Professional Documents
Culture Documents
Abstrak. Pandangan manusia telah bergeser seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan,
sehingga menimbulkan tuntutan bagi pelaku bisnis untuk memberikan solusi dalam menghadapi berbagai
permasalahan lingkungan melalui pengembangan green product. Eco-label sebagai jaminan mutu green product
merupakan isu di dunia bisnis dan perdagangan global saat ini. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan Structural
Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui pengaruh eco-label terhadap kesadaran konsumen untuk membeli
green product. SEM adalah teknik analisis multivariat yang digunakan untuk membangun hubungan antara
variabel terukur dan konstruk latennya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah eco-label
awareness, attitude towards the environment, belief in environment-friendly buying, eco-label knowledge, eco-label
availability, attention towards eco-label, dan purchase intention. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel belief
in environment-friendly buying, eco-label knowledge, dan attention towards eco-label memiliki pengaruh langsung
terhadap purchase intention, sementara variabel eco-label awareness dan eco-label availability hanya menunjukkan
pengaruh tidak langsung terhadap purchase intention.
Kata kunci: Eco-Label, Green Product, Konsumen, Purchase Intention, Structural Equation Modeling
Abstract. The society's viewpoint has shifted along with the increasing concern for the environment, causing the rise of
demand for the businessman to provide a concrete solution to deal with the current environmental problems through the
development of green products. Eco-label, as a quality assurance of green products, has been a global trade-related issue
for years. This research aims to determine the effect of eco-labels on consumers' awareness to purchase green products by
using Structural Equation Modeling (SEM). SEM is a multivariate technique incorporating a network of
relationship between measured variables and latent construct. The variables used in this research consist of eco-label
awareness, attitude towards the environment, belief in buying environment-friendly, eco-label knowledge, eco-label
availability, attention towards eco-label, and purchase intention. By using Structural Equation Modeling, some of key
findings from the data analysis are highlighted: belief in environment-friendly buying, eco-label knowledge, and
attention towards eco-label show a direct influence on purchase intention, while eco-label awareness and eco-label
availability only show the indirect effect on purchase intention.
Keywords: Eco-Label, Green Product, Consumer, Purchase Intention, Structural Equation Modeling
Jurnal
66 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Jurnal
67 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Berkaitan dengan paparan yang telah diuraikan untuk memasuki pasar dan memperoleh
sebelumnya, maka rumusan masalah yang market share. Sebuah program eco-label yang
diangkat dalam penelitian ini adalah untuk baik akan mengkaji seluruh siklus hidup
mengetahui pengaruh penggunaan eco-label produk, mulai dari proses produksi,
terhadap kesadaran konsumen untuk membeli distribusi, penggunaan, hingga
green product yang diukur melalui kesadaran pembuangannya.
terhadap eco-label, kepercayaan konsumen
terhadap perilaku green buying, pengetahuan Berawal dari kesuksesan standar ISO 9000 yang
tentang eco-label, ketersediaan eco-label di mengatur tentang total quality management, ISO
pasaran, dan perhatian konsumen terhadap eco- mulai mengeluarkan standar-standar yang
label baik secara langsung maupun tidak berkaitan dengan sistem manajemen
langsung. lingkungan, termasuk salah satunya yang
berkaitan dengan eco-label. Dalam yang waktu
2. Tinjauan Teoritis cukup singkat, ditetapkan beberapa standar
lingkungan yang lebih dikenal sebagai seri ISO
Terdapat tiga teori utama yang digunakan 14020. Berdasarkan standar tersebut, terdapat
dalam penelitian ini yaitu green product, eco-label, tiga tipe eco-label, yaitu:
dan Structural Equation Modeling (SEM).
a. Green product ISO 14024 (Tipe I) yaitu pemberian eco-label
q
Di Indonesia sendiri, istilah green product lebih oleh pihak ketiga kepada produk yang
dikenal sebagai produk berwawasan memenuhi seperangkat persyaratan (multi-
lingkungan atau produk ramah lingkungan. criteria) yang telah ditentukan pada kategori
Beberapa peneliti telah memberikan produk tertentu.
beberapa definisi yang berbeda mengenai ISO 14021 (Tipe II) yaitu swa-deklarasi.
q
green product. Menurut Wasik (1996), green ISO 14025 (Tipe III) yaitu informasi
q
product merupakan produk yang isi maupun kuantitatif tentang aspek lingkungan
kemasannya berwawasan lingkungan, dalam daur hidup produk yang
sehingga dapat mengurangi dampak negatif disampaikan oleh pemasok berdasarkan
bagi lingkungan. Dalam definisi lain, green verifikasi independen oleh pihak ketiga.
product diartikan sebagai produk yang dapat
mengurangi kerusakan lingkungan karena Berbagai studi dilakukan untuk menilai
tidak/sedikit mengandung material yang keefektifan eco-label terhadap perilaku
berbahaya bagi lingkungan, hemat energi pembelian green product yang dilakukan
dalam proses produksi dan konsumsinya, konsumen (D'Souza, 2006). Salah satunya
serta tidak mencemari udara, air, dan tanah adalah studi yang dilakukan di Malaysia
(Miranti, 2012). menunjukkan bahwa kesadaran terhadap eco-
label memiliki hubungan yang positif antara
b. Eco-label pengetahuan terhadap eco-label dan minat beli
Eco-label semakin sering digunakan oleh konsumen (Rashid, 2009). Dalam studi lain
pemasar dalam mengidentifikasikan green yang dilakukan oleh Teisl, Roe, dan Hick (2002)
product (D'Souza et al., 2006). Rex dan diperoleh bahwa konsumen yang merespon
Baumann (2007) mendefinisikan eco-label secara positif terhadap eco-label akan
sebagai tool yang dapat membantu menyebabkan peningkatan market share dari
konsumen dalam mengambil keputusan produk yang bersangkutan. Informasi yang
untuk memilih gr een pr oduct serta diberikan eco-label terbukti mempengaruhi
menginformasikan mereka bagaimana preferensi konsumen terhadap suatu produk,
produk tersebut dibuat. Eco-label juga dapat terutama bila konsumen tersebut memiliki
memberikan kesempatan bagi perusahaan kepedulian tinggi terhadap lingkungan
(Grankvist et al., 2004).
Jurnal
68 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Jurnal
69 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Nguyen dan Du (2010) dalam penelitian yang sampling, anggota populasi tidak memiliki
berjudul “Effectiveness of Eco-Label? A Study of peluang terpilih yang sama untuk dijadikan
Swedish University Students' Choice on Ecological sampel. Sedangkan, prosedur convenience
Food” menyatakan bahwa untuk membuat sampling memiliki kelebihan ber upa
konsumen tertarik terhadap eco-label hingga pengambilan sampel dilakukan berdasarkan
memutuskan untuk membeli green product ketersediaan elemen dan kemudahan
diperlukan beberapa beberapa kondisi mendapatkan data.
tertentu. Pertama, tingkat keefektifan eco-label
terhadap perilaku pembelian konsumen Kuesioner yang digunakan untuk
bergantung pada motivasi lingkungan dari pengumpulan data tersusun atas tiga bagian
konsumen tersebut. Dalam hal ini, konsumen utama, yaitu:
yang tidak mempercayai dampak positif yang a. Bagian pertama berisikan pertanyaan-
diberikan oleh green product cenderung akan pertanyaan yang berkaitan dengan identitas
mengabaikan eco-label. Kedua, konsumen harus responden, seperti jenis kelamin, usia, asal
memiliki pengetahuan tentang eco-label yang universitas, dan pengeluaran per bulan.
memadai. Konsumen yang tahu bagaimana b. Bagian kedua berisikan pertanyaan terkait
rupa eco-label yang ada di pasaran memiliki perilaku pembelian green product yang
ketertarikan untuk memahami manfaat
dilakukan oleh responden.
lingkungan yang diberikan oleh suatu produk.
c. Bagian ketiga berisikan pernyataan-
Terakhir, produk yang memiliki eco-label harus
tersedia di tempat-tempat konsumen pernyataan tentang variabel-variabel yang
berbelanja. diamati, dimana responden diminta untuk
menyatakan tingkat kesetujuan terhadap
Literatur lainnya menyebutkan bahwa eco-label pernyataan-pernyataan tersebut.
merupakan satu-satunya preferensi yang
menerangkan manfaat lingkungan yang Kuesioner yang digunakan saat pengumpulan
diberikan oleh suatu produk (Rashid, 2009). data menggunakan skala pengukuran untuk
Lebih lanjut lagi, eco-label dapat meyakinkan mengukur tingkat kesetujuan responden
konsumen untuk beralih menggunakan green terhadap pernyataan yang berhubungan
product, apabila konsumen telah menyadari dengan kesadaran terhadap eco-label, sikap
makna eco-label. terhadap lingkungan, kepercayaan terhadap
perilaku pembelian green product, pengetahuan
4. Metode Penelitian tentang eco-label, ketersediaan eco-label, perhatian
yang diberikan kepada eco-label, dan minat beli
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
konsumen. Skala pengukuran yang digunakan
pendekatan cross sectional design, yaitu desain
penelitian yang melibatkan suatu sampel dalam kuesioner ini adalah skala likert dari 1
responden yang digambarkan dari target yang menyatakan sangat tidak setuju sampai
populasi dalam pengumpulan informasi dan dengan 5 yang menyatakan sangat setuju.
informasi diperoleh hanya pada suatu waktu Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa-
saja. Pengambilan data secara keseluruhan mahasiswa, baik yang berasal dari perguruan
tidak mungkin untuk dilakukan mengingat tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
populasi yang digunakan dalam penelitian Penyebaran kuesioner secara online dilakukan
sangat besar, sehingga dalam penelitian ini dengan memanfaatkan form dan tautan dari
digunakan metode sampling untuk Google Docs yang kemudian disebarkan melalui
mengumpulkan data dari populasi penelitian. mailing list, social network media (seperti facebook,
twitter, dan lain-lain), serta personal email.
Metode penarikan sampel yang digunakan Kuesioner juga disebarkan secara langsung
adalah non-probability sampling dengan prosedur kepada mahasiswa-mahasiswa Universitas
convenience sampling. Dengan non-probability-
Indonesia dan beberapa perguruan-perguruan
tinggi lainnya.
Jurnal
70 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Jurnal
71 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Jurnal
72 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langsung (indirect effect), dan pengaruh total (total
melakukan analisis model str uktural, effect) antar variabel laten. Gambar 4
diantaranya signifikansi hubungan, pengaruh menunjukkan output t-value yang diperoleh
langsung (direct effect), pengaruh tidak- dalam analisis model struktural.
Jurnal
74 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Tabel 9 memberikan informasi mengenai hasil Dari Tabel 10, terlihat bahwa variabel Belief in
evaluasi t-value pada model struktural. Environment-Friendly Buying dipengaruhi oleh
Berdasarkan informasi pada tabel tersebut, variabel Attitude towards the Environment secara
terdapat dua hubungan antar variabel laten signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap
positif yang ditunjukkan oleh konsumen
yang belum signifikan.
terhadap lingkungannya akan meningkatkan
Lintasan t-value Kesimpulan kepercayaan konsumen tentang dampak
Attitude à Belief 11,84 Signifikan lingkungan yang ditimbulkan oleh green product,
EL_Aware à Attntion 4,67 Signifikan
EL_Aware à Purchase 0,35 Belum Signifikan sehingga konsumen akan menempatkan green
Belief à Attntion 5,72 Signifikan product sebagai pertimbangan utamanya dalam
Belief à Purchase 7,15 Signifikan
EL_Know à Attntion 3,12 Signifikan setiap pemilihan produk yang akan dibeli.
EL_Know à Purchase 4,40 Signifikan
EL_Avail à Attntion 2,91 Signifikan
EL_Avail à Purchase 0,03 Belum Signifikan Variabel-variabel yang berpengaruh paling
Attntion à Purchase 7,26 Signifikan
besar terhadap variabel Attention towards Eco-
label secara berturut-turut adalah Belief in
Interpretasi Hasil
q Environment-Friendly Buying (0,35), Eco-label
Setelah diketahui signifikansi hubungan dalam Knowledge (0,28), Eco-label Availability (0,18) dan
model penelitian, selanjutnya dilakukan analisis Eco-label Awareness (0,16). Konsumen yang
besaran efek antar variabel laten. Tabel 10 memiliki tingkat kepercayaan yang besar
menunjukkan persamaan struktural yang terhadap pembelian green product akan menaruh
diperoleh dari model struktural penelitian. perhatian yang besar pula terhadap
penggunaan eco-label pada setiap green product.
Tabel 10. Persamaan Struktural Model Begitu pula dengan konsumen yang memiliki
Penelitian pengetahuan yang baik tentang eco-label.
Konsumen tersebut akan sangat
Belief = 0.76*Attitude
memperhatikan dan peka terhadap aspek-
aspek seperti keakuratan, relevansi, kredibilitas,
Attntion = 0.35*Belief + 0.16*EL_Aware + 0.28*EL_Know + 0.18*EL_Avail
kemudahan dalam memahami, serta kekinian
Purchase = 0.44*Belief + 0.49*Attntion + 0.034*EL_Aware + 0.17*EL_Know +
(up to date) dari informasi yang diberikan oleh
0.035*EL_Avail
eco-label.
Jurnal
75 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Terakhir, kesadaran terhadap eco-label sekaligus Faktor penting lainnya yang mempengaruhi
ketersediaan produk-produk yang memiliki eco- Purchase Intention adalah Eco-Knowledge.
label juga memberikan pengaruh yang positif Penanaman pengetahuan yang baik mengenai
dalam membuat konsumen memperhatikan konsekuensi lingkungan dan kaitannya dengan
eco-label secara lebih seksama. Sementara itu, eco-label terbukti memberikan pengaruh yang
untuk variabel Purchase Intention secara positif terhadap minat beli konsumen. Untuk
berturut-turut dipengaruhi oleh variabel itu, perusahaan sebaiknya lebih gencar dalam
Attention towards Eco-label (0,49), Belief in melakukan promosi-promosi lingkungan yang
Environment-Friendly Buying (0,44), Eco-label melibatkan peranan mahasiswa di dalamnya
Knowledge (0,17), Eco-label Availability (0,035)
dan Eco-label Awareness (0,034). Konsumen Bila dibandingkan dengan model dugaan awal
yang memperhatikan fungsionalitas eco-label penelitian yang telah digunakan di Swedia,
cenderung menunjukkan ketertarikan yang terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi
besar untuk membeli green product. Kepercayaan Purchase Intention, dimana variabel Environmental
konsumen terhadap dampak pembelian green Motivation, Eco-label Knowledge, Eco-label
product juga merupakan salah satu faktor A va i l a b i l i t y d a n E c o - l a b e l A wa r e n e s s
pendorong utama yang membuat konsumen mempengaruhi Purchase Intention, baik secara
memilih green product. Ditambah lagi, tingkat langsung maupun tidak langsung. Perbedaan
pengetahuan dan pemahaman yang baik ini merupakan hal yang normal, mengingat
tentang eco-label akan membuat konsumen lebih generalisasi tidak dapat dilakukan akibat
mudah dibujuk untuk membeli green product. perbedaan-perbedaan budaya di tiap negara
(Juwaher dan Puraduth, 2012). Model akhir
Meskipun variabel Eco-label Awareness dan Eco- penelitian ini merupakan representasi data
label Availability menunjukkan pengaruh yang yang digunakan. Dengan kata lain, karakteristik
positif terhadap minat beli konsumen, namun data yang diperoleh sangat mempengaruhi
pada kenyataannya besaran t-value dari kedua bentuk model akhir penelitian.
variabel ini tidak signifikan, sehingga keduanya
dinyatakan tidak memiliki pengaruh langsung 7. Kesimpulan
terhadap variabel Purchase Intention. Dengan
kata lain, sekalipun konsumen menyadari Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan
fungsi dan ketersediaan eco-label pada green sebagai berikut:
product, namun tanpa diikuti dengan pemberian 1. Variabel Attitude towards the Environment
perhatian yang intens terhadap eco-label, maka mempeng ar uhi variabel Belief in
konsumen tidak akan tertarik untuk membeli Environment-Friendly Buying.
green product. 2. Variabel Purchase Intention secara signifikan
dipengaruhi oleh variabel Attention towards
Secara keseluruhan, dilihat dari pengaruhnya Eco-label.
baik secara langsung maupun tidak langsung, 3. Variabel Belief in Environment-Friendly Buying
Belief in Environment-Friendly Buying merupakan dan Eco-label Knowledge memiliki hubungan
faktor yang paling dominan dalam terhadap variabel Purchase Intention, baik
mempengaruhi minat beli konsumen. Variabel secara langsung maupun tidak langsung.
ini secara langsung dipengaruhi oleh variabel 4. Variabel Eco-label Awareness dan Eco-label
Attitude towards the Environment. Dengan Availability hanya menunjukkan pengaruh
demikian, minat beli konsumen dapat tidak langsung terhadap Purchase Intention.
ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan 5. Secara garis besar, penelitian ini mendukung
perlindungan dan pendidikan lingkungan penelitian sejenis yang pernah dilakukan di
dengan tujuan untuk meningkatkan sikap Swedia. Beberapa faktor seperti Attitude
konsumen terhadap lingkungannya, sekaligus towards the Environment, Belief in Environment-
membangun kepercayaan konsumen untuk Friendly Buying, Eco-label Knowledge, dan
berkontribusi bagi lingkungan. Attention towards Eco-label menunjukkan
Jurnal
76 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Untuk itu, dalam penelitian selanjutnya,
Intention, baik secara langsung maupun tidak sebaiknya perusahaan dilibatkan sehingga
langsung. Meski demikian, terdapat beberapa dapat diperoleh pemahaman yang lebih
hasil keluaran yang berbeda dengan penelitian mendalam mengenai pengaruh eco-label
sebelumnya, yakni variabel Eco-label Availability terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini
dan Eco-label Awareness hanya mempengaruhi hanya membatasi obyek penelitian untuk
Purchase Intention secara tidak langsung (melalui mahasiswa saja, padahal basis konsumen terdiri
Attention towards Eco-label). Hal ini dapat terjadi dari segmen yang berbeda-beda (Tsiptis dan
karena terdapat perbedaan-perbedaan budaya Chorianopulos, 2009). Oleh sebab itu, dapat
di tiap negara (Juwaher dan Puraduth, 2012). dipertimbangkan untuk melakukan penelitian
Hasil akhir penelitian ini merupakan gambaran dengan membagi konsumen sesuai dengan
dari data yang diperoleh pada saat penelitian segmennya. Dengan demikian, dapat terlihat
dilakukan, sehingga sangat memungkinkan pengaruh karakteristik dan faktor demografis
didapatkan hasil yang berbeda. pada setiap segmen (seperti jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, pendapatan, dan lain-lain),
8. Saran sehingga prediksi model menjadi lebih tepat.
Lebih lanjut lagi, perbedaan hasil analisis yang
8.1. Implikasi Praktis diperoleh dari tiap segmen dapat dijelaskan
dengan menyadari bahwa setiap segmen
Penelitian ini memiliki implikasi praktis bagi konsumen memiliki karakter konsumen yang
pemerintah dan perusahaan dalam mendorong berbeda-beda (Maulana, 2013).
penggunaan eco-label sebagai instrumen yang
mengkomunikasi manfaat lingkungan green Daftar Pustaka
product. Dengan memahami pengaruh yang
diberikan oleh eco-label, baik pemerintah dan Albino, V., Balice, A., & R. Dangelico. (2009).
perusahaan dapat mengetahui bagaimana Environmental strategies and green
fungsi eco-label pada kondisi sebenarnya. Lebih product development: an overview on
lanjut lagi, dalam perdagangan bebas, sustainability-driven companies. Business
penggunaan eco-label sebagai jaminan ramah Strategy and the Environment, 18, 83-96.
lingkungan diyakini memiliki pengaruh Al –Bakry , T. (2007). Marketing and Social
terhadap kebijakan bisnis dan perdagangan Responsibility ( in Arabic) , 1st. ed. Dar
luar negeri Indonesia. Pemerintah Indonesia Wael, Amman, Jordan
perlu memper timbangkan penerapan Anghel, L. D., Grigore, G. F. & Roºca, M.
sertifikasi eco-label untuk green product yang (2011). Cause-related marketing part of
diproduksi di dalam negeri, sehingga tidak corporate social responsibility and its
terkubur dalam persaingan dengan green product influence upon consumers' attitude.
asal luar negeri. Amfiteatru Economic, XIII, 72-85.
Barnard, E., & Mitra, A. (2010). A contingent
8.2. K eterbatasan Penelitian dan valuation method to measure willingness
Rekomendasi to pay for eco-label products. Allied
Academies Inter national Conference:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Proceedings of the Academy for Economics &
pengaruh eco-label terhadap kesadaran Economic Education (AEEE), 13, 5-10.
konsumen untuk membeli green product ditinjau Byrne, M. (2010). Green Ps: Understanding
dari perspektif konsumen. Menurut hemat Consumer Preferences Across Environmental
peneliti, untuk mengetahui pengaruh eco-label Marketing Mix Variations. University of
secara komprehensif sebaiknya dilakukan Newcastle.
penelitian berdasarkan dua sudut pandang, Carlson, L., Grove, S. J.& Kangun, N. (1993). A
yaitu sudut pandang konsumen dan sudut content analysis of environmental
pandang perusahaan. advertising claims: a matrix method
approach. Journal of Advertising, 22, 27-
39.
Jurnal
77 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Chase, D. & Smith, D. K. (1992). Consumers DeRosa, A. & Ying Sun, N. (2007).
keen on green but marketers don't H o u s e wa r e s c a t e r i n g t o g r e e n
deliver. Advertising Age, 63, 2-4. consumers, Waste News, Vol 12, 23.
Chen, T. B. & Chai, L. T. (2010). Attitude Durif, F., Boivin, C. & Julien, C. (2010). In
towards the environment and green search of a green product definition,
products. Management Science and Innovative Marketing, 6(1), 25-33.
Engineering, 4 (2), 27-39. Erskine, C. & Collins, L. (1997). Eco-labelling:
Chen, Y-S. (2008). The driver of green success or failure? The Environmentalist,
innovation and green image – Green 17, 125–133.
core competence. Journal of Business Euromonitor. (2008). The Green (and Variegated)
Ethics, 81, 531-543. Consumer, Euromonitor Strateg y
Chen-Yu, J. H. & Seock, Y. K. (2002), Briefing, Euromonitor International, 13
Adolescents' clothing purchase March.
motivations, information sources, and Fergus, J. (1991). Anticipating consumer
store selection criteria: a comparison of trends. In David, A.R. (Ed.). The greening
male/female and impulse/nonimpulse of businesses. Cambridge, UK: The
shoppers. Family and Consumer Sciences University Press.
Research Journal, 31(1), 50-77. Grankvist, G., Dahlstrand, U., & Biel, A.
Chung, C., & H. Wee. (2008). Green- (2004). The impact of environmental
component life-cycle value on design labeling on consumer preference:
and reverse manufacturing in semi- Negative versus positive labels. Journal of
closed supply chain. International Journal Consumer Policy, 27, 213-230.
of Production Economics, 113, 528-545. Hair Jr., J. F., Black, W. C., Babin, B. J., &
Crane, A. (2000). Facing the backlash: green Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data
marketing and strategic reorientation in Analyses (7th ed.). New Jersey : Pearson
the 1990s. Journal of Strategic Marketing, 8, Prentice-Hell.
277–296. Hartmann, P. & Ibanez, V. A. (2006). Green
D'Souza, C. (2004). Eco-label programmes: a value added. Marketing Intelligence &
stakeholder (consumer) perspective. Planning, 24 (7), 673-680.
Corporate Communications: An Horne, R. E. (2009). Limits to labels: The role
international Journal, 9(3), 179-188. of eco-labels in the assessment of product
D'Souza, C. (2005). Green advertising effects sustainability and routes to sustainable
on attitude and choice of advertising consumption. International Journal of
themes. Asia Pacific Journal of Marketing and Consumer Studies, 33, 175-182.
Logistics, 17 (3), 51-66. Juwaheer, T. D. & Puraduth, S. (2012).
D'Souza, C., Taghian, M. & Lamb, P. (2006). An Analysing the impact of green marketing
empirical study on the influence of strategies on consumer purchasing
environmental labels on consumers. patterns in Mauritius. World Journal of
Corporate Communications: An Entrepreneurship, Management and Sustainable
International Journal, 11(2), 162-73. Development, 8 (1), 36-59.
D'Souza, C., Taghian, M., Lamb, P. & Kangun, N., Carlson, L., & Grove, S. J. (1991).
Peretiatkos, R. (2006). Green products Environmental advertising claims: A
and corporate strategy: an empirical preliminary investigation. Journal of Public
investigation. Society and Business Review, Policy and Marketing, 10, 47-58.
1 (2), 144-57. Kassaye, W. W. (2001). Green dilemma.
Davis, J. J. (1992). Ethics and environmental Marketing Intelligence & Planning, 19, 444-55.
marketing. Journal of Business Ethics, 11, Laroche, M., Bergeron, J. & Barbaro-Forleo, G.
81-87. (2001). Targeting consumers who are
Davis, J. J. (1993). Strategies for environmental willing to pay more for environmentally
advertising. The Journal of Consumer friendly products. Journal of Consumer
Marketing, 10, 19-36. Marketing, 18 ( 6), 503-20.
Jurnal
78 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014
Muslim and Indriani/ Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumen untuk Membeli Green Product
Jurnal
80 Manajemen Teknologi
Vol.13 | No.1 | 2014