You are on page 1of 7

Systematic Review

Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi


Pembelajaran Berbasis Virtual Reality

Ike Puspitaningrum1, Rr. Sri Endang Pujiastuti2, Kurniati Puji Lestari3


1,2,3 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Article Info Abstract


Article History: Nursing higher education has new challenges to prepare nursing students as
Diterima 8 Oktober 2019 agents of change in the era of the industrial revolution 4.0. Nursing students
today are millennial and Z generation with unique needs and ways of
Key words: learning. Students more interested in digital-based learning media. Digital-
Learning methods; based learning methods were an urgent need to be developed to provide
Millennial; Virtual solutions to the learning needs of the millennial generation. The systematic
Simulation; Virtual Reality review aimed to discuss the use of VR technology for educating the nursing
student. The databases searched included: PubMed, Springerlink and
Proquest from the years 2015 to 2019 with the keywords virtual reality,
virtual simulation, simulation technology, immersive learning. The inclusion
criteria included: articles published in the English language, student
respondents and randomized controlled trial (RCT) research methods. The
results of article was identified and reviewed by 3 researchers. Researchers
approved 158 titles of article that match the keywords without duplicates
and 5 articles that match the inclusion criteria. Four articles discuss the
students' competencies when using virtual simulations compared with the
manikin simulated. The results showed an increase in psychomotor skills,
communication, and knowledge. Self-confidence increases, learning
satisfaction and anxiety levels decrease. Two articles discuss the analysis of
the unit cost, which states that the virtual simulation has cost utility ratio
more profitable compared with the Manikin simulations. The results of the
systematic review showed that virtual reality was relevant method as a
learning strategy to enhance students’ competencies and have more
profitable costs compared to conventional methods.

PENDAHULUAN perangkat mobile (Kominfo, 2016).


Penggunaan teknologi up to date dalam
Generasi milenial sangat lekat dengan proses pembelajaran sudah mulai banyak
penggunaan produk teknologi, diaplikasikan di perguruan tinggi
menghabiskan sebagain besar waktunya di kesehatan.
dunia maya, akses informasi menggunakan
smartphone, memiliki pengetahuan yang Virtual reality (VR), augmented reality (AR),
tinggi dalam penggunaan platform dan dan teknologi mixed reality (MR)

Corresponding author:
Ike Puspitaningrum
ike.puspitaningrum@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.26594/jkmk.v2.i2.379
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019/ page 67-73 68

memungkinkan mahasiswa berinteraksi Web (Meakim; Boese; Decker; Franklin;


dengan komponen yang ditampilkan secara Gloe; Lioce, 2013). Namun, saat ini metode
virtual dalam lingkungan virtual dan fisik. pembelajaran labratorium dengan media
Kombinasi komponen fisik dan virtual virtual masih perlu dikembangkan sesuai
memungkinkan mahasiswa untuk dengan kebutuhan mahasiswa keperawatan
mempraktikkan skenario kasus klinis di era teknologi ini untuk mencapai
dengan aman baik di kelas maupun di kepuasan belajar mahasiswa dan hasil
laboratorium. Penelitian tentang belajar yang efektif. Tujuan dari review ini
penggunaan perangkat teknologi imersif secara sistematis meninjau hasil-hasil
menunjukkan adanya efek positif pada penelitian yang berkaitan dengan
kepercayaan diri mahasiswa keperawatan penggunaan teknologi VR dalam
(Vaughn et al. 2016). Inovasi di bidang pembelajaran laboratorium mahasiswa
teknologi imersif memberikan alternatif keperawatan.
baru yang menjanjikan untuk simulasi
berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. METODE
Simulasi dengan cara konvensional dinilai
membutuhkan biaya pelaksanaan dan Pencarian literature melalui PubMed,
perawatan alat yang lebih mahal. Springerlink dan Proquest pada rentang
tahun 2015-2019. Kata kunci yang
Simulasi virtual klinis menggunakan pasien digunakan adalah virtual reality, virtual
virtual dalam lingkungan klinis yang simulation, simulation technology,
dinamis. Konsep ini didasarkan pada pasien immersive learning. Kriteria inklusi yang
virtual yang diakses melalui berbagai ditetapkan meliputi: artikel berbahasa
multimedia, interaktif berbasis layar inggris, responden mahasiswa dan metode
(Berman; Durning; Fischer; Huwendiek; penelitian menggunakan randomised
Triola, 2016). Teknologi digital dan virtual control trial (RCT). Hasil pencarian
dapat menciptakan situasi nyata literature diidentifikasi dan direview oleh 3
menggunakan pasien virtual yang peneliti.
digambarkan pada layar sentuh (Lopreiato ,
2016). Perkembangan teknologi digital dan HASIL
virtual telah memberikan solusi terhadap
kesulitan pembelajaran langsung pada Peneliti mengidentifikasi 1848 judul artikel
pasien. yang sesuai dengan kata kunci dan 158
artikel tanpa duplikasi dan 5 artikel yang
Simulasi virtual klinis meningkatkan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
interaksi dan umpan balik dan Empat artikel membahas tentang
meningkatkan persepsi efikasi diri dan kompetensi yang dicapai mahasiswa ketika
tingkat kepuasan pengguna (Roh; Lee; menggunakan simulasi virtual
Chung; Park, 2013). Penggunaan dibandingkan dengan simulasi manikin.
virtualisasi klinis meningkatkan kinerja dan Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
kompetensi yang terkait dengan ketrampilan psikomotorik, komunikasi, dan
keterampilan psikomotorik (Wilson-Sands; pengetahuan. Kepercayaan diri meningkat,
Brahn; Graves, 2015), berpikir kritis, kepuasan belajar dan tingkat kecemasan
keterampilan klinis (Liaw; Wong; Chan; Ho; menurun. Dua artikel membahas tentang
Mordiffi; Ang, 2015), dan pengambilan analisis unit cost, yang menyatakan bahwa
keputusan (Berman; Durning; Fischer; simulasi virtual memiliki rasio utilitas biaya
Huwendiek; Triola, 2016). Kemajuan yang lebih menguntungkan dibandingkan
teknologi terbaru dalam simulasi virtual dengan simulasi manikin.
klinis telah meningkatkan realisme dan
interaksi dinamis, dengan kemungkinan
digambarkan pada tabel layar sentuh atau

Ike Puspitaningrum / Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Virtual Reality
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019/ page 67-73 69

(Johnson et.al, 2010), keterampilan klinis


(Liaw, 2015) dan pengambilan keputusan
(Berman, 2016). Kemajuan teknologi
terbaru dalam simulasi virtual klinis telah
meningkatkan realisme dan interaksi
dinamis, dengan skenario klinis yang
digambarkan pada tabel layar sentuh atau
di Website.

Penggunaan simulasi virtual dalam


pendidikan keperawatan adalah strategi
inovatif dalam bentuk aplikasi yang
semakin berkembang. Simulasi virtual
digunakan sebagai bentuk pembelajaran
klinis yang aman dan serealistis mungkin
bagi mahasiswa. Simulasi virtual berguna
Gambar 1 untuk 1) mempelajari keterampilan baru;
Proses literature review 2) mempraktikkan keterampilan yang
menyatukan konten, pemikiran tingkat
PEMBAHASAN tinggi, dan elemen psikomotorik; 3) media
pembelajaran untuk meningkatkan
Perkembangan dalam teknologi digital dan kompetensi dalam hal keterampilan
virtual telah memudahkan cara tindakan keperawatan; dan 4) penilaian
menciptakan realitas dengan menggunakan untuk keterampilan berisiko tinggi.
pasien virtual (Lopreiato, 2016) yang Simulasi virtual klinis dapat memberikan
digambarkan pada layar sentuh komputer strategi pedagogis dan dapat bertindak
(simulasi virtual klinis). Simulasi virtual sebagai fasilitator dalam retensi
klinis adalah kondisi dan situasi dari pengetahuan, penalaran klinis, peningkatan
kenyataan yang digambarkan di layar kepuasan belajar (Padilha, et.al, 2019).
komputer, dan melibatkan orang-orang Simulasi virtual dapat memberikan
nyata yang mengoperasikan sistem pembelajaran dengan situasi lingkungan
simulasi. Ini adalah jenis simulasi yang yang realistik seperti dengan pasien nyata.
menempatkan orang dalam peran sentral Hal tersebut dapat meningkatkan
melalui latihan pengambilan keputusan, pengetahuan, kepercayaan diri dan
kontrol motorik, dan keterampilan menurunkan kecemasan pada saat
komunikasi (McGaghie, et.al, 2010). memasuki pembelajaran klinik (Cobbett,
Simulasi virtual klinis menggunakan pasien 2016).
virtual dalam lingkungan klinis yang
dinamis dan imersif. Konsep ini didasarkan Dampak simulasi virtual pada
pada pasien virtual yang diakses melalui kompetensi dan penampilan klinis
berbagai multimedia, interaktif berbasis
layar (Berman, 2016). Simulasi virtual klinis Bentuk simulasi virtual di keperawatan
meningkatkan interaksi dan umpan balik, telah membantu menjembatani
meningkatkan persepsi efikasi diri dan kesenjangan antara teori dan keputusan
tingkat kepuasan mahasiswa (Chang, 2002; klinis dalam memberikan asuhan
Roh, 2013). Penggunaan simulasi virtual keperawatan yang bebas risiko bagi pasien
klinis dalam pengembangan kompetensi dan mahasiswa. Penelitian Padilha (2016)
keperawatan meningkatkan kinerja (Tsai, menyatakan bahwa simulasi virtual klinis
2008) dan kompetensi yang terkait dengan meningkatkan retensi pengetahuan dan
keterampilan psikomotorik (Wilson- penalaran klinis serta meningkatkan
Sands,et.al, 2015), pemikiran kritis kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran.

Ike Puspitaningrum / Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Virtual Reality
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019/ page 67-73 70

Simulasi virtual memungkinkan Penelitian Cobbett (2016) yang


peningkatan 20,4% dalam retensi membandingkan simulasi virtual clinical
pengetahuan dan penalaran klinis simulation (VCS) dan face-to-face (F2F)
mahasiswa dalam konteks penelitian. Studi mendapatkan kesimpulan bahwa tidak ada
ini menunjukkan bahwa simulasi virtual perbedaan dalam kepercayaan diri
klinis adalah strategi pedagogis yang mahasiswa dalam skenario praktik klinis.
dikombinasikan dengan strategi briefing, Hal tersebut berbeda dengan hasil
simulasi, dan tanya jawab. Hasil ini penelitian Fisher dan King (2013) yang
menunjukkan kesesuaian simulasi virtual menemukan adanya peningkatan
dengan harapan dalam cara belajar generasi kepercayaan diri mahasiswa ketika terlibat
saat ini. Efek dari penggunaan simulasi dalam simulasi klinis. Tingkat kecemasan
virtual klinis sebagai strategi pedagogis mahasiswa lebih tinggi ketika
dalam meningkatkan retensi pengetahuan menyelesaikan VCS dibandingkan dengan
dan penalaran klinis dan tingkat kepuasan simulasi F2F. Peningkatan kecemasan
siswa menunjukkan kecocokan dengan fitur muncul dari teknologi pada VCS, sebaliknya,
mahasiswa keperawatan abad kedua puluh mahasiswa lebih nyaman dalam simulasi
satu yang menunjukkan minat pada F2F karena mayoritas peserta memiliki
penggunaan simulasi virtual klinis (Padilha, paparan ke Lab Simulasi sebelumnya.
et.al, 2018). Hasil ini sejalan dengan hasil Penelitian Nielson dan Harder (2013)
penelitian lain, di mana penulis menemukan melaporkan area yang akan mengurangi
bahwa tingkat pengetahuan (Sperl-Hillen, kecemasan mahasiswa selama simulasi
2014; Tiffany, 2016) dan kepuasan (Batista, meliputi: dukungan fakultas, bimbingan
et.al, 2014) pada proses pembelajaran oleh siswa senior, orientasi yang memadai
meningkat dengan menggunakan simulasi terhadap lingkungan dan peran simulasi,
virtual. perencanaan asuhan keperawatan sebagai
kelompok, dan menghilangkan rekaman
Penelitian ini sejalan dengan studi Berman video (Nielsen dan Harder, 2013). Setiap
(2016), simulasi virtual klinis merupakan skenario dalam kasus menuntut mahasiswa
strategi pembelajaran interaktif yang untuk aktif dalam pemecahan masalah
memberikan motivasi dan kepuasan pasien virtual, yang dimulai dengan
intrinsik mahasiswa, dan berfokus pada pengumpulan dan pengintegrasian data
penerapan pengetahuan dasar yang hasil pengkajian pada pasien virtual yang
berorientasi pada tantangan pembelajaran digunakan untuk merumuskan diagnose
klinis. Simulasi virtual klinis dapat dan intervensi keperawatan. Penggunaan
berkontribusi dalam mengurangi kesalahan pasien virtual dapat meningkatkan
klinis, meningkatkan keselamatan dan kemampuan mahasiswa dalam penalaran
kualitas perawatan. Simulasi virtual klinis klinis (Padilha, 2018).
mengatasi kesulitan dalam mengelola ruang
laboratorium, memungkinkan institusi Dampak simulasi virtual pada biaya
pendidikan untuk menambah jumlah
skenario klinis yang tersedia untuk Dua artikel membahas tentang analisis unit
pelatihan mahasiswa. Simulasi virtual cost, yang menyatakan bahwa simulasi
klinis, sebuah fitur yang memungkinkan virtual memiliki rasio utilitas biaya yang
adanya peningkatan luar biasa dalam lebih menguntungkan dibandingkan
jumlah mahasiswa yang dapat mengikuti dengan simulasi manikin. Biaya simulasi
pelatihan individu dan pengurangan yang berbasis manekin tiga kali lebih tinggi
signifikan dalam biaya simulasi yang daripada simulasi virtual. Hasil review
digunakan setiap mahasiwa (Padilha, menunjukkan bahwa virtual reality
2019). merupakan metode yang relevan sebagai
strategi pembelajaran untuk lebih
meningkatkan kompetensi mahasiswa dan

Ike Puspitaningrum / Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Virtual Reality
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019/ page 67-73 71

mempunyai biaya yang lebih Simulasi pasien virtual yang telah dirancang
menguntungkan dibanding dengan metode oleh Liaw (2015) memberikan kesempatan
konvensional (Haerling, 2018). Simulasi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman
virtual klinis, sebuah fitur yang praktis terkait informasi yang dipelajari.
memungkinkan adanya peningkatan luar Kondisi umum yang memburuk (yaitu,
biasa dalam jumlah mahasiswa yang dapat obstruksi jalan napas, sesak napas,
mengikuti pelatihan individu dan hipotensi, takikardia, oliguria, perubahan
pengurangan yang signifikan dalam biaya kesadaran, dan suhu abnormal) yang terkait
simulasi yang digunakan setiap mahasiwa dengan kondisi medis akut terdapat dalam
(Padilha, 2019). lima skenario simulasi yang berkaitan
dengan kondisi yang terjadi pada hari yang
Bentuk simulasi virtual dalam proses berbeda pada saat menggunakan pasien
pembelajaran virtual untuk pembelajaran. Dalam setiap
skenario, mahasiswa berperan sebagai
Simulator virtual klinis dalam penelitian seorang perawat yang menilai dan
Padilha (2019) menggunakan pasien virtual mengelola pasien virtual yang memburuk
yang dapat memberikan respon tubuh dengan memilih tindakan dari menu
secara dinamis sesuai dengan intervensi kontrol ABCDE. Umpan balik langsung
yang diberikan mahasiswa. Skenario klinis diberikan oleh simulator, termasuk
dimulai dengan pengarahan; selanjutnya, perubahan fisiologis, diprogram ke dalam
mahasiswa dapat berinteraksi dengan sistem untuk menanggapi intervensi yang
pasien virtual melalui dialog, memantau telah diberikan oleh mahasiswa. Menu
parameter fisiologis, observasi dan kontrol ISBAR digunakan untuk membantu
pemeriksaan fisik, analisis pemeriksaan mahasiswa dalam melaporkan kemunduran
komplementer, dan intervensi perawatan pasien virtual. Pada akhir setiap skenario,
farmakologis. Tanggapan dan mahasiswa dapat melakukan tanya jawab
pengembangan kasus klinis bersifat untuk membantu mereka merefleksikan
dinamis dan tergantung pada keputusan pengalaman mereka menyelesaikan kasus
yang diambil. Penutupan kasus klinis klinis pasien virtual. Selain itu, dengan
ditentukan oleh keberhasilan penyelesaian menggunakan alat evaluasi, mahasiswa
skenario atau oleh waktu yang disediakan. dapat menerima umpan balik tentang
Segera setelah simulasi berakhir, akan tindakan yang sesuai dan tidak tepat yang
muncul diagnosis diferensial. Setelah diambil dalam skenario simulasi.
simulasi selesai, simulator menyediakan
laporan simulasi, timeline simulasi, dan Semua mahasiswa menyelesaikan
laporan kinerja. Dalam laporan simulasi, kuesioner tentang informasi demografis
disajikan diagnosis banding yang benar dan dan melakukan pretest kinerja yang terdiri
pilihan yang dipilih oleh mahasiswa. Semua dari penilaian berbasis simulasi yang terjadi
tindakan yang dilakukan dan konsekuensi di laboratorium simulasi universitas.
hemodinamik disajikan pada satu waktu Identitas mahasiswa dirahasiakan dari
bersama dengan semua pemeriksaan penilai dengan mengenakan topi, gaun, dan
diagnosis komplementer yang diminta. masker. Mengikuti orientasi pengaturan
Dalam laporan simulasi, skor kinerja simulasi, setiap peserta diberikan skenario
diberikan untuk 3 kategori informasi, yaitu dengan simulator pasien menampilkan
pemeriksaan fisik, diagnosis, dan terapi. tanda dan gejala perburukan klinis pasien.
Dalam setiap kategori informasi tersebut, Setiap mahasiswa diberikan waktu 15
keputusan yang diambil dan kesesuaiannya menit untuk menilai dan mengelola
disajikan. Pada simulator ini terdapat fitur simulator pasien yang memburuk. Seluruh
untuk tanya jawab yang menyediakan proses simulasi direkam pada video. Segera
referensi ilmiah sebagai pendukung setelah pretest kinerja, para mahasiswa
skenario klinis dan resolusi optimalnya. dalam kelompok eksperimen dibawa secara

Ike Puspitaningrum / Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Virtual Reality
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019/ page 67-73 72

individual ke sebuah ruangan dengan set-up kelompok simulasi virtual menerima


komputer untuk melakukan simulasi umpan balik yang dihasilkan komputer dari
berbasis web selama 3 jam. Setelah program vSim termasuk peluang untuk
menyelesaikan pembelajaran, para peserta perbaikan, catatan rinci tindakan mereka
diminta untuk mengisi kuesioner untuk selama skenario, dan skor numerik (0% -
mengevaluasi persepsi mereka tentang 100%).
simulasi berbasis web. Sekitar satu minggu
setelah pretest dan intervensi, para peserta Elif Günay (2017) mengggunakan The VIS
dari kedua kelompok dijadwalkan untuk System untuk mengajarkan keterampilan
melakukan posttest kinerja pada penilaian pemasangan kateter intravena kepada
berbasis simulasi secara individual, yang mahasiswa keperawatan. Sistem VIS adalah
mirip dengan pretest kinerja (Liaw, 2015). simulator VR yang memungkinkan
mahasiswa dengan atau tanpa pengalaman
Haerling (2018) mendesain simulasi untuk pemasangan kateter IV untuk belajar dan
mahasiswa dalam kelompok simulasi mempraktikkan keterampilan psikomotor.
berbasis manekin dan virtual untuk VIS menggunakan perangkat haptic, yang
mempersiapkan pengalaman simulasi memerlukan kontak fisik antara komputer
mereka dengan terlebih dahulu dan mahasiswa, program perangkat lunak,
menyelesaikan modul pembelajaran komputer desktop atau laptop, dan
mandiri berbasis komputer. Modul ini penampil anatomi virtual IV. Perangkat
memberikan ulasan patofisiologi, haptic meniru lengan pasien dan memiliki
farmakologi, dan tindakan keperawatan celah untuk memasukkan jarum kateter.
yang relevan dengan perawatan pasien Setiap aktivitas terdapat sistem sensor,
dengan penyakit paru obstruktif kronis yang dapat mendeteksi gerakan jarum
(PPOK). Selanjutnya, mahasiswa dalam dalam tiga dimensi. Komputer mengubah
kelompok simulasi berbasis manekin data ini menjadi gambar VR. Gambar virtual
menyelesaikan simulasi berbasis manekin lengan model ditampilkan di layar.
langsung, difasilitasi secara profesional Skenario yang dikodekan dalam VIS
dalam kelompok yang terdiri dari dua termasuk struktur vaskular dari berbagai
hingga empat mahasiswa. Mahasiswa dalam jenis pasien dan peristiwa yang mungkin
kelompok simulasi virtual secara mandiri sering ditemui mahasiswa dalam
menyelesaikan simulasi virtual berbasis pengaturan klinis.
web yang tersedia. Dalam skenario kasus
PPOK, mahasiswa menilai seorang pasien SIMPULAN
yang telah dirawat dengan kondisi yang
memburuk. Dalam skenario, pasien Hasil review menunjukkan bahwa virtual
mengalami pneumotoraks. Mahasiswa reality merupakan metode yang relevan
diharapkan mengenali pneumotoraks, sebagai strategi pembelajaran untuk lebih
berkolaborasi dengan dokter, dan memulai meningkatkan kompetensi mahasiswa dan
intervensi keperawatan yang sesuai. mempunyai biaya yang lebih
Mahasiswa dalam kelompok simulasi menguntungkan dibanding dengan metode
berbasis manekin berinteraksi dengan konvensional.
pasien yang disimulasikan fasilitator
mereka dan teman sebaya. Mahasiswa UCAPAN TERIMAKASIH
dalam kelompok simulasi virtual
berinteraksi secara independen dengan Penulis mengucapkan terimakasih kepada
pasien simulasi berbasis komputer. semua pihak yang telah mendukung dalam
Mahasiswa dalam kelompok simulasi review ini.
berbasis manekin menyelesaikan sesi tanya
jawab yang difasilitasi berdasarkan pada
model plus / delta. Mahasiswa dalam

Ike Puspitaningrum / Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Virtual Reality
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 2, November 2019/ page 67-73 73

REFERENSI safety/patient-safety-resources/research/
simulation_dictionary/sim-dictionary.pdf
Berman NB, Durning SJ, Fischer MR, Huwendiek S,
Triola MM. (2016). The role for virtual McGaghie WC, Issenberg SB, Petrusa ER, Scalese RJ.
patients in the future of medical education. (2010). A critical review of simulation-based
Acad Med 2016 Dec;91(9):1217-1222. [doi: medical education research: 2003-2009. Med
10.1097/ACM.0000000000001146] Educ 2010 Jan;44(1):50-63. [doi:
[Medline: 26959224] 10.1111/j.1365-2923.2009.03547.x]
[Medline: 20078756]
Chang KK, Chung J, Wong T. (2002). Learning
intravenous cannulation: a comparison of the Meakim C, Boese T, Decker S, Franklin AE, Gloe D,
conventional method and the CathSim Lioce L, et al. (2013). Standards of Best
Intravenous Training System. J Clin Nurs 2002 Practice: Simulation Standard I: Terminology.
Jan;11(1):73-78. [Medline: 11845758] Clin Simul Nurs Jun;9(6):S3-S11. [doi:
10.1016/j.ecns.2013.04.001]
Cobbett, Shelley, Snelgrove-Clarke, Erna. (2016).
Virtual verses face to-face clinical simulation Padilha, José Miguel; Machado, Paulo Puga; Ribeiro,
in relation to student knoweldge, anxiety, and Ana; Ramos, José; Costa, Patrício. (2019).
self-confidence in maternal-newborn nursing: Clinical Virtual Simulation in Nursing
A randomized controlled trial, Nurse Education: Randomized Controlled Trial. J
Education Today. doi: Med Internet Res 2019;21(3):e11529.
10.1016/j.nedt.2016.08.00 [doi:10.2196/11529]

Elif Günay I; smailog˘lu; Ayten Zaybak. (2017). Roh YS, Lee W, Chung H, Park Y. (2011). The effects
Comparison of the Effectiveness of a Virtual of simulation-based resuscitation training on
Simulator With a Plastic Arm Model in nurses' self-efficacy and satisfaction. Nurse
Teaching Intravenous Catheter Insertion Educ Today 2013 Feb;33(2):123-128. [doi:
Skills. Wolters Kluwer Health. DOI: 10.1016/j.nedt.2011.11.008] [Medline:
10.1097/CIN.0000000000000405 22153054]

Haerling, Katie A. (2018). Cost-Utility Analysis of Tsai SL, Chai S, Hsieh L, Lin S, Taur F, Sung W, et al.
Virtual and Mannequin-Based Simulation. Sim (2008). The use of virtual reality computer
Healthcare 13 (1) : 34–41, [doi: simulation in learning Port-A cath injection.
10.1097/SIH.0000000000000280] Adv Health Sci Educ Theory Pract 2008
Mar;13(1):71-87. [doi: 10.1007/s10459-006-
INACSL Standards Committee. (2016). INACSL 9025-3] [Medline: 16944000]
standards of best practice: simulation SM
debriefing. Clin Simul Nurs 12:S21–S25 Vaughn J, Lister M, Shaw RJ. (2016). Piloting
augmented reality technology to enhance
Johnson D, Flagg A, Dremsa T. (2010) Effects of using realism in clinical simulation. CIN: Comput
human patient simulator versus a CD-ROM on Inform Nurs 34(9):402–405
learning the management of patients exposed
to chemical agents. US Army Med Dep J Wilson-Sands C, Brahn P, Graves K. (2015). The effect
2010:9-16. [Medline: 21181669] of instructional method on cardiopulmonary
resuscitation skill performance: a comparison
Liaw SY, Wong L, Chan S, Ho J, Mordiffi S, Ang S, et al. between instructor-led basic life support and
(2015). Designing and evaluating an computer-based basic life support with voice-
interactive multimedia web-based simulation activated manikin. J Nurses Prof Dev
for developing nurses' competencies in acute 2015;31(5):E1-E7. [doi:
nursing care: randomized controlled trial. J 10.1097/NND.0000000000000203]
Med Internet Res Jan 12;17(1):e5-10 [FREE [Medline: 26381346]
Full text] [doi: 10.2196/jmir.3853] [Medline:
25583029]

Lopreiato JO. Agency for Healthcare Research and


Quality. (2016). Healthcare Simulation
Dictionary URL:
https://www.ahrq.gov/sites/default/files/w
ysiwyg/professionals/quality-patient-

Ike Puspitaningrum / Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Keperawatan Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis
Virtual Reality

You might also like