You are on page 1of 10

JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

SOCIAL-MAPPING SEBAGAI LANDASAN PERENCANAAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN

Sukaris
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik
sukaris21@umg.ac.id

ABSTRACT
Planning a community empowerment should be placed as a reference of how to implement
development programs and empowerment in order to comply with the direction and expectations of
society. Planning community development is often called social mapping. Social mapping is mean to
see and know the state of society, and then do a need assessment. The purpose of research is to
identify problems of socio-economic, socio-economic potential and other opportunities that can be
developed, the characteristics of the targeted empowerment. And to identify the type and level of
need empowerment programs that enhance self-sufficiency. This research approach uses a qualitative
approach case study. Results show focuses on the socio-economic problems of the most visible
problems and are at locations surrounding environment companies ranging from the causes and
impact. The various socio-economic potentials focuses on the dimensions of the current potential,
institutional cooperation and continued development. The characteristics of the targeted community
empowerment have noticed about those directly affected, to develop local potential, capacity building,
sustainable programs, provide added value and synergy with the government. That the identification
program carried out within a specified period in accordance with the strategic plan and business plan
and based on performance and public expectations.
Keywords : empowerment, social mapping, community, development

PENDAHULUAN
Pencapaian tujuan-tujuan yang efektif-efisien Kegiatan yang ini juga dapat
dapat dilakukan melalui dan dimulai dari terimplementasikan pada perencanaan
perencanaan yang baik yakni dengan program pemberdayaan masyarakat yang
mengidentifikasi berbagai tujuan untuk seharusnya dapat dijadikan referensi atau
kinerja dimasa mendatang serta memutuskan guide bagaimana melaksanakan program
tugas dan penggunaan resources (sumber- pengembangan-pemberdayaan masyarakat
daya) yang diperlukan untuk mencapainya agar sesuai arah -harapan masyarakat. Jika
hal ini sering disebut dengan cetak biru untuk dilihat dari aspek teoritis, hal-hal yang perlu
mencapai tujuan dan menentukan alokasi menjadi pertimbangan, bahwa perencanaan
sumber-daya, waktu dan peran-peran lain program berperan penting untuk dapat
yang diperlukan. dijadikan arah melaksanakan implementasi-
Perencanaan demikian dapat meliputi program. Perencanaan program
pembuatan pernyataan visi misi, menetapkan pengembangan masyarakat ini sering disebut
tujuan, target, penetapan strategi, penetapan dengan mapping-social ekonomi atau social
struktur, pelaksana, merancang program, mapping
menyiapkan sumber-daya, mapping wilayah, Social-Mapping (mapping sosial)
pendistribusian dana, serta strategi dimaksudkan untuk memotret atau
implementasi dan perencanaan kegiatan menggambar keadaan masyarakat, dan
evaluasi. kemudian melakukan need-assessment, atau
mencari apa yang menjadi keinginan dan
52
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 2 Nomor 1, Februari 2019; 51-60

kebutuhan masyarakat. Social-mapping sebelah, atau terdapat kesenjangan


selain dilakukan untuk menemukan dan kepentingan pihak yang ingin mengeluarkan
mengenali potensi resources dan social modal sekecil mungkin untuk hasil yang
capital, juga mengenali pemangku maksimal dengan pihak yang ingin
kepentingan dalam kaitannya dengan mendapatkan imbalan yang paling tinggi atas
keberadaan dan aktivitas pelaku usaha yang mereka kerjakan. Namun
pemberdayaan masyarakat. Sehingga melalui demikian, kini dunia usaha memiliki
social-mapping dapat teridentifikasi kesadaran bahwa dalam operasionalnya tidak
keinginan kebutuhan dan sumber persoalan hanya menitikberatkan pada catatan moneter
yang dirasakan masyarakat dalam rangka (single-bottom-line), namun sudah
meningkatkan taraf hidup yang lebih menyentuh aspek keuangan, sosial, dan
sejahtera. Selanjutnya, hasil dari social- lingkungan, atau dalam istilah lain sebagai
mapping menjadi dasar perencanaan program triple-bottom-line. Sinergi dari tiga elemen
pengembangan-masyarakat yang menjadi kunci dari konsep pembangunan-
berkelanjutan. berkelanjutan (sustainable-development).
Pelaksanaan program pemberdayaan Sehingga dapat mewujudkan tiga pilar utama
masyarakat seringkali tidak menemukan dalam pembangunan yaitu pro-job, pro-poor
sasaran yang tepat dan memunculkan dan pro-growth.
ketidakpuasan bagi stakeholder karena tidak Pada tingkat perencanaan implementasi
diperhatikannya pemetaan akan kebutuhan program comdev perusahaan-perusahaan
masyarakat. Masalah tersebut muncul karena dapat menggunakan berbagai sumber data
program pemberdayan masyarakat yang dan informasi salah satunya dari calon
dilakukan hanya berdasarkan pada sudut penerima program yang tidak lain adalah
pandang pemberdaya sendiri, bukan masyarakat itu sendiri sebagai subjek yang
berdasarkan sudut pandang masyarakat yang akan memberdayakan dirinya menuju
menjadi sasaran. Hal ini dipahami karena kualitas hidup yang lebih baik melalui
dinamika perubahan dalam masyarakat desa mapping-social .
yang dinamis. Pemberdayaan secara umum memiliki
Berkembangnya kompleksitas makna penting; meningkatkan kemampuan
dinamika perubahan masyarakat desa yang masyarakat dan memberikan ruang pelibatan
terjadi tersebut sebagai dampak kebebasan dalam pengambilan keputusan. Model
untuk mendapatkan informasi dalam pemberdayaan yang berbasis top down atau
meningkat taraf kesejahteraannya, sehingga juga disebut strategi uniformitas terkadang
setiap warga negara dapat berperan untuk kurang efektif dan kurang sesuai yang
mewujudkan peningkatan kualitas hidup dibutuhkan, sehingga alternative lain adalah
masyarakat, serta kemajuan bangsa dan melakukan upaya perencanaan implementasi
negaranya. Salah satu pihak yang berperan corporate-social-responsibility berbasis
besar dalam pembangunan adalah desa kebutuhan (bottom up) tanpa
melalui pertumbuhan ekonomi. Sedangkan mengesampingkan level kinerja dari
peran pihak lain adalah dunia usaha, dunia perusahaan itu sendiri.
usaha memberikan dampak yang besar dalam Untuk melakukan pemberdayaan
mempekerjakan sumber-daya manusia masyarakat atas implementasi comdev tentu
dengan cara yang saling terikat, dimana diperlukan tahapan-tahapan yang sistematis
perusahaan merupakan suatu entitas usaha dan terukur salah satunya adalah dengan
yang profit-oriented dan orang –orang yang melibatkan masyarakat dengan pemetaan
bekerja secara alamiah ingin kehidupan yang social. Pemetaan ini diharapkan akan
lebih baik. diketahui potensi ekonomi, potensi sosial
Hubungan saling keter-ikatan antara yang ada di masyarakat sehingga
perusahaan dengan pekerjanya menjadi berat implementasi comdev lebih efektif dan

53
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

efisien serta tujuan akhir apa yang pengembangan masyarakat mapping-social


dibutuhkan untuk pemberdayaan masyarakat sangat dipengaruhi oleh ilmu penelitian
itu sendiri akan diketahui, inilah relevansi sosial-geography. Salah satu outcome
penting penelitian ini dilakukan. Tujuan mapping-social dapat berupa suatu peta
penelitian; wilayah yang sudah diformat sedemikian
1. Mengidentifikasi permasalahan- rupa sehingga menghasilkan suatu citra
permasalahan social ekonomi mengenai pemusatan identitas, karakteristik
2. Mengidentifikasi berbagai potensi sosial dan profil masyarakat atau masalah sosial.
ekonomi dan peluang-peluang lain yang Menurut Netting, et al dalam Suharto,
dapat dikembangkan menjadi faktor (2012) mapping-social sudah seharusnya
pemicu dan pendorong pemberdayaan dilakukan secara partisipatif melalui
masyarakat pelibatan oleh antar masyarakat dan
3. Mengidentifikasi karakteristik yang memberdayakan berdasarkan kebutuhan
menjadi sasaran program pemberdayaan. masyarakat. Proses membangun pemahaman
4. Mengidentifikasi jenis dan tingkat yang sistematis (systematic-learning-process),
kebutuhan program pemberdayaan yang merupakan proses penggunaan kecerdasan
dapat meningkatkan kemandirian kritis saling mendiskusikan, saling memberi
berdasarkan potensi dalam masyarakat. masukan positif tindakan mereka dan
mengembangkannya, sehingga ujung dari
TINJAUAN PUSTAKA kegiatan adalah melakukan tindakan sosial
Mapping-Social (Social-Mapping) akan dapat benar-benar berpengaruh terhadap
Social-Mapping adalah satu metode visual perubahan sosial.
yang menunjukkan lokasi relatif suatu Pengertian yang telah diuraikan
komunitas masyarakat atau kelompok tersebut tentu memberikan gambaran
masyarakat yang dilakukan untuk mengenai makna mapping-social , dibawah
menemukan, mendapatkan, mengenali dan ini diuraikan rti penting dan tujuan dari
mendalami kondisi sosial komunitas tersebut mapping-social .
misalnya kondisi pemukiman, sumber- Netting, Kettner dan McMurtry
sumber penghasilan, kondisi jalan, kesehatan (Suharto, 2012) ada tiga alasan utama
dan sarana-sarana umum mengapa para praktisi pekerjaan sosial
lainnya.(www.lingkarlsm.com) memerlukan sebuah pendekatan sistematik
Social-mapping juga merupakan proses dalam melakukan mapping-social yaitu:
mengidentifikasikan karakteristik masyarakat 1. Pendekatan manusia dan lingkungannya
yang berbasis data dan informasi (sekunder yaitu pentingnya keberadaan seseorang
maupun primer) mengenai kondisi dalam masyarakat harus diketahui siapa
masyarakat dalam satu wilayah atau kawasan dirinya, persoalan dan resources apa yang
tertentu. tersedia untuk menjawab persoalannya
Menurut Suharto (2012) social- tersebut.
mapping didefinisikan “sebagai proses 2. Sejarah, status dan perkembangan
penggambaran masyarakat yang sistematik, masyarakat., perlu diketahui agar pekerja
melalui tahapan, yang terencana serta sosial tidak kesulitan dalam memotret
melibatkan kolekting data dan informasi nilai-nilai,sikap, tradisi yang ada di dalam
mengenai kondisi masyarakat termasuk manyarakat.
didalamnya profil dan masalah-masalah 3. Perubahan dalam masyarakat. Baik
sosial yang ada pada masyarakat tersebut. secara individu maupun kelompok yang
Mapping-social dapat disebut juga ada didalam masyarakat bergerak dalam
sebagai sosial-profiling atau profil kekuasaan, perubahan ekonomi,- sumber
masyarakat. Mapping-social dapat dipandang pendanaan Individu-individu dan
sebagai salah satu pendekatan dalam kelompok-kelompok bregerak kedalam

54
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 2 Nomor 1, Februari 2019; 51-60

perubahan kekuasaan, struktur ekonomi, penelitian ini dilakukan desa penerima


sumber pendanaan dan peranan program implementasi Community
masyarakat. development (Comdev) di Kecamatan Gresik.
Beberapa obyek yang dipetakan dalam Informan dalam penelitian ini yaitu orang-
kegiatan mapping-social antara lain 1). orang yang dianggap mengetahui dan
Posisi geografis wilayah sasaran, 2) Sarana mempunyai pengalaman dengan fokus
dan prasarana, 3) demografis, 4) Penyebaran- penelitian ini dan diharapkan dapat
konsentrasi masyarakat miskin, 5) kegiatan- memberikan informasi yang berupa
kegiatan kelompok masyarakat, 6) relasi penjelasan, dokumen resmi, foto kegiatan,
sosial; hubungan antar kelompok, 7) profesi dan sumbangan pemikiran. Informan dalam
dan pekerjaan-mata pencaharian, 8) Status penelitian ini adalah aktor-aktor Community
kepemilikan-harta (kaya, menengah, miskin), development (Comdev) terdiri
9) persepsi terhadap program yang dari:Camat,Kasi Renmbang kecamatan,
dilaksanakan pemerintah- non pemerintah, 10) Kepala Desa pdenerima manfaat Community
keterlibatan sosial dalam program, dan 11) development (Comdev), Kader Lingkungan,
penyelesaian-penyelesaian persoalan dan Aktor Lingkungan dan Pemberi Manfaat
pengambilan keputusan sosial, ekonomi, dan Community development (Comdev). Proses
budaya. Pengumpulan Data dengan tahapan Getting
Pemberdayaan Masyarakat In (Proses peneliti memasuki lokasi
Proses peningkatan kesejahteraan penelitian), Getting Along (Saat peneliti
masyarakat, dapat diterapkan dalam berbagai berada dilokasi) dan Logging data (Tahap
pendekatan. Salah satu diantaranya adalah Pengumpulan Data).
pemberdayaan masyarakat. Pendekatan Teknik analisis yang digunakan untuk
pemberdayaan masyarakat bukan hal yang menjelaskan fokus penelitian ini adalah
sama sekali baru, tetapi sebagai strategi analisis eksplanasi dengan menyusun seluruh
dalam pembangunan relatif belum terlalu data yang diperoleh dengan melakukan
lama dibicarakan. Istilah keberdayaan dalam pendokumentasian secara sistematis,
konteks masyarakat adalah kemampuan kemudian melakukan pemilahan data yang
individu yang bersangkutan berkaitan dengan fokus penelitian.
Pemberdayaan sebagai proses dan Proses analisis data dimulai dengan
tujuan (Ife, 1995; Suharto 2007). Makna menelaah seluruh data yang tersedia dari
pemberdayaan sebagai tujuan, yakni berbagai sumber yaitu wawancara, dalam
keberdayaan, sedangkan proses mencakup tahapan analisis dan pengumpulan data
indikator keberhasilan pemberdayaan. dilakukan pendokumentasian, sedangkan
Pemberdayaan masyarakat yang hasil wawancara dari bentuk audio di
menyeluruh adalah pemberdayaan yang dokumentasikan dalam bentuk tulisan,
memiliki karakteristik; ”(1). Berbasis lokal; kemudian melakukan triangulasi antara hasil
(2) berorientasi peningkatan kesejahteraan wawancara dengan ahli.
masyarakat; (3) berbasis kemitraan; (4). Data yang diperoleh juga digunakan
Secara holistik; dan (5) berkelanjutan (Asian peneliti sebagai dasar untuk mengajukan
Development Bank; dalam Vitayala,2000)”. pertanyaan atau sebagai petunjuk bagi
Pemberdayaan dalam konteks lain disebut pengujian dokumen. Jadi pengumpulan
sebagai pengembangan komunitas (CD). informasi dari informan juga bergerak dari
yang diketahui kearah yang tidak diketahui
METODE PENELITIAN sesuai dengan fokus penelitian sehingga
Penelitian ini menggunakan studi kasus dapat ditarik suatu kesimpulan.
tunggal yang disesuaikan dengan penelitian
ini, dengan merujuk pada Yin, (2002;62).
Penelitian ini mengambil lokasi Lokasi

55
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

HASIL DAN PEMBAHASAN dengan permasalahan klasik yaitu


Identifikasi Permasalahan-Permasalahan permodalan dan pemasaran serta
Sosial Ekonomi manajemen
Istilah sosial sering dikaitkan dengan 12) Kesenjangan pada keahlian masyarakat
hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan 13) Meningkatnya sikap fatalis masyarakat
masyarakat (baik sebagai individu maupun 14) Konflik horizontal di masyarakat akibat
kelompok) seperti kemiskinan dan berbagai comdev korporasi
kesenjangan lain. Rudito dan Famiola 15) Usia produktif yang cenderung job seeker
(2013;43) menjabarkan beberapa titik dibandingkan dengan job creator
penting masalah sosial; Lebih lanjut masalah sosial dengan
1. Sesuatu yang secara luas mendasarkan pada kerentanan sosial
dipertimbangkan sebagai suatu yang jelek terangkum dalam table matrik sosial sebagai
atau buruk dari suatu hal atau kejadian berikut:
atau tindakan
2. Melibatkan jumlah orang banyak (dalam Tabel 1: Matrik Masalah Sosial Beserta Potensi
hal ini komuniti/masyarakat atau Dampak
organisasi atau kumpulan orang yang Potensi
Masalah Dampak
memiliki keterikatan baik secara moral , Indikasi sebab
Sosial yang
hukum atau administrasi) ditimbulkan
3. Sering walaupun tidak selalu, dirasakan Penganggu Rendahnya tingkat Rendahnya
telah memberikan kerugian bagi ran pendidikan tingkat
masyarakat atau kelompok tertentu. masyarakat kesejahteraan
4. Hasil wawancara dengan informan Rendahnya masyarakat
penguasaan soft
diperoleh masalah-masalah sosial dan skill tenaga kerja
ekonomi didalam masyarakat terangkum produktif
sebagai berikut: Kurangnya tenaga
1) Kualitas kesehatan balita dan lanjut Usia kerja terampil yang
(lansia) terserap peluang
kerja industry
2) Banyak usia produktif menganggur dan Ada lokasi Banyaknya Meresahkan
belum bekerja yang masyarakat dan masyarakat
3) Usia sekolah yang harus bekerja seringkali pemuda yang
4) Masih adanya Pengemis sebagai profesi digunakan kurang
5) LSM dengan persepsi yang berbeda untuk diberdayakan
mabuk
mengenai konsepsi Community bagi
development (Comdev) perusahaan masyarakat
6) Kepadatan penduduk yang tinggi dan sekitar
Lahan produktif yang semakin sempit Karyawan Karyawan Usia Kehilangan
7) Peningkatan Ekonomi masyarakat tidak usia produktif tersebut pekerjaan
produktif merupakan pegawai
bercirikan kekhasan lokal terancam Outsourching
8) Pudarnya nilai-nilai dan kearifan lokal terkena
baik yang bersifat budaya maupun PHK
ekonomi Banyaknya Migrasi, Mengganggu
9) Pencemaran Lingkungan akibat pengemis kemiskinan dan ketertiban
jalanan sikap fatalis dan
industrialisasi baik dari transportasi
keindahan
maupun proses manufacturingnya kota
10) Program pemberdayaan masyarakat yang Konflik Potensi Mengganggu
kurang sustainable dan cenderung charity horizontal kecemburuan sosial keamanan
11) Kelompok usaha masyarakat yang relatif antar desa antara desa yang dan
masih sedikit belum mandiri dan penuh menerima manfaat ketertiban
dari comdev

56
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 2 Nomor 1, Februari 2019; 51-60

dengan desa yang Pada bagian ini diuraikan analisis


tidak menerima potensi pengembangan potensi berkelanjutan
manfaat, bahkan
tidak tersentuh oleh
sebagai berikut:
comdev Tabel 2:Identifikasi Analisis Pengembangan
Kelompok Program comdev Kelompok Potensi (1)
difabel tidak berpihak pada difabel
kelompok difabel terdiskrimina Potensi
Fasilitas umum si dan tidak Pengemb
belum ramah mendapatkan angan
Poten Potensi
terhadap kelompok manfaat dari Kelemba
N Masalah si Pengemb
difabel program gaan Dan
o Sosial Saat angan
comdev Kerjasam
Ini Lanjutan
Polusi Polusi udara yang - Mengganggu a
udara ditimbulkan efek pernapasan Kelemba
beroperasinya masyarakat gaan
perusahaan sekitar 1 Kualitas Sudah Penguatan Peningkat
perusahaan kesehatan terdap kelembag an kualitas
- Menimbulka balita dan at aan pusat gizi
n bau tidak lanjut Pustu pusat
sedap Usia dan kesehatan
Rendahnya Sikap apatisme Kontrol (lansia) pusat
partisipasi masyarakat sosial lemah; keseh
masyarakat proses atan
pada pembanguna lain
program n terhambat 2 Banyak Banya Kelompok Pengemba
pembangu usia k usaha ngan
nan produktif lulusa berbasis jejaring
Konflik Tidak adanya Karang Taruna mengang n karang dengan
sosial sinkronisasi lebih berjalan gur dan seting taruna industri
antara program bank sendiri dalam belum kat (koperasi, kreatif
karang sampah merumuskan bekerja SLTP BUMDES Perluasan
taruna program dan ) jejaring
dengan pemberdayaan SMU promosi
kepala desa masyarakat digital
Rendahnya Masih Kurangnya Updating
pendapatan mengandalkan sinergi website
Masyaraka pendapatan dari program dan
t perkotaan buruh pabrik pengayaan pemanfaat
Kegiatan Perusahaan maupun Hasil kegiatan an media
Comdev institusi pelatihan sosial
dan pemberdayaan kurang bisa yang ada
pemberday selama ini hanya dimanfaatkan Pengguna
an memberikan masyarakat an
masyarakat pelatihan tanpa untuk Teknologi
yang tidak adanya menunjang Tepat
sustainable pendampingan kegiatan Guna
yang berkelanjutan produktif serta 3 Usia Pendi Kelompok Pelatihan,
meningkatkan sekolah dikan usaha pendampi
kesejahteraan yang SLTP berbasis ngan
ekonomi harus dan karang kelompok
masyarakat bekerja SMU taruna usaha
(koperasi, berbasis
BUMDES karang
Identifikasi Potensi Sosial Ekonomi dan ) taruna
Peluang-Peluang Lain yang Dapat 4 Masih Usia Kerjasama Pelatihan-
Dikembangkan Menjadi Faktor Pemicu Dan adanya yang lembaga pelatihan
Pendorong Pemberdayaan Masyarakat Pengemis relativ dan menuju
e stakeholde keahlian

57
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

produ r lain dan wawancara dengan informan diperoleh


ktif kemandiri informasi bahwa pada awalnya yang menjadi
an
sasaran program penerima manfaat
5 LSM Sebag Kerjasama Pembentu
dengan ai kelembag kan forum berpersepsi bahwa Comdev hanya charity
persepsi Modal aan dalam komunika dan bantuan yang bersifat instan serta tidak
yang netwo bentuk si- berkelanjutan, dan diperkuat pandangan dari
berbeda rking forum komunika stakeholder yang menganggap perusahaan
mengenai dan si bersama
wajib membagi sebagian keuntungannya
konsepsi kemitr
Comdev aan pada masyarakat. Disatu sisi masyarakat
korporasi yang dilingkupi banyak perusahaan semakin
6 Kepadata Urban Kader - Pembentu dimanjakan akan dana comdev. Hal tersebut
n farmin lingkunga kan badan justru tidak mengedukasi penerima manfaat
penduduk g n usaha secara substansi dari comdev itu sendiri.
yang desa
tinggi dan berbasis Sehingga pemberi manfaat memberikan
Lahan kelompok beberapa kriteria diantaranya:1) Masyarakat
produktif Penguatan sekitar perusahaan yang terdampak langsung
yang Usaha aktivitas perusahaan; 2)Potensi lokal yang
semakin bersama dapat dikuatkembangkan; 3)Penguatan
sempit Melalui
BUMDesa Kapasitas (pendidikan dan pelatihan-
7 Peningkat Majun Industri Desiminas pelatihan), 4)Program yang sustainable dan
an , kerudung i minimisasi charity; 5)Memberikan nilai
Ekonomi batik, dan batik, Promosi tambah baik secara ekonomi maupun sosial
masyarak legen, home bersama (outcome); 6)Mendukung dan sinergi dengan
at industry Kampung
bercirikan legen Batik dan program pemerintah
kekhasan kerudung Identifikasi jenis dan tingkat kebutuhan
lokal tulis program pemberdayaan yang dapat
8 Pudarnya Adany lembaga Merevitali meningkatkan kemandirian berdasarkan
nilai-nilai a dan sasi fungsi potensi dalam masyarakat.
dan lemba individu kelompok
keaarifan ga dan penggiat -
Identifikasi program atau kebutuhan
lokal baik indivi budaya kelompok dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai
yang du sosial dengan renstra dan renja perusahaan yang
bersifat pengg lokal berpijak pada kinerja yang ingin dicapai
budaya iat perusahaan dan ekspektasi masyarakat yang
maupun buday
ekonomi a
ingin dipenuhi, secara rinci diuraikan sebagai
9 Pencemar Keped Gresik Penghijau berikut:
an ulian kabupaten an dan Tabel 4:Program Pengembangan
Lingkung stakeh sehat kampong Pemberdayaan Masyarakat berkelanjutan
an akibat older organic No Kebijakan/kebu Indikator dan Program
industriali dalam dan sehat, tuhan
sasi baik pengu serta 1 Perluasan Terserapnya program
dari ranga pembentu kesempatan beasiswa tidak mampu
transporta n kan wisata pendidikan masyarakat sekitar dalam
si maupun emisi edukasi mengikuti pendidikan dari
proses karbo bank jenjang SMU -Perguruan
manufact n sampah Tinggi
uringnya (3R) 2 Peningkatan Meningkatnya kapasitas
kapasitas pada pendidik pada pendidikan
Identifikasi karakteristik yang menjadi guru/instruktur kelompok bermain dan
sasaran program pemberdayaan. kelompok usia dini
bermain dan usia
Identifikasi karakteristik yang menjadi dini
sasaran program pemberdayaan, dalam

58
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 2 Nomor 1, Februari 2019; 51-60

3 Pengembangan Peningkatan kualitas dan - Menurunnya tingkat


Sarana dan mutu alat peraga pada polusi dan meningkatnya
Prasarana kelompok bermain dan kelestarian resources
Pendidikan usia dini alam melalui pendirian
4 Peningkatan Terbentuknya kelompok- green house-green house
Pelatihan pada kelompok usaha bersama
usaha kreatif,
koperasi pemuda
5 Pemerataan - Peningkatan pendapatan
ekonomi masyarakat melalui
dan investasi kelompok usaha 10 Sinergitas Peningkatan pendapatan
pada sektor bersama, pemberdayaan pembangunan keluarga melalui
ekonomi masyarakat pesisir yang intervensi produk menuju
kerakyatan melalui podaktan dari berwawasan hak paten/haki
hulu ke hilir lingkungan
- Peningkatan pendapatan
kelompok Tipe dan jenis program tersebut
Masyarakat/aktor sosial
bukanlah hal yang bersifat atau merupakan
- Peningkatan pendapatan
masyarakat melalui harga mati, namun setidaknya sebagai big
potensi lokal guidance dalam melaksanakan program
- Peningkatan pendapatan pemberdayaan masyarakat yang disesuaikan
kelompok masyarakat dengan potensi dan karakteristik yang telah
melalui produk ber cirri dijelaskan sebelumnya.
kas daerah/lokal
6 PeningkatanPeningkatan gizi balita dan
kesehatan peningkatan kesehatan PEMBAHASAN
masyarakat lansia Identifikasi permasalahan-permasalahan
7 Peningkatan Adanya sinergitas dalam sosial ekonomi, bahwa permasalahan sosial
Pelayanan meningkatkan kualitas ekonomi menjadi bagian penting dalam
Kesehatan layanan kesehatan
masyarakat
rencana implementasi program comdev, ini
8 Sistem - Peningkatan kualitas karena berangkat dari hal tersebut tercermin
manajemen manajemen pengamanan kebutuhan akan terselesaikannya
pengamanan Lingkungan permasalahan-permasalahan dalam
Lingkungan - peningkatan early masyarakat atau dalam istilah lain disebut
warning system terhdap
sebagai mapping-social ekonomi. Radianto
potensi gangguan
keamanan melalui dan Famiola (2013;221) mapping-social
anggota FKPM sebagai sebuah alat yang dapat digunakan
- Peningkatan rasa gunakan memecahkan masalah-masalah
kepemilikan dan sosial yang ada didalam kehidupan
kepedulian terhadap
masyarakat, karena metode ini berusaha
lingkungan
9 Sinergisitas - Menurunny atingkat untuk menggambarkan dan menganalisis
pembangunan polusi dan kelestarian serta memprediksi tindakan dan tingkahlaku
yang resources alam dari individunya sebagai anggota masyarakat.
berwawasan - Semakin terkendali dan Dengan metode ini maka dapat
lingkungan termanfaatkannya limbah diindentifikasikan permasalahan sosial yang
melalui daur ulang
limbah industry dan ada serta dapat diantisipasi kehidupan sosial
rumah tangga masyarakat dan menganalisis konflik-konflik
- Meningkatkan jumlah yang sedang dan bakal terjadi di masyarakat.
tenaga kerja terampil Berbagai masalah sosial ekonomi dan
khususnya untuk peluang-peluang (potensi) dapat
perempuan, pada
gilirannya meningkatkan
dikembangkan akan menjadi faktor pemicu
pendapatan melalui bank- dan pendorong pemberdayaan masyarakat
bank sampah melalui penguatan kapasitas, baik individu

59
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

maupun kelembagaan dan kerjasama antar dapat dikembangkan menjadi faktor pemicu
kelembagaan sehingga pengembangan dan pendorong pemberdayaan masyarakat,
potensi secara berkelanjutan dapat Pengembangan Potensi lebih menitikberatkan
dikuatkembangkan lebih komprehensif untuk pada dimensi pemberdayaan dan
pembangunan berkelanjutan. Hal ini pengembangan SDM, potensi saat ini,
sebagaimana tertuang dalam isu ke 7 pada kerjasama kelembagaan serta pengembangan
ISO 26000 ” the need for contributions to lanjutan.
social and economic development in order to Identifikasi karakteristik yang menjadi
reduce proverty and improve poor social sasaran program pemberdayaan dengan
conditions is universally accepted. The memperhatikan masyarakat sekitar
critical need to address issues of social and perusahaan yang terdampak langsung
economic development is reflected in the aktivitas perusahaan, potensi lokal yang
United Nations Millennum Declaration”. dapat dikuatkembangkan, penguatan
Ketepatan dalam kapasitas (pendidikan dan pelatihan-
mengimplementasikan program comdev pelatihan), program yang sustainable dan
merupakan refleksi dari karakteristik yang minimisasi charity, memberikan nilai tambah
menjadi sasaran program pemberdayaan. baik secara ekonomi maupun sosial dan
program comdev dapat menitikberatkan pada mendukung dan sinergi dengan program
tipologi yang diintegrasikan secara utuh pemerintah
(charity, capacity building, infrastructure dan Identifikasi jenis dan tingkat kebutuhan
empowering). Dengan integrasi maka program pemberdayaan yang dapat
diketahui iyang tepat dalam meningkatkan kemandirian berdasarkan
mengimplementasikan program Comdev dan potensi dalam masyarakat, bahwa identifikasi
dari tipologi harus dapat menuju tipologi program atau kebutuhan yang lebih spesifik
paling tinggi yaitu empowering. Suharto yang dapat dilakukan dalam jangka waktu
(2010;82) pemberdayaan adalah sebuah tertentu sesuai dengan renstra dan renja
proses dan tujuan yakni keberdayaan perusahaan dengan tetap berpijak pada
masyarakat. kinerja yang ingin dicapai perusahaan dan
Tingkat kebutuhan program ekspektasi masyarakat yang ingin dipenuhi
pemberdayaan yang dapat meningkatkan menyajikan bidang program prioritas yang
kemandirian berdasarkan potensi dalam dapat diimplementasikan dengan berpijak
masyarakat, mengisayaratkan Comdev harus kinerja, keterukuran, evaluasi dan tujuan dari
dapat memberdayakan masyarakat sehingga program community development untuk
perlu diketahui indikator-indikator dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan
memberdayakan serta mampu mensinergikan program implementasinya, untuk selanjutnya
antara kebutuhan masyarakat dan kinerja dari dapat dilakukan pengukuran keberhasilan.
perusahaan melalui perancangan strategi
yang tepat dalam membuat program Comdev DAFTAR PUSTAKA
itu sendiri. Anomin, Arti Penting Social Mapping
Bahwa masalah sosial ekonomi (Pemetaan Sosial) Dalam Keberhasilan
menitikberatkan pada masalah yang paling Implementasi Program CSR
tampak dan berada pada lokasi lingkungan http://www.limbahb3.com, arti-penting-
sekitar perusahaan perusahaan dari penyebab, social-mapping-pemetaan-sosial-dalam-
dampaknya yang paling berpengaruh keberhasilan-implementasi-csr tanggal
kemudian dihubungkan dengan program 27/05/2015
community development perusahaan yang Bartle, P. (2008). Human Factor and
dapat diimplementasikan. Community Empowerment (Review of
Identifikasi berbagai potensi sosial Human Factor Studies) .Summer,
ekonomi dan peluang-peluang lain yang Volume 14, No. 1, Special Issue

60
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 2 Nomor 1, Februari 2019; 51-60

Founder, Community Empowerment


Collective Victoria, British Columbia.
Dede Sukiaji/Nurhayati, pemetaan
social:http://masyarakatmandiri.co.id,/
artikel/khasanah/17-pemetaan-sosial;
diakses tanggal 27/05/2015
Ife, J dan Tesoriero, F, (1995), Community
Development: Alternatif
Pengembangan Masyarakat di Era
Globalisasi, Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Pelajar.
Kelas Kyutri, Apa Itu Pemetaan Sosial dan
Apa
anfaatnya?http://lingkarlsm.com/apa itu
pemetaan sosial dan apa manfaatnya/
diakses tanggal 27/05/2015
Radiato, Bambang dan Famiola, Melia,
(2013), Social Mapping; Metode
Pemetaan Sosial, Bandung, Rekayasa
Sains.
Suharto, E, (2007), Kebijakan Sosial Sebagai
Kebijakan Publik: Peran Pembangunan
Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan
Sosial dalam Mewujudkan Negara
Kesejahteraan di Indonesia, Bandung:
Alfabeta
Suharto, E, (2012), Metode dan Teknik
Pemetaan Sosial.
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/
makindo_18.htm, diakses tanggal 02
Juni 2015.
Suharto, E. 2010, CSR & COMDEV,
Investasi kreatif perusahaan di Era
Globalisasi, AlfaBeta, Bandung
Vitayala, A. (2000). Tantangan dan Prospek
Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Otonomi Daerah. Prosiding
Seminar Pem berdayaan Manusia
menuju Masyarakat Madani. Bogor, 25
–26 September 2000
Yin, Robert K., (2002), Studi Kasus, Desain
dan Metode, Penerjemah Mudzakir,
Jakarta, Raja Grafindo Persada,

61

You might also like