You are on page 1of 13

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018, hal.01-13.

e-ISSN 2502-4175
JUMBO (Jurnal Manajemen, Bisnis,
dan Organisasi)
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JUMBO

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DAERAH (SIMDA) KEUANGAN BERBASIS AKRUAL DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (The Effect of Using Accrual Based
Financial Management Information System and Work Satisfaction on Employee
Performance)
Misrawati Madukala
misrawati@gmail.com
Program Studi Ilmu Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Halu Oleo

Nasrul
nasrul_pdia@yahoo.com
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo

Sri Wiyati Maharani


sri_wiyati@yahoo.com
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo

Info Jurnal Abstract


________________
Sejarah Artikel: Effect of the use of accrual-based financial management information
system and work satisfaction on employee performance of the regional
Diterima
financial and asset management agency of konawe utara regency.
11-05-2018 This study aims to find out and examine: (1) effect of accrual-based
Disetujui financial management information system (simda) and work satisfaction on
12-07-2018 the performance of bpkad north konawe district employees, (2) effect of
accrual-based financial management information systems (simda) on the
Dipublikasikan performance of bpkad employees in north kawe regency, (3) effect of job
07-08-2018 satisfaction on the performance of bpkad north konawe district
________________ employees.This study used a sample of 44 respondents. The analysis technique
Keywords: used is descriptive statistical analysis techniques and inferential statistics. The
analysis used is multiple linear regression using the spss program package
management
ver. 23.0
information system,
The results showed that: (1) the use of accrual-based financial
work satisfaction,
regional management information system (simda) and work satisfaction had a
performance of staff
significant effect on the performance of bpkad north konawe district
_________________
employees, (2) the use of accrual-based financial regional management
Klasifikasi JEL: information (simda) systems had a significant effect on performance bpkad
H10, H11 north konawe district employee, (3) work satisfaction has a significant effect
on the performance of bpkad north konawe district employees.

e-ISSN:
2502-4175
Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

I. PENDAHULUAN

Reformasi keuangan daerah telah terjadi ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22, Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25, Tahun1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintahan Pusat dan Daerah. Salah satu semangat reformasi keuangan daerah adalah dilakukannya
pertanggungjawaban keuangan oleh pemerintah daerah dan penilaian kinerja keuangan daerah agar dapat
diketahui sejauh mana pemerintah daerah mampu melaksanakan keuangannya.
BPKP telah mengembangkan aplikasi SIMDA untuk pemerintah daerah yang merupakan program
aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi yang nantinya akan
digunakan untuk pengambilan keputusan dalam berbagai hal di sektor pemerintahan. Aplikasi SIMDA
(Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah) digunakan sebagai alat untuk mengontrol berbagai
aktifitas yang terjadi pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan sebagai bahan untuk
membuat laporan keuangan. Aplikasi SIMDA ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang memberikan kewajiban
yang jelas dan tegas bagi setiap entitas pelaporan dalam hal ini adalah pemerintah daerah, untuk
memberikan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah dalam suatu periode tertentu.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih di masa sekarang mengharuskan
pemerintah untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut dalam mencapai tujuannya. Sehingga
membuat organisasi sektor publik menciptakan strategi dan inovasi untuk tercapainya tujuan pemerintah.
Salah satu teknologi yang digunakan oleh BPKAD Kabupaten Konawe Utara adalah program aplikasi
komputer Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang dikembangkan oleh BPKP, meliputi
SIMDA Keuangan, SIMDA Barang Milik Daerah (BMD), SIMDA Gaji, merupakan teknologi sistem
informasi yang digunakan oleh banyak pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah. Menurut
Djaja dalam Budiman dan Arza (2013) aplikasi SIMDA merupakan aplikasi database pengelola
keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) guna menghasilkan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) agar pekerjaan dapat terintegrasi, efisien, cepat, dan akurat.
Pada kenyataannya khusus di Pemerintah Kabupaten Konawe Utara laporan keuangan yang
seharusnya dapat menyajikan informasi yang akurat,tepat waktu, relevan, dan berkualitas sehingga dapat
dipercaya berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data transaksi yang dicatat oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan tidak dapat diyakini kewajarannya oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) pada pemerikasaan LKPD Tahun 2015. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) Kabupaten Konawe Utara berturut turut selama dua tahun yaitu dari tahun 2013 dan tahun 2014
mendapatkan opini BPK yaitu wajar dengan pengecualian namun pada Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Tahun 2015 mendapatkan opini dari Auditor Pemerintah dalam hal ini Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) dengan opini tidak wajar.
Selain penggunaan sistem informasi manajemen yang baik, maka salah satu yang dapat
meningkatkan kinerja pegawai terutama pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Kabupaten Konawe Utara adalah kepuasan kerja pegawai terutama pegawai Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Konawe Utara.
Suharjo (2010:222). Kepuasan adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman
kerja seseorang. Menurut Rivai (2010:475) kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan
seseorang atas perasaan sikapnya senang/tidak senang, puas/tidak puas dalam bekerja.
Fenomena yang terjadi pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten
Konawe Utara yang berkaitan dengan kepuasan khususnya rekan kerja menjadi permasalahan yang tidak
mendapatkan perhatian yang serius dimana antara rekan kerja yang disiplin dan rekan kerja yang malas
tidak mendapatkan sistem sanksi sesuai dengan ketentuan sehingga menyebabkan pegawai rajin tidak
memiliki semangat kerja bahkan cendung ikut malas dalam bekerja karena memiliki rekan kerja yang
malas tapi tidak mendapatkan teguran bahkan sanksi apapun dari pimpinan. Demikian pula dengan sistem
supervisi yang tidak efektif dengan tidak menerapkan sistem absensi kehadiran pegawai secara ketat,
sedangkan jenis pekerjaan BPKAD Kabupaten Konawe Utara adalah jenis pekerjaan yang sangat
membutuhkan kualitas pegawai yang cukup memadai.

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 2


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

II. TINJAUAN LITERATUR

Devinisi Sistem Informasi Manajemen (SIMDA)


Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk
mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem
informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
SIMDA ini merupakan sebuah aplikasi sistem informasi keuangan daerah yang dirancang oleh
Badan Pengelola Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Permendagri
tersebut menjelaskan siklus keuangan daerah mulai dari tahapan perencanaan, penganggaran,
penatausahaan serta akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan daerah. Aplikasi SIMDA merupakan
alat yang dikembangkan dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan
secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penggunaan
aplikasi ini sangat diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan
keuangan daerah dengan baik dan menyajikan laporan keuangan dengan wajar, mengingat banyaknya
peraturan perundang-undangan yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Program aplikasi
SIMDA ini dimaksudkan untuk membantu pengelolaan keuangan daerah baik di tingkat SKPKD (sebagai
entitas pelaporan), maupun ditingkat SKPD (entitas akuntansi). Dengan adanya program ini diharapkan
dapat memberi manfaat lebih kepada pemerintah daerah terutama dalam penyusunan anggaran.

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)


Aplikasi SIMDA merupakan aplikasi untuk pemerintahan, dikembangkan oleh BPKP yang mampu
memberi kemudahan untuk meningkatkan kinerja dan informasi secara cepat mengenai fungsi
penganggaran, fungsi penatausahaan keuangan daerah, hingga fungsi akuntansi dan pelaporan. SIMDA
dijadikan pedoman dalam menghasilkan LKPD agar menghasilkan informasi yang komprehensif, serta
agar transaksi terjamin, hemat waktu, dan efisien. Aplikasi ini menggunakan teknologi multiuser dan
teknologi client/server, dari penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban
keuangan di SKPD. Budiman dan Arza (2013) menjelaskan bahwa setiap pengguna aplikasi SIMDA
melakukan log-in, akan diberi user name dan password agar keamanan data terjaga dan terjamin
keamanannya.
Djadja Sukirman (2009) mendefiniskan Aplikasi SIMDA sebagai Aplikasi SIMDA adalah aplikasi
yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dimana tujuan dari
pengembangan aplikasi ini adalah untuk mempercepat proses reformasi pengelolaan keuangan daerah.
Hal ini dilatar belakangi oleh langkanya sumber daya manusia di pemerintahan daerah yang memiliki
latar belakang akuntansi, sehingga pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam menyusun laporan
keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Menurut Djadja (2009) Apliksi
SIMDA merupakan suatu program yang dikembangkan dengan menggunkan database. Database
menurut Laudon (2007) merupakan sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara
efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redudansi data.
Aplikasi SIMDA telah terintegrasi mulai dari fungsi penganggaran, fungsi penatausahaan
keuangan daerah, sampai fungsi akuntansi dan pelaporan. Maka dalam setiap implementasi suatu sistem
berbasis komputer, perlu ditunjuk pihak yang berperan sebagai administrator. Administrator mempunyai
fungsi untuk mengelola database, mengelola aplikasi (sotfware) dan hardware. Pada masing - masing
SKPD yang menjadi administrator adalah Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK),
Bendahara Pengeluaran, dan Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK) sebagai pengguna akhir (end
users) dari Aplikasi SIMDA.

Tujuan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIMDA)


Tujuan pengembangan Program Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah adalah :

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 3


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

a. Menyediakan data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik dari aspek keuangan, asset
daerah, kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat digunakan untuk
penilaian kinerja instansi pemerintah daerah.
b. Menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah
daerah. Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
c. Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi
informasi yang lebih baik.
d. Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.

Indikator Sistem Informasi


Pada dasarnya menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Kertahadi (2007) bahwa
sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi tidak memiliki perbedaan yang mendasar.
Kedua hal tersebut dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan dalam organisasi. Sehingga dalam
penelitian ini menggunakan sistem informasi manajemen dengan indikator sebagaimana dijelaskan oleh
Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Kertahadi (2007) tersebut adalah sistem informasi tersebut
harus berkualitas harus akurat, tepat pada waktu dan relevan.
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu,
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang
tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat
ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-
tiap orang berbeda-beda.
4. Berkualitas
Artinya bahwa informasi yang di berikan atau didapatkan tidak simpangsiur, dapat bermanfaat
untuk kemajuan organisasi.

Basis Akrual
Menurut PSAP 01 Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksidan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar. Menurut Cudia (2008) metode akrual mencatat pendapatan dan beban dalam
satu periode akuntansi dimana dengan mempertimbangkan saat diperoleh dan terjadi. Hara (2006)
mengemukakan bahwa basis akrual adalah metode akuntansi superior untuk sumber ekonomi pada
beberapa organisasi. Hasil basis akrual dalam pengukuran akuntansi berdasarkan substansi dan kejadian,
bukan ketika kas diterima atau dibayarkan, disamping itu juga meningkatkan relevansi, netralitas,
timelines, completeness, comparability.
Lundqvist (2003) Basis akrual adalah basis akuntansi dimana transaksi dan peristiwa lain dicatat
ketika terjadi (dan tidak hanya ketika kas tau ekuivalennya diterima atau dibayarkan). Oleh karena itu,
transaksi dan peristiwa dicatat dalam arsip akuntansi dan dituangkan dalam laporan keuangan periode
yang bersangkutan. Unsur-Unsur akuntansi akrual adalah asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya.
(IFAC, Glossary of Defined Terms).

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 4


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

Pengertian Kepuasan Kerja


Ada beberapa pendapat mengenai definisi kepuasan kerja, adalah sebagai berikut :
1. Menurut Marihot Hariandja (2005:290), adalah sejauh mana individu merasakan secara
positif/negatif berbagai macam faktor / dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya. Menurut
Mangkunegara (2007:117), kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong / tidak
menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
2. Menurut Robert L. Mathis & John H. Jakson terjemahan Jimmy Sadeli & Bayu Prawira (2011:98)
mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi
pengalaman kerja seseorang. Menurut Rivai (2010:475) kepuasan kerja merupakan evaluasi yang
menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang/tidak senang, puas/tidak puas dalam
bekerja.
Dalam beberapa definisi terlihat bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan pegawai terhadap
pekerjaannya. Perasaan itu mencerminkan dari persesuaian antara apa yang diharapkan pegawai dengan
apa yang didapatkan pegawai dari pekerjaannya. Dari definisi tersebut, akhirnya dapat diambil suatu
garis besar pengertian bahwa kepuasan kerja adalah pandangan pegawai terhadap pekerjaannya,
mencakup perasaan pegawai & penilaian pegawai terhadap peranan pekerjaan dalam pemenuhan
kebutuhannnya.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja


Menurut Marihot Hariandja (2005:91), faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai
berikut :
1. Gaji. Yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari pelaksanaan kerja apakah
sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil.
2. Pekerjaan itu sendiri. Yaitu Isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang
memuaskan
3. Rekan sekerja. Yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam
pelaksanaan pekerjaan seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat menyenangkan/tidak
menyenangkan.
4. Atasan. Yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah/petunjuk dalam pelaksanaan kerja.
Cara-cara atasan dapat tidak menyenangkan bagi seseorang menyenangkan dan hal ini dapat
mempengaruhi kepuasan kerja.
5. Promosi. Yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan jabatan. Seseorang
dapat merasakan adanya kemungkinan yang besar untuk naik jabatan/tidak. Proses kenaikan
jabatan kurang terbuka, ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.
6. Lingkungan Kerja. Yaitu Lingkungan Fisik & Psikologis. Untuk meningkatkan kepuasan kerja
karyawan, perusahaan harus merespon kebutuhan pegawai dan hal ini sekali lagi secara tidak
langsung telah dilakukan pada berbagai kegiatan manajemen sumber daya manusia seperti
dijelaskan sebelumnya. Namun demikian, tindakan lain masih perlu dilakukan dengan cara yang
disebut peningkatan kualitas kehidupan kerja.

Indikator Kepuasan Kerja


Untuk mengetahui indikator apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja, maka terdapat lima
indikator menurut Luthans (1997 ; 431) yaitu :
1. Pembayaran, seperti gaji dan upah. Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi
yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Bila upah
dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan
standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan;
2. Pekerjaan itu sendiri. pegawai cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi
kesempatan untuk mengunakan kemampuan dan ketrampilannya, kebebasan, dan umpan balik
mengenai betapa baik mereka bekerja. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang. Pekerjaan

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 5


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat
menciptakan frustasi dan perasaan gagal;
3. Rekan kerja. Bagi kebanyakan pegawai kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh
karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung
menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat;
4. Promosi pekerjaan. Promosi terjadi pada saat seorang pegawai berpindah dari suatu pekerjaan ke
posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat
dipromosikan pegawai umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan
tanggung jawab. Sebagian besar pegawai merasa positif karena dipromosikan. Promosi
memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian pegawai setinggi
mungkin;
5. Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan
pegawai secara langsung dan mempengaruhi pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya
karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan
bawahan.

Pengertian Kinerja Pegawai


Menurut Mangkunegara (2005: 9), kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Handoko (2001: 235), penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses
melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai. Kegiatan ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang
pelaksanaan kerja mereka.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja
(kinerja) adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan
dan kinerja organisasi. Disamping itu, juga untuk menentukan pelatihan kerja secara tepat, memberikan
tanggapan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal
promosi jabatan dan penentuan imbalan.
Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi dari
SDM organisasi. Secara spesifik, tujuan dari evaluasi kinerja sebagaimana dikemukakan Agus Sunyoto
dalam Mangkunegara, (2005: 10) adalah :
1. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja.
2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seseorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk
berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang
terdahulu.
3. Memberikan peluang kepada pegawai untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan
meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang.
4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga pegawai termotivasi
untuk berprestasi sesuai dengan potensinya.
5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan,
khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu
diubah.

Hubungan antara variabel system informasi manajemen, kepuasan kerja, dan kinerja pegawai

Peningkatan pemanfaatan system informasi manajemen dan kepuasan kerja dapat meningkatkan
kinerja pegawai. Hubungan tersebut dapat nyatakan dalam suatu kerangka konseptual berikut ini.

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 6


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan hasil kajian teoritis dan empiris diketahui bahwa sistem informasi manajemen dan
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu maka hipotesis dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H1. Sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil kajian teoritis dan empiris diketahui bahwa sistem informasi manajemen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu maka hipotesis dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:

H2. Sistem informasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil kajian teoritis dan empiris diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:

H3. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan penjelasan (explanatory research), artinya penelitian yang menyoroti


pengaruh antara variabel penentu, serta menguji hipotesis yang diajukan, dimana uraiannya mengandung
deskripsi, tetapi tetap berfokus pada hubungan antara variabel (Edi, 2011).
Penelitian ini berlokasi di kompleks perkantoran Kelurahan Wanggudu Kabupaten Konawe Utara.
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan. Alasan pemilihan lokasi
penelitian ini didasarkan pada pertimbangan lokasi yang mudah dikunjungi, kemudahan pencarian data
dan informasi yang dibutuhkan dan efisiensi terhadap kebutuhan waktu yang tersedia.
Sampel penelitian adalah seluruh pegawai Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Kabupaten Konawe Utara yaitu sebanyak 44 orang, Cara pengampilan sampel dilakukan dengan metode

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 7


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

sensus atau sampling jenuh, yaitu mengambil semua populasi menjadi sampel dengan alasan karena
sedikitnya jumlah populasi. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, dan selanjutnya dianalisis
dengan alat analisis regresi linear berganda.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorof Smirnof terlihat sig untuk dua sisi diperoleh nilai
signifikan variabel Sistem informasi manajemen sebesar 0,105 untuk variabel kepuasan kerja sebesar
0,353 dan variabel kinerja pegawaisebesar 0,503. Nilai signifikansi dari masing masing variabel > 0,05
yang berarti bahwa Ho diterima atau dari data masing-masing variabel berdistribusi normal.
Dengan demikian berdasarkan hasil uji normalitas diatas menunjukan bahwa ketiga variabel
dalam penelitian ini baik sistem informasi manajemen (X.1), variabel kepuasan kerja (X.2) maupun
variabel kinerja pegawai (Y) memiliki distribusi data yang normal. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa data dalam penelitian ini dapat mewakili populasi sehingga hasil analisis dan kesimpulan data
dalam penelitian dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.

Uji Linearitas
Tabel 1. Anova Tabel uji linearitas sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja terhadap kinerja
pegawai BPKAD.
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.233 2 95.116 7.880 .002a
Residual 8.907 41 12.071
Total 13.139 43
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Sistem Informasi Manajemen
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 7,880 yang mana lebih
besar dari nilai Ftabel(df1=2; df2=41; α=0,05) sebesar 3,23, atau dapat dilihat pula dari nilai Sig.(0,002) < α (0,05)
sehingga H0 ditolak. Ini berarti bahwa model regresi linear yang terbentuk pada penelitian ini bersifat
signifikan.

Tabel 2. Anova Tabel Uji Linearitas Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja Pegawai
BPKAD.

Berdasarkan hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (183,493) > Ftabel (4,07), maka
H0 ditolak dan begitu pula dilihat pada nilai Sig. (0,000) < α (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti
bahwa model linear yang terbentuk antara variabel Sistem Informasi Manajemen terhadap Kinerja
Pegawai adalah bersifat signifikan.

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 8


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

Tabel 3 Anova Tabel Uji Linearitas Kepuasan Kerja terhadap kinerja

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


1 Regression 10.104 1 10.104 58,744 .008a
Residual 8.036 42 .172
Total 18.139 43
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (58,744) > Ftabel (4,07), maka H0 ditolak dan
begitu pula dilihat pada nilai Sig. (0,008) < α (0,05), maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa model linear
yang terbentuk antara variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai adalah bersifat signifikan.

Uji Korelasi
1. Korelasi antara Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan dan Kinerja Pegawai
BPKAD.
Tabel 4. Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .719a .840 .825 .26677
Predictors: (Constant), Sistem Informasi Manajemen

Dari hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara variabel terikat (Kinerja Pegawai)
dan variabel bebasnya (Sistem Informasi Manajemen) adalah sebesar 0,719 dan nilainya adalah positif.
Hal ini berarti bahwa hubungan yang terjadi memiliki ikatan yang kuat serta memiliki arah yang bersifat
searah, yakni bila nilai variabel Sistem Informasi Manajemen mengalami peningkatan, maka akan diikuti
pula dengan peningkatan nilai variabel Kinerja Pegawai. Begitu pula sebaliknya, bila nilai variabel Sistem
Informasi Manajemen mengalami penurunan, maka akan diikuti pula dengan penurunan nilai dari
variabel Kinerja Pegawai.
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,840, yang berarti bahwa sebesar 84,0
% perubahan nilai dari variabel terikat (dependen) Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh nilai dari variabel
bebas (independen) Sistem Informasi Manajemen. Sedangkan sisanya 16 % dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang berada di luar kendali penelitian. Dan untuk nilai koefisien determinasi terkoreksi
(Adjusted R Square) memiliki nilai 0,825, yang berarti bahwa keberhasilan penelitian ini dapat dipercaya
sebesar 82,5 %.

2. Korelasi antara Kepuasan Kerja danKinerja Pegawai BPKAD

Tabel 5 Model Summary


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .821a .733 .810 .26886
Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja

Dari hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara variabel terikat (Kinerja
Pegawai) dan variabel bebasnya (Kepuasan Kerja) adalah sebesar 0,821 dan nilainya adalah positif. Hal
ini berarti bahwa hubungan yang terjadi memiliki ikatan yang sangat kuat serta memiliki arah yang

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 9


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

bersifat searah, yakni bila nilai variabel (Kepuasan Kerja mengalami peningkatan, maka akan diikuti pula
dengan peningkatan nilai variabel Kinerja Pegawai). Begitu pula sebaliknya, bila nilai variabel (Kepuasan
kerja mengalami penurunan, maka akan diikuti pula dengan penurunan nilai dari variabel kinerja
pegawai).
Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,733, yang berarti bahwa sebesar
73,3 % perubahan nilai dari variabel terikat (dependen) Kinerja Pegawai dipengaruhi oleh nilai dari
variabel bebas (independen) kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 26,7 % dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang berada di luar kendali penelitian. Dan untuk nilai koefisien determinasi terkoreksi (Adjusted R
Square) memiliki nilai 0,810, yang berarti bahwa keberhasilan penelitian ini dapat dipercaya sebesar 81
%.

Uji Regresi
1. Estimasi Koefisien Regresi
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil regresi linear berganda bahwa sistem
informasi manajemen (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja pegawai BPKAD Kabupaten
Konawe Utara sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil Uji Coefficients


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.756 2.062 3.761 .001
Sistem Informasi Manajemen 3.514 .381 .204 5.349 .005
Kepuasan Kerja 2.404 .376 .162 5.075 .009
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi hasil estimasi pada persamaan diatas semua variabel
independen memiliki koefisien bertanda positif, artinya sistem informasi manajemen (X1) dan kepuasan
kerja (X2) terhadap kinerja pegawai BPKAD (Y) bahwa setiap ada kenaikan nilai sistem informasi
manajemen (X1) searah dengan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,204, begitu juga bahwa setiap ada
kenaikan variabel kepuasan kerja (X2) searah dengan peningkatan kinerja pegawai (Y) sebesar 0,162.
2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian secara simultan sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja terhadap kinerja
pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.

Nilai F hitung = 7.880 dengan tingkat profitabilitas sig. 0,002, karena tingkat profitabilitasnya
lebih kecil dari 0,005 (0,002˂0,005), ini berarti model regresi yang diperoleh signifikan dan dapat
digunakan untuk menganalisis kinerja pegawai BPKAD (Y) apabila sistem informasi manajemen (X1)
dan kepuasan kerja (X2) diketahui. Dengan kata lain variabel kinerja pegawai (Y) dipengaruhi oleh
sistem informasi manajemen (X1) dan kepuasan kerja (X2). Dengan demikian dapat diputuskan untuk
menolak Ha sehingga Ho diterima, artinya tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi manajemen dan kepuasan kerja secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.

b. Pengujian secara parsial


1) Pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe
utara menunjukan bahwa nilai t hitung variabel sistem informasi manajemen sebesar 5,349

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 10


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

dengan tingkat signifikansi 0,005 sehingga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.
2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara
menunjukan bahwa nilai t hitung variabel kepuasan kerja sebesar 5.075 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,009, sehingga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai BPKAD Kabupaten Konawe Utara.

V. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini tidak membedakan responden yang telah mengikuti pelatihan penggunaan system
informasi manajemen dengan responden yang belum pernah mengikuti pelatihan. Oleh karena itu
penelitian selanjutnya dapat mengkaji pengaruh penggunaan system informasi manajemen daerah
keuangan berbasis akrual dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai berdasarkan pegawai yang telah
mengikuti pelatihan dan yang belum mengikuti pelatihan.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem informasi manajemen dan kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pegawai.
2. Sistem informasi manajemen berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.
3. Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Cudia, Cynthia P., 2008. Application of Accrual and Cash Accounting: Implications for Small and
Medium Enterprises in Metro Manila. DLSU Business & Economics Review. 17(1). 23-40
Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kemendragri. 2015. Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah.
Pengertian SIPKD. (http://djkd.kemendagri.go.id/), diakses tanggal 23 Juli2016.
Djadja Sukirman. Et al. 2009. Pemahaman Laporan Keuangan dengan SIMDA Keuangan. Jakarta. Deputi
Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keungan Daerah.
Dominggus Pirade dkk (2013) yang berjudul The Influence Of The Use Of Regional Financial
Management Information System On Officials Performance In Regional Government Of Tana
Toraja Regency.
Edward Lawyer 2009 Sistem Informasi untuk Manajemen Modern: edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani 2002.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE Press.
Hentry Sukmasari 2011, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Insentif, Lingkungan Kerja, Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Semarang.
Johanna Mudjiati 2008, Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Kertahadi 2007, Mengelola Sumber Daya Manusia Jakarta :Yayasan Seima Media.
Lundqvist, K., 2003. Accrual Accounting Regulation in Central Governments A Comparative Study of
Australia, Sweden and the United Kingdom.Statens Kvalitets-
ochkompetensråd/Försvarshögskolan.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Cetakan ke-10. PenerbitAndi: Yogyakarta.
Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006, Human Resource Management, terjemahan, Edisi
Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat.
Marihot T.E. Hariandja 2005, Skill With People, PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan kelima, Jakarta.

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 11


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

Mustofa, H., 2006. Basis Akuntansi Pemerintahan. January 30. Available at


http://abusyadza.wordpress.com/
Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Cetakan kedua, Jakarta: Salemba Empat.
Nitisemito, 2002, Manjemen Personalia. Edisi ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ni Putu Eka Suratin dkk 2015 Efektivitas Sistem Informasi dan Penggunaan Teknologi Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang
Singaraja.
Nopalia, Putra W. Eka, dan Dewi Fitriani. 2012. “Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi
Manajemen dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial : Survei Pada Dealer
Sepeda Motor di Kota Jambi”. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, 1 (1), h: 42
– 49.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Setyawan, Hendra. 2013Pengaruh Kualitas Informasi, Kemampuan Teknik Personal Pemakai System
Informasi, Pelatihan dan Pendidikan Pemakai System Terhadap Kinerja System Informasi..tesis:
Jember Fakultas Ekonomi .Universitas Jember.
Rahmawati, Diana. 2008. Analisis Faktor- Faktor yang Barpengaruh Terhadap Pemanfaatan Teknologi
Informasi. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan , 5 (1), h: 107:118.
Ratna Kartikasari 2010, Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kudus.
Rivai, Harif A 2005. Pengaruh Kompensasi, komitmen Organisasional, dan Kompetensi terhadap Kinerja
Individual. Kajian Bisnis, Vol. 3 September.
Robbins, Stephen P. (2007b). Management. Edisi-9. Pearson Education, New Jersey.
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi (ahli bahasa Drs. Benjamin Molan),Edisi Bahasa
Indonesia. Klaten: PT INTAN SEJATI.
Robbins. 2005. Analisis Kinerja. Penerjemah Henry Simamora. Penerbit Selemba Empat. Jakarta
Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis, 2007, Competence at Work: Models for Superior Performance.
John Wiley & Sons. Inc.
Romney, Marshall B. dan Steinbart ,Pual John, Acounting Information System, Buku dua, Salemba
Empat, Jakarta 2009.
R.Wayne Pace, Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2013
Rachmawati, NurainiEka, 2004, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Basis
Meraih Keunggulan Kompetitif, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Ekonisia, Yogyakarta.
Rivai Veithzal ,2005 Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, edisi kedua, cetakan
pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rivai, Veithzal, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, edisi kedua, cetakan kedua,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Raymond Mcleod 2001, Competence at Work, Models for Superior Performance” PT Salemba.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta
Sastro hadiwiryo Siswanto , 2005, Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Simamora Henry, 2004, Cetakan Kedua, 2003. Metode Riset Bisnis, Penerbit: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Suharjo, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi cetakan kedua, Penerbit : BPFE,
Yogyakarta
Suratman. 2003. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
Suwartana,dkk, 2014 Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama, Penerbit : Alfabeta,
Bandung.
Siagian, dan Sugiarto. 2000.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan pertama,
Penerbit : Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 12


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen …..

Sofyandi, Herman, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Suprapti, W & Pranoto, J 2003, Membangun Kerjasama Tim (Team Building), Cetakan Ketiga, Lembaga
Administasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Sri Handayani 2004, Konsep Administrasi dan Administrasi di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
Tata Sutabri, Kom 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Tafri D. Muhyuzir 2010, Kinerja Manajerial sedisi pertama, Penerbit : BPEE Yogyakarta.
Toha, Muharto & Darmanto. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Tumarni 2009, Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan Penggunaan Nyata Terhadap Kepuasan
Pemakai Laporan Keuangan (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi
Jambi).
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

JUMBO Vol. 2, No. 2, Agustus 2018 Hal. | 13

You might also like