You are on page 1of 11

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937

Vol. 8 No 2, 2020

Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap Wisata Entertainment di Daya Tarik Wisata


Kawasan Luar Pura Uluwatu
Kesya Marcella Tjampan a, 1, Saptono Nugroho a, 2
1 kmtjampan17@gmail.com, 2 saptono_nugroho@unud.ac.id
a Program Studi Sarjana Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract
The strategy forming tourist attraction to attract repeating guest is by developing entertainment tourism
which offers sense of pleasure, satisfaction, and valuable experience. Uluwatu Kecak Fire Dance in Outer Area
Uluwatu Temple was recognized as the most famous entertainment forms by domestic visitors. This aim of
study is to identifying characteristics and measuring perception of domestic visitors to Uluwatu Kecak Fire
Dance based on seven operational dimensions of entertainment tourism (Learning, Enjoyment, Escape,
Refreshment, Novelty, Involvement, and Local Culture). The research used qualitative method with data
collection techniques are questionnaire (number of samples were 65 respondents) and literature study. The
data analysis technique used descriptive statistical analysis with continuum lines. The results showed that the
perception of 65 domestic visitors for entertainment tourism in Uluwatu Temple were strongly agreed on
Learning (277.5) and Enjoyment (285). While perception that were agreed are Escape (227), Refreshment
(248.5), Novelty (259.25), Involvement (266), and Local Culture (272.33). In determining the dominant
indicators of each dimension of entertainment tourism, the author uses the highest frequency capacity value.
The three dimensions with highest average value are Enjoyment (285), Learning (277.5), and Local Culture
(272.33). The administrator Outer Area Uluwatu Temple emphasize strategies that can maintain the three
dimensions of entertainment tourism that have a dominant value, which is the Enjoyment dimension, Learning
dimension, and the Local Culture dimension.

Keyword: Visitor Perception, Socio-demographic Characteristics, Entertainment Tourism, Domestic Visitors

I. PENDAHULUAN pagelaran musik/ konser, dan atraksi entertainment


Atraksi adalah salah satu komponen produk lainnya (Hughes, 2000)
pariwisata yang wajib ada di suatu DTW sehingga Wisata entertainment di Indonesia yang
diperlukan adanya upaya pengemasan atraksi menarik kunjungan wisatawan adalah live
wisata yang menarik dan atraktif dimana performance Kecak Fire Dace Uluwatu yang terletak
disesuaikan dengan minat dan selera wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW) Kawasan Luar Pura
agar segala kebutuhan selama di DTW terpenuhi Uluwatu. Hiburan berupa atraksi budaya ini digelar
(Cooper dkk., 1993) dalam Suwena dan pada sore hari (18.00-19.00 Wita) sambil menikmati
Widyatmaja, 2017:103). sunset dan cultural landscape Pura Uluwatu yang
Salah satu strategi pengemasan atraksi sangat indah (Anom, dkk., 2020).
wisata yang mampu menghasilkan kunjungan Atraksi budaya Kecak Fire Dance Uluwatu
wisatawan secara berulang atau repeater guest yaitu dijadikan sebagai salah satu preferensi dari lima
dengan memasukkan unsur hiburan atau besar DTW yang paling diminati dan wajib
entertainment ke dalam atraksi wisata, kemudian dikunjungi pengunjung domestik untuk saat
dikembangkan menjadi wisata entertainment berkunjung ke Bali (Dinas Pariwisata Provinsi Bali,
(pariwisata hiburan). Secara esensial, unsur 2018). Pengunjung domestik yang menyaksikan
entertainment memberikan tiga manfaat penting Kecak Fire Dance Uluwatu memiliki penilaian atau
bagi kehidupan manusia diantaranya alat menjaring persepsi yang berbeda tergantung dari karakteristik
jumlah wisatawan secara masif, memenuhi skala sosio-demografis masing-masing., Seperti usia,
kesenangan, dan memberikan pengalaman berharga gender, tingkat pendidikan, pekerjaan, tipe keluarga
(Adeboye, 2012). dan jumlah anggota keluarga yang ikut dalam
Wisata entertainment sebagai kegiatan perjalanan wisata tersebut (Smith, 1986 dalam
wisata bernuansa ringan, menawarkan kesenangan, Nurhidayah dan Musadad, 2017). Penilaian atau
tidak menuntut wisatawan untuk melakukan suatu persepsi wisatawan dibutuhkan untuk menilai
kegiatan tertentu, dan tidak memerlukan apresiasi apakah DTW tersebut sudah memenuhi kebutuhan-
yang tinggi terhadap produk hiburan yang kebutuhan pengunjung dan mengevaluasi hal-hal
ditawarkan. Wisata entertainment dapat yang wajib diperbaiki, sehingga pihak pengelola
diidentifikasi sebagai: bar, club dan restoran, taman mampu memantau pergerakan pengunjung
bermain dan waterpark, teater, bioskop, live domestik di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu
performances, stadion olahraga, museum, festival, sekaligus merumuskan kebijakan/ srategi yang

376
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

tepat terhadap pengelolaan Kecak Fire Dance (variabel transportasi umum, sarana jalan, fasilitas
Uluwatu di masa yang akan datang (Setiawan dkk., dan kebersihan pengunjung).
2016) Penelitian ini menggunakan empat konsep
Telaah hasil penelitian sebelumnya, untuk menganalisis data yang diperoleh. Ada pun
pertama dilakukan oleh Jian Ming Luo, Chi Fung konsep tersebut, yaitu Wisata Entertainment,
Lam, dan Daisy X. F. Fan (2018) dengan judul “The Karakteristik Sosio-demografis (Tourist Descriptor),
Development of Measurement Scale for Entertainment Persepsi Pengunjung, dan Pengunjung Domestik.
Tourism Experience: A Case Study In Macau”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat Wisata Entertainment
pengalaman pengunjung terhadap wisata Swarbrooke dan kawan-kawan (2003:5
entertainment dari perspektif pengunjung di Kota dalam Adeboye, 2012:7) menjabarkan wisata
Makau, Republik Rakyat Tiongkok denan entertaiment digambarkan sebagai hal yang bersifat
menggunakan tujuh dimesi operasional wisata bersifat bebas; memberikan rasa kesenangan,
entertainment. Hasil yang didapatkan dalam ekspresif, dan kepuasan; serta berlangsung di
penelitian adalah nilai maksimum persepsi tempat dan waktu yang jauh dari jangkauan bisnis
pengunjung terdapat pada dimensi Enjoyment maupun keluarga. Xu (2010 dalam Luo dan Lam,
(avg=4.06) karena berhubungan dengan pemenuhan 2017:4) menambahkan wisata entertainment juga
kesenangan, dimensi Local culture (avg=3.98) disusun secara objektif untuk memberikan
karena pengunjung perlu berinteraksi dengan pengalaman yang berkesan dan tidak terlupakan.
masyarakat lokal, and dimensi Learning (avg=3.90) Luo dan kawan-kawan (2018:4-7) membagi tujuh
karena pengunjung berbagi fasilitas entertainment dimensi operasional dari wisata entertainment yaitu
dengan masyarakat lokal. Learning Enjoyment, Escape, Refreshment, Novelty,
Penelitian kedua dilakukan oleh Nuraini Involvement, dan Local Culture.
Kintan Utami (2019) dengan judul “Pengalaman
1. Learning
Pengunjung Di Asia Afrika Festival 2019”. Penelitian
Learning atau “Belajar” merupakan elemen
ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengalaman
wisata entertainment yang didapatkan pengunjung
pengunjung Asia Afrika Festival 2019 di Kota
setelah mempelajari informasi dan keterampilan
Bandung berbasis tiga dimensi yaitu program and
baru yang ada di destinasi entertainment (Pearce,
service, self-experience, dan accessibility. Hasil yang
2005). Dimensi Learning mampu tercapai apabila
didapatkan dalam penelitian ini adalah: 1) dimensi
memenuhi indikator-indikator sebagai berikut:
program & service berkategori sangat setuju atau
a. Pengunjung berusaha memperluas pemahaman
sangat baik (rata-rata nilai 213,08); 2) dimensi self-
tentang wisata entertainment.
experience berkategori sangat setuju atau sangat
b. Pengunjung memperoleh informasi dan
baik (rata-rata nilai 216,33); dan 3) dimensi
pengetahuan tentang wisata entertainment.
accessibility berkategori sangat setuju atau sangat
c. Pengunjung mempelajari banyak hal tentang
baik (rata-rata nilai 229,33).
wisata entertainment.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Said
d. Pengunjung belajar budaya baru.
Keliwar dan Anton Nurcahyo (2015) dengan judul
penelitian “Motivasi Dan Persepsi Pengunjung 2. Enjoyment
Terhadap Obyek Wisata Desa Budaya Pampang Di Enjoyment atau “Kenikmatan” merupakan
Samarinda”. Penelitian ini bertujuan untuk dimensi wisata entertainment yang didapatkan
mengidentifikasi karakteristik dan tingkat persepsi pengunjung setelah melakukan kegiatan yang
pengunjung terhadap pengelolaan DTW, fasilitas memberikan kesenangan secara maksmimal (Davis
umum dan fasilitas pariwisata, aksesibilitas dan kawan-kawan, 1992). Dimensi Enjoyment
pariwisata di Desa Budaya Pampang, Kota mampu tercapai apabila memenuhi indikator-
Samarinda. Hasil yang didapatkan dalam penelitian indikator sebagai berikut:
ini adalah 1) Berjenis kelamin laki-laki (58.9%); 2) a. Pengunjung bersenang-senang.
Berusia antara 21-30 tahun (66.1%); 3) Tingkat b. Pegunjung menikmati momen keberadaannya
pendidikan terakhir SMA/SMK (51.8%); 4) Bekerja selama menyaksikan atraksi wisata
sabagi wiraswasta (35.7%); 5) dan penghasilan entertainment.
lebih dari Rp.3.000.000 (51.8%). Sedangkan c. Pengunjung merasa senang saat melakukan
persepsi pengunjung terhadap Desa Budaya perjalanan menuju ke lokasi atau DTW wisata
Pampang dibagi berdasarkan tiga kategori penilaian, entertainment.
yaitu: 1) Sangat Puas (variabel keunikan daya tarik d. Bentuk wisata entertainment yang ditampilkan
Desa Pampang); 2) Puas (variabel keunikan memotivasi pengunjung untuk melakukan
cinderamata dan penataan toko cinderamata, perjalanan menuju DTW tersebut.
kenyamanan dan keamanan); serta 3) Kurang Puas

377
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

3. Escape a. Pengunjung mengunjungi DTW wisata


Escape atau “Pelarian” merupakan dimensi entertainment sebagai destinasi yang benar-
wisata entertainment yang didapatkan pengunjung benar ingin dikunjungi.
ketika merasa jenuh dan berkeinginan ‘melarikan b. Pengunjung menikmati pertunjukan yang ingin
diri’ dari kehidupan sehari-hari (Pearce, 2005). disaksikan selama di DTW wisata
Dimensi Escape mampu tercapai apabila entertainment.
pengalaman pengunjung memenuhi indikator- c. Pengunjung tertarik pada atraksi wisata
indikator sebagai berikut: entertainment yang disediakan di DTW.
a. Pengunjung merasakan seperti berada di
7. Local Culture
dimensi lain.
Local culture atau “Budaya Lokal”
b. Pengunjung merasakan lepas dari segala urusan
merupakan dimensi wisata entertainment yang
di kehidupan sehari-hari.
didapatkan pengunjung ketika memiliki pemahaman
c. Pengunjung terlalu menikmati atraksi wisata
terhadap budaya lokal melalui interaksi dengan
entertainment yang ditawarkan destinasi
penduduk setempat (Kim, 2014 dalam Qi dan
sehingga melupakan hal-hal di sekelilingnya.
kawan-kawan, 2013). Dimensi Local Culture mampu
d. Pengunjung melakukan sesuatu yang bermakna.
tercapai memenuhi indikator-indikator sebagai
4. Refreshment berikut:
Refreshment atau “Penyegaran” merupakan a. Pengunjung memiliki kesan yang baik tentang
dimensi wisata entertainment yang didapatkan masyarakat lokal.
pengunjung ketika terjadi pembalikan sementara b. Pengunjung mengalami ikatan yang erat dengan
situasi dari kegiatan sehari-hari menuju situasi budaya lokal.
tanpa pekerjaan, tanpa perawatan, dan tanpa c. Pengunjung merasakan keramah-tamahan
penghematan Cohen (1979). Dimensi Refreshment masyarakat lokal di DTW.
mampu tercapai apabila memenuhi indikator-
Karakteristik Sosio-demografis (Tourist
indikator sebagai berikut:
Descriptor)
a. Pengunjung merasa terbebaskan secara psikis
Seaton dan Bennet (1996) mengemukakan
(mental) ketika menikmati atraksi wisata
bahwa karakteristik wisatawan (tourist descriptor)
entertainment.
memfokuskan pada pengelompokkan wisatawan
b. Pengunjung merasa disegarkan kembali.
berdasarkan karakteristik sosio-demografis,
5. Novelty karakteristik geografis, dan karakteristik
Novelty atay “Kebaruan” merupakan psikografis. Karakteristik sosio-demografis
dimensi wisata entertainment yang didapatkan merupakan klafisikasi karakteristik yang
pengunjung ketika secara psikologis merasakan berhubungan dengan demografi atau
pengalaman baru yang didapatkan dengan kependudukan. Smith (1986) memaparkan
mengeksplorasi destinasi wisata dengan budaya dan indikator-indikator karakteristik sosio-demografis
gaya hidup yang berbeda dari daerah asal mereka sebagai berikut: Jenis Kelamin, Usia, Tingkat
(Pearce, 1987). Dimensi Novelty mampu tercapai Pendidikan, Pekerjaan, Jumlah Anggota Keluarga
apabila memenuhi indikator-indikator sebagai dan Komposisinya, dan Tipe Keluarga.
berikut:
Persepsi Pengunjung
a. Pengunjung beranggapan menyaksikan atraksi
Keliwar dan Nurcahyo (2015:16)
wisata entertainment adalah pengalaman sekali
mengemukakan persepsi adalah kesan individu
seumur hidup.
secara inderawi terhadap sesuatu yang pernah atau
b. Pengunjung merasa atraksi wisata
sedang dialami baik secara fisik (tangible) maupun
entertainment itu unik.
non-fisik (intangible). Persepsi wisatawan adalah
c. Pengunjung merasakan pengalaman yang
kesan yang diwujudkan dalam bentuk interpretasi
berbeda dari sebelumnya saat menyaksikan
dan sikap terhadap daya tarik pariwisata, fasilitas
atraksi wisata entertainment.
pariwisata, fasilitas umum, informasi pariwisata
d. Pengunjung mengalami sesuatu yang baru.
serta pelayanan yang diberikan kepada wisatawan
6. Involvement selama berada di DTW tersebut.
Involvement atau “Keterlibatan” merupakan
Pengunjung Domestik
dimensi wisata entertainment yang didapatkan
Definisi pengunjung domestik dalam
pengunjung dalam tingkat identifikasi yang dicapai
International Recommendations of Tourism Statistics
melalui kenikmatan dan ekspresi diri ketika individu
2008 oleh UNWTO adalah sebagai berikut:
berpartisipasi dalam kegiatan terkait (Selin dan
Poin 2.9: “Pengunjung (visitor) adalah seorang
Howard, 1988). Dimensi Involvement mampu
pelancong (traveller) yang melakukan perjalanan ke
tercapai apabila memenuhi indikator-indikator
tujuan utama di luar lingkungan biasanya, selama
sebagai berikut:

378
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

kurang dari setahun, untuk tujuan utama apa pun S : Setuju =4


(bisnis, liburan, atau keperluan pribadi lainnya) KS : Kurang Setuju =3
selain untuk dipekerjakan oleh entitas penduduk di TS : Tidak Setuju =2
negara tersebut atau tempat yang dikunjungi.” STS : Sangat Tidak Setuju =1
Poin 2.10: “Pelancong domestik (melakukan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
perjalanan wisata dalam negeri) disebut dengan
menggunakan teknik purposive sampling.
pengunjung domestik.”
Penarikan sampel berdasarkan pada kriteria-
Pengunjung domestik dijadikan parameter
kriteria tertentu untuk memenuhi data yang
keberhasilan kepariwisataan nasional dikarenakan
diharapkan oleh peneliti sehingga responden
tingkat aktivitas pariwisata yang dilakukan
penelitian merupakan seluruh populasi pengunjung
tergolong progresif seiring dengan perkembangan
domestik yang menyaksikan Kecak Fire Dance
sektor transportasi yang memberikan kemudahan
Uluwatu (Siregar, 2013:33). Penentuan jumlah
aksesibilitas dan pergeseran motif berwisata
sampel representatif dari populasi pengunjung
pengunjung dometik cenderung mengarah pada
domestik di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu
pemenuhan kebutuhan rekreasi sesuai life style atau
selama masa jangka waktu penelitian tidak
gaya hidup (https://disparda.baliprov.go.id/).
diketahui () dihitung menggunakan rumus menurut
Hair (https://www.researchgate.net; Hair, 1995
II. METODE PENELITIAN
dalam etheses.uin-malang.ac.id) tergantung pada
Penelitian ini berlokasi di Daya Tarik
jumlah indikator penelitian kemudian dikalikan 5
Wisata (DTW) Kawasan Luar Pura Uluwatu, Desa
sampai 10. Jumlah sampel dalam penelitian ini
Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
adalah:
Badung, Provinsi Bali yang dilakukan bulan
Februari 2020 sampai bulan Juni 2020. Ada pun Sampel = Jumlah Indikator (RLP) x 5
ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini = 13 x 5
terbagi menjadi dua, yakni: 1) Karakteristik = 65 responden
Pengunjung Domestik yang Menyaksikan Wisata
Untuk menganalisis data digunakan dua
Entertainment di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu
teknik, yaitu statistik deskriptif dimana
(jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,
menggunakan statistik untuk mendeskripsikan data
jumlah anggota keluarga dan komposisinya, dan tipe
dan garis kontinum yang menentukan skala rentang
keluarga); dan 2) Persepsi Pengunjung Domestik
nilai atau range (R) serta menentukan posisi setiap
terhadap Wisata Entertainment di DTW Kawasan
jawaban kuisioner (Muhson, 2006:1-2; Utami,
Luar Pura Uluwatu, berdasarkan sub-variabel tujuh
2019:25). Cara menentukan garis kontnum
dimensi operasional wisata entertainment berserta
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
indikatornya: Learning (4), Enjoyment (4), Escape
A. Menentukan Jumlah Skor Tertinggi dan
(4), Refreshment (2), Novelty (4), Involvement (3),
Terendah
dan Local Culture (3). Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif untuk medeskripsikan Perhitungan Nilai
Kategori Nilai (Skor Tertinggi x Total Nilai
data kuantitatif yang diolah atau dianalisis dengan
menggunakan teknik perhitungan statistik (Siregar, Total Responden)
2013:17). Nilai
5 x 65 325
Maksimum
Penelitian menganut paradigma kuantitatif, Nilai Minimum 1 x 65 65
bersifat deduktif dengan menggunakan metode dan
analisis data kuantitatif (Anom, dkk., 2019). Untuk B. Menentukan skala rentang nilai atau range (R)
memperoleh data, penelitian ini menggunakan dua R = Nilai Maksimum – Nilai Minimum / Kelas Interval
sumber, yaitu data primer yang diperoleh dari hasil R = 325 – 65 / 5
kuisioner penelitian yang dibagikan secara online R = 52
(Google Form) dan data sekunder yang diperoleh dari
pemahaman literatur seperti buku, skripsi, jurnal
ilmiah, dan media online. Data penelitian diperoleh Skala Rentang Keterangan
melalui kuisioner tertutup dengan pengukuran Skala (Range) Nilai
Likert dan studi kepustakaan (Siregar, 2013:21; 65 – 117 Sangat Tidak Setuju
Praing dan kawan-kawan, 2019:29). Indikator 117 – 169 Tidak Setuju
variabel (Ruang Lingkup Penelitian) yang diukur 169 – 221 Netral (Biasa Saja)
menggunakan skala likert diuraikan dalam bentuk 221 – 273 Setuju
penilaian yang mempunyai skor jawaban 1-5 273 – 325 Sangat Setuju
sebagai berikut: C. Membuat Garis Kontinum
SS : Sangat Setuju =5 STS TS N S SS

379
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

Hanoman melakukan aksi bermain dengan api (juga


65 117 169 221 273 325 dikenal dengan sebutan “The Monkey Dance”). Selain
itu, pengemasan kesenian Kecak Fire Dance Uluwatu
Sedangkan untuk menentukan nilai variabel yang
ke dalam sektor pariwisata tidak meninggalkan
akan dianalisis menggunakan nilai rata-rata atau
identitas asli dari esensi kebudayaan Tari Kecak itu
mean (Sugiyono, 2014 dalam Utami, 2019:25). Data
sendiri. Dengan demikian, Kecak Fire Dance
statistik penelitian diolah menggunakan aplikasi
Uluwatu sangat sesuai untuk dijadikan sebagai
IBM SPSS versi 23 dengan Uji Validitas Pearson
atraksi wisata entertainment yang berpotensi
(menyatakan hasil data penelitian dalam kuisioner
memperluas promosi dan eksistensinya melalui
penelitian bersifat valid) dan Uji Realibilitas Alpha
peran agen tour and travel yang memasukkan
Cronbach (menyatakan kuisioner sebagai
pertunjukan ini ke dalam preferensi produk paket
instrumen penelitian untuk menghimpun data
wisata.
bersifat reliabel atau konsisten).
3.1 Karakteristik Pengunjung Domestik yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Menyaksikan Wisata Entertainment di DTW
Gambaran Umum Kecak Fire Dance Uluwatu Kawasan Luar Pura Uluwatu
Tari Kecak adalah seni pertunjukan
1. Jenis Kelamin
tradisional khas kebudayaan Bali yang
Berdasarkan hasil kuisioner penelitian dari
menampilkan perpaduan antara nyanyian dan
65 pengunjung domestik yang dijadikan sebagai
tarian. Spies dan Goris (1937: 67 dalam Erawati,
responden, dapat diketahui bahwa pengunjung
2019:3) mengemukakan awal terbentuknya Tari
domestik menyaksikan Kecak Fire Dance Uluwatu
Kecak merupakan paduan suara laki-laki yang
berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh
khusus diciptakan untuk mengiringi Tari
pengunjung perempuan sebanyak 39 responden,
Sanghyang bersifat magis dan sakral yang
sedangkan pengunjung laki-laki sebanyak 26
dipentaskan pada saat upacara pengusiran wabah
responden.
penyakit. Kemudian tarian ini dikomodifikasi pada
tahun 1930-an oleh seniman asal Bali I Wayan 2. Usia
Limbak dan seniman asal Jerman Walter Spies Berdasarkan hasil kuisioner penelitian dari
memasukkan kisah Epos Ramayana dalam 65 pengunjung domestik yang dijadikan sebagai
pertunjukan dan menambahkan penari karakter responden, dapat diketahui bahwa pengunjung
seperti Rama, Dewi Sinta, Rahwana, Hanoman, dan domestik menyaksikan Kecak Fire Dance Uluwatu
Sugriwa (Bandem, 1983: 41 dalam Kencana dkk., berdasarkan usia adalah pengunjung berusia 0 – 14
2020:59). tahun sebanyak 3 responden; pengunjung berusia
Kecak Fire Dance Uluwatu atau Tari Kecak 15 – 24 tahun sebanyak 35 respoden; pengunjung
Uluwatu dipentaskan setiap hari Senin sampai berusia 25 – 44 tahun sebanyak 26 responden;
Minggu mulai pukul 18:00 – 19:00, berlokasi di pengunjung berusia 45 – 65 tahun sebanyak 11
teater outdoor DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu. responden; dan pengunjung berusia lebih dari 65
Pertunjukan ini disajikan di atas tebing dengan tahun sebanyak 0 responden atau tidak ada.
pemandangan yang langsung mengarah ke laut,
3. Pendidikan Terakhir
fasilitas tempat duduk memuat kapasitas sekitar
Berdasarkan hasil kuisioner penelitian dari
1.300 orang. Tiket pertunjukan dapat dibeli
65 pengunjung domestik yang dijadikan sebagai
seharga Rp 150.000,00 per orang di loket depan
responden, dapat diketahui bahwa pengunjung
pintu masuk teater maupun secara online
domestik menyaksikan Kecak Fire Dance Uluwatu
(https://kumparan.com/). Menurut Ketua Sanggar
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir adalah
Tari Dan Tabuh Karang Boma Desa Adat Pecatu, I
pengunjung Tidak Tamat SD dan lulusan Sekolah
Made Astra (Darmawan dkk., 2020:69), Kecak Fire
Dasar (SD) 0 responden atau tidak ada; pengunjung
Dance Uluwatu setiap hari mampu menampung
lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak
2.500 sampai 3.000 pengunjung domestik maupun
9 responden; pengunjung lulusan Sekolah
manca negara per 1x pertunjukan.
Menengah Atas (SMA) sebanyak 22 responden;
Ada pun keistimewaan pertunjukan Kecak
pengunjung lulusan Diploma/ Sarjana (S1)
Fire Dance Uluwatu dari pertunjukan Tari Kecak di
sebanyak 31 responden; pengunjung lulusan
daerah lain adalah: 1) Pertunjukan ini
Magister (S2) sebanyak 2 responden; dan
dilangsungkan dengan panorama matahari
pengunjung lulusan Doktoral (S3) sebanyak 1
terbenam (sunset) dari atas tebing; 2) Selama
responden.
pertunjukan berlangsung, penari menyelipkan
gurauan dan candaan untuk menghibur pengunjung
agar tidak cepat bosan; dan 3) Menampilkan salah
4. Pekerjaan
satu babak pertunjukan laga “Hanoman berperang
Berdasarkan hasil kuisioner penelitian dari
melawan pasukan Rahwana”, dimana penari

380
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

65 pengunjung domestik yang dijadikan sebagai


responden, dapat diketahui bahwa pengunjung Tabel 1. Persepsi Pengunjung Domestik
domestik menyaksikan Kecak Fire Dance Uluwatu Terhadap Wisata Entertainment
berdasarkan jenis pekerjaan adalah pengunjung
berprofesi Pelajar/ Mahasiswa sebanyak 35 Berbasis Dimensi Learning
responden; pengunjung berprofesi PNS/ Pegawai Nilai
Swasta sebanyak 11 responden; pengunjung No. Indikator Learning Rata-
berprofesi Wisaswasta sebanyak 8 responden; rata
pengunjung berprofesi Ibu Rumah Tangga Saya berusaha memperluas
sebanyak 5 responden; pengunjung berprofesi pemahaman saya mengenai
Profesional dan Lainnya masing-masing berjumlah 1. 4,20
Tari Kecak (melalui Kecak Fire
sama sebanyak 3 responden. Dance Uluwatu).
5. Jumlah Anggota Keluarga dan Komposisinya Saya memperoleh informasi
Berdasarkan hasil kuisioner penelitian dari dan pengetahuan tentang Tari
2. 4,09
65 pengunjung domestik yang dijadikan sebagai Kecak (melalui Kecak Fire
responden, dapat diketahui bahwa pengunjung Dance Uluwatu).
domestik menyaksikan Kecak Fire Dance Uluwatu Saya belajar banyak hal tentang
berdasarkan jumlah anggota keluarga dan 3. Tari Kecak (melalui Kecak Fire 4,06
komposisinya adalah pengunjung dengan beberapa Dance Uluwatu).
orang tanpa anak usia dibawah 17 tahun sebanyak 4. Saya belajar budaya baru. 4,35
26 responden; pengunjung dengan beberapa orang Nilai rata – rata persepsi pengunjung
dengan anak (beberapa anak) dibawah 17 tahun domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan
sebanyak 22 responden; dan pengunjung dengan frekuensi) terhadap wisata entertainment pada
tidak ada anggota keluarga atau 1 orang (individu) dimensi Learning yaitu 277,5 dan termasuk dalam
sebanyak 17 responden. kategori sangat setuju. Sedangkan indikator
6. Tipe Keluarga tertinggi dari dimensi Learning berdasarkan
Berdasarkan hasil kuisioner penelitian dari perhitungan bobot frekuensi terletak pada indikator
65 pengunjung domestik yang dijadikan sebagai “Saya belajar banyak hal tentang Tari Kecak (melalui
responden, dapat diketahui bahwa pengunjung Kecak Fire Dance Uluwatu)”.
domestik menyaksikan Kecak Fire Dance Uluwatu
berdasarkan tipe keluarga adalah: Pengunjung yang
Belum Menikah sebanyak 26 responden; STS TS N S SS
Pengunjung yang Menikah, Anak Usia 6 – 17 tahun 65 117 169 221 273 325
sebanyak 16 responden; Pengunjung yang Menikah,
277,5
Anak Usia 18 – 25 tahun sebanyak 8 responden;
Pengunjung yang Menikah, Belum Punya Anak dan Indikator “Saya belajar banyak hal tentang Tari
Menikah, Anak Usia < 6 tahun masing-masing Kecak (melalui Kecak Fire Dance Uluwatu)”
berjumlah sama sebanyak 6 responden; mendapat poin tertinggi dikarenakan selain
Pengunjung yang Menikah, Anak Usia > 25 tahun, menyuguhkan spirit kesakralan, Kecak Fire Dance
Tidak tinggal dengan orang tua sebanyak 2 Uluwatu mengandung pesan moral yang dibagikan
responden; dan Pengunjung yang Menikah, Anak kepada penonton melalui kisah pewayangan Epos
Usia > 25 tahun, Masih tinggal dengan orang tua Ramayana, antara lain: nilai kesetiaan (bakti Dewi
sebanyak 1 responden. Sinta kepada Shri Rama), nilai rela berkorban
3.2 Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap (Hanoman), dan tidak memiliki perangai yang
Wisata Entertainment di DTW Kawasan Luar buruk seperti Rahwana. Selain itu, Kecak Fire Dance
Pura Uluwatu Uluwatu juga merupakan wujud inovasi terhadap
upaya rejuvinasi kebudayaan Hindu.
A. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap
Wisata Entertainment Berbasis Dimensi B. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap
Learning Wisata Entertainment Berbasis Dimensi
Tabel 1 menunjukkan penilaian persepsi Enjoyment
dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance Tabel 2 menunjukkan penilaian persepsi
Uluwatu berbasis Dimensi Learning, sehingga dapat dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance
diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai rata- Uluwatu berbasis Dimensi Enjoyment, sehingga dapat
rata tertinggi yang akan dijabarkan dalam Tabel 1. diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai rata-rata
*Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi tertinggi yang akan dijabarkan dalam Tabel 2.
indikator Learning.

381
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

*Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi *Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi
indikator Enjoyment. indikator Escape.
Tabel 2. Persepsi Pengunjung Domestik Tabel 3. Persepsi Pengunjung Domestik
Terhadap Wisata Entertainment Berbasis Terhadap Wisata Entertainment Berbasis
Dimensi Enjoyment Dimensi Escape
Nilai Nilai
No. Indikator Enjoyment Rata- No. Indikator Escape Rata-
rata rata
1. Saya bersenang-senang. 4,52 Saya merasakan seperti berada
1. 3,60
Saya menikmati momen saya di dimensi lain.
selama menyaksikan Saya merasa lepas dari
2. 4,55
pertunjukan Kecak Fire 2. segala urusan kehidupan 3,72
Dance Uluwatu. sehari-hari.
Saya merasa senang di Saya terlalu menikmati
perjalanan saat menuju ke pertunjukan Kecak Fire Dance
3. 4,16 3. 3,15
lokasi pertunjukan Kecak Fire Uluwatu sehingga melupakan
Dance Uluwatu. hal-hal di sekeliling saya.
Pertunjukan Kecak Fire Dance Saya melakukan sesuatu yang
Uluwatu memotivasi saya bermakna (melalui
4. 3,64
4. untuk melakukan perjalanan 4,29 menyaksikan pertunjukan
wisata ke DTW Kawasan Luar Kecak Fire Dance Uluwatu).
Pura Uluwatu.
Nilai rata – rata persepsi pengunjung
Nilai rata – rata persepsi pengunjung domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan
domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan frekuensi) terhadap wisata entertainment pada
frekuensi) terhadap wisata entertainment pada dimensi Escape yaitu 227 dan termasuk dalam
dimensi Enjoyment yaitu 285 dan termasuk dalam kategori setuju. Sedangkan indikator tertinggi dari
kategori sangat setuju. Sedangkan indikator tertinggi dimensi Escape berdasarkan perhitungan bobot
dari dimensi Enjoyment berdasarkan perhitungan frekuensi terletak pada indikator “Saya merasa lepas
bobot frekuensi terletak pada indikator “Saya dari segala urusan di kehidupan sehari-hari”.
menikmati momen saya selama menyaksikan
pertunjukan Kecak Fire Dance Uluwatu”. STS TS N S SS

65 117 169 221 273 325


STS TS N S SS
227
65 117 169 221 273 325 Indikator “Saya merasa lepas dari segala urusan di
kehidupan sehari-hari” mendapat poin tertinggi
285
dikarenakan pertunjukan Kecak Fire Dance Uluwatu
Indikator “Saya menikmati momen saya selama
mampu menggaet pengunjung domestik yang rela
menyaksikan pertunjukan Kecak Fire Dance Uluwatu”
membeli tiket secara online dari jauh-jauh hari
mendapat poin tertinggi dikarenakan pertunjukan
maupun duduk berhimpit-himpitan dengan
Kecak Fire Dance Uluwatu memiliki unique selling
pengunjung lain karena kapasitas tempat duduk
point berupa pementasan di atas ujung tebing
sudah melebihi batas. Hal ini dikemukakan dalam
berketinggian 90 mdpl, sehingga pengunjung merasa
salah satu komentar dari Khofifah, pengunjung asal
rileks dan lebih menikmati pertunjukan didukung
Bandung pada bulan November 2019
panorama sunset yang menawan bertemu dengan
(https://www.tripadvisor.com/):
garis cakrawala (Kencana dkk., 2020:61).
“Untuk yang tidak menyukai seni mungkin pertunjukan ini sedikit
membosankan. Apalagi dengan banyaknya penonton. Saya
C. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap menonton pertunjukan ini sore hari yang aslinya adalah
Wisata Entertainment Berbasis Dimensi pertunjukan favorite dan sulit sekali mendapat tiketnya. Tapi saya
Escape suka seni dan dengan menonton pertunjukan ini semua
Tabel 3 menunjukkan penilaian persepsi terbayarkan😊”.
dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance
Uluwatu berbasis Dimensi Escape, sehingga dapat D. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap
diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai rata-rata Wisata Entertainment Berbasis Dimensi
tertinggi yang akan dibajarkan dalam Tabel 3. Refreshment
Tabel 4 menunjukkan penilaian persepsi
dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance

382
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

Uluwatu berbasis Dimensi Refreshment, sehingga Nilai


dapat diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai No. Indikator Novelty Rata-
rata-rata tertinggi yang akan dijabarkan dalam Tabel rata
4. Menurut saya, menyaksikan
*Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi pertunjukan Kecak Fire Dance
1. 3,52
Uluwatu adalah pengalaman
indikator Refreshment.
sekali seumur hidup.
Tabel 4. Persepsi Pengunjung Domestik Saya merasa pertunjukan
Terhadap Wisata Entertainment Berbasis 2. Kecak Fire Dance Uluwatu itu 4,41
unik.
Dimensi Refreshment
Saya merasakan pengalaman
Nilai
yang berbeda dari sebelumnya
No. Indikator Refreshment Rata- 3. 4,03
saat menyaksikan Kecak Fire
rata
Dance Uluwatu.
Saya merasa terbebaskan
Saya mengalami sesuatu yang
dalam aspek psikis (mental) 4. 3,98
1. 3,76 baru.
ketika menikmati pertunjukan
Kecak Fire Dance Uluwatu. Nilai rata – rata persepsi pengunjung
Saya merasa disegarkan domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan
2. 3,87
kembali. frekuensi) terhadap wisata entertainment pada
dimensi Novelty yaitu 259,25 dan termasuk dalam
Nilai rata – rata persepsi pengunjung
kategori setuju. Sedangkan indikator tertinggi dari
domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan
dimensi Novelty berdasarkan perhitungan bobot
frekuensi) terhadap wisata entertainment pada
frekuensi terletak pada indikator “Saya merasa
dimensi Refreshment yaitu 248,5 dan termasuk dalam
pertunjukan Kecak Fire Dance Uluwatu itu unik.” .
kategori setuju. Sedangkan indikator tertinggi dari
dimensi Refreshment berdasarkan perhitungan bobot STS TS N S SS
frekuensi terletak pada indikator “Saya merasa
disegarkan kembali”. 65 117 169 221 273 325
259,25
STS TS N S SS
Indikator “Saya merasa pertunjukan Kecak Fire
65 117 169 221 273 325 Dance Uluwatu itu unik” mendapat poin tertinggi
dikarenakan wujud Tari Kecak tidak mengandalkan
248,5
suara alat musik, melainkan perpaduan lantunan
Indikator “Saya merasa disegarkan kembali”
suara para penari yang mengiringi penampilan.
mendapat poin tertinggi dikarenakan sebagian besar
Selain itu, penambahan cerita Epos Ramayana dan
pengunjung domestik yang mengunjungi DTW
adegan epik Hanoman yang bermain dengan properti
Kawasan Pura Luhur Uluwatu berasal dari provinsi
api dijadikan sebagai daya tarik dalam strategi
lain, sehingga menjadi momen refleksi untuk
pemasaran paket wisata khusus Kecak Fire Dance
mengevaluasi kembali diri-sendiri dan cara pandang
Uluwatu kepada pengunjung (Darmawan dkk., 2020:
terhadap lingkungan sosial-budaya di daerah asal
69) .
(Cohen, 1979 dalam Luo dan kawan-kawan, 2018:5).
F. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap
E. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap
Wisata Entertainment Berbasis Dimensi
Wisata Entertainment Berbasis Dimensi
Involvement
Novelty
Tabel 6 menunjukkan penilaian persepsi
Tabel 5 menunjukkan penilaian persepsi
dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance
dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance
Uluwatu berbasis Dimensi Involvement, sehingga
Uluwatu berbasis Dimensi Novelty, sehingga dapat
dapat diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai
diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai rata-rata
rata-rata tertinggi yang akan dijabarkan dalam Tabel
tertinggi yang akan dijabarkan dalam Tabel 5.
6.
*Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi
*Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi
indikator Novelty.
indikator Involvement.
Tabel 6. Persepsi Pengunjung Domestik
Tabel 5. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap Wisata Entertainment Berbasis
Terhadap Wisata Entertainment Berbasis Dimensi Involvement
Dimensi Novelty No. Indikator Involvement Nilai

383
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

Rata- Saya memiliki kesan yang


rata 1. baik tentang masyarakat 4,36
Saya mengunjungi DTW lokal.
Kawasan Luar Pura Uluwatu Saya mengalami ikatan erat
2. 4,00
1. sebagai destinasi yang benar- 3,87 dengan budaya lokal.
benar ingin kunjungi selama di 3. Saya merasa masyarakat lokal
Bali. di DTW Kawasan Luar Pura 4,20
Saya menikmati pertunjukan Uluwatu sangat ramah.
yang ingin disaksikan di
2. 4,23 Nilai rata – rata persepsi pengunjung
DTW Kawasan Luar Pura
domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan
Uluwatu.
frekuensi) terhadap wisata entertainment pada
Saya tertarik pada pertunjukan
dimensi Local Culture yaitu 272,3 dan termasuk
3. yang disediakan di DTW 4,16
dalam kategori sangat setuju. Sedangkan indikator
Kawasan Luar Pura Uluwatu.
tertinggi dari dimensi Local Culture berdasarkan
Nilai rata – rata persepsi pengunjung perhitungan bobot frekuensi terletak pada indikator
domestik (berdasarkan rata-rata pembobotan “Saya memiliki kesan yang baik tentang masyarakat
frekuensi) terhadap wisata entertainment pada lokal”.
dimensi Involvement yaitu 266 dan termasuk dalam
kategori setuju. Sedangkan indikator tertinggi dari STS TS N S SS
dimensi Involvement berdasarkan perhitungan bobot
65 117 169 221 273 325
frekuensi terletak pada indikator “Saya menikmati
pertunjukan yang ingin disaksikan di DTW Kawasan 272,3
Luar Pura Uluwatu”. Indikator “Saya memiliki kesan yang baik tentang
masyarakat lokal” mendapat poin tertinggi
STS TS N S SS dikarenakan pengelolaan terintegrasi di DTW
Kawasan Luar Pura Uluwatu yang melibatkan
65 117 169 221 273 325 berbagai stakeholders seperti Desa Pakraman Pecatu,
266 Pemerintah Desa Pecatu, Pemerintah Kabupaten
Indikator “Saya menikmati pertunjukan yang ingin Badung, serta Pihak Keluarga Jro Puri Kuta, dan
disaksikan di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu” Keluarga Puri Celagi Gedog Denpasar (Yudasuara,
mendapat poin tertinggi dikarenakan pihak pengelola 2015:135-137). Dengan demikian, pengelolaan
membangun fasilitas dan layanan pariwisata untuk Obyek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu menjadi
memenuhi kebutuhan pengunjung, tempat parkir bersih, rapih, dan taat dengan aturan.
yang luas, toko-toko cinderamata, dan pertunjukan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Kecak Fire Dance Uluwatu itu sendiri sebagai bagian Yudasuara (2015:135-137), aktor-aktor pemangku
dari hiburan yang disediakan pengelola (Kencana kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan DTW
dkk., 2020:58). Kawasan Luar Pura Uluwatu beserta perannya:
1. Desa Pakraman Pecatu
G. Persepsi Pengunjung Domestik Terhadap Desa Pakraman Pecatu berperan sebagai pengelola
Wisata Entertainment Berbasis Dimensi utama yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan,
Local Culture pelestarian, penataan, keamanan dan hak melakukan
Tabel 7 menunjukkan penilaian persepsi pungutan retribusi masuk bagi pengunjung.
dari 65 responden mengenai Kecak Fire Dance 2. Pemerintah Desa Pecatu
Uluwatu berbasis Dimensi Local Culture, sehingga Pemerintah Desa Pecatu bekerja sama dengan
dapat diambil indikator tertinggi berdasarkan nilai Lembaga Desa Pakraman Pecatu berperan untuk
rata-rata tertinggi yang akan dijabarkan dalam Tabel memberdayakan masyarakat lokal (Warga Desa
7. Pakraman Pecatu) yang dipekerjakan sebagai
*Warna kuning menunjukan nilai rata-rata tertinggi petugas pengelolaan. Petugas pengelola mendapatkan
indikator Local Culture. pembinaan dan pelatihan di bidang tour guiding
seperti kursus bahasa asing, teknik pemandu wisata,
wawasan adat dan budaya serta sistem pengelolaan
DTW.
Tabel 7. Persepsi Pengunjung Domestik
Terhadap Wisata Entertainment Berbasis 3. Pemerintah Kabupaten Badung
Pemerintah Kabupaten Badung bertugas sebagai
Dimensi Local Culture penanggung jawab kewilayahan, fasilitator
Nilai
pembangunan fisik dan non-fisik, pembina serta
No. Indikator Local Culture Rata-
pengawas pengelolaan.
rata

384
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

4. Pihak Keluarga Jro Puri Kuta, dan Keluarga (Dimensi Pembobotan


Puri Celagi Gedog Denpasar Wisata Frekuensi
Kedua stakeholder diatas bertugas sebagai Entertainment)
pengempon yang berperan pada pelaksanaan Saya belajar
upacara keagamaan. banyak hal
tentang Tari
Oleh karena itu, perbandingan peringkat
Learning Kecak (melalui 288
rata-rata nilai persepsi pengunjung domestik
Kecak Fire
terhadap Kecak Fire Dance Uluwatu berdasarkan
Dance
dimensi Wisata Entertainment dapat disusun seperti
Uluwatu).
Tabel 8:
Saya
Tabel 8. Peringkat Rata-rata Nilai menikmati
Persepsi Berdasarkan Dimensi-dimensi momen saya
Wisata Entertainment selama
Enjoyment 296
Persepsi Pengunjung Domestik terhadap Wisata menyaksikan
Entertainment di DTW Kawasan Luar Pura pertunjukan
Uluwatu Kecak Fire
Peringkat Dance Uluwatu
Rata-rata Saya merasa
(Nilai Dimensi
Nilai lepas dari
Tertinggi)
1 Enjoyment 285 Escape segala urusan 237
di kehidupan
2 Learning 277,5
sehari-hari
3 Local Culture 272,33
Saya merasa
4 Involvement 266
Refreshment disegarkan 252
5 Novelty 259,25
kembali
6 Refreshment 248,5
Saya merasa
7 Escape 227 pertunjukan
Novelty Kecak Fire 287
IV. KESIMPULAN Dance Uluwatu
Karakteristik pengunjung domestik yang itu unik
menyaksikan wisata entertainment (Kecak Fire Saya
Dance Uluwatu) di DTW Kawasan Luar Pura menikmati
Uluwatu dengan jumlah sampel sebanyak 65 pertunjukan
respoden didominasi pengunjung dengan kriteria: a. yang ingin
Jenis kelamin Perempuan (39 responden); b. Berusia Involvement 275
disaksikan di
15 – 24 tahun (35 responden); c. Pendidikan DTW Kawasan
terakhir Diploma/ Sarjana (S1) (31 responden); d. Luar Pura
Berprofesi Pelajar/ Mahasiswa (35 responden); e. Uluwatu
Beberapa orang tanpa anak usia dibawah 17 tahun
Saya memiliki
(26 responden); dan f. Belum Menikah (26
kesan yang
responden). Persepsi pengunjung domestik
Local Culture baik tentang 284
terhadap wisata entertainment (Kecak Fire Dance
masyarakat
Uluwatu) di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu dari
lokal
total sampel (pengunjung domestik) 65 responden
memberikan nilai sangat setuju pada dimensi Tiga dimensi wisata entertainment yang memiliki
Learning (277,5) dan Enjoyment (285). Sedangkan nilai rata-rata teratas adalah dimensi Enjoyment
nilai setuju diberikan pada dimensi Escape (227), (285), Learning (277,5), dan Local Culture (272,33).
Refreshment (248,5), Novelty (259,25), Involvement Pengelola DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu
(266), dan Local Culture (272,33). Indikator masing- yang menekankan pada strategi-strategi yang dapat
masing dimensi wisata entertainment yang memiliki mempertahankan ketiga dimensi wisata
hasil pembobotan frekuensi tertinggi yang akan entertainment dengan nilai rata-rata dominan yaitu
dijabarkan di Tabel 9. Dimensi Enjoyment, pihak pengelola dapat
melakukan pembenahan internal terhadap
Tabel 9. Simpulan Indikator Dimensi pengelolaan DTW Kawasa Luar Pura Uluwatu oleh
Wisata Entertainment Berbasis Hasil pihak pengelola terkait pendataan, keamanan, dan
Pembobotan Frekuensi kenyamanan penonton Kecak Fire Dance Uluwatu
secara disiplin dan konsisten. Sedangkan pada
Sub-variabel Indikator Hasil

385
Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 8 No 2, 2020

Dimensi Learning, pihak pengelola dapat Luo, J. M., dkk. 2018. The Development Of Measurement Scale For
Entertainment Tourism Experience: A Case Study In Macau.
memberikan edukasi kepada pengunjung sudah Current Issues in Tourism, 1-15. https://doi.org/10.1080/
duduk di tribun teater mengenai latar belakang 13683500.2018.1556251
secara singkat mengenai Tari Kecak dan tema yang
Luo, J. M., & Lam, C. F. 2017. Entertainment Tourism. Oxon:
diangkat mengenai “Kisah Penyelamatan Dewi Shinta Routledge.
oleh Rama dari Tangan Rahwana” dalam Epos
Muhson, A. 2006. Teknik Analisis Kuantitatif. Yogyakarta:
Ramayana sebelum pertunjukan dimulai. Selain itu,
Universitas Negeri Yogyakarta.
inovasi pembuatan QR Code khusus yang langsung
tersambung ke website Tari Kecak Uluwatu menjadi Nurhidayah, N., & Musadad, M. 2017. Karakteristik Pengunjung
Pada Objek Wisata Danau Cipogas Kabupaten Rokan Hulu.
strategi tepat untuk menyebarluaskan informasi Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
sejarah mengenai Kecak Fire Dance Uluwatu. QR Universitas Riau, vol. 4, no. 2, Oct. 2017, pp. 1-14.
Code akan ditempelkan di loket tiket Obyek Wisata
Praing, Y. dkk. 2019. Karakteristik Dan Motivasi Kerja Karyawan
Pura Uluwatu dan pertunjukan Kecak Fire Dance Di Mahagiri Resort Nusa Lembongan (Laporan Penelitian
Uluwatu dan papan pengumuman yang tersebar di Lapangan II). Denpasar: Program Studi D4 Pariwisata
beberapa lokasi dalam obyek wisata. Serta pada Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.
Dimensi Local Culture, pihak pengelola dapat Rai Utama, I.G.B. 2016. Teknik Sampling dan Penentuan Jumlah
membuat sesi interaksi dengan pengunjung berupa Sampel. DOI: 10.13140/RG.2.1.5187.0808.
pelibatan pengunjung untuk ikut menari bersama https://www.researchgate.net/publication/289657773,
diakses pada tanggal 23 Maret 2020.
mengikuti gerakan penari-penari Tari Kecak maupun
para penari tokoh Ramayana pada saat pertunjukan Seaton, A. V., & Bennett, M. M. 1996. The Marketing Of Tourism
berlangsung. Products: Concepts, Issues And Cases. United Kingdom:
Thomson Learning.

DAFTAR PUSTAKA Seriasih, W. 2019. Komodifikasi Tari Kecak Dalam Seni


Pertunjukan Di Bali (Kajian Estetika Hindu). Jurnal Widya
Anonim. 2019. http://etheses.uin-malang.ac.id/ Sastra Pendidikan Agama Hindu, 2(1), 61-68.
712/7/10510074%20Bab%203.pdf, diakses pada tanggal 4 http://www.theartoftefl.org/index.php/WPAH/article/view/
April 2020. 41
Setiawan, L. & Suryasih, I.A. 2016. Karakteristik Dan Persepsi
Anom, M. Par., Dr. Drs. I Putu dan Mahagangga, S.Sos., M.Si, I Gusti Wisatawan Terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Kata Di Kota
Agung Oka. 2019. Handbook Ilmu Pariwisata Karakter dan Pariaman, Sumatera Barat. Jurnal Destinasi Pariwisata, 4(1), 1
Prospek. Jakarta: Prenada Media (Divisi Kencana) - 6. https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2016.v04.i01.p01
Anom, M. Par., Dr. Drs. I Putu dan Mahagangga, S.Sos., M.Si, I Gusti Siregar, S. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif dilengkapi
Agung Oka. 2019. 2020. Spektrum Ilmu Pariwisata Mitos dengan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Media
Sebagai Modal Budaya Dalam Pengembangan Pariwisata Bali. Group.
Jakarta: Prenada Media (Divisi Kencana)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Darmawan, I. P. I., dkk. 2020. Kecak Touristic Performance in Bandung: Alfabeta.
Uluwatu Temple: Its Aspects of Vocal Karawitan. Jurnal Bali
Membangun Bali, 1(1), 65-72. Suwena, I. K., dan Widyatmaja, I. G. N. 2017. Pengetahuan Dasar
http://103.110.185.64/index.php/jbmb/article/view/109 Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana University Press.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali. 2018. Buku Analisis Pasar Tripadvisor. 2020. https://www.tripadvisor.com/
Wisatawan Nusantara Tahun 2018. Attraction_Review-g1380108-d3264822-Reviews-
https://disparda.baliprov.go.id/wp- Kecak_and_Fire_Dance-Pecatu_Nusa_Dua_Peninsula_Bali.html,
content/uploads/2019/11/Buku-Analisis-Pasar-Wisatawan- diakses pada tanggal 13 Mei 2020.
Nusantara-2018-2.pdf, diakses pada tanggal 2 Maret 2020.
United Nations. 2008. International Recommendations for Tourism
Erawati, N. M. P. 2019. Pariwisata Dan Budaya Kreatif: Sebuah Statistics 2008. https://unstats.un.org/unsd/publication/
Studi Tentang Tari Kecak Di Bali. Kalangwan: Jurnal Seni Seriesm/SeriesM_83rev1e.pdf#page=21, diakses pada tanggal
Pertunjukan, 5(1), 1-6. 23 Maret 2020.
https://doi.org/10.31091/kalangwan.v5i1.731
UNWTO. 2017. Glossary of Tourism Terms. https://unwto.org/
Hughes, H. 2010. Arts, Entertainment and Tourism. Oxford: Taylor glossary-tourism-terms, diakses pada tanggal 23 Maret 2020.
& Francis.
Utami, N.K. 2019. Pengalaman Pengunjung Di Asia Afrika Festival
Keliwar, S. & Nurcahyo, A. 2015. Motivasi Dan Persepsi 2019. Proyek Akhir. Bandung: Program Studi Manajemen
Pengunjung Terhadap Obyek Wisata Desa Budaya Pampang Di Bisnis Kovensi & Event Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Samarinda. Jurnal Manajemen Resort Dan Leisure, 12(2).
https://doi.org/10.17509/jurel.v12i2.1462 Yudasuara, I. K. 2015. Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berbasis
Masyarakat Di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Kencana, I. P. A. P. dkk. 2020. Identity of Kecak Touristic Jurnal Master Pariwisata (JUMPA) Volume 2 Nomor 1, Juli
Performance in Uluwatu Temple. Journal of Music Science, 2015: 132 - 149. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2015.v02.
Technology, and Industry, 3(1), 57-62. https://jurnal.isi- i01.p08
dps.ac.id/index.php/jomsti/article/view/963
KumparanNEWS. 2020. https://kumparan.com/kumparannews/
cegah-penyebaran-corona-pertunjukan-tari-kecak-di-pura-
uluwatu-ditutup-1t3CbEngXpr/full, diakses pada tanggal 1 April
2020.

386

You might also like