You are on page 1of 11

Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif

Pemerintah Daerah Kota Surabaya


(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik
Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

Kristian Widya Wicaksono1

ABSTRACT
The decentralization policy in Indonesia puts the local government as the main actor to bring
their community to achieve their common purpose and goal. Thus, the local government needs
to be empowered so they will have a capacity to make a significant breakthrough in their
decisions and actions. In line with that need, the Indonesia central government issues a law
called local innovation to develop the performance of government operation and enable the
acceleration of people wealth improvement. The purpose of local innovation law is also to
protect local government innovation and increase in number of local government innovations.
Besides the law instrument, the attention from central government by recognizing the innovative
program that has been done by local government is also very important. Therefore, the Ministry
of Administrative Reform provides an award for local government innovation as an incentive
for local government creative efforts.

This study is conducted to explore the valid concept of public sector innovation. Furthermore,
this paper will provide a reflective analysis of the three innovative programs initiated by the
local government in Surabaya City based on the perspective of typologies of public sector
innovation. An exploratory approach is utilized in this paper to gain valid understanding about
the concept of public sector innovation and its typologies in the local level.
The result of this study shows that innovation and public sector innovation is a set of academic
concepts which related with newness and change and it has a serious intent to improve the
quality of input, product and its impact on the customer needs. Moreover, the three innovative
programs of Surabaya City local government are fulfilled four criteria of the typologies of
public sector innovation, which are the creation of new service, process innovation,
administrative innovation, and conceptual innovation.

Keywords: Innovation, newness, breakthrough, and change

1
Dosen pada Program Studi Administrasi Publik FISIP Unpar dan Mahasiswa Program Doktor pada Departemen
Ilmu Politik, Universitas Tunghai, Taiwan. e-mail: kristian.widya@unpar.ac.id

196
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 197
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

1. Latar Belakang tersebut, kita menyadari bahwa dibutuhkan


upaya yang serius untuk mengangkat kualitas
Kebijakan Pemerintahan Daerah di keputusan dan tindakan Pemerintah Daerah agar
Indonesia setelah terjadi reformasi tahun 1998 lebih efektif dan efisien melalui terobosan-
terus mengalami penyempurnaan. Dimulai terobosan inovatif. Secara lebih tegas dapat
dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 22 dinyatakan bahwa inovasi dibutuhkan oleh
Tahun 1999, kemudian diubah menjadi Undang- Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas
Undang No. 32 Tahun 2004 dan disempurnakan keputusan dan tindakan yang dihasilkannya agar
lebih jauh di dalam Undang-Undang No. 23 dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan
Tahun 2014. Undang-Undang yang disebutkan masyarakat lokal.
terakhir pun sudah memasuki Perubahan Kedua Pada mulanya kajian mengenai inovasi
yang diundangkan di dalam Undang-Undang No. lebih cenderung dibahas oleh akademisi dan
9 Tahun 2015. Hal ini menunjukan bahwa bangsa praktisi di sektor bisnis. Hal ini dikarenakan
Indonesia terus berproses ke arah hasil organisasi sektor bisnis memiliki tingkat
pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah formalisasi yang lebih rendah jika dibandingkan
yang diharapkan akan membawa dampak dengan organisasi publik sehingga banyaknya
signifikan bagi peningkatan kesejahteraan aturan menyebabkan organisasi sektor publik
masyarakat. Meskipun masih terdapat sejumlah tidak terlampau leluasa untuk berinovasi
perdebatan yang tidak terhindarkan mengenai (Suwarno, 2011). Selain itu, organisasi bisnis
kebijakan Pemerintahan Daerah di Indonesia, dihadapkan dengan permasalahan keterbatasan
namun setidaknya dari waktu ke waktu, para sumberdaya yang mendesak sehingga diperlukan
pengambil keputusan bisa mempelajari dan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan
membenahi kelemahan-kelemahan yang perlu tersebut. Maka sebagai konsekuensinya diupa-
diperbaiki dari Undang-Undang yang mengatur yakanlah agar terjadi inovasi untuk mening-
tentang Pemerintahan Daerah agar semakin katkan efisiensi.
memenuhi harapan pada proses implementasi Namun, jika ditelusuri lebih lanjut
dan dampak yang dihasilkannya bagi masya- inovasi tidak bisa selalu dikaitkan dengan
rakat. bagaimana sumberdaya diolah dan dimanfaatkan
Lebih lanjut, salah satu hal yang cukup untuk menghasilkan sebuah produk. Sebab,
mendasar dalam kebijakan Pemerintahan Daerah inovasi juga juga dapat terjadi pada kebaruan
di Indonesia adalah desentralisasi. Pada Pasal 1 produk yang dihasilkan bahkan pada bagaimana
Ayat 8 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 cara untuk mendapatkan sumberdaya sebagai
disebutkan bahwa desentralisasi adalah penye- masukan (input) bagi organisasi. Apabila kita
rahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah memetakan skema sebuah sistem yang terdiri
Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas dari tiga bagian yaitu: masukan, proses dan
Otonomi. Berdasarkan definisi tersebut maka keluaran, maka inovasi dapat dilakukan pada
dapat dinyatakan bahwa salah satu aktor ketiga bagian tersebut. Hal ini sejalan dengan
kebijakan yang berperan penting untuk yang dikemukakan oleh Freeman bahwa inovasi
mengantarkan masyarakat di daerah dapat terkait dengan produk baru, proses dan sistem
merasakan dampak kesejahteraan dari pelak- yang dikembangkan dalam sebuah organisasi
sanaan kebijakan Pemerintahan Daerah adalah (Freeman, 1997).
Pemerintah Daerah itu sendiri. Selain itu, belakangan inovasi juga tidak
Sebagai salah satu aktor penting, Pe- hanya terjadi pada sektor bisnis saja sebab
merintah Daerah sesuai kewenangan yang sebagaimana yang sudah ditegaskan sebelumnya
dimilikinya diharapkan mampu menghasilkan bahwa pada sektor publik, inovasi juga ternyata
keputusan dan tindakan yang tepat untuk dibutuhkan. Bahkan inovasi sektor publik
mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan diyakini bukan lagi hal yang baru lagi (Mulyono,
masyarakat di daerahnya. Sejalan dengan hal 2008). Konsep kewirausahaan (entrepreneur-
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 198
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

ship) yang diperkenalkan oleh Osborne & atur mengenai Inovasi Daerah yaitu Bab XXI.
Gaebler (1992) merupakan salah satu indikasi Kemudian sesuai dengan amanat Bab XXI pasal
bahwa semangat kewirausahaan yang menjadi 390 pada Undang-Undang tersebut, maka
pendorong inovasi sudah memiliki rekam jejak Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan
yang cukup lama pada kajian sektor publik. Pemerintah No. 38 Tahun 2017 yang secara
Lebih jauh lagi, bahwa meskipun kedua penulis spesifik mengatur mengenai inovasi daerah.
tersebut tidak menyatakannya secara implisit Adapun yang dimaksud sebagai inovasi daerah di
mengenai hubungan semangat kewirausahaan dalam peraturan tersebut adalah semua bentuk
dan inovasi, namun pada bagian index buku yang pembaharuan dalam penyelenggaraan Peme-
ditulis oleh Osborne & Gaebler, kata inovasi rintahan Daerah. Hal ini menandakan bahwa
disebutkan sebanyak sebelas kali. Hal ini pada prinsipnya regulasi yang mewadahi inovasi
menandakan bahwa secara eksplisit Osborne & di Indonesia sudah tersedia dan pemaknaan
Gaebler melihat adanya hubungan antara inovasi secara formal di dalam regulasi tersebut
semangat kewirausahaan dan inovasi. sudah sejalan dengan konsep inovasi secara
Dalam tulisan yang lain, ada pula ahli akademis. Tentunya hal ini merupakan sebuah
yang berpendapat bahwa konsep kewirausahaan langkah yang cukup baik dan diharapkan dapat
dapat dinyatakan sebagai landasan ideal bagi mendukung tumbuh dan berkembangnya inovasi
operasionalisasi kosep inovasi (Land & Jarman, pada penyelenggaraan pemerintah daerah.
1992). Baik kewirausahaan maupun inovasi Selain itu, perhatian Pemerintah Pusat
mengarah pada pengembangan kebaruan-ke- terhadap inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah
baruan terutama dalam hal manajerial Daerah perlu untuk diapresiasi. Selain keter-
pemerintahan serta penyediaan barang dan jasa sediaan regulasi, Pemerintah Pusat juga
di sektor publik. Dari sisi praktek, pada dekade memberikan pengakuan terhadap pelayanan
1980an banyak diulas mengenai kepemimpinan publik yang inovatif. Pada bulan Juni tahun 2018
Perdana Menteri Inggris, Margareth Tatcher dan yang lalu, Tim Panel Independen Kementerian
Presiden Amerika, Ronald Reagan yang Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
dianggap sukses melakukan sejumlah terobosan Birokrasi (Kemen PANRB) mengumumkan Top
dalam praktek pemerintahan yakni meng- 99 Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sivonik).
efisiensikan anggaran dan merubah cara kerja Berdasarkan Pengumuman Nomor : 001/TPI.06/
organisasi publik menjadi lebih produktif 2018 tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik
(Hughes, 2003). Tahun 2018 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Meskipun demikian tetap perlu dipahami di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Peme-
bahwa kewirausahaan dan inovasi adalah dua rintah Daerah, Badan Usaha Miik Negara dan
konsep yang berbeda. Dalam pemahaman Badan Usaha Miik Daerah, terdapat 16 kemen-
penulis jika kita merujuk pada pendapat Osbrone terian, 20 lembaga, 18 provinsi, 16 kota, dan 39
dan Gaebler bahwa kewirausahaan adalah kabupaten yang masuk dalam Top 99 Inovasi
semangat (spirit) yang melandasi inovasi. Pelayanan Publik Tahun 2018.
Sedangkan inovasi sendiri merupakan bentuk Salah satu Pemerintah Daerah yang
operasional dari konsep kewirausahaan yang cukup banyak mendapatkan penghargaan adalah
mengarah pada menciptakan gagasan dan Pemerintah Daerah Kota Surabaya (Pemkot
melaksanakan tindakan nyata untuk mewujudkan Surabaya). Pemkot Surabaya berhasil menem-
perubahan yang berorientasi pada kebaruan. patkan tiga buah program publiknya sebagai
Di Indonesia, Pemerintah berupaya untuk bagian dari 99 Sivonik tersebut. Ketiga program
menyediakan dukungan regulasi yang optimal tersebut diantaranya adalah:
bagi berkembangnya inovasi khususnya inovasi
pada tingkat local. Pada Undang-Undang No. 23 1. Pelayanan publik 6 in 1 yang meliputi
Tahun 2014 yang mengatur Pemerintahan pengurusan akte lahir, kematian, perkawinan,
Daerah terdapat bab yang secara khusus meng-
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 199
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

perceraian, surat pindah datang, dan pindah


keluar secara online. Berdasarkan pertanyaan yang akan
2. Tahu Panas (tak takut kehujanan dan tak dibahas, maka tulisan ini disusun dengan
takut kepanasan). Program ini merupakan menggunakan desain eksplorasi. Gabrielian
kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni menjelaskan bahwa maksud dari metode
melalui program rehabilitasi sosial daerah eksplorasi adalah: “the central purpose of
kumuh. exploratory design is to develop valid definitions
3. Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda. of a concept, describe a process, or yield
Program ini merupakan program pember- beginning theories that explain the phenomenon
dayaan ekonomi bagi Ibu Rumah Tangga dan under study” (Gabrielian, 1999). Dengan desain
para Pemuda yang putus sekolah. ini diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang
valid mengenai inovasi, inovasi sektor publik dan
Tentunya program yang diputuskan dan tipologi inovasi sektor publik serta dihasilkan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota tinjauan reflektif terhadap tiga program inovasi
Surabaya ini perlu untuk mendapatkan apresiasi pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
secara akademis sebagai bagian dari Inovasi Pemerintah Daerah Kota Surbaya dengan
Daerah. Oleh karenanya, tulisan ini dimaksudkan menggunakan kacamata tipologi inovasi sektor
untuk mengeksplorasi pendapat akademis publik.
mengenai inovasi sektor publik serta menyedia- Sedangkan data dan informasi yang
kan tinjauan reflektif terhadap tiga program ditampilkan di dalam tulisan ini merupakan data
inovatif yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah sekunder yang kemudian dianalisis secara
Kota Surabaya dilihat dari perspektif konseptual heuristik berdasarkan apa yang terungkap secara
tipologi inovasi sektor publik. implisit pada data dan informasi dimaksud.

2. Identifikasi Pembahasan 5. Kerangka Konseptual

Tulisan mengulas konsep dan teori 5.1 Konsep Dasar Inovasi


tentang inovasi pada sektor publik, dengan
mengangkat pembahasan mengenai: Pertanyaan yang tentu perlu dijawab
di bagai awal pembahasan ini adalah: Apakah
1. Apakah yang dimaksud dengan inovasi dan yang dimaksud dengan inovasi? Hingga saat
inovasi sektor publik? ini, beberapa ahli mencoba untuk men-
2. Apa saja tipologi inovasi sektor publik dan jelaskan konsep dasar inovasi. Salah satu
bagaimanakah tinjauan reflektif terhadap tiga penjelasan mengenai konsep inovasi tersebut
program Inovasi Pelayanan Publik Peme- disampaikan oleh Ackoff yang menyatakan
rintah Daerah Kota Surbaya berdasarkan bahwa inovasi merupakan antitesis dari
tipologi inovasi sektor publik? perilaku seperti mesin (Ackoff, 1981).
Pernyataan Ackoff tersebut mengisyaratkan
3. Tujuan Penulisan bahwa inovasi adalah keberanian untuk
menunjukkan perilaku yang keluar dari
Tulisan ini bertujuan untuk mengeks- kebiasaan yang itu-itu saja. Dengan kata lain
plorasi konsep dan teori mengenai inovasi, inovasi dapat dipahami sebagai sebuah
inovasi sektor publik dan tipologi inovasi sektor perilaku yang berorientasi pada kebaruan.
publik serta tiga inovasi pelayanan publik yang Dalam konteks ini yang perlu kita perhatikan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota bahwa Ackoff menekankan inovasi sebagai
Surbaya. sebuah tampilan perilaku.
Dalam tulisan lainnya, konsep inovasi
4. Metode Penulisan dipahami secara lebih kompleks seba-
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 200
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

gaimana yang disampaikan oleh Kline & juga lingkungan pasar, pengetahuan dan
Rosenberg (1986). Kedua penulis tersebut fasilitas produksi dan konteks sosial dari
menyatakan bahwa: inovasi organisasi. Pernyataan ini kembali
Innovation is complex, uncertain, somewhat menegaskan bahwa inovasi adalah
disorderly, and subject to changes of many perubahan sistemik yang komprehensif.
sorts. Innovation is also difficult to measure Dalam tulisan yang lain Fuglsang &
and demands close coordination of adequate Pedersen menyatakan bahwa setidaknya
technical knowledge and excellent market inovasi berhubungan dengan dua hal yaitu:
judgment in order to satisfy economic, (1) melakukan sesuatu yang baru dan (2)
technological, and other types of constraints mengembangkan sesuatu yang baru tersebut
- all simultaneously. The process of dapat berjalan sesuai dengan konteksnya
innovation must be viewed as a series of (Fugslang & Pedersen, 2011). Pengertian
changes in a complex system not only of yang disampaikan Fugslang & Pedersen
hardware, but also of the market menekankan pada penciptaan kebaruan dan
environment, production facilities and bagaimana kebaruan tersebut dapat berjalan
knowledge and the social contexts of the secara efektif dan efisien.
innovation organization. Berdasarkan sejumlah pengertian
tersebut maka kita dapat melihat pola yang
Dari uraian Kline & Rosenberg, hal cukup umum dalam konsep inovasi bahwa
pertama yang perlu kita pahami mengenai inovasi berhubungan dengan kebaruan atau
inovasi adalah sesuatu yang kompeks, tidak berorientasi pada kebaruan. Sehingga
pasti, tidak terlalu tertata dan tunduk inovasi dalam tulisan ini dipahami sebagai
terhadap berbagai macam perubahan. penciptaan kebaruan baik dari aspek
Dengan kata lain, inovasi merupakan sebuah masukan, proses maupun keluaran dari
proses yang sifatnya acak, dinamis dan organisasi serta hasilnya memberikan
berorientasi pada perubahan. implikasi (dalam jangka pendek) dan
Kemudian, hal kedua yang perlu juga dampak (dalam jangka panjang) yang positif
diperhatikan bahwa inovasi sulit untuk bagi pemangku kepentingan.
diukur dan membutuhkan koordinasi yang
melekat terkait pengetahuan yang sifatnya 5.2 Inovasi Sektor Publik
teknis dan penilaian yang baik dari
pengguna produk organisasi dengan tujuan Setelah kita memahami konsep inovasi,
memuaskan atau memenuhi berbagai selanjutnya kita akan mengelaborasi konsep
tuntutan termasuk ekonomi, teknologi dan Inovasi Sektor Publik. Sudah cukup banyak
tuntutan yang lainnya secara bersamaan. ahli yang menulis konsep dasar inovasi
Pernyataan ini menjelaskan bahwa sektor publik. Salah satunya adalah Lynn
membutuhkan sebuah upaya yang intensif yang menjelaskan bahwa inovasi (dalam
dan berkelanjutan untuk memastikan sebuah organisasi pemerintah) merupakan trans-
perilaku termasuk dalam kategori inovasi. formasi dari fungsi utama organisasi dan
Selain itu ditegaskan pula bahwa inovasi perubahan yang permanen dan mendasar
terkait dengan upaya untuk mengatasi dalam struktur organisasi (Lynn, 1997).
berbagai keterbatasan sumberdaya. Selain itu, penulis lainnya yaitu Albury
Hal terakhir yang perlu dicatat bahwa menjelaskan bahwa inovasi sektor publik
inovasi harus dipahami sebagai rangkaian merupakan kreasi dan implementasi baru
perubahan dalam sebuah sistem yang pada aspek proses, produk, pelayanan dan
kompleks, tidak saja menyangkut hal-hal metode penyampaian yang memiliki
yang sifatnya terlihat seperti fasilitas fisik implikasi dampak yang signifikan pada
yang digunakan di dalam organisasi tetapi
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 201
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

efektivitas, efisiensi dan kualitas (Albury, 5. Inovasi konseptual yakni perubahan pada
2005). cara pandang dari aktor yang terlibat
Dalam tulisan yang berbeda, Mulgan sehingga lebih komprehensif dalam
menyatakan bahwa inovasi sektor publik menyelesaikan masalah. Misalnya pena-
merupakan ide atau gagasan baru yang dapat taan pemukiman kumuh yang tidak saja
diterapkan di sektor publik dan ide-ide memperhatikan aspek peningkatan
tersebut hendaklah merupakan ide yang baru kualitas kesehatan, tetapi juga pember-
minimum sebagiannya baru dan berguna dayaan ekonomi bagi warganya.
(Mulgan, 2007). 6. Perubahan radikal pada rasionalitas yaitu
Berdasarkan sejumlah konsep ino- merubah cara pandang dari pemberi
vasi sektor publik yang telah disinggung di pelayanan. Misalnya dengan memberi
atas, maka terdapat pola yang umum yang penyadaran kepada aparatur pemerintah
dapat kita lihat yaitu membicarakan bahwa mereka hidup dari gaji yang
perubahan yang dapat diterapkan secara bersumber pada pajak yang dibayarkan
efektif dalam proses, produk, pelayanan dan warganegara sehingga mereka diharus-
metode penyampaian pelayanan kepada kan memberikan pelayanan yang terbaik.
masyarakat.
Berdasarkan penjelasan mengenai
5.3 Tipologi Inovasi Sektor Publik tipologi inovasi sektor publik tersebut, maka kita
dapat mengabstrasikannya ke dalam model
Hal lain yang dapat kita elaborasi lebih berikut ini:
lanjut adalah mengenai tipologi inovasi
sektor publik. Setidaknya terdapat 6 buah Gambar 1
tipologi inovasi sektor publik (Halvorsen, Model Tipologi Inovasi Sektor Publik
Hauknes, Miles, & Roste, 2005), yaitu:
1. Penciptaan pelayanan yang baru atau
pengembangan sebuah pelayanan. Mi-
salnya pengembangan layanan kese-
hatan reproduksi remaja di Puskesmas.
2. Inovasi proses yang menekankan pada
perubahan cara dalam menghasilkan
sebuah pelayanan atau produk tertentu.
Misalnya menggunakan mesin yang
mencetak nomor antrian bagi pasien
yang hendak mengambil obat di apotik.
3. Inovasi administratif yang memfokus-
kan pada perubahan kebijakan. Misalnya
merubah kebijakan agar lebih ber-
orientasi pada pertumbuhan investasi
melalui tax holiday.
4. Inovasi sistem yaitu perubahan pada
Sumber: diintepretasikan dari tulisan
struktur organisasi atau merubah cara
Halvorsen, Hauknes, Miles, & Roste (2005)
kerjasama dan interaksi di dalam
organisasi. Misalnya merampingkan
struktur organisasi atau pimpinan
6. Deskripsi Singkat Tiga Program Inovasi
organisasi mendelegasikan kewenangan
Pemkot Surabaya
kepada unit tertentu di dalam organisasi.
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 202
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

Pada bagian ini akan diuraikan bagai- ini adalah mengakselerasi pengentasan
mana bentuk operasional dari tiga buah program kemiskinan. Secara operasional, tindakan yang
Pemkot Surabaya yang masuk ke dalam kategori diambil oleh Pemkot Surabaya adalah
Top 99 Sisvonik. Pertama adalah program 6 in 1. menghidupkan mesin kedua, yaitu para istri atau
Dalam program ini masyarakat kota Surabaya ibu-ibu rumah tangga pada keluarga miskin
bisa mengurus enam hal sekaligus dalam manakala penghasilan suami mereka belum
program ini secara online, yaitu akte lahir, mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
kematian, per-kawinan, perceraian, surat pindah keluarga. Sedangkan untuk anak muda yang
datang, dan pindah keluar. Melalui inovasi ini, putus sekolah atau tidak melanjutkan ke
masyarakat Kota Surabaya diuntungkan karena perguruan tinggi, tapi masih punya keinginan
mereka bisa menghemat waktu, tenaga, dan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya
biaya karena tidak perlu lagi datang ke kantor ke taraf yang lebih baik, maka Pemkot Surabaya
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota memfasilitasinya dengan program yang
Surabaya untuk mengurus keperluan 6 jenis dinamakan Pejuang Muda. Para peserta
layanan administratif tersebut. Meski demikian, Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda akan
peran serta RT/RW tetap tidak ditinggalkan. diarahkan untuk mengembangkan bisnis Usaha
Lebih lanjut dapat diketahui bahwa untuk Kecil dan Menengah (UKM), mulai dari
mengurus akte perceraian dan pernikahan, jika pelatihan, hingga pendampingan sampai ke tahap
sudah tersedia surat dan doku-mentasinya maka pengemasan, promosi dan pemasaran produk.
masyarakat bisa meng-gandakan dokumen Program ini sudah terbukti dapat mengangkat
tersebut lalu mengung-gahnya kedalam aplikasi taraf perekonomian warga Kota Surabaya.
yang telah disediakan Pemkot Surabaya. Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh
Aplikasi tersebut sudah bisa diakses melalui Walikota Surabaya bahwa untuk saat ini
aplikasi telpon pintar mulai dari tahun 2017. pendapatan paling rendah warga Surabaya yang
Perlu untuk diketahui bahwa pada dasarnya dulunya mencapai angka 34% sudah berhasil
aplikasi ini sebenarnya sudah lama dikem- ditekan menjadi tinggal 8 % saja. Sedangkan
bangkan secara online dengan menggunakan alat pendapatan menengah yang dahulunya 40% dan
semacam kartu Anjuang-an Tunai Mandiri pendapatan tinggi 14%, saat ini sudah berubah
(ATM). Tetapi untuk saat ini sudah dapat diakses komposisinya. Untuk kategori pendapatan tinggi
dengan meng-gunakan handphone. sudah mencapai 41% dan sisanya yakni 51%
Kedua adalah inovasi Tahu Panas (tak adalah pendapatan menengah (Surabaya, 2018).
takut kehujanan dan tak takut kepanasan).
Program ini merupakan program yang 7. Tinjauan Reflektif Tiga Program Inovasi
dikembangkan oleh Dinas Sosial Kota Surabaya. Pemkot Surabaya dari Sudut Pandang
Bentuknya merupakan perbaikan rumah tidak Tipologi Inovasi Sektor Publik
layak huni dan pembangunan jamban sehat
melalui program rehabilitasi sosial daerah Pada bagian ini, kita akan mencoba untuk
kumuh. Penanganan program ini dilakukan melakukan tinjauan reflektif terhadap tiga
secara terpadu, baik dalam hal perbaikan fisik, program inovatif yang dilaksanakan oleh Pemda
lingkungan, sosial maupun ekonomi masyarakat Kota Surabaya dengan menggunaan kacamata
di lingkungan perkampungan. Program Tahu tipologi inovasi sektor publik. Program inovatif
Panas pada prinsipnya sudah berjalan sejak tahun yang pertama adalah program 6 in 1. Seba-
2003 dan tiap tahunnya terus mengalami gaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya
peningkatakan. program ini merupakan program di bidang
Ketiga adalah inovasi Pahlawan Ekonomi pelayanan administrasi kependudukan. Kita
dan Pejuang Muda yang berfokus pada dapat melihat bahwa Pemerintah Kota Surabaya
pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga mencoba untuk meningkatkan kapasitas aplikasi
miskin dan pejuang muda. Tujuan dari program teknologi informasi yang dimilikinya ke
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 203
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

tingkatan yang lebih mutakhir menyesuaikan Kota Surabaya melaksanakan program


dengan perkembangan teknologi yang ada di pemberdayaan ekonomi agar penyelesaian
dalam masyarakat. Hal ini ternyata sangat masalah yang dihadapi oleh Penduduk di
membantu peningkatan pelayanan yang pemukiman kumuh dapat diselesaikan secara
diberikan kepada masyarakat karena semakin lebih komprehensif.
mudah diakses. Apabila kita merujuk pada Program inovatif terakhir yang akan
karakteristik inovasi, maka program 6 in 1 didiskusikan pada bagian ini adalah Program
termasuk pada tipologi inovasi proses. Hal ini Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda. Program
dikarenakan yang terjadi dalam Program 6 in 1 ini dilaksanakan dengan cara melaksanakan
adalah perubahan pada cara Pemkot Surabaya pemberdayaan ekonomi bagi Ibu Rumah Tangga
dalam menyampaikan pelayanan kepada dari keluarga miskin dan para pemuda putus
masyarakatnya. Sebelumnya, pelayanan 6 in 1 sekolah guna mengembangkan bisnis UKM,
dapat diakses oleh warga Kota Surabya dengan mulai dari pelatihan, hingga pendampingan
cara menggunakan kartu ATM atau harus sampai ke tahap pengemasan, promosi dan
berkunjung secara langsung ke Dispendukcapil pemasaran produk. Inovasi ini dapat dikate-
Kota Surabaya. Namun, sekarang dengan gorikan sebagai bentuk tipologi inovasi
peningkatan kapasitas aplikasi teknologi infor- penciptaan layanan baru sebab Pemerintah
masi, maka warga cukup mengurus keperluan Daerah Kota Surabaya membuat sebuah program
pelayanan administratifnya dengan mengunggah pelayanan baru berupa pemberdayaan ekonomi
dokumen yang dibutuhkan melalui aplikasi yang secara spesifik ditujukan bagi kelompok
berbasis telpon pintar (smartphone) sehingga sasaran tertentu yakni Ibu Rumah Tangga dari
menjadi lebih praktis dan mudah cari sisi cara keluarga miskin dan para pemuda putus sekolah.
menggunakan layanan. Secara simultan program ini juga memenuhi
Program inovatif kedua yang akan tipologi inovasi administratif karena jika ditinjau
dibahas adalah program Tahu Panas yang dari sisi dampaknya, Pemerintah Surabaya
merupakan singkatan dari tak takut kehujanan mencoba mengalihkan konsentrasi kebijakannya
dan tak takut kepanasan. Program ini dari kelompok masyarakat ekonomi dengan daya
dilaksanakan dengan cara melakukan perbaikan beli menengah ke arah masyarakat dengan daya
rumah tidak layak huni dan pembangunan beli rendah. Penurunan angka kemiskinan yang
jamban sehat melalui program rehabilitasi sosial cepat selama program ini berlangsung dari
daerah kumuh yang diintegrasikan dengan angkat 34% menjadi 8% adalah bukti bahwa
pemberdayaan ekonomi. Berdasarkan hal ter- program ini memiliki daya perubahan yang
sebut, maka inovasi yang terdapat pada program akseleratif dengan fokus yang jelas.
Tahu Panas termasuk ke dalam tipologi inovasi
konseptual. Hal ini disebabkan inovasi yang 8. Kesimpulan
dilakukan pada program Tahu Panas ditujukan
untuk melakukan perubahan pada cara pandang Berdasarkan uraian yang sudah diulas di
dari aktor yang terlibat sehingga lebih atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
komprehensif dalam menyelesaikan masalah.
Sebagaimana yang diketahui bahwa program ini 1. Konsep inovasi berelasi dengan kebaruan
tidak semata-mata merubah pemukiman atau berorientasi pada kebaruan. Sehingga
penduduk agar lebih sehat dan layak huni, tetapi inovasi dapat dipahami sebagai kreasi
juga merubah cara pandang pemerintah bahwa kebaruan baik pada masukan, proses maupun
setelah pemukiman kumuh diubah menjadi keluaran organisasi serta hasilnya mem-
pemukiman yang sehat dan layak huni, berikan implikasi dan dampak yang positif.
masyarakat yang ada di dalamnya juga perlu 2. Inovasi sektor publik merupakan gagasan
diperhatikan tingkat kesejahteraan ekonominya. perubahan yang berorientasi pada kebaruan
Oleh karenanya, kemudian Pemerintah Daerah serta diimplementasikan dalam merubah,
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 204
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

membenahi dan meningkatkan kualitas miskin dan para pemuda putus sekolah.
masukan, proses, penyampaian dan produk Secara bersamaan program ini juga
barang dan jasa di sektor publik sehingga memenuhi tipologi inovasi administratif
memiliki dampak yang positif bagi pening- karena dampaknya mampu menekan
katan kualitas kehidupan dan kesejahteraan angka penduduk dengan penghasilan
masyarakat. rendah dari 34% menjadi 8%.***
3. Karakter tipologi inovasi sektor publik terdiri
dari inovasi penciptaan dan pengembangan
pelayanan, inovasi proses, inovasi adminis-
trasi, inovasi konseptual dan perubahan
radikal pada rasionalitas.
4. Pemerintah Daerah Kota Surabaya memiliki Bibliografi
tiga program inovatif yang masuk ke dalam
kategori 99 Top Sistem Inovasi Pelayanan Ackoff, R. (1981). Creating The Corporate
Publik yang digagas oleh Kemen PANRB. Future: Plan or Be Planned For. John
Berdasarkan tinjauan reflektif diketahui Willey and Sons.
bahwa ketiga program tersebut menenuhi
beberapa bagian dari tipologi inovasi sektor Albury, D. (2005). Fostering Innovation in
publik. Public Services. Public Money and
a. Program 6 in 1 memenuhi kategori Management, 51-56.
tipologi inovasi proses karena terjadi
perubahan pada cara Pemkot Surabaya Freeman, C. (1997). The Economic of Industrial
dalam menyampaikan pelayanan kepada Innovation. London: Routledge.
masyarakatnya yakni dari kunjungan
langsung dan Kartu ATM untuk Fugslang, L., & Pedersen, J. S. (2011). How
mengurus 6 layanan administratif men- Common is Public Sector Innovation and
jadi cukup mengunggahnya di dalam How Similiar is It to Private Sector
aplikasi berbasis smartphone. Innovation? Dalam V. Bekkers, J.
b. Program Tahu Panas termasuk ke dalam Edelenbos, & B. Steijn, Innovation In the
tipologi inovasi konseptual karena Public Sector: Linking Capacity and
program ini tidak semata-mata merubah Leadership (hal. 44-60). New York:
pemukiman penduduk agar lebih sehat Palgrave MAcmillan.
dan layak huni, tetapi juga merubah cara
pandang pemerintah daerah bahwa Gabrielian, V. (1999). Qualitative Research
setelah pemukiman kumuh diubah Methods: An Overview. Dalam G. J.
menjadi pemukiman yang sehat dan Miller, & L. M. Whicker, Handbook of
layak huni maka perlu perlu diperhatikan Research Method in Public
tingkat kesejahteraan ekonominya mela- Administration (hal. 184). New York:
lui program lanjutan berupa pember- Marcel Dekker, Inc.
dayaan ekonomi sehingga masalah di-
atasi secara komprehensif. Halvorsen, T., Hauknes, J., Miles, I., & Roste, R.
c. Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang (2005). Innovation in the Public Sector:
Muda yang termasuk ke dalam tipologi on the Differences between Public and
inovasi penciptaan layanan baru sebab Private Sector Innovation. Oslo: Publin.
Pemerintah Daerah Kota Surabaya
menerbitkan pelayanan baru berupa Hughes, O. E. (2003). Public Management and
pemberdayaan ekonomi yang ditujukan Administration: An Introduction. New
bagi Ibu Rumah Tangga dari keluarga York: Palgrave Macmillan.
Tipologi Inovasi Sektor Publik Pada Tiga Program Inovatif Pemerintah Daerah Kota Surabaya 205
(Tinjauan Reflektif terhadap Tiga Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018)

Kline, S., & Rosenberg, G. (1986). An Overview


of Innovation: The Possitive Sum
Strategy. Washington, DC: National
Academy Press.

Land, G., & Jarman, B. (1992). Breakpoint and


Beyond: Mastering The Future Today.
Harper Collins Publisher.

Lynn, L. (1997). Innovation and the public


interest: Insight form the Private Sector.
Dalam A. A. Altshuler, & R. D. Behn,
Innovation in American Government:
Challenges, Opportunities, and
Dilemmas (hal. 83-103). Washington,
DC: The Brookings Instituions.

Mulgan. (2007). Ready or Not? Taking


Innovation in the Public Sector Seriously.
Dalam NESTA Provocation.

Mulyono, F. (2008). Inovasi di Sektor Publik.


Jurnal Administrasi Publik, 130-144.

Osborne, D., & Geabler, T. (1992). Reinventing


Government: How the Entrepreneurial
Spirit Is Transforming the Public Sector.
Reading, MA: Addison-Wesley.

Surabaya, A. B. (2018, Juli 19). Humas Sura-


baya. Diambil kembali dari Bangga
Surabaya:
https://humas.surabaya.go.id/2018/07/19
/3-terobosan-surabaya-masuk-top-99-
sistem-inovasi-pelayanan-publik-
kemenpan-rb/

Suwarno, Y. (2008). Inovasi di Sektor Publik.


Jakarta: STIAN-LAN Press.

Suwarno, Y. (2011). Inovasi di Sektor Publik.


Diambil kembali dari zerosugar.files.
wordpress.com:
https://zerosugar.files.wordpress.com/20
11/03/inovasi-sektor-publik.pdf
PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah berupa hasil kajian hasil penelitian dalam bidang administrasi publik.
2. Naskah belum pernah diterbitkan oleh media lain baik dalam maupun luar negeri, panjang
tulisan antara 15-20 halaman kuarto (A4) dengan font times new romans.
3. Naskah harus disertai dengan abstraksi. Jika menggunakan bahasa Indonesia maka abstraksi
dalam bahasa inggris sedangkan jika bahasa inggris abstraksi dalam bahasa Indonesia
4. Naskah sebaiknya mencantumkan kata kunci (keywords) sebanyak 3-5 kata.
5. Sistematika penulisan yang dapat digunakan untuk hasil penelitian adalah sebagai berikut:
a. Judul
b. Abstraksi disertai kata kunci
c. Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian
d. Kajian teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan
e. Metode penelitian
f. Hasil dan pembahasan
g. Simpulan dan saran
h. Daftar pustaka
6. Garis besar penulisan untuk artikel berupa hasil pemikiran maupun review teori adalah
sebagai berikut:
a Judul
b Abstraksi disertai kata kunci
c Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian
d Kajian literatur
e Pembahasan
f Hasil dan pembahasan
g Simpulan dan saran
h Daftar pustaka
7. Pustaka acuan disajikan mengikuti urutan alphabet, tahun terbit ditempatkan setelah nama
pengarang;
o Michael Hill & Peter Hupe. 2008. Implementing Public Policy. London. Sage
Publication.
o Robert B. Denhardt and Janet Vinzant Denhardt. 2006. The New Public Service:
Serving Rather Than Steering. Public Administration Review, Vol. 60, No. 6 (Nov. -
Dec., 2000), Hal. 549-559.
8. Redaksi berhak mengedit tata bahasa dan ejaan naskah yang dimuat tanpa bermaksud
mengurangi tulisan.

206

You might also like