Professional Documents
Culture Documents
e-ISSN 2502-4175
JUMBO (Jurnal Manajemen, Bisnis,
dan Organisasi)
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JUMBO
Nasrul
nasrul_pdia@yahoo.com
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo
e-ISSN:
2502-4175
Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..
I. PENDAHULUAN
Reformasi keuangan daerah telah terjadi ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22, Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25, Tahun1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintahan Pusat dan Daerah. Salah satu semangat reformasi keuangan daerah adalah dilakukannya
pertanggungjawaban keuangan oleh pemerintah daerah dan penilaian kinerja keuangan daerah agar dapat
diketahui sejauh mana pemerintah daerah mampu melaksanakan keuangannya.
BPKP telah mengembangkan aplikasi SIMDA untuk pemerintah daerah yang merupakan program
aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi yang nantinya akan
digunakan untuk pengambilan keputusan dalam berbagai hal di sektor pemerintahan. Aplikasi SIMDA
(Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah) digunakan sebagai alat untuk mengontrol berbagai
aktifitas yang terjadi pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan sebagai bahan untuk
membuat laporan keuangan. Aplikasi SIMDA ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang memberikan kewajiban
yang jelas dan tegas bagi setiap entitas pelaporan dalam hal ini adalah pemerintah daerah, untuk
memberikan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah dalam suatu periode tertentu.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih di masa sekarang mengharuskan
pemerintah untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut dalam mencapai tujuannya. Sehingga
membuat organisasi sektor publik menciptakan strategi dan inovasi untuk tercapainya tujuan pemerintah.
Salah satu teknologi yang digunakan oleh BPKAD Kabupaten Konawe Utara adalah program aplikasi
komputer Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang dikembangkan oleh BPKP, meliputi
SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik Daerah (BMD), SIMDA Gaji, merupakan teknologi sistem
informasi yang digunakan oleh banyak pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah. Menurut
Djaja dalam Budiman dan Arza (2013) aplikasi SIMDA merupakan aplikasi database pengelola
keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) guna menghasilkan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) agar pekerjaan dapat terintegrasi, efisien, cepat, dan akurat.
Pada kenyataannya khusus di Pemerintah Kabupaten Konawe Utara laporan keuangan yang
seharusnya dapat menyajikan informasi yang akurat,tepat waktu, relevan, dan berkualitas sehingga dapat
dipercaya berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data transaksi yang dicatat oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan tidak dapat diyakini kewajarannya oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) pada pemerikasaan LKPD Tahun 2015. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) Kabupaten Konawe Utara berturut turut selama dua tahun yaitu dari tahun 2013 dan tahun 2014
mendapatkan opini BPK yaitu wajar dengan pengecualian namun pada Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Tahun 2015 mendapatkan opini dari Auditor Pemerintah dalam hal ini Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) dengan opini tidak wajar.
Selain penggunaan sistem informasi manajemen yang baik, maka salah satu yang dapat
meningkatkan kinerja pegawai terutama pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Kabupaten Konawe Utara adalah kepuasan kerja pegawai terutama pegawai Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Konawe Utara.
Suharjo (2010:222). Kepuasan adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman
kerja seseorang. Menurut Rivai (2010:475) kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan
seseorang atas perasaan sikapnya senang/tidak senang, puas/tidak puas dalam bekerja.
Fenomena yang terjadi pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten
Konawe Utara yang berkaitan dengan kepuasan khususnya rekan kerja menjadi permasalahan yang tidak
mendapatkan perhatian yang serius dimana antara rekan kerja yang disiplin dan rekan kerja yang malas
tidak mendapatkan sistem sanksi sesuai dengan ketentuan sehingga menyebabkan pegawai rajin tidak
memiliki semangat kerja bahkan cendung ikut malas dalam bekerja karena memiliki rekan kerja yang
malas tapi tidak mendapatkan teguran bahkan sanksi apapun dari pimpinan. Demikian pula dengan sistem
supervisi yang tidak efektif dengan tidak menerapkan sistem absensi kehadiran pegawai secara ketat,
sedangkan jenis pekerjaan BPKAD Kabupaten Konawe Utara adalah jenis pekerjaan yang sangat
membutuhkan kualitas pegawai yang cukup memadai.
a. Menyediakan data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik dari aspek keuangan, asset
daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk
penilaian kinerja instansi pemerintah daerah.
b. Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah
daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
c. Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi
informasi yang lebih baik.
d. Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.
Basis Akrual
Menurut PSAP 01 Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksidan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar. Menurut Cudia (2008) metode akrual mencatat pendapatan dan beban dalam
satu periode akuntansi dimana dengan mempertimbangkan saat diperoleh dan terjadi. Hara (2006)
mengemukakan bahwa basis akrual adalah metode akuntansi superior untuk sumber ekonomi pada
beberapa organisasi. Hasil basis akrual dalam pengukuran akuntansi berdasarkan substansi dan kejadian,
bukan ketika kas diterima atau dibayarkan, disamping itu juga meningkatkan relevansi, netralitas,
timelines, completeness, comparability.
Lundqvist (2003) Basis akrual adalah basis akuntansi dimana transaksi dan peristiwa lain dicatat
ketika terjadi (dan tidak hanya ketika kas tau ekuivalennya diterima atau dibayarkan). Oleh karena itu,
transaksi dan peristiwa dicatat dalam arsip akuntansi dan dituangkan dalam laporan keuangan periode
yang bersangkutan. Unsur-Unsur akuntansi akrual adalah asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya.
(IFAC, Glossary of Defined Terms).
yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat
menciptakan frustasi dan perasaan gagal;
3. Rekan kerja. Bagi kebanyakan pegawai kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh
karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung
menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat;
4. Promosi pekerjaan. Promosi terjadi pada saat seorang pegawai berpindah dari suatu pekerjaan ke
posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat
dipromosikan pegawai umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan
tanggung jawab. Sebagian besar pegawai merasa positif karena dipromosikan. Promosi
memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian pegawai setinggi
mungkin;
5. Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan
pegawai secara langsung dan mempengaruhi pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya
karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan
bawahan.
Hubungan antara variabel system informasi manajemen, kepuasan kerja, dan kinerja pegawai
Peningkatan pemanfaatan system informasi manajemen dan kepuasan kerja dapat meningkatkan
kinerja pegawai. Hubungan tersebut dapat nyatakan dalam suatu kerangka konseptual berikut ini.
Berdasarkan hasil kajian teoritis dan empiris diketahui bahwa sistem informasi manajemen dan
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu maka hipotesis dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H1. Sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil kajian teoritis dan empiris diketahui bahwa sistem informasi manajemen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu maka hipotesis dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil kajian teoritis dan empiris diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
sensus atau sampling jenuh, yaitu mengambil semua populasi menjadi sampel dengan alasan karena
sedikitnya jumlah populasi. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, dan selanjutnya dianalisis
dengan alat analisis regresi linear berganda.
Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorof Smirnof terlihat sig untuk dua sisi diperoleh nilai
signifikan variabel Sistem informasi manajemen sebesar 0,105 untuk variabel kepuasan kerja sebesar
0,353 dan variabel kinerja pegawaisebesar 0,503. Nilai signifikansi dari masing masing variabel > 0,05
yang berarti bahwa Ho diterima atau dari data masing-masing variabel berdistribusi normal.
Dengan demikian berdasarkan hasil uji normalitas diatas menunjukan bahwa ketiga variabel
dalam penelitian ini baik sistem informasi manajemen (X.1), variabel kepuasan kerja (X.2) maupun
variabel kinerja pegawai (Y) memiliki distribusi data yang normal. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa data dalam penelitian ini dapat mewakili populasi sehingga hasil analisis dan kesimpulan data
dalam penelitian dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.
Uji Linearitas
Tabel 1. Anova Tabel uji linearitas sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja terhadap kinerja
pegawai BPKAD.
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.233 2 95.116 7.880 .002a
Residual 8.907 41 12.071
Total 13.139 43
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Sistem Informasi Manajemen
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 7,880 yang mana lebih
besar dari nilai Ftabel(df1=2; df2=41; α=0,05) sebesar 3,23, atau dapat dilihat pula dari nilai Sig.(0,002) < α (0,05)
sehingga H0 ditolak. Ini berarti bahwa model regresi linear yang terbentuk pada penelitian ini bersifat
signifikan.
Tabel 2. Anova Tabel Uji Linearitas Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja Pegawai
BPKAD.
Berdasarkan hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (183,493) > Ftabel (4,07), maka
H0 ditolak dan begitu pula dilihat pada nilai Sig. (0,000) < α (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti
bahwa model linear yang terbentuk antara variabel Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja
Pegawai adalah bersifat signifikan.
Hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (58,744) > Ftabel (4,07), maka H0 ditolak dan
begitu pula dilihat pada nilai Sig. (0,008) < α (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa model linear
yang terbentuk antara variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai adalah bersifat signifikan.
Uji Korelasi
1. Korelasi antara Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Kinerja Pegawai
BPKAD.
Tabel 4. Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .719a .840 .825 .26677
Predictors: (Constant), Sistem Informasi Manajemen
Dari hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara variabel terikat (Kinerja Pegawai)
dan variabel bebasnya (Sistem Informasi Manajemen) adalah sebesar 0,719 dan nilainya adalah positif.
Hal ini berarti bahwa hubungan yang terjadi memiliki ikatan yang kuat serta memiliki arah yang bersifat
searah, yakni bila nilai variabel Sistem Informasi Manajemen mengalami peningkatan, maka akan diikuti
pula dengan peningkatan nilai variabel Kinerja Pegawai. Begitu pula sebaliknya, bila nilai variabel Sistem
Informasi Manajemen mengalami penurunan, maka akan diikuti pula dengan penurunan nilai dari
variabel Kinerja Pegawai.
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,840, yang berarti bahwa sebesar 84,0
% perubahan nilai dari variabel terikat (dependen) Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh nilai dari variabel
bebas (independen) Sistem Informasi Manajemen. Sedangkan sisanya 16 % dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang berada di luar kendali penelitian. Dan untuk nilai koefisien determinasi terkoreksi
(Adjusted R Square) memiliki nilai 0,825, yang berarti bahwa keberhasilan penelitian ini dapat dipercaya
sebesar 82,5 %.
Dari hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara variabel terikat (Kinerja
Pegawai) dan variabel bebasnya (Kepuasan Kerja) adalah sebesar 0,821 dan nilainya adalah positif. Hal
ini berarti bahwa hubungan yang terjadi memiliki ikatan yang sangat kuat serta memiliki arah yang
bersifat searah, yakni bila nilai variabel (Kepuasan Kerja mengalami peningkatan, maka akan diikuti pula
dengan peningkatan nilai variabel Kinerja Pegawai). Begitu pula sebaliknya, bila nilai variabel (Kepuasan
kerja mengalami penurunan, maka akan diikuti pula dengan penurunan nilai dari variabel kinerja
pegawai).
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,733, yang berarti bahwa sebesar
73,3 % perubahan nilai dari variabel terikat (dependen) Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh nilai dari
variabel bebas (independen) kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 26,7 % dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang berada di luar kendali penelitian. Dan untuk nilai koefisien determinasi terkoreksi (Adjusted R
Square) memiliki nilai 0,810, yang berarti bahwa keberhasilan penelitian ini dapat dipercaya sebesar 81
%.
Uji Regresi
1. Estimasi Koefisien Regresi
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil regresi linear berganda bahwa sistem
informasi manajemen (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja pegawai BPKAD Kabupaten
Konawe Utara sebagai berikut :
Dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi hasil estimasi pada persamaan diatas semua variabel
independen memiliki koefisien bertanda positif, artinya sistem informasi manajemen (X1) dan kepuasan
kerja (X2) terhadap kinerja pegawai BPKAD (Y) bahwa setiap ada kenaikan nilai sistem informasi
manajemen (X1) searah dengan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,204, begitu juga bahwa setiap ada
kenaikan variabel kepuasan kerja (X2) searah dengan peningkatan kinerja pegawai (Y) sebesar 0,162.
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian secara simultan sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja terhadap kinerja
pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.
Nilai F hitung = 7.880 dengan tingkat profitabilitas sig. 0,002, karena tingkat profitabilitasnya
lebih kecil dari 0,005 (0,002˂0,005), ini berarti model regresi yang diperoleh signifikan dan dapat
digunakan untuk menganalisis kinerja pegawai BPKAD (Y) apabila sistem informasi manajemen (X1)
dan kepuasan kerja (X2) diketahui. Dengan kata lain variabel kinerja pegawai (Y) dipengaruhi oleh
sistem informasi manajemen (X1) dan kepuasan kerja (X2). Dengan demikian dapat diputuskan untuk
menolak Ha sehingga Ho diterima, artinya tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi manajemen dan kepuasan kerja secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.
dengan tingkat signifikansi 0,005 sehingga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.
2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara
menunjukan bahwa nilai t hitung variabel kepuasan kerja sebesar 5.075 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,009, sehingga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.
V. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini tidak membedakan responden yang telah mengikuti pelatihan penggunaan system
informasi manajemen dengan responden yang belum pernah mengikuti pelatihan. Oleh karena itu
penelitian selanjutnya dapat mengkaji pengaruh penggunaan system informasi manajemen daerah
keuangan berbasis akrual dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai berdasarkan pegawai yang telah
mengikuti pelatihan dan yang belum mengikuti pelatihan.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pegawai.
2. Sistem informasi manajemen berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.
3. Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Cudia, Cynthia P., 2008. Application of Accrual and Cash Accounting: Implications for Small and
Medium Enterprises in Metro Manila. DLSU Business & Economics Review. 17(1). 23-40
Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kemendragri. 2015. Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah.
Pengertian SIPKD. (http://djkd.kemendagri.go.id/), diakses tanggal 23 Juli2016.
Djadja Sukirman. Et al. 2009. Pemahaman Laporan Keuangan dengan SIMDA Keuangan. Jakarta. Deputi
Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keungan Daerah.
Dominggus Pirade dkk (2013) yang berjudul The Influence Of The Use Of Regional Financial
Management Information System On Officials Performance In Regional Government Of Tana
Toraja Regency.
Edward Lawyer 2009 Sistem Informasi untuk Manajemen Modern: edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani 2002.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE Press.
Hentry Sukmasari 2011, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Insentif, Lingkungan Kerja, Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Semarang.
Johanna Mudjiati 2008, Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Kertahadi 2007, Mengelola Sumber Daya Manusia Jakarta :Yayasan Seima Media.
Lundqvist, K., 2003. Accrual Accounting Regulation in Central Governments A Comparative Study of
Australia, Sweden and the United Kingdom.Statens Kvalitets-
ochkompetensråd/Försvarshögskolan.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Cetakan ke-10. PenerbitAndi: Yogyakarta.
Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006, Human Resource Management, terjemahan, Edisi
Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat.
Marihot T.E. Hariandja 2005, Skill With People, PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan kelima, Jakarta.
Sofyandi, Herman, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Suprapti, W & Pranoto, J 2003, Membangun Kerjasama Tim (Team Building), Cetakan Ketiga, Lembaga
Administasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Sri Handayani 2004, Konsep Administrasi dan Administrasi di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
Tata Sutabri, Kom 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Tafri D. Muhyuzir 2010, Kinerja Manajerial sedisi pertama, Penerbit : BPEE Yogyakarta.
Toha, Muharto & Darmanto. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Tumarni 2009, Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan Penggunaan Nyata Terhadap Kepuasan
Pemakai Laporan Keuangan (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi
Jambi).
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta