ?
infiltrasi dapat ditentukan tergantung bagaimana kondisi
tanah itu sendiri, apabila tanah memiliki Kondisi yang baik 1.3 Batasan Masalah
maka proses infiltrasi akan berjalan dengan baik. (Fauzi,
2019). Beberapa batasan-batasan dalam pembahasan tugas
akhir ini, yaitu:
Besarnya Laju infiltrasi dapat diukur di lapangan dengan
mengukur curah hujan, aliran permukaan, dan menduga 1. Penelitian dilakukan pada kondisi sifat fisik tanah, yaitu
berdasarkan Kadar Air, Klasifikasi Tanah, dan Tutupan
faktor-faktor lain dari siklus air, atau menghitung laju Lahan.
infiltrasi dengan analisis hidrograf. Karena mengingat cara
tersebut memerlukan biaya yang relatif mahal, maka 2. Penelitian menggunakan alat Double Ring Infiltrometer
penetapan infiltrasi sering berdiameter dalam 15 cm dan diameter luar 30 cm
dengan tinggi 20 cm.
dilakukan pada luasan yang sangat kecil dengan
menggunakan suatu alat yang dinamakan infiltrometer. Ada 3. Persamaan yang digunakan persamaan Horton.
dua bentuk ring infiltrometer, yaitu single ring infiltrometer
4. Objek penelitian dibatasi pada wilayah banjir JL. MT
dan double atau concentric-ring infiltrometer. Penggunaan
Haryono Global Sport Center dan BJBJ kota
double-ring infiltrometer ditujukan untuk mengurangi Balikpapan.
pengaruh rembesan lateral (Kurnia dkk, 2006).
1.4 Tujuan Masalah
JL MT. Haryono Global Sport Balikpapan terdapat drainase
tersier. Setiap kali hujan datang dengan intensitas yang Tujuan dari penelitian ini adalah:
cukup besar, air yang berada pada saluran meluap ke jalan, 1. Mengetahui nilai laju infiltrasi pada wilayah banjir JL.
sehingga terjadi genangan air, bahkan banjir. Maka dari itu
perlu dilakukan adanya analisis ulang sistem jaringan MT Haryono Global dan BJBJ kota Balikpapan.
drainase yang sudah ada dalam menampung debit limpasan, 2. Mengetahui nilai faktor – faktor yang mempengaruhi
arah aliran saluran dan faktor-faktor yang mengakibatkan laju infiltrasi?
terjadinya genangan di wilayah JL MT. Haryono Global
Sport (Muhammad Lutfi, 2019).
1.5 Manfaat Penelitian
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas dengan ini penulis
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
mengambil judul penelitian “Analisis Laju Infiltrasi Di
1. Memberikan informasi mengenai laju infiltasi di menjadi aliran antara (interflow) dan mengalir secara
beberapa titik banjir kota Balikpapan
2. Menghasilkan refrensi tambahan terkhusus Mahasiswa vertikal akan mencapai lapisan jenuh air (aquifer)
mengenai laju infiltasi di beberapa titik banjir kota menjadi aliran air tanah (baseflow) (Muhammad David,
Balikpapan.
3. Manfaat bagi bidang keilmuan yang diharapkan dalam 2016).
penelitian ini yaitu dapat diperoleh metode pengukuran
proses infiltrasi dan seberapa besar pengaruh lahan
terhadap kapasitas infiltrasi.
4. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang apa
saja faktor yang dapat mengganggu proses infiltrasi.
2. Studi Pustaka
2.1 Pengertian Hidrologi
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram. rumput, tanah kosong atau bebatuan dan akar pohon.
4. Metodologi Penelitian
- Oven. 4.1 Umum
Pada bab ini akan diuraikan beberapa perhitungan laju
- Cawan.
infiltrasi dari 2 lokasi di Daerah Rawan Banjir Kota
- Sampel tanah. Balikpapan Menggunakan Alat Double Ring Infiltrometer.
B. Prosedur Pengujian Kadar Air Tanah Untuk masing-masing lokasi dilakukan 2 kali pengujian laju
infiltrasi yaitu dengan cara di tancap dan di gali. Di lokasi
- Timbang berat cawan (W1)
tersebut terdapat jenis penutup lahan rumput dan tanah.
- Tempatkan benda uji ke dalam cawan lalu timbang Masing-masing titik pengujian dilakukan dengan jarak
beratnya (W2)
kurang lebih 1 meter. Disamping menghitung nilai kapasitas
- Berat Benda Uji (W3) infiltrasi dilakukan juga penentuan klasifikasi tanah,
pengaruh kadar air tanah terhadpa laju infiltrasi, perhitungan
- Letakkan cawan ke dalam oven dengan suhu 110º-115º C
hydrometer dan penutup lahan. Dari Perhitungan
- Kemudian ambil cawan dan benda uji yang telah
perhitungan tersebut berguna untuk mendukung hasil dari
dikeringkan, lalu dinginkan dan timbang (W4)
nilai kapasitas infiltrasi yang sudah dilakukan.
4. Alat dan bahan Klasifikasi Tanah dengan Metode USCS
- Talam 4.2 Pengukuran Laju Infiltrasi
- Catok
Data pengukuran laju infiltrasi yang dilakukan di JL. MT
- Ayakan saringan No. 4, 8, 30, 50, 100, 200
Haryono Dalam (BJBJ) dan JL. MT Haryono (Global Sport
- Pan Center) pada tanggal 11 Juni 2020 dan 16 Juni 2020.
- Timbangan Penelitian ini dilakukan di 2 titik pengukuran dengan cara
- Sieve shaker di tancap dan di gali, hal ini bertujuan untuk
membandingkan nilai penurunan dan pengukuran laju 0,42 0.2 0.2 0.04
infiltrasi seperti yang diperoleh di lapangan sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pengukuran Laju Infiltrasi JL. MT Haryono 0,50 0.2 0.2 0
Dalam (BJBJ)
Pengukuran Laju Infiltrasi (ƒ)
Tabel 3.5 Perhitungan Parameter Infiltrasi JL. MT
Waktu JL. MT Haryono Dalam (BJBJ)
Haryono Dalam (BJBJ) (Gali)
(jam) Penurunan (cm) Infiltrasi (ƒ) (cm/jam) Waktu Laju 𝑓𝑐 𝑓 − 𝑓𝑐 𝐿𝑜𝑔 (𝑓 −
Tancap (I) Gali (II) Tancap (I) Gali (II)
(𝑡) Infiltrasi (𝑓) (cm/jam) (cm/jam) 𝑓𝑐)
0,08 0.8 0.9 10 11.3
0,17 (jam) (cm/jam)
0.5 0.3 2.9 1.8
0,25 0.4 0.2 1.6 0.8 0,08 11.3 0.2 11.1 1.04
0,33 0.1 0.1 0.3 0.3 0,17 1.8 0.2 1.6 0.19
0,42 0.1 0.1 0.2 0.2 0,25 0.8 0.2 0.6 0.22
0,50 0.1 0.1 0.2 0.2
0,33 0.3 0.2 0.1
Tabel 3.3 Pengukuran Laju Infiltrasi JL. MT Haryono 0,42 0.2 0.2 0.04
(Global Sport Center)
Pengukuran Laju Infiltrasi (ƒ) 0,50 0.2 0.2 0
JL. MT Haryono (Global Sport Center)
Waktu
Penurunan (cm) Infiltrasi (ƒ) (cm/jam) Tabel 3.6 Perhitungan Parameter Infiltrasi JL. MT
(jam)
Tancap Gali (IV) Tancap Gali (IV) Haryono (Global Sport Center) (Tancap)
(III) (III) Waktu Laju 𝑓𝑐 𝑓 − 𝑓𝑐 𝐿𝑜𝑔 (𝑓 −
0,08 1 1.1 12.5 13.8 (𝑡) Infiltrasi (cm/jam) (cm/jam) 𝑓𝑐)
0,17 0.4 0.4 2.4 2.4 (jam) (𝑓)
0,25 0.4 0.4 1.6 1.6
(cm/jam)
0,33 0.1 0.1 0.3 0.3
0,08 12.5 0.2 12.3 1.09
0,42 0.1 0.1 0.2 0.2
0,50 0.1 0.1 0.2 0.2 0,17 2.4 0.2 2.2 0.33
0,25 1.6 0.2 1.4 0.15
Dengan perhitungan parameter infiltrasi dengan metode
0,33 0.3 0.2 0.1
horton sebagai berikut :
Tabel 3.4 Perhitungan Parameter Infiltrasi JL. MT Haryono 0,42 0.2 0.2 0.04
Dalam (BJBJ) (Tancap) 0,50 0.2 0.2 0
Waktu Laju 𝑓𝑐 𝑓 − 𝑓𝑐 𝐿𝑜𝑔 (𝑓 −
(𝑡) Infiltrasi (cm/jam) (cm/jam) 𝑓𝑐)
Tabel 3.7 Perhitungan Parameter Infiltrasi JL. MT
(jam) (𝑓) Haryono (Global Sport Center) (Gali)
(cm/jam) Waktu Laju 𝑓𝑐 𝑓 − 𝑓𝑐 𝐿𝑜𝑔 (𝑓 −
0,08 10 0.2 9.8 0.99 (𝑡) Infiltrasi (cm/jam) (cm/jam) 𝑓𝑐)
0,17 2.9 0.2 2.7 0.44 (jam) (𝑓)
(cm/jam)
0,25 1.6 0.2 1.4 0.15
0,08 13.8 0.2 13.6 1.13
0,33 0.3 0.2 0.1
0,17 2.4 0.2 2.2 0.33
0,25 1.6 0.2 Gambar
1.4 Hubungan Waktu dan 𝐿𝑜𝑔 (𝑓 − 𝑓𝑐)
4.2 Grafik0.15
JL. MT Haryono (Global Sport Center) (Tancap)
0,33 0.3 0.2 0.1
0,42 0.2 0.2 0.04
0,50 0.2 0.2 0
Gambar 4.5 Grafik Pengukuran Laju Infiltrasi JL. Dari hasil pengujian kadar air diatas dapat disimpulkan
MT Haryono (Global Sport Center) bahwa tanah yang berada di JL MT Haryono Dalam (BJBJ)
Berdasarkan dari pengukuran laju infiltrasi di kedua lokasi memiliki kadar air pada sampel I sebesar 13.72 % dan
tersebut adalah, penyebab utama dari terjadinya sampel II sebesar 13.62 %. Sedangkan tanah yang berada di
bajir/genangan pada lokasi tersebut adalah faktor tanah dan JL MT Haryono (Global Sport Center) memiliki kadar air
faktor kondisi tanah yang tidak baik/buruk sehingga ketika pada sampel I sebesar 16.44 % dan sampel II sebesar
terjadi hujan lebat maka pada lokasi tersebut akan 16.86 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanah tersebut
mengalami banjir dan terutama untuk memiliki kandungan air yang cukup tinggi sehingga
mengakibatkan penurunan pada laju infiltrasi melambat.
lokasi JL. MT Haryono Dalam (BJBJ) ketika hujan lebat
4.4 Pengujian Klasifikasi Tanah Metode USCS
akan mengalami bajir, dan arus banjir tersebut membawah
tanah dari lereng yang hampir menutupi sebagian badan Pengklasifikasian menurut sistem Unified Soil
jalan dan hal tersebut sangat mengganggu pengguna jalan. Classification System (USCS) didasari atas hasil analisa
saringan sebagai berikut :
4.3 Pemeriksaan Kadar Air
Uk.Saringan
Berat Tertinggal Lolos Komulatif
No (mm) Berat Komulatir
Saringan Gram (%) Gram (%)
4 4.76 20 2.01 2.01 977 97.99
8 2.38 80 8.02 10.03 897 89.97
30 0.59 288 28.89 38.92 609 61.08
50 0.2947 202 20.26 59.18 407 40.82
100 0.149 300 30.09 89.27 107 10.73
200 0.0075 77 7.72 96.99 30 3.01
Pan 30 3.01 100 0 0
Total 997 100 296.39
Modulus Halus Butir 2.9639
𝐶𝑐
(𝐷30)2 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 1 𝑑𝑎𝑛 3 (9)
= 𝐷10× 𝐷60
Daftar Pustaka
[1] Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air.
Bandung: Penerbit IPB (IPB Press)
[2] Fauzi, M. L. (2019). Perencanaan Sistem Drainase Jalan
Mt. Haryono Global Sport Balikpapan. Vol. 3 No. 2
September 2019, 1-10.
[3] Hiller, D. (2003, October 22). Environmentai Soil
Physics. hal. 494.
[4] Januardi, 2008. Pengukuran Laju Infiltrasi Pada Tata
Guna Lahan. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra
Utara, Mei 2008, 6-43
[5] Muhammad David1, M. F. (2016). Analisis Laju
Infiltrasi Pada Tutupan Lahan. Jom FTEKNIK Volume
3 No.2 Oktober 2016, 1-12.
[6] Nursetiawan, A. i. (2017). Pengukuran Nilai Infiltrasi
Lapangan Dalam Upaya Penerapan Sistem Drainase
Berkelanjutan Di Kampus UNY. Jurusan Teknik Sipil
ITENAS Vol. 3 No. 1 Maret 2017, 14-25.
[7] Pakaya, N. (2013). Resume Geografi Tanah. Resume
Geografi Tanah.
[8] Ryan Renhardika1, D. H. (2015). Analisis Penentuan
Laju Infiltrasi Pada Tanah. Analisis Penentuan Laju
Infiltrasi Pada Tanah.
[9] Rachman, A. D. (2007). Pengukuran Infiltrasi.
Indonesia: Departeme Pertanian.
[10] Singh, P. V, 1992. Elementary Hydrology. Prentice-
Hall Englewood Cliffs, New Jersey.
[11] Terunajaya2, A. F. (2013). Pengaruh Infiltrasi Dan
Permeabilitas. 22 Desember 2013.