You are on page 1of 7

Mery Arianti, Pengalaman Seksual pada Perempuan dengan Kanker Serviks 72

PENGALAMAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DENGAN


KANKER SERVIKS YANG SEDANG MENJALANI
KEMOTERAPI

SEXUAL EXPERIENCE IN WOMEN WITH CERVICAL CANCER


THAT IS UNDERGOING CHEMOTHERAPY

Mery Arianti1, Irna Nursanti2, M. Natsir Nugroho3


1
Mahasiswa Program Studi Magister FIK Universitas Muhammadiyah Jakarta
AKPER Bunda Delima Lampung
2,3
Program Studi Magister FIK Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email: ariantimery@gmail.com

Abstract sexual experience in women with cervical cancer that is undergoing chemotherapy.
Cervical cancer is the fourth most common cancer in women with an estimated 570,000 new cases
in 2018 or representing 6.6%. At Dharmais Cancer Hospital for four consecutive years cervical
cancer is the second most cervical cancer causes serious problems in a woman's life because it
attacks the reproductive organs which is a very important part for women because it is closely
related to meeting sexual needs. The purpose of this study is to explore the sexual experiences of
women with cervical cancer who are undergoing chemotherapy. This research uses a qualitative
approach with a descriptive phenomenological approach. Data were collected by semi-structured
interviews and analyzed by editing analysis models. Five women with cervical cancer who were
undergoing chemotherapy participated in this study. Samples were obtained by purposive
sampling. In this study identified four themes found in women with cervical cancer who are
undergoing chemotherapy, such as: sexual changes, sexual activity, expressions of affection and
hope for health workers. Data validity is validated by assessing the credibility, dependability,
confirmability and data transferability. From the results of this study several recommendations
were given, that is : for nursing education to improve the competence of students in nursing care
for the aspects of sexuality, for health services to increase awareness of sexuality issues and for
further research both qualitatively and quantitatively aimed at couples about how sexual
experiences with wives who have cervical cancer undergoing chemotherapy
Keywords: Cervical Cancer, Chemotherapy, Sexual Experience

Abstrak Pengalaman Seksual Pada Perempuan Dengan Kanker Serviks Yang Sedang
Menjalani Kemoterapi. Kanker serviks adalah kanker paling sering keempat pada wanita dengan
perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 atau mewakili 6,6%. Di Rumah Sakit Kanker
Dharmais selama empat tahun berturut-turut penyakit kanker serviks adalah terbanyak
keduaKanker serviks menyebabkan masalah serius terhadap kehidupan seorang wanita karena
menyerang organ reproduksi yang merupakan bagian sangat penting bagi wanita karena terkait
erat dengan pemenuhan kebutuhanseksual.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi
pengalaman seksual perempuan dengan kanker serviks yang sedang menjalani
kemoterapi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
deskriptif. Data dikumpulkan dengan wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan model
analisa editing. Sebanyak lima perempuan dengan kanker serviks yang sedang menjalani
kemoterapi ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Sample diperoleh dengan purposive sampling.
Dalam penelitian ini teridentifkasi empat tema yang ditemukan pada perempuan dengan kanker
serviks yang sedang menjalani kemoterapi, yaitu: perubahan seksual, aktivitas seksual, ekspresi
kasih sayang dan harapan terhadap petugas kesehatan. Keabsahan data divalidasi dengan menilai
kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas data. Dari hasil penelitian ini
beberapa rekomendasi yang diberikan yaitu : bagi pendidikan keperawatan untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik pada asuhan keperawatan aspek seksualitas, bagi pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah seksualitas dan bagi penelitian selanjutnya baik
kualitatif maupun kuantitatif ditujukan pada pasangan tentang bagaimana pengalaman seksual
dengan istri yang mengalami kanker serviks sedang menjalani kemoterapi.
KataKunci: Kanker Serviks, Kemoterapi, Pengalaman Seksual
73 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume IX Juli 2020

PENDAHULUAN kanker serviks didapatkan keluhan seksual


antara lain :penurunan fungsi seksual,
kehilangan libido, vagina menjadi kering, nyeri
Kanker adalah penyebab kematian nomor saat berhubungan, sedangkan pada pasangan
dua di dunia setelah penyakit kardiovaskuler. mengalami emosi negatif, merasa ada jarak,
Lebih kurang terdapat 7.500.000 orang merasa kesepian.
meninggal akibat kanker, dan terdapat >70% Modalitas terapi kanker dapat
kematian terjadi di negara miskin atau memperpanjang periode bebas kanker dan
berkembang (WHO & World Bank, dalam ketahanan hidup pasien, tetapi efek pengobatan
Kemenkes, 2015). Secara umum terdapat 18,1 kanker serviks menyebabkan gangguan dan
juta kasus baru dan 9,6 juta kematian pada tahun disfungsi seksual yang mempengaruhi kualitas
2018 (IARC, WHO,2018). hidup sebagai wanita. Berbagai fenomenadan
Prevalensi kanker dalam 5 tahun terakhir
keluhan seksual pada wanita kanker serviks
di seluruh dunia, kira -kira 43.800.000
menimbulkan pertanyaan bagaimana
(IARC/WHO, 2018). Prevalensi kanker di
pengalaman seksual pada perempuan dengan
Indonesia sendiri adalah 1,8/mil penduduk dan
kanker serviks yang sedang menjalani
prevalensi tertinggi menurut provinsi di
kemoterapi sehingga melakukan penelitian
Indonesia ditempati oleh DIY yaitu 4,9 / mil
yang bertujuan untuk mengeksplorasi
sedangkan prevalensi kanker untuk Lampung
pengalaman seksual perempuan dengan kanker
adalah 1,7 / mil (Riskesdas 2018).
serviks yang sedang menjalani kemoterapi
Kanker pada organ reproduksi perempuan
mempengaruhi fungsi seksual bagi +50% dari
perempuan – perempuan termasuk kepuasan
METODE
seksual (Afiyanti & Pratiwi, 2016).
Seks merupakan salah satu komponen
Penelitian ini dilakukan dengan
kebutuhan dasar manusia.Seksualitas merupakan
menggunakan metode kualitatif pendekatan
salah satu faktor yang berperan dalam
fenomenologi .Instrumen penelitian adalah
menentukan kebahagiaan perkawinan.Seksualitas
peneliti dibantu alat pengumpulan data, yaitu
didefinisikan secara luas sebagai keinginan
lembarobservasi, pedoman wawancara,
menjalin hubungan, kehangatan, kemesraan, atau
catatan lapangan, gambar/foto, dan alat
cinta (Stuart,2002).
perekam digital.Prosedur pengambilan data
Seksualitas manusia merupakan fenomena
adalah dengan wawancara mendalam,
kompleks. Seksualitas dapat diekspresikan tidak
FGD/DKT, dan observasi.Penelitian
hanya melalui hubungan aktivitas seksual semata
dilakukan setelah lolos kaji etik dan mendapat
(sexual intercourse), namun dapat diekspresikan
izin dari tempat penelitian yaitu RSUD
juga dengan cara lain (non sexual intercourse)
dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
seperti melakukan kontak fisik (berpelukan,
Waktu penelitian adalah April – Mei 2019.
berciuman, memberi sentuhan),memberikan
Pengambilan data dimulai setelah mendapat
kasih sayang, cinta kasih, sikap empati, member
persetujuan responden.
peduli.
Pengambilan sampel menggunakan
Hasil penelitian oleh Afiyanti dan Milanti,
tehnik purposive sampel dengan penentuan
tahun 2013 dengan menggunakan metode
responden dianggap memadai apabila telah ke
kuantitatif pada 53 penderita kanker serviks
taraf ―redundancy‖.Sebanyak 5 responden
mendapatkan bentuk keluhan berupa
berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisa
kekhawatiran pada organ seksual seperti :
data dilakukan dengan Model Analisa Editing
terjadinya perdarahan setelah berhubungan, nyeri
di mana peneliti berperan sebagai interpreter
saat berhubungan karena vagina terasa sempit
dan divalidasi dengan tehnik kredibilitas,
dan tidak dilumasi. Dampak penurunan hasrat
dependabilitas, konfirmabilitas, dan
seksual pada pasangan, seperti :mencari alasan
transferabilitas
untuk menolak hubungan seksual,
prasangkaterhadap pasangan, merasa terpaksa
HASIL
untuk terpenuhinyahasrat seksual suami,
menerima kemarahan pasangan, kesediaan untuk
Hasil penelitian mengidentifikasi 4 tema
membiarkan pasangan menikah dengan
yang menjelaskan permasalahan penelitian,
wanitalain.
yaitu :Perubahan pada perempuan dengan
Hasil penelitian oleh Kulle at al dalam
kanker serviks yang sedang menjalani
bentuk crosssectional study pada 54 penderita
kemoterapi, aktivitas perempuan dengan kanker
Mery Arianti, Pengalaman Seksual pada Perempuan dengan Kanker Serviks 74

serviks yang sedang menjalani kemoterapi, dapat juga diekspresikan dengan cara lain
ekspresi kasih sayang suami pada perempuan
(nonsexual intercourse) seperti : pelukan,
dengan kanker serviks yang sedang menjalani
kemoterapi, dan harapan perempuan dengan ciuman, sentuhan, perhatian, kasih sayang,
kanker serviks yang sedang menjalani kemoterapi
empati, kepedulian, dan kedekatan
terhadap petugas kesehatan.
Beberapa kutipan pernyataan partisipan emosional (Pratiwi, 2016).
yang menunjukkan terjadinya perubahan seksual,
Kutipan pernyataan partisipan sebagai
adalah sebagai berikut:
berikut:
“ … sesudah sakit ini terus dikemoterapi saya “…suami saya semakin lebih
sudah nggak ada lagi hasrat untuk perhatian…beberapa hari setelah
berhubungan dengan suami…malah kalo kemoterapi, saya suka lemas, mual, tidak
suami suka deket-deketin rasanya gimana nafsu makan, suami kadang suka pijat
gitu, pokoknya gak sukalah di deketin sama saya…saya merasa suami semakin lebih
suami…” (P1) perhatian suami menasehati supayaselalu
sabar dan berdoa untukkesembuhan”(P1)
― Sejak di kemo, saya sudah nggak ada
keinginan untuk berhubungan lagi dengan “…ya dia suka ke arahsentuhan-sentuhan
suami…sayasudahnggakadasamasekali begitu…memeluk… mencium… tapi saya
hasratkadangkalausuamiinginmengajak yang tidak suka…”(P3)
berhubungan, dalam hati saya ya Allah,
sudahlah suami saya tidak usah deket- deket Perawat memiliki multi peran baiksebagai
lagi atau mencumbu saya… “(P2)
pelaksana pelayanan, pendidik,konselor,
“Kadang kalau suami saya ingin mengajak
advocate, manager, peneliti, serta sebagai
berhubungan, dalam hati saya ya Allah
kenapa sih, sudahlah tidak usah dekat-dekat, change agent (Perry & Potter, 2001).
tidak usah bercumbu…suami saya bilang “
Penelitian ini menunjukkan bahwa
saya ingin berhubungan, tapi belum apa-apa,
baru mendekat kamu sudah marah-marah “ perempuan mengharapkan informasi melalui
(P3)
penyuluhan bagi dirinya maupun pasangan.

Kutipan pernyataan partisipan untuk Kutipan pernyataan partisipan sebagai


perubahan aktivitas seksual adalahsebagai berikut:
berikut:
“…saya berharap mereka tetap baik kepada
“Ya terpaksa namanya kewajiban, tetapi saya dan yang lainnya, saya berterima kasih
karena kondisi penyakit saya ini suami juga dengan bantuan yang sudah diberikan…tapi
memahami…saya sama suami nggak lagi untuk masalah suami istri kayaknya malu
berhubungan kayak dulu…selama ini saya kalo mau nanya…” (P1)
sudah merasakan kenikmatan itujadi kalau
sekarang tidak lagi saya ya ikhlas…“ (P1) “ … kalau harapan saya mereka harus lebih
detil lagi menjelaskan sama pasien tentang
“…sekarang sudah jarang berhubungan bahaya-bahaya kemoterapi pada keluarga,
sekarang kan anak yang lagi
palingcepat2minggusekali,kalosebelum sakit
hamildirumah,dokterhanyabilangkalau
seminggu sekali…suami saya juga sudah
selama empat hari setelah kemo jangan
jarang minta untuk berhubungan “ (P2)
berhubungan dulu, piring, gelas dicuci
“…kita berhubungan badannya sudah sebelum dipakai anak-suami, kalau buang
airkecildiklosetdandisiramyangbanyak (P3)
berkurang paling 2 minggu sekali…” (P5)

Ekspresi seksual tidak hanya melalui


hubungan seksual (sexual intercourse), tetapi
75 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume IX Juli 2020
PEMBAHASAN oleh penelitian sebelumnya (Afiyanti, dkk,
2014)
Perempuan dengan kanker serviks
Hasil penelitian juga menunjukkan
mengalami kerentanan dengan berbagai
harapan dari perempuan bahwa petugas
keluhan fisik dan psikologis karena menya
lebih proaktif untuk memberikan informasi
dari bahwa kondisinya berdampak serius
terkait seksualitas karena masalah seksual
dalam kehidupannya, seperti kematian serta
masih menjadi sesuatu yang tabu
hilangnya kemampuan menjalankan
untukdibicarakan.
hubungan seksual (Alligood, 2014).Faktor
Berdasarkan hasil penelitian
yang sangat mempengaruhi adalah stadium,
didapatkan empat tema yaitu Perubahan
jenis terapi yang diberikan, umur, dan status
seksual, aktivitas seksual, ekspresi kasih
kesehatan perempuan secara keseluruhan
sayang suami, dan harapan terhadap
(Otto, 2001)
petugaskesehatanpadaperempuandengan
Gangguan seksualitas pada penderita
kanker serviks yang sedang menjalani
kanker serviks akibat efek terapi kanker
kemoterapi.
serviks dapat menyebabkan disfungsi
seksual yang memengaruhi kualitas hidup
SIMPULAN
perempuan.Banyak studi melaporkan bahwa
Pengalaman seksual pada pasien
para survival kankerserviks mengalami
kanker serviks yang sedang menjalani
berbagai permasalahan seksualitas yang
kemoterapi adalah adanya beberapa
memberikan dampak buruk pada kualitas
perubahan seksual yang terkait dengan
hidup. Perubahan keluhan seksual fisik dan
keluhan-keluhan fisik psikologis yang
psikologis (Klee dan Machin, 2000; Wenzel,
mempengaruhi hubungan seksual, aktivitas
et al.,2005; Burns, 2007, dalam Afiyanti
seksual yang terkait dengan frekwensi dan
2018).
cara melakukan hubungan seksual yang
Ekspresi seksual tidak hanya melalui
mengalami perubahan, ekspresi kasih sayang
hubungan seksual (sexual intercourse), tetapi
yang terkait dengan bentuk ungkapan
dapat juga diekspresikan dengan cara lain
pemenuhan kebutuhan seksual noncoital
(nonsexual intercourse) seperti : pelukan,
intercourse
ciuman, sentuhan, perhatian, kasih sayang,
Harapan terhadap petugas kesehatan
empati, kepedulian, dan kedekatan emosional
yang mendapat respon baik tetapi masih
(Pratiwi, 2016).
diharapkan untuk lebih proaktif dalam
Perawat maternitas sebagai bagian
mengkomunikasikan hal-hal yang
dari pelayananprofessional juga berperan
berhubungan dengan pengobatan yang
penting dalam memberikan penyuluhan
berhubungan dengan anjuran dan larangan.
termasukkonseling.
Pada dasarnya semua partisipan menyetujui
Kurangnya perhatian petugas pada
untuk mendapatkan penyuluhan seksualitas
masalah seksual pada pasien kanker serviks
pada perempuan dengan kanker serviks yang
yang sedang menjalani terapi juga didukung
Mery Arianti, Pengalaman Seksual pada Perempuan dengan Kanker Serviks 76

sedang menjalani pengobatan kemoterapi penelitian selanjutnya baik penelitian


kualitatif maupun kuantitatif, dan
SARAN penelitian yang ditujukan pada pasangan
1. Bagi Pendidikan Keperawatan tentang bagaimana pengalaman seksual
Aspek seksualitas pada dasarnya sudah dengan istri yang mengalami kanker
menjadi bagian dari ilmu keperawatan serviks dan menjalani pengobatan
yang tertuang dalam materi kurikulum kemoterapi.
pendidikan keperawatan. Dari hasil
penelitian ini diharapkan agar kompetensi
DAFTAR PUSTAKA
peserta didik yang berhubungan dengan
American Cancer Society (ACS). 2014.
asuhan keperawatan pada aspek seksualitas
Global Cancer Facts & Figures 2nd
lebih dikembangkan lagi, terutama dalam Edition.Availablefrom:http://www.br
membentuk persepsi dan sikap personal eastcancer.org/symptoms/understand
bc/stat istics, di unduh pada 10 Desember
sebagai bagian penting untuk dimiliki 2018
seorang perawat agar dapat merasa Aminati D. 2013. Cara Bijak Menghadapi dan
Mencegah Kanker Leher Rahim
nyaman sekaligus memberi kenyamanan (Serviks).Yogyakarta: BrillianBooks.
pada pasien dalam mengkomunikasikan Alligood, M. R. (2014). Nursing theory & their
work (8 th ed). The CV Mosby Company
seksualitas. St. Louis. Toronto. Missouri: Mosby
2. Bagi Pelayanan Kesehatan Elsevier. Inc
Afiyanti,YatidanRachmawati,I.N,(2014)
Seksualitas masih menjadi hal yang tabu Metodologi penelitian kualitatifdalam
bagi sebagian perempuan di Indonesia riset keperawatan, Jakarta,
RajaGrafindoPersada.
untuk dibicarakan terbuka apalagi secara
Afiyanti, Yati dan Milanti ,Ariesta, 2012,
individual, sehingga perlu untuk Physical sexual and intimate
meningkatkan kemampuan petugas dalam relationhip concerns among Indonesian
cervical cancer survivors: A
kepedulian terhadap masalah seksualitas phenomenological study, Wiley
pada pasien dengan kanker serviks. Publishing Asia Pty Ltd., Nursing and
HealthSciences(2013),15,151—156,
Kepedulian akan dapat meningkatkan rasa di unduh pada 10 Januari 2019 Afiyanti,
percaya pasien kepada petugas. Bentuk Yati., dkk, (2014), Women and
Experiences of Sexual Problem after Cervical
kepedulian menjadi salah satu tugas Canccer Treatment : Lesson from
institusi pelayanan kesehatan, dengan Indonesian Women, Makara J. Health
Res., (2014), 18 (2) : .51-57
memasukkan materi kedalam program doi:10.7454/msk.v 18i2.3605 di
pendidikan kesehatan dan konseling. unduh pada 10 Januari 2019
Dwipoyono, B. (2009). Kebijakan
Kepedulian ini akan meningkatkan pengendalian penyakit kanker serviks di
kepercayaan diri pasien, yang ke depannya Indonesia.
Everett, Suzanne. (2007). Buku
berdampak bagi peningkatan kesehatan Saku Kontrasepsi dan
pasien. Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta
:EGC.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya Fitriana, N. A., & Ambarini, T. K. (2012).
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan Kualitas pada kanker serviks
yang menjalani pengobatan radioterapi.
77 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume IX Juli 2020
Jurnal Psikologi Klinis danKesehatan
Mental, 1 (02).di
unduh pada 12 Januari 2019
Hunter, J.L., (2014), The Impact of Cervical
Cancer Treatment on SexualFunction
and Intimate Relationships:Is Anyone
Listening?,OpenJournalofObstetrics and
Gynecology, 2014, 4, 479-490 Published
Online June 2014 in
dx.doi.org/10.4236/ojog.2014.48069, di
unduh pada 12 Januari2019
International Agency for Research on Cancer
(IARC), Estimated cancer incidence,
mortality, and prevalence world wide in
(2014). GLOBOCAN, WHO 2014
Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun
(2018).Jakarta :
Kemenkes RI, (2018), Data dan Informasi
Profil Kesehatan Indonesia 2017,
Jakarta: BadanPenelitiandan
Pengembangan Kesehatan Kemenkes
RI;2018.
Kuile, M.M, ter, at al, (2016), Cervical cancer
survivors and partners’ experience with
sexual dysfunction and psychosexual
support, support care cancer, 24;1679-
1687 DOI 10.1007/s 00520-0520-015-
2928
Mery Arianti, Pengalaman Seksual pada Perempuan dengan Kanker Serviks 78

You might also like