You are on page 1of 10

BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN RUMAH DI

DESA MOLOMPAR DUA KECAMATAN TOMBATU TIMUR KABUPATEN


MINAHASA TENGGARA

FITRI RATUELA
ARIE JUNUS RORONG
NOVIE PALAR

Astract: The organizational culture in Molompar Dua Village is called Mapalus. Culture mapalus in
Molompar Dua Village one of which is mapalus house construction. Which where consisting of thirty
members each member of the mapalus of house building must include building materials and labor. The
method used is descriptive with qualitative approach. The informants in this study include the Village Head
of Molompar Dua, Mapalus Board of House Construction, Member Mapalus House Construction, Host
Receiver. Data collection techniques used in the form of interviews, observation and documentation. Data
analysis is done by data collection, data reduction, data presentation, and conclusion
The results showed that the application of family values must always exist in maintaining togetherness
in the mapalus of house construction, the implementation of deliberation and consensus must always put
forward the common interest to accept any opinion and the results of the decision can not be disputed. the
implementation of deliberation and consensus in the chairman's house and can be in the guard hall.
Cooperation is needed to achieve the goal of building the home mapalus. Unity and unity are important in
the developmental mapalus of the house because with the unity and unity all members can work together, to
build and complete the homes of the recipient members of the housing mapalus.
Suggestion given in this research is if always maintain the value of kinship, deliberation and consensus,
cooperation, and unity mapalus development of house to reach organizational goals.

Keywords: Organizational Culture, Community, Mapalus, House Construction.

PENDAHULUAN ikatan budaya yang ada dalam organisasi.


Budaya organisasi dapat menjadi Ikatan budaya yang tercipta dalam organisasi
faktor kunci keberhasilan dan dapat pula tersebut dapat tercipta dan dibentuk oleh
menjadi faktor utama kegagalan organisasi. masyarakat yang bersangkutan, baik dalam
Budaya organisasi merupakan norma-norma organisasi bangsa, maupun organisasi bisnis.
dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu Di Kabupaten Minahasa Tenggara
kebenaran oleh semua orang dalam organisasi. tepatnya di Desa Molompar Dua budaya
Budaya organisasi ini merupakan pola yang organisasi masyarakat dalam pembangunan
berbelit-belit tentang bagaimana orang rumah atau budaya mapalus bangunan rumah
melakukan sesuatu, apa yang mereka percaya, terus di terapkan tumbuh dan berkambang
apa yang dihargai dan dicela. Maka, hal ini menjadi dasar pembangunan pertumbuhan
menjadi acuan bersama di antara manusia ekonomi masyarakat khususnya yang ada di
dalam melakukan interaksi dalam organisasi. Desa Molompar Dua Kecamatan Tombatu
Budaya Organisasi merupakan hal Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Dari
yang tidak mungkin terlepas dari kehidupan perspektif ekonomi dan tingkat kesejahteraan
bermasyarakat. Karena dari semenjak lahir yang ada di Desa Molompar Dua sangat
secara langsung kita sudah dikenalkan dengan relavan dengan penyelenggaraan mapalus
organisasi yaitu keluarga. Dalam organisasi bangunan ini. Potensi ini harus ditunjang oleh
tersebut tidak mungkin juga terlepas dari pemerintah daerah karena Undang-Undang no
23 tahun 2014 mempertegas sistem otonomi harus mentaati setiap peraturan dan peraturan
dimana pembangunan harus berdasarkan ciri tersebut dibuat dalam anggaran dasar yang
khas atau budaya daerah itu sendiri. ditetapkan bersama. Setiap anggota mapalus
Budaya organisasi mapalus bangunan rumah wajib memasukkan bahan
pembangunan rumah telah dipraktekan bangunan dan tenaga kerja. Bahan bangunan
masyarakat etnis Tombatu sejak dulu dan terdiri dari semen tiga (3) sak, besi ukuran
masyarakat sangat menghormati dan terikat delapan (8) super tiga (3) staf, tiga (3) lembar
secara tradisional dalam budaya ini. Budaya seng dan tiang atau sinapah berukuran tiga (3)
Mapalus bangunan rumah ini merupakan cm (2 ujung).
sistem pemberdayaan masyarakat berdasarkan Hasil yang dicapai oleh mapalus
filosofi sitou timou tumou tou (Masinambow, bangunan rumah yaitu diterimanya
E.K.M. 1991), yang berarti manusia hidup sumbangan bangunan rumah dari sejumlah
untuk menghidupkan orang lain. Berdasarkan anggota, sumbangan tenaga kerja secara
pemahaman ini tidak ada sitem kerja paksa sukarela dari para anggota. Bangunan rumah
dalam mapalus bangunan rumah. itu belum sempurnah tetapi sudah mencapai
Dikecamatan Tombatu Timur sedikitnya ada kira-kira 80% dari total bangunan jadi, rumah
empat budaya mapalus antara lain 1) mapalus itupun sudah dapat diterima dan ditempati.
tani, 2) mapalus uang, 3) mapalus bantuan Keberhasilan yang dicapai bukan hanya
duka dan perkawinan dan, 4) mapalus sekedar kegiatan tolong-menolong akan tetapi
bangunan. Khususnya diDesa Molompar Dua karena adanya rasa keterpanggilan untuk
yang paling menonjol adalah budaya mapalus saling meringankan beban setiap masyarakat.
bangunan rumah. Budaya mapalus bangunan Berdasarkan penelitian permasalahan
rumah yang ada di Desa Molompar Dua sangat yang muncul antara lain dimana masyarakat
bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan yang sudah mulai meninggalkan budayanya
telah berakar dalam kehidupan masyarakat sendiri sudah tidak ada ketertarikan dan
Tombatu khusunya masyarakat Desa kecintaan masyarakat dalam mapalus
Molompar Dua berdasarkan budaya tolong pembangunan rumah ini karena melihat
menolong yang telah diwariskan oleh leluhur. perkembangan zaman serta kemajuan
Dalam budaya organisasi mapalus bangunan teknologi sampai pola pikir masyarakat pun
rumah yang ada di Desa Molompar Dua setiap mengikuti keadaan zaman sekarang bahkan
anggota secara bergiliran di bangun rumahya anak-anak muda yang menjadi penerus-
secara permanen dengan bantuan seluruh penerus budaya dalam masyarakat tidak mau
anggota baik tenaga kerja maupun bahan turut serta melestarikan dan mengembangkan
bangunan. budaya yang ada di desanya sendiri, dan
Keanggotaan mapalus rumah yang penerapan nilai kekeluargaan, musyawarah
ada di Kecamatan Tombatu Timur khususnya mufakat, kerja sama, dan persatuan kesatuan
di Desa Molompar Dua berkisar tiga puluh sering kali sudah tidak ada dalam mapalus
anggota. Para anggota ini terorganisasi dalam pembangunan rumah dilihat dari ada anggota
musyawarah mapalus, biasanya anggota yang keluar dan berhenti karena sudah tidak
mapalus bangunan rumah terdiri dari yang saling menghargai penerapan nilai
sudah berkeluarga dan pribadi. Setiap anggota kekeluargaan serta pemahaman akan
yang mengikuti mapalus bangunan rumah ini
musyawarah mufakat dan kerja sama dan Pengertian Organisasi
pesatuan kesatuan sangat kurang. Konsep kedua yang harus dipahami
dalam pengertian budaya organisasi adalah
Beberapa masalah di atas merupakan
konsep organisasi. Organisasi menurut
bukti nyata dari kurangnya pemahaman
Robbins (2001:4) diartikan sebagai suatu unit
tentang budaya masyarakat dalam
(satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan
pembangunan rumah, sehingga penulis
sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih,
memfokuskan penelitian pada Budaya
yang berfungsi atas dasar yang relative terus
Organisasi Masyarakat dalam pembangunan
menerus untuk mencapai suatu tujuan atau
rumah di Desa Molompar Dua, Kecamatan
serangkaian tujuan bersama.
Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa
Menurut pendekatan objektif (Pace &
Tenggara.
Faules, 2001:11), organisasi merupakan
TINJAUAN PUSTAKA sesuatu yang bersifat fisik dan kongkret, dan
Pengertian Budaya Organisasi merupakan sebuah struktur dengan batas-batas
Sweeney & McFarlin (2002:334) yang pasti, sesuatu yang stabil. Istilah
mengemukakan bahwa budaya secara ideal “organisasi” mengisyaratkan bahwa sesuatu
mengkomunikasikan secara jelas pesan-pesan yang nyata merangkum orang-orang,
tentang bagaimana kita melakukan sesuatu hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan.
atau bentindak, berperilaku di sekitar sini Pendekatan subjektif memandang organisasi
(“how we do things around here”). Dari sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang,
pemikiran tersebut dapatlah diinterpretasikan terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan
bahwa budaya memberikan arahan mengenai transaksi yang melibatkan orang-orang.
bagaimana seseorang harus berperilaku, Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui
bersikap, bertindak dalam suatu komunitas, kontak-kontak yang terus menerus berubah
kata ‘here’dalam pengertian di atas mengacu yang dilakukan orang-orang antara yang satu
kepada suatu komunitas tertentu, baik itu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah
berbentuk organisasi, organisasi, atau dari orang-orang yang perilakunya
masyarakat. membentuk organisasi tersebut.
Robert (2003) mengemukakan bahwa Konsep Budaya Organisasi
budaya adalah segala sesuatu yang kita
Makmuri (2005), menjelaskan bahwa budaya
temukan dalam tingkah laku manusia dalam
organisasi menyangkut bagaimana para
sebuah masyarakat yang bukan merupakan
anggota melihat organisasi tersebut, bukan
produk langsung dari struktur biologisnya.
menyangkut apakah para anggota organisasi
Dari berbagai pengertian yang telah
menyukainnya atau tidak karena para anggota
dikemukakan tersebut, dapatlah dinyatakan
menyerap budaya organisasi berdasarkan dari
bahwa budaya ini merupakan cara hidup
apa yang mereka lihat atau dengar di dalam
termasuk didalamnya cara berpikir, bertindak
organisasi. Dan anggota organisasi cenderung
dan sebagainya dalam suatu komunitas
mempersepsikan sama tentang budaya dalam
tertentu (organisasi/ organisasi/ masyarakat),
organisasi tersebut meskipun mereka berasal
sehingga membedakan karakteristik suatu
dari latar belakang yang berbeda ataupun
komunitas dengan yang lainnya.
bekerja pada tingkat-tingkat keahlian yang
berlainan dalam organisasi tersebut. Sehingga
buda organisasi disimpulkan sebagai nilai- sebagai suatu aktualisasi hakekat manusia
nilai yang menjadi pegangan sumber daya sebagai makhluk kerja bersama berke-Tuhan-
manusia dalam menjalankan kewajibannya an dan taat pada kaedah sistem nilai
dan juga perilakunya di dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu tempo dulu
organisasi. mapalus sangat di hormati oleh masyarakat
karena nilai kekeluargaan, musyawarah dan
Konsep Mapalus
mufakat, kerja bersama dan persatuan
Umbas Veldy (2011) Mapalus adalah
kesatuan masih sangat kental dalam budaya
suatu sistem atau teknik kerja sama untuk
mapalus.
kepentingan bersama. Secara fundamental,
Beberapa pendapat yang telah
Mapalus adalah suatu bentuk gotong royong
diuraikan diatas pada prinsipnya memiliki
tradisional yang memiliki perbedaan dengan
keunggulan masing-masing sesuai dengan
bentuk-bentuk gotong royong modern,
pandangan dari para ahli. Pada penelitian ini,
misalnya: perkumpulan atau asosiasi usaha.
peneliti akan mengemukakan dan
Secara filosofis, mapalus mengandung makna
menguraikan tentang Budaya Organisasi
dan arti yang sangat mendasar. Mapalus
Masyarakat dalam Pembangunan Rumah di
sebagai local spirit and local wisdom
Desa Molompar Dua Kecamatan Tombatu
masyarakat yang terpatri dan berkohesi di
Timur Kabupaten Minahasa Tenggara melalui
dalamnya. Mapalus adalah hakikat dasar dan
teori dari Turang. J (1989) yang lebih
aktivitas kehidupan masyarakat yang
mengarah pada arti mapalus yang sebenarnya.
terpanggil dengan ketulusan hati nurani yang
Alasan utama digunakannya teori dari Turang.
mendasar dan mendalam dengan penuh
J (1989) karena keempat indikator
kesadaran dan tanggung jawab menjadikan
(kekeluargaan, musyawarah mufakat, kerja
manusia dan kelompoknya untuk saling
sama, persatuan dan kesatuan) yang
menghidupkan dan menyejahterakan setiap
dikemukakan oleh Turang. J dapat
orang dan kelompok dalam komunitasnya.
menjelaskan secara komprehensif seperti apa
Seiring dengan berkembangnya fungsi-fungsi
mapalus pembangunan rumah di Desa
organisasi sosial yang menerapkan kegiatan-
Molompar
kegiatan dengan asas Mapalus, saat ini,
Mapalus juga sering digunakan sebagai asas Konsep Masyarakat
dari suatu organisasi kemasyarakatan. Bentuk Syani (1987:30) Masyarakat adalah
Mapalus, antara lain: Mapalus tani, Mapalus sekelompok orang yang membentuk sebuah
uang, Mapalus bantuan duka dan perkawinan; system semi tertutup (atau semi terbuka), di
dan, Mapalus kelompok masyarakat. Dalam mana sebagian besar interaksi adalah antara
penerapannya, Mapalus berfungsi sebagai individu-individu yang berada dalam
daya tangkal bagi resesi ekonomi dunia, kelompok tersebut. Kata masyarakat sendiri
sarana untuk memotivasi dan memobilisasi berakar dari kata dalam bahasa arab,
manusia bagi pemantapan pembangunan, dan musyarak. Lebih abstraknya, sebuah
merupakan sarana pembinaan semangat kerja masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-
produktif untuk keberhasilan operasi mandiri. hubungan antar entitas-entitas.
Turang. J (1989) Mengemukakan
mapalus merupakan suatu sistem kehidupan
masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan,
Ketertarikan Masyarakat dalam Budaya Dampak dari mapalus rumah terhadap
Mapalus Pembangunan Rumah peningkatan kesejahteraan masyarakat di
Keterikatan Masyarakat dalam budaya Kecamatan Tombatu terlihat jelas dengan
mapalus karena hukum Adat dan Sanksi Adat. besarnya kepemilikan rumah secara
kepustakaan hukum adat, di seluruh kepulauan permanen. Peningkatan kesejahteraan ini
Indonesia pada tingkatan rakyat jelata terdapat merupakan swadaya masyarakat yang harus
pergaulan hidup di dalam golongan-golongan ditunjang oleh pemerintah daerah yang
bertingkah laku sebagai kesatuan terhadap mengedepankan pembangunan daerah
dunia luar, lahir, dan Bathin; golongan- berbasis potensi daerah.
golongan mempunyai tata susunan yang tetap METODE PENELITIAN
dan kekal dan orang-orang golongan masing- A. Jenis Penelitian
masing mengalami kehidupan dalam golongan Jenis penelitian yang digunakan dalam
sebagai hal yang sewajarnya, hal yang penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
menurut kodrat alam; tidak ada seorangpun Moleong (2007:6) metode penelitian
yang mempunyai pikiran akan kemungkinan deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah
pembubaran golongan; golongan manusia penelitian yang bermaksud untuk memahami
mempunyai pengurus sendiri dan mempunyai fenomena tentang apa yang dialami oleh objek
harta benda. Budaya Mapalus berasal dari ma penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi,
berarti saling, palus yang berarti menuang atau tindakan, dan lain-lain secara holistik dan
memberi. Dengan demikian mapalus berarti. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
Saling memberi atau saling menuang kepada dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
orang yang membutuhkan. Pengertian alamiah dengan memanfaatkan berbagai
mapalus adalah sama yaitu kerjasama dan metode ilmiah.
gotong royong. Sistem kerja ini sudah B. Fokus Penelitian
dikembangkan oleh para leluhur, tidak melihat Fokus atau titik perhatian dalam
perempuan dan laki-laki, tetapi orang yang penelitian “Budaya Organisasi Masyarakat
memberi diri masuk ke dalam kelompok dalam Pembangunan Rumah di Desa
mapalus, adalah orang yang siap bekerja dan Molompar Dua, Kecamatan Tombatu Timur
mematuhi peraturan kelompok. Penghormatan Kabupaten Minahasa Tenggara”,
terhadap hak-hak leluhur telah dituangkan menggunakan beberapa indikator dari
dalam Pancasila sebagai dasar dari kehidupan J.Turang (1989) antara lain:
berbangsa dan bernegara sebagaimana a. Kekeluargaan
diungkapkan dalam tujuan negara dalam b. Musyawarah mufakat
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu c. Kerja sama
perdamaian abadi dan keadilan sosial. d. Persatuan dan kesatuan
C. Sumber Data
Pembangunan Rumah dalam
Kesejahteraan Masyarakat Dalam penelitian ini, data yang digunakan
adalah:
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang
a. Data Primer
nomor 23 tahun 2014 maka penyelenggaraan
b. Data Sekunder
urusan pemerintahan termasuk pengembangan
kearifan lokal dan budaya serta adat istiadat
sudah dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
D. Informan Penelitian Kekeluargaan
Informan penelitian adalah orang yang Di lingkungan manapun, kita pasti
memberikan informasi yang diperlukan membutuhkan rasa kekeluargaan, karena
selama proses penelitian. Menurut Sugiyono dengan rasa kekeluargaan kita akan merasa
(2014:221). seperti berada di rumah sendiri. Untuk itu
(a) Pengurus Organisasi Mapalus setiap kita berada dimanapun, kapanpun, dan
Pembangunan Rumah Desa Molompar mengerjakan apapun kita pasti merasa senang
Dua (1orang). dan ikhlas melakukannya. Apabila kita tidak
(b) Hukum Tua Desa Molompar Dua (1 memiliki rasa kekeluargaan akan berdampak
orang) bagi diri kita sendiri.
(a) Anggota Organisasi Mapalus Berdasarkan hasil wawancara peneliti
Pembangunan Rumah (2 orang) kepada semua informan diketahui bahwa
(b) Tuan rumah penerima Mapalus Rumah (1 kesuksesan mapalus pembangunan rumah
orang ) tidak di bentuk dari hal yang mudah tetapi di
dalamnya terdapat begitu banyak hal yang
E. Teknik Pengumpulan Data
dapat membuat kehancuran organisasi. Peran
Teknik pengumpulan data merupakan
penting dari semua pengurus serta anggota
langkah yang paling penting dalam penelitian
dalam penerapan nilai kekeluargaan menjadi
karena bertujuan untuk memperoleh data agar
tolak ukur untuk keberhasilan organisasi.
dapat dianalisis. Adapun teknik pengumpulan
Nilai kekeluargaan ini sangat
data yang peneliti lakukan yaitu melalui
menguntungkan dan sangat penting dalam
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
menjaga kebersamaan, dan saling mendukung
F. Teknik Analisa Data sehingga dalam organisasi mapalus rumah
Untuk lebih jelasnya, Sugiyono tidak akan ada permusuhan karena
(2009:338) mengemukakan aktivitas dalam kebersamaan terjaga dengan baik. Sudah
analisis data yaitu meliputi: banyak pengalaman yang terjadi karena tidak
(a) Data Reduction (Reduksi Data) saling menghargai sampai ada anggota yang
(b) Data Display (Model Data) keluar dari mapalus pembangunan rumah yang
(c) Conclusion Drawing (Verification) ada di Desa Molompar Dua, untuk itu di
perlukan upaya yang dapat dilakukan antara
HASIL PENELITIAN DAN
lain, saling menghargai baik sebagai pengurus,
PEMBAHASAN
Pada subpoint ini peneliti akan sebagai anggota, dan tuan rumah, selalu ada
membahas terkait hasil penelitian mengenai rasa tolong-menolong sikap tenggang rasa di
Budaya Organisasi Masyarakat Dalam antara sesama dan selalu menanamkan sikap
Pembangunan Rumah di Desa Molompar Dua saling peduli dalam organisasi mapalus
Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten pembangunan rumah.
Minahasa Tenggara yang terdapat pada Musyawarah Mufakat
subpoint sebelumnya, dengan Musyawarah mufakat menjadi sistem
menyesuaikannya dengan teori-teori yang dalam budaya Pancasila yang selain
berada di dalam literatur oleh J. Adapun diterapkan pada pengambilan keputusan
pembahasan terkait hasil tersebut adalah dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
sebagai berikut: juga dilaksanakan dalam kehidupan
masyarakat yakni lingkungan keluarga dan organisasi akan hilang apabila anggota-
lingkungan organisasi. Musyawarah mufakat anggota dalam organisasi bersikap egois, mau
merupakan proses membahas persoalan secara menang sendiri, dan tidak menyelaraskan
bersama demi mencapai kesepakatan bersama. tindakan pada tujuan organisasi. Begitupun
Dengan musyawarah mufakat diharapkan dua dalam mapalus pembangunan rumah Desa
atau beberapa pihak yang berbeda pendapat Molompar dua harus selalu dimulai dengan
tidak terus bertikai dan mendapat jalan tengah sebuah kerjasama yang baik agar tujuan yang
karena itu dalam proses musyawarah mufakat telah di sepakati bersama dapat tercapai
di perlukan kerendahan hati dan keikhlasan dengan baik. Kesuksesan organisasi yang
diri. disadari kemampuan para anggota untu
Hasil penelitian yang sudah di sampaikan oleh bekerja sama ditentukan oleh komunikasi
informan bahwa, musyawarah mufakat dalam yang baik.
organisasi mapalus bangunan harus ada dan Dari hasil penelitian yang merangkum semua
selalu dilaksanakan agar supaya tidak terjadi penjelasan dari informan mengenai arti
kesalahpahaman antara pengurus dan anggota penting kerja sama menjelaskan bahwa kerja
dan untuk hasil rapat, dapat di terima anggota sama dalam mapalus pembangunan rumah
karena sudah ada hasil dari mufakat. Desa Molompar dua sangat diperlukan baik
Perselisihan dalam kegiatan rapat sudah biasa pekerjaan berat maupun ringan harus
bahkan sering terjadi aduh fisik untuk dilakukan secara bersama-sama, jangan ada
mendapatkan hasil rapat yang disetujui semua yang bersikap egois, mau menang sendiri
anggota. Dan selalu melibatkan semua karena kekuatan organisasi akan hilang apa
anggota organisasi karena pemberian bila ada anggota yang bersikap seperti itu.
pendapat bukan hanya dari pengurus saja
Persatuan dan Kesatuan
tetapi dari anggota juga karena anggota
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata
mempunyai hak dalam mengeluarkan
yang paling ampuh dalam mempertahankan
pendapat. Begitupun untuk mekanisme
serta memperkokoh suatu organisasi. Tujuan
pelaksanaannya harus semua anggota hadir
dengan adanya persatuan dan kesatuan dalam
dalam pelaksanaan musyawarah mufakat dan
organisasi apa yang hendak di capai dan
sehari pelaksanaannya salah satu anggota
tercapai dengan baik, organisasi akan tentram,
sudah harus jalan di rumah-rumah anggota
dapat menghilangkan konflik yang dapat
yang lain untuk memberitahukan pelaksanaan
memecah belah kehidupan organisasi, serta
musyawarah mufakat dan untuk tempat
memiliki sikap saling menghormati,
pelaksanaannya bertempat di rumah ketua
menghargai dan menyayangi. Dalam mapalus
mapalus bangunan rumah atau bisa di balai
pembangunan rumah peran persatuan dan
jaga. Hasil mufakat tidak bisa diganggu gugat.
kesatuan dapat menjadi tolak ukur untuk
Kerja Sama mempertahankan organisasi.
Dengan hasil wawancara dari semua
Kerjasama yang baik dalam sebuah organisasi informan yang sudah peneliti rangkum bahwa
akan menumbuhkan kemampuan untuk dapat diketahui persatuan dan kesatuan dalam
menggapai visi dan tujuan bersama dalam mapalus pembangunan rumah Desa
organisasi, kerja sama yang dimaksud adalah Molompar Dua merupakan hal yang sangat
kerja sama yang positif. Kekuatan suatu penting. Penerapan persatuan dan kesatuan
menjadi senjata yang sangat ampuh dalam sudah 13 rumah yang di hasilkan oleh mapalus
mempertahankan organisasi. Karena dengan pembangunan rumah Desa Molompar Dua
persatuan dan kesatuan semua anggota bisa dengan perincian tahun 2013 2 rumah, tahun
bekerja sama, guna membangun dan 2014, 3 rumah, tahun 2015, 3 rumah, tahun
menyelesaikan rumah dari anggota penerima 2016 2 rumah tahun 2017, 3 rumah dan tahun
mapalus pembangunan rumah. Sebaliknya 2018 sementara pengerjaan karena baru
apabila tidak ada persatuan dan kesatuan dimulai bulan Februari.
sudah pasti akan berdampak pada
pembangunan yang sementara di jalankan KESIMPULAN DAN SARAN
dimana rumah yang di bangun akan terhambat Kesimpulan
pembangunannya dan semua anggota bersama Berdasarkan hasil penelitian dan
pengurus bahkan tuan rumah harus selalu temuan-temuan di lapangan, maka
menjalin komunikasi yang baik dan saling penyimulan akhir tentang Budaya Organisasi
mendukung memberi motivasi untuk Masyarakat Dalam Pembangunan Rumah Di
kepentingan bersama. Desa Molompar Dua Kecamatan Tombatu
Hasil yang dicapai oleh mapalus bangunan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara, adalah
rumah yaitu diterimanya sumbangan sebagai berikut:
bangunan rumah dari sejumlah anggota, 1. Dalam aspek kekeluargaan, penerapan
sumbangan tenaga kerja secara sukarela dari nilai kekeluargaan antara pengurus
para anggota. Bangunan rumah itu belum mapalus pembangunan rumah dengan
sempurnah tetapi sudah mencapai kira-kira anggota belum terjalin dan terlaksana
delapan puluh persen (80%) dari total dengan baik. Hal tersebut terlihat dari
bangunan jadi, rumah itupun sudah dapat pernyataan pengurus mapalus
diterima dan ditempati. Mapalus pembangunan rumah yang dimana ada
pembangunan rumah sangat memberi manfaat anggota yang keluar dari mapalus
bagi masyarakat untuk kesejahteraan bangunan karena merasa tersinggung
masyarakat Desa Molompar Dua, karena tidak ada rasa saling menghargai serta
dapat meringankan beban baik dalam bentuk belum paham akan arti penting keluarga
biaya maupun bahan bangunan yang dalam satu organisasi.
dibutuhkan dalam pembangunan dan dapat 2. Dalam aspek musyawarah dan mufakat
dimiliki rumah tempat tinggal yang layak dalam mapalus pembangunan rumah
tetapi masih disayangkan mapalus yang ada di Desa Molompar Dua
pembangunan rumah yang boleh dibilang sudah bisa dibilang berjalan dengan baik,
sudah berdiri sejak lama tetapi belum karena pemberian diri anggota dalam
memiliki peraturan desa tentang mapalus pelaksanaan rapat sudah cukup ada
pembangunan rumah yang ada di Desa perkembangan ada keadaran dari anggota
Molompar Dua, masih berpatokan pada dan dalam mengeluarkan pendapat sudah
anggaran dasar rumah tangga yang dibuat oleh ada peningkatan dalam arti keberanian
pengurus mapalus pembangunan rumah. anggota sudah mulai terlihat.
Tahun 2013 mapalus pembangunan sudah 3. Dalam aspek kerja sama, dari hasil
jalan dan pertengahan tahun 2016 ada 6 penelitian diperoleh bahwa kekompakan
anggota yang keluar dan sampai sekarang mapalus pembangunan dalam bekerja
sama cukup baik. Hal tersebut dilihat dari
peran pengurus mapalus bangunan yang pembangunan rumah karena melihat
berusaha menciptakan kebersamaan kebelakang usaha-usaha yang sudah
pengurus dengan anggota dan anggota dilakukan dan lebih tingkatkan rasa
satu dengan yang lain karena dilihat dari simpati kepada anggota lain dan
peran anggota yang saling bekerja sama, menanamkan sikap saling peduli.
walaupun disisi lain masih ada anggota
Musyawarah Mufakat
yang bersikap acuh tak acuh dalam
(a) Memperhatikan setiap masukan atau
pelaksanaan pekerjaan.
pendapat dari pengurus mapalus
4. Dari aspek persatuan dan kesatuan,
pembangunan rumah.
merupakan faktor yang sangat
(b) Sebagai pengurus menghargai setiap
mendukung dalam mapalus
pendapat dari anggota begitupun
pembangunan rumah Desa Molompar
sebaliknya anggota menerima setiap
Dua, dikatakan sangat mendukung karena
masukan dari pengurus.
persatuan dan kesatuan menjadi tolak
(c) Setiap terjadi masalah dalam mapalus
ukur untuk tujuan dari pada mapalus
pembangunan rumah diselesaikan secara
pembangunan rumah Desa Molompar
musyawarah.
Dua dimana untuk menyelesaikan rumah
(d) Apa bila sudah ada hasil mufakat
yang akan dibangun serta menjadi
diharapkan semua anggota menerima
kebanggan tersendiri apa bila tujuan
hasil yang sudah di dapat.
organisasi sudah tercapai.
Kerja Sama
Saran (a) Diharapkan kepada pengurus dan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh anggota mapalus pembangunan rumah
dari hasil penelitian di atas, maka peneliti untuk selalu bekerja sama agar tujuan
memberikan beberapa saran yang dapat organisasi dapat tercapai.
dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan (b) Selalu menjaga komunikasi yang baik,
agar mapalus pembangunan rumah yang ada antar anggota saling menyemangati dan
di Desa Molompar dua dapat berjalan dengan sebagai pengurus selalu memberikan
baik. Adapun saran-saran tersebut yaitu: motivasi.
(c) Harus dibagi tugas atau pembagian kerja,
Kekeluargaan
lain di bagian besi, lain dibagian kayu,
(a) Pengurus dan anggota selalu menjaga
lain dibagian beton dan ada yang menjadi
kebersamaan dan saling mendukung
kenek.
dalam mapalus pembangunan rumah.
(b) Berusaha menciptakan suasana yang Persatuan dan Kesatuan
dapat membangun komunikasi yang (a) Sesering mungkin mengadakan
baik. pertemuan-pertemuan.
(c) Selalu mewujudkan dan meningkatkan (b) Semangat persatuan dan kesatuan harus
nilai kekeluargaan dalam mapalus tetap dijaga karena menjadi kebanggaan
pembangunan rumah dengan ditunjang tersendiri sudah dapat menyelesaikan
oleh semua anggota. tujuan dari mapalus pembangunan rumah
(d) Tetap mempertahankan semangat Desa Molompar Dua.
kekeluargaan dalam mapalus
(c) Mengembangkan semangat Kinerja. Terjemahan: Deddy Mulyana.
kekeluargaan, gotong royong dan Remaja Rosda Karya, Bandung.
musyawarah dalam setiap pelaksanaan Robert 2003. Perilaku Organisasi.
pekerjaan dan budayakan saling bertegur Terjemahan Erly Suandy. Salemba
sapa. Empat. Jakarta
(d) Mapalus pembangunan rumah Desa
Robbins. Budaya Organisasi Dan
Molompar Dua merupakan budaya yang
Peningkatan Kinerja Perusahaan.
harus dipertahankan persatuan dan
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
kesatuannya dengan dibentuk peraturan
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
desa dan peraturan daerah Kabupaten
Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D,
Minahasa Tenggara agar supaya ada
payung hukum dan perlindungan hukum. Bandung: Alfabeta.
Sweeney dan McFarlin, 2002. Organizational
Behavior: solution for management.
DAFTAR PUSTAKA International Edition.
Syani 1987, Sosiologi Kelompok dan Masalah
Makmuri, 2005. Perilaku Organisai. Sosial, Yogyakarta: Yayasan. Pancur
Yogyakarta: Gadjah Mada University Siwah.
Press.
Turang. J, 1989. Pembangunan Daerah
Masinambow, E.K.M. 1991. Si Tou Timou Minahasa dengan Pertanian Inti Sistem
Tumou Tou (peranan manusia minahasa Mapalus (Prisma), Yayasan Mapalus.
dalam pembangunan Nasional).
Umbas Veldy 2011. The Mapalus Way.
Jakarta: Kerukunan Keluarga Kawanua.
Lemtra Minahasa, Manado.
Moleong, L J. 2005. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya. Sumber Lain:
Pace dan Faules, 2001. Komunikasi Undang-undang no 23 Tahun 2014 Tentang
Organisasi: Strategi Meningkatkan Pembangunan Yang Harus Berdasarkan
Ciri Khas/Budaya Daerah Itu Sendiri.

You might also like