You are on page 1of 5

JURNAL KEBIDANAN Vol. 6. No. 13, Oktober 2017 ISSN.

2089-7669

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA


DENGAN STATUS GIZI BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAH 1 DEMAK

Endang Susilowati1) , Alin Himawati2)


esusilowati27@gmail.com

ABSTRACT

Nutritional status is one indicator of health is considered successful


achievements in MDGs (Millennium Development Goals). Nutritional status is
important because one of the risk factors for morbidity and mortality. Nutritional
status is good for one will contribute to health. Knowledge of nutrition toddler is a
factor that can affect the nutritional status of children because mother with good
knowledge will apply knowledge of nutritional behavior through the provision of
nutritious food for toddlers. The purpose of this study was to determine the
relationship between the mother's level of knowledge about nutrition with
nutritional status of children under five in the area of Occupational Health Center
Gajah 1 Demak.
Type of observational analytic survey research with cross-sectional time
approaches, the number of samples of 95 respondents with sampling stratified
random sampling technique. Test the relationship between variables using Chi-Square.
The results showed that the majority Good level of knowledge of the
majority of respondents were 53 respondents (55%) have nourished toddlers that
is 81.13% more than those with less knowledge is 54.76%. The majority of
children under five suffering malnutrition and poor have bad knowledgeable
mothers were 19 respondents (45.23%). Of statistical test P = 0.006, which means
at p <0.05.
Conclusion, there is a meaningful relationship between the level of
knowledge mother toddler nutrition toddler. Advice for moms toddlers to increase
knowledge about nutrition toddler.

Keywords: knowledge, nutritional, nutritional status of children


1), 2), Dosen Prodi D3 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula Semarang

Menurut Badan Penelitiandan keberhasilan pencapaiannya dalam


Pengembangan Kesehatan dalam Riset MDGs (Millenium Development Goals).
Kesehatan Dasar 2010 tercatat jumlah Status gizi ini menjadi penting karena
balita di Indonesia sebanyak 26,7 juta. salah satu faktor risiko untuk terjadinya
Dari jumlah tersebut 17,9% atau 4,7 kesakitan dan kematian. Status gizi
juta balita menderita gizi kurang dan yang baik bagi seseorang akan ber-
5,4% atau 1,3 juta balita menderita gizi kontribusi terhadap kesehatannya dan
buruk. Status gizi balita adalah salah juga terhadap kemampuan dalam
satu indikator kesehatan yang dinilai proses pemulihan(Profil Kesehatan

21
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6. No. 13, Oktober 2017 ISSN.2089-7669

Jawa Tengah tahun 2011). Gizi kurang buku Harvard status gizi dapat dibagi
berdampak langsung terhadap kesakit- menjadi empat yaitu : 1) Gizi lebih
an dan kematian. Disamping itu gizi untuk over weight, termasuk kege-
kurang juga berdampak terhadap mukan dan obesitas, 2) Gizi baik untuk
pertumbuhan, perkembangan intelektual well nourished,3) Gizi kurang untuk
dan produktivitas. Anak yang keku- under weight yang mencakup mild dan
rangan gizi pada usia balita akan moderate PCM (Protein Calorie Mal-
tumbuh pendek, dan mengalami gang- nutrition), 4) Gizi buruk untuk severe
guan pertumbuhan dan perkembangan PCM, termasuk marasmus, marasmik-
otak yang berpengaruh pada rendahnya kwasiorkor dan kwashiorkor.
tingkat kecerdasan, karena tumbuh Masa balita adalah masa par-
kembang otak 80% terjadi pada masa tumbuhan sehingga memerlukan gizi
dalam kandungan sampai usia 2 tahun. yang baik. Kebutuhan zat-zat gizi
Dampak lain dari gizi kurang adalah utama yang meliputi 5 komponen
menurunkan produktivitas yang diper- dasar, yakni hidrat arang, protein,
kirakan antara 20-30% (Hernawati, lemak, mineral dan vitamin (termasuk
2011; h.5). air dalam yang cukup). Kebutuhan gizi
Diantara 35 Kabupaten yang pada balita diantaranya energi, protein,
ada di provinsi Jawa Tengah, lemak, air, hidrat arang dan vitamin
Kabupaten Demak menduduki pering- mineral. Merryana (2012). Tujuan dari
kat ke-5 dengan masalah gizi balita pene-litian ini adalah untuk mengetahui
tertinggi. Empat Kabupaten yang hubungan tingkat penge-tahuan ibu
lainnya yaitu Kabupaten Pemalang, tentang gizi balita dengan status gizi
Grobogan, Tegal dan Jepara. Tahun balita di wilayah kerja Puskesmas
2011 di Kabupaten Demak terdapat Gajah 1 Demak.
kasus gizi buruk sebesar 1,54% dan
gizi kurang sebesar 11,53%, sedangkan METODE
tahun 2012 terdapat kasus gizi buruk Ruang lingkup dalam penelitian
sebesar 1,17% dan gizi kurang sebesar ini adalah kesehatan anak khususnya
12,09%. Hal ini menunjukkan bahwa ten-tang gizi anak, jenis penelitian
Kabupaten Demak merupakan daerah survey observasional analitik dengan
rawan gizi dengan interpretasi bahwa rancangan penelitian yang digunakan
kondisi balita dengan gizi buruk > adalah survei cross sectional. Untuk
0,05%. Hal ini mungkin disebabkan mengetahui tingkat pengetahuan Ins-
karena asupan gizi kurang, & penyakit trumen yang digunakan adalah kuesio-
infeksi, pola asuh tidak baik, ner sedangkan untuk mengetahui
kemiskinan, kurang pengetahuan dan status gizi alat yang digunakan adalah
lain lain. timbangan, penelitian dilaksanakan di
Status gizi adalah ekspresi dari wilayah kerja Pus-kesmas Gajah 1
keadaan keseimbangan dalam bentuk Kabupaten Demak. Sumber data yang
variabel tertentu atau perwujudan dari digunakan adalah data primer: data
nutriture dalam bentuk variabel yang diperoleh dengan cara memberi-
tertentu (Supariasa, 2012). Penilaian kan kuesioner pada responden untuk
status gizi dapat dibagi menjadi empat mengetahui tingkat pengetahuan ibu
penilaian yaitu ; antropometri, klinis, dan pemerik-saan langsung dengan
biokimia dan biofisik. Berdasarkan cara melakukan pe-nimbangan berat

22
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6. No. 13, Oktober 2017 ISSN.2089-7669

badan anak. Sedangkan data sekundernya


adalah data diperoleh dari data PSG
(Pemantauan Status Gizi) balita. Grafik 1.
Teknik analisis data mencakup Status GiziBalita
analisis univariate dan analisis biva-
riate. Analisa univariat dalam penelitian
ini menggunakan program sistem
komputerisasi, dengan menggunakan 100%
statistik sederhana yaitu prosentase dan
80%
distribusi frekuensi.
Sedangkan analisis bivariate 60%
1.05% 69.47%25.26% 4.21%
data yang didapat dianalisa dengan
menggunakan uji statistik Chi-Square 40%
(x2). Namun syarat uji Chi-Square
20%
tidak memenuhi karena sel yang nilai
ekspektasinya < 5 lebih dari 20% yaitu 0%
50,0% sehingga dilakukan penggabungan Gizi Gizi Gizi Gizi
Status Gizi
sel untuk dilakukan uji Chi-Square Balita
Lebih Baik Kurang Buruk
kembali.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Grafik 1 dapat diketahui


bahwa status gizi balita mayoritas
Diagram. 1. mempunyai status gizi yang baik yaitu
Tingkat Pengetahuan Ibu 69,47%, sedangkan gizi kurang
menempati urutan kedua yaitu 25,26%.
Pengetahuan

Baik Kurang

45%
55%

Tabel 1.Tabel Silang Penggabungan


Sel Tingkat Pengetahuandengan Status
Gizi di Wilayah Puskesmas Gajah 1
Demak

Berdasarkan diagram 1 Status Gizi Balita ρ


dapat diketahui bahwa Pengeta juml
X2
huan kura Bai ah
mayoritas pengetahuan ibu ng %
k
% value
tentang gizi balita baik
yaitu sebesar 55 % se- Kurang 19 45,23 23 54,76 42
7,692 0,006
dangkan 45 % mempunyai Baik 9 16,98 44 83,01 53
pengetahuan yang kurang. Jumlah 28 29,47 67 70,5 95

23
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6. No. 13, Oktober 2017 ISSN.2089-7669

Berdasarkan Tabel diatas dapat ibu memiliki keterikatan yang lebih


diketahui bahwa ibu dengan penge- dengan anaknya. Ia lebih sering
tahuan baik mayoritas memiliki balita bersama dengan anaknya dibandingkan
dengan status gizi baik yaitu 83,01% dengan anggota keluarga sehingga ibu
lebih banyak dibandingkan dengan ibu tahu persis kebutuhan gizi balita. Ibu
berpengetahuan kurangyaitu 54,76%. dengan tingkat pengetahuan yang baik
Hasil analisis dengan chi square akan menghasilkan anak berstatus gizi
diperoleh hasil signifikansi p value = baik juga karena pemahaman dan
0,006, karena p value< 0,05 maka pengetahuan ibu telahd iaplikasikan
secara statistik ada hubungan yang dalam perilaku pemberian makanan
signifikan antara tingkat pengetahuan bergizi bagi balita.
ibu tentang gizi balita dengan status Faktor yang dapat mempenga-
gizi balita. ruhi status gizi pada balita adalah
Berdasarkan penelitian didapat- asupan makanan pada anak dan
kan 53 responden (55%) memiliki penyakit infeksi yang merupakan pe-
tingkat pengetahuan baik . Hal tersebut nyebab langsung, sedangkan penyebab
menunjukkan bahwa mayoritas res- tidak langsungnya adalah persediaan
ponden memiliki pengetahuan yang makanan dirumah, pengetahuan, pola
baik tentang kebutuhan gizi balita. pengasuhan anak, pelayanan kesehatan
Berdasarkan kenyataan di lapangan, dan kesehatan lingkungan serta kemis-
ibu dengan pengetahuan baik mengenai kinan. Pengetahuan dalam penelitian
kebutuhan gizi balita cenderung ini adalah pemahaman ibu balita
memiliki anak yang berstatus gizi baik tentang kebutuhan gizi balita meliputi
pula. Hal ini berkaitan dengan pema- pengertian zat gizi, macam-macam,
haman ibu tentang manfaat dan fungsi manfaat dan tanda kekurangan gizi.
makanan bergizi bagi pertumbuhan dan Secara proporsi menunjukkan ibu ber-
perkembangan balitanya. Pengetahuan pengetahuan baik mayoritas memiliki
yang didasari dengan pemahaman yang balita dengan gizi baik yaitu 83,01%
tepat akan menumbuhkan perilaku baru lebih banyak dibandingkan ibu dengan
yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengetahuan kurang yaitu 54,76%.
penelitian dapat dijelaskan bahwa Tingkat pengetahuan ibu tentang
sebagian besar responden mempunyai gizi balita sangat mempengaruhi kea-
balita dengan gizi baik yaitu sebanyak daan gizi balita tersebut karena ibu
66 orang (69,47%), gizi kurang adalah seorang yang paling besar
sebanyak 24 responden (25,26%), gizi keterikatannya terhadap anak. Keber-
buruk sebanyak 4 responden (4,21%) samaan ibu dengan anaknya lebih besar
sedangkan responden yang mempunyai dibandingkan dengan anggota keluarga
balita dengan gizi lebih hanya 1 orang yang lain sehingga lebih mengerti
(1,05%). segala kebutuhan yang dibutuhkan
Menurut Supariasa (2012; h.18), anak. Pengetahuan yang dimiliki ibu
status gizi adalah ekspresi dari keadaan menjadi kunci utama kebutuhan gizi
keseimbangan dalam bentuk variabel balita terpenuhi. Pengetahuan yang
tertentu atau perwujudan dari nutriture didasari dengan pemahaman yang baik
dalam bentuk variabel tertentu. Status dapat menumbuhkan perilaku baru
gizi balita sangat dipengaruhi oleh yang baik pula. Pengetahuan ibu ten-
tingkat pengetahuan seorang ibu karena tang kebutuhan gizi yang dipahami

24
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6. No. 13, Oktober 2017 ISSN.2089-7669

dengan baik akan diiringi dengan Kesehatan Masyarakat. Jakarta


perilaku pemberian makanan bergizi : PT. Rajagrafindo Persada.
bagi balita. Pengetahuan bisa didapat Hernawati, I. Pencegahan Dan Penang-
dari informasi berbagai media seperti gulangan Gizi Buruk dalam
TV, radio atau surat kabar seperti Seminar Nasional Hari Pangan
halnya dalam penelitian ini. ibu men- Sedunia XXVII Du-kungan
dapatkan informasi tentang kebutuhan Teknologi Untuk Me-
gizi balita dari penyuluhan yang ningkatkan Produk Pangan He-
diberikan puskesmas setiap pelaksanaan wani Dalam Rangka Peme-
program posyandu .Informasi ini me- nuhan Gizi Masyarakat. 7 April
ningkatkan pengetahuan yang diiringi 2013
dengan perilaku baru dalam pemberian
Irianto, Waluyo. 2007. Gizi dan Pola
makanan bergizi bagi balita sehingga
Hidup Sehat. Bandung: Yrama
status gizi pun menjadi baik.
Widya.
Pendapat ini didukung oleh
teori menurut Simanulang (2010) bah- Istiany A, Rusilanti. 2013. Gizi
wa informasi juga akan memberikan Terapan. Bandung: PT. Remaja
pengaruh pada pengetahuan seseorang. Rosdakarya.
Meskipun seseorang memiliki pend- Marimbi H. 2010. Tumbuh Kembang,
dikan rendah tetapi jika ia men- Status Gizi dan Imunisasi Dasar
dapatkan info yang baik dari berbagai Pada Balita.Yogyakarta: Nuha
media seperti TV, radio atau surat Medika.
kabar makalah itu akan dapat mening-
katkan pengetahuan seseorang. Merryana A. 2012. Peran Gizi dalam
Siklus Kehidupan. Jakarta:
SIMPULAN Kharisma Putra Utama.
Berdasarkan hasil penelitian dan Proverawati, Kusumawati. 2010. Ilmu
pembahasan dapat ditarik kesimpulan : Gizi Untuk Keperawatan dan
mayoritas responden mempunyai Gizi Kesehatan. Yogyakarta:
pengetahuan yang baik tentang gizi Nuha Medika.
Balita, Status gizi Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Gajah 1 mayoritas Riyanto A. 2009. Pengolahan dan
berstatus Gizi baik. Hasil analisis Analisis Data Kesehatan.
dengan chi square diperoleh hasil Yogyakarta: Nuha Medika.
signifikansi p value = 0,006, karena p Santoso S, Rianti. 2009. Kesehatan dan
value< 0,05 maka secara statistik ada Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
hubungan yang signifikan antara Simanullang, Sari dewi. 2010.
tingkat pengetahuan ibu tentang gizi Hubungan antara tingkat Pengetahuan
balita dengan status gizi balita. Suami tentang Perawatan Kehamilan
Diklinik Bersalin Mariani Medan. 30
DAFTAR PUSTAKA September 2011.
Departemen Gizi dan Kesehatan Supariasa, dkk. 2012. Penilaian Status
Masyarakat UI. 2011. Gizi dan Gizi. Jakarta: EGC.

25

You might also like