Professional Documents
Culture Documents
Implikasi Penetapan Izin Lingkungan Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Ardimansyah
Implikasi Penetapan Izin Lingkungan Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Ardimansyah
Ardimansyah
Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan MAB
Jl. Adhyaksa No. 2 Kayutangi Banjarmasin Kalimantan Selatan
Email: ardimansyah.fhuniska@gmail.com
Abstract
Follow-up to provide protection and manage living environment is to be established PP
No.27/2012 about Environmental Permitt, which implies each bussiness and/or activity must
have Environmental Permitt. Environmental Permit which aims to anticipate environmental
damage and pollution is now increasingly alarming, most of the work and / or other activities,
including permits from coal. Then what is the provision of PP Environmental Permit in order
to be able to capture and oblige each business and/or activity to have an environmental
permit. How about mining business? In addition to other issues the community was involved
in compiling Amdal documents. Whereas community involvement in Law Number 32/2009
concerning Environmental Protection and Management known as UUPPLH, what is the task
capacity? To analyze the problems, the method used in this research is the method of
Juridical-Normative. The results of this research are the existence of PP Environmental
Permit was very helpful in the application process and the issuance of environmental permits
and absolute hold for any business and/or activity. While coal mining and in the context of
environmental protection and management, environmental permits are also required.
Furthermore, the involvement of affected communities as members of the Audit Commission
of Amdal is still unclear what to do. Thus it can be concluded that, the Environmental Permit
applies to every business and/or activity that is required by Amdal or UKL-UPL.
Environmental permit also apply to businesses and / or coal mining activities, while the
community as a member of the Audit Commission of Amdal felt still unclear what the duties.
Abstrak
Ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan atau
dikenal dengan PP Izin Lingkungan, telah mengisyaratkan setiap usaha dan/atau kegiatan
harus memiliki Izin Lingkungan. Izin Lingkungan yang bertujuan untuk mengantisipasi
kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sekarang ini sudah semakin mengkhawatirkan,
akibat izin usaha dan/atau kegiatan lainnya, termasuk pula izin pertambangan batubara. Lalu
bagaimanakah ketentuan PP Izin Lingkungan agar dapat menjaring dan mewajibkan bagi
setiap usaha dan/atau kegiatan untuk memiliki izin lingkungan. Bagaimanakah pula terhadap
usaha pertambangan? Disamping issue lain dilibatkannya masyarakat dalam menyusun
dokumen amdal. Sedangkan keterlibatan masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang lazim dikenal
UUPPLH, belum jelas kapasitas tugasnya sebagai apa? Untuk menganalisis masalah-masalah
di atas, maka metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Yuridis-Normatif.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa keberadaan PP Izin Lingkungan sangat membantu
dalam proses permohonan dan penerbitan izin lingkungan dan mutlak menjadi pegangan bagi
253
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
setiap usaha dan/atau kegiatan. Sedangkan pertambangan batubara dan dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, diwajibkan pula Izin Lingkungan.
Selanjutnya keterlibatan masyarakat terkena dampak sebagai anggota Komisi Penilai Amdal,
masih belum jelas apa yang harus dilakukannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,
Izin Lingkungan berlaku bagi setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-
UPL. Izin Lingkungan juga diberlakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan pertambangan
batubara; sementara masyarakat sebagai anggota Komisi Penilai Amdal dirasakan masih
belum jelas apa yang menjadi tugasnya.
Kata Kunci: Izin Lingkungan, Usaha dan/atau Kegiatan, Implikasi Anggota Komisi Penilai.
254
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
255
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
256
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
257
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
258
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
259
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
260
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
261
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
dan/atau Kegiatan untuk menyusun dan Kegiatan. Dengan maksud dan diperlukan
memiliki rekomendasi UKL-UPL. Dan bagi proses pengambilan keputusan untuk
apabila proses penilaian dinyatakan layak selanjutnya apakah layak/tidak diberikan
barulah diterbitkan Izin Lingkungan. izin bagi diselenggarakannya Usaha
Penyusunan oleh pemrakarsa harus dan/atau Kegiatan dimaksud.
dilakukan pada tahap perencanaan suatu Maka untuk mendapatkan
Usaha dan/atau Kegiatan, dengan keputusan kelayakan lingkungan hidup
memberitahukan rencana lokasi, sesuai dari setiap rencana Usaha dan/atau
dengan rencana tata ruang, sehingga Kegiatan dimaksud, wajib dilengkapi
penyusunan Amdal harus dituangkan dengan ketentuan Amdal. Dapat
kedalam dokumen Amdal yang memuat dipastikan bahwa Usaha dan/atau
pula Kerangka Acuan, Andal dan RKL- Kegiatan tersebut adalah memiliki lingkup
RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan usaha dan kegiatan berskala besar yang
Rencana Pemantauan Lingkungan). berdampak terhadap lingkungan hidup.
Kalau memperhatikan ketentuan di Dari kedua perangkat aturan yang
atas pada dasarnya peruntukkan izin mengatur Izin Lingkungan, apabila semua
lingkungan hanya diberikan kepada setiap syarat telah dipenuhi dan selanjutnya Izin
usaha dan/atau kegiatan yang wajib diterbitkan, maka kepada pemegang Izin
Amdal atau UKL-UPL saja. Dalam arti Lingkungan ada lagi kewajiban lainnya,
Izin Lingkungan merupakan pelengkap yakni kesanggupan untuk menyediakan
yang pertama dan utama dalam hal urusan dana penjaminan bagi pemulihan fungsi
tata usaha negara yang harus didapatkan lingkungan hidup. Dana jaminan yang
oleh pelaku usaha dan/atau kegiatan serta disediakan oleh pemegang izin,
pemrakarsa untuk selanjutnya dijadikan dimaksudkan untuk dan apabila
sebagai prasyarat dalam memperoleh Izin pemrakarsa atau pelaku usaha dan/atau
Usaha dan/atau Kegiatan. kegiatan setelah terjadi perubahan
Untuk mendapatkan izin dimaksud lingkungan hidup yang membawa dampak
maka proses keutamaan dalam Analisis berupa kerusakan dan pencemaran.
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal),
Izin Lingkungan Bagi Usaha dan/atau
yang pada hakekatnya bertujuan untuk
Kegiatan Pertambangan
melakukan kajian-kajian terhadap dampak
Pada hakekatnya setiap kegiatan
penting bagi lingkungan hidup atas
penambangan akan selalu membawa
direncanakannya suatu Usaha dan/atau
262
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
263
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
maupun di daerah. Jadi dengan mengatur dan keputusan komisi amdal, maka segala
dan mengurus sumber kekayaan alam di izin yang sudah dikeluarkan harus segera
wilayahnya adalah menjadi dibatalkan dan dicabut. Termasuk
tanggungjawab masing-masing kewajiban yang dimuat dalam dokumen
pemerintahan, di bidang tata usaha negara Amdal atau UKL-UPL yang dibuat oleh
berupa penerbitan izin lingkungan. Pemrakarsa atau penanggungjawab usaha
Sekarang Izin Lingkungan dan/atau kegiatan di bidang
pertambangan yang sudah diterbitkan, pertambangan, apabila ternyata tidak
bolehkah ditolak keabsahannya karena ditepati maka Izin Lingkungan batal demi
sebab kekeliruan. Maka untuk sebab- hukum. Batal dalam arti berlaku untuk
sebab tertentu Izin Lingkungan dapat semua perizinan.
dibatalkan apabila: Pembatalan melalui keputusan tata
a. Persyaratan yang diajukan dalam usaha negara lazimnya bermula dari
permohonan izin mengandung keberatan-keberatan yang disampaikan
cacat hukum, kekeliruan, oleh masyarakat baik kolektif maupun
penyalahgunaan serta individu. Keberatan karena bertentangan
ketidakbenaran dan/atau dengan hukum lingkungan atau ketentuan
pemalsuan data, dokumen, amdal, telah dirasakan dampak yang
dan/atau informasi; merugikan bagi kesehatan manusia, atau
b. Penerbitannya tanpa memenuhi kerusakan dan pencemaran bagi
syarat sebagaimana tercantum lingkungan hidup itu sendiri. Jadi hakim
dalam keputusan komisi tentang tata usaha negara dapat membatalkan
kelayakan lingkungan hidup atau berlakunya suatu Izin Lingkungan, apabila
rekomendasi UKL-UPL; atau terbukti penerbitan izin itu ternyata
c. Kewajiban yang ditetapkan dalam ditemui cacat hukum, ada kejanggalan,
dokumen Amdal atau UKL-UPL atau tidak sesuai prosedur karena tidak
tidak dilaksanakan oleh melibatkan peran serta masyarakat dalam
penanggungjawab usaha dan/atau pengambilan penilaian.
kegiatan. (Pasal 37 Ayat (2) Jadi penyusunan dokumen Amdal
UUPPLH). pada hakekatnya dapat saja dimintakan
Persyaratan yang kemudian bantuan orang lain yang lebih profesional.
diketahui mengandung cacat hukum, atau .
ternyata bertentangan dengan penilaian
264
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
265
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
tersebut telah ditetapkan pengusahaan peningkatan dan peran serta swasta dan
pertambangan bahan galian golongan A masyarakat.
dan B yang diatur dalam bentuk Kuasa Dalam Usaha dan/atau Kegiatan di
Hukum (KP). Sedang untuk bahan galian bidang pertambangan, jelas menyangkut
golongan C cukup dalam bentuk Surat ekosistem lingkungan dan sumber daya
Izin Pertambangan Daerah (SIPD). alam, maka wajib memiliki Amdal atau
Selanjutnya kalau memperhatikan UKL-UPL, karena merupakan prasyarat
ketentuan mengenai izin seperti untuk mendapatkan Izin Lingkungan.
dikemukakan dalam UU. Minerba dalam Amdal atau UKL-UPL yang pada
Pasal 65 Ayat (1), dapat di lihat tentang dasarnya harus bersamaan dengan
persyaratan perizinan usaha pengajuan permohonan Izin, dimuat
pertambangan, yakni setiap badan usaha, dalam satu dokumen untuk segera
koperasi, dan perseorangan yang dilakukan penilaian oleh tim penilai.
melakukan usaha pertambangan wajib Penilaian untuk suatu rencana kegiatan
memenuhi persyaratan administratif, dikatakan layak, atau tidak layak, maka
persyaratan teknis, persyaratan setiap pelaku Usaha dan/atau Kegiatan
lingkungan, dan persyaratan finansial. harus lebih dulu melakukan kajian dan
Tetapi jika memperhatikan analisis berkenaan dengan dampak. Disini
persyaratan lingkungan, yang artinya tidak letak pentingnya Amdal dan UKL-UPL
lepas dengan semua yang telah disebutkan agar dampak besar dan penting bagi
dan disyaratkan dalam UUPPLH. Yaitu lingkungan tidak menimbulkan persoalan
berkenaan dengan kegiatan usaha dan/atau kerusakan dan ketercemaran yang
kegiatan lainnya yang berdampak penting mengarah kepada kerugian umat manusia.
terhadap lingkungan hidup, maka wajib Sebagai gambaran di bawah ini
dilengkapi dengan Amdal. dapat dilihat dampak positif dan negatif
Undang-Undang Minerba yang dikembangkannya kegiatan pertambangan
telah disempurnakan, bahkan batubara, sebagai berikut:
menekankan, bahwa pembangunan Dampak Positif yang diharapkan:
pertambangan harus dapat menyesuaikan 1. Masyarakat diberi kesempatan
kondisi atau beradaptasi dengan untuk bekerja, terutama
perubahan lingkungan strategis, masyarakat sekitar yang
perkembangan teknologi, tuntutan membutuhkan pekerjaan;
266
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
267
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
268
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
menunjukkan apa yang tadinya menjadi pemulihan fungsi lingkungan hidup tidak
kewenangan Menteri, Gubernur, dilakukan oleh pemrakarsa atau pelaku
Bupati/Walikota untuk penerbitan suatu kegiatan, maka dana penjaminan tadi
Izin Lingkungan, ternyata bisa dibatalkan wajib digunakan untuk biaya pemulihan
oleh hakim tata usaha negara, apabila fungsi lingkungan hidup (Pasal 54 dan
diketahui penerbitan izin itu ternyata Pasal 55 UUPPLH).
ditemui cacat hukum, ada kejanggalan,
Keterlibatan Masyarakat Sebagai
atau tidak sesuai prosedur karena tidak
Anggota Komisi Penilai Amdal
disertakannya masyarakat selaku anggota
Penyusunan dokumen Amdal oleh
Komisi penilai.
Pemrakarsa wajib melibatkan masyarakat.
Kelayakan dari setiap rencana
Sebelumnya dilakukan dulu dengan
Usaha dan/atau Kegiatan didasarkan pada
penyusunan dokumen Kerangka Acuan.
dipenuhinya ketentuan Amdal atau UKL-
Masyarakat yang dilibatkan berhak
UPL. Dan layak lingkungan atas hasil
mengajukan saran, pendapat dan
penelitian dan penilaian Komisi Penilai
tanggapan terhadap rencana Usaha
Amdal. Tidak disitu saja ternyata untuk
dan/atau Kegiatan. Pelibatan masyarakat
memperoleh Izin Lingkungan,
harus dilakukan berdasarkan prinsip
pemrakarsa dan penanggungjawab usaha
pemberian informasi yang transparan dan
wajib pula mencantumkan persyaratan
lengkap serta diberitahukan sebelum
seperti dimuat dalam keputusan kelayakan
kegiatan dilaksanakan.
lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-
Dalam Pasal 9 PP Izin Lingkungan
UPL yang diputuskan oleh pejabat yang
menyebutkan bahwa, masyarakat yang
berwenang. (Pasal 37 Ayat (3)
diikutsertakan dalam menyusun dokumen
UUPPLH).
Amdal, terutama:
Selanjutnya untuk keamanan dan
a. Yang terkena dampak ;
kelancaran pelaksanaan pemulihan berupa
b. Pemerhati lingkungan hidup;
reklamasi dan reboisasi, maka pemrakarsa
dan/atau
atau pelaku usaha dan/atau kegiatan wajib
c. Yang terpengaruh atas segala
menyiapkan dana penjaminan yang
bentuk keputusan dalam proses
disimpan di bank pemerintah yang
Amdal.
ditunjuk oleh Menteri, Gubernur,
Diikutkannya masyarakat dengan
Bupati/Walikota sesuai dengan
cara diumumkan baik lisan maupun
kewenangannya. Dengan tujuan apabila
269
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
270
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
271
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
272
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
273
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
274
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun
1945.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo
Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2004 tentang Kehutanan.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan.
Makalah
Kementerian Kehutanan RI, “Save
Kalimantan Save Indonesia”,
Materi Seminar Memperingati
Hari Bumi, di Banjarmasin, 21
April 2012
Internet
PP. Izin Lingkungan Rentan di Judicial
Review, www.hukumonline.com, diakses
tanggal 11 Desember 2017
275
Al’Adl, Volume X Nomor 2, Juni 2018 ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124
276