You are on page 1of 8

STATUS KONTROL ASMA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA

ANAK DENGAN ASMA BRONKIAL

Ni Luh Putu Kemala Putri 1 N.L.K. Sulisnadewi 2 NyomanRibek 3


1,2,3
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Denpasar,Bali,Indonesia

E-mail : kemala.putri@yahoo.com1, dewisulisna@gmail.com 2,


nyomanribek0606@gmail.com 3

Abstract : The Asthma Control Status With Quality Of Life In Children With
Bronchial Asthma. The purpose of this study was to determine the relationship of
asthma control status with quality of life in children with bronchial asthma in
Klungkung Hospital in 2019. The study design used correlational analytic with
aapproach cross sectional. The research sample was 68 people using non probability
sampling, namely purposive sampling. Asthma control status was measured by
Chilhood Asthma Control Test (C-ACT) and quality of life using Pediatric Quality of
Life Inventory (PedsQL). The results showed that the average age of children was
seven years, 57.4% were male. The average score of asthma control showed
uncontrolled asthma (18.57) and quality of life scores showed impaired quality of life
(69,13).statistical test results Pearson obtained p = 0,000 <α (0,05), which means that
the hypothesisisaccepted by calculating the value of r (rho). Results = 0.796 means
that the control status of asthma has a strong relationship with quality of life, namely
asthma sufferers who have no asthma controlled will tend to have a disrupted quality
of life.

Key Wards: Control Status, Quality Of Life, Asthma.

Abstrak : Status Kontrol Asma Dengan Kualitas Hidup Pada Anak Dengan
Asma Bronkial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status kontrol
asma dengan kualitas hidup pada anak dengan asma bronkial di RSUD Klungkung
Tahun 2019. Rancangan penelitian menggunakan analitik korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang dengan menggunakan
non probability sampling yaitu purposive sampling. Status kontrol asma diukur
dengan Chilhood Asthma Control Test (C-ACT) dan kualitas hidup menggunakan
Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
usia anak yaitu tujuh tahun, 57,4% berjenis kelamin laki-laki. Rata-rata skor kontrol
asma menunjukkan asma tidak terkontrol (18,57) dan skor kualitas hidup
menunjukkan kualitas hidup terganggu (69,13). Hasil uji statistik Pearson didapatkan
nilai p = 0,000 < α (0,05) yang berarti hipotesis diterima dengan perhitungan nilai r
(rho) didapatkan hasil = 0,796 diartikan bahwa status kontrol asma memiliki hubungan
yang kuat dengan kualitas hidup yaitu penderita asma yang memiliki asma tidak
terkontrol akan cenderung memiliki kualitas hidup yangterganggu.

Kata kunci : Status Kontrol, Kualitas Hidup, Asma

Jurnal Gema Keperawatan | 43


PENDAHULUAN fungsi. Keempat fungsi tersebut
Asma merupakan salah satu penyakit diantaranya, fungsi fisik meliputi penilaian
dengan prevalensi tertinggi di dunia dengan terhadap kemampuan anak dalam berjalan,
jumlah penderita mencapai 334 juta orang berlari, berolahraga, melakukan aktivitas
yang tidak hanya menyerang penduduk sehari-hari, kesakitan dan kelemahan fisik.
pada negara maju melainkan juga Secara emosional dinilai dari perasaan
menyerang negara berkembang yang angka sedih, marah, takut, kesulitan untuk tidur,
kejadiannya cenderung meningkat setiap dan kecemasan. Fungsi sosial yaitu
tahunnya (1). Secara global penyakit asma kesulitan dalam bergaul, dan bersosialisasi
termasuk kedalam lima besar penyakit dengan teman-teman lainnya dan fungsi
penyebab kematian tertinggi (2). Prevalensi sekolah dinilai dari konsentrasi anak dalam
asma di dunia diperkirakan sekitar 7,2% belajar, daya ingat, absensi dari sekolah
yaitu 6% terjadi pada orang dewasa dan karena sakit atau pengobatan(11).
10% pada anak-anak (3). Indonesia Upaya preventif untuk meminimalkan
merupakan negara peringkat ke-13 dunia intensitas kekambuhan dan serangan asma
dan kelima asia dengan persentase kematian pada penderita agar penderita dapat
penderita asma yang cukup tinggi (4). Di menjalankan aktivitas dengan normal dapat
Provinsi Bali penderita asma mencapai dilakukan dengan melakukan kontrol asma.
5.370 jiwa dimana diantaranya sebanyak Adapun kontrol asma yang baik diharapkan
20% dialami oleh usia anak-anak (5). dapat dipahami dan diterapkan oleh
Klungkung merupakan kabupaten kedua penderita khususnya para orang tua. Oleh
dengan penderita asma tertinggi di Provinsi karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
Bali setelah kabupaten Buleleng (6). meneliti hubungan Status Kontrol Asma
Berdasarkan studi pendahuluan yang dengan Kualitas Hidup pada anak dengan
dilakukan di RSUD Kabupaten Klungkung Asma Bronkial di RSUD
diperoleh angka kunjungan pasien anak KlungkungTahun2019.
dengan penyakit asma di IGD RSUD
Klungkung naik turun setiap tahunnya METODE
terhitung dari tahun 2016 yaitu penderita Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
mencapai 992 orang, tahun2017sebanyak7 non eksperimental.Rancangan penelitian yang
60 orang, dan tahun 2018 sebanyak 1.023 digunakan adalah korelasional, dengan
orang. pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien anak dengan
Asma merupakan penyakit yang tidak
asma bronkial yang dirawat di RSUD
dapat dihilangkan sama sekali dari
Klungkung. Sampel dalam penelitian ini
penderita, namun dapat dikontrol dengan
berjumlah 68 orangdengan menggunakan non
penatalaksanaan yang tepat sehingga gejala
probability sampling yaitu purposive
dan serangan asma dapat dikendalikan (7).
sampling. Data yang dikumpulkan adalah data
Asma pada anak-anak danremajamenjadi
primer dengan menggunakan metode angket.
lebih baik dan tingkat keparahan asma
Data status kontrol asma diukur menggunakan
menjadi lebih rendah ketika asma terkontrol
Chilhood Asthma Control Test (C-ACT) dan
dengan baik (8). Adapun tujuan utama
data kualitas hidup diukur dengan
penatalaksanaan asma adalah untuk
menggunakan kuesioner Pediatric Quality of
mempertahankan dan meningkatkan
Life Inventory (PedsQL). Teknik analisis data
kualitas hidup penderita agar dapat
yang digunakan yaitu analisis univariat dan
menjalani aktivitas dengan normal tanpa
analisis bivariat. Data yang dianalisis univariat
hambatan (9). Kualitas hidup merupakan
meliputi usia, jenis kelamin, IMT dan riwayat
suatu dasar pengukuran dari perencanaan
asmakeluarga.Data jenis kelamin dan
klinis suatu penatalakasanaan penyakit
riwayat asma keluarga termasuk variabel
kronis (10). Kualitas hidup pada anak
katagorik dan dianalisis dengan statistik
dengan penyakit kronis dinilai dari empat
deskriptif, yaitu menggunakan distribusi
Jurnal Gema Keperawatan | 43
frekuensi dan dijabarkan persentase dari yaitu 15:9 pada masa sebelum pubertas,
masing-masing variabel. Data usia, IMT, sebaliknya setelah masa pubertas prevalensi
status kontrol asma, dan kualitas hidup pada kejadian asma pada perempuan cenderung
anak dengan asma bronkial termasuk lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang
variabel numerik oleh karena itu data yang kemudian disebut reversal phenomenon
dijabarkan yaitu mean, median, modus, dan yang dipengaruhi oleh sex hormone. Hal
nilai minimal-maksimal Semua data disajikan tersebut diperkuat dengan teori oleh GINA
dalam bentuk tabel. Untuk analisis bivariat, data (Global Initiative for Asthma) yang
status kontrol asma dan kualitas hidup menyatakan bahwa pada usia anak- anak
dianalisis menggunakan korelasi yaitu sebelum usia 14 tahun,jenis kelamin
pearson,namun sebelumnya untuk mengetahui laki-laki lebih berisiko mengalami asma
sebaran data apakah berdistribusi normal dibandingkan dengan perempuan, hal
terlebih dahulu dilakukan ujinormalitasdata tesebut dikarenakan ukuran paru-paru pada
menggunakan uji kolmogorov smirnov. Data laki-laki ketika lahir lebih kecil
yang tidak berdistribusi normal diuji dibandingkan perempuan. Akan tetapi,
menggunakan uji statistikalternatifspearman. ukuran paru-paru pada laki- laki ketika
dewasa lebih besar dibandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN perempuan, sehingga beberapa penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah menyebutkan di usia dewasa perempuan
hubungan status kontrol asma dengan cenderung lebih berisiko mengalami asma
kualitas hidup pada anak dengan asma dibandingkan laki-laki (13).
bronkial di RSUD Klungkung Tahun 2019.
Hasil penelitian dapat digambarkan sebagai Tabel 1 juga menjelaskan bahwa sebagian
berikut : besar responden memiliki riwayat asma pada
keluarga, yaitu sebanyak 44 orang (64,7%).
Tabel 1. Karakteristik Responden Sejalan dengan penelitian Mangguang
berdasarkan Data Demografi diperoleh data anak dengan riwayat asma
keluarga lebih banyak daripada tidak ada
Data Demografi f % riwayat asma pada keluarga yaitu sebanyak
23 anak (71,9%) (14). Berdasarkan
Jenis Laki – Laki 39 57,4
penelitian yang dilakukan Pratyhara,
Kelamin
Perempuan 29 42,6 dijelaskan bahwa risiko anak mengalami
Riwayat asma jika salah satu orang tua menderita
Ada 44 64,7
Asma asma sebesar 25% dan jika kedua orang
Keluarga Tidak Ada 24 35,3 tuan menderita asma maka risiko asma pada
anak akan meningkat menjadi 50% (15).
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar
Tabel 2. Karakteristik
responden berjenis kelamin laki-laki dan
memiliki riwayat asma pada keluarga. Respondenberdasarkan
Responden yang berjenis kelamin laki-laki IMT
sebanyak 39 orang (57,4%). Hal ini sesuai
Mean 15,52
dengan penelitian oleh Safriana, yang
memperoleh data dari 43 responden anak Median 15,55
yang menderita asma sebanyak24 anak Modus 13,85
(55,8%) berjenis kelamin laki-laki, 19 Min - Max 11,22 – 18,11
(44,2%) berjenis kelamin perempuan (12).
Data tersebut juga serupa dengan penelitian Tabel 2 menunjukkan dari 68 responden
yang dilakukan oleh Osman, dimana diperoleh rata-rata IMT anak dengan asma
prevalensi kejadian asma pada laki-laki bronkial yaitu 15,52 yang dikatagorikan
lebih tinggi dibandingan dengan perempuan sebagai IMT normal. Hal tersebut sejalan
Jurnal Gema Keperawatan | 44
dengan penelitian Medison dan Rustam udara, terpapar asap rokok dan serbuk sari
yang memperoleh hasil sebagian besar adalah faktor penting yang berhubungan
respondennya yaitu sebanyak 63,1% dengan derajat kontrol asma yang buruk
memiliki IMTnormal (16). Penelitian (18). Hal tersebut juga diperkuat oleh survey
serupa lainnya yaitu penelitian yang yang dilakukan oleh Zahran pada 1284
dilakukan oleh Wahyudi yang meneliti orang tua dari anak penderita asma di
status gizi anak penderita asma di RSUP Kanada, Yunani, Hungaria, Belanda, Afrika
Dr. M. Djamil Padang yaitu terbanyak pada Selatan, dan Amerika, melaporkan bahwa
kelompok anak dengan IMT normal dengan serangan asma ringan setidaknya seminggu
rata-rata ±15,07 kg/m2 dari 39 responden 11% anak, dan serangan serius (memerlukan
diperoleh hasil sangat kurus 3 (7,7%), kortikosteroid oral atau rawat inap)
kurus 5 (12,8%),normal 28 (71,8%), sedikitnya 35% setiap tahun. Berdasarkan
gemuk 2(5,1%)dan obesitas 1 (2,6%). data yang diperoleh dari wawancara kepada
orangtua, sebesar 73% asma yang diderita
Tabel 3. Skor Status Kontrol Asma dan anak mereka ringan atau intermiten, 40%
Kualitas Hidup pada Anak dengan anak/remaja memiliki skor kontrol asma
Asma Bronkial ≤19, menunjukkan kontrol yang tidak
Variabel terkontrol dan 9,2% didefenisikan
Status Kontrol Kualitas terkontrol.
Tabel 3 juga menunjukkan rata- rata skor
Asma Hidup
Mean kualitas hidup dari 68 responden diperoleh
18,57 69
hasil yaitu 69,21 yang dikatagorikan sebagai
Median 18,00 69,00 kualitas hidup yang terganggu. Katagori
Modus 16 68 skor kualitas hidup ≥ 70 digolongkan
menjadi kualitas hidup tidak terganggu dan
Min - Max 14-25 64-75 < 70 dikatagorikan sebagai kualitas hidup
terganggu. Hasil penelitian tersebut
Tabel 3 menunjukkan rata-rata skor status diperkuat oleh Nationally Representative of
kontrol asma responden adalah 18,57 yang Medical Expenditure Panel Survey (MEPS)
dikatagorikan sebagai asma yang tidak 2007-2013 denganmenggunakan HRQoL
terkontrol. Katagori skor status kontrol asma (Health- related quality of life) diperolah
digolongkan menjadi status asma tidak data pada anak dengan penyakit asma usia
terkontrol yaitu ≤ 19 dan status asma yang sekolah (5-17 tahun) terdapat 44.320 anak
terkontrol >19. Hasil penelitian serupa usia sekolah di MEPS, 5890 di antaranya
dengan penelitian yang dilakukan oleh menderita asma danlitas hidupnya buruk
Mcghan yang meneliti faktor yang (19). Serupa dengan penelitian Novrianda
berhubungan dengan kontrol asma yang mengenai faktor-faktor yang berhubungan
buruk pada anak usia 5 hingga 13 tahun. dengan kualitas hidup anak leukemia
Hasil penelitian diperoleh dari 153 dengan limfositik akut yang menjalani
responden yang memenuhi syarat, 115 anak kemoterapi diperoleh hasil bahwa ada
(75%) anak-anak memiliki kontrol asma hubungan yang signifikan dengan kekuatan
yang buruk, sedangkan 38 anak (25%) moderat dan arah positif antara peran
memiliki kontrol asma yang cenderung baik perawat dan kualitas hidup anak leukemia
(17). Adapun Kontrol asma yang buruk limfositik akut yang menjalani kemoterapi.
berhubungan dengan absensidisekolah, Demikian juga ada perbedaan kualitas
menurunnya produktifitas anak akibat asma. hidup anak leukemia limfositik akut yang
Beberapa riset sebelumnya mengidentifikasi menjalani kemoterapi antara fase intensif
faktor individual seperti genetik, dan non-intensif secara signifikan. Hal
penggunaan inhaler, medikasi yang kurang tersebut disimpulkan bahwa penyakit kronis
sesuai, keluarga dan faktor lingkungan yang prognosisnya lambat dan diderita
seperti binatang peliharaan di rumah, polusi
Jurnal Gema Keperawatan | 45
dalam kurun waktu yang lama berpengaruh
terhadap kualitas hidup penderitanya (20) Tabel 6. Hasil Analisis Kualitas Hidup
Tabel 4. Hasil Analisis Kualitas berdasarkan Jenis Kelamin
Hidup berdasarkan IMT Kualitas Hidup
Jenis
Kualitas Hidup Terganggu Tidak
Kelamin
IMT Terganggu
Terganggu TidakTerganggu
24 15
Sangat 1 0 Laki-laki
Kurus 100,0% 0,0% 61,5% 38,5%
Normal 35 22 Perempuan 17 12
61,4% 38,6%
Gemuk 5 4 58,6% 41,4%
55,6% 44,4%
Obesitas 1 0
100,0% 0,0% Tabel analisis hubungan jenis kelamin
dengan kualitas hidup, diperoleh data dari
Berdasarkan tabel analisis hubungan IMT 68 responden, sebanyak 39 responden
dengan kualitas hidup, diperoleh data dari berjenis kelaminlaki-laki24 anak memiliki
68 responden, seorang anak dengan IMT kualiats hidup terganggu dan 15 anak
yang dikatagorikan sangat kurus memiliki kualitas hidup tidak terganggu
memilikikualitas hidup terganggu, dari 57 sedangkan dari 29 responden bejenis
anak yang memiliki IMT normal 35 kelamin perempuan, 17 anak memiliki
diantaranya memiliki kualitas hidup kualitas hidup terganggu dan 12 anak
terganggu dan 22 anak memiliki kualitas memiliki kualitas hidup tidakterganggu.
hidup tidak terganggu, dari 9 anak dengan Berdasarkan tabel analisis riwayat asma
IMT yang dikatagorikan gemuk memiliki keluarga dengan kualitas hidup, diperoleh
kualitas hidup terganggu sebanyak 5 orang data dari 68 responden, dari 44 responden
dan memiliki kualitas hidup tidak terganggu yang memiiliki riwayat asma pada keluarga
sebanyak 4 orang dan terdapat seorang anak 25 anak memiliki kualitas hidup yang
dengan IMT yang dikatagorikan obesitas terganggu dan 19 anak memiliki kualitas
memiliki kualitas hidup yang terganggu. hidup yang tidak terganggu, kemudian dari
24 responden yang tidak memiliki riwayat
Tabel 5. Hasil Analisis Kualitas Hidup asma pada anak 16 diantaranya memiliki
berdasarkan Riwayat Asma kualitas hidup terganggu dan 8 diantaranya
Keluarga memiliki kualitas hidup yang tidak
terganggu.
Riwayat Kualitas Hidup
Tabel 7. Hasil Analisis Status Kontrol Asma
Asma Tidak dengan Kualitas Hidup
Terganggu
Keluarga Terganggu
25 19
Ya
56,8% 43,2%
16 8
Tidak
66,7% 33,3%

Jurnal Gema Keperawatan | 46


Status Kualitas Hidup tingkat kontrol asma mayoritas adalah
terkontrol penuh (40,40%) dan sebagian
Kontrol Tidak dari mereka yaitu (66%) mempunyai
Terganggu
Asma Terganggu kualitashidup cukup baik (21). Penelitian
serupa lainnya yaitu oleh Shenkman terkait
0 24 dengan tingkat kontrol asma yang
Terkontrol
0,0% 100,0% dihubungkan dengan kualitas tidur anak,
diperoleh hasil penelitian menjelaskan
Tidak 41 3 bahwa anak-anak mengalami kualitas tidur
Terkontrol 93,2% 6,8% malam yang buruk karena status asma yang
tidak terkontrol, mereka kemudian akan
Berdasarkan tabel analisis hubungan mengalami kantuk di siang hari yang
status kontrol asma dengan kualitas hidup, berlebihan. Tidur malam yang buruk dan
diperoleh data dari 68 responden dengan kantuk di siang hari yang berlebihan akan
status kontrol asma terkontrol dan memiliki memengaruhi status fungsional dan sosial
kualitas hidup tidak terganggu yaitu harian mereka (22). Penelitiaan juga
sebanyak 24 orang (100,00%), responden diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
dengan status kontrol asma terkontrol dan oleh Chaidir, dkk mengenai hubungan
memiliki kualitas hidup terganggu tidak ada derajat asma dengan kualitas hidup di
atau (0,0%), responden dengan status Poliklinik Paru RSUD DR. Achmad
kontrol asma tidak terkontrol dan memiliki Mochtar, Bukittinggi dari 38 reponden
kualitas hidup terganggu yaitu 41 orang terdapat sebagian kecil dengan asma
(93,2%) dan responden dengan status intermiten yaitu 7 orang (18,4%) memiliki
kontrol asma tidak terkontrol dan memiliki kualitas hidup baik, dengan derajat asma
kualitas hidup tidak terganggu yaitu 3 persisten ringan terdapat 3 orang (7,9%)
orang(6,8%) memiliki kualitas hidup yang baik,
kemudian hampir separuh pada derajat asma
Tabel 8. Hasil Analisis Korelasi Pearson persisten sedang yaitu 18 orang (47,4%), 10
orang diantaranya (26,3%) diantaranya
Kualitas Hidup memiliki kualitas hidup baik dan 8 orang
Status Kontrol n r p (21,1%) diantaranya memiliki kualitas
Asma hidup buruk dan derajat asma persisten
68 0,796 0,000
berat terdapat 10 orang (26,3%) memiliki
kualitas hidup buruk (23). Dalam penelitian
Berdasarkan tabel 8, diperoleh nilai p ini disimpulkan bahwa derajat asma
value < 0,050 sehingga disimpulkan berhubungan dengan kualitas hidup. Data
terdapat hubungan yang signifikan antara CSHCN (Children with Special Healthcare
status kontrol asma dengan kualitas hidup. Needs) menunjukkan bahwa anak- anak usia
Hasil analisis juga diperoleh nilai korelasi sekolah dengan asma dan dengan indikator
pearson(r) sebesar 0,796, yang berarti ada asma yang tidak terkontrol memungkinkan
hubungan yang kuat antara status kontrol untuk memiliki kebutuhan perawatan
asma dengan kualitas hidup. Tanda positif kesehatan khusus. Anak-anak usia sekolah
menunjukkan semakin tinggi skor status dengan asma dan dengan indikator asma
kontrol asma maka semakin tinggi pula skor yang tidak terkontrol memiliki peluang
kualitas hidup, begitu juga sebaliknya. Hasil lebih tinggi untuk memiliki kesehatan fisik
ini didukung oleh penelitian yangdilakukan dan kualitas hidup yang buruk(19).
Kahfi mengenai hubungan tingkat kontrol
asma dengan kualitas hidup pada pasein
asma usia 18-70 tahun, menunjukkan hasil SIMPULAN
terdapat hubungan positif antara tingkat Berdasarkankarakteristik responden dari 68
kontrol asma dengan kualitas hidup, dimana sampel, sebanyak 57,4% berjenis kelamin laki-

Jurnal Gema Keperawatan | 47


laki dengan IMT rata-rata yaitu 15,52 yang 5. RISKESDAS. Riset Kesehatan
dikatagorikan normal, dan sebagian besar Dasar [Internet]. Jakarta: Badan
responden memiliki riwayat asma keluarga PenelitiandanPengembangan
yaitu sebanyak 44 orang (64,7%). Status KesehatanDepartemen Kesehatan
kontrol asma 68 responden yaitu diperoleh RepublikIndonesia. Jakarta; 2013. 103
rata-rata skor 18,57 yang disimpulkan p. Available from:
memiliki asma yang tidak terkontrol dan http://www.depkes.go.id/resource
rata-rata skor kualitas hidup yaitu 69,13 s/download/general/Hasil Riskesdas
yang dikatagorikan sebagai kualitas hidup 2013.pdf
terganggu. Ada hubungan yang kuat, positif, 6. Dinkes Provinsi Bali. Profil Kesehatan
dan signifikan antara status kontrol asma Provinsi Bali Tahun 2015. 2015;
dengan kualitas hidup, dengan nilai r = 0,796 7. Dharmayanti I, Hapsari D,AzharK.
(p =0,000). Asma pada anak Indonesia: Penyebab dan
Pencetus.Kesmas Natl Public Heal J
UCAPAN TERIMAKASIH [Internet]. 2015;9(4):320. A
8. Matsunaga NY, Angela M, Oliveira G
Pihak RSUD Klungkung yang telah De, Alonso I, Saad B, Morcillo AM, et
memberikan izin peneitian dan mendampingi al. Evaluation of quality of life
selama proses penelitian, dan semua pihak according to asthma control and asthma
yang terlibat dan telah membantu dalam severity in children and
penelitian ini yang tidak bisa peneliti sebutkan adolescents.2015;41(6):502–8
satupersatu. 9. PDPI. Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksaan Asma di Indonesia
[Internet].2009.
ETIKA PENELITIAN 10. Baran, F.E., Gale J.K., Sethupathy P. J.
Persetujuan etika dalam penelitian ini Condition- Specific Quality of Life
diperoleh di komisi etik penelitian kesehatan Questionnaires for Caregivers of
(KEPK) Poltekkes Kemenkes Denpasar, Children with Pediatric Conditions : A
dengan nomor surat Systematic Review. Interact between
LB.02.03/EA/KEPK/0201/2019. Dis concepts Organ Heal care.2013;
11. Khodaverdi, F, F Alhani, A
SUMBER DANA Kazemnejad ZK. The Relationship
Sumber dana dalam penelitian ini between Obesity and Quality Of Life in
sepenuhnya berumber dari peneliti School. 2011;40(2):96–101.
(swadana). 12. Safriana L. Faktor-faktor pencetus
kekambuhan asma pada anak di
DAFTAR RUJUKAN wilayah kerja puskesmas sibelakota
1. GINA. Global Strategy for Asthma surakarta. 2017;
Management and Prevention 2016. Clin 13. GINA. Global Strategy For Asthma
Exp Allergy[Internet]. Management And Prevention
2016;42(9):1329–1336. Available [Internet]. Canada; 2012.
from:www.ginasthma.org 14. Mangguang MD. Faktor Risiko
2. WHO. World Health Statistics 2013. Kejadian Asma Pada Anak Di KoTA
3. GINA. Global Strategy For Asthma PADANG. 2016;3(1):1– 7.
Management And Prevention 2014 15. Pratyahara AD. Asma Pada
[Internet]. 2014. Balita.2011.
Availablefrom:http://www.benhviennhi.or 16. Medison I, Rustam E. Artikel
g.vn/u pload/files/GINA 2014.pdf Penelitian Hubungan Tingkat
4. Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Pengetahuan Mengenai Asma dengan
Tahun 2015 [Internet]. Profil Kesehatan Tingkat Kontrol Asma. 2014;3(1):58–
Indonesia Tahun 2015. 2015. 125 p. 62.
Jurnal Gema Keperawatan | 48
17. Mcghan SL, Mn RN, Macdonald C, Related to Quality of Life of
James DE, Naidu P, Wong E. Factors ChildrenwithAcute Lymphocytic
associated with poor asthma control in Leukemia who UndergoChemotherapy.
children agedfive to 13 years. 2016;4(April2016):1–10.
2009;13(1):23– 9. 21. Kahfi A. Hubungan Tingkat Kontrol
18. Haughney J, Price D, Kaplan A, Asma Dengan Kualitas Hidup Pasien
Chrystyn H, Horne R, May N, et al. Asma Bronkial Di Poliklinik Rsup Dr.
Achieving asthma control in practice : M. Djamil Padang.2015.
Understanding the reasons for poor 22. Shenkman A, Reeve Bb, Dewalt Da.
control.2008; Longitudinal Associations Among
19. Sullivan,PatrickW.; Asthma Control, Sleep Problems, And
Ghushchyan,Vahram;Navaratnam, Health-Related Quality Of Life In
Prakash; Friedman, Howard S.; Kavati, Children With Asthma: A Report From
Abhishek; Ortiz, Benjamin; Lanier B. The Promis® Pediatric Asthma Study.
Indicators of poorly controlled asthma and 2017;41–50.
health-related quality of life among school- 23. Chaidir R, Septika Ms, Yarsi.
age children in the United States. 2013;38. Hubungan Derajat Asma Dengan
20. Novrianda D, Yetti K, Agustini N, Kualitas Hidup Yang Dinilai Dengan
Keperawatan F, Andalas U, Asthma Quality Of Life Questionnaire
Keperawatan FI. Faktor-Faktor Di Ruang Poliklinik Paru Rsud Dr.
Berhubungan dengan Kualitas Hidup Achmad Mochtar Tahun 2014. Lppm
Anak Leukemia Limfositik Akut yang Stikes Yars [Internet]. 2014;1–6.
Menjalani Kemoterapi Factors that are

Jurnal Gema Keperawatan | 49

You might also like