You are on page 1of 8

ANALISIS PEMBANGUNAN DESA MELALUI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi Di Desa Dauh Peken Kec. Tabanan, Kab. Tabanan)
Ni Putu Indriyani1), Piers Andreas Noak2), I Putu Dharmanu Yudharta3)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email : Indriindri_indri@yahoo.com, Piers_Noak@yahoo.com, p.dharmanu@gmail.com

ABSTRACT

Rural development in Dauh Peken Village is now continuously be improved in terms of


both economic and social. It currently requires the participation of the whole society and
the government to get involved to realize the development of the village. Through a
community empowerment program in economics and the environment, the Village
Government Dauh Peken seeks to create village development desired by the community
in accordance with the potential contained in the village. The problems of the background
for this study is the lack of funds, which not is available yet from facilities and supporting
infrastructure activities, lack of training, there has been no serious attention from the
government, as well as poverty. This research was conducted by descriptive qualitative
data collection techniques such as in-depth interviews. This study analyzes how rural
development through community empowerment with the concept of community
empowerment is composed of economic indicators, commodity choice and type of
business, human resource management and career development, the development of a
network of partnerships, logistics and financial management and the development of
facilities and infrastructure. Environmental indicators, physical environment and social
environment. Results from this study showed that rural development through community
empowerment is still not effective due to the economic empowerment of facilities and
infrastructures supporting activities are not yet available and the lack of serious attention
from the government regarding the distribution work product results. Based on five (5)
economic indicators were used, the only indicator of the commodity choice and type of
business showed good results whereas other indicators such as human resources
management and career development, the development of a network of partnerships,
logistics and financial management and the development of facilities and infrastructure is
still less than the maximum. In the field of environmental empowerment by 2 (two)
indicators used, the physical environment has shown good results, but the social
environment is still less than the maximum.

Keywords: Rural Development, Community Development, Community Welfare


1. PENDAHULUAN administratif yang bersama-sama dengan
desa adat guna mewujudkan
Desa adalah kesatuan masyarakat pembangunan desa. Salah satu desa di
hukum yang memiliki batas wilayah yang Tabanan yang sedang mewujudkan
berwenang untuk mengatur dan pembangunan desa adalah Desa Dauh
mengurus urusan pemerintahan, Peken Kecamatan Tabanan, peneliti
kepentingan masyarakat setempat memilih Desa Dauh Peken karena di
berdasarkan prakarsa masyarakat. Bali desa ini pemberdayaan masyarakat tidak
erat kaitanya dengan Desa Adat dan hanya pada bidang ekonomi namun
Desa Dinas sehingga otonomi desa, dibidang lingkungan juga sehingga
tercermin dengan adanya desa dinas dan adanya keseimbangan antara aktiviatas
desa adat. Menurut Surpha (2004) Desa perekonomian dan pelestarian
Adat adalah kesatuan masyarakat hukum lingkungan. Desa Dauh Peken terletak di
adat di Provinsi Bali yang mempunyai pusat Kota Tabanan yang memiliki 6
satu kesatuan tradisi dan tata krama (enam) Desa Adat dan 1 (satu) Desa
pergaulan hidup masyarakat umat Hindu Dinas dan dengan jumlah penduduk
secara turun-temurun dalam ikatan 1.308 jiwa.
Kahyangan Tiga atau Kayangan Desa
yang mempunyai wilayah tertentu dan 2. KAJIAN PUSTAKA
harta kekayaan sendiri serta berhak A. Pembangunan Desa
mengurus rumah tangganya sendiri. Menurut (Sutoro, 2015),
Sedangkan Desa Dinas adalah pembangunan desa merupakan suatu
organisasi pemerintahan di desa yang upaya yang dilakukan demi peningkatan
menyelenggarakan fungsi administratif, kualiatas hidup dan kehidupan
seperti mengurus kartu tanda penduduk, masyarakat di suatu daerah dimana
dan persoalan pemerintahan. Desa dinas pembangunan desa dilakukan oleh
telah menjadi realisasi dari otonomi desa seluruh lapisan baik pemerintah maupun
yang sedang berjalan, begitupun dengan masyarakat. Teori merupakan dasar bagi
Kabupaten Tabanan. Pada Kabupaten peneliti akan membedah permasalahan
Tabanan sendiri telah merealisasikan pembangunan desa.
otonomi desa. Setiap desa di Kabupaten B. Pemberdayaan Masyarakat
Tabanan memiliki desa dinas yang Masyarakat akan menjadi lebih
nantinya akan bertindak sebagai alat sejahtera dari segi perekonomian
bilamana pemberdayaan yang dilakukan relatif mudah diperdagangkan, dapat
lebih intensif dan terstruktur dengan baik diserahkan secara fisik, dapat disimpan
selain itu adanya kerjasama yang baik untuk suatu jangka waktu tertentu.
oleh masyarakat dan pemerintah. Sedangkan jenis usaha adalah bentuk
Pemberdayaan masyarakat dilakukan usaha yang akan dijalankan. Untuk
agar masyarakat lebih mandiri dari segi pemilihan komoditas yang akan menjadi
ekonomi sehingga meka akan cukup kuat usaha di Desa Dauh Peken yaitu usaha
dalam persaingan. rumahan krupuk dan sarana upakara.
Usaha krupuk dipilih karena usaha
3. METODELOGI PENELITIAN krupuk tidak memerlukan banyak biaya
Penelitian ini berjenis penelitian untuk pengolahannya, selain itu
kualitatif deskriptif dengan sumberdata di pembuatan krupuk sangat mudah dan
dapat melalui data primer dan skunder. cepat sehingga pemutaran modal akan
Unit analisisnya adalah pemberdayaan cepat serta krupuk bisa bertahan relatif
masyarakat, penentuan informan lama sehingga bisa disimpan dalam
dilakukan dengan purposive sampling. jangka waktu panjang. Krupuk
Selanjutnya, pengumpulan data meruapakan salah satu makanan yang
dilakukan dengan wawancara mendalam, digemari masyarakat sehingga akan
observasi dan dokumentasi. mudah dalam pemasarannya.
Banyaknya pedagang di Desa Dauh
Peken akan berdampak positif bagi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN usaha krupuk.
Peneliti menggunakan 5 (lima) Usaha sarana dan prasarana
indikator di bidang ekonomi dan 2 (dua) upakara dipilih karena melihat
indikator di bidang lingkungan dari pentingnya barang-barang tersebut
(Parsons, dalam Aprillia 2015). Adapun 5 seperti jajan bagina, jajan matahari dan
(lima) indikator dari bidang lainnya. Ini sangat penting digunakan
pemberdayaan ekonomi/usaha : dalam berbagai upacara dalam Agama
1. Pemilihan Komoditas dan Jenis Hindu. Selain itu karena banyaknya
Usaha kesibukan yang dimiliki oleh ibu rumah
tangga dan anggota keluarga yang
Pemilihan komoditas adalah
lainnya, menyebabkan akan sedikit
pemilihan sesuatu benda nyata yang
waktu untuk membuat sarana upakara
tersebut. Selain itu sarana upakara bisa anggota tersebut, mereka tidak akan
bertahan relatif lama sehingga bisa dapat berkembang dengan baik.
disimpan dalam jangka waktu panjang. 3. Pengembangan Jejaring
Oleh karena itu usaha sarana upakara Kemitraan
tersebut dibuat untuk mempermudah
Kemitraan adalah perihal hubungan
penyediaan sarana untuk upakara bagi
(jalinan kerjasama dan sebagainya)
rumah tangga. Selain praktis dan tidak
sebagai mitra yang dapat saling
memakan banyak waktu.
menguntungkan. Jadi pengembanagan
2. Pengelolaan SDM dan
jejaring dan kemitraan adalah sejauh
Pengembangan Karir
mana sebuah perusahaan, kelompok
Pengelolaan SDM adalah proses atau perseorangan menjalin kerjasama
perencanaan, pengorganisasian, guna meningkatkan usaha yang
pengembangan, pemeliharaan tenaga dikembangankan sehingga saling
kerja maksud untuk mencapai tujuan menguntungkan. Pengembangan jejaring
perseorangan, organisasi dan kemitraan dilakukan masih sangat minim,
masyarakat. Pengembangan karir adalah terbukti dengan masih sedikitnya pihak
suatu langkah yang ditempuh swasta yang diajak bekerjasama pada
perusahaan untuk menghadapi tuntutan kelompok usaha di bidang sarana
tugas karyawan yang merupakan suatu upakara. Selain itu belum adanya
keharusan dan mutlak dilakukan. campur tangan dari pihak Pemerintah
Pengelolaan SDM dan pengembangan Kabupaten menambah sulitnya mencari
karir anggota pemberdayaan ekonomi pihak swasta yang akan diajak bekerja
(usaha krupuk dan sarana upakara) di sama.
Desa Dauh Peken masih belum 4. Manajemen Logistik dan Finansial
maksimal dikarenakan pengelolaan SDM
dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang Manajemen logistik dan finansial

diadakan sangat minim, sehingga akan adalah kegiatan untuk mengatur fungsi-

mempengaruhi SDM tersebut. Pelatihan fungsi keuangan (dana) meliputi

diadakan 5 sampai 6 kali dalam kurung bagaimana memperoleh dana, menekan

waktu 3 bulan. Dengan rentang waktu biaya serendah-rendahnya tetapi tetap

pelatihan yang cukup lama akan sangat menjaga tingkat kualitas jasa dan

berdampak pada kemampuan dari kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis


yang selalu berubah, manajemen logistik Pengembangan sarana dan prasarana
yang baik merupakan sebuah keharusan. pendukung sangat penting apapun
Masalah yang mendasar dalam programnya dan usahanya penyediaan
pemberdayaan masyarakat di Desa sarana dan prasarana sangat pending
Dauh Peken adalah pendanaan yang adanya. Tanpa adanya sarana dan
kurang. Pihak Desa Dauh Peken telah prasana yang baik, kinerja pasti akan
dianggarkan dana kurang lebih Rp. terhambat. Inilah yang dialami anggota
200.000.000,00 untuk mendanai seluruh kelompok usaha kerupuk dan sarana
program yang terdapat di desa. Namun upakara, dimana mereka masih
dana yang diberikan secara bertahap menggunakan barang-barang pribadi
sehingga pihak desa dan kelompok untuk kepentingan usaha bersama. Ini
usaha memang benar-benar kewalahan diakibatkan karena belum disediakannya
mengatur dana yang akan dikeluarkan sarana dan prasarana oleh pihak desa
sehingga apapun harus serba minim. sehingga untuk menjalankan usahanya,
Sehingga dengan dana yang minim, anggota masing-masing kelompok
produk hasil yang di buat oleh kelompok menggunakan barang-barang pribadi
krupuk dan sarana upakara juga minim. agar usaha yang mereka jalankan dapat
Kedua kelompok usaha ini juga harus berjalan dengan seterusnya.
berbagi dana dengan program lainnya. Adapun indikator di bidang
Sehingga bila pesanan datang dengan pemberdayaan lingkungan. Berdasarkan
jumblah yang cukup besar, mereka akan penelitian yang telah dilakukan adapun
kewalahan mengaturnya. hasil analisis di bidang lingkungan adalah
:
5. Pengembangan Sarana dan 1. Lingkungan Fisik
Prasarana
Lingkungan fisik adalah lingkungan
Sarana adalah segala sesuatu yang tempat manusia tinggal, tempat
dapat dipakai sebagai alat dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
mencapai maksud atau tujuan. Lingkungan fisik sangat penting karena
Sedangkan prasarana adalah segala akan berpengaruh terhadap manusia
sesuatu yang merupakan penunjang yang berada di dalamnya. Lingkungan
utama terselenggaranya suatu proses fisik perlu dijaga kebersihan dan
(usaha, pembangunan, proyek). kelestariannya agar manusia yang hidup
didalamnya merasa nyaman dan Barang-barang yang hasil daur ulang
terlindungi. Untuk itu Desa Dauh Peken kemudian dijual lagi oleh bank sampah
menerapkan program pemberdayaan sehingga harga sampah bisa lebih tinggi.
lingkungan dengan program bank 2. Lingkungan Sosial
sampah untuk menjaga kebersihan
Lingkungan sosial disini adalah
lingkunganya. Bank sampah di Desa
hubungan lingkungan fisik dengan
Dauh Peken berfungsi untuk mejaga
masyarakat yang hidup dan berinteraksi
kebersihan desa. Selain itu bank sampah
di dalamnya. Peran masyarakat dalam
di Desa Dauh Peken juga memiliki fungsi
menjaga lingkungan sangat penting
lainnya yaitu sebagai pendaur ulang
dimana masyarakatlah yang dapat
sampah dan sebagai tempat menabung
menentukan bawah lingkungan tersebut
masyarakat. Dikatakan seperti itu karena
bisa bersih atau tidak. Oleh karena itu
bank sampah di Desa Dauh Peken dapat
pemerintah Desa Dauh Peken mengajak
membeli sampah dari masyarakat desa.
masyarakat desa agar bersama-sama
Masyarakat cukup mengumpulkan
berpartisipasi dalam bank sampah.
sampah dan memisahkan sampah
Sukses atau tidaknya program bank
organik dan yang organik. Sampah
sampah dalam kebersihan lingkungan
organik nantinya akan diambil oleh
tergantung oleh seberapa banyak
petugas KSM Sadu Kencana dan
masyarakat yang mau terlibat di dalam
sampah anorganik akan di bawa ke bank
program. Oleh karena itu pemerintah
sampah oleh masyarakat. Kemudian oleh
desa terus-menerus mengupayakan agar
bank sampah, sampah tersebut
partisipasi masyarakat sangat besar
ditimbang lalu dihargai oleh bank
dalam program lingkungan. Selain itu
sampah. Masyarakat dapat mengambil
dampak yang di berikan bank sampah
uang secara langsung ataupun
tidak hanya dengan terciptanya
menaruhnya dalam bentuk tabungan di
lingkungan yang bersih melainkan
bank sampah.
adanya sarana baru bagi masyarakat
Setelah itu sampah-sampah
untuk menabung dengan bentuk lain.
anorganik tidak hanya di diamkan saja
Sehingga ekonomi masyarakat dapat
oleh bank sampah, selain di jual kepada
terbantu.
pihak swasta (Envirovalet Bali), sampah-
Pemberdayaan masyarakat yang
sampah tersebut kemudian di daur ulang
dilakukan oleh Desa Dauh Peken telah
menjadi barang yang lebih berguna.
berjalan cukup lama, namun sampai saat pengelolaan SDM dan pengembangan
ini belum maksimal karena kurangnya karir, pengembangan jejaring kemitraan,
perhatian pemerintah seperti dana yang manajemen logistik dan finansial dan
kurang, sarana dan parasarana kegiatan pengembangan sarana dan prasarana
belum ada, kurangnya pelatihan dan pendukung belum menunjukan hasil
sulitnya pendistribusian hasil produk. yang cukup baik. Kemudian di bidang
Sehingga pemberdayaan ini belum lingkungan mengggunakan 2 (dua)
mempengaruhi kesejahteraan indikator yaitu hanya indikator lingkungan
masyarakat dari segi ekonomi namun fisik (bank ampah) yang menunjukan
pemberdayaan pada bidang lingkungan hasil yang cukup baik, sedangkan
yaitu bank sampah menunjukan hasil indikator lingkungan sosial (partisipasi)
yang cukup baik karena sampah yang belum menunjukan hasil yang baik.
disetor oleh masyarakat semakin
berkurang, ini berarti masyarakat telah DAFTAR PUSTAKA
menyadari kebersihan lingkungan dan Agusta I, Fujihartanto. (2014). Indeks
partisipasi masyarakat dalam program Kemandirian Desa. Jakarta:
bank sampah setiap bulannya Yayasan Pusaka Obor Indonesia
mengalami kenaikan.
Drs. Moch. Solekhan, MAP. (2014).
5. KESIMPULAN Penyelenggaraan Pemerintahan
Berdasarkan hasil penelitian yang Desa. Malang: Setara Press
telah dilakukan, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa analisis Hetifah Sj. Sumarto. (2009). Inovasi,
pembangunan desa melalui Partisipasi, dan Good Governance.
pemberdayaan masyarakat di Desa Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab.
Tabanan tidak berjalan dengan baik dan Nurcholis, Hanif. (2011). Pertumbuhan &
efektif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Penyelenggaraan Pemerintah
analisa pada 5 (lima) indikator dalam Desa. Jakarta: Erlangga
pemberdayaan ekonomi yaitu hanya
indikator pemilihan komoditas dan jenis Ranjabar J. (2015). Perubahan Sosial.
usaha yang menunjukan hasil yang Bandun : Alfabeta Bandung
cukup baik, sedangkan indikator
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta
Bandung

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian


Administrasi. Bandung: Alfabeta
Bandung

Sutoro E, dkk. (2014). Desa Membangun


Indonesia. Yogyakarta: Forum
Pengembangan Pembaharuan
Desa (FPPD)

Tim Suara Pembaharuan. (1995).


Otonomi Daerah Peluang dan
Tantangan. Jakarta: Sinar Harapan

Theresia A, NTP, M.Si dkk. (2015).


Pembangunan Berbasis
Masyarakat. Bandung: Alfabeta
Bandung

You might also like