You are on page 1of 8

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems).

2/10 (2014), 118-125


DOI: http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v10i2.394

PERANCANGAN ORGANISASI TEKNIK INFORMASI DAN ARSITEKTUR INFORMASI


DALAM KERANGKA ENTERPRISE ARCHITECTURE
Studi Kasus: Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan & Perikanan RI)

Eva Mustikasari1,Yudi Satria Gondokaryono2, danAida Heriati1


1
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Balitbang Kelautan dan Perikanan, Jl
Pasir Putih 1, Ancol Timur, Jakarta Utara, 14430
2
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Achmad Bakrie Building-Jl.
Ganesa No. 10 Bandung, Indonesia, 40132

E-mail: eva.mustikasari@gmail.com

Abstract

Based on the Minister of Marine and Fisheries Decree KEP.26/MEN/2011 about Clearing Unit in Mi-
nistry of Marine Affairs and Fisheries, the management of data and information needs to be refined.
This study used mixed method (qualitative and quantitative) and limited by IT organization design and
Inforation Architecture in the term of enterprise architecture (EA) using Control Objectives for
Information and Related Technology (COBIT) V.4.1 approach. By means of The Open Group Archi-
tecture Framework-Architecture Development Method (TOGAF- ADM) framework as a basis for ali-
gning business (tasks and functions) with IT. The results show that the IT organization infrastructure
still remains a divisional, IT Organization type changes from vertical fungtional stovepipe into a ma-
trix, and organization function transformed from centralized into a decentralized. Criterias on job
competency, hard competency and soft competency has been established. The result from AI shows that
AI component consists of core entity collection and its relation using seven information criteria
principles approach. Each actor in AI has a role and responsibility in its implementation in accordance
with the duties and functions based on the rules and regulations in Balitbang KP.

Keywords: IT organization. information architecture, enterprise architecture

Abstrak

Merujuk pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26/MEN/2011 tentang Unit
Kliring Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), maka pengelolaan data dan informasi perlu di-
sempurnakan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (kualitatif dan kuantitatif) dan dibatasi
pada rancangan Organisasi Teknologi Informasi (TI) dan Arsitektur Informasi (AI) dalam kerangka
enterprise architecture (EA) dengan pendekatan kriteria informasi Control Objectives for Information
and Related Technology (COBIT) V.4.1. Framework yang digunakan adalah The Open Group Archi-
tecture Framework-Architecture Development Method (TOGAF-ADM) sebagai landasan untuk me-
nyelaraskan bisnis (tugas dan fungsi) dengan TI. Hasil penelitian diperoleh bahwa infrastruktur orga-
nisasi TI tetap berbentuk divisional, tipe organisasi TI dari bentuk vertical fungtional stovepipe men-
jadi bentuk matriks, fungsi organisasi dari bentuk sentralisasi menjadi desentralisasi. Kriteria untuk job
competency, hard competency dan soft competency ditetapkan. Hasil AI memperlihatkan bahwa,
komponen AI terdiri dari kumpulan entitas inti dan hubungannya yang saling terkait satu sama lain
dengan pendekatan prinsip tujuh kriteria informasi. Masing-masing aktor dalam AI memiliki peran dan
tanggungjawab dalam pelaksanaan implementasinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tu-poksi)
yang mengacu pada peraturan perundang-undangan di lingkup Balitbang KP.

Kata Kunci: organisasi TI, arsitektur informasi, enterprise architecture

1. Pendahuluan rikanan. Program penelitian dan pengembangan se-


cara umum dilaksanakan dalam rangka peningka-
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan tan sistem teknologi dan inovasi nasional dan seca-
Perikanan (Balitbang KP) adalah unit organisasi ra khusus dilaksanakan sebagai faktor pendukung
eselon I di Kementerian Kelautan dan Perikanan sekaligus penghela dan pendorong pembangunan
(KKP). Balitbang KP bertugas menyelenggarakan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan [1].
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan Saat ini Balitbang KP sebagai penyedia infor-
dan teknologi (IPTEK) di bidang kelautan dan pe- masi hasil penelitian kelautan dan perikanan belum

118
Eva Mustikasari, et al., Perancangan Organisasi Teknik 119

Gambar 1. Struktur Organisasi TI KKP saat ini.

memiliki aksessibilitas data yang baik. Aksesibili- upaya yaitu dengan melakukan penelitian tentang
tas merupakan aspek yang berhubungan dengan perancangan organisasi TI dan arsitektur informasi
hak masyarakat dan juga instansi pemerintah. Per- (AI) di lingkup Balitbang KP. Target yang ingin di-
masalahan akses bersumber pada implementasi Te- capai dalam penelitian ini adalah agar hasil dari pe-
knologi Informasi (TI) yang masih jauh dari cukup rancangan arsitektur ini mampu memenuhi kebutu-
untuk mencapai implementasi e-government. Hal han bisnis strategi organisasi dan memudahkan ak-
ini dapat dilihat dari kesiapan implementasi TI ya- ses informasi bidang kelautan dan perikanan bagi
ng tidak seimbang pada setiap unit kerja serta sum- masyarakat dan para pemangku kepentingan. Diha-
ber daya manusia (SDM) TI yang belum memadai. rapkan pula hasil perancangan arsitektur ini dapat
Hal ini menybabkan pengelolaan data menjadi ti- menciptakan SI yang lebih terstruktur di lingkup
dak tersistematis, dimana data-data masih tersebar Balitbang KP sebagai penyedia data.
secara tidak terstruktur di berbagai unit kerja serta Pemahaman dasar tentang organisasi diurai-
integrasi data dan informasi lintas unit kerja belum kan sebagai berikut [3]: 1) Organisasi sangat pen-
terbangun. ting bagi firma/perusahaan/institusi; 2) Tidak ada
Berdasarkan hal tersebut dan merujuk pada satupun struktur organisasi yang dianggap paling
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No- benar; 3) Organisasi dipengaruhi oleh faktor tek-
mor KEP.26/MEN/2011 tentang Unit Kliring KKP nologi, politik, budaya, lingkungan, sejarah, indu-
[2], bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan stri, dan kompetisi; 4) Personil organisasi sangat
data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat terpengaruh oleh struktur organisasinya; 5) Orga-
kepada masyarakat serta untuk melaksanakan ke- nisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat ter-
bijakan satu pintu (one gate policy) dalam penge- hadap perubahan pasar dan kompetisi.
lolaan data dan informasi di bidang kelautan dan Organisasi merupakan sebuah unit fungsi (so-
perikanan, maka pengelolaan data dan informasi sial/bisnis/pemerintahan) yang terstruktur secara
Balitbang KP sebagai salah satu penyedia data dan sistematis dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan
informasi penelitian kelautan dan perikanan perlu dalam mencapai kebutuhan kolektif secara berke-
disempurnakan. Untuk itu perlu adanya suatu upa- lanjutan [4].
ya dalam mewujudkan tatanan sistem informasi Sedangkan organisasi TI merupakan struktur
(SI) yang baik dalam mendukung integrasi data dan manajemen yang akan menentukan hubungan an-
informasi lintas sektor atau unit kerja. Salah satu tara fungsi dan posisi/level layanan utama TI da-
120 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

Gambar 2. Alur bisnis penyelenggaraan Balitbang KP sebagai unit kapabilitas bisnis KKP

lam membagi peran, tanggung jawab dan kewena- kinerja, kontrol dan untuk pendukung dari pengam-
ngan untuk melaksanakan layanan TI yang telah bilan keputusan [6].
ditetapkan [4]. Hasil luaran dari suatu proses terkadang di-
butuhkan oleh proses-proses yang lain untuk me-
Proses Bisnis nghasilkan keluaran yang berbeda. Secara keselu-
ruhan proses-proses tersebut menghasilkan luaran
Proses bisnis merupakan gambaran detail dari ran- yang melayani pihak eksternal yaitu stakeholder,
tai nilai. Suatu proses bisnis dapat dipecah menja- keluaran ini dinamakan sebagai produk atau jasa.
di beberapa subproses dengan atributnya sendiri
yang berkontribusi mencapai tujuan dari sub pro- Model Tingkat Kematangan COBiT V.4
sesnya. Proses bisnis didefinisikan sebagai kumpu-
lan kegiatan yang mengambil satu atau lebih ma- Dalam penelitian ini model kematangan COBIT
sukan dan menciptakan keluaran yang bernilai bagi V.4.1 [7] digunakan sebagai acuan untuk melaku-
pelanggan (masukan  proses  luaran) [5]. kan identifikasi terhadap kondidi saat ini dari sisi
Suatu proses bisnis dibangun untuk mendefi- TI dan organisasi.
nisikan secara spesifik aktifitas-aktifitas yang ada Identifikasi dilakukan pada 4 domain COBIT
di dalamnya. Suatu proses bisnis yang baik di da- di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Perencana-
lamnya mencakup tugas dan wewenang yang ter- an dan pengorganisasian (PO); 2) Implementasi la-
kait dengan struktur organisasinya. Artinya proses yanan TI (AI); 3) Keberjalanan layanan TI (DS); 4)
bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis ya- Monitoring dan Evaluasi (ME).
ng berorientasikan pada jumlah dan kualitas pro- Selanjutnya dilakukan pengukuran model ti-
duk keluaran, minimal dalam menggunakan sum- ngkat kematangan (maturity model) pada setiap
ber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan ke- proses TI menurut kerangka kerja COBIT V.4.1.
butuhan bisnis organisasi. Kesuksesan suatu sis- Dalam kerangka COBIT V.4.1 tingkat kematangan
tem organisasi bisnis tergantung pada analisis dan didefinisikan dalam 6 kategori (dari 0 sampai 5)
perancangan proses bisnis yang baik [5]. berturut-turut sebagai berikut [7]: 1) Kategori 0:
Definisi di atas dapat juga diartikan sebagai proses manajemen TI tidak ada sama sekali; 2)
kumpulan dari aktifitas yang mendukung proses- Kategori 1: Proses TI bersifat ad hoc dan tidak te-
proses organisasi dalam perusahaan yang saling rorganisir; 3) Kategori 2: Proses TI mengikuti po-
terkait satu sama lain untuk menghasilkan suatu lu- la yang teratur; 4) Kategori 3: Proses TI terdoku-
aran demi terwujudnya tujuan dan sasaran strategis mentasi dan dikomunikasikan; 5) Kategori 4: Pro-
dari organisasi. Intinya bahwa dalam suatu proses ses TI dimonitor dan diukur; 6) Kategori 5: Proses
bisnis harus mengetahui struktur organisasinya. TI terbaik dan diotomatisasi.
Organisasi dalam proses bisnis dipandang se- Kebutuhan bisnis tercermin dengan adanya
bagai sistem. Di dalam organisasi terjadi konversi kebutuhan informasi. Informasi itu sendiri perlu
dari masukan menjadi keluaran dan diperlukan ba- memenuhi kriteria tertentu untuk mencapai tujuan
nyak proses yang saling berhubungan dari fungsi- bisnis [3]. Tujuh kriteria kontrol untuk informasi
fungsi struktural yang ada. Proses berjalan sampai sebagaimana dikemukakan dalam COBIT V.4.1 [7]
menjadi luaran dan akan didapat data yang dihasil- adalah efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, integri-
kan. Diharapkan data dapat diolah menjadi infor- tas, ketersediaan, kepatuhan, dan keandalan.
masi dan dikembalikan ke setiap fungsi masing- Efektivitas, terkait dengan informasi yang re-
masing dimana akan digunakan untuk mengukur levan dan berhubungan pada proses bisnis serta di-
Eva Mustikasari, et al., Perancangan Organisasi Teknik 121

Gambar 3 Entitas Inti Balitbang KP dan Keterkaitannya.

sampaikan juga secara tepat waktu, benar, konsis- Seperti telah di kemukakan di atas, AI meru-
ten dan mudah. Efisiensi, terkait dengan keten-tuan pakan salah satu komponen utama di dalam Enter-
informasi melalui penggunaan sumber daya secara prise Architecture (EA). AI merupakan struktur sis-
optimal. Kerahasiaan, terkait dengan pengamanan tem yang melakukan pengelolaan terhadap infor-
terhadap informasi yang sensitif dari pihak yang masi [10]. Elemen-elemen dasar yang terlibat da-
tidak berhak. Integritas, terkait dengan keakuratan lam AI di antaranya yaitu: people, proses, dan tek-
dan kelengkapan informasi serta validasinya sesuai nologi [11].
dengan nilai dan harapan bisnis. Ketersediaan, ter- Dalam SI, komponen people terdiri dari ele-
kait dengan ketersediaan informasi pada saat ka- men SDM dan Organisasi yaitu pengelolaan terha-
panpun diperlukan oleh proses bisnis. Kepatuhan, dap SI yang secara strategis dapat memberikan ga-
terkait dengan kepatuhan pada hukum, regulasi mbaran taktis bagi kebutuhan integrasi dan stan-
maupun perjanjian kontrak. Terakhir, keandalan, dardisasi model operasi organisasi. Sedangkan ko-
terkait dengan penyediaan informasi yang tepat ba- mponen proses merupakan pengumpulan, penyim-
gi manajemen untuk mendukung operasional suatu panan, penggunaan, dan penyebaran informasi [4].
entitas dan menjalankan tanggungjawab tata kelo-
lanya. Ketujuh kriteria informasi ini dijadikan se- Enterprise Architecture (EA)
bagai prinsip dasar dalam perancangan AI pada Ba-
litbang KP. EA adalah suatu pernyataan bagaimana sebuah or-
ganisasi memulai dan menghasilkan tatanan yang
Arsitektur Informasi (AI) baik tentang implementasi TI dan proses bisnis da-
lam organisasi untuk meningkatkan persaingan [8].
AI menggambarkan informasi dan data dalam pro- Ada 4 elemen arsitektur yang secara umum
ses bisnis. Model AI terdiri dari [8]: 1) Prinsip-pri- diterima sebagai bagian dari keseluruhan EA, di
nsip, aturan, pedoman yang berkaitan dengan pen- antaranya yaitu [10]: Arsitektur Informasi, arsitek-
ciptaan informasi, penyimpanan, akses pengambil- tur bisnis, arsitektur organisasi, dan arsitektur tek-
an dan penggunaan.; 2) Konseptual, model-model nologi.
logis dan fisik yang berkaitan dengan informasi EA adalah aset organisasi yang harus dikelola
dan data. sebagai program formal. EA dikembangkan ol-eh
AI yang efektif memiliki peran dalam identi- suatu tim yang bertanggungjawab atas perawa-tan,
fikasi, dokumentasi dan pengelolaan informasi ya- pengendalian, dan pengawasan program EA [11].
ng dibutuhkan oleh organisasi [9].
122 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

Gambar 4. Struktur Organisasi TI KKP Harapan

Untuk mengimplementasikan EA, organisasi 2. Metode


dalam konteks penelitian ini yaitu Balitbang KP se-
baiknya mengadopsi sebuah metode/framework Penelitian ini menggunakan metoda campuran (mix
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam peng- methods), yaitu merupakan pendekatan penelitian
elolaan sistem yang kompleks. Ada banyak alterna- yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan be-
tif metode dan framework yang dapat digunakan, ntuk kuantitatif dan bentuk kualitatif. Sebagai se-
seperti Zachman Framework, EAP, EAS, BEAM, buah metode, mixed methods research berfokus
TOGAF ADM, GEAF, dan lainnya [10]. Namun, pada pengumpulan dan analisis data serta mema-
Session dalam studinya menyatakan bahwa tidak dukan antara data kuantitatif dan data kualitatif
ada framework yang terbukti tepat untuk semua en- baik dalam single study (penelitian tunggal) mau-
terprise, sudah pasti bahwa dalam penerapannya pun series study (penelitian berseri). Premis sentral
diperlukan penyesuaian [12]. Teori ini digunakan yang dijadikan dasar mixed methods research ada-
dalam penelitian sebagai kerangka dasar dalam pe- lah menggunakan kombinasi pendekatan kuantita-
modelan AI pada Balitbang KP. tif dan kualitatif untuk menemukan hasil penelitian
yang lebih baik dibandingkan jika hanya menggu-
The Open Group Architecture Framework nakan salah satu pendekatan saja (misalnya dengan
(TOGAF) pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan
kualitatif saja) [13].
TOGAF merupakan metode terinci dan serangkai- Merujuk pada PER.15/MEN/2010 tentang
an alat pendukung untuk mengembangkan suatu Organisasi dan Tata Kerja, maka Struktur Organi-
AI. Kerangka ini mempertimbangkan aset perusa- sasi TI KKP saat ini dapat dilihat pada Gambar 1.
haan dan berfokus pada berbagai aplikasi bisnis mi- Berdasarkan faktor parameter desain dan ka-
ssion-critical dan memungkinkan perancangan AI rakteristik perkembangan TI, maka dapat dianali-
yang customized. TOGAF merupakan serangkaian sis bahwa infrastruktur organisasi TI KKP saat ini
metode dan alat untuk membangun variasi arsitek- berbentuk divisional yaitu struktur hirarki dengan
tur, termasuk arsitektur bisnis, data, aplikasi dan te- banyak divisi. Organisasi TI berada pada level es-
knologi [9]. elon dua dengan memiliki empat unit eselon tiga
dan sembilan unit eselon empat serta kelompok ja-
Eva Mustikasari, et al., Perancangan Organisasi Teknik 123

Gambar 5 Perancangan Kompetensi Organisasi TI KKP

batan fungsional. Operasional yang dilakukan ber- efisien dan efektif dengan pemanfaatan TIK; 2)
sifat rutinitas, memiliki prosedur standar operasio- Meningkatkan pelayanan dasar berupa infrastruk-
nal, dan sentralisasi otoritas. tur dan akses jaringan bagi seluruh unit kerja dan
Gambaran keadaan oganisasi dalam bentuk SDM secara merata dan proporsional; 3) Mengem-
tanggung jawab dan susunan Sumber Daya manu- bangkan dan menyediakan layanan akses informa-
sia (SDM) TI KKP saat ini adalah tipe Vertical Fu- si; 4) Mendorong percepatan pembangunan e-gov-
nctional Stovepipe yaitu organisasi mempunyai fu- ernment.
ngsi TI yang terpusat (berfungsi pada level strate-
gis, taktis & operasional). Personil TI mempunyai Analisis Organisasi TI
jabatan struktural sesuai dengan keahlian dan kom-
petensinya serta bertugas melayani kebutuhan TI Dari hasil assessment dan analisa terhadap kondisi
untuk keseluruhan unit bisnis, dan bertanggung ja- eksisting dan kondisi yang diharapkan, diperoleh
wab hanya pada kepala divisi TI [4]. nilai kematangan kondisi eksisting adalah 0.53 dan
Dari sudut pandang fungsi organisasi TI, kondisi harapan adalah 2.4. Perhitungan mengha-
KKP memiliki bentuk organisasi TI Centralized. silkan nilai gap sebesar 1.87 (nilai eksisting-nilai
Proses TI berbentuk struktural dan dikelola secara harapan). Hasil perhitungan gap ini menunjukkan
konvensional berdasarkan formal struktur hirarki. bahwa KKP berada pada tingkat kematangan anta-
Bentuk sentralisasi ini kurang cocok untuk Orga- ra nilai 1 dan 2 artinya proses TI bersifat ad hoc na-
nisasi TI KKP sebagai unit kliring karena mempu- mun sudah mengikuti pola yang teratur. Hasil ana-
nyai kelemahan yaitu kurang responsif terhadap lisis terhadap tinjauan teori dasar Organisasi TI
kebutuhan unit bisnis, serta tidak memiliki kontrol menunjukkan bahwa struktur organisasi TI KKP
terhadap pengelolaan TI pada tiap unit bisnis. sebaiknya dilakukan perubahan. Perubahan yang
Alur bisnis penyelenggaraan Balitbang KP dilakukan sebaiknya adalah penamaan bidang Data
sebagai unit kapabilitas bisnis KKP ditunjukkan dan Statistik menjadi Data dan Informasi, dan sub-
pada Gambar 2. bidang di bawah nya juga mengalami perubahan
Faktor kunci keberhasilan internal dan eks- menjadi subbidang analisis data dan subbidang ba-
ternal TI KKP adalah sebagai berikut: 1) Mengem- sis data dan keamanan data. Hal ini dilakukan kare-
bangkan Organisasi dan tata kerja yang partisipatif, na organisasi TI KKP tidak hanya mengelola data
124 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 10, Issue 2, October 2014

dan statistik saja tetapi lebih kepada data, statistik Komponen organisasi terdiri dari unit organisasi,
dan hasil pengolahan data. Statistik merupakan sa- aktor, serta peran/role. Dari segi unit organisasi,
lah satu hasil pengolahan data yang disebut sebagai Puslitbang KP sebagai unit kapabilitas bisnis dari
informasi yang harus diperhatikan dari sisi pengo- Balitbang KP. Aktor dalam bisnis merupakan ora-
lahan, basis data dan kea-manan yang menjadi sa- ng, organisasi atau sistem yang berada di luar per-
lah satu fungsi organisasi TI KKP. Perubahan lain timbangan model arsitektur akan tetapi mereka ber-
yang dilakukan lebih ke-pada pembagian deskripsi interaksi dengan arsitektur tersebut. Setiap ak-tor
pekerjaan personil pe-ngelola TI serta penguatan diasumsikan memiliki peran masing-masing untuk
kompetensi sumber da-ya manusia bidang TI. melakukan suatu tugas.
Infrastruktur organisasi TI KKP yang berben-
tuk divisional saat ini dinilai cocok karena di insta- Entitas data
nsi pemerintah organisasi berbentuk struktur hirar- Entitas data dari masing-masing fungsi bisnis da-
ki dengan banyak divisi. pat dijabarkan sebagai berikut: 1) Entitas Data Ta-
Sebagai institusi tingkat kementerian yang ta Operasional (penyusunan program); 2) Entitas
memiliki banyak unit bisnis dengan berbagai ma- Data Pelayanan Teknis (kerjasama dan pelayanan
cam tugas dan tanggung jawab terkait dengan ke- jasa, dokumentasi, dan kepustakaan); 3) Entitas
butuhan data nasional kelautan dan perikanan se- Data Monitoring dan Evaluasi (monitoring dan ev-
baiknya KKP memiliki tipe organisasi TI yang be- aluasi). Keterkaitan antara ketiga entitas ini dapat
rbentuk matriks. Tipe Matrix yaitu organisasi me- dilihat pada Gambar 3.
mpunyai fungsi TI pada level strategis, taktis dan
operasional terbatas (terkait layanan utama TI or- 3. Hasil dan Analisis
ganisasi; Network, HW/SW LU; Helpdesk LU).
Pada Tipe ini unit bisnis bisa memiliki personil TI Dasar perancangan organisasi TI mengacu pada te-
dalam membantu layanan TI-nya secara operasio- ori Ward&Papper [14] dan Mintzberg Model pada
nal dan bertanggung jawab pada kepala unit bis- struktur organisasi [4] terdri dari: strategis puncak
nisnya secara struktural serta fungsional pada ke- (melayani misi dengan efektif), middleline (meng-
pala divisi TI[9], Proses alur data terkait dengan hubungkan strategis puncak dengan operasi inti),
pemenuhan kebutuhan terhadap unit kliring KKP operasi inti (pekerjaan dasar yang terkait langsung
menjadi lebih terarah dan terprogram dengan baik dengan proses bisnis), technostructure (melayani
dan aliran data menjadi lebih cepat sampai kepada organisasi untuk membantu proses bisnis organisa-
pengguna dengan kualitas yang cepat, tepat dan da- si), serta dukungan staff.
pat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing Struktur organisasi TI KKP harapan dapat di-
unit bisnis. lihat pada Gambar 4. Sementara kebutuhan kompe-
Dalam menggambarkan proses TI sebuah or- tensi SDM hasil perancangannya ditunjukkan pada
ganisasi untuk menjamin keberjalanan tujuan bis- Gambar 5.
nis organisasi, maka fungsi TI organisasi yang di-
pandang baik untuk unit bisnis KKP adalah decen- 4. Kesimpulan
tralized. Pada fungsi ini TI akan dikelola secara
fungsional, namun setiap unit bisnis akan mempu- Pada penelitian ini, dilakukan analisis COBIT ter-
nyai personil TI secara struktural dalam menger- hadap organisasi TI di lingkup KKP RI. Dari hasil
jakan tugas harian. analisis, dihasilkan rekomendasi sebagai berikut:
Struktur Organisasi TI di lingkup KKP RI tidak
Analisis Proses Bisnis mengalami perubahan, organisasi dipimpin oleh
Kepala Pusat Informasi yang berada pada level es-
Berikut ini adalah hasil analisis proses bisnis Ba- elon II; Infrastruktur organisasi TI berbentuk divi-
litbang KP. sional; Tipe Organisasi TI dari bentuk Vertical Fu-
nctional Stovepipe menjadi bentuk matriks; Fungsi
Fungsi Bisnis organisasi TI dari centralized menjadi decentra-
Fungsi dalam unit organisasi di antaranya adalah lized; Job Competency terdiri dari: tanggungjawab,
tata operasional, pelayanan teknis, serta monitoring kewenangan, tugas pokok, tugas pendukung dan
dan evaluasi. Sementara untuk mendukung kema- hubungan internal; Hard competency yang harus
mpuan bisnis melalui layanan bisnis, diperlukan dimiliki oleh personel organisasi TI di antaranya:
definisi yang jelas terhadap interface dan pengelo- memahami proses bisnis secara komprehensif, me-
laannya oleh organisasi. Fungsi bisnis juga menja- ngetahui konsep dasar proses bisnis, menguasai pr-
lankan fungsi proses bisnis, yang merupakan alur oses bisnis serta mampu membantu menjalankan
dari interaksi antara fungsi bisnis dan layanan. proses bisnis. Sedangkan soft competency yang ha-
Komponen Organisasi rus dimiliki oleh personil organisasi TI KKP antara
lain: memiliki semangat untuk berprestasi, mampu
Eva Mustikasari, et al., Perancangan Organisasi Teknik 125

membangun hubungan kerja, profesional, mampu [6] Surendro, K., Implementasi Tata Kelola Te-
berfikir analitik, mampu bekerja dalam team work knologi Informasi, juni, 2009.
serta memiliki pemikiran konseptual. [7] Nuryanto, R. Edi T., Fakhurroja, Hanif, Ma-
Dari segi rancangan AI, didapat kesimpulan teri Kuliah, Organisasi Teknologi Informasi,
bahwa batasan pada perancangan AI adalah berlan- Institut Teknologi Bandung, 2010.
daskan pada tugas pokok dan fungsi yang mengacu [8] Harris, PT., Enterprise Architecture and its
pada peraturan perundang-undangan di lingkup roles in solving Business Issues. case of stu-
Balitbang KP. Selain itu, entitas data yang dimiliki dy of the NSW Departement of Lands. IEEE
oleh fungsi bisnis Balitbang KP harus dikelola oleh 8th International Conference on Computer
seorang aktor yang memiliki tugas dan tanggung and Information Technology Workshops,
jawab mengelola fungsi tersebut dan dapat diim- 2008.
plementasikan dengan komponen aplikasi dimana [9] The Open Group Architecture Framework
komponen aplikasi ini dapat pula diimplementasi- (TOGAF) Version 9. U.S: The Open Group,
kan dengan komponen-komponen teknologi yang 2009.
sesuai. [10] Benson, Robert J.; Bugnitz, Thomas L: Wal-
ton,William B., From Business Strategy to IT
Referensi Action. New jersey: John Wiley & Sons, Inc,
2004.
[1] Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pe- [11] Zulaiha, Siti., Perancangan Enterprise Archi-
ngembangan Kelautan dan Perikanan Nomor tecture Menggunakan TOGAF Direktorat
PER 15.1/Balitbang KP/2010, tentang Ren- Jenderal Perbendaharaa Departemen Keua-
cana Strategis Badan Penelitian dan Pengem- ngan, Tesis Magister, Jurusan Teknik Elek-
bangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2010- tro, Institut Teknologi Bandung, 2009.
2014,2010. [12] Sessions, Roger, A Comparison of the Top
[2] Keputusan Menteri No. Kep.26/MEN/2011, Four Enterprises Architecture Methodologi-
tentang Unit kliring kementerian Kelautan es. Object Watch, Inc., 2007.
dan Perikanan, 2011 [13] Creswell, J.W., Research Design Qualitative,
[3] Weske,M., Business Proces Management, Quantitive, and Mixed Methode Approaches,
Concept, Languages and Architecture, 2007 Sage Publications, Second Edition, 2003
[4] Harmon,P., Business Process Change, A Gu- [14] Ward J & Peppard., Strategys Planning for-
ide for Business Managers and BPM and Six mation System, Cranfield School of Mana-
Sigma Professionals, 2th Edition, 2007 gement Cranfield, Bedfordshire, UK. 3th Ed-
[5] COBIT Versi 4.1, IT Governance Institute, ition, 2002.
2007.

You might also like