You are on page 1of 9

Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Vol 8, No.

2, Juni 2020:145-153

PENDIRIAN KOPERASI KELOMPOK USAHA BERSAMA (SNACK ) DUSUN KASIHAN RT 6


TAMANTIRTO KABUPATEN BANTUL D.I. YOGYAKARTA
1Muhammad Zakiy, 2Linda Kusumastuti Wardana, 3Rhafidilla Vebrynda
1,2,3
Universitas Muhammadiyah Yogayakarta
Email : 2lindawardana25@gmail.com

Abstract. This service program aims to empower and develop the potential of
community, particularly the improvement of community's economy in Kasihan
Village. Outcomes of the program are the formation of a Joint Business Group
(KUB) in Kasihan Village RT.6, products that can be marketed to a wider area,
packaging that meets the standards, attractive product branding, as well as good
marketing and business management. In addition, other outcomes of this program
are the initiation of Sharia cooperatives formation and the reporting results that can
be disseminated and published in scientific journals/proceeding. Target of this
community service is Kasihan Village community groups that already have cake and
snack businesses. These partners are chosen because they have problems that can be
resolved through the integration of KUB with business financing in Syariah
Cooperative. The method used to make this program succeed is practical packaging
and marketing discussion and also training by instructors who are experts in
marketing management, plus initiating the formation of Sharia cooperatives and
socialize it to the community. The steps taken include preparation and
implementation stages through observation, arrangement of training materials,
schedule of training time, socialization of Sharia Cooperative, general training and
assistance, monitoring, and final report.
Keywords: Kasihan village, KUB Snack, Sharia cooperative

Abstrak. Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi


masyarakat, khususnya dalam hal pemberdayaan dan peningkatan ekonomi
masyarakat di dusun Kasihan. Luaran yang dihasilkan adalah terbentuknya
Kelompok Usaha Bersama (KUB) di dusun Kasihan RT.6, produk yang dapat
dipasarkan ke daerah yang lebih luas, pengemasan yang memenuhi standard dan
branding produk yang menarik, memasarkan serta memanajemen usahanya dengan
baik. Selain itu, inisiasi pembentukan koperasi Syariah juga merupakan salah satu
luaran dari program ini. Luaran lain dari program ini adalah hasil pelaporan dapat
diseminarkan dan dipublikasikan dalam jurnal/proceding ilmiah. Sebagai sasaran
pengabdian ini adalah kelompok masyarakat dusun Kasihan yang telah memiliki
usaha kue dan snack. Mitra ini dipilih karena permasalahan yang dimiliki dapat
diintegrasikan antara KUB dengan pembiayaan usaha di Koperasi Syariah. Untuk
mencapai keberhasilan kegiatan ini, metode yang digunakan adalah diskusi dan
pelatihan praktis pengemasan dan pemasaran oleh instruktur yang ahli dalam
amanajemen pemasaran, serta menginisiasi terbentuknya koperasi dengan
sosialisasi tentang Koperasi Syariah. Adapun langkah-langkah yang ditempuh
meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan melalui observasi, penyiapan
materi pelatihan, mengagendakan waktu pelatihan, sosialisasi Koperasi Syariah,
pelatihan dan pendampingan, monitoring dan laporan akhir.
Kata kunci: Dusun Kasihan, KUB Snack, Koperasi Syariah, PKM, UMY.

145
146 | Muhammad Zakiy, et al.

menjadikan perekonomian masyarakat


1. Pendahuluan sekitar akan lebih cepat berkembang.
Dusun Kasihan RT 6 merupakan Akan tetapi, tingkat pendidikan
salah satu daerah yang berada dalam masyarakat dusun Kasihan masih
wilayah, Kecamatan Kasihan, tergolong rendah, sehingga pengelolaan
Kelurahan Tamantirto, Kabupaten keuangan usaha dan literasi masyarakat
Bantul, D.I. Yogyakarta. Secara terhadap manajemen keuangan masih
geografis, akses dusun ini tidak terlalu rendah (Irfandi et al., 2018).
jauh dari pusat Kota Bantul maupun Masyarakat dusun Kasihan,
Yogyakarta. Mata pencaharian warga terutama kaum wanita mayoritas
Dusun ini sangat bervariasi, sebagian mempunyai usaha kue/snack untuk
besar kepala keluarga di dukuh ini tambahan pendapatan rumah tangga.
bermata pencaharian sebagai peternak Akan tetapi keahlian membuat kue
dan petani, sedangkan kaum wanitanya tersebut hanya dilakukan sebagai hobby
sebagian besar berprofesi sebagai saja, sambil menunggu suami bekerja
pembuat kue/snack yang produknya dan tidak ditekuni secara baik. Pendapat
dipasarkan di rumah dan pasar sekitar ini disimpulkan dari kunjungan yang
dusun tersebut, seperti pasar Gamping, dilakukan oleh Tim Pengabdian
pasar Niten dan pasar-pasar kecil di Masyarakat Universitas
daerah sekitar dusun. Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),
Gambaran desa yang masih Namun, belum terdapat kelompok-
terlihat tingginya budaya gotong- kelompok usaha bersama yang jika
royong, dan masih menggunakan cara- dibentuk akan meningkatkan potensi
cara tradisional dalam membiayai berkembangnya usaha tersebut menjadi
kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan lebih besar.
bahwa dusun ini belum banyak Kendala lain yang dihadapi
mengadopsi kehidupan masyarakat masyarakat dusun Kasihan ini yaitu
modern. Selain itu, di dusun ini juga kurang memiliki akses untuk belajar
terdapat peninggalan situs bersejarah dan mengembangkan jiwa berwirausaha
yang masih dipelihara dan dilindungi dari para praktisi dan akademisi,
oleh pemerintah Yogyakarta yaitu sehingga usaha yang dijalankan belum
Sendang Kasihan yang merupakan maksimal. Melihat potensi yang
peninggalan dari salah satu Walisonggo dimiliki warga Kasihan ini, tim
yaitu Sunan Kalijaga. Untuk itu, budaya Pengabdian Masyarakat UMY mencoba
tradisional masih sangat dijaga oleh merumuskan beberapa alternatif
masyarakat dusun tersebut. pemberdayaan masyarakat berupa
Letak geografis yang merupakan bembentukan Kelompok Usaha
salah satu akses menuju bandara baru Bersama (KUB), serta pemberian
yang dibangun di kabupaten literasi keuangan kepada pelaku usaha
Kulonprogo, dusun ini memiliki potensi agar dapat mengatur keuangan usahanya
yang besar dalam percepatan dengan baik. Sejalan dengan konsep
pembangunan infrastruktur, sehingga pemberdayaan yang memberikan nilai
daerah ini memiliki economic rent tambah bagi masyarakat agar lebih
(Noermawati et al., 2018). Kombinasi mandiri (Widjajanti, 2011). Selain itu
antara budaya tradisional dengan tim pengabdian juga melihat adanya
modern akan menjadikan keunggulan potensi untuk menginisiasi terbentuknya
tersendiri bagi daerah Kasihan ini. sebuah koperasi syariah guna
Didukung oleh potensi masyarakat yang membantu pelaku usaha untuk menjalin
telah memiliki usaha rumahan, kerjasama dan penambahan modal

ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X


Pendirian Koperasi Kelompok Usaha Bersama...| 147

usaha jika diperlukan (Margolang, dusun tersebut guna menyelesaikan


2018). permasalahan keuangan warga dan
dapat menjadikan alternatif warga
dalam hal permodalan usaha.
Pembentukan Koperasi Syariah
di dusun Kasihan ini memiliki potensi
yang relatif mudah. Hal ini dibuktikan
dari survey tim Pengabdian dan
wawancara terhadap beberapa anggota
masyarakat yang telah memiliki usaha
rumahan. Masyarakat juga sudah
mengenal konsep simpan-pinjam, akan
Gambar 1. Pertemuan dengan Pihak tetapi masih dalam bentuk riba yang
Mitra merugikan salah satu pihak. Selain itu,
peminjaman yang dilakukan juga masih
Beberapa anggota masyarakat
banyak yang dihabiskan untuk barang-
sudah mencoba usaha menjual kue
barang konsumtif dan jarang dilakukan
secara perorangan dengan membuat
untuk penambahan modal usaha.
kue/snack kecil yang dipasarkan di
Berdasarkan observasi awal dan
beberapa tempat penjualan sayur di
diskusi yang dilakukan tim
desa, namun kurang berhasil karena
pengembangan masyarakat dengan
potensi pembeli relatif kecil, sehingga
Bapak Nardi ketua RT 06 dan beberapa
usaha tersebut seringkali mengalami
tokoh masyarakat dusun Kasihan,
ketidak efisiensi dalam pembuatan dan
terdapat beberapa permasalahan yang
sering mengalami kerugian karena
akan dipecahkan dan dicari solusinya.
harga pokok produksi lebih besar
Adapun permasalahannya sebagai
dibandingkan pendapatan yang
berikut:
diperoleh. Selain itu, tidak konsistennya
a. Permasalahan yang dihadapi
produksi kue tersebut dibuat
pengusaha kue dan snack dalam
(diproduksi) sehingga konsumen merasa
mengembangkan usahanya adalah:
tidak pasti, membuat banyaknya sisa
1. Kurangnya pengetahuan mereka
kue yang tidak dibeli. Dikarenakan
dalam manajemen bisnis yang
banyaknya sisa kue yang tidak laku,
baik terutama manajemen
maka masyarakat hanya menjadikan
keuangan dan pemasaran.
usaha mereka sebagai hobby saja (usaha
2. Belum adanya kemasan yang
mengisi waktun luang), bukan sebagai
layak dijual di toko-toko (belum
pendapatan utama keluarga.
terstandarisasi).
Kendala lain yang dihadapi oleh
3. Belum adanya mitra pendanaan
masyarakat Dusun Ksihan dalam upaya
dalam pengembangan modal
mengembangkan usahanya adalah
usaha
modal usaha. Pendapatan yang minim
4. Belum adanya saluran penjualan
dari kepala keluarga menjadikan tidak
yang baik
adanya uang simpanan untuk memulai
5. Belum memiliki brand sendiri
atau menambah modal usaha mereka.
dan belum adanya ijin usaha
Masyarakat lebih memilih untuk
6. Belum melakukan produksi
meminjam uang ke rentenir daripada
secara masal karena saluran
meminjam uang ke bank karena syarat
penjualan belum baik
dan jaminan yang ketat dan beban
7. Pola promosi yang belum efektif
bunga yang tinggi. Untuk itu diperlukan
kepada konsumen
pendirian sebuah Koperasi Syariah di

https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5333
148 | Muhammad Zakiy, et al.

8. Belum adanya pemanfaatan Pendaftaran ijin akan dimulai


teknologi dalam saluran dengan musyawarah untuk
pemasaran menentukan jumlah, nama dan
b. Permasalahan yang dihadapi oleh pengurus Kelompok Usaha
perangkat desa dalam mendirikan Bersama (KUB). Kemudian
koperasi desa adalah: dilakukan pendampingan
1. Belum adanya pengetahuan pengurusan ijin usaha dan merek
mengenai mekanisme dagang bekerjasama dengan
pendirian koperasi (izin Dinas Perindustrian dan
serta legal formal lainnya) Perdagangan DIY.
2. Belum mengetahui aturan 3. Melakukan pendampingan dan
pemerintah yang mengatur pelatihan standarisasi kemasan
mengenai koperasi produk yang memiliki ciri khas
3. SDM yang ada belum daerah setempat. Selanjutnya,
memahami tugas, fungsi memberikan pendampingan dan
dan wewenang pengurus pelatihan pemasaran produk
koperasi dengan berbagai model
4. Adanya tanah desa yang penjualan langsung dan
belum dimaksimalkan untuk dipamerkan di beberapa tempat.
pendirian kantor koperasi Selain itu produk-produk
5. Masyarakat belum tersebut akan dijual melalui
sepenuhnya terliterasi online agar pemasarannya lebih
mengenai manfaat koperasi luas dan masif.
desa 4. Membangun media penjualan
secara langsung berupa bagunan
Solusi dan Target Luaran toko dengan memanfaatkan
Masalah yang dihadapi oleh tanah desa agar dapat melakukan
pelaku usaha kue dan snack dalam akan penjualan secara langsung.
diselesaikan dengan beberapa 5. Memberikan pelatihan
pendampingan, di mana kegiatan manajemen keuangan usaha
pendampingan tersebut diawali dengan: kepada mitra agar dapat
1. Pembentukan Kelompok Usaha mengelola keuangannya secara
Bersama (KUB) agar usaha mandiri dan terstruktur.
yang dijalankan bisa a. Penyelesaian masalah dan konsep
diintegrasikan antara satu dalam mendirikan Koperasi Syariah
dengan yang lainnya. Pelatihan antara lain sebagai berikut:
pembuatan standart produksi 6. Melakukan literasi dan
yang memiliki ciri khas produk sosialisasi tentang manajemen
daerah setempat. Pelatihan ini keuangan dan manfaat koperasi
akan dilaksanakan dengan yang melibatkan masyarakat
memperhatikan supply chain setempat.
management, yaitu mengelola 7. Memfasilitasi dan mendampingi
dari awal (bahan mentah) proses pendirian koperasi dan
sampai packaging (proses akhir mempersiapkan dokumen yang
yang siap dijual ke masyarakat dibutuhkan untuk pendirian
luas). Koperasi Syariah.
2. Memfasilitasi dan mendampingi
perihal perizinan usaha dan
merek dagang untuk Kelompok
Usaha Bersama (KUB).
ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X
Pendirian Koperasi Kelompok Usaha Bersama...| 149

Target Luaran koperasi syariah dan pengelolaan


Target luaran yang diharapkan keuangan dalam koperasi syariah.
oleh tim pengabdian untuk dihasilkan Mitra kedua tidak hanya
dari kegiatan pengabdian ini antara lain: membutuhkan pendampingan dan
a. Terintegrasinya usaha-usaha pelatihan dalam mendirikan koperasi
yang dimiliki masyarakat syariah, tapi mereka juga membutuhkan
menjadi Kelompok Usaha ruangan sebagai kantor administrasi
Bersama (KUB. koperasi tersebut, lengkap dengan
b. Kemasan dan merek dari KUB furniture kantor untuk memudahkan
yang menarik dan berdaya saing. kegiatan koperasi syariah itu nantinya.
c. Terbentuknya Koperasi Syariah
di dusun Kasihan agar dapat Metode Pendekatan Pemecahan
menunjang perekonomian Masalah bagi Mitra 1
masyarakat serta mendukung a. Metode Pendekatan bagi
pengembangan KUB yang sudah Masalah Produksi Mitra 1
didirikan. Kepada Mitra 1 akan
diberikan pendampingan dan
2. Metode pelatihan pembuatan kemasan
produk layak jual, promosi
Permasalahan Mitra 1 produk baik melalui display di
a. Aspek Produksi. toko maupun melalui online.
Dari aspek produksi, b. Metode Pendekatan bagi
masalah yang dihadapi Mitra 1 Masalah Manajemen Usaha
adalah belum memiliki standar Mitra 1
yang memenuhi persyaratan agar Untuk membantu Mitra 1
dibuat KUB karena masing- menata kelola manajemen usaha,
masing pembuat mempunyai tim pengabdian akan
perpektif sendiri-sendiri, belum memfasilitasi dan memberikan
adanya izin usaha yang dimiliki pelatihan pengelolaan keuangan.
oleh KUB, serta kemasan produk Dalam memasarkan
belum sesuai dengan kemasan produk kue dan snack yang
standar produk siap jual ke pasar sudah dibuat, akan dibuatkan
yang lebih luas. brand beserta logo dari KUB,
b. Aspek Manajemen Usaha. serta tim pengabdian akan
Masalah Mitra pertama memberikan pelatihan
adalah belum adanya pengelolaan pemasaran kepada Mitra 1.
keuangan yang baik seperti
laporan keuangan usaha, serta tata
kelola manajemen usaha yang Metode Pendekatan Pemecahan
belum baik. Belum ada brand dan Masalah bagi Mitra 2
media promosi yang dapat Pemecahan masalah bagi Mitra
menentukan ciri khas dari produk kedua ini diawali dengan melakukan
tersebut. sosialisasi dan pelatihan bagi pengurus
RT yang akan dijadikan sebagai
Permasalahan Mitra 2 pengurus Koperasi Syariah tentang
Mitra 2 adalah pengurus dusun literasi keuangan dan koperasi dengan
Kasihan RT 6. Dari aspek manajemen melibatkan masyarakat desa dan bekerja
usaha, Mitra 2 belum memahami fungsi sama dengan Dinas Koperasi dan
UMKM DIY.

https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5333
150 | Muhammad Zakiy, et al.

Kemudian Mitra 2 juga bertemakan bisnis plan dan komitmen,


difasilitasi dan diberi pendampingan materi ini juga dimaksudkan bahwa
dalam pendirian Koperasi Syariah, bisnis tidak selalu menghasilkan
termasuk ketika mempersiapkan keuntungan secara langsung didalamnya
dokumen dan kelayakan pendirian terdapat proses-proses yang harus
koperasi yang bekerja sama dengan dijalani seperti halnya produksi,
Dinas Koperasi dan UMKM DIY. Mitra distribusi dan promosi kepada calon
2 juga dibantu saat pendirian kantor konsumen.
koperasi syariah.
Pembuatan Materi dan Bahan
3. Hasil dan Pembahasan Tim pengabdian membuat
materi pengabdian berupa tawaran-
Persiapan Pelaksanaan Pengabdian tawaran dan opsi membentuk KUB.
Sebelum melakukan kegiatan Materi-materi yang dibuat disampaikan
pengabdian, tim terlebih dahulu dan ditawarkan kepada masyarakat
mengidentifikasi permasalahan dan Mitra. Selain itu, usulan nama, saluran
kebutuhan yang diperlukan. Setelah penjualan dan promosi juga
menganalisis permasalahan dan didiskusikan Bersama dengan pihak
kebutuhan, maka tim merumuskan mitra. Untuk peralatan pembuatan kue
rencana kegiatan yang tepat untuk dan snack sendiri menggunakan
dijalankan sesuai dengan potensi dan peralatan warga karena masing-masing
kebutuhan masyarakat mitra. Setelah dari warga sudah memiliki peralatan
menentukan program yang akan pembuat kue dan snack. Adapun
dijalankan, tim mendiskusikan peralatan yang masih kurang dan
mengenai metode pelatihan yang tepat dibutuhkan oleh warga maka disediakan
serta mengatur jadwal kegiatan oleh tim pengabdian.
pemberdayaan antara tim pengabdi
dengan masyarakat mitra agar program Praktek Pelaksanaan Kegiatan
ini bisa berjalan secara sistematis sesuai Pengabdian
dengan target yang diharapkan dan Setelah melakukan koordinasi
dapat memberikan solusi dari dan penjadwalan waktu pelatihan
permasalahan yang ada. pembentukan Kelompok Usaha
Kegiatan pelatihan ini dimulai Bersama (KUB) antara mitra dengan
dengan orientasi tentang pemberdayaan, tim pengabdi, selanjutnya dilakukan
bisnis plan, komitmen dalam sebuah pelatihan pembentukan KUB. Pelatihan
organisasi. Hal tersebut dilakukan untuk ini dilakukan di rumah warga yang telah
mendorong minat dan memperkuat memiliki usaha individu secara
komitmen anggota kelompok dalam bergantian. Pelatihan dimulai dari
mengikuti program. Materi pertama mengidentifikasi kue dan snack yang
yang diberi bertemakan pemberdayaan sudah diproduksi oleh anggota mitra
masyarakat yang kesimpulannya adalah untuk dilihat kekurangan jenis kue yang
setiap individu harus berkontribusi dibutuhkan dalam rangka menciptakan
dalam program ini agar mandiri dan katalog kue yang akan dijual luas.
dapat meningkatkan penghasilan Setelah mengetahui jumlah jenis
ekonominya, selain itu kelompok ini kue dan snack yang dapat diproduksi
juga didorong untuk maju dan berjalan dan kekurangannya, kemudian dicari
bersama sehingga muncullah konsep tambahan jenis kue untuk melengkapi
pemberdayaan berbasis kelompok variasi kue yang akan dibuat paket
(KUB). Materi yang selanjutnya untuk dijual. Pelatihan ini berjalan dari

ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X


Pendirian Koperasi Kelompok Usaha Bersama...| 151

proses pemilihan bahan yang tepat, 2019). Harga yang diberikan hanya
waktu yang diperlukan, kesesuaian sebagai penutup biaya transportasi dan
standard produksi, kemampuan jumlah keuntungan yang diambil. Mekanisme
produksi sampai identifikasi saluran yang dihasilkan dalam program ini
penjualan online maupun ofline. Selain bersifat fleksibel karena anggota dapat
itu, tim pengabdi juga membuka akun menjual produknya secara individu
dalam beberapa saluran pemasaran seperti sebelumnya sudah dilakukan
online seperti OLX, Bukalapak, dan maupun melalui KUB yang dipesan
Bedukmutu Muhammadiyah. Harapan oleh pengurus berdasarkan pesanan-
dari penjualan online ini dapat pesanan konsumen. Keuntungan yang
memperluar saluran pemasaran dan dihasilkan disimpan dalam KUB dan
meningkatkan brand sehingga dapat digunakan untuk kepentingan KUB
meningkatkan penjualan yang lebih seperti diversifikasi produk, pelatihan
besar. Pemasaran merupakan suatu pembuatan kue maupun saluran
proses yang sangat penting dalam pemasaran.
pengembangan sebuah usaha (Purwanti,
2012; Feriyanto, 2017).

Gambar 3.

Inisiasi Koperasi Syariah


Adanya peluang untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat
dengan berwirausaha di bidang kuliner,
maka tim mengharapkan untuk
didirikannya sebuah koperasi yang
dapat menopang modal usaha warga
dan melakukan simpan pinjam untuk
Gambar 2. masyarakat Kasihan dan sekitarnya.
Untuk mekanisme penjualan Inisiasi pendirian koperasi ini dilakukan
dari mitra individu ke masyarakat luas, setiap bulan dalam rapat RT yaitu pada
dilakukan cara memesan kepada tanggal 24 setiap bulannya. Antusias
anggota yang memberi harga produknya masyarakat terhadap pendirian koperasi
masing-masing yang kemudian akan sangat baik dan pihak RT juga sudah
dibeli oleh kelompok organisasi dan mengusulkan struktur pengurus
akan dijual oleh kelompok kepada pihak Koperasi yang akan didirikan.
ketiga dengan harga yang lebih tinggi Pelaksanaan operasional koperasi sudah
namun tetap rasional karena harga dilakukan warga, terutama yang
sebuah produk merupakan salah satu hal memiliki bisnis (jualan).
yang diperhatikan masyarakat (Zakiy,

https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5333
152 | Muhammad Zakiy, et al.

kue dengan store sendiri yaitu


nama KUB.
2. Melakukan pendampingan
perizinan usaha ke dinas
Perdagangan dan Dinas
Kesehatan Propinsi DIY.
organisasi
3. Mendampingi masyarakat desa
mitra agar dapat mandiri secara
sosial dan ekonomi.
Gambar 8.
4. Kesimpulan dan Saran
Kendala yang Dihadapi Rangkaian kegiatan program
Beberapa kendala yang dihadapi pengabdian masyarakat ini dapat
tim pengabdi baik dari internal maupun memberikan pemahaman masyarakat
eksternal dapat dijelaskan sebagai akan pentingnya kerjasama tim dalam
berikut: mencapai tujuan Bersama. Untuk
1. Kendala Internal mencapai hal ini, dibutuhkan
Pelatihan ini menawarkan pengorbanan dari seluruh anggota agar
konsep koperasi bagi setiap dapat menjaga kualitas produk yang
individu yang dulunya sudah dihasilkan sehingga dapat
pernah menjual produknya meningkatkan kepuasan konsumen.
langsung ke pasar-pasar, Beberapa keterbatasan pelaksaan
sehingga tidak langsung program ini yang sudah disampaikan
dinikmati hasilnya oleh anggota dalam kendala yang dihadapi dalam bab
mitra. Untuk itu, beberapa sebelumnya dapat diatasi dengan
anggota mengundurkan diri mencari seseorang yang serius dalam
dalam bergabung dengan KUB membangun KUB sehingga dapat
karena merasa sama seperti dilatih Manajemen pengelolaan Usaha
sebelumnya. dll.
2. Kendala Eksternal
Kendala eksternal yang
DAFTAR PUSTAKA
dihadapi tim pengabdi yaitu
Irfandi., Hidayat, T., & Salman, R.
produk yang dijual harus selalu
(2018). Pemberdayaan usaha kecil
tersedia (persediaan harus selalu
menengah kuliner roti di kabupaten
ada) mengingat pesanan dari
Simalungun. Jurnal Pengabdian
konsumen yang sifatnya
kepada Masyarakat, 24(2), 661-670.
mendadak, sehingga tim harus
Feriyanto, N. (2017). Penentuan strategi
menginformasikan kepada
pemasaran produk'darma
anggota mitra untuk membuat
karya'dengan menggunakan analisis
produk.
grand matrix swot. Asian Journal of
Rencana Tahapan Berikutnya Innovation and
Berdasarkan hasil pencapaian Entrepreneurship, 2(01), 44-57.
dari pengabdian ini, maka kami telah Margolang, N. (2018). Strategi
merumuskan langkah-langkah yang Peningkatan kelas Kemampuan
akan dilakukan kedepannya yaitu: Kelompok Tani. Jurnal Agro Riau,
1. Memfasilitasi pelatihan Vol. 1(3).
pemasaran produk dan Noermawati, J., Pratiwi, A., Rozikan.,
pendampingan pendirian outlet & Zakiy, M. (2019). Pemberdayaan

ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X


Pendirian Koperasi Kelompok Usaha Bersama...| 153

kelompok hadroh dalam


peningkatan status sosial dan
ekonomi masyarakat di indonesia.
In Seminar Nasional Hasil
Penelitian & Pengabdian Kepada
Masyarakat (SNP2M) (pp. 399-
404).
Purwanti, E. (2012). Pengaruh
karakteristik wirausaha, modal
usaha, strategi pemasaran terhadap
perkembangan UMKM di Desa
Dayaan dan Kalilondo
Salatiga. Jurnal Ilmiah Among
Makarti, 5(9), 13 – 28.
Widjajanti, K. (2011). Model
pemberdayaan masyarakat. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 12(1), 15 –
27.
Zakiy, M. (2019, October). The
Moderating Effect Of Switching
Cost On The Influence Of Price And
Service Quality Towards Switching
Intention. In Third International
Conference on Sustainable
Innovation 2019–Humanity,
Education and Social Sciences
(IcoSIHESS 2019). Atlantis Press.

https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5333

You might also like