2020

MANUAL
TOTAL STATION
Page | 1

HORIZON H72A

Komplek Mega Kalimalang kav.No. 11

Jl. KH. Noer Ali No.8 Pekayon Jaya - Bekasi Indonesia 7148
Telp: 021 888607786 (hunting), 021 88860783, Fax: 021 88860790
WhatsApp: 0812-1200-0488, Email: ptmindsindosurvey@gmail.com
Website: Https://www.mindsindosurvey.co.id Lenovo
Page | 2
 FUNGSI DAN DISPLAY

1. Fungsi Key dan Display

Page | 3

Angle
Measuremen

Keyboard
Display

Power

Dist
Coord
Measuremen
F1-F2 Measuremen Stake-out
t
Fuction key t Menu Key Key

ANG : Mode pengukuran sudut, berfungsi sebagaI theodolite

: Mode Pengukuran Jarak

: Mode Pengukuran Koordinat

S.O : Mode pengukuran Stake- Out

MENU : Akses ke menu pilihan

ESC : Akses untuk kembali atau keluar dari menu aktif

POWER: Tombol ON/OFF

F1-F4 : Pilihan untuk Softkey pada Display

0-9 : memasukan nomor

 : penerangan pada Display

Tampilan yang muncul pada layar :

V% : Sudut Vertikal ( kemiringan) * : Tanda waktu EDM Kerja mengambil Jarak.

HR : Sudut Horizontal Kanan. (Right) M : satuan meter.

Page | 4
HL : Sudut Horizontal Kiri. ( Left) Ft : satuan feet.

HD : Jarak datar PSM : Kostanta Prisma.

VD : Perbedaan Elevasi. PPM : Koreksi Atmospir.

N : N Coordinat.

E : E Coordinat.

Z : Z Coordinat.
2. Fungsi Kunci
2.1. Angle Measurement Mode ( Mode Pengukuran Sudut )

Page | 5

Page 1 ( Halaman 1)

F1 ; (0SET ) : Seting sudut Horizontal ke sudut 0° 00’ 00”

F2 ; (HOLD) : Menahan Sudut Horizontal

F3 ; (HSET) : Seting sudut Horizontal ke sudut sesuai dengan yang kita masukan.

F4 ; (P1 ) : menuju ke halaman berikutnya. ( P2 )

Page 2 ( Halaman 2 )

F1 ; (TILT) : Setting Sentring Digital untuk mengetahui Koreksi kesalahannya.

F2 :

F3 ; ( V% ) : sudut Vertikal yang di tampilkan dalam persentase.

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P3 )

Page 3 ( Halaman 3 )

F1 ; ( R/L) : Pilihan sudut Horizontal untuk Sudut Kanan/Kiri.

F2 :

F3 ; (CMPS) : Pilihan Compass On/Off pada sudut Vertikal.

F4 ; (P3 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P1 )

 2.2 Distance Measurement Mode ( Mode Pengukuran Jarak )

Page | 6

Page 1 ( Halaman 1)

F1 ; (MEAS) : Mulai Pengukuran.

F2 ; (MODE) : Seting Mode pengukuran

F3 ; (S/A) : Seting Temperatur, Tekanan Udara, Konstanta Prisma.

F4 ; (P1 ) : menuju ke halaman berikutnya. ( P2 )

Page 2 ( Halaman 2 )

F1 ; (OFST) : pilihan mode pengukuran off set

F2 ; (S.O) : pilihan mode pengukuran staking Out.

F3 ; ( m/ft) : pilihan meter dan feet.

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P1 )

2.3 Coordinat Measurement Mode ( Mode Pengukuran menggunakan Koordinat )

Page 1 ( Halaman 1)

F1 ; (MEAS) : Mulai Pengukuran.

F2 ; (MODE) : Seting Mode pengukuran

F3 ; (S/A) : Seting Temperatur, Tekanan Udara, Konstanta Prisma.

F4 ; (P1 ) : menuju ke halaman berikutnya. ( P2 )

Page | 7
Page 2 ( Halaman 2 )

F1 ; (R.HT) : Sets Prism Height

F2 ; (IHT) : Sets Tinggi Instrument

F3 ; (OCC) : Sets Koordinat Instrument

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P3 )

Page 3 ( Halaman 3 )

F1 ; (OFSET) : pilihan mode pengukuran off set

F2 : (BS) : Sets Koordinat Backsight

F3 ; ( m/ft) : pilihan meter dan feet.

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P1 )

3. Cara Pengukuran pada mode Sudut

ANG : Mode pengukuran sudut ( berfungsi sebagaI theodolite )

Pengukuran sudut Horizontal dan sudut Vertikal

Arahkan ke target Backsight (A)

Tekan (F1) ; ( 0 SET) Set Sudut Horizontal ke target menjadi sudut 0° 00’ 00”

Tekan (F3) ; (Yes)

Arahkan ke target Foresight (B)

4. Cara Pengukuran pada mode Jarak

Page | 8
: Mode Pengukuran Jarak

Arahkan kepusat dari prisma (target)

Tekan pada tool instrument kemudian tekan sekali lagi untuk menampilkan sudut
Horizontal (HR), Vertikal (V), dan Slope Distance (SD).

Pengukuran Jarak ( pengukuran sekali/ pengukuran berulang)

Pengukuran jarak sekali

Arahkan alat pada Pusat Prisma (target)

Pilih F2 (MODE)

Pilih F1 ( ONE FINE )

Pengukuran jarak berulang

Pilih F2 (MODE)

Pilih F3 ( repeat track )

5. Mode Pengukuran Koordinat

Set posisi instrument dengan memasukan harga:

Coordinat (N,E,Z) ; Instrument Height (INS.HT) ; Prism Height (R.HT)

Page | 9
kemudian arahkan teropong ketarget prisma dan tekan

hasil yang didapatkan akan ditampilkan dalam posisi koordinat target.

Seting harga koordinat pada instrument ( Occupied Point)

Tekan (F4) untuk menuju halaman ke 2 (P2)

Pilih (F3) ; (OCC)

Pilih (F1) Input

Masukan koordinat ( N,E,Z ) yang akan digunakan untuk pengukuran.

Seting Tinggi Instrument

Tekan (F4) untuk menuju halaman ke 2 (P2)

Pilih (F2) ; (INSHT)

Pilih (F1) Input

Masukan tinggi instrument

Seting Tinggi Target

Tekan (F4) untuk menuju halaman ke 2 (P2)

Pilih (F1) ; (R.HT)

Pilih (F1) Input

Masukan tinggi Target

6. Data Collection

Pilih MENU (tekan M)

Pilih F1 : Collect Data

Page | 10

Pilih F1 : Input FN:…..

Pilih F4 (Enter)

Pilih F1 ( INPUT OCC.PT#)

Pilih F1 (Input)
Pilih F3 (OCC)

Page | 11

Pilih F4 (NEZ)

Masukan koordinat stasiun tempat berdiri alat

Pilih [YES]

Masukkan tinggi alat [I.HT]

Pilih F4 (SAVE) (YES)

Pilih F2 (INPUT BACKSIGHT)

Pilih F1 (Input)

Pilih F3 (BS)

Page | 12

Pilih F4 (NEZ)

Masukan koordinat stasiun tempat berdiri alat

Masukkan tinggi target kemudian, Pilih F4 (MEAS)

Pilihan bisa F1 (ANG),F2(SD) ataupun F3(NEZ) bagimana kebutuhan mengetahui posisi Back
sight

Page | 13

Untuk pengukuran situasi ataupun pengukuran ke titik ikat prosesnya sama seperti
menginput untuk backsight yang penting jangan lupa memasukan point dan code sesuai
dengan posisi dan fungsinya.
7. Stake Out

Cara 1
Page | 14
Stake Out dengan memasukan hanya :

Horizontal Distances (HD) :

Relative Elevation (VD) :

Slope Distances (SD) :

Cara 2

Stake Out dengan memanggil koordinat hasil pengukuran

▪ Setting Station dan backsight

▪ Pilih S.O
▪ Select File tekan F2 (LIST) untuk memilih File JOB
▪ Pilih file yang akan di stake-out kemudian enter
▪ Pilih F3 (LAYOUT)
▪ Pilih F2 (LIST) untuk memilih Nomor Titik Koordinat, enter
▪ Setelah nilai X,Y,Z tampil pd display pilih F4 (YES)
▪ Input tinggi target (R.HT), enter
▪ Calculate HR dan HD tampil pada display tekan F4 (CONT)
▪ Gerakan alat secara horizontal sampai dengan nilai dHR : 0˚0’0”
▪ Pilih RENZ, DIST, dan NEZ
▪ RNEZ : untuk melihat perbedaan koordinat ukuran pada stake-out.
▪ DIST : untuk melihat perbedaan jarak ukuran pada stake-out
▪ NEZ : untuk melihat koordinat hasil stake-out
▪ Untuk melakukan stake-out pada titik berikutnya pilih F4 (NEXT)
8. Down-Load data dari SD-CARD

▪ Masukkan SD-CARD ke Total Station

▪ Pilih M (MENU)
▪ Pilih F3 (MEMORY MGR) Page | 15
▪ Tekan S.O 2X
▪ Pilih F2 (FILE OPERATION)
▪ Pilih F2 (EMS-SD CARD)
▪ Tekan S.O untuk memilih file, pilih file (.PTS) untuk data koordinat
▪ Tekan ENT pada keypad
▪ Tekan ENT lagi pada keypad
▪ Masukkan SD-CARD ke computer
▪ Buka H-LINK Software

▪ Pilih USB Operation dan pilih Open*.PTS(Coordinate file)

▪ Pilih file .PTS(Coordinat File)

▪ Pilih (SVY.PTS) dan tekan OPEN

 Page | 16

▪ Untuk menyimpan data dalam format (csv) klik file ➔ Pilih Save As
 MANUAL SURVEYING
Program Mode
Page | 17
TOTAL STATION H75A

Tekan tombol Menu untuk menampilkan display mode menu. Program survey pada H70
series menyediakan fasilitas untuk :

a) Remote Elevation Measurement (REM)

b) Missing Line Measurement (MLM)
c) Setting Z Coordinate of Occupied Point
d) Area Calculation
e) Point to Line Measurement

1. Remote Elevation measurement (REM)

Target point

VD

instrument prism

Ins. HT
1.1. Dengan memasukkan nilai tinggi prisma (misalnya: h=1.3m)

MENU 1/2
Page | 18
F1 : DATA COLLECT

F2 : MEAS PROGRAMS

F3 : MEMORY MGR. P ↓

Tekan tombol F2 lalu tekan enter untuk masuk ke menu meas program.

MEAS PROGRAM 1/2

F1 : REM

F2 : MLM

F3 : Z COORD P↓

Tekan tombol F1 untuk masuk ke fasilitas REM.

REM 1/2

F1 : INPUT R.HT

F2 : NO R.HT

Tekan tombol F1 lalu masukkan nilai tinggi prisma 1.3m.

REM-1

<STEP-1>

R.HT : 0.000m

INPUT ENT
 REM-1

<STEP-2>

HD*
Page | 19
MEAS

Bidik prisma kemudian tekan tombol F1 atau softkey MEAS, hingga display akan
menampilkan jarak horizontal (HD) antara alat dengan prisma.

REM-1

<STEP-2>

HD* 123.342 m

MEAS SET

Tekan tombol F4 atau softkey SET hingga posisi prisma diketahui.

REM-1

VD : 3.435 m

R.HT HD

Bidik target point lalu tekan softkey R.HT, hingga display akan menampilkan tinggi target
point atau jarak vertikal (VD) dengan referensi tinggi prisma. Jika ingin mengetahui jarak
horizontal dari target point ke alat, tekan softkey HD yang nilainya akan sama dengan HD
dari prisma ke alat.
REM-1

VD : 24.287 m

R.HT HD
1.2 Tanpa memasukkan nilai tinggi prisma

MENU 1/2

F1 : DATA COLLECT Page | 20

F2 : MEAS PROGRAMS

F3 : MEMORY MGR. P ↓

Tekan tombol F2 lalu tekan enter untuk masuk ke menu meas program.

MEAS PROGRAM 1/2

F1 : REM

F2 : MLM

F3 : Z COORD P↓

Tekan tombol F1 untuk masuk ke fasilitas REM.

REM 1/2

F1 : INPUT R.HT

F2 : NO R.HT

Tekan tombol F2 untuk memilih mode tanpa memasukkan nilai tinggi prisma.

REM-2

<STEP-1>

HD*

MEAS
Bidik prisma lalu tekan softkey MEAS hingga display akan menampilkan jarak horizontal
(HD) dari prisma ke alat,

REM-2 Page | 21

<STEP-1>

HD* 287.567 m

MEAS SET

Tekan tombol F4 atau softkey SET, hingga display akan menampilkan posisi prisma.

REM-2

<STEP-2>

V: 80°09’30”

SET

Bidik titik dasar pole atau statif, hingga display menampilkan nilai sudut vertikal.

REM-2

<STEP-2>

V: 122°09’30”

SET

Tekan tombol F4 atau softkey SET, hingga display menampilkan posisi ground point.

REM-2

VD : 0.000 m

V HD
Bidik target point lalu tekan softkey V, hingga display akan menampilkan tinggi target
point atau jarak vertikal (VD) dengan referensi tinggi prisma. Jika ingin mengetahui jarak
horizontal dari target point ke alat, tekan softkey HD yang nilainya akan sama dengan HD
dari prisma ke alat.
Page | 22

REM-2

VD : 10.224 m

V HD
2. Missing Line Measurement (MLM)
Secara umum, MLM digunakan untuk mengetahui jarak miring (dSD), jarak horizontal
(dHD), sudut horizontal/horizontal bearing (HR) dan beda tinggi (dVD) antara dua titik.

Page | 23

dSD

dVD

dHD

HR

Secara khusus MLM digunakan untuk menghitung jarak dan nilai offset dari titik selain
base point yang dijadikan referensi. Contoh kasus; jika kita ingin mengetahui jarak, beda
tinggi titik A-B-C-D dari titik BM dengan referensi titik A, tanpa alat berpindah ke A.
Sebagai catatan; titik B, C dan D juga bisa dijadikan referensi.

A
D

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SUNGAI

SUNGAI

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

BM
Mode MLM dibagi menjadi dua, yaitu :

1. MLM-1 (A-B, A-C) : Pengukuran A-B, A-C, A-D (Radial)

2. MLM-2 (A-B, B-C) : Pengukuran A-B, B-C, C-D (Continous)
Page | 24

C D
C D B
B

A A

MENU 1/2

F1 : DATA COLLECT

F2 : MEAS PROGRAMS

F3 : MEMORY MGR. P ↓

Tekan tombol F2 untuk masuk ke MEAS PROGRAMS kemudian kemudian tekan F2 lagi
untuk masuk ke display proram MLM.

MENU 1/2

F1 : DATA COLLECT

F2 : MEAS PROGRAMS

F3 : MEMORY MGR. P ↓

MEAS PROGRAMS 1/2

F1 : REM

F2 : MLM

F3 : Z COORD P↓
Setelah masuk ke mode MLM, masukkan nama file dengan menekan softkey INPUT.

SELECT A FILE

FN :
Page | 25

INPUT LIST SKP ENT

SELECT A FILE

FN : _

BACK SPAC ENT

Setelah mengisi nama file, tekan tombol F2 untuk tidak menggunakan GRID FACTOR.

MLM

F1 : USE GRID FACTOR

F2 : DON’T USE

Tekan tombol F1 untuk masuk ke mode radial.

MLM

F1 : MLM1[A-B A-C]

F2 : MLM2[A-B B-C]
Bidik prisma A dan tekan softkey MEAS atau tombol F1 untuk memulai pengukuran
hingga display menampilkan jarak horizontal (HD) instrument ke prisma A.

Page | 26
MLM1[A-B A-C]

<STEP-1>

HD:

MEAS R.HT NEZ

MLM1[A-B A-C]

<STEP-1>

HD*[N]

MEAS R.HT NEZ

MLM1[A-B A-C]

<STEP-1>

HD* 287.882 m

MEAS R.HT NEZ SET

Setelah jarak diketahui, tekan tombol F4 atau softkey SET.

MLM1[A-B A-C]

<STEP-2>

HD:

MEAS R.HT NEZ

 Bidik prisma B lalu tekan tombol F1 atau softkey MEAS, hingga display akan menampilkan
jarak horizontal dari instrument ke B.

MLM1[A-B A-C]
Page | 27
<STEP-2>

HD* 223.846 m

MEAS R.HT NEZ SET

Tekan tombol F4 atau softkey SET, display akan menampilkan jarak horizontal dan beda
tinggi antara prisma A dan prisma B.

MLM1[A-B A-C]

dHD: 21.416 m

dVD: 1.256 m

NEXT

Tekan tombol untuk menampilkan jarak miring (dSD) dan sudut horizontal antara
koordinat A dan koordinat B.

MLM1[A-B A-C]

dSD: 263.376 m

HR : 10°09’30”

NEXT

Untuk mengukur jarak antara A dan C, tekan tombol F4 atau softkey NEXT. Jika ingin
kembali ke program menu, tekan tombol ESC.

MLM1[A-B A-C]

<STEP-2>

HD:

MEAS R.HT NEZ

Bidik prisma C dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS, hingga display menampilkan nilai
jarak horizontal (HD) antara instrument dengan prisma C.

MLM1[A-B A-C]
Page | 28
<STEP-2>

HD: 3.846 m

MEAS R.HT NEZ SET

Tekan tombol F4 atau softkey SET untuk menampilkan hasil ukuran jarak horizontal (dHD)
dan beda tinggi (dVD) antara prisma A dengan prisma C.

MLM1[A-B A-C]

dHD: 3.846 m

dVD: 12.256 m

NEXT

Jika ingin melakukan pengukuran terhadap target D, ulangi seperti prosedur sebelumnya.

Jika ingin menggunakan mode MLM-2 (A-B, B-C), tekan tombol F2.

MLM

F1 : MLM1[A-B A-C]

F2 : MLM2[A-B B-C]

Prosedur selanjutnya hampir sama dengan MLM-1, perbedaannya terletak pada titik
referensi yang digunakan pada saat pengukuran.
3. Area Calculation
Mode ini digunakan untuk menghitung luasan area tertutup yang dibentuk oleh tiga titik
atau lebih.

Metode yang digunakan untuk menghitung luasan dibedakan menjadi dua, yaitu : Page | 29

1. Menghitung luas dengan data koordinat

2. Menghitung luas dengan data pengukuran

Sebagai catatan; luas tidak bisa dihitung jika garis-garis yang dibentuk oleh titik-titik
koordinat tidak tertutup sempurna. Sehingga perhitungan tidak bisa dilakukan dengan
menggunakan data campuran antara data koordinat dan data hasil pengukuran.

3.1 Menghitung luas dengan data koordinat

MENU 1/2

F1 : DATA COLLECT

F2 : MEAS PROGRAMS

F3 : MEMORY MGR. P ↓

Setelah membuka display menu, tekan F2 untuk masuk ke display meas program.

MEAS PROGRAMS 1/2

F1 : REM

F2 : MLM

F3 : Z COORD P↓
Tekan tombol F4 atau softkey P ↓ untuk masuk ke display kedua.

MEAS PROGRAMS 2/2

F1 : AREA
Page | 30
F2 : POINT TO LINE

P↓

Tekan tombol F1 untuk masuk ke display area.

AREA

F1 : FILE DATA

F2 : MEASUREMENT

Tekan tombol F1 untuk masuk ke file data.

SELECT A FILE

FN : _

INPUT LIST ENT

Tekan tombol F1 atau softkey INPUT untuk memasukkan nama file, kemudian tekan
tombol F4 atau softkey ENT.

DATA NUMBER 0

S=

PT# DATA-01

INPUT LIST NEXT

Untuk memasukkan/set nomor titik (PT#), tekan tombol F1 atau softkey INPUT.

Untuk melihat daftar data koordinat dalam file, tekan tombol F2 atau softkey LIST.

Page | 31
Setelah setting data point pertama, tekan tombol F4 atau softkey NEXT untuk
memasukkan data point kedua.

DATA NUMBER 1

S=

PT# DATA-02

INPUT LIST NEXT

Setelah setting point kedua, tekan softkey NEXT untuk memasukkan data berikutnya.

DATA NUMBER 2

S=

PT# DATA-03

INPUT LIST NEXT

Prosedur ini diulangi sampai mendapatkan sejumlah data point referensi yang diinginkan
untuk menghitung area. Setelah setting 3 point display akan otomatis menampilkan
luasan area yang terbentuk.

DATA NUMBER 5

S= 256.423 m2

PT# DATA-06

INPUT LIST NEXT

3.2 Menghitung luas dengan data pengukuran
Prosedur awalnya sama seperti menghitung area dengan data koordinat.

MENU 1/2
Page | 32
F1 : DATA COLLECT

F2 : MEAS PROGRAMS

F3 : MEMORY MGR. P ↓

MEAS PROGRAMS 1/2

F1 : REM

F2 : MLM

F3 : Z COORD P↓

MEAS PROGRAMS 2/2

F1 : AREA

F2 : POINT TO LINE

P↓

Setelah masuk ke display area, tekan tombol F2 untuk masuk ke metode penghitungan
area dengan pengukuran.

AREA

F1 : FILE DATA

F2 : MEASUREMENT
Tekan tombol F1/F2 untuk memilih menggunakan grid factor atau tidak. Misalnya : tidak
menggunakan grid factor dengan menekan tombol F2 (DON’T USE).

AREA
Page | 33
F1 : USE GRID

F2 : DON’T USE

Bidik prisma pada point pertama lalu tekan tombol F1 atau softkey MEAS.

DATA NUMBER 0

S=

MEAS

N* m

E: m

Z: m

MEAS YES

Tekan tombol F4 atau softkey YES untuk konfirmasi.

DATA NUMBER 1

S=

MEAS
Bidik prisma berikutnya lalu tekan tombol F1 atau softkey MEAS untuk memulai
pengukuran.

Setelah 3 point diukur display akan menampilkan luas area.

Page | 34
DATA NUMBER 3

S= 12.345 m2

MEAS
 Pengukuran Offset

Offset adalah cara untuk menentukan posisi target yang tidak terjangkau alat dengan Page | 35
menjadikan titik atau garis lain sebagai referensi.

Offset pada total station HTS menyediakan fasilitas :

a) Angle Offset
b) Distance Offset Measurement
c) Plane Offset Measurement
d) Column Offset Measurement

1. Angle Offset
Yaitu offset dengan menggunakan nilai sudut yang dibentuk oleh prisma pada obyek,
instrument dan titik offset.

Prism P

HD (r)
A0

HD (f)
A1

HD (r) : jarak horizontal antara prisma P dengan instrument

HD (f) : jarak horizontal antara obyek dengan instrument

HD (r) = HD (f)
Untuk mendapatkan koordinat yang tepat di tengah obyek, set tinggi instrument dan
tinggi prisma sebelum melakukan proses pengukuran offset.
Page | 36

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m

VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m

VD: 89.678m

OFSET S.O m/ ft P2↓

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

OFFSET 1/2

F1 : ANG. OFFSET

F2 : DIST. OFFSET

F3 : PLANE OFFSET P↓
P↓
Tekan tombol F1 untuk masuk ke mode angle offset.

COLLIMATE PRISM
Page | 37
HR: 170°30’20”

HD:

MEAS

Bidik prisma P dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS hingga display menampilkan jarak
horizontal (HD) antara prisma dengan instrument.

COLLIMATE PRISM

HR: 170°30’20”

HD* 547.339 m

NEXT

Buka pengunci horizontal, bidik point A0. Gunakan penggerak halus horizontal untuk
memudahkan. Untuk menampilkan tinggi (VD) A0, tekan tombol

COLLIMATE PRISM

HR: 170°30’20”

VD: 2.328 m

NEXT
Untuk menampilkan jarak miring point A0, tekan tombol

Page | 38
COLLIMATE PRISM

HR: 170°30’20”

SD : 538.888 m

NEXT

Untuk menampilkan koordinat point A0 dalam North, East, dan Z tekan tombol

N: 8.384 m

E: -6.888 m

Z: 0.146 m

NEXT
2. Distance Offset Measurement

Pengukuran offset jarak dan koordinat sampai P0 point dengan menggunakan nilai
radian (P0-P1) yang telah diketahui dengan memasukkan HD sebagai nilai offset.
Page | 39

P1

P0

P1

oHD<0

oHD>0

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m

VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m

VD: 89.678m

OFSET S.O m/ ft P2↓

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

OFFSET 1/2

F1 : ANG. OFFSET
Page | 40
F2 : DIST. OFFSET

F3 : PLANE OFFSET P↓
P↓

Tekan tombol F2 untuk masuk ke mode distance offset.

DISTANCE OFFSET

INPUT L OR R HD

oHD:

INPUT SKP

Tekan tombol F1 atau softkey INPUT dan masukkan nilai L atau R HD kemudian tekan
softkey ENT.

DISTANCE OFFSET

INPUT L OR R HD

oHD: _

BACK ENT

Tekan tombol F1 atau softkey INPUT untuk memasukkan nilai forward HD, kemudian
tekan tombol F4 atau softkey ENT.

DISTANCE OFFSET

INPUT FORWARD HD

oHD: _

BACK ENT
 Bidik prisma P1 dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS untuk memulai pengukuran.

DISTANCE OFFSET

HR: 170°30’20”
Page | 41
HD:

MEAS

Setelah pengukuran, display akan menampilkan nilai offset.

DISTANCE OFFSET

HR: 170°30’20”

HD* 10.339 m

NEXT

Tekan tombol untuk menampilkan nilai jarak vertikal (VD) dan jarak miring (SD) pada
display.

DISTANCE OFFSET

HR: 170°30’20”

VD: 12.328 m

NEXT

DISTANCE OFFSET

HR: 170°30’20”

SD: 1.218 m

NEXT
Tekan tombol untuk menampilkan koordinat point P0.

N : 8.384 m

E : -6.888 m Page | 42

Z : 0.146 m

NEXT

Tekan tombol F4 atau softkey NEXT untuk mengulangi prosedur memasukkan nilai oHD
dan tekan tombol ESC jika ingin kembali ke mode sebelumnya.

3. Plane Offset Measurement

Pengukuran yang dilakukan pada bagian tepi suatu media atau wahana.

Keterangan :
Target
P1
➢ P1, P2, P3 adalah
Point P0 P3 P2
tiga titik prisma
acak.
➢ Nilai tinggi prisma
P1, P2, P3 set
otomatis = 0
Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m Page | 43

VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m

VD: 89.678m

OFSET S.O m/ ft P2↓

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

OFFSET 1/2

F1 : ANG. OFFSET

F2 : DIST. OFFSET

F3 : PLANE OFFSET P↓
P↓

Tekan tombol F3 untuk masuk ke menu plane offset.

PLANE OFFSET

NO1#

HD*:

MEAS
Bidik prisma pertama dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS. Setelah itu display akan
menampilkan kolom untuk point kedua, begitu juga dengan point ketiga.

PLANE OFFSET
Page | 44
NO2#

HD*:

MEAS

PLANE OFFSET

NO3#

HD*:

MEAS

Setelah pengukuran tiga titik acak, instrument akan menghitung dan menampilkan nilai
koordinat serta jarak dari perpotongan garis tiap titik dengan media.

Jika perhitungan yang ditampilkan display dari offset gagal, ulangi pengukuran mulai dari
titik acak pertama.

HR: 170°30’20”

HD: 12.328 m

VD*: 1.314 m

NEXT

Bidik target P0 di tepi media dengan ketinggian prisma otomatis = 0.

HR: 50°10’12”

HD: 11.314 m

VD*: 4.245 m

NEXT
Tekan tombol untuk menampilkan jarak horizontal, tinggi dan jarak miring.

V: 80°45’45”

HR: 50°10’12” Page | 45

SD*: 4.245 m

NEXT

4. Column Offset Measurement

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui nilai titik tengah suatu kolom media.

P2 P0
• • P3
P1

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

HR: 170°30’20”

HD: 566.346m

VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

HR: 170°30’20”
Page | 46
HD: 566.346m

VD: 89.678m

OFSET S.O m/ ft P2↓

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

OFFSET 1/2

F1 : ANG. OFFSET

F2 : DIST. OFFSET

F3 : PLANE OFFSET P↓
P↓

Tekan tombol F4 atau softkey P↓ untuk masuk ke mode di halaman 2.

OFFSET 2/2

F1 : COLUMN OFFSET

P↓

Tekan tombol F1 untuk masuk ke mode column offset.

COLUMN OFFSET

CENTER

HD :

MEAS
 Bidik titik tengah kolom media (P1) dan tekan softkey MEAS.

COLUMN OFFSET

CENTER
Page | 47
HD :

MEAS

Display akan menampilkan hasil pengukuran sudut titik samping kiri (P2).

COLUMN OFFSET

CENTER

HD*[n]:

MEAS

COLUMN OFFSET

LEFT

HR: 170°30’20”

SET

Bidik titik samping kiri kolom (P2) dan tekan tombol F4 atau softkey SET hingga display
akan menampilkan sudut horizontal ke kolom samping kanan (P3).

COLUMN OFFSET

HR: 100°30’20”

VD: 2.185 m

NEXT

Tekan tombol untuk menampilkan ketinggian, jarak horizontal dan jarak miring.