You are on page 1of 8

JAMAN

Vol. 1, No 1, Mei 2020, pp. 48-55 48

Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada


PT. Telekomunikasi Indonesia (PERSERO) Tbk.
Yohanes Jimirano Ama Gate
Politeknik Bisnis Kaltara
Jl. Gajah Mada Rt.05 No 17, Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111
jimirano.gate@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: Profitability ratio is a ratio that aims to determine the company's ability
Received : March 3, 2020 in order to generate profits during a certain period, and also provides an
Revised : March 17, 2020 overview of the effectiveness of management in carrying out its
Accepted : March 29, 2020 operations in financial performance through financial statements. The
policy that taken by the company in determining profits can be seen from
the level of profitability. Therefore, the purpose of this study is to
determine the financial performance of Indonesian telecommunications
PT (Persero), in 2016-2018 in terms of profitability ratio analysis. The
analytical method used is a descriptive analysis using profitability ratios
consisting of: net profit margin, return on assets (ROA) return on equity
(ROE), gross profit margin. Data and information of this research were
Keywords: obtained from the Indonesian stock exchange. In terms of the company's
Profitability Analysis net profit margins, the situation always increases year by year. The
Financial Statements percentage is 0.4% (2016-2017) and 0.73% (2017-2018), the return on
Financial Performance assets (ROA) of the company always increases year by year. The
percentage is 0.23% (2016-2017) and 0.18% (2017-2018), return on
equity (ROE) of the company always increases year by year. The
percentage is 1.43% (2016-2017) and 0.13% (2017-2018), the
company's gross profit margin always increased year by year. The
percentage is 0.42% (2016-2017) and 2.34% (2017-2018).

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Proses Artikel: Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui
Artikel Diterima : 3 Maret 2020 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
Artikel Direvisi : 17 Maret 2020 tertentu, dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas
Dinyatakan Diterima : 29 Maret 2020 manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya dengan melihat
kinerja keuangan melalui laporan keungan. Kebijakan yang diambil
perusahaan dalam menentukan laba dapat dilihat dari tingkat
profitabilitasnya. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk. tahun 2016-2018 ditinjau dari analisis rasio profitabilitas.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan
pengukuran rasio profitabilitas yang terdiri dari: Net Profit Margin,
Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Gross Profit Margin.
Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci:
Ditinjau dari net profit margin keadaan perusahan selalu mengalami
Analisis Profitabilitas
peningkatan dari tahun ke tahun. Sebesar 0,4% (2016-2017) dan 0,73%
Laporan Keungan
(2017-2018), return on asset (ROA) keadaan perusahan selalu
Kinerja Keuangan
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebesar 0,23% (2016-
2017) dan 0,18% (2017-2018), return on equity (ROE) keadaan
perusahan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebesar
1,43% (2016-2017) dan 0,13%. (2017-2018), gross profit margin
keadaan perusahan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sebesar 0,42% (2016-2017) dan 2,34%. (2017-2018).

ISSN : 2722-4813
JAMAN 49
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

I. Pendahuluan
Kegiatan usaha utama Telkom Indonesia adalah menyediakan layanan telekomunikasi yang
mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak,
komunikasi selular, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi
data. Selain itu, Telkom Indonesia juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,
media dan edutainment, termasuk cloud-based dan server-based managed services, layanan e-
Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya. Anak Usaha Telkom Indonesia
dibagi menjadi empat kelompok dan pemimpin bisnisnya, yaitu bisnis selular (Telkomsel),
bisnis internasional (Telin), bisnis multimedia (Telkom Metra), dan bisnis infrastruktur
(Telkom Infra).
Dibalik kesuksesahan perusahan dalam mengelola usahanya maka menarik penulis untuk
menganalisis laporan keuangan perusahannya. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan
rugi-laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Tetapi, sesuai dengan pernyataan
standar akuntansi keuangan No. 1 [1] tentang penyajian laporan keuangan terdiri dari beberapa
komponen, yaitu: (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode; (b) laporan laba rugi
komprehensif selama periode; (c) laporan perubahan ekuitas selama periode; (d) laporan arus
kas selama periode; (e) catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai
perkembangan perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai
perusahaan pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang. Laporan
keuangan umumnya disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi-posisi keuangan,
kinerja dan arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Informasi tersebut diharapkan
dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan
dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan menggunakan rasio profitabilitas untuk
mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang
dimilikinya.
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis tertarik untuk “Menganalisis
Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk. Tahun 2016-2018”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan
pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2016-2018 ditinjau dari analisis rasio
profitabilitas.

II. Tinjauan Pustaka


A. Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1 [1], “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Jadi laporan keuangan merupakan salah satu
informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan. Laporan keuangan
dapat digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang
dan rencana pada waktu yang akan datang. Secara lengkap menurut Kasmir [2], menyebutkan
ada lima yang termasuk ke dalam unsur atau komponen laporan keuangan yakni: Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan
Keuangan.
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan
kepada stakeholder. Setiap perusahaan, baik perusahaan besar, menengah maupun kecil wajib
membuat laporan keuangan pada setiap periode. Menurut PSAK No. 1 [1], tujuan laporan
keuangan yaitu: memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan juga
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.
B. Kinerja Keuangan
Menurut Kurniasari [3], kinerja keuangan adalah prestasi kerja di bidang keuangan yang
telah dicapai oleh perusahaan dan tertuang pada laporan keuangan dari perusahaan. Sedangkan

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)
50 JAMAN
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

menurut Munawir [4], pengertian kinerja keuangan adalah “Prestasi kerja yang telah diperoleh
suatu perusahaan dalam periode tertentu dan terutang dalam laporan keuangan yang
bersangkutan.”
Dari definisi pengertian kinerja keuangan di atas, dapat diambil kesimpulan sederhana
bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian prestasi perusahaan pada suatu periode yang
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
C. Analisis Laporan keuangan
Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya,
analisis keuangan menurut Jumingan [5] terdiri dari: Analisis perbandingan Laporan Keuangan,
Analisis Tren Analisis Persentase per Komponen, Analisis Sumber dan Penggunaan Modal
Kerja, Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, Analisis Rasio Keuangan, Analisis Perubahan
Laba Kotor, dan Analisis Break Even.
Menganalisis laporan keuangan berarti menilai kinerja perusahaan, baik secara internal
perusahaan maupun dibandingkan dengan industrinya. Analisis adalah penguraian suatu
persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian
yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan.
Sedangkan laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas.
Menurut Harahap [6], Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan
keuangan (financial statement) menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang
tepat.
D. Analisis Rasio Profitabilitas
1) Pengertian Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah diambil. Profitabilitas
suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau
modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya.
Menurut Agus Sartono [7], definisi rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal
sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan
analisis profitabilitas ini.
Menurut Kasmir [2], definisi rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan.
Pengertian rasio profitabilitas menurut Fahmi, Irham [8], adalah: “Rasio profitabilitas
yaitu untuk menunjukan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan.
Investor yang potensial akan menganalisis dengan cermat kelancaran sebuah perusahaan
dan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan. Semakin baik rasio profitabilitas
maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan
perusahaan.”
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan keberhasilan perusahaan dalam
memperoleh laba yang hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun investasi.
2) Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau manajemen
saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)
JAMAN 51
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas menurut


Kasmir [2], adalah:
 Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
 Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
 Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
 Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
 Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
 Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.
Manfaat yang diperoleh rasio profitabilitas menurut Kasmir [2], yaitu:
 Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
 Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
 Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
 Mengtahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
 Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
3) Jenis rasio profitabilitas
a) Net Profit Margin
Rasio ini memberikan gambaran akhir tentang seberapa menguntungkan perusahaan
setelah semua biaya beserta dengan bunga dan pajak telah dihitung. Selain itu, dalam
rasio ini juga mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net
profit margin, makan semakin baik pengoperasian suatu bisnis.
Menurut Werner R. Murhadi [9], Net profit margin yaitu mencerminkan kemampuan
suatu perusahaan dalam memperoleh laba neto dari setiap penjualannya. Jika semakin
tinggi nilai net profit margin, maka itu menunjukkan semakin baik.
b) Return On Asset (ROA)
Rasio ROA secara khusus mengungkapkan berapa banyak laba setelah pajak yang
dihasilkan perusahaan terkait dengan sumber daya atau total aset. Ini juga mengukur
intensitas aset bisnis. Semakin rendah laba, semakin intensif aset perusahaan.
Perusahaan yang sangat intensif aset memerlukan investasi besar untuk membeli mesin
dan peralatan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh industri yang biasanya sangat
padat aset termasuk layanan telekomunikasi, produsen mobil, dan jalur kereta api.
Contoh perusahaan yang tidak terlalu padat aset adalah agen periklanan dan perusahaan
perangkat lunak.
Menurut Kasmir [2], return on assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
c) Return On Equity Ratio (ROE)
Rasio profitabilitas yang gunanya untuk menilai kemampuan bisnis atau perusahaan
dalam menghasilkan laba, dari investasi pemegang saham. ROE dihasilkan dari
perhitungan income perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan oleh pemilik

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)
52 JAMAN
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

perusahaan. ROE juga digunakan untuk melihat seberapa berhasil perusahaan dalam
mengelola modal, sehingga tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal.

Menurut Fahmi [8], ROE adalah rasio yang dipakai untuk mengkaji sejauh mana
perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan laba atas
ekuitas. Menurut Kasmir [3], Manfaat ROE adalah: Mengetahui laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri, untuk mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan, mengetahui efisiensi penggunaan modal sendiri serta modal pinjaman.
d) Gross Profit Margin
Membandingkan laba kotor dengan pendapatan penjualan. Dengan hasil perbandingan
itu, dapat menunjukkan berapa banyak penghasilan, dengan memperhitungkan biaya
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Rasio margin laba kotor yang
tinggi dapat mencerminkan efisiensi yang lebih tinggi dari operasi inti, yang berarti masih
dapat menutupi biaya operasi, biaya tetap, dividen, dan depresiasi, sementara juga
memberikan laba bersih kepada bisnis. Dengan kata lain, semakin besar gross profit
margin, maka akan semakin efisien kegiatan operasional perusahaan menunjukkan harga
pokok penjualan lebih rendah dari penjulan yang nantinya akan digunakan untuk audit.

Menurut Werner R. Muhardi [9], yaitu gambaran persentase laba kotor yang dihasilkan
oleh setiap pendapatan perusahaan, sehingga apabila semakin tinggi gross profit margin
maka semakin baik juga operasional perusahaan.
4) Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir [2] tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis
laporan keuangan, antara lain:

 Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
 Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
 Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki,
 Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke
depan yang berkaitan dengan keungan perusahaan saat ini,
 Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal,
 Digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.

5) Penelitian Terdahulu

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)
JAMAN 53
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

No. Nama, Tahun dan Variabel Metode Analisis Metode Analisis


Judul Penelitian

1 Devi, Merti Sri Variabel Uji asumsi klasik Quick Ratio, Net Profit
(2013), Faktor-faktor Dependen: dan analisis Margin dan Ferm Size
yang Mempengaruhi ROA regresi berganda. berpengaruh secara
Profitabilitas Pada Variabel simultan terhadap ROA.
Perusahan Kimia dan Independen: Secara parsial Quick Ratio
Farmasi Yang Quick Ratio, tidak berpengaru signifikan
Terdaftar di BEI Net Profit terhadap RO, tetapi net
Tahun 2008-2011. Margin dan profit margindan firm size
Firm Size. berpengaruh signifikan
terhada ROA.
Sumantri, Alfa Dera Variabel Uji asumsis klasik, Variabel perputaran
2 (2012), factor-faktor dependen: analisis regresi persediaan dan rasio lancar
yang mempengaruhi ROA berganda, dan mempunyai koefisien
profitabilitas statistic regresi yang negatif
perusahan (Studi deskriptif. terhadap ROA. Sedangkan
pada perusahan ukuran perusahan memiliki
manufaktur yan Variabel koefisien regresi yang positif
terdaftar di BEI independent: terhadap ROA.
Tahun 2006-2010.
Periode
perputaran
persediaan,
rasio lancar,
dan ukuran
perusahan

III. Metode Penelitian


A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif yang meliputi pengumpulan data
untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek
penelitian. Kuncoro [10].
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada IDX melalui layar komputer on line yang terdapat di ruang
Dosen lantai 3 Politeknik Bisnis Kaltara, Jl. Gaja Mada, Tarakan, Kalimantan Utara. Proses
penelitian dilakukan pada bulan Januari 2019 - April 2020.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,
transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek
penelitian (Kuncoro) [10]. Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Sampel adalah suatu himpunan
bagian (subset) dari unit populasi. Dalam penelitian ini sampel yang di ambil yaitu laporan
keuangan perusahaan yang diterbitkan selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016, tahun
2017, dan tahun 2018.
D. Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
dapat didefinisikan sebagai “data yang dikumpulkan oleh pihak lain” Kuncoro [13]. Data dalam
penelitian ini, data sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek Indonesia
malalui internet yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang digunakan pada
penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk. tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)
54 JAMAN
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

E. Metode Analisis Data


Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa horizontal (Kasmir) [2], menyatakan
metode analisa horizontal yaitu membandingan laporan keuangan untuk beberapa periode.
Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode
yang lain. Munawir [4], menyatakan dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan
potensi atau kemajuan-perusahaan, faktor-faktor utama yang harus diperhatikan oleh
penganalisa salah satunya adalah rasio profitabilitas.
Rasio Profitabilitas, dihitung dengan cara:
(𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ)
1. 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 100

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
2. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 = 𝑥 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝑥 100
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
4. 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑥 100
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis profitabilitas di interpretasikan terhadap item-item yang terdapat
dalam laporan keuangan kemudian hasilnya dihitung untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan.

Tabel 1. Perbandingan rasio profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.


Tahun 2016 dengan 2017
Keterangan 2016 2017 Hasil Interpretasi
Net Profit Margin 23.27 % 23,67% Naik 0,4% Baik
Return On Asset 15.07 % 15,30% Turun 0,23% Baik
Return On Equity 25,65% 27,08% Turun 1,43% Baik
Gross Profit Margin 25,07% 25,49% Turun 0,42% Baik

Tabel 1. Perbandingan rasio profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.


Tahun 2017 dengan 2018
Keterangan 2017 2018 Hasil Interpretasi
Net Profit Margin 23,67% 24,40% Naik 0,73% Baik
Return On Asset 15,30% 15,48% Naik 0,18% Baik
Return On Equity 27,08% 27,21% Naik 0,13% Baik
Gross Profit Margin 25,49% 27,83% Naik 2,34% Baik

B. Pembahasan
Semakin besar rasio ini akan semakin baik bagi kinerja perusahaan dan juga sebaliknya
apabilah semakin kecil rasio ini maka akan semakin buruk.

 Net Profit Margin mengalami kenaikan pada tahun 2016-2017 sebesar 0,4% dan naik
lagi pada tahun 2017-2018 sebesar 0,73%. Menunjukan kemampuan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam memperoleh laba neto dari setiap penjualannya
semakin baik dari tahun 2016-2018.

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)
JAMAN 55
Vol. 1, No. 1, Mei 2020, pp. 48-55

 Return On Asset mengalami kenaikan pada tahun 2016-2017 sebesar 0,23% dan terus
mengami kenaikan pada tahun 2017-2018 sebesar 0,18%. Menunjukan bahwa
kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam menghasilkan laba dari aktiva
yang digunakan semakin baik dari tahun 2016-2018.
 Return On Equity mengalami kenaikan pada tahun 2016-2017 sebesar 1,43% dan terus
mengalami kenaikan pada tahun 2017-2018 sebesar 0,13%. Menunjukan bahwa PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk
memberikan laba atas ekuitas semakin baik dari tahun 2016-2018.
 Gross Profit Margin mengalami peningkatan pada tahun 2016-2017 sebesar 0,42% dan
kembali menagalami peningkatan pada tahun 2017-2018 sebesar 2,34%. Menunjukan
persentase laba kotor yang dihasilkan oleh setiap pendapatan PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk semakin baik, sehingga semakin baik juga operasional perusahaan.

V. Penutup
A. Net Profit Margin
Ditinjau dari net profit margin keadaan perusahan selalu mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sebesar 0,4% (2016-2017) dan 0,73%. (2017-2018).
B. Return On Asset
Ditinjau dari return on asset keadaan perusahan selalu mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sebesar 0,23% (2016-2017) dan 0,18%. (2017-2018).
C. Return On Equity
Ditinjau dari return on asset keadaan perusahan selalu mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sebesar 1,43% (2016-2017) dan 0,13%. (2017-2018).
D. Gross Profit Margin
Ditinjau dari gross profit margin keadaan perusahan selalu mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Sebesar 0,42% (2016-2017) dan 2,34%. (2017-2018).

Daftar Pustaka
[1] Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK No. 1 Tentang Laporan Keuangan– edisi revisi (2015 :1,3).
Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan: PT. Raja Grafindo.
[2] Kasmir (2014:28, 201,69). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan keenam. Jakarta.
[3] Kurniasari. (2014;12). Anaslisi Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Edisi 3, Erlangga, Jakarta.
[4] Munawir, S. (2010:64,41). Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan Kelima Belas.
Yogyakarta: Liberty.
[5] Jumingan. (2006;242). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
[6] Harahap, Sofyan Syafri. (2015:190). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1-10. Jakarta:
Rajawali Pers.
[7] Agus Sartono. (2010:122). Menejemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. BPFE Yogyakarta.
[8] Fahmi, Irham. (2013:116, 137). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
[9] Muhardi Werner R. (2013:63). Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham.Jakarta :
Salemba empat.
[10] Kuncoro, M. (2009:12,118). Ekonomika Indonesia: Dinamika Lingkungan Bisnis di Tengah Krisis
Global. UPP STIM YKPN.
[11] www.finance.yahoo.com
[12] www.idx.co.id

Yohanes Jimirano Ama Gate (Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja ..)

You might also like