You are on page 1of 19

JURNAL ARTIKEL

PROSES INOVASI PELAYANAN KOMUNITAS DIGITAL PEMERINTAH


KOTA SEMARANG “SEMARANG DIGITAL KREATIF (SDK)” DI
SEMARANG

Oleh:
Ira Rahmawati, Endang Larasati

Departemen Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof H. Soedarto, S.H Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

The development of digital technology demands the society to be able to compete in


facing the digital era. In facing the competition in the digital era, the government of
Semarang tries to prepare the youth to be able to think creatively and innovatively.
Along with the massive development of communities in Semarang, the government of
Semarang is involved in helping the communities to develop their hobbies and talents
through a digital community namely “Semarang Digital Kreatif (SDK)”. “Semarang
Digital Kreatif (SDK) is an innovation made by the government of Semarang in order
to provide a place (co-working space) for communities to channel their hobbies and
talents with free and internet-based facilities which include meeting room, start up
and private room. The facilities provision is intended to encourage the communities
and the youth in order to create a product and to develop entrepreneurship. This
research uses descriptive method of qualitative approach. The result of this research
can be seen from the innovation process of “Semarang Digital Kreatif (SDK)” digital
community service through three aspects: opportunity identification, adoption and
implementation. In the innovation process of digital community service, there are
factors that facilitate and factors that impede the innovation. Factors that facilitate
the innovation of “Semarang Creative Digital (SDK)” digital community service are
human resource factor and cultural factor. Meanwhile, factors that impede it are the
absent of appreciation, the over-dependence on high performer, the inability to face
the risk of a change and administration impediment.
Keywords: digital community service, innovation, Semarang Digital Kreatif.

1
PENDAHULUAN komunitas dalam menyalurkan hobi
A. Latar belakang dan bakatnya dengan sarana prasarana
Di era digital seperti sekarang ini secara gratis dan berbasais online yang
masyarakat menjadi sadar akan hak terdiri dari ruang rapat, ruang start up
dan kewajibannya sebagai warga dan ruang privat. Di dalam
negara. Masyarakat semakin berani pelaksanaanya jumlah komunitas yang
dan kritis untuk melakukan kontrol mendaftar di SDK meningkat yaitu
terhadap Pemerintah, sehingga untuk sebesar 110 komunitas. Namun di
memenuhi apa yang menjadi hak tahun 2018 jumlahnya menurun
masyarakat Pemerintah melakukan menjadi 46 komunitas aktif di Kota
perubahan pada sistem pelayanannya. Semarang hal ini di pengaruhi oleh
Perubahan tersebut merupakan beberapa faktor yaitu tidak ada
dorongan dari masyarakat kepada penghargaan, ketergantungan pada
Pemerintah untuk dapat menciptakan hight performer, ketidakmampuan
pelayanan yang mudah, cepat dan dalam menghadapi resiko perubahan
berkualitas. Di dalam memenuhi dan hambatan administrasi.
kebutuhan masyarakat dibutuhkan B. Rumusan Masalah
adanya inovasi untuk meningkatkan 1. Bagaimana proses inovasi
kualitas pelayanan dalam pemenuhan pelayanan komunitas digital
kebutuhan masyarakat seperti halnya “Semarang Digital Kreatif (SDK)”
Kota Semarang. Dalam rangka yang dilakukan Pemerintah Kota
menghadapi persaingan di era digital Semarang?
Pemerintah Kota Semarang berinovasi 2. Apakah faktor pendukung dan
dengan mendirikan Semarang Digital penghambat dari proses inovasi
Kreatif (SDK). pelayanan komunitas digital
Semarang Digital Kreatif “Semarang Digital Kreatif (SDK)”
(SDK) merupakan inovasi Pemerintah di Semarang?
Kota Semarang dalam penyediaan
tempat (co-working space) untuk para

2
C. Tujuan Penelitian dalam pemberian terhadap pelayanan
1. Untuk menganalisis proses inovasi kepada masyarakat.
yang dilakukan Pemerintah Kota Manajemen Publik merupakan
Semarang dalam pelayanan di bagian dari administrasi publik yang
bidang industri digital. berbicara tentang pengelolaan
2. Untuk mengidentifikasi dan birokrasi yang baik dan benar dalam
menganalisis faktor pendukung dan memberikan pelayanan untuk
penghambat dalam proses inovasi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
pelayanan komunitas digital di Kota Menurut Pasolong (2007 :83)
Semarang. manajemen publik adalah suatu studi
D. Teori interdesipliner dari aspek-aspek umum
Administrasi Publik merupakan teori organisasi, dan merupakan gabungan
dasar dalam Proses Pelayanan antara fungsi manajemen seperti
Komunitas Digital Pemerintah Kota planning, organizing, dan controlling
Semarang “ Semarang Digital Kreatif satu sisi, dengan SDM, keuangan,
(SDK)” di Semarang. Menurut Nigro fisik, informasi, dan politik di sisi lain.
dan Nigro ( dalam Yeremias T. Keban Menurut Wilson (dalam Dyah
2008 : 5) administrasi publik adalah Mutiarin 2014 : 91) pelayanan publik
usaha kerjasama kelompok dalam adalah pelayanan yang diberikan oleh
suatu lingkungan publik, yang Negara atau Pemerintah dan
mencakup ketiga cabang yaitu Perusahaan Negara kepada masyarakat
yudikatif, legislatif, dan eksekutif, untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
mempunyai suatu peranan penting dalam rangka menciptakan
dalam memformulasikan kebijakan kesejahteraan masyarakat. Di dalam
publik sehingga menjadi bagian dari memenuhi pelayanan publik di
proses politik; yang sangat berbeda butuhkan adanya inovasi untuk
dengan cara-cara yang ditempuh oleh meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi swasta dan individu publik.

3
Inovasi merupakan salah satu yang terbagi menjadi 3 (tiga) tahap
fungsi manajemen yang penting yaitu :
dilakukan dengan berbagai cara, 1. Melihat Peluang.
manajer harus menemukan ide-ide Sebuah peluang muncul ketika ada
baru atau dapat pula persoalan yang muncul atau di
mengkombinasikan ide lama dengan persepsikan sebagai suatu
ide baru, dapat pula mengambil ide kesenjangan antara yang
dari hal lain, atau dapat pula bertindak seharusnya dan realitanya. Oleh
sebagai katalisator dan stimulator karenanya, perilaku inovatif
untuk merangsang timbulnya inovasi. dimulai dari keterampilan dalam
Menurut Schumpeter dalam melihat peluang terjadinya proses
Wawan Dhewanto (2014: 3) inovasi inovasi.
sebagai penciptaan atas kombinasi- 2. Adopsi (Penerimaan).
kombinasi baru, seperti pengenalan Adopsi pada hakekatnya dapat
produk baru, kualitas produk baru diartikan sebagai proses
yang baik, atau metode produksi yang penerimaan inovasi atau
baru, pembukaan pasar baru,mendapat perubahan perilaku baik yang
sumber baru untuk pasokan bahan berupa pengetahuan (cognitive),
baku atau barang setengah jadi, dan sikap (affective), maupun
akhirnya melaksanakan organisasi keterampilan (psyco-motoric),
baru, dan hal tersebut berlaku di pada diri seseorang setelah
industri manapun. menerima inovasi.
Di dalam memenuhi keinginan 3. Implementasi
publik akan inovasi, inovasi di suatu Implementasi merupakan proses
organisasi mengalami suatu proses, pelaksanaan berlangsung setelah
menurut Sheperd dalam Sa’ud Udin jumlah tahapan seperti tahapan
(2008 :76) proses inovasi di suatu pengesahan undang-undang, dan
organisasi memiliki tujuan tertentu kemudian output dalam bentuk
pelaksanaan keputusan kebijakan,

4
dan seterusnya sampai kebijakan E. Metode Penelitian
korektif yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan
Di dalam proses inovasi metode penelitian kualitatif dengan
tentunya tidak terlepas dari faktor pendekatan deskriptif.
pendukung dan penghambat yang Situs penelitian dalam
dapat mempengaruhi berjalannya penelitian ini adalah di Dinas
proes inovasi. Menurut Fontana dalam Informasi dan Komunikasi
Larasati (2015 : 21-22) menyebutkan (Diskominfo) Pemerintah Kota
bahwa ada beberapa faktor yang Semarang sebagai penanggungjawab
dapat merangsang inovasi dalam dalam layanan “Semarang Digital
organisasi faktor organisasi, faktor Kreatif” dan Gedung “Semarang
budaya, dan faktor manusia. Digital Kreatif (SDK)”.
Sedangkan menurut menurut Albury Subjek penelitian dalam
dalam Suwarno (2008: 54) faktor penelitian ini adalah Kepala Seksi
penghambat inovasi yaitu keengganan Pengembangan dan Pengelolaan
menutup program yang gagal, Aplikasi, Kepala Seksi Pelayanan
ketergantungan berlebihan pada hight Informasi, Informatika, Statistik dan
performer, teknologi ada terhambat Persandian, Kepala Seksi
budaya dan penataan organisasi, tidak Pengembangan SDM Komunitas
ada penghargaan atau intensif sehingga Teknologi Informasi dan Komunikasi,
orang enggan untuk melakukan dan Customer Service SDK.
inovasi, ketidakmampuan dalam Penelitian ini menggunakan
mengambil resiko dan perubahan, data kualitatif dimana peneliti berperan
anggaran jangka pendek dan sebagai instrument itu sendiri. Data
perencanaan, tekanan dan hambatan kualitatif merupakan data yang
administrative, budaya atau risk terkumpul berbentuk kata – kata,
aversion (budaya yang tidak menyukai gambar, serta tulisan. Sumber data
resiko). yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder.

5
Teknik pengumpulan data yang maka akan menghasilkan suatu
digunakan dalam penelitian ini kesimpulan.
digunakan untuk mendapatkan HASIL DAN PEMBAHASAN
kelengkapan informasi yang sesuai A. Proses Inovasi Pelayanan
dengan focus penelitian maka yang Komunitas Digital Pemerintah
dijadikan teknik pengumpulan data Kota Semarang “Semarang
adalah wawancara, observasi dan Digital Kreatif (SDK)” di
dokumentasi. Selanjutnya analisis Semarang
yang digunakan dalam penetian ini Semarang Digital Kreatif (SDK)
model analisis data yang disebut merupakan inovasi Pemerintah Kota
sebagai model interaktif oleh Semarang dalam penyediaan tempat
Huberman dan Miles. Menurut Miles (co-working space) untuk para
dan Huberman (dalam Sugiyono 2015 komunitas dalam menyalurkan hobi
: 246) aktivitas dalam analisis data dan bakatnya dengan sarana prasarana
kualitatif dilakukan secara interaktif secara gratis dan berbasais online yang
dan berlangsung secara terus menerus terdiri dari ruang rapat, ruang start up
sampai tuntas. Model ini terdiri dari dan ruang privat. Berdasarkan proses
tiga hal utama yaitu reduksi data, inovasi Semarang Digital Kreatif
penyajian data, dan penarikan (SDK) dapat dilihat melalui tahapan
kesimpulan / verifikasi. Pada sebagai berikut:
penelitian ini, pengujian validitas 1. Melihat Peluang
menggunakan triangulasi sumber 1) Latar belakang Semarang
dimana peneliti perlu melakukan Digital Kreatif
eksplorasi untuk mengecek kebenaran Perkembangan teknologi
data dari berbagai sumber. Data dari informasi dan komunikasi di
berbagai sumber dideskripsikan dan Kota Semarang menjadi
dikategorisasikan mana pandangan tantangan bagi Pemerintah
yang sama dan yang berbeda. Dari Kota Semarang untuk
data yang telah dianalisis tersebut melakukan inovasi. Inovasi ini

6
dilakukan oleh Pemerintah resmikan pada tanggal 28
Kota Semarang melalui Oktober 2016. Berdirinya
peningkatan kualitas sumber gedung ini memicu
daya manusia di Kota pertumbuhan pesat komunitas
Semarang. Di awali dengan digital kota, industri kreatif,
berdirinya PIP (Pusat Informasi dan berbagai usaha baru.
Publik), Pemerintah Kota 2) Kreatifitas
Semarang berupaya Perkembangan komunitas yang
menyediakan fasilitas gratis semakin pesat setiap tahunya
bagi para komunitas di Kota menuntut instansi untuk
Semarang yaitu Semarang melakukan perubahan dan
Digital Kreatif (SDK). memenuhi kebutuhan masyarakat
Semarang Digital Kreatif melalui suatu pelayanan terhadap
merupakan gedung karya para pemuda dan pemudi di Kota
publik online Pemerintah Kota Semarang. Pesatnya komunitas ini
Semarang yang berasal dari menjadi salah satu peluang bagi
inisiatif asli Pemerintah Kota Pemeritah untuk dapat
Semarang. Semarang Digital meningkatkan dan
Kreatif ini adalah inovasi mengembangkan kreativitas para
Pemerintah Kota Semarang Komunitas di Kota Semarang. Hal
dalam penyediaan tempat (co- ini menjadi salah satu alasan
working space) untuk para Pemerintah Kota Semarang kreatif
komunitas dalam menyalurkan dalam melakukan inovasi
hobi dan bakatnya dengan pelayanan di Kota Semarang.
sarana prasarana gratis dan Konsep awal terbentuknya
berbasis online yang terdiri dari Semarang Digital Kreatif (SDK)
ruang rapat, ruang start up, dan di Kota Semarang di pengaruhi
ruang privat. SDK ini di oleh tingginya komunitas di Kota
bangun pada tahun 2015 dan di Semarang yang tidak memiliki

7
akses tempat gratis dalam MM) beserta perangkatnya serta
menyalurkan bakat dan hobinya Dinas terkait yaitu Diskominfo
sehingga di bentuklah Semarang Kota Semarang sebagai
Digital Kreatif (SDK). penanggungjawab dalam
Berdasarkan kunjungan yang mengelola Semarang Digital
dilakukan oleh Pemerintah Kota Kreatif. Pemerintah Kota
Semarang yang diwakili oleh Semarang bekerjasama dengan
Diskominfo Kota Semarang ke berbagai macam pihak baik secara
Kota Zagreb Kroasia, dimana langsung maupun tidak langsung
Pemerintah Kroasia menyediakan yaitu dengan akademisi yaitu
tempat kerja (co - working space) Universitas Dianuswantoro, PT
untuk masyarakat Krosia secara Telkom Indonesia, Suara Merdeka
gratis. Pemerintah Kota Semarang dan pihak terkait lainnya dalam
memanfaatkan peluang tersebut penyediaan tempat dan sarana
dan mencoba menerapkannya di prasarana secara gratis.
Kota Semarang dengan konsep 2. Adopsi
ruangan yang terdiri dari ruang 1). Sikap
start-up, ruang privat dan ruang Inovasi memberikan perubahan
rapat melalui dukungan dari sikap Pemerintah mengenai
masyarakat,Pemerintah Kota pentingnya teknologi informasi
Semarang pun menyediakan dan komunikasi sehingga
tempat bagi para komunitas. Pemerintah membangun
3). Pihak Terkait Semarang Digital Kreatif. Sikap
Didalam pembangunan Semarang menerima terhadap inovasi yang
Digital Kreatif Pemerintah Kota dilakukan Pemerintah mendapat
Semarang menciptakan ide respon positif dari masyarakat
kreatifnya. Pemerintah Kota terutama masyarakat yang
Semarang di bina oleh Walikota tergabung dalam suatu komunitas
Semarang (Hendrar Prihadi S.E. digital.

8
Masyarakat yang tergabung Statistik dan Persandian serta
dalam suatu komunitas menjadi bidang Pengembangan SDM
berantusias dalam berkreasi dan Komunitas Teknologi dan
menciptakan suatu produk serta Informasi (TIK) para pegawai
cara memasarkannya melalui SDK tidak lagi mengalami
akses internet yang disediakan kerumitan dalam melayani para
tanpa harus keluar biaya untuk komunitas. Pegawai memahami
membeli kuota atau menyewa apa yang dibutuhkan para
tempat dengan harga yang mahal. komunitas yang akan
Masyarakat senang dengan menggunakan SDK. Kerumitan
fasilitas gratis 24 jam yang yang terkadang sering dialami
disediakan Pemerintah Kota yaitu ketika ada orang yang
Semarang. mengaku – ngaku komunitas dan
2). Pengetahuan menggunakan fasilitas yang
Didalam melayani para komunitas disediakan hal ini yang menjadi
Semarang Digital Kreatif dijaga masalah para pegawai di SDK.
oleh pegawai non PNS sebagai Fasilitas yang disediakan secara
Customer Service, dan pengawas gratis seringkali disalah gunakan
CCTV di gedung Semarang oleh perorangan untuk
Digital Kreatif (SDK). kepentingan individu bukan
Pengetahuan mengenai pelayanan kelompok. Pelayanan untuk para
berdasarkan hasil wawancara komunitas ini diterangkan secara
yaitu para pegawai di gedung detail oleh customer service ketika
SDK di traning bersama pihak akan menggunakan gedung
DISKOMINFO yang bertanggung tersebut untuk kepentingan para
jawab dalam bidangnya yaitu komunitas sehingga untuk
bidang Pengembangan dan pendaftaran dan pemakaian
Pengelolaan Aplikasi, bidang gedung tidaklah teramat sulit
Pelayanan Informasi, Informatika,

9
apabila sudah tergabung dalam https://sdk.semarangkota.go.id/we
suatu komunitas. b/kontak.html kemudian login
3). Keterampilan dengan klik menu login, masukan
Keterampilan Pemerintah Kota email dan password komunitas,
Semarang dalam membangun pilih menu form => Pengguna
Semarang Digital Kreatif di awali ruangan (untuk memesan dan
dengan memperkenalkan menggunakan ruangan)., Sebelum
inovasinya melalui berbagai memesan ruangan komunitas
macam saluran promosi seperti dapat melihat jadwal ruangan
memasang flyer melalui pop- up yang sudah di pesan, sehingga
ketika seseorang akan membuka jadwal pemesan tidak bertabrakan
portal semarangkota.go.id, dengan yang lain, untuk memesan
memasang flyer di media sosial ruangan di bagaian form
Pemkot (lebih dari 10 media penggunaan ruangan dengan cara
social) secara berkala, memasang mengisi field : pilih ruangan yang
slide show TV di gedung utama akan di pesan, masukan tanggal
Balaikota, memutar video di pemesanan (dengan format :
videotron milik Pemkot dd/mm/yyyy), inputkan waktu
Semarang, serta pemasangan neon mulai dan waktu berakhir
sign di depan pagar Balaikota menggunakan ruangan, inputkan
dengan tujuan agar para data pemesanan ruangan (nama,
masyarakat mengetahui fungsi alamat, dan no. telp pemesanan),
dari SDK tersebut. inputkan jumlah peserta, masukan
3. Implementasi agenda acara komunitas, apabila
1) Mekanisme Pemakaian ada keterangan yang lain di
Gedung inputkan di keterangan lain,
Para komunitas dapat memakai setelah field terisi, kemudian klik
ruangan tersebut dengan cara tombol pesan ruangan untuk
mendaftar terlebih dahulu pada memesan ruangan, untuk dapat

10
memesan ruang komunitas dapat percontohan bagi masing-masing
dilihat di menu pengguna ruangan, daerah dalam rangka penyediaan
selesai. Selain itu seseorang yang ruang dan fasilitas gratis untuk
akan menggunakan gedung para komunitas dalam rangka
tersebut harus memenuhi menciptakan pemuda-pemudi
persyaratan yaitu tergabung dalam yang kreatif dan mampu berkarya.
suatu komunitas yang telah Di dalam pelaksanaan studi
terdaftar di Semarang Digital banding ini para komunitas sudah
Kreatif (SDK). Apabila sudah mampu menciptakan suatu produk
mengetahui mekanisme yaitu seperti aplikasi, lukisan,
pendaftaran dan syarat yang sudah tilinux, WPAP (desain grafis) dan
di atur para komunitas dapat juga fotografi. Produk-produk ini
memakai fasilitas sepuasnya di kembangkan menjadi sebuah
selama 24 jam penuh. usaha untuk para komunitas. SDK
2). Keberhasilan bagi para komunitas sudah mampu
Pesatnya komunitas yang memenuhi kepuasan dan
mendaftar di Gedung Semarang kebutuhan para komunitas di
Digital Kreatif (SDK) menjadi Semarang.
peluang bagi pemerintah dalam 3). Perubahan
bersaing di era digital. Hal ini di Ketersediaan sarana dan prasarana
buktikan dengan adanya data studi yang ada di SDK membuat para
banding yang telah di lakukan komunitas kreatif dalam bidang
oleh beberapa intansi Pemerintah IT. Komunitas sudah mampu
yaitu yaitu Diskominfo menciptakan beberapa produk
Bojonegoro, Tim Work City Uni yaitu seperti lukisan, tilinux,
Eropa, Jakarta, Kementrian aplikasi, WPAP (Desain Grafis)
Komunikasi dan Informatika dan dan juga fotografi. Produk-produk
Smart City Tour. Pemerintah Kota tersebut biasanya di lombakan
Semarang di jadikan bahan pada saat 17 san dan ulang tahun

11
kota Semarang. Produk-produk proses inovasi yang dapat dilihat
yang dihasilkan juga dilirik oleh dari kreativitas Pemerintah dalam
PT Telkom Indonesia dan mendirikan SDK. Ide kreatif ini
hasilnya dibeli oleh Pemerintah muncul saat Pemerintah Kota
Kota Semarang, Kementrian Semarang yang diwakili
Olahraga dan Kementrian Diskominfo Kota Semarang
Komunikasi dan Informasi. Salah berkunjung ke Kota Zagerb
satunya yaitu aplikasi Wismar. Krosia, dimana Pemerintah Kota
Aplikasi ini adalah rancangan dari Krosia menyediakan tempat untuk
para komunitas yang dibeli oleh menyalurkan hobi dan bakat
Pemerintah Kota Semarang untuk masyarakat Kroasia, Pemerintah
mempermudah para wisatawan Kota Semarang pun mencoba
dalam berkunjung ke Kota menerapkannya di Kota Semarang
Semarang. dengan konsep yang berbeda yaitu
Faktor Pendukung Proses Inovasi terdiri dari ruang rapat, ruang
Pelayanan Komunitas Digital privat dan ruang start - up.
Pemerintah Kota Semarang yaitu : 2. Faktor Budaya.
1. Faktor Manusia. Budaya Pemerintahan Kota
Pemerintah Kota Semarang Semarang yang ingin mengubah
menginginkan adanya perubahan maindset masyarakat yang
dalam menghadapi persaingan di dulunya tradisional menjadi
era digital. Persaingan di era modern adalah tujuan Pemerintah
digital membuat Pemerintah di dimana dalam hal ini masyarakat
tuntut untuk mampu menciptakan harus mengikuti perkembangan
suatu peluang. Hal ini di buktikan jaman. Kota Pitar (Smart City)
dengan adanya kesiapan dalam menjadi alasan Pemerintah Kota
Pemerintah Kota Semarang dalam Semarang harus mampu
memanfaatkan peluang. Peluang menciptakan pemuda-pemudi
ini merupakan tahap pertama yang berwawasan luas dan mampu

12
menciptakan suatu produk untuk adalah pegawai non PNS mereka
Kota Semarang. Budaya yang menjaga dan melayani para
Pemerintah Kota Semarang dalam komunitas ketika akan memakai
proses inovasi pelayanan gedung tersebut. Pegawaipun
komunitas digital Semarang hanya bekerja seadanya
Digital Kreatif (SDK) ini di dikarenakan tidak ada target yang
dorong oleh tahap kedua inovasi harus di capai apabila selesai
yaitu penerimaan (adopsi) melayani para komunitas yang
terhadap inovasi yang dapat memakai ruangan di SDK
dilihat dari pengetahuan tersebut.
Pemerintah dalam melayani 2. Ketergantungan berlebih pada
masyarakat. Pengetahuan ini High Performer.
sangat di perlukan agar Pemerintah Kota Semarang
Pemerintah dapat menjalankan mengadakan kerjasama antara PT
inovasinya melalui prosedur dan Telkom Indonesia dimana PT
aturan yang telah di tetapkan. Telkom Indonesia menyediakan
Adapun faktor penghambat tempat (co-working space) bagi
Inovasi Pelayanan Komunitas Digital para komunitas selain itu PT
Pemerintah Kota Semarang yaiu : Telkom Indonesia juga
1. Tidak ada penghargaan. menyediakan fasilitas berupa wifi
Di dalam melakukan inovasi dan apabila terjadi eror atau pun
Pemerintah Kota Semarang tidak kesalahan dalam penggunaan
pernah memberikan reward untuk Semarang Digital Kreatif (SDK)
para pegawai, hal ini yang PT Telkom Indonesia yang
memunculkan para pegawai membantu memperbaiki. Didalam
enggan untuk menciptakan ide perjanjian kerjasama antara PT
atau program di Semarang Digital Telkom Indonesia dan Pemerintah
Kreatif (SDK) ini. Pegawai yang Kota Semarang, Pemerinatah Kota
bekerja di gedung ini rata – rata Semarang, masih bergantung

13
dengan PT Tekomsel Indonesia sehingga dalam hal administrasi
seperti dalam hal penjaringan, menyusahkan customer Service.
pembinaan dan pengembangan Apabila dilihat pada web banyak
terhadap komunitas dan pelaku sekali komunitas yang tidak
industri kreatif digital Kota memiliki struktur organisasi dan
Semarang. nomor telefon yang dihubungi
3. Ketidakmampuan dalam sehingga menyusahkan customer
mengambil resiko perubahan . service dalam pendataan.
Proses penerimaan inovasi Customer service tidak dapat
menunjukan bahwa Pemerintah mengetahui apakah komunitas itu
belum sepenuhnya menerima masih aktif atau tidak karena
inovasi hal ini di buktikan dengan alamat serta nomor telefon yang
tidak adanya struktur organisasi di tertera tidak di cantumkan.Inovasi
SDK sehingga pelayanan di SDK yang di lakukan Pemerintah Kota
hanya sekedar melayani saja tetapi Semarang adalah Semarang
belum memiliki struktur yang Digital Kreatif (SDK). Semarang
jelas. Selain itu pergantian Digital Kreatif merupakan gedung
pegawai juga menghambat karya publik online yang di
berjalannya SDK, pegawai kurang bangun pada tahun 2015 yang
menguasai semua urusan merupakan inisiatif asli yang di
mengenai SDK sehingga kembangkan oleh Pemerintah
pelaksanaan program di SDK Kota Semarang kemudian di tahun
dirasa kurang. 2016 akhir gedung ini
4. Hambatan Administrasi diresmikan.Gedung ini memiliki
Berdasarkan hasil wawancara jam operasi 24 jam ) sehingga
dengan customer service bahwa para komunitas dapat mengakses
hambatan administrasi terjadi internet sepuasnya. Berdirinya
dikarenakan ada orang yang gedung ini memicu pertumbuhan
mengaku – ngaku komunitas pesat komunitas digital kota,

14
industri kreatif, dan berbagai komunitas dalam rangka
usaha baru . Sumber baru ini di menciptakan suatu produk serta
lengkapi dengan penambahan menumbuhkan jiwa wirausaha pada
galeri online Usaha Kecil dan dirinya. Di dalam penerapan
Menengah (UKM) lokal pada inovasi pelayanan komunitas digital
tahun 2017, untuk “Semarang Digital Kreatif (SDK)”
mempromosikan produk UKM sudah berjalan dengan baik.
dan memungkinkan jejaring antara Namun, dalam pengembangannya
pengusaha. Semarang Digital belum mencapai hasil yang
Kreatif berada di jalan Mpu maksimal dan sesuai dengan
Tantular 2 Semarang yang berada harapan. Hal ini di pengaruhi oleh
dekat dengan kota lama faktor pendukung inovasi yaitu
Semarang. manusia dan budaya serta faktor
PENUTUP penghambat inovasi yaitu tidak ada
A. Kesimpulan penghargaan, ketergantungan
Inovasi pelayanan komunitas berlebih pada hight performer,
digital Pemerintah Kota Semarang ketidakmampuan dalam
“Semarang Digital Kreatif (SDK)” menghadapi resiko perubahan dan
di jelaskan melalui proses inovasi. hambatan administrasi.
SDK merupakan inovasi yang B. Saran
dilakukan oleh Pemerintah Kota Berdasarkan faktor penghambat
Semarang dalam rangka penyediaan Proses Inovasi Pelayanan
tempat (co-working space) untuk Komunitas Digital Kreatif
para komunitas dalam menyalurkan Pemerintah Kota Semarang
hobi dan bakatnya dengan sarana “Semarang Digital Kreatif (SDK)
prasarana gratis dan berbasis online maka saran dari pemasalahan
yang terdiri dari ruang rapat, ruang tersebut adalah sebagai berikut :
start-up dan ruang privat yang 1. Memberikan reward bagi para
bertujuan untuk memicu para pegawai agar dapat bekerja dengan

15
maksimal dan sesuai dengan aturan pendaftaran setiap komunitas di
serta mekanisme yang telah di web sehingga dapat mengetahui
tetapkan. Pemberian reward kepada komunitas yang tidak aktif dengan
pegawai ini akan memicu para melihat alamat dan menghubungi
pegawai untuk semangat dalam contact person komunitas
bekerja melalui pemberian pujian, bersangkutan, sehingga pegawai
pemberian makanan dan lainnya tidak kesusahan lagi dalam
yang membuat pegawai merasa melakukan pendataan komunitas
dihargai dalam bekerja. yang aktif dan tidak aktif (sudah
2. Membuka kerjasama dengan pihak bubar).
lain untuk mengurangi
kertergantungan berlebih (hight
performer) kepada PT Telkom
Indonesia sehingga apabila terjadi
masalah dapat secepatnya
terselesaikan.
3. Membentuk struktur yang jelas agar
SDK dapat lebih berkembang
dengan berani membuat program
yang mampu meningkatkan jumlah
kunjungan para komunitas yang
dulunya tidak aktif untuk aktif
kembali seperti program pelatihan
software dan hardware serta lomba
– lomba seperti lomba pembuatan
aplikasi, robot dan desain – desain
menarik.
4. Memperbaiki hambatan
administrasi dengan cara mengecek

16
Daftar Pustaka Larasati, Endang. 2015. Inovasi
Pelayanan Publik Bidang
Anggara, Sahya.2012. Ilmu
Perijinan Di Kabupaten
Administrasi Negara. Bandung
Kudus. Universitas
: CV Pustaka Setia.
Diponegoro: Undip Law Press.
Darmadi Sukidin,
Damai.2009.Administrasi
Moeleong, J. Lexy. 2016. Metodologi
Publik. Yogyakarta: LaskBang
Penelitian Kualitatif.
PRESSindo.
Metodologi Penelitian
Dhewanto, Wawan dkk.2014.
Kualitatif. Bandung : PT
Manajemen Inovasi.
Remaja Offset.
Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Dhewanto, Wawan
Moeleong, J. Lexy. 2007. Metodologi
dkk.2015.Manajemen Inovasi
Penelitian Kualitatif.
Untuk Usaha Kecil dan Mikro.
Metodologi Penelitian
Bandung : Alfabeta.
Kualitatif. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Dyah Mutiarin dan Arif
Zaenudin.2014. Manajemen
Mulyadi, Deddy. 2016. Kebijakan
Birokrasi dan
Publik dan Pelayanan Publik.
Kebijakan.Yogyakarta :
Bandung : Alfabeta.
Pustaka Pelajar.
Pasolong Harbani.2007. Teori
Handoko, Hani. 2009. Manajemen.
Administrasi Publik. Bandung
Yogyakarta : BPFE-
: Alfabeta.
Yogyakarta.
Pasolong, Harbani. 2013. Metode
Hariani, Dyah. 2013. Azas-Azas
Penelitian Administrasi Publik.
Manajemen. Semarang : UPT
Bandung : Alfabeta.
UNDIP.
Philip, Kotler. 2003. Marketing
Hardiyansyah. 2011. Kualitas
Insight From A to Z. Jakarta :
Pelayanan Publik. Yogyakarta
Erlangga.
: Gava Media.
Sa’ud, Udin Saefudin.2008. Inovasi
Hasibuan, Malayu S,P, Haji. 2006.
Pendidikan. Bandung :
Manajemen : Dasar,
Alfabeta.
Pengertian, dan Masalah.
Sa’ud, Udin Saefudin. 2010. Inovasi
Jakarta : Bumi Aksara
Pendidikan. Bandung
:Alfabeta.
Keban T, Yeremias. 2008. Enam
Satori, Djm’an dan Aan Komariah.
Dimensi Strategis Administrasi
Metodologi Penelitian
Publik, Konsep, Teori dan Isu.
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Yogyakarta : Gava Media.
Scott. M, George. 2002. Prisip-Prinsip
Sistem Informasi Manajemen.

17
Jakarta : PT Raja Grafindo Sumber Jurnal :
Persada. Arjuna Putra dkk.2017. Inovasi
Pelayanan Publik Bidang
Sinabela, Poltak Litjan. 2011. Kesehatan Berbasis Home
Reformasi Pelayanan Publik. Care Di Kota
Jakarta : Bumi Aksara. Makassar.Makassar :
Unismuh.Vol.3.
Sugiyono. 2015. Metodologi No.3.http://journal.unismuh.ac.
Penelitian Kuantitatif id/index.php/kolaborasi/article/
Kualitatif dan R & D. Bandung download/1053/967.Di unduh
: Alfabeta. tanggal 22 Mei 2018.

Sumarto, Sj. Hetifah.2003. ALI, Alisha and FREW, Andrew J.


Inovasi,Partisipasi, dan Good (2014). Technology innovation
Governance. Jakarta : Yayasan and applications in sustainable
Obor Indonesia. destination development.
Information. Technology &
Sukidin, Damai Damardi. 2009. Tourism : Sheffield Hallam
Administrasi Publik. University Research Archive
Yogyakarta : Laksbang 14 (4), 265- 290.
PRESSindo. http://shura.shu.ac.uk/9168/1/al
i_Technology_innovation_and
Supriyatno, Agus dkk. 2017. Mencipta _applications_in_sustainable_d
Inovasi, Inovasi Untuk estination_development.pdf
Pencapaian Pemabangunan Diunduh pada 25
Berkelanjutan. Jakarta : PT
Temprint. Dayang Erawati Djamrut. 2015.
Inovasi Pelayanan Publik di
Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi Di Kecamatan Sungai Kujang
Sektor Publik . Jakarta : STIA Kota Samarinda. Kalimantan
– LAN Press. Timur : Universitas
Syafiie, Inu Kencana.2006. Ilmu Mulawarman. Vo.3 No.3
Administrasi Publik. Jakarta : ejournal.ip.fisip-
Rineka Cipta. unmul.ac.id/.../Jurnal%20Daya
PERMENPAN RB Nomor 30 Tahun ngG%20FIX%20(1..Di unduh
2014. pada tanggal 24 Mei 2018
organisasi.sidoarjokab.go.id/fil Pukul 17.00.
e/permenpan2014_030.pd. Di
Unduh pada tanggal 20 Mei Erin Rahmawati dan Retno
2018 . Pukul 17.00. Suryawati.2017. Inovasi
Pelayanan Akta Kelahiran
Anak oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan

18
Sipil (Dispendukcapil) di Kota www.jurnal.unsyiah.ac.id/kanu
Surakarta.Surakarta : n/article/download/5915/4869.
Universitas Sebelas Maret. Di unduh pada tanggal 4 Mei
Vol. 1 2018.Pukul 19.00.
No.3.https://jurnal.uns.ac.id/wa
cana- Muhhammad Imran Hanif dan Shao
publik/article/download/.../143 Yunfei dkk. 2013. The
62 Di unduh pada tanggal 4 Efficiency of Innovative
Mei 2018.Pukul 19.00. Marketing Information System
: An Study of Tourism Industry
Gayuh Sih Suwastiti, Endang Larasati, of Pakistan. China : Journal
Sudarso, Titik International Management and
Djumiarti.2015.Inovasi Bussines Research. Issues 4
Pelayanan Publik Pada Vol.2.
Kantor Samsat Kota Tegal http://www.irmbrjournal.com/p
(Studi Kasus Pajak Kendaraan apers/1384880166.pdf Di
Bermotor). Universitas unduh pada 26 September
Diponegoro : Inovasi 2018 pukul 20.00.
Pelayanan Publik.(4-5). UU 25 Tahun 2009 Tentang
http://ejournal3.undip.ac.id/ind Pelayanan Publik.
ex.php/jppmr/article/view/1199 http://bphm.unila.ac.id/images/
0/11644. Di unduh pada bphm/doc/UU-No-25-Thn-
tanggal 24 September 2017 2009-ttg-Pelayanan-Publik.pdf.
Pukul 17.45. Di unduh pada 23 September
2017 pukul 20.00.
Grisa Anggadwita dan Wawan UU 25 Tahun 2009 Tentang
Dhewanto. 2013. “Service Pelayanan Publik.
innovation in public sector : A http://bphm.unila.ac.id/images/
case study on PT Kereta Api bphm/doc/UU-No-25-Thn-
Indonesia. Bandung : Institut 2009-ttg-Pelayanan-Publik.pdf.
Teknologi Bandung. Di unduh pada 23 September
https://ifrnd.org/journal/index. 2018 pukul 20.00.
php/jsds/article/download/766/
766/. Di unduh pada tanggal 22
Mei 2018.Pukul 07.00.

Muhhammad Isna Ansari. 2016.


Inovasi Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Perizinan Usaha di
Aceh Besar dan Aceh Barat
Daya.Banda Aceh :Universitas
Syiah Kuala.Vol 18 no.1

19

You might also like