Professional Documents
Culture Documents
245
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 2 Desember 2018, Sup 1
http://ojs.lppmmethodistmedan.net
246
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 2 Desember 2018, Sup 1
http://ojs.lppmmethodistmedan.net
Eksklusi adalah Ibu yang sedang dalam keadaan Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
sakit. Ibu yang tidak dapat membaca dan menulis. Ibu responden penelitian terbanyak adalah Ibu Rumah
yang bekerja sebagai tenaga kesehatan. Ibu yang Tangga dengan jumlah 56 orang (75%) dan yang
tidak bersedia menjadi responden. paling sedikit adalah ibu yang berkarir atau ibu yang
memiliki pekerjaan dengan jumlah 19 orang (25%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Helvetia Berdasarkan Pendidikan
Medan yang merupakan Puskesmas tipe rawat inap Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
yang terletak di Jalan Kemuning Perumnas Helvetia, SD 2 3
kecamatan Medan Helvetia, kotamadya Medan, SMP 11 15
provinsi Sumatera Utara.Wilayah kerja puskesmas ini SMA/SMK 39 52
Perguruan Tinggi 23 30
mencakup 7 kelurahan yaitu Kelurahan Helvetia, Total 75 100
Kelurahan Helvetia Timur, Kelurahan Helvetia
Tengah, Kelurahan Sei Sikambing CII, Kelurahan Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
Dwikora, Kelurahan Cinta Damai dan Kelurahan responden penelitian terbanyak mempunyai
Tanjung Gusta. pendidikan terakhir SMA / SMK dengan jumlah 39
Di Puskesmas Helvetia terdapat beberapa petugas orang (52%) dan yang paling sedikit mempunyai
kesehatan, yaitu 6 orang dokter umum, 3 orang dokter pendidikan terakhir SD dengan jumlah 2 orang (3%).
gigi, 1 orang spesialis orthodonti, 4 orangperawat, 2
orang apoteker, 4 orang petugas kesehatan Tabel 4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
Tingkat Frekuensi Persen
masyarakat (PKM), 1 orang tata usaha, 2 orang ahli Pengetahuan (n) (%)
gizi. Dan terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruangan Baik 68 91
kepala puskesmas, ruangan kartu dan administrasi, Cukup 7 9
ruangan tata usaha, poli umum, poli gigi, poli anak, Kurang 0 0
Total 75 100
ruangan kesehatan lingkungan/sanitasi dan DBD,
laboratorium, poli paru dan ruangan gizi. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
Responden yang menjadi sampel penelitian adalah responden yang memiliki pengetahuan baik adalah
ibu-ibu yang memiliki anak yang datang ke sebanyak 68 orang (91%), pengetahuan cukup
Puskesmas Helvetia dengan jumlah sampel yang telah sebanyak 7 orang (9%).
ditetapkan adalah sebanyak 75 responden.Besar
sampel yang diambil sebanyak 30% dari populasi Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Responden
(dimana populasi penelitian berjumlah 250 orang) Berdasarkan Usia
Baik Cukup Kurang Total
dan dengan teknik pengambilan sampel secara quota
Umur n % n % n % n %
sampling.Karakteristik responden meliputi usia, 19 - 25 11 100 0 0 0 0 11 15
pekerjaan dan pendidikan terakhir. 26 - 32 24 92 2 7 0 0 26 35
33 - 39 14 93 1 6 0 0 15 20
Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden 40 - 46 7 70 3 30 0 0 10 13
Berdasarkan Usia 47 - 53 8 88 1 11 0 0 9 12
Usia (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%) > 53 4 100 0 0 0 0 4 5
19 – 25 11 15 Total 68 91 7 9 0 0 75 100
26 – 32 26 35
33 – 39 15 20 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa responden
40 – 46 10 13
47 – 53 9 12
yang memiliki pengetahuan baik terbanyakterdapat
> 53 4 5 pada kelompok usia 19-25 tahun (100%) dan
Total 75 100 kelompok usia >53 tahun (100%). Responden dengan
pengetahuan cukup terbanyak terdapat pada
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa kelompok usia 40-46 tahun (30%).
responden dengan kelompok usia terbanyak adalah
antara 26-32 tahun dengan jumlah 26 orang (35%) Tabel 6 Distribusi Pengetahuan Responden
dan kelompok usia paling sedikit adalah usia > 53 Berdasarkan Pekerjaan
tahun dengan jumlah 4 orang (5%). Baik Cukup Kurang Total
Pekerjaan n % n % n % n %
Tabel 2 Distribusi Karateristik Responden Ibu Rumah 51 91 5 8 0 0 56 75
Berdasarkan Pekerjaan Tangga
Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%) Ibu yang 17 89 2 10 0 0 19 25
Ibu Rumah Tangga 56 75 berkarir
Ibu yang berkarir 19 25 Total 68 91 7 9 0 0 75 100
Total 75 100
247
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 2 Desember 2018, Sup 1
http://ojs.lppmmethodistmedan.net
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa Lanjutan Tabel 8 Kompilasi Karakteristik Responden
responden yang memiliki pengetahuan baik terbanyak Usia Pekerjaan Pendidikan Pengetahuan
terdapat pada Ibu Rumah Tangga (91%).Responden Baik Cukup Kurang
(n) (n) (n)
dengan pengetahuan cukup terbanyak terdapat pada 47-53 IRT SD 1 - -
Ibu yang berkarir (10%). tahun SMP 2 - -
SMA/SMK 3 1 -
Tabel 7 Distribusi Pengetahuan Responden PT - - -
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu berkarir SD - - -
Pendidikan Baik Cukup Kurang Total SMP - - -
n % n % n % n % SMA/SMK - - -
SD 2 100 0 0 0 0 2 3 PT 2 - -
SMP 11 100 0 0 0 0 11 1 > 53 IRT SD - - -
5 tahun SMP - - -
SMA / SMK 32 82 7 17 0 0 39 5 SMA/SMK - - -
2 PT 1 - -
Perguruan Tinggi 23 100 0 0 0 0 23 3
Ibu berkarir SD - - -
0
SMP - - -
Total 68 91 7 9 0 0 75 1
SMA/SMK 1 - -
00
PT 2 - -
Berdasarkan gambar 4.8dapat dilihat bahwa
responden yang memiliki pengetahuan baik terbanyak Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
adalah berpendidikan terakhir SD (100%), SMP Responden
(100%) dan Perguruan Tinggi (100%).Responden Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu di
dengan pengetahuan cukup terbanyak terdapat pada wilayah Puskesmas Helvetia Medan sudah memiliki
yang berpendidikan terakhir SMA/SMK (9%). tingkat pengetahuan yang baik terhadap penyakit
Demam Berdarah Dengue.Hal ini disebabkan karena
Tabel 8 Kompilasi Karakteristik Responden ibu di wilayah Puskesmas Helvetia Medan telah
Usia Pekerjaan Pendidikan Pengetahuan
mendapat informasi tentang penyakit demam
Baik Cukup Kurang
(n) (n) (n) berdarah dengue melalui penyuluhan atau
19-25 IRT SD - - - berdasarkan pengalaman ibu dan lingkungan
tahun SMP 2 - - sekitarnya tentang penyakit ini.
SMA/SMK 6 - - Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan
PT - - - merupakan hasil tahu seseorang dan terjadi setelah
Ibu berkarir SD - - -
SMP - - - seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
SMA/SMK 1 - - objek tertentu.Semakin banyak yang dilihat dan
PT 2 - - didengar seseorang, maka semakin tinggi
26-32 IRT SD 1 - - pengetahuannya.
tahun SMP 3 - - Hal ini sejalan dengan pendapat Sigalingging
SMA/SMK 8 2 -
PT 6 - -
(2011), bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari
Ibu berkarir SD - - - pengalaman (yang dilihatdandidengar), sehingga
SMP - - - semakin banyak pengalaman yang dilihat dan di
SMA/SMK 1 - - dengar seseorang maka semakin tinggi tingkat
PT 6 - - pengetahuan yang dimilikinya.
33-39 IRT SD - - -
tahun
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
SMP 3 - -
SMA/SMK 7 1 - yang dilakukan Mudzakkir (2011) dimanadari 91
PT 3 - - responden terdapat 69 responden (75,8%)
Ibu berkarir SD - - - berpengetahuan kurang, 16 responden
SMP - - - berpengetahuan cukup (17,6%) dan 6 responden
SMA/SMK 1 - - berpengetahuan baik (6,6%). Dimana berdasarkan
PT - - -
40-46 IRT SD - - -
penelitian tersebut, mayoritas pendidikan terakhir
tahun SMP 1 1 - responden adalah SD, mayoritas usia adalah 31-40
SMA/SMK 5 - - tahun dan mayoritas pekerjaan adalah petani.
PT - - - Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan karena
Ibu berkarir SD - - - pencapaian pengetahuan (kategori baik, cukup dan
SMP - - -
SMA/SMK - 2 -
kurang) dipengaruhi oleh beberapa factor
PT 1 - - pengetahuanya itu tingkat pendidikan, pekerjaan,
usia, lingkungan sekitar, pengalaman, sertabagaimana
seorang individu memperoleh suatu informasi.
248
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 2 Desember 2018, Sup 1
http://ojs.lppmmethodistmedan.net
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan melalui lingkungan tempat kerja, relasi dan
Responden Berdasarkan Usia lingkungan sosial di sekitar tempat kerja.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa
responden yang memiliki pengetahuan baik terbanyak Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
terdapat pada kelompok usia 19-25 tahun (100%) Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
dan> 53 tahun (100%). Responden dengan kelompok Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian
usia> 53 tahun pada penelitian ini sudah memiliki besar responden sudah memiliki pengetahuan baik
pengetahuan yang baik tentang penyakit DBD, hal ini yaitu responden berpendidikan terakhir SD (100%),
sesuai dengan pendapat Mubarak (2011), yang SMP (100%) dan Perguruan Tinggi (100%).
mengatakan bahwa umur dapat mempengaruhi Menurut Rumajar (2014), pendidikan mempunyai
pengetahuan seseorang. Dimana semakin cukup peranan yang cukup besar dalam pengembangan
umur, taraf berpikir seseorang menjadi semakin pengetahuan. Tingkat pendidikan dapat
matang dan dewasa terutama dalam menerima mempengaruhi pola piker dan daya cerna seseorang
informasi. terhadap informasi yang diterima. Semakin tinggi
Namun menurut pendapat Harmani (2013), perlu tingkat pendidikan seseorang ,semakin tinggi pula
ditekankan bahwa seorang yang berumur lebih tua informasi yang dapat diserap dan tingginya informasi
tidak mutlak memiliki pengetahuan yang lebih tinggi yang diserap mempengaruhi tingkat pengetahuannya.
dibandingkan dengan seseorang yang lebih muda. Namun menurut pendapat Harmani (2013),
Karena dengan pengaruh beberapa factor seperti pendidikan formal pada dasarnya hanya akan
sering mendapatkan informasi tentang penyakit DBD memberikan kemampuan kepada seseorang untuk
dari media maupun melalui penyuluhan serta berpikir rasional dan objektif dalam menghadapi
pengalaman terhadap penyakit DBD, makausia yang masalah termasuk yang berkaitan dengan
masih muda pun dapat berpengetahuan lebih baik. penyakit.Namun walaupun pendidikan formal
Pendapat ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa responden yang satu dengan yang lain sama, tetapi
kelompok usia 19-25 tahun juga berpengetahuan baik tingkat kecerdasan, pengetahuan, persepsi dan
(100%). motivasi tiap responden berbeda .Jadi responden
dengan pendidikan terakhir SD dan SMP pun dapat
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan berpengetahuan baik.
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa KESIMPULAN
responden yang memiliki pengetahuan baik sebagian
besar adalah Ibu Rumah Tangga (91%). Menurut Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Harmani (2013) sebagai ibu yang tidak berkerja atau mengenai pengetahuan ibu tentang penyakit Demam
ibu rumah tangga tentunya mempunyai kesempatan Berdarah Dengue di Puskesmas Helvetia, makadapat
lebih banyak dalam mengurus rumah tangga termasuk disimpulkan sebagai berikut :
melakukan kegiatan kebersihan rumah yang 1) Pengetahuan ibu tentang penyakit demam
diharapkan dapat mengurangi dan mencegah penyakit berdarah dengue di Puskesmas Helvetia Medan
DBD. dari total 75 sampel dikategorikan
Pendapat ini didukung oleh Pujiyanti (2011) yang berpengetahuan baik (91%).
mengatakan bahwa upaya pemberantasan penyakit, 2) Berdasarkan karakteristik usia, responden yang
baik itu menyangkut pencegahan, pengobatan, memiliki pengetahuan baik ter banyak terdapat
maupun perawatan selalu melibatkan ibu rumah pada kelompok usia 19-25 tahun (100%) dan
tangga. Di masyarakat, ibu rumah tangga diposisikan kelompok usia> 53 tahun (100%)dan responden
sebagai care giver. Artinya mereka bertugas menjaga, dengan pengetahuan cukup terbanyak terdapat
merawat, mengobati anggota keluarga apabila pada kelompok usia 40-46 tahun (30%).
menderita sakit. 3) Berdasarkan karakteristik pekerjaan, responden
Namun berbeda menurut pendapat Sigarlaki yang memiliki pengetahuan baik terbanyak
(2007) yang mengatakan bahwa jenis pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga (91%), respondenden
responden yang pada umumnya tidak bekerja (Ibu dan pengetahuan cukup terbanyak adalah Ibu
Rumah Tangga) dan sehari-hari hanya berada di yang berkarir (10%)
lingkungan rumah, keadaan ini akan berefek pada 4) Berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir,
wadah sosialisasi responden menjadi terbatas untuk responden yang memiliki pengetahuan baik
mendapatkan informasi. Sumber informasi baru terbanyak berpendidikan terakhir SD (100%),
khususnya mengenai kesehatan dan penyakit akan SMP (100%) dan Perguruan Tinggi (100%),
lebih cepat sampai pada seseorang yang bekerja responden dengan pengetahuan cukup terbanyak
berpendidikan SMA/SMK (17%).
249
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 2 Desember 2018, Sup 1
http://ojs.lppmmethodistmedan.net
250