You are on page 1of 15

ROAD SWEEPERS IN PEKANBARU CITY (Study of Women as single parents

in the family)

Oleh: Darmawan Efendi


(Darmawan.effendi9137@student.unri.ac.id)
Supervisor : Dr. Hesti Asriwandari, M.Si
(Hesti.asriwandari@lecture.unri.ac.id)
Department of Sociology, Faculty of Social Sciences Political Science
University Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru-Riau

ABSTRACT

This research was carried out in Pekanbaru City, Riau Province. The
purpose of this study was to determine the time division of street sweeper women
as single parents in the family, in activities in the family and work in the city of
Pekanbaru. The topic of focus of this research is role conflict that occurs in the
family and women's work of street sweepers in Pekanbaru City. Sampling
techniques are accidental sampling and determine the number of samples as many
as 7 people. The author uses qualitative methods and data instruments are
observation, interviews and documentation.
Research conducted concluded that the dual role of street sweeper women
as single parents in the family in the city of Pekanbaru, besides working as street
sweepers, most of them were mothers, who had the responsibility to educate
children, take care of family matters, and also act as family breadwinner. In
addition to working as a street sweeper, it turns out that some of them work side-
by-side, such as becoming a household assistant in a neighbor's home in the
neighborhood. It is known that the motivating factors of women who work as street
sweepers are not only motivated by the economic factors of the poor families but
are influenced by a strong desire to keep working, and for a variety of reasons, such
as being influenced by social interaction that grows in the street sweeper
environment.

Keywords: Dual Role, Working Women, Role Conflict

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli - Desember 2018 Page 1


PEREMPUAN PENYAPU JALAN DI KOTA PEKANBARU (Studi Tentang
Perempuan Sebagai Orangtua Tunggal Dalam Keluarga)

Oleh: Darmawan Efendi


(Darmawan.effendi9137@student.unri.ac.id)
Dosen Pembimbing : Dr. Hesti Asriwandari, M.Si
(Hesti.asriwandari@lecture.unri.ac.id)
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru-Riau

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Tujuan dari


penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian waktu perempuan penyapu jalan
sebagai orangtua tunggal dalam keluarga, pada aktivitas dalam keluarga dan
pekerjaan di Kota Pekanbaru. Topik fokus penelitian ini adalah konflik peran yang
terjadi dalam keluarga dan pekerjaan perempuan peyapu jalan di Kota Pekanbaru.
Teknik penentuan sampel secara accidental sampling dan menetapkan jumlah
sampel sebanyak 7 orang. Penulis menggunakan metode kualitatif dan Instrumen
data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian yang dilakukan menarik kesimpulan bahwa Peran ganda
perempuan penyapu jalan sebagai orangtua tunggal dalam keluarga di Kota
Pekanbaru, selain bekerja sebagai petugas penyapu jalan, sebagian besarnya adalah
seorang ibu, yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak, mengurus
urusan dalam keluarga, dan juga berperan sebagai pencari nafkah keluarga. Selain
bekerja sebagai penyapu jalan, ternyata sebagian dari mereka ada yang bekerja
sampingan, seperti: menjadi assisten rumah tangga di rumah tetangga sekitar
lingkungannya. Diketahui bahwa faktor pendorong dari perempuan yang bekerja
sebagai penyapu jalan tidak hanya dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi keluarga
yang kurang mampu akan tetapi dipengaruhi oleh suatu keinginan yang kuat untuk
tetap bekerja, dan dengan berbagai alasan tertentu, misalnya dipengaruhi oleh
pergaulan sosial yang tumbuh dilingkungan perempuan penyapu jalan.

Kata Kunci: Peran Ganda, Wanita Bekerja, Konflik Peran

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli - Desember 2018 Page 2


A. Pendahuluan begitu saja, akan tetapi pelamar tersebut
1. Latar belakang harus menunggu salah satu pekerja tetap
Kota Pekanbaru merupakan petugas penyapuan tersebut
ibukota dan Kota terbesar di Provinsi mengundurkan diri atau diberhentikan
Riau mayoritas pekerjaan penduduk oleh Dinas Lingkungan Hidup dan
adalah sebagai Pegawai di bawah Kebersihan terlebih dahulu, dalam hal ini
Pengawasan Pemerintah juga ada berarti seseorang dapat masuk menjadi
Wirausaha, Pedagang, dan sebagainya. anggota apabila ada petugas yang
Di Kota Pekanbaru merupakan kota yang digantikan. jumlah pekerja perempuan
penduduk perempuannya banyak penyapuan jalan lebih banyak dari pada
sebagai pekerja dan turut serta dalam kaum laki-laki. Jumlah pekerja penyapu
membantu perekonomian keluarga. laki-laki hanya berjumlah 172 orang
Mereka disamping menjadi istri tetapi sedangkan yang perempuan mencapai
juga dapat menjadi pekerja sebagai, 423 orang pekerja, dan total semua
pedagang , PNS, wirausaha dan sampai pekerja penyapu jalan berjumlah 595
Buruh penyapuan. orang pekerja di tahun 2018. dari tahun
Menarik di lihat 2016 hingga 2018 mengalami penurunan
Fenomena di kota Pekanbaru banyaknya jumlah buruh penyapuan di kota
ibu rumah tangga tanpa terkecuali ibu Pekanbaru, dan penurunan yang tertinggi
rumah tangga sebagai orangtua tunggal adalah pada tahun 2018 mencapai 595
dalam keluarganya yang melakukan pekerja. Dalam bekerja Dinas
peran ganda yang mana dia menjadi Lingkungan Hidup dan kebersihan
tulang punggung keluarga yang Pemkot Pekanbaru membedakan waktu
mengharuskannya bekerja untuk kerja antara buruh penyapuan
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, perempuan dengan pria, yang mana
salah satu pekerjaannya yaitu menjadi buruh perempuan hanya diperbolehkan
buruh penyapuan, tepatnya menjadi memilih waktu antara jam kerja pagi dan
salah satu petugas buruh penyapuan di waktu jam kerja siang sedangkan buruh
Dinas Lingkungan Hidup dan pria di perbolehkan memilih salah satu
Kebersihan. Hal itu dikarenakan untuk dari tiga jam kerja dalam sehari, hal ini
menambah penghasilan dan juga untuk dikerenakan untuk menjaga
kebutuhan keluarga. Strategi bekerja perlindungan serta keselamatan kerja
yang di terapkan adalah dengan cara buruh penyapuan perempuan. Biasanya
petugas penyapuan dibentuk secara para buruh bekerja pagi jam 06:00-12:00
berkelompok yang biasanya terdiri dari WIB Siang, 13:00-17:00 WIB, Sore dan
20-40 orang pekerja yang diturunkan ke 18:30-23:00 Malam, Sumber Dinas
lokasi tempat bekerja dan dipimpin oleh Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
seorang mandor, mereka yang bekerja Pekanbaru. Berdasarkan data tersebut
tersebut setiap bulannya akan berpindah diketahui bahwa seorang Dengan lokasi
tempat kerja sesuai dengan aturan yang kerja yang telah di tentukan, dengan
sudah di tetapkan oleh mandornya waktu bekerja yang dapat dibilang sibuk
masing-masing. Dalam perekrutan maka peran ibu rumah tangga dalam
petugas pekerja penyapuan ini, anggota mengurus keluarga dapat berkurang juga
pekerja sangat dibatasi oleh Dinas dapat terabaikan karena kesibukan
Lingkungan Hidup dan Kebersihan, ini bekerja para ibu rumah tangga sebagai
berarti ketika seseorang ingin melamar buruh penyapuan. Buruh penyapuan
bekerja untuk menjadi seorang petugas, sendiri adalah buruh di bawah
maka dia tidak bisa langsung diterima pengawasan Dinas Lingkungan Hidup

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 3


dan Kebersihan Pemkot Pekanbaru, dilaksanakan sesuai
Pemkot Kota Pekanbaru sangat dengan Peraturan
memperhatikan keselamatan pekerja Perundang-undangan
buruh penyapuan terutama pekerja yang berlaku.
perempuan yang harus di beri 4. Prosedur dan tata cara
perlindungan yang khusus untuk pemberian perlindungan
meningkatkan motivasi juga Produkvitas sebagaimana ayat (1) dan
dalam bekerja, Maka buruh penyapuan
(2) ditetapkan oleh
ini juga dapat hak perlindungan dari
Pemerintah Kota dan
pemkot kota pekanbaru tanpa terkecuali
buruh penyapuan perempuan yang Kabupaten”.
sangat di jaga dilindungi. Berdasarkan Perlindungan tenaga kerja
Perda Riau Nomor 4 Tahun 2013 Pasal khususnya pekerja buruh penyapuan
48 bahwa: perempuan meliputi berbagai aspek dan
salah satunya yaitu perlindungan
keselamatan, perlindungan tersebut
1. “Setiap pekerja/buruh
bermaksud agar pekrja buruh penyapuan
berhak mendapatkan
secara aman melakukan pekerjaannya
perlindungan atas sehari-hari untuk meningkatkan
keselamatan kerja, dan produktivitas. Pekerja buruh penyapuan
hygiene perusahaan, harus memperoleh perlindungan dan
lingkungan kerja, berbagai soal di sekitarnya dan pada
kesusilaan, pemeliharaan dirinya yang dapat menimpa atau
moril kerja, serta mengganggu dirinya serta pelaksanaan
perlakuan yang sesuai dan pekerjaannya.
dengan martabat manusia Bekerja sebagai buruh
dan moral agama.. penyapuan bukanlah pekerjaan yang
2. (2) Tiap perusahaan wajib mudah apalagi dikerjakan oleh seorang
melaksanakan perempuan sebagai orangtua tunggal,
perlindungan tenaga kerja yang mana dia harus membagi waktu
yang terdiri dari: mengurus rumah tangga dan mengurus
a. Norma pekerjaannya sebagai buruh penyapuan,
tetapi banyaknya fenomena perempuan
keselamatan
sebagai orangtua tunggal yang
kerja
menjalankan peran ganda untuk
b. Norma memenuhi kebutuhan keluarga dan
kesehatan memilih bekerja sampingan sebagai
kerja dan buruh penyapuan di Kota Pekanbaru
higienie merupakan hal yang menarik di cermati
perusahaan karena seorang perempuan biasanya
c. Norma kerja memiliki kodrat dan hanya bekerja
anak dan mengurus rumah tangga, tetapi seorang
perempuan perempuan sedikit banyak sudah
d. Norma jaminan mempunyai hak untuk memutuskan apa
sosial tenaga yang hendak dilakukan dalam hidupnya,
kerja apakah ia mau bekerja atau menjadi ibu
3. Bentuk perlindungan yang rumah tangga saja. Hal ini sejalan
dimaksud ayat (1) dan (2) dengan semakin besarnya kesempatan
untuk para perempuan bekerja di luar

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 4


rumah seiring dengan semakin rumah tangga dalam keluarga dan
banyaknya tuntutan aspek-aspek lainnya pekerjaan dapat berjalan secara
dalam kehidupan berkeluarga dan seimbang.
bermasyarakat. Adapun motivasi yang Sebagai seorang ibu rumah
mendasari seorang ibu untuk memilih tangga yang telah menjadi orangtua
bekerja diluar rumah bukan hannya tunggal, tentu saja bekerja sebagai
sekedar untuk membantu mencukupi perempuan penyapu jalan mengalami
kebutuhan nafkah atau aspek ekonomi berbagai pertimbangan dalam
semata. Seorang ibu yang bekerja juga pelaksanaan tugasnya sebagai seorang
ingin mengembangkan aspek pekerja dan tugasnya sebagai orang tua
kepribadiannya melalui pekerjaan dan tunggal dalam rumah tangga. Penelitian
kariernya dengan menerapkan ini memfokuskan pada perempuan
keterampilan dan pengetahuan yang penyapu jalan sebagai orangtua tunggal
sudah di dapatnya dari pendidikan dalam keluarga. Mengingat status
formal dan informalnya (Melly Kiong, perempuan penyapu jalan sebagai orang
2010 : xiv). tua tunggal di rumah tangga, tentu peran
Kegiatan ibu rumah tangga ganda yang diembannya akan menjadi
sebagai orangtua tunggal yang mana dia momok tersendiri bagi keluarga dan bagi
harus bekerja untuk pemenuhan perempuan penyapu jalan itu sendiri.
kebutuhan ekonomi keluarganya yang Kendati demikian, perempuan penyapu
mana dia bekerja menjadi buruh jalan tetap mempertahankan
penyapuan dan juga mengurus rumah pekerjaannya meski harus meninggalkan
tangga, sehingga dikatakan bahwa ibu waktu yang berkualitas bersama
rumah tangga mempunyai peran ganda keluarganya. Berdasarkan permasalahan
di dalam keluarga menarik untuk dikaji di atas maka penulis tertarik untuk
dan dideskripsikan. Pekerjaan sebagai mengadakan penelitian mengenai:
perempuan penyapu jalan merupakan PEREMPUAN PENYAPU JALAN DI
pekerjaan yang menyibukkan apalagi di KOTA PEKANBARU (Studi Tentang
kerjakan oleh seorang ibu rumah tangga Perempuan Sebagai Orangtua
yang berstatus orangtua tunggal di Tunggal Dalam Keluarga)
keluarga, karena pekerjaan ini konflik 2. Rumusan Masalah Penelitian
peran terhadap keluarga dan pekerjaan
tidak dapat terhindarkan, konflik atau Tidak menjadi rahasia umum lagi
kendala yang terjadi tidak lepas dari bahwa sektor publik menjadi sasaran
waktu di karenakan jam kerja kaum wanita untuk mengeksplorasikan
perempuan penyapu jalan yang keandilannya dalam memenuhi tuntutan
bertentangan terhadap jam mengurus keluarga. Menjadi penyapu jalan, bagi
rumah tangga, Hal ini akan membuat kaum perempuan di kota Pekanbaru
peran dalam mengurus rumah tangga tidak hanya menjadi salah satu ajang
dapat berkurang dan juga bisa terabaikan untuk menambah pemasukan ekonomi
maka oleh karena itu ibu rumah tangga saja, terlepas dari persepsi tersebut,
yang bekerja sebagai penyapu jalan di terdapat pengaruh ekpektasi perempuan
tuntut untuk bisa memanfaatkan penyapu jalan terhadap harga dirinya
waktunya seperti menyiapkan segala sebagai ibu rumah tangga yang berstatus
sesuatu pengurusan rumah tangga orang tua tunggal dalam keluarga,
dimana perempuan penyapu jalan
sebelum berangkat bekerja, Hal ini agar
terhindar dari konfilk dalam keluarga menyadari ada beberapa kebutuhan
dan pekerjaan, dan peran ganda ibu rumah tangga dan pribadinya yang hanya
bisa dipenuhi dengan usahanya sendiri.

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 5


Berdasarkan urian tersebut berikut kesejahteraan keluarga agar
adalah batasan masalah yang akan tidak terjadi hal-hal yang bisa
diteliti : merugikan kalangan manapun.
1. Bagaimana pembagian waktu
perempuan buruh penyapuan B. Tinjauan Pustaka
pada aktivitas dalam keluarga 1. Perspektif Teori Peran
dan pekerjaan di Kota Robert Linton, seorang
Pekanbaru? antropolog, telah mengembangkan teori
2. Bagaimana konflik peran yang peran. Teori peran menggambarkan
terjadi dalam keluarga dan interaksi sosial dalam terminologi aktor-
pekerjaan perempuan buruh aktor yang bermain sesuai dengan apa-
apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai
penyapuan di Kota Pekanbaru?
dengan teori ini, harapan-harapan peran
3. Tujuan Penelitian merupakan pemahaman bersama yang
Bertolak dari batasan masalah menuntun kita untuk berperilaku dalam
diatas, maka tujuan dilakukannya kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini,
penelitian ini adalah sebagai berikut : seseorang yang mempunyai peran
1. Untuk menganalisa pembagian tertentu misalnya sebagai dokter,
waktu perempuan buruh mahasiswa, orang tua, perempuan, dan
penyapuan pada aktivitas dalam lain sebagainya, diharapkan agar
keluarga dan pekerjaan di Kota seseorang tadi berperilaku sesuai dengan
Pekanbaru. peran tersebut. Mengapa seseorang
2. Untuk menganalisa konflik mengobati orang lain, karena dia adalah
peran yang terjadi dalam seorang dokter. Jadi karena statusnya
keluarga dan pekerjaan adalah dokter maka dia harus mengobati
perempuan buruh penyapuan di pasien yang datang kepadanya, Maka
Kota Pekanbaru. dalam hal ini prilaku ditentukan oleh
peran sosial.
4. Manfaat Penelitian Menurut Dougherty & Pritchard
Manfaat yang diharapkan dari (1985) dalam Bauer (2003: 55), teori
penelitian ini adalah sebagai peran ini memberikan suatu kerangka
berikut : konseptual dalam studi perilaku di dalam
1. Bagi peneliti, penelitian ini organisasi. Mereka menyatakan bahwa
bertujuan untuk memperluas peran itu “melibatkan pola penciptaan
wawasan penulis dan menambah produk sebagai lawan dari perilaku atau
ilmu pengetahuan sekaligus tindakan. Lebih lanjut, Dougherty &
menerapkan bidang yang Pritchard (1985) dalam Bauer (2003: 56)
dimiliki peneliti. mengemukakan bahwa relevansi suatu
2. Sebagai bahan masukan dan peran itu akan bergantung pada
sumbangan pikiran para penekanan peran tersebut oleh para
pengkaji masalah ilmu sosiologi penilai dan pengamat (biasanya
khususnya sosiologi keluarga supervisor dan kepala sekolah) terhadap
yang berminat meneliti masalah produk atau outcome yang
yang sama dan sebagai bahan dihasilkan. Dalam hal ini, strategi dan
perbandingan. struktur organisasi juga terbukti
3. Bagi pemerintah, penelitian ini mempengaruhi peran dan persepsi peran
diharapkan agar pemerintah atau role perception (Kahn, et al, 1964;
lebih memperhatikan tingkat Oswald, Mossholder, & Harris, 1997
dalam Bauer, 2003: 58).

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 6


Adapun pengertian peran c. Menjadikan diri sebagi
menurut Suratman (2000:15) adalah perempuan yang didambakan
fungsi atau tingkah laku yang diharapkan suami yaitu penuh kasih
ada pada individu seksual sebagai status sayang, setia, saling
aktifitas yang mencakup peran domestic menghormati dan pengertian.
maupun peran publik, kemudian, d. Selalu menjaga kebersihan
sosiolog yang bernama Glen Elder dalam rumah, menciptakan
membantu memperluas penggunaan suasana harmonis dan damai.
teori peran. Pendekatannya yang e. Penuh toleransi, menghargai
dinamakan “life-course” memaknakan dan menghormati suami
bahwa setiap masyarakat mempunyai sebagai kepala keluarga, serta
harapan kepada setiap anggotanya untuk mampu memberikan
mempunyai perilaku tertentu sesuai dorongan moral yang baik.
dengan kategori-kategori usia yang 2. Perempuan sebagai pendidik dan
berlaku dalam masyarakat tersebut. pembina generasi muda
Contohnya, sebagian besar warga a. Sesuai kodratnya sebagai ibu
Amerika Serikat akan menjadi murid dengan melahirkan anak yang
sekolah ketika berusia empat atau lima sehat, normal dan cerdas.
tahun, menjadi peserta pemilu pada usia b. Ibu sebagai pendidik pertama
delapan belas tahun, bekerja pada usia dan utama dapat memberikan
tujuh belah tahun, mempunyai rasa aman dan kasih sayang
istri/suami pada usia dua puluh tujuh, kepada anak.
pensiun pada usia enam puluh tahun. Di c. Memiliki pengetahuan tentang
Indonesia berbeda, usia sekolah dimulai pengasuhan anak dan
sejak tujuh tahun, punya pasangan hidup kesehatan ibu dalam masa
sudah bisa usia tujuh belas tahun, kehamilan dan kelahiran.
pensiun usia lima puluh lima tahun.
Urutan tadi dinamakan “tahapan usia” 3. Perempuan sebagai ibu rumah
(age grading). Dalam masyarakat tangga
kontemporer kehidupan kita dibagi ke a. Selalu menjaga kebersihan
dalam masa kanak-kanak, masa remaja, rumah dan lingkungan.
masa dewasa, dan masa tua, di mana b. Mampu menciptakan rumah
setiap masa mempunyai bermacam- tangga yang tenang, sejuk dan
macam pembagian lagi. tentram.
Menurut Notopuro (1984:57-58) c. Pandai mengatur dan
konsep diri perempuan Indonesia memanfaatkan waktu secara
sebagai ibu rumah tangga dalam efisien.
kerangka Panca Tugas Perempuan yaitu d. Pandai berhemat, hidup
: sederhana dan dapat
1. Perempuan sebagai pendamping menabung.
suami e. Menyiapkan makanan sesuai
a. Menjadi diri sebagai kekasih selera dan bergizi.
sejati dalam suka dan duka. 4. Perempuan sebagai pembawa
b. Memahami keadaan suami, keturunan
lebih mengenai tanggung a. Meningkatkan ketrampilan
jawab, kedudukan dan dan pengetahuan agar
tugasnya. dapatmemberi penghasilan
tambahan untuk keluarga

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 7


sesuai dengan Secara konseptual peran ganda
kemampuannya. perempuan mengandung beberapa
b. Menggali, mengelola, dan kelemahan dan ambivalensi. Pertama, di
mendayagunakan sumber- dalamnya terkandung pengertian bahwa
sumber yang ada. sifat dan jenis pekerjaan perempuan
adalah tertentu dan sesuai dengan kodrat
5. Perempuan sebagai anggota perempuannya. Kedua, dalam kaitan
masyarakat. dengan yang pertama, perempuan tidak
a. Memelihara pergaulan hidup sepenuhnya bisa ikut dalam proses-
dan menjaga kerukunan proses produksi. Ketiga, di dalamnya
bertetangga. terkandung pengakuan bahwa sistem
b. Sadar akan hak dan pembagian kerja seksual seperti yang
kewajibannya, ikut berperan dikenal sekarang bersifat biologis
aktif dalam pembangunan. semata. Keempat, merupakan suatu
c. Melestarikan asas-asas yang penerimaan tuntas terhadap
baik dan tumbuh dalam berlangsungnya mode of production
masyarakat. yang ada. Kelima, bila dikaitkan unsur
Beban perempuan (istri) tetapla keselarasan dan pengertian yang
yang paling berat, sebab pada umumnya terkandung di dalamnya adalah bersifat
perempuan mempunyai lima macam etnosentris dan mengacu pada kelas
golongan kegiatan yaitu : 1) kegiatan sosial tertentu dan secara kultural bukan
sehari-hari berkaitan dengan rumah sesuatu yang universal dimiliki oleh
tangga; 2) kegiatan mencari nafkah pada setiap suku bangsa di Indonesia.
industri rumah tangga; 3) kegiatan Berdasarkan pengertian peran
mencari nafkah pada kesempatan lain; 4) yang ada dapat disimpulkan bahwa peran
kegiatan sosial dan msyarakat; dan 5) perempuan merupakan kegiatan atau
kegiatan individual dan istirahat. aktivitas yang dikerjakan atau dianggap
(Abdullah, 2003: 231). menjadi tanggung jawab perempuan.
Dengan begitu banyaknya peran Pada umumnya perempuan berada pada
yang harus dilakukan perempuan posisi subordinat dan marginal, dimana
tersebut menandakan bahwa perempuan hal ini tidak berbeda jauh dengan
telah mengalami beban ganda dalam kontruksi budaya yang terdapat
hidupnya. Beban ganda (double burden) dimasyarakat, peran perempuan dalam
adalah adanya perlakuan terhadap salah masyarakat jawa perempuan sebagai
satu jenis kelamin dimana yang konco wingking, yaitu kegiatan istri
bersangkutan bekerja jauh lebih banyak adalah seputar dapur (memasak),sumur
dibandingkan dengan jenis kelamin (mencuci),dan kasur (melayani
lainnya. Adanya anggapan bahwa kebutuhan biologis suami).
perempuan secara alamiah memiliki sifat 2. Peran Ganda Perempuan
memelihara, merawat, mengasuh dan Kemajuan jaman sering diiringi
rajin, mengakibatkan semua pekerjaan dengan berkembangnya informasi dan
domestik rumah tangga menjadi tingkat kemampuan intelektual manusia.
tanggung jawab kaum perempuan. Bersama itu peran perempuan dalam
Karena itu, bagi perempuan yang bekerja kehidupan pun terus berubah untuk
di luar rumah, selain bekerja di wilayah menjawab tantangan jaman, tak
publik, mereka juga masih harus terkecuali mengenai peran perempuan
mengerjakan pekerjaan domestik. dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga. Biasanya, tulang punggung

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 8


kehidupan keluarga adalah pria atau Data primer adalah data langsung
suami. Tapi kini para perempuan banyak yang menyangkut tentang pendapat dari
yang berperan aktif untuk mendukung responden tentang variabel penelitian
ekonomi keluarga. Perempuan tidak yang bisa diperoleh dari jawaban hasil
sekedar menjadi konco wingking, tetapi dari interview dan observasi.
juga banyak mempunyai peran dalam b. Data Sekunder
keluarga. Menurut konsep ibuisme, Data sekunder adalah data yang
kemandirian perempuan tidak dapat diperoleh peneliti untuk melengkapi data
dilepaskan dari perannya sebagai ibu dan primer yang didapatkan melalui :
istri, perempuan dianggap sebagai laporan-laporan, literatur-literatur dan
makhluk social dan budaya yang utuh lampiran-lampiran data-data lain yang
apabila telah memainkan kedua dipublikasikan yang mana dapat
peran tersebut dengan baik. Mies (dalam mendukung dan menjelaskan masalah
Abdullah 1997:91) menyebutkan penelitian.
fenomena ini house wifization kerena 4. Teknik Pengumpulan Data
peran utama perempuan adalah sebagai 1. Observasi
ibu rumah tangga yang harus Observasi (pengamatan) merupakan
memberikan tenaga dan perhatiannya suatu metode penelitian nonsurvei.
demi kepentingan keluarga tanpa boleh Dengan metode ini peneliti mengamati
mengharapkan imbalan, prestise serta secara langsung prilaku para subjek
kekuasaan. Bahkan tak jarang penelitiannya.
perempuan mempunyai tingkat 2. Wawancara
penghasilan yang lebih memadai untuk
mencukupi kebutuhan keluarga Wawancara dalam penelitian ini
dibanding suaminya. Dengan peneliti menggunakan wawancara
pendapatan yang diperoleh, dapat terstruktur sehingga lebih membuka
dikatakan bahwa perempuan ikut peluang bagi peneliti untuk mendapatkan
berusaha untuk keluar dari kemiskinan penjelasan-penjelasan yang lebih
meski semua kebutuhan keluarga tidak mendalam guna menjawab pertanyaan
terpenuhi. penelitian.
C. Metode Penelitian 5. Analisis Data
1. Lokasi Penelitian Metode yang digunakan dalam
Penelitian ini dilaksanakan di penelitian ini adalah metode penelitian
Kota Pekanbaru. Adapun alasan peniliti Kualititaf deskriptif. Tujuan dari
memilih lokasi penelitian di Kota penelitian ini adalah mengungkap fakta,
Pekanbaru karena banyak perempuan keadaan, fenomena, variabel dan
buruh yang bekerja sebagai penyapu keadaan yang terjadi saat penelitian
jalan. berjalan dan menyuguhkan apa adanya.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah
perempuan buruh penyapuan sebagai
orangtua tunggal dalam keluarga yang
bekerja sebagai penyapu jalan yang
diayomi oleh Dinas Lingkungan Hidup D. Hasil Penelitian
dan Kebersihan Kota Pekanbaru. 1. Pemanfaatan Waktu Pelaksanaan
3. Jenis Data Peran Dalam Keluarga Perempuan
a. Data Primer Penyapu Jalan

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 9


a. Waktu Dengan Anak mencukupi kebutuhan rumah tangga
mereka.
Yeni Mafisri selalu memberikan
semangat kepada anak-anaknya, terlebih Misnawati memiliki waktu
lagi kepaada kedua anaknya yang masih bersama dengan anaknya hanya untuk
sekolah, ia menekankan bahwa sekedar menanyakan kelancaran sekolah
meskipun mereka hidup dalam keluarga anaknya dikarenakan dia juga jarang bisa
yang miskin akan tetapi mereka akan mengajari anak-anaknya belajar
tetap berusaha dan berdoa untuk bisa disebabkan kegiatan Misnawati yang
memperbaiki keadaan keluarga dan padat. Yusnita mengaku bahwa ia lebih
bertekad untuk memberikan yang terbaik senang mencari uang dengan hasil
untuk anak-anaknya, dan menanamkan keringat sendiri meski anak-anak dari
pada diri anak agar tidak menyerah dan Yusnita sebenarnya mampu untuk
putus asa dalam hidup akan tetapi harus memenuhi kebutuhan ia dan
senantiasa semangat untuk mendapatkan keluarganya. Dalam kesehariannya
masa depan yang lebih baik. Yusnita sering dikunjungi oleh anak-
anaknya yang sudah berkeluarga dan
Masrina mempunyai seorang sudah tinggal bersama istri dan anaknya
anak yang masih kecil dimana masing-masing, jadi kalau ingin bertemu
diperlukan bimbingan dan kasih sayang mereka bisa langsung datang ke rumah
lebih untuk anaknya tersebut, diketahui Yusnita, sedangkan Yusnita sangat
anaknya tersebut sering dititipkan
jarang sekali menemui anaknya, hanya
kepada saudaranya yang merupakan ketika Ia merasa rindu dengan cucunya
keponakan dari Masrina, hal itu aru lah berkunjung ke rumah anak-
dilakukan karena kalau di tinggal anaknya.
sendirian Masrina takut kalau nantinya Berdasarkan wawancara dengan
akan terjadi hal yang buruk terhadap dengan Erlina diketahui bahwa ada
anaknya, mengingat usia anaknya yang
alasan kuat ketika ia memilih bekerja
masih sangat keci dan bahkan belum sebagai tukang penyapu jalan, ia bekerja
mengerti apa-apa. Masrina juga sebagai penyapu jalan dengan alasan
terkadang membawa anaknya ketika hari daripada harus bekerja sebagai peminta-
libur, selain karena keinginan anaknya minta kepada orang bahkan ada yang
ataupun karena tawaran dari Masrina. dengan sengaja menyobek bajunya demi
Nirizai memiliki seorang anak mengharap belas kasihan orang banyak
perempuan yang sudah menikah dan dan diberi uang, dan tidak sampai disitu
juga sudah memiliki anak akan tetapi saja, ada juga yang tega membawa
suaminya telah lama meninggalkannnya anaknya ke tengah jalan berpanas-
karena dulu suaminya pergi dengan panasan hingga ketiduran demi menarik
alasan mencari kerja keluar kota tetapi simpatik khalayak ramai, karena hal
sampai sekarang tidak ada kabarnya , demikian yang tidak bisa di bayangkan
semenjak ditinggal suaminya kini anak oleh Bu Erlina, akhirna dia lebih
pertama dengan anaknya yang masih memilih bekerja sebagai tukang sapu
kecil tinggal bersama Nirizai, anak jalan. Waktu bersama anak biasanya
kedua dari Nirizai bekerja sebagai buruh dimanfaatkan Siti Fatimah ketika saat
di tempat penjual gorden kain, dari sana istirahat untuk berkumpul sembari
ia memperoleh uang untuk belanja dan memberikan semangat serta bimbingan
sedikit membantu dalam pemasukan terhadap anak-anaknya.

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 10


b. Waktu Berinteraksi Dengan bersama. Transportasi untuk bekerja
Masyarakat Yeni Mafisri biasanya diantar oleh
anaknya dengan sepeda motor dan
Tidak semua subjek penelitian terkadang ditumpangi oleh temannya
bisa dan mampu bersosialisasi dengan sesama pekerja buruh penyapuan jalan.
baik dengan masyarakat sekitarnya. Dari Masrina bekerja pada siang hari yaitu
data lapangan diatas diketahui bahwa pada pukul 13:00 WIB sampai pukul
beberapa subjek diantaranya yakni: 17:00 WIB, Masrina menyebut setelah
Nirizai, Yusnita bisa dikatakan mampu menjemput anaknya pulang dari sekolah
bersosialisasi dengan baik bersama ia langsung berangkat kerja dengan
masyarakat, karena meskipun sudah menggunakan sepeda motor, sekitar
dipadatkan dengan jadwal bekerja dan pukul 13:00 WIB ia sudah berada
mengurus anak, Nirizai dan Yusnita dilokasi tempat ia bekerja, dalam bekerja
masih bisa menyempatkan waktu untuk setiap buruh akan diawasi oleh seorang
bergaul dengan masyarakat. Berbeda mandor yang akan terus memantau
halnya dengan Yeni Mafisri, Erlina dan aktifitas setiap buruh penyapuan jalan di
Siti Fatimah yang kurang aktif dalam lokasi kerjanya masing-masing, apabila
bermasyarakat, hal ini diakibatkan ada anggota yang terlambat datang untuk
karena kelelahan bekerja dan juga bekerja akan di tegur dan juga diberi
dikarenakan di area lingkungan Siti peringatan oleh mandor tersebut.
Fatimah yang memang jarang pengalaman Nirizai bekerja selama 12
melakukan kegiatan-kegiatan yang tahun sangat banyak apalagi saat bekerja
membangun kebersamaan antar anggota pada sif malam yang memiliki banyak
masyarakat seperti gotong royong, ancaman bekerja seperti premanisme
yasinan, arisan dan kegiatan lainnya. yang mengganggu aktifitas para buruh
Namun lain halnya dengan Masrina dan apalagi seorang pekerja buruh
Misnawati yang memang tidak pernah perempuan. Dalam kesehariannya ia
bergaul dan berkumpul bersama biasanya sekitar pukul 05:00 WIB pagi
masyarakat yang selain karena memang sudah bangun untuk mengurus keperluan
begitu kelelahan karena seharian bekerja rumah tangga terlebih dahulu, sekitar
ditambah lagi dengan anggapan negatif pukul 05:45 WIB barulah Nirizai akan
masyarakat mengenai statusnya sebagai bersiap untuk berangkat kerja, Nirizai
janda muda yang dikhawatirkan akan bekerja pada sif pagi, sebelum pukul
dapat merusak hubungan rumah tangga 06:00 WIB ia sudah berangkat kerja. Ia
orang lain. pergi biasanya ditumpangi tetangga
2. Waktu Bekerja dekat tempat tinggalnya, dan terkadang
ia harus berjalan kaki sendiri untuk pergi
Yeni Mafisri bekerja menjadi
bekerja, karena lokasi kerja Nirizai
buruh penyapuan di Jalan Ahmad Yani
hanya berjarak 300 meter dari rumahnya,
dan ia sudah 5 tahun ditempatkan bekerja
jadi bisa dibilang lokasi kerja Nirizai
di jalan tersebut, dalam sistem kerjanya
dekat dari rumahnya yang bisa ditempuh
para buruh penyapuan akan dikomandai
dengan berjalan kaki. Siti Fatimah juga
oleh seorang mandor yang mengatur
menceritakan pengalaman kerjanya
setiap buruh penyapuan, setiap buruh
selama menjadi buruh penyapuan jalan
ditempatkan dan dijarakkan 100
di Kota Pekanbaru, ia menyebut sudah
meter/orang sesuai lokasi kerjanya
10 tahun bekerja menjadi buruh
masing-masing, Yeni Mafisri bekerja
penyapuan, dan dahulu tidak ada
setiap hari tanpa ada libur kerja meski
perbedaan waktu kerja antara buruh
pada saat tanggal merah waktu libur

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 11


penyapuan perempuan dan laki-laki ingin sekali membeli rumah pribadi
maka dari itu perempuan bisa saja namun sekarang ia masih tinggal di
ditempakan pada sif malam hari. kontrakan, dan ada yang ingin berangkat
umroh namun belum mampu ditunaikan,
Siti Fatimah mengatakan dirinya harapan-harapan ini semua belum
pernah sebulan bekerja pada sif malam mampu di wujudkan subjek penelitian
dan ia mengaku pernah di ajak oleh karena penghasilan mereka hanya cukup
seseorang untuk diajak ke hotel serta untuk membiayai kebutuhan sehari-hari
banyak lagi tindakan yang menjadi dan biaya sekolah anak-anak.
ancaman diterima oleh Siti Fatimah
dalam bekerja pada malam hari, sampai 2. Ekspektasi Persepsi Masyarakat
saat itu Siti Fatimah tidak berani lagi Terhadap Pekerjaan
untuk bekerja pada sif malam dan
sekarang sif malam tidak diperkenankan Agar masyarakat dapat merubah
lagi untuk seorang buruh perempuan anggapan yang kurang baik terhadap
karena banyak tindakan kriminalitas status janda dan menghargai antar
yang menghampiri para anggota buruh anggota masyarakat dengan
perempuan nantinya mengenyampingkan segala perbedaan
dan diharapkan masyarakat lebih bisa
5.5 Ekspektasi Peran Subjek untuk saling bertoleransi dan memiliki
Penelitian Terhadap Keluarga Dan itikad dalam menumbuhkan rasa
Pekerjaan kepedulian sosial antar sesama anggota
1. Ekspektasi Persepsi Keluarga masyarakat tanpa membedakan status
Terhadap Pekerjaan sosial seseorang agar tercipta kerukunan
antar makhluk sosial. Akan tetapi pada
Belum semua harapan subjek data lapangan diatas diketahui bahwa
penelitian dapat terpenuhi. Akan halnya masih ada yang memiliki anggapan yang
setiap subjek memiliki harapan yang kurang baik kepada Masrina, Misnawati
berbeda-beda terhadap pekerjaannya, dan Siti Fatimah dikarenakan
seperti YeniMafisri yang memiliki Masyarakat lebih cenderung
harapan untuk Membeli peralatan rumah memandang mereka dengan kurang baik
tangga seperti mesin cuci, blender dan karena status jandanya, apalagi
alat masak lainnya, namun penghasilan mengingat usia Masrina dan Misnawati
yang ia dapatkan hanya cukup untuk yang masih muda dan telah
menyekolahkan anak-anaknya dan dan menyandang status tersebut. Namun hal
baru sanggup membeli kompor gas tersebut hanya sebagian kecil karena ada
sebagai alat untuk memasak serta juga sebagian besar masyarakat yang
mencukupi kebutuhan sehari-hari. berlaku baik dan peduli terhadap
Begitu juga dengan Masrina yang kehidupan Misnawati, Erlina, Nirizai,
berharap bisa membayar sejumlah Siti Fatimah dan keluarga, dengan
hutang kepada tetangga, namun belum memberikan sembako ataupun sedekah
bisa Masrina bayarkan, kemudian berupa zakat.
Nirizai yang ingin menyekolahkan
anaknya sampai ke perguruan tinggi 3. Ekspektasi Persepsi Relasi Sebaya
namun sampai sekarang belum mampu Terhadap Pekerjaan
Nirizai selalu menyempatkan
ia wujudkan, Misnawati yang memiliki
waktu untuk aktif dimasyarakatnya
kebutuhan untuk membiayai pengobatan
dengan mengikuti acara PKK dan
anaknya namun hanya pengobatan biasa
kegiatan sosial lainnya, Hal itu adalah
yang bisa dilakukannya, Erlina yang

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 12


acara Nirizai untuk aktif dimasyarakat D. Penutup
serta sekedar mendekatkan diri dengan 1. Kesimpulan
masyarakat disekitarnya . Dalam relasi
teman sebaya Misnawati memiliki Berdasarkan penelitian yang
pergaulan yang terbatas, ia merupakan telah dilakukan mengenai perempuan
seseorang yang tertutup dimasyarakat, penyapu jalan di Kota Pekanbaru studi
dan pergaulan Misnawati biasanya hanya tentang perempuan buruh penyapuan
bersama para tetangga didekat sebagai orangtua tuggal dalam keluarga,
rumahnya, Misnawati sering berkumpul maka peneliti menyimpulkan hasil
sekedar mengobrol tentang curhatan dan penelitian yakni sebagai berikut:
cerita pengalaman hidup. Misnawati
1. Pembagian waktu perempuan
mengaku akrab dan sudah berteman baik
penyapu jalan yang berstatus
dengan tetangga dekat rumahnya,
janda pada aktivitas dalam
terbukti Misnawati sering diberi
keluarga dan pekerjaan di Kota
pinjaman uang untuk sedikit
Pekanbaru
membantunya dalam memenuhi
a. Waktu Pelaksanaan
keperluan rumah tangga dan juga
Peran dalam Keluarga
sebaliknya. Berbeda dengan pergaualan
Perempuan Penyapu
ditempat kerja, Misnawati menyebut
Jalan
mempunyai banyak teman ditempat
Dari penelitian yang
bekerja, salah satunya seorang mandor
dilakukan diketahui
ditempat ia bekerja, mandor tersebut
bahwa selain bekerja
merupakan teman lama dari Misnawati
secara rutin sebagai
yang dulunya juga merupakan petugas
penyapu jalan, mereka
penyapuan jalan, yang sekarang telah
juga dituntut untuk bisa
diangkat menjadi mandor ditempat
mengurus rumah, seperti:
penyapuan. Perbedaan fase
memasak,
perkembangan status sosial seseorang
mencuci,membersihkan
dalam persahabatan dan mendapatkan
rumah pekerjaan rumah
kawan, baik itu di lingkungan rumah dan
tangga lainnya, dan
maupun di luar lingkungan rumah, untuk
mereka juga dihadapkan
orang dewasa persahabatan adalah suatu
kepada hal lain, seperti
ikatan relasi dengan orang lain, di mana
mengurus anak dengan
kepercayaan, pengertian, pengorbanan
tujuan agar anak bisa
dan saling membantu satu sama lainnya
lebih mandiri dan tetap
akan terjalin dalam periode yang lama,
bisa menjaga komunikasi
sedangkan di dunia anak-anak tidak
yang baik dengan anak,
seperti halnya yang terjadi pada orang
dan secara bathin mereka
dewasa, di dunia anak-anak
dituntut untuk bisa
persahabatan terjalin tidak untuk waktu
menangani dan
yang lama, terkadang bila terjadi
menjalankan perannya
masalah yang kecil saja, jalinan
dalam satu waktu
persahabatan tersebut akan terputus. Dan
sekaligus meskipun ada
untuk mengantisipasi supaya hal tersebut
anggota keluarga yang
tidak terjadi maka diharapkan seseorang
bisa membantu, namun
itu untubisa membagi waktunya untuk bantuan tersebut tidak
lingkungan dan sekedar bergaul dengan
secara penuh.
teman sebayanya.

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 13


b. Waktu pelaksanaan peran menghambat dirinya
dalam bekerja perempuan untuk terlibat aktif dalam
penyapu jalan bermasyarakat, akan
Dalam penelitian ini tetapi ada juga sebagian
diketahui perempuan memiliki tekad untuk
penyapu jalan bekerja bersosialisasi
selama 6 jam perharinya dimasyarakat, dengan
dengan kategori shif kerja mengikuti kegiatan
pagi pada pukul 06:00- dalam masyarakat
12:00 WIB, siang 13:00- sehingga masyarakat pun
17:00 WIB. Dalam menerimanya secara baik
bekerja perempuan tanpa memandang negatif
penyapu jalan terhadap statusnya.
mempunyai aturan kerja Dalam relasi teman
sesuai dengan ketentuan sebaya perempuan
mandor buruh penyapu jalan lebih
kebersihan. perempuan terbuka karena teman
penyapu jalan juga sebaya merupakan
dihadapkan kepada pergaulan terdekat
sejumlah resiko, seperti dilingkungan perempuan
kecelakaan jalan, dan penyapu jalan.
bahkan terjadinya 2. Saran
tindakan kriminal, seperti Dari penelitian yang dilakukan,
pelecehan dan lain maka ada beberapa saran yang
sebagainya. diharapkan mampu memberikan
c. Ekspektasi peran subjek masukan sebagai berikut:
penelitian terhadap 1. Untuk subjek penelitian
keluarga dan pekerjaan diharapkan agar bisa
Dari penelitian yang menjalankan peran gandanya
dilakukan diketahui dengan sebaik dan semaksimal
bahwa terdapat beberapa mungkin, juga tetap memiliki
ekpektasi persepsi dari semangat kerja keras yang
keluarga, masyarakat dan diiringi dengan pikiran positif
relasi dari teman sebaya. dalam kesehariannya tanpa
Dalam keluarga dapat mengurangi kepercayaan diri
dilihat sebagian besar karena statusnya sebagai janda.
perempuan penyapu jalan 2. Untuk masyarakat diharapkan
memiliki kesibukan menghilangkan anggapan yang
dalam keseharianya kurang baik terhadap status janda
untuk bekerja, hal itu karena sejatinya setiap orang
menyebabkan sedikit memiliki HAM, dan masyarakat
banyaknya waktu untuk diharapkan menghargai dan
keluarga menjadi menghormati HAM setiap warga
berkurang. Perempuan dengan mengenyampingkan
penyapu jalan cenderung segala perbedaan status
lebih tertutup yang dimasyarakat demi
disebabkan karena meningkatkan rasa solidaritas
kesibukan kerja yang sosial.

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 14


3. Untuk pemerintah diharapkan Bungin, Burhan (2003). Analisis Data
agar lebih memperhatikan Penelitian Kualitatif, Jakarta :
keselamatan kerja buruh PT. Raja Grafindo Persada.
kebersihan perempuan sehingga
timbulnya kenyamanan saat Dagun, Save M. 1992. Sosial Ekonomi
bekerja dan membuat kebijakan Analisi Eksistensi Kapitalisme
serta aturan yang bermanfaat Dan Sosialisme.Jakarta: Melton
untuk meningkatkan Putra.
kesejahteraan pekerja buruh Dahlan Djawad. 2011. Psikologi
kebersihan terutama pekerja Perkembngan Anak dan Remaja.
perempuan. Bandung: PT. Remaja
4. Untuk pembaca, penelitian ini Rosdakarya.
dilakukan secara bertahap mulai
dari penentuan fenomena hingga Ritzer, George, 2001, Sosiologi Ilmu
reduksi data. Semua temuan Pengetahuan Berparadigma
penelitian yang diapaparkan Ganda, Penyalur : Drs
adalah benar adanya tanpa ada Alimandan. CV. Rajawali
unsur rekayasa secara sengaja Jakarta.
dan sebagainya. Jika ada Greenhaus, J. H. & Beutell, N. 1985.
kesamaan dengan penelitian Sources and conflict between
terdahulu lainnya, diharapkan work and family roles. The
kepada pembaca untuk bijak Academy of Management
menyikapi kesamaan dari Riview.
fenomena tersebut dengan Handayani, dan Sugiarti. 2006. Konsep
melihat perbedaan analisis hasil dan tehnik penelitian gender
penelitian. edisi revisi. Malang : UMM
press.
DAFTAR PUSTAKA Khan et al. 1964. Organizational stress:
Studies in role conflict and
Abdullah, Faisal. 2003. Dasar-Dasar ambiguity. Oxford, England:
Manajemen Keuangan. Edisi John Wiley.
Pertama. Malang: Universitas Kiong Melly. 2010. Cara Kreatif
Muhamadiyah. Mendidik Anak Ala Melly Kiong.
Aida Vitalaya . 2007. Manajemen Mutu Jakarta: Progressio Publihing.
Sumber Daya Manusia. Bogor:
Galia Indonesia.

Bambang Riyanto. 1999. Dasar-dasar


Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta:

Bauer. 2003. Role Ambiguity and Role


Clarity: A Comparisson of
attitudes in Germany and the
united states Dissertation.
University of cioncinati-
clearmont.

Jom FISIP Volume 4 No 2-Oktober 2018 Page 15

You might also like