You are on page 1of 9

Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 15, Nomor 2, Oktober 2019. Hal.

231-239

ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP


PEMBELIAN PRODUK BAJU SECARA ONLINE DAN OFFLINE

Dewi Nuraini
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
email: dewintanada@gmail.com
Evianah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
email: evianah@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to compare differences in customer satisfaction with the purchase of clothing
products online and offline (studies on consumers online and offline in Surabaya). The sample in this
study was divided into two different respondents, namely 75 respondents who bought clothes online
and 75 respondents who made offline purchase of clothing products. Whereas to test the questionaire
in this study must fulfill two important requirements that apply to a quastionnaire that is valid and
reliable, for this reason, validitity and reliability test are used, and to answer the hypothesis proposed
in this study using the Indpendent T Test statistical tool. From the result of research conducted on 75
respondents who made online purchase and 75 respondents who made offline purchase for clothing
products, there were significant differences in customer satisfaction when cunsumers made purchase
online and offline. This can be seen from the results of the mean for respondent satisfation online
which equal to 3,997, the value is lower than the mean satisfaction of respondent offline of 4,387. This
mean that consumer satisfaction of buying offline is higher than consumer satisfaction of buying
online.

Keywords: customer satisfaction, product quality, service quality, price, emotion, cost

PENDAHULUAN
Jumlah pengguna internet di dunia semakin pemasar dan konsumen untuk interaksi dan
tumbuh pesat yang membuat kegiatan perdagangan individualisasi yang jauh lebih besar (Kotler dan
dan bisnis melalui internet ini semakin banyak Keller, 2009).
digunakan oleh orang-orang, yang dikenal dengan Di jaman yang serba canggih sekarang ini
nama e-commerce. sudah banyak toko online yang berjamuran
Internet marketing merupakan bagian dari dimana-mana, berbagai jenis barang dijual melalui
pemasaran langsung yang memungkinkan online shop, karena memang penjualan online shop
konsumen untuk mencari penjual dalam ini tergolong unik dan mudah, tidak harus capek-
menemukan produk dan harga terbaik untuk capek, tinggal nongkrong didepan komputer dan
memenuhi kebutuhan mereka. Internet marketing pilih barang lalu transfer. Namun meski banyak
memberikan kesempatan bagi pemasar untuk berjamuran online shop, dari tahun ke tahun toko
berinteraksi dan membantu perusahaan dalam offline seperti mall, suparmarket dan pusat
menarik perhatian pelanggan. perbelanjaan banyak juga berdiri.
Berbelanja merupakan salah satu kegiatan Pada dasarnya belanja online dengan belanja
yang berkembang di masyarakat terutama di offline memiliki kesamaan yaitu sama-sama
kalangan perkotaan. Berbelanja juga telah menjadi membeli suatu produk. Cuma yang membedakan
fenomena yang wajib untuk dilakukan bagi adalah dari segi cara membelinya. Memilih belanja
sebagian konsumen. Perkembangan gaya online atau offline semuanya memiliki kelebihan
berbelanja pun berubah seiring jaman, di mana dan kekurangan masing-masing. Belanja offline
konsumen tidak harus dating ke toko untuk mengharuskan kita datang kangsung ke penjual,
berbelanja namun sekarang ini, orang dapat hal tersebut bagi seseorang yang sibuk dan tidak
menemukan dua format dasar ketika berbelanja mempunyai banyak waktu akan menyulitkan bagi
yaitu: belanja di toko dan belanja di non-toko mereka. Sehingga pilihan belanja online menjadi
(online). Internet menyediakan peluang kepada salah satu alternatif pilihannya.Alternatif pilhan

231
p-ISSN 1693-1378 Analisis Perbedaan Kepuasan..... (Dewi N, Evianah)
e-ISSN 2598-9952

belanja online dan offline memberikan perbedaan untuk bisnis online ini konsumennya bisa
tersendiri bagi konsumen terutama menyangkut mencapai luar kota atau bahkan luar pulau.
kepuasan konsumen itu sendiri. Sehingga kesempatan untuk memperoleh
Sebuah isu yang menarik bagi praktisi dan keuntungan juga lebih besar.
akademisi dalam menentukan apakah terdapat 2. Strategi Pemasaran
perbedaan yang sistematis mengenai perilaku Baik bisnis online maupun offline memiliki
pilihan konsumen ketika berbelanja antara online target konsumen pemasaran yang berbeda
atau offline. Setiap orang akan menunjukkan berdasarkan strategi yang digunakan:
pilihan perilaku yang berbeda ketika mereka Offline: strategi pemasaran yang dilakukan
berbelanja secara online maupun offline, hal ini untuk menarik target konsumen adalah dengan
penting bagi pemasar online untuk membuat spanduk di sekitar toko atau bisa juga
mengidentifikasi dan memahami perbedaan dalam dengan membagikan brosur. Untuk toko yang
perilaku belanja online dan offline ini ketika besar ia bisa menggunakan televisi ataupun
merumuskan strategi pemasaran yang nanatinya radio. Namun, sekali lagi orang-orang yang
dapat berdampak terhadap kepuasan konsumen. mengunjungi toko tersebut hanya masyarakat
(Degeratu, Rangaswamy, dan Wu, 2001). yang berada di daerah sekitarnya.
Online: strategi pemasaran online yang
Pemasaran Online dan Pemasaran Offline digunakan untuk mencapai target konsumen
Menurut Detik.com (2008), definisi pemasaran online dengan menggunakan SEO
pemasaran online pada dasarnya adalah kegiatan (Search Engine Optimization), SEM (Search
komunikasi pemasaran dengan menggunakan Engine Marketing) dan social media. Jadi,
media internet. Sedangakan pemasaran offline cakupan untuk memilih pelanggan lebih luas
adalah proses transaksi penjualan barang dan jasa dan lebih spesifik.
secara langsung yang dimana produsen dan 3. Pengenalan Brand
konsumen bertemu dan terjadinya proses transaksi Untuk bisnis online dan offline target konsumen
jual beli. pemasarannya juga bisa dibedakan dengan
Bisnis online dan offline memiliki banyak pengenalan brand:
perbedaan, khususnya dalam kegiatan Offline: konsumen yang membeli ke toko
pemasarannya. Bisnis online dinilai memiliki biaya offline umumnya karena toko tersebut sudah
lebih murah dalam pemasaran dan promosinya, tepercaya. Mereka tidak mau mengambil risiko
jadi bisa dibilang modalnya lebih terjangkau untuk membeli di toko yang belum terkenal
dibanding dengan kegiatan offline yang butuh atau tepercaya. Dengan adanya hal tersebut,
modal besar. Akan tetapi, ternyata yang membuat toko offline selalu membutuhkan
membedakan bisnis offline dan online tidak hanya promosi besar secara berkesinambungan agar
dibedakan dari pemasarannya saja, tetapi juga orang-orang mengenal produk mereka.
target konsumen pemasarannya. Berikut adalah Online: berbeda dengan offline,untuk target
perbedaannya: konsumen pemasaran ini mereka yang membeli
(https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-4- di toko online umumnya tidak terlalu peduli
perbedaan-target-konsumen-pemasaran-online- dengan brand. Konsumen lebih mengutamakan
dan-offline/). harga terjangkau. Terutama dengan keberadaan
1. Jangkauan marketplace yang tepercaya, sehingga kerja
Target konsumen pemasaran online dan offline sama dengan sebuah marketplace akan sangat
memiliki jangkauan berbeda-beda, berikut ini membantu.
penjelasannya: 4. Customer Experience
Offline: Untuk menjual suatu produk biasanya Selanjutnya yang membedakan target
konsumen yang butuh produk datang ke toko. konsumen pemasaran online dan offline adalah
Umumnya, toko offline hanya bisa melayani customer experience-nya.
konsumen pada daerah tertentu saja. Untuk Offline: jika suatu produk memiliki harga
menarik konsumen, toko offline yang kecil akan terjangkau dan kualitas yang bagus umumnya
membagikan brosur kepada calon konsumen. akan berdampak secara individual terhadap
Online: dikarenakan strategi pemasaran konsumen dengan menjadi pelanggan yang
dilakukan secara online menggunakan digital setia. Namun, jika konsumen memiliki
marketing, jadi jangkauan konsumen pengalaman pelayanan yang baik dari toko
onlinelebih luas dibanding offline. Bahkan, tersebut nantinya akan ada dampak promosi

232
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 15, Nomor 2, Oktober 2019. Hal. 231-239

positif yang didapat dari pengalaman mereka tinggi dalam kesempatan berikutnya.
dan disebarkan dari mulut ke mulut. Namun, Konsumen yang merasa puas akan cenderung
jangkauannya lebih sempit karena biasanya mengatakan sesuatu yang serba baik tentang
hanya pada orang-orang terdekat di sekitarnya. produk yang bersangkutan kepada orang lain.
Online: untuk bisnis online, konsumen yang Apabila konsumen dalam melakukan pembelian
puas terhadap pelayanan di toko online tersebut, tidak merasa puas dengan produk yang telah
akan memberikan review secara langsung dibelinya, ada dua kemungkinan yang akan
melalui kolom review maupun komentar dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan
sehingga bisa berdampak secara langsung pada meninggalkan atau konsumen tidak mau
pelanggan baru yang melihat review yang melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan
diberikan. mencari informasi tambahan mengenai produk
yang telah dibelinya untuk menguatkan
Keputusan Pembelian pendiriannya mengapa ia memilih produk itu
Keputusan pembelian konsumen terhadap sehingga ketidakpuasan tersebut dapat
suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan dikurangi.
perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan
unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu Kepuasan Konsumen
produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, Kepuasan Konsumen yaitu Sejauh mana
karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui anggapan kinerja produk memenuhi harapan
mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang pembeli. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan kepuasan konsumen (Lupyoadi, 2001):
setelah melakukan pembelian produk tersebut. 1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa
Keputusan pembelian merupakan suatu proses puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa
pengambilan keputusan akan pembelian yang produk yang mereka gunakan berkualitas.
mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau 2. Kualitas pelayanan, yaitu pelanggan akan
tidak melakukan pembelian dan keputusan itu merasa puas bila mereka mendapatkan
diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
(Assauri, 2004). Menurut Kotler (2000) ada lima diharapkan.
tahap dalam proses keputusan pembelian yaitu: 3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga
1. Pengenalan kebutuhan dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
Proses pembelian dimulai saat pembeli akan kagum terhadap dia bila menggunakan
mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. produk dengan merek tertentu yang cenderung
Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. 4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas
2. Pencarian Informasi yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif
Evaluasi alternatif merupakan proses dimana murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih kepada pelanggan.
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu
3. Keputusan Pembelian mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
Keputusan untuk membeli di sini merupakan membuang waktu untuk mendapatkan suatu
proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, produk tersebut.
setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka
konsumen harus mengambil keputusan apakah METODE PENELITAN
membeli atau tidak. Pendekatan Penelitian
4. Perilaku Pasca Pembelian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan
dibeli, melainkan berlanjut hingga periode yang menitik beratkan pada pengujian hipotesis
pasca pembelian. Setelah pembelian produk yang disertai dengan studi empiris jurnal
terjadi, konsumen akan mengalami suatu sebelumnya sebagai pelengkap untuk mendukung
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan kesimpulan secara matematis atau statistik.
atau ketidakpuasan pembeli terhadap produk Pendekatan kuantitatif diambil karena melalui
akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. pendekatan ini proses penelitian dapat dilakukan
Konsumen yang merasa puas akan secara terstruktur dan menggunakan sampel
memperlihatkan peluang membeli yang lebih penelitian dalam jumlah besar yang dianggap dapat
233
p-ISSN 1693-1378 Analisis Perbedaan Kepuasan..... (Dewi N, Evianah)
e-ISSN 2598-9952

mewakili populasi yang diteliti, maka hasil yang 1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa
diperoleh dalam penelitian ini merupakan sesuatu puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa
yang bersifat konklusif untuk populasi dari mana produk yang mereka gunakan berkualitas.
sampel tersebut diambil (Malhotra, 2005). Indikatornya adalah bahan dari baju,
kenyamanan baju saat dipakai, tekstur dan
Populasi dan Sampel desain dari baju.
Arikunto (2008) menyatakan bahwa: ”Sampel 2. Kualitas pelayanan, yaitu pelanggan akan
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan merasa puas bila mereka mendapatkan
diteliti”.Teknik yang digunakan dalam penelitian pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
ini adalah purposive sampling. Definisi metode diharapkan.Indikatornya adalah ketepatan
purposive sampling menurut Sugiyono, (2010) pelayanan, kecepatan merospon konsumen,
adalah: “Teknik penentuan sampel dengan keramahan dari admin, umpan balik dari
pertimbangan tertentu”. pelayan toko.
Sampel dalam penelitian ini dibagi atas 2 3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga
responden yang berbeda yaitu 75 responden yang dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
melakukan pembelian online produk baju dan 75 akan kagum terhadap dia bila menggunakan
responden yang melakukan pembelian offline produk dengan merek tertentu yang cenderung
untuk produk baju. Adapun kriteria responden mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
yang dipilih adalah: Indikatornya adalah konsumen bangga dengan
1. Konsumen berumur lebih dari 18 tahun. menggunakan label tertentu, konsumen
2. Memiliki penghasilan sendiri. memiliki percaya diri, konsumen merasa pantas
3. Pernah berbelanja baik secara online maupun menggunakan produk yang dibeli.
offline untuk produk baju lebih dari 2 kali 4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas
dalam setahun terkahir. yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif
murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
Definisi Operasional Variabel kepada pelanggan. Indikatornya adalah
Variabel dalam Penelitian ini adalah kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga
Kepuasan Konsumen yang didefinisikan sebagai yang terjangkau bagi pelanggan.
dalah tingkat perasaan konsumen setelah 5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu
membandingkan antara apa yang dia terima dan mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
harapannya. Indikator untuk mengukur kepuasan membuang waktu untuk mendapatkan suatu
konsumen meliputi: produk tersebut. Indikatornya adalah biaya
1. Kepuasan atas kualitas produk ekpedisi dalam pengiriman barang, adanya
2. Kepuasan atas kualitas layanan COD yaitu bayar ditempat tujuan, free ongkir
3. Kepuasan atas emosi melalui aplikasi marketplace.
4. Kepuasan atas harga
5. Kepuasan atas biaya Jenis Data
Variabel kepuasan diukur pada kepuasan pada Jenis data yang digunakan dalam penelitian
pembelian on line dan kepuasan pada pembelian ini adalah:
offline. a. Data Kualitatif
Pembelian Online yaitu Membeli produk Merupakan data yang bukan dalam bentuk
melalui gedget yang terkoneksi dengan internet angka-angka melainkan menggunakan uraian
(PC, smartphone, dll), dengan mengunjungi kalimat yang berhubungan dengan masalah
website toko online dan melakukan order barang penelitian.
melalui website toko online tersebut. b. Data kuantitatif
Pembelian Offline yaitu Suatu cara belanja Merupakan data yang berbentuk angka-
seperti pada umumnya yang dilakukan banyak angka atau merupakan satuan data yang
orang yaitu dengan membeli langsung produk terukur yang berkaitan dengan masalah
tersebut ke penjualnya. penelitian, yaitu berupa jawaban kuesioner
Kepuasan Konsumen yaitu Sejauh mana responden.
anggapan kinerja produk memenuhi harapan
pembeli. Dalam penelitian ini faktor-faktornya
adalah sebagai berikut (Lupiyoadi : 2001):

234
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 15, Nomor 2, Oktober 2019. Hal. 231-239

Prosedur Pengumpulan Data correlation, pedoman suatu model dikatakan valid


Studi Kepustakaan jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05 maka butir
Peneliti melakukan studi kepustakaan untuk pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
mendapatkan landasan teoritis melalui studi
literatur dari berbagai buku, jurnal dan makalah Uji Reliabilitas
ilmiah yang ada hubungannya dengan penelitian Uji reliabilitas (konsistensi dan kestabilan alat
yang dilakukan. ukur) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
Studi Lapangan konsistensi alat ukur dalam memberikan hasil
Peneliti melakukan studi lapangan dengan pengukuran. Pengukuran reliabilitas yang
cara menyebarkan kuesioner pada responden yang digunakan adalah cronbach alpha. Jika cronbach
termasuk dalam kriteria penelitian. alpha > 0,6 maka konstruk tersebut reliable
(Wiratna : 2014), sehingga bisa dikatakan bahwa
Teknik Analisis data responden menunjukkan konsistensi dalam
Uji Validitas dan Reliabilitas memberikan jawaban pada masing-masing
Untuk mengetahui kualitas suatu kuesioner indikator kuesioner.
maka diperlukan suatu pengujian validitas dan
reliabilitas meskipun instrumen atau kuesioner Uji hipotesis Statistik
yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Untuk memperoleh gambaran tentang
literatur ataupun hasil penelitian terdahulu karakterisitik, maka dilakukan deskripsi data untuk
menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang variabel demografi. Sedangkan untuk menguji
bisa diterima. kuesioner dalam penelitian ini harus memenuhi
Pengujian validitas dan reliabilitas ini penting dua syarat penting yang berlaku pada sebuah
untuk dilakukan karena meskipun instrumen angket yaitu valid dan reliable, untuk itu digunakan
tersebut telah dinyatakan valid dan reliabel di uji validitas dan reliabilitas, dan untuk menjawab
berbagai penelitian sebelumnya namun dikuatirkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
apabila instrumen ini diterapkan dalam kondisi menggunakan alat statistic Independent T Test.
yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda
pula. PEMBAHASAN
Data yang diperoleh menggunakan skor
Uji Validitas mulai angka 1 sampai 5 (skala likert) yang
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid dipakai untuk mengukur atau melihat tanggapan
atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner responden terhadap kepuasan konsumen dimana
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tanggapan responden terhadap setiap variabel
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur akan dimasukkan pada rentang skala sebagai
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Suatu berikut:
instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi,
sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti Tanggapan Responden terhadap Variabel kepuasan
memiliki validitas yang rendah. Instrumen konsumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur yang Item-item pernyataan dan tanggapan
diingin serta dapat mengungkapkan data dari responden dapat diketahui sebagai berikut:
validitas yang diteliti secara tepat. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan pearson

Tabel 1
Tanggapan Responden terhadap Variabel Kepuasan Konsumen
Tanggapan
No Pernyataan Rata-rata
1 2 3 4 5
1 Kualitas produk 0 1 23 61 65 4,18
2 Kualitas layanan 0 0 29 59 62 4,07
3 Emosi 0 2 21 70 57 4,21
4 Harga 0 0 26 70 54 4,27
5 Biaya 0 0 34 71 45 4,22
Sumber: Data primer yang diolah
235
p-ISSN 1693-1378 Analisis Perbedaan Kepuasan..... (Dewi N, Evianah)
e-ISSN 2598-9952

Berdasarkan dari Tabel 1 di atas, dapat pembelian online dan offline produk baju di
diketahui bahwa sebagian besar responden rata- Surabaya, terbukti dengan nilai signifikansi sebesar
rata memberikan tanggapan puas terhadap 0,000 < 0,05.
kualitas produk, kualitas layanan, emosi, harga Hasil uji statistik dengan uji independent
dan biaya. sample t test menunjukkan bahwa ada perbedaan
kepuasan tentang kualitas pelayanan pada
Uji Kualitas Data pembelian online dan offline produk baju di
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa semua Surabaya, terbukti dengan nilai signifikansi sebesar
butir pernyataan yang mengukur variabel kepuasan 0,000 < 0,05.
konsumen, keseluruhan item pernyataan Hasil uji statistik dengan uji independent
dinyatakan valid. Hal ini terjadi karena sample t test menunjukkan bahwa ada perbedaan
keseluruhan item pernyataan menghasilkan nilai kepuasan tentang harga pada pembelian online dan
signifikansi ≤ 0,05. offline produk baju di Surabaya, terbukti dengan
Tabel 2 nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,05.
Hasil Uji Validitas
Variabel
Pernyata Pearson
Sig.
Keterang Tabel 5
an Correlation an Perbandingan Hasil Uji Statistik Pada
Kepuasan X1.1 0,713 0,000 Valid
konsumen X1.2 0,783 0,000 Valid Kualitas Pelayanan
X1.3 0,788 0,000 Valid Nilai
N Mean Sig
X1.4 0,715 0,000 Valid uji t
X1.5 0,737 0,000 Valid online 75 3,827
4,422 0,000
Sumber: Data primer yang diolah offline 75 4,320
Sumber: Data primer yang diolah
Uji Reliabilitas
Tabel 3 Tabel 6
HasilUji Reliabilitas Perbandingan Hasil Uji Statistik Pada
Cronbach
Emosi
Variabel Keterangan Nilai
Alpha N Mean Sig
uji t
Kepuasan 0,802 Reliabel online 75 4,040
konsumen 2,989 0,003
offline 75 4,387
Sumber: Data primer yang diolah Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 3 menunjukkan nilai cronbach’s alpha Hasil uji statistik dengan uji independent
atas kepuasan konsumenlebih besar dari 0,6. Hal sample t test menunjukkan bahwa ada perbedaan
ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan kepuasan tentang emosi pada pembelian online dan
yang digunakan akan mampu memperoleh data offlineproduk baju di Surabaya, terbukti dengan
yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05.
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Tabel 7
Perbandingan Hasil Uji Statistik Harga
Tabel 4 N Mean
Nilai
Sig
uji t
Perbandingan Hasil Uji Statistik Pada online 75 4,107
Kualitas Produk 2,708 0,008
offline 75 4,427
Nilai uji Sumber: Data primer yang diolah
N Mean Sig
t
online 75 3,933
4,677 0,000 Tabel 8
offline 75 4,440
Sumber: Data primer yang diolah Perbandingan Hasil Uji Statistik Biaya
Nilai
N Mean Sig
Hasil uji statistik dengan uji independent uji t
online 75 4,080
sample t test Tabel 4 menunjukkan bahwa ada offline 75 4,360
2,321 0,022
perbedaan kepuasan tentang kualitas produk pada Sumber: Data primer yang diolah

236
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 15, Nomor 2, Oktober 2019. Hal. 231-239

Hasil uji statistik dengan uji independent Kepuasan konsumen pada variabel emosi
sample t test menunjukkan bahwa ada perbedaan Membeli produk baju bermerek di toko tentu
kepuasan tentang biaya pada pembelian online dan memiliki nilai tersendiri bagi konsumen, mereka
offlineproduk baju di Surabaya, terbukti dengan merasa dirinya akan dihargai jika mendatangi
nilai signifikansi sebesar 0,022 < 0,05. langsung toko yang menjual baju dengan brand
tertentu, disinilah letak kepuasan konsumen dalam
Tabel 9 berbelanja ditoko.
Perbandingan Hasil Uji Statistik Kepuasan
Konsumen Kepuasan konsumen pada harga
Nilai Konsumen yang melakukan pembelian di
N Mean Sig
uji t toko, dapat langsung membandingkan kualitas
online 75 3,997 barang dengan harga saat itu, sedangkan membeli
4,677 0,000
offline 75 4,387 melalui media online membuat konsumen sulit
Sumber: Data primer yang diolah membandingkan antara harga dengan kualiatas
apakah sudah sesuai dengan gambar yang di
Hasil uji statistik dengan uji independent posting dalam media pemasaran online penjual.
sample t test menunjukkan bahwa ada perbedaan
kepuasan konsumen pada pembelian online dan Kepuasan konsumen pada biaya
offlineproduk baju di Surabaya, terbukti dengan Pembelian secara online membutuhkan biaya
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. ekspedisi agar barang dapat dikirimkan penjual ke
Ini artinya bahwa tingkat kepuasan konsumen alamat pembeli, hal tersebut tentu dapat
yang membeli produk secara on line berbeda menimbulkan salah satu alasan kenapa konsumen
dengan tingkat kepuasan konsumen yang membeli lebih memilih untuk membeli baju langsung ke
secara off line. Hal ini dapat diperkuat dari hasil toko, yang dapat mereka lakukan sembari jalan-
mean untuk kepuasan responden online yaitu jalan ke Mall, sehingga bisa tidak perlu
sebesar 3,997 nilainya lebih rendah dari mean mengeluarkan biaya ekspedisi.
kepuasan responden offline sebesar 4,387. Artinya Pembelian produk yang dilakukan pelanggan
bahwa kepuasan konsumen membeli secara offline baik secara online maupun offline merupakan
lebih tinggi dari kepuasan konsumen membeli sebuah pilihan yang tentunya sudah
secara online. dipertimbangkan oleh mereka. Berbagai alasan-
alasan dan faktor yang mempengaruhinya seperti
Kepuasan konsumen pada kualitas produk yang sudah dilakukan dalam penelitian ini
Produk yang dijual secara offline (di toko) menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas
dapat dengan mudah di lihat kualitasnya seperti layanan, emosi, harga dan biaya sangat
bahan kainnya, tekstur kain, warna yang menentukan kepuasan mereka dalam melakukan
sesungguhnya dan ukuran baju, hal inilah yang pembelian baik secara online maupun offline.
menyebabkan konsumen merasa puas apabila Kepuasan konsumen terkait dengan kualitas
melakukan pembelian langsung ditoko, mereka produk dalam membeli produk baju secara online
dapat mencoba baju yang di beli dan secara dan offline dari hasil penelitian menunjukkan
langsung dapat menilai kualitasnya. perbedaan yang sangat signifikan, hal tersebut bisa
terjadi karena membeli secara online konsumen
Kepuasan konsumen terhadap kualitas tidak bisa mengetahui secara pasti bagaimana
pelayanan tentang jenis bahan, tekstur dan kenyamanan baju
Jika konsumen melakukan pembelian secara saat dipakai tentu sulit untuk bisa dirasakan bagi
online, membutuhkan waktu menunggu balasann pembeli online, hal tersebut tentu sangat bertolak
pesan yang tidak terbatas, apakah pesan yang belakang dengan ketika pembeli datang langsung
disampaikan oleh konsumen kepada admin online ke toko sehingga mereka bisa memegang, melihat
langsung dijawab ataukah tidak, dan ini berbeda dengan langsung produk tersebut, bahkan pembeli
sekali jika konsumen melakukan pembelian secara bisa langsung mencoba produk tersebut.
offline ( ditoko). Konsumen offline dapat segera Kualitas layanan juga sangat menentukan
dilayani oleh penjual saat mereka melakukan kepuasan pelanggan, dalam penelitian ini
transaksi, meskipun harus menunggu jika toko menujukkan adanya perbedaan yang sangat
ramai, transaksi jual beli tetap dapat langsung di signifikan ketika melakukan pembelian secara
laksanakan pada hari itu juga. online dan offline. Konsumen yang membeli secara

237
p-ISSN 1693-1378 Analisis Perbedaan Kepuasan..... (Dewi N, Evianah)
e-ISSN 2598-9952

langsung ditoko dan membeli melalui media melalui gadget yang terkoneksi ke internet bisa
online, seperti instagram, website, facebook dan melalui laptop maupun smartphone dengan
marketplace tentu mereka bisa merasakan dan mengunjungi website toko online dan melakukan
membedakan bagaimana cara admin melayaninya, order barang atau pemesanan barang melalui
terkadang transaksi melalui media online website toko online tersebut. Sedangkan
membutuhkan kesabaran karena harus menunggu pembayarannya bisa transfer bank.
respon lambat dari admin yang juga harus Namun dalam hal belanja online, si pembeli
melayani pelanggan yang lain. Dengan lambatnya tidak repot harus datang langsung ke tempat sang
respon dari admin media online tentu membuat penjual. Barang yang dipesan langsung diantar ke
faktor psikis konsumen dalam hal ini sangat rumah sang pembeli. Jadi perbedaan belanja offline
mempengaruhi emosi mereka. dengan belanja online terletak dalam hal cara
Ketika konsumen melakukan pembelian membelinya saja dan tujuannya sama yaitu sama-
secara online mereka bisa menghemat waktu dalam sama membeli atau belanja.
mencari informasi tentang harga. Membeli barang Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan
dengan menggunakan aplikasi seperti market place pada 75 responden yang melakukan pembelian
akan mempermudahkan konsumen untuk online dan 75 responden yang melakukan
mendapatkan barang yang mereka cari dan dengan pembelian offline untuk produk baju, terdapat
bisa mengetahui harga dari yang paling mahal perbedaan kepuasan konsumen yang signifikan
sampai dengan yang paling murah, hal tersebut ketika konsumen melakukan pembelian online dan
tentu sangat berbeda jika konsumen melakukan offline.
pembelian secara offline. Hal ini dapat dilihat dari hasil mean untuk
Untuk mengetahui informasi harga dan kepuasan responden online yaitu sebesar 3,997
ketersediaan produk yang mereka cari, harus nilainya lebih rendah dari mean kepuasan
mendatangi satu-satu toko yang dirasa cocok, responden offline sebesar 4,387. Artinya bahwa
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. kepuasan konsumen membeli secara offline lebih
Didukung dengan hasil penelitian yang tinggi dari kepuasan konsumen membeli secara
menunjukkan bahwa harga sangat mempengaruhi online.
perbedaan kepuasan konsumen ketika membeli Adanya perbedaan kepuasan konsumen
melalui media online dan offline adalah sangat tersebut banyak faktor yang melatar belakanginya,
relevan. diantaranya yaitu bahwa dengan membeli offline
Namun ada hal penting yang juga perlu mengharuskan konsumen datang langsung ke
dipertimbangkan adalah faktor biaya yang dalam penjual hal tersebut bagi seorang yang sibuk dan
penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan tidak mempunyai banyak waktu enggan belanja
kepuasan konsumen dalam membeli baju secara online. Bagi yang sibuk mereka lebih memilih
online dan offline. Konsumen membutuhkan belanja online. Namun yang perlu diketahui adalah
pertimbangan yang cukup, jika harus memutuskan bahwa belanja online dikenai biaya ongkos kirim.
untuk membeli secara online maka mereka harus Harga barang belum termasuk ongkos kirim.
rela menambah biaya yang harus dikeluarkan Sedangkan belanja offline tidak ada tambahan
untuk ongkos jasa ekspedisi barang yang akan ongkos kirim karena si pembeli yang datang
dikirim, sedangkan untuk melakukan pembelian langsung. Tapi untuk menuju ke tempat penjual
secara offline mereka bisa memilih toko terdekat juga harus butuh transportasi.
untuk menghindari biaya transport yang harus Demikian juga terhadap kualitas produk yang
dikeluarkan. dibeli melalui offline, secara fisik bisa langsung
dilihat dan dipegang teksur produknya, dan ini
PENUTUP berbeda jauh ketika konsumen melakukan
Kesimpulan pembelian secara online, yang mana secara fisik
Pada dasarnya belanja online dengan belanja tidak bisa langsung riil produknya, karena
offline memiliki kesamaan yaitu sama-sama konsumen hanya melihat berdasarkan foto atau
membeli suatu produk. Yang membedakan adalah gambar saja, dan hal tersebut bisa saja membuat
dari segi cara membelinya. Belanja offline adalah kecewa pembeli online, ketika barang yang dikirim
suatu cara belanja seperti pada umumnya yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
dilakukan banyak orang yaitu dengan cara Jadi pada dasarnya membeli secara online
membeli langsung produk tersebut ke penjualnya. atau offline memiliki kelebihan dan kelemahanya,
Sedangkan belanja online adalah membeli produk

238
Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi Volume 15, Nomor 2, Oktober 2019. Hal. 231-239

semua tergantung pada kebutuhan masing-masing konsumen membeli secara offline lebih tinggi
konsumen. ketimbang kepuasan konsumen membeli secara
online.
Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya
1. Sebaiknya bagi konsumen untuk yang pertama DAFTAR PUSTAKA
kalinya akan melakukan pembelian online Assauri, S. (2004). Manajemen Pemasaran (Dasar,
terhadap online shop tertentu, terlebih dahulu Konsep dan Strategi), Jakarta: PT. Grafindo
bisa mendapatkan informasi atau referensi dari Persada.
teman yang sebelumnya sudah melakukan Kottler, P. (2000). Marketing Management,
pembelian, sehingga konsumen akan Englewood.
mengetahui kualitas maupun pelayanan dari Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing
online shop tersebut. management. 1. vyd. Praha: Grada,.
2. Bagi penjual online atau online shop sebaiknya Malhotra, N. K. (2005). Riset pemasaran
memberikan keterangan atau informasi yang pendekatan terapan. Jakarta: Indeks
lengkap terkait dengan diskripsi produk yang Lupyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa
dijual, sehingga pembeli bisa memastikan (Teori dan Praktek). Depok: Salemba
kualitas ataupun keawetan dari produk yang Empat.
dibeli. Sugiyono. (2010) Memahami Penelitian Kualitatif.
3. Bagi penjual konvensional atau offline shop Bandung: ALFABET.
sebaiknya tetap memperhatikan faktor-faktor Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa, 2005,
yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam Bayumedia Publishing.
berbelanja, sehingga tetap bisa
mempertahankan pelanggan, meskipun dalam
penelitian ini ditemukan bahwa kepuasan

239

You might also like