Professional Documents
Culture Documents
Statistika PDF
Statistika PDF
1 (2018) 184-192
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang efektivitas penggunaan model kooperatif tipe team accelerated instruction pada
materi KPK kelas IV. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model kooperatif ini, dilakukan penelitian di kelas IV
SD Negeri 1 Urug. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya penggunaan model pembelajaran variatif dan masih
banyak siswa yang memiliki nilai kurang dari kriteria ketuntasaan minimal (KKM ≥ 59) pada pembelajaran matematika
khususnya pada materi KPK. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental tipe one group pretest-
posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Urug yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan soal matematika pilihan
ganda kemudian data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil
analisis data, hasil belajar siswa sebelum menggunakan model team accelerated instruction menunjukkan lebih dari
80% siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model, hasil
belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Lebih dari 90% siswa memperoleh nilai di atas KKM.
Berdasarkan hasil analisis statistik perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest, diketahui bahwa perolehan nilai –t
hitung < -t tabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perubahan signifikan yang mengindikasikan keefektifan
penggunaan model kooperatif tipe team accelerated instruction pada pembelajaran matematika materi KPK di SD
Negeri 1 Urug.
Kata Kunci: Efektivitas, Model Pembelajaran Kooperatif, Team Accelerated Instruction, Matematika
penelitian ini juga siswa dibentuk menjadi dikategorikan baik dan efektif untuk
beberapa kelompok heterogen agar siswa digunakan”.
dapat saling membantu dalam belajar. Selain penelitian yang dilaksanakan oleh
Model pembelajaran ini dapat membantu Widodo, terdapat penelitian yang
siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dilaksanakan oleh Multiati, Djuanda, dan
karena siswa dengan kemampuan yang lebih Julia (2016). Pada penelitian ini model team
tinggi ikut serta membantu teman satu accelerated instruction diterapkan dalam
kelompok yang memiliki kemampuan lebih menulis puisi. Hasil dari penelitian ini juga
rendah dalam memahami materi yang menunjukkan peningkatan pembelajaran
dipelajari. Dapat dikatakan bahwa dalam menulis puisi dengan menggunakan model
model ini guru memiliki asisten dalam team accelerated instruction.
mengatasi kesulitan siswa selama Mengacu pada penelitian-penelitian yang
pembelajaran. telah dilaksanakan sebelumnya, peneliti
Pelaksanaan model team accelerated tertarik untuk melaksanakan penelitian di
instruction dalam penelitian ini mengacu kelas IV SD Negeri 1 Urug dengan judul
komponen-komponen model dalam penelitian “Efektivitas Penggunaan Model
pernyataan yang dikemukakan oleh Slavin Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
(2012, hlm. 195) bahwa model pembelajaran Accelerated Instruction pada Materi Kelipatan
kooperatif tipe team accelerated instruction Persekutuan Terkecil (KPK) di Kelas IV SDN
memiliki 8 komponen yaitu teams, placement 1 Urug”.
test, student creative, team study, team score Tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini
and team recognition, teaching group, fact adalah mendeskripsikan hasil belajar yang
test, whole-class units. diperoleh siswa pada mata pelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan
kooperatif tipe team accelerated instruction Terkecil atau KPK sebelum dan sesudah
diharapkan pembelajaran matematika di kelas dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
IV SDN 1 Urug akan lebih efektif sehingga model pembelajaran kooperatif tipe team
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. accelerated instruction. Selain
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang mendeskripsikan hasil belajar yang diperoleh
dilaksanakan oleh Widodo. Menurut Widodo siswa, penelitian ini juga bertujuan untuk
(2015), “semakin tinggi prestasi belajar mendeskripsikan efektivitas penggunaan
matematika yang dimiliki siswa maka model model pembelajaran kooperatif tipe team
pembelajaran yang digunakan dapat accelerated instruction dilihat dari
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Rosi Nurmalasari Eka Saputri , Oyon Haki Pranata , E. Kosasih 187
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
setiap butir soalnya. Sebelumnya soal ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
harus diuji dengan berbagai tahap pengujian meliputi mean, median, modus, nilai
yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. minimum dan nilai maksimum.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui Setelah dilakukan analisis 188 statistik
kevalidan instrumen. Menurut Soentoro deskripstif, langkah selanjutnya yaitu
(2015, hlm. 93) 188instrumen188 yang valid dilakukan analisis 188 statistik inferensial.
artinya “ 188 instrumen 188 penelitian (alat Menurut Sugiyono (2012, hlm.209)
ukur) tersebut cocok digunakan untuk “ 188 statistik inferensial atau 188 statistik
mengukur obyek atau 188 variabel yang induktif atau 188statistik probabilitas adalah
diukur”. Uji validitas ini dilakukan teknik 188 statistik yang digunakan untuk
menggunakan uji korelasi Product Moment menganalisis data sampel dan hasilnya
Pearson. Butir soal dinyatakan valid apabila r diberlakukan untuk populasi”. Sebelum
hitung > r tabel. dilakukan analisis statistik inferensial, data
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui diuji dulu dengan uji normalitas dan uji
apakah instrumen yang digunakan cukup homogenitas untuk mengetahui jenis
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data 188 analisis yang akan digunakan, yaitu
atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan dengan parametrik atau non parametrik. Uji
menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Butir normalitas dilakukan menggunakan uji
soal dinyatakan reliabel apabila nilai 188shapiro-wilk.
Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih kecil Penetapan kenormalan data penelitian
dari nilai Cronbach’s Alpha. ditentukan dengan memperhatikan kriteria
Setelah data diperoleh melalui pretest dan berikut: jika signifikansi yang diperoleh ≥ α ,
posttest, langkah selanjutnya adalah maka data berdistribusi normal tetapi Jika
menganalisis data. Teknik analisis data dalam signifikansi yang diperoleh < α , maka data
penelitian ini dilakukan dengan statistik tidak berdistribusi normal (taraf signifikasi (α)
deskriptif dan statistik inferensial. Menurut = 0,05).
Sugiyono (2012, hlm.207) “ 188 statistik Uji homogenitas dilakukan untuk
deskriptif adalah 188statistik yang digunakan mengetahui seragam tidaknya variansi
untuk menganalisis dengan cara sampel-sampel yang diambil dari populasi
mendeskripsikannya atau menggambarkan yang sama. Uji homogenitas dilakukan
data yang telah terkumpul sebagaimana dengan menggunakan uji Levene dengan
adanya tanpa bermaksud membuat kriteria pengujian sebagai berikut: jika
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau signifikansi yang diperoleh ≥ α , maka
generalisasi”. Dalam statistik deskriptif data variansi setiap sampel sama (homogen) tetapi
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Rosi Nurmalasari Eka Saputri , Oyon Haki Pranata , E. Kosasih 189
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
jika signifikansi yang diperoleh < α , maka Analisis data hasil posttest dilakukan untuk
variansi setiap sampel tidak sama (tidak melihat kemampuan siswa di kelas IV SD
homogen). Negeri 1 Urug sesudah dilakukan
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji pembelajaran dengan menggunakan model
homogenitas, kemudian dilakukan analisis pembelajaran kooperatif tipe team accelerated
statistik inferensial menggunakan uji paired 189 instruction dalam materi KPK. Hasil
samples t test dengan criteria pengujian analisis data hasil posttest menunjukkan ada 2
sebagai berikut: apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t siswa memperoleh nilai 50 (8%), 6 siswa
tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak tetapi memperoleh nilai 60 (24%), 8 siswa
apabila –t hitung < -t tabel atau t hitung > t memperoleh nilai 70 (32%), 6 siswa
tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. memperoleh nilai 80 (24%), dan 3 siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN memperoleh nilai 90 (12%).
Analisis data hasil pretest dilakukan untuk Hasil analisis data hasil posttest
melihat kemampuan siswa di kelas IV SD
menunjukkan bahwa dari nilai posttest 25
Negeri 1 Urug sebelum dilakukan siswa kelas IV SD Negeri 1 Urug terdapat 9
pembelajaran dengan menggunakan model
siswa dengan kemampuan sangat tinggi, 14
pembelajaran kooperatif tipe team accelerated siswa dengan kemampuan tinggi, dan 2 siswa
189instruction dalam materi KPK. Pretest ini
berkemampuan sedang.
diberikan kepada 25 siswa. Analisis normal gain dilakukan untuk
Berdasarkan hasil analisis data pretest
melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil
diketahui bahwa nilai yang diperoleh siswa belajar siswa. Berdasarkan hasil uji normal
pada saat pretest cukup bervariasi antara lain
gain, diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai
3 siswa memperoleh nilai 10 (12%), 5 siswa
pretest yaitu 34,00 dan perolehan rata-rata
memperoleh nilai 20 (20%), 6 siswa
nilai posttest yaitu 70,80 serta perolehan nilai
memperoleh nilai 30 (24%), 5 siswa N-Gain sebesar 0,55 yang termasuk ke dalam
memperoleh nilai 40 (20%), 4 siswa
189 kategori sedang. Hal ini menunjukkan
memperoleh nilai 50 (16%), dan 2 siswa bahwa setelah diadakan treatment hasil
memperoleh nilai 70 (8%). Tingkat
belajar siswa mengalami peningkatan dilihat
kemampuan siswa juga berbeda-beda, yaitu dari perbedaan nilai hasil pretest dan posttest.
terdapat 2 siswa dengan tingkat penguasaan
Uji normalitas dilakukan dengan
tinggi, 4 siswa dengan tingkat penguasaan menggunakan uji 189shapiro-wilk. Hasil uji
sedang, 11 siswa dengan tingkat penguasaan
normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi
rendah, dan 8 siswa dengan tingkat data pretest dan nilai signifikansi data posttest
penguasaan sangat rendah. lebih besar dibandingkan α. Sehingga data
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
190 Rosi Nurmalasari Eka Saputri , Oyon Haki Pranata , E. Kosasih
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
hasil pretest maupun data hasil posttest t hitung > t 190tabel maka H0 ditolak dan Ha
dinyatakan berdistribusi normal. Nilai diterima.
signifikansi data hasil pretest adalah sebesar Hasil dari uji paired samples t test
0,093 dan nilai signifikansi data hasil posttest menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah -
adalah sebesar 0,066. Dapat disimpulkan 12,568 dan signifikansi .000. Karena nilai –t
bahwa Ha diterima dan data dinyatakan hitung < -t 190tabel (-12,568 < -2064) dan
berdistribusi normal. signifikansi < α (0,00 < 0,05) maka H0
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
dilakukan dalam penelitian ini, diketahui disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata
bahwa nilai signifikansi yang diperoleh lebih nilai sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
besar dari α (α = 0,05) yaitu sebesar 0,765. dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil model kooperatif tipe team accelerated
penelitian ini berasal dari varian yang instruction.
190homogen. Dalam penelitian ini, treatment dilakukan
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas
normal dan berasal dari varian yang penggunaan model kooperatif tipe team
190 homogen, maka langkah selanjutnya acceleraed instruction pada materi Kelipatan
adalah melakukan uji hipotesis untuk melihat Persekutuan Terkecil (KPK) di kelas IV SD
perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji Negeri 1 Urug. Efektivitas penggunaan model
paired samples t test. Pengujian ini dilakukan pembelajaran dapat diketahui dari keefektifan
dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. pembelajaran yang dilaksanakan. Suatu
Adapun rumusan hipotesis dalam pengujian pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila
hipotesis ini adalah sebagai berikut: terdapat peningkatan hasil belajar.
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata nilai Penggunaan model kooperatif tipe team
sebelum dan sesudah dilakukan
accelarated instruction dapat membuat
pembelajaran dengan menggunakan model
kooperatif tipe team accelerated pembelajaran matematika materi KPK lebih
instruction.
efektif dan meningkatkan hasil belajar siswa
Ha : ada perbedaan rata-rata nilai sebelum dan
sesudah dilakukan pembelajaran dengan karena selama pembelajaran berlangsung,
menggunakan model kooperatif tipe team
siswa akan saling membantu dalam
accelerated instruction.
memahami materi. Siswa yang belajar dengan
Adapun 190 kriteria pengujian hipotesis
temannya cenderung lebih rileks jika
yaitu: apabila –t 190 tabel ≤ t hitung ≤ t
dibandingkan dengan belajar dengan guru.
190 tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Pada saat belajar dengan guru, siswa
sedangkan apabila –t hitung < -t 190tabel atau
cenderung malu untuk bertanya tentang
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Rosi Nurmalasari Eka Saputri , Oyon Haki Pranata , E. Kosasih 191
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
materi yang masih belum dipahami sehingga Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan
siswa akan tertinggal materi dan membuat pemberian treatment yaitu penggunaan model
hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal tipe team accelerated instruction dalam
Oleh karena itu peneliti menggunakan pembelajaran. Tidak hanya pada uji normal
model pembelajaran kooperatif tipe team gain, dalam analisis data menggunakan uji
accelerated instruction untuk meningkatkan paired samples t test juga terlihat adanya
hasil belajar siswa sehingga pembelajaran perbedaan rata-rata nilai pretest dan nilai
yang dilaksanakan akan lebih efektif. posttest yang cukup signifikan.
Sebelum menggunakan model tipe team Peningkatan hasil belajar yang terlihat
accelerated instruction, hasil belajar siswa selama analisis data baik pada saat uji normal
masih rendah dilihat dari nilai pretest yang gain maupun uji paired samples t test,
diperoleh saat penelitian. Lebih dari 80% mengindikasikan bahwa penggunaan model
siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria pembelajaran kooperatif tipe team accelerated
ketuntasan minimal (KKM ≥ 59). Nilai instruction efektif dalam pembelajaran
tertinggi yang dapat diperoleh siswa hanya 70 matematika materi KPK.
dari nilai ideal 100 dan lebih dari 50% siswa Penggunaan model pembelajaran
berada dalam kategori tingkat penguasaan kooperatif tipe team accelerated instruction
rendah dan sangat rendah. dikatakan efektif dalam pembelajaran karena
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan hasil analisis data yang diperoleh selama
menggunakan model tipe team accelerated penelitian dapat memenuhi indikator dari
instruction, hasil belajar siswa terlihat keefektifan pembelajaran yaitu peningkatan
mengalami peningkatan. Berdasarkan dari hasil belajar yang diperoleh.
hasil posttest yang diperoleh saat penelitian, SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian
lebih dari 90% siswa mendapatkan nilai di
hipotesis yang telah dilakukan maka dapat
atas kriteria ketuntasan minimal. Nilai
ditarik kesimpulan bahwa model kooperatif
tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan lebih
tipe team accelerated instruction efektif
dari 90% siswa berada pada kategori tingkat
digunakan dalam pembelajaran matematika
penguasaan tinggi dan sangat tinggi.
khususnya materi KPK di Kelas IV SD
Uji normal gain juga menunjukkan adanya
Negeri 1 Urug. Hal ini terlihat dari penigkatan
peningkatan hasil belajar yang cukup
hasil belajar selama dilakukan pembelajaran
signifikan dilihat perolehan nilai n-gain secara
dengan menggunakan model tersebut.
keseluruhan yaitu 0,55 dan termasuk ke dalam
kategori sedang.
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
192 Rosi Nurmalasari Eka Saputri , Oyon Haki Pranata , E. Kosasih
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
pada Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-dasar
Evaluasi Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
@2018 - PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved